SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1. Latar belakang 
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. 
Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu 
hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan 
minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, 
trimester kedua dan pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada 
baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali 
pada usia 7 - 8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan. 
Kenapa pemeriksaan kehamilan begitu penting yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil? karena 
dalam pemeriksaan tersebut dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu 
maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat 
mengetahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan 
penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara 
dini. 
Pemeriksaan (Manuver) Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk 
menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen, namun menjadi sulit 
dilakukan bila bertemu dengan. 
ibu hamil yang obes (gemuk) atau dengan ibu hamil yang memiliki jumlah cairan amnion 
berlebih. 
Beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh perawat sebelum melakukan pemeriksaan 
Leopold adalah : 
 Bina hubungan saling percaya. 
 Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum tindakan dilakukan. 
 Anjurkan klien untuk tidur telentang rata punggung dengan lutut sedikit fleksi. 
 Cuci tangan dengan air hangat. 
 Alat-alat yang digunakan: laenec atau Doppler, selimut, handuk kecil, tempat tidur 
antenatal. 
 Buka pakaian klien mulai dari prosesus xipoideus sampai dengan simfisis pubis, 
tutupi dengan selimut pada bagian yang akan diperiksa.
2 
1.2. Tujuan khusus adalah 
a. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam 
kehamilan,persalinan,dan nifas. 
b. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin. 
c. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak. 
d. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, 
kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. 
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya 
fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, 
dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya 
fisik tetapi juga mental. 
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk: 
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, 
persalinan, dan nifas. 
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas. 
c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala 
nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. 
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
BAB II 
PEMBAHASAN 
3 
2.1. Pemeriksaan Leopold 
PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN 
Tehnik : 
a. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan 
pada ibu. 
b. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi 
kontraksi otot dinding abdomen. 
c. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu 
dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik 
arah sehingga menghadap kearah kaki ibu. 
2.1.1. Leopold I : 
Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa 
yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu). 
Cara pemeriksaannya: 
a. Letakkan sis lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi 
fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika 
diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangn kanan 
dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis) 
b. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur 
posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. 
c. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian 
bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan 
menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian. 
Menentukan usia kehamilan
 Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis. 
 Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan pusat. 
 Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat. 
 Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat. 
 Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat. 
 Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus 
xipoideus dan pusat. 
 Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah prosesus 
xipoideus. 
 Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus 
xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk 
membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu). 
4 
Hasilnya: 
jika kepala janin yang berada di fundus, maka palpasi akan teraba bagian 
bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di fundus, maka 
pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak 
dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada letak 
lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong 
2.1.2. Leopold II : 
Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataup 
Cara pemeriksaannya: 
a. Letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan 
kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secra sejajar dan pada ketinggian yang sama. 
b. Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan) telapak 
tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya 
bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas) 
c. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung 
janin nantinya. 
d. Tentukan bagian-bagian kecil janin 
Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu
 bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan. 
 bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan 
menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif. 
5 
Hasil nya: 
bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras pada 
beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur,sedangkan bila teraba 
adanya bagian- bagian ke c il yang t idak te ra tur mempunya i banyak 
tonjolan se r ta dapa t bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki, 
lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin 
berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau janin 
dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu sisi. 
2.1.3. Leopold III : 
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di 
bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu atas 
panggul. 
Cara pemeriksaannya: 
a. Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan 
tak nyaman bagi pasien. 
b. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. 
c. Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah 
mengalami engagemen atau belum. 
d. Atur posisi pemeriksa pada sis kanan dan menghadap ike bagian kaki ibu. 
e. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangn 
kanan bawah perut ibu. 
f. Tekan secra lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi 
(bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang 
lunak dan kurang simetris adalah bokong) 
Hasilnya : 
bila bagian janin dapa t dige rakkan ke a rah c rania l ibu, maka 
bagianterbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala 
yang beradadiabagian te rbawah, coba untuk mengge rakkan kepa la . 
Bila kepa la t idak dapa tdige rakkan lagi, maka kepa la sudah 
“e nga ge d ” b ila t idak dapa t diraba adanya kepala atau bokong, maka letak 
janin adalah melintang
6 
2.1.4. Leopold IV : 
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah 
perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki 
pintu atas panggul. 
Cara pemeriksaannya: 
a. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, 
ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis 
b.Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang 
meraba dinding bawah uterus 
c. Perhatikan sudt yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen 
d.Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila 
presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi 
bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi). 
e. Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari 
tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian 
terbawah telah memasuki pintu atas panggul. 
Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul 
Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit janin memasuki 
pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak antara kedua jari pemeriksa jauh), janin 
(kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas panggul). 
Hasilnya: 
pada da sa rnya sama dengan peme r iksa an Leopold I I I 
menila i bagian janin te rbawah yang be rada dida lam panggul dan 
menila i sebe rapa j auh bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul. Ada 3 
keadaan: konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil. Sejajar 
jika bagian yang masuk barusebagian. Dive rgen ya itu j ika hampir 
sebagia n be sa r da r i tubuh janin ma suk ke daerah pelvic
BAB III 
PENUTUP 
7 
3.1. Penutup 
Demikianlah kami menyusun makalah ini dan kami sangat bersyukur kepada ALLAH 
SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya jua kami dapat menyelesaikan karya makalah ini, dan tidak 
lupa pula kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini terutama 
kepada bapak/ibu selaku dosen pembimbing. kami sangat menyadari dalam penulisan makalah 
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan 
kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini, mudah-mudahan makalah 
ini dapat bermanfaat bagi sapa saja yang membacanya terutama bagi kami sendiri. 
Amin.
DAFTAR PUSTAKA 
Sumber : Penuntun CSL Sistem Reproduksi Fakultas Kedokteran UNHAS 2009 
Sumber Bacaan : 
Departemen Kesehatan RI : “Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar Berbasis Hak 
Asasi Manