SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
 Penilaian menurut Dubowitz adalah dengan
menggabungkan hasil penilaian fisik eksternal
dan neurologis. Kriteria neurologis diberikan
score, demikian pula kriteria fisik eksternal.
Jumlah score fisik dan neurologis dipadukan,
kemudian dengan menggunakan grafik regresi
linier dicari masa gestasinya.
 Mendalam dan detail
 Pemeriksaan karakteristik fisik,
neurologis, dan tingkah laku
1. Posture (sikap)
Pada saat bayi diam dan berbaring telentang,
periksa derajat fleksi lengan dan tungkai. Tonus otot
dan derajat fleksi meningkat sesuai maturitas.
Fleksi penuh lengan dan tungkai = 4
Memeriksa postur dan tingkat fleksi
ekstremitas neonatus. Pada neonatus premature,
fleksi otot masih imatur dan tonus otot lemah,
akibatnya ekstremitas neonatus dalam keadaan
ekstensi. Dan sebaliknya pada neonatus cukup
bulan. Nilai 0 (tonus otot lemah dan ekstremitas
ekstensi). Nilai 4 (fleksi otot bagus pada semua
ekstremitas).
Pada saat ibu jari jari menahan punggung
lengan, di bawah pergelangan tangan, berikan
tekanan lembut dengan telunjuk dan jari tengah
pada punggung tangan tanpa melakukan rotasi
pergelangan tangan bayi. Ukur sudut antara dasar ibu
jari dan lengan bawah. Fleksi penuh (tangan terletak
datar pada permukaan lengan bawah) = 4
Melipat pergelangan tangan sampai telapak
tangan sedatar mungkin dengan lengan. Dilakukan
dengan perlahan-lahan. Sudut antara telapak tangan
dan lengan diukur. Jika sudutnya 900c, nilainya 0.
Bayi semakin matur, semakin kecil sudut yang
terbentuk.
Pada saat bayi berbaring telentang, fleksikan
secara penuh kedua lengan bawah terhadap lengan
atas, tahan selama 5 detik, tarik tangan agar
ekstensi penuh dan lepaskan lengan dengan cepat.
Perhatikan kecepatan dan intensitas recoil ke
posisi fleksi. Kembali ke fleksi penuh dengan
cepat= 4.
Perawat memegang lengan neonatus dengan siku
difleksikan selama 5 detik, kemudian tarik tangan
bayi lurus ke sisi badannya. Tangan dilepaskan dan
tingkat fleksi diukur. Nilai 0 (lengan tidak bergerak
sama sekali). Nilai 4 (lengan bergerak cepat dan
fleksi dengan sudut di siku kurang dari 900c
Pada saat bayi telentang dan pelvis mendatar di
atas permukaan yang keras, fleksikan tungkai
bawah ke paha, kemudian fleksikan paha ke perut.
Ketika ibu jari dan jari telunjuk menahan lutut,
ekstensikan tungkai bawah dengan telunjuk dari
tangan lain. Ukur sudut di belakang lutut atau
sudut popliteal. Sudut < 900c = 5.
Kaki neonatus dilipat pada lutut dengan paha fleksi
pada abdomen, panggul bayi tetap datar.
Kemudian kaki diluruskan sampai tahanan
dirasakan. Nilai sudut yang terbentuk pada lutut
belakang. Nilai 1 (kaki bias diekstensikan). Nilai 5
(sudut yang terbentuk kurang dari 900c )
Pada saat bayi berbaring telentang, tahan kepala
ke garis tengah dengan 1 tangan; gunakan tangan
lain untuk menarik lengan bayi,sehingga tangan
bayi mencapai bahu sebelahnya. Perhatikan lokasi
siku terhadap garis tengah. Siku tidak mencapai
garis tengah = 4.
Perawat memegang tangan neonetus dan menarik
tangannya melewati tubuh bagian yang
berlawanan. Yang dinilai adalah posisi siku dengan
garis tengah tubuh bayi. Nilai 1 jika tonus otot
jelek dimana lengan bayi melawati tubuhnya
seperti scarf (selendang). Nilai 4 jika siku bayi
tidak dapat mencapai garis tengah tubuhnya.
Pada saat bayi berbaring telentang dan pelvis
berada pada permukaan yang keras, tariklah
kaki sejauh mungkin ke arah telinga pada sisi
yang sama pada kaki. Ukur jarak kaki dari
telinga dan derajat fleksi lutut ( sama dengan
sudut popliteal). Lutut fleksi dengan sudut
popliteal < 900c = 4.
Pemeriksaan ini mirip dengan popliteal angle,
cuma perawat memegang kaki bayi dan
menariknya lurus ke arah telinga bayi. Posisi
kaki dengan kepala, dan fleksi kaki
dibandingkan dengan diagram. Semakin banyak
tahanan dan fleksi, semakin matur bayinya.
1. Skin/kulit
Dikaji warna, visibilitas vena, pengelupasan, dan
kulit pecah-pecah. Kulit bayi sangat premature
adalah merah, transparan, rapuh, tipis, vena
mudah dilihat, dan lemak subkutan sangat sedikit.
2. Lanugo
Muncul pada usia gestasi 20 minggu, dan
meningkat sampai dengan 28-30 minggu. Setelah
itu berkurang dan pada aterm tinggal sedkit sekitar
punggung ats, bahu, telinga, dan dahi. Penilaian
diberikan sesuai dengan jumlah lanugo yang ada.
3. Plantar surface/telapak kaki
Garis telapak kaki muncul pada usia gestasi 32 minggu
berupa garis merah dekat jempol kaki dan berkembang
sampai tumit dan semakin dalam. Pada usia 37 minggu,
garis ini menutupi 2/3 depan kaki dan 40 mg keseluruhan
kaki tertutup oleh garis ini. Harus diperiksa pada awal-
awal kelahiran dan kaki bayi sangat premature harus
diukur.
4. Breast/payudara
Putting susu, aerola, dan lemak subkutan diperiksa dan
diberi nilai. Pada bayi sangat premature, struktur ini tidak
terlihat. Secara bertahap, struktur ini akan berkembang.
5. Eyes and ears
Kelopak mata diperiksa terbuka atau tidak. Bayi
sangat prmatur, kelopak matanya lengket. Mata akan
terbuka pada 26-28 minggu gestasi. Telinga dilipat
untuk menilai tahanan dan kecepatan telinga kembali
ke posisi semula.
6. Genitals
Bayi perempuan dikaji labia mayora, labia minora,
dan klitoris. Bayi premature, labia mayora kecil dan
terpisah, labia minora dan klitoris lebih besar. Bayi
aterm, labia mayora melebar, sehingga klitoris dan
labia minora tertutup. Bayi laki-laki, lokasi testis dan
rugae pada skrotum dinilai. Testis masuk ke bagian
atas skrotum pada usia kehamilan 37 minggu dan
turun secara lengkap pada aterm. Rugae muncul
mulai 36 minngu dan memenuhi skrotum pada 40
minggu.
Dubowitz score

More Related Content

What's hot

Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
PRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminataPRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminata
SK Sulistyaningrum
 
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamilDiagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Sofie Krisnadi
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
Farhan Hady Danuatmaja
 

What's hot (20)

USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Hernia modul.ppt
Hernia modul.pptHernia modul.ppt
Hernia modul.ppt
 
119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Metabolisme Bilirubin
Metabolisme BilirubinMetabolisme Bilirubin
Metabolisme Bilirubin
 
PRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminataPRESENTATION kondiloma akuminata
PRESENTATION kondiloma akuminata
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik tergangguKehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terganggu
 
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamilDiagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Partus Lama final
Partus Lama finalPartus Lama final
Partus Lama final
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
 

Similar to Dubowitz score

Leaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomenLeaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomen
Warung Bidan
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
Ridwan Aswar Hipothalamus
 

Similar to Dubowitz score (20)

234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
Pemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold iPemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold i
 
Pemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold iPemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold i
 
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptxBallard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptx
 
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada NeonatusPemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
2
22
2
 
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.pptpemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
 
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
 
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docxMAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
 
Leaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomenLeaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomen
 
ANC
ANC ANC
ANC
 
Pemeriksaan leopold iii
Pemeriksaan leopold iiiPemeriksaan leopold iii
Pemeriksaan leopold iii
 
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfPert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
 
Palpasi leopold
Palpasi leopoldPalpasi leopold
Palpasi leopold
 
Penilaian Usia Gestasi.pptx
Penilaian Usia Gestasi.pptxPenilaian Usia Gestasi.pptx
Penilaian Usia Gestasi.pptx
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
 

More from Hanifa Rahmadilla

More from Hanifa Rahmadilla (20)

NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
NYERI PERUT BAGIAN BAWAHNYERI PERUT BAGIAN BAWAH
NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
 
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarPertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
 
Uretritis Non Gonore
Uretritis Non GonoreUretritis Non Gonore
Uretritis Non Gonore
 
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem KardiovaskulerPerubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
 
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABURPENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
 
Ikterus Neonatus
Ikterus NeonatusIkterus Neonatus
Ikterus Neonatus
 
OMFALOKEL
OMFALOKELOMFALOKEL
OMFALOKEL
 
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence PhallusBayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
 
Hiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilanHiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilan
 
Konsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku KesehatanKonsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku Kesehatan
 
Manusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunyaManusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunya
 
OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
Hisprung
HisprungHisprung
Hisprung
 
Atresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia AniAtresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia Ani
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Labioskisis
LabioskisisLabioskisis
Labioskisis
 
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan KeracunanPertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
 
Kekerasan Pada Anak
Kekerasan Pada AnakKekerasan Pada Anak
Kekerasan Pada Anak
 
UU Perlindungan Anak
UU Perlindungan AnakUU Perlindungan Anak
UU Perlindungan Anak
 
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
 

Recently uploaded

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 

Dubowitz score

  • 1.
  • 2.  Penilaian menurut Dubowitz adalah dengan menggabungkan hasil penilaian fisik eksternal dan neurologis. Kriteria neurologis diberikan score, demikian pula kriteria fisik eksternal. Jumlah score fisik dan neurologis dipadukan, kemudian dengan menggunakan grafik regresi linier dicari masa gestasinya.
  • 3.  Mendalam dan detail  Pemeriksaan karakteristik fisik, neurologis, dan tingkah laku
  • 4. 1. Posture (sikap) Pada saat bayi diam dan berbaring telentang, periksa derajat fleksi lengan dan tungkai. Tonus otot dan derajat fleksi meningkat sesuai maturitas. Fleksi penuh lengan dan tungkai = 4 Memeriksa postur dan tingkat fleksi ekstremitas neonatus. Pada neonatus premature, fleksi otot masih imatur dan tonus otot lemah, akibatnya ekstremitas neonatus dalam keadaan ekstensi. Dan sebaliknya pada neonatus cukup bulan. Nilai 0 (tonus otot lemah dan ekstremitas ekstensi). Nilai 4 (fleksi otot bagus pada semua ekstremitas).
  • 5. Pada saat ibu jari jari menahan punggung lengan, di bawah pergelangan tangan, berikan tekanan lembut dengan telunjuk dan jari tengah pada punggung tangan tanpa melakukan rotasi pergelangan tangan bayi. Ukur sudut antara dasar ibu jari dan lengan bawah. Fleksi penuh (tangan terletak datar pada permukaan lengan bawah) = 4 Melipat pergelangan tangan sampai telapak tangan sedatar mungkin dengan lengan. Dilakukan dengan perlahan-lahan. Sudut antara telapak tangan dan lengan diukur. Jika sudutnya 900c, nilainya 0. Bayi semakin matur, semakin kecil sudut yang terbentuk.
  • 6. Pada saat bayi berbaring telentang, fleksikan secara penuh kedua lengan bawah terhadap lengan atas, tahan selama 5 detik, tarik tangan agar ekstensi penuh dan lepaskan lengan dengan cepat. Perhatikan kecepatan dan intensitas recoil ke posisi fleksi. Kembali ke fleksi penuh dengan cepat= 4. Perawat memegang lengan neonatus dengan siku difleksikan selama 5 detik, kemudian tarik tangan bayi lurus ke sisi badannya. Tangan dilepaskan dan tingkat fleksi diukur. Nilai 0 (lengan tidak bergerak sama sekali). Nilai 4 (lengan bergerak cepat dan fleksi dengan sudut di siku kurang dari 900c
  • 7. Pada saat bayi telentang dan pelvis mendatar di atas permukaan yang keras, fleksikan tungkai bawah ke paha, kemudian fleksikan paha ke perut. Ketika ibu jari dan jari telunjuk menahan lutut, ekstensikan tungkai bawah dengan telunjuk dari tangan lain. Ukur sudut di belakang lutut atau sudut popliteal. Sudut < 900c = 5. Kaki neonatus dilipat pada lutut dengan paha fleksi pada abdomen, panggul bayi tetap datar. Kemudian kaki diluruskan sampai tahanan dirasakan. Nilai sudut yang terbentuk pada lutut belakang. Nilai 1 (kaki bias diekstensikan). Nilai 5 (sudut yang terbentuk kurang dari 900c )
  • 8. Pada saat bayi berbaring telentang, tahan kepala ke garis tengah dengan 1 tangan; gunakan tangan lain untuk menarik lengan bayi,sehingga tangan bayi mencapai bahu sebelahnya. Perhatikan lokasi siku terhadap garis tengah. Siku tidak mencapai garis tengah = 4. Perawat memegang tangan neonetus dan menarik tangannya melewati tubuh bagian yang berlawanan. Yang dinilai adalah posisi siku dengan garis tengah tubuh bayi. Nilai 1 jika tonus otot jelek dimana lengan bayi melawati tubuhnya seperti scarf (selendang). Nilai 4 jika siku bayi tidak dapat mencapai garis tengah tubuhnya.
  • 9. Pada saat bayi berbaring telentang dan pelvis berada pada permukaan yang keras, tariklah kaki sejauh mungkin ke arah telinga pada sisi yang sama pada kaki. Ukur jarak kaki dari telinga dan derajat fleksi lutut ( sama dengan sudut popliteal). Lutut fleksi dengan sudut popliteal < 900c = 4. Pemeriksaan ini mirip dengan popliteal angle, cuma perawat memegang kaki bayi dan menariknya lurus ke arah telinga bayi. Posisi kaki dengan kepala, dan fleksi kaki dibandingkan dengan diagram. Semakin banyak tahanan dan fleksi, semakin matur bayinya.
  • 10. 1. Skin/kulit Dikaji warna, visibilitas vena, pengelupasan, dan kulit pecah-pecah. Kulit bayi sangat premature adalah merah, transparan, rapuh, tipis, vena mudah dilihat, dan lemak subkutan sangat sedikit. 2. Lanugo Muncul pada usia gestasi 20 minggu, dan meningkat sampai dengan 28-30 minggu. Setelah itu berkurang dan pada aterm tinggal sedkit sekitar punggung ats, bahu, telinga, dan dahi. Penilaian diberikan sesuai dengan jumlah lanugo yang ada.
  • 11. 3. Plantar surface/telapak kaki Garis telapak kaki muncul pada usia gestasi 32 minggu berupa garis merah dekat jempol kaki dan berkembang sampai tumit dan semakin dalam. Pada usia 37 minggu, garis ini menutupi 2/3 depan kaki dan 40 mg keseluruhan kaki tertutup oleh garis ini. Harus diperiksa pada awal- awal kelahiran dan kaki bayi sangat premature harus diukur. 4. Breast/payudara Putting susu, aerola, dan lemak subkutan diperiksa dan diberi nilai. Pada bayi sangat premature, struktur ini tidak terlihat. Secara bertahap, struktur ini akan berkembang.
  • 12. 5. Eyes and ears Kelopak mata diperiksa terbuka atau tidak. Bayi sangat prmatur, kelopak matanya lengket. Mata akan terbuka pada 26-28 minggu gestasi. Telinga dilipat untuk menilai tahanan dan kecepatan telinga kembali ke posisi semula. 6. Genitals Bayi perempuan dikaji labia mayora, labia minora, dan klitoris. Bayi premature, labia mayora kecil dan terpisah, labia minora dan klitoris lebih besar. Bayi aterm, labia mayora melebar, sehingga klitoris dan labia minora tertutup. Bayi laki-laki, lokasi testis dan rugae pada skrotum dinilai. Testis masuk ke bagian atas skrotum pada usia kehamilan 37 minggu dan turun secara lengkap pada aterm. Rugae muncul mulai 36 minngu dan memenuhi skrotum pada 40 minggu.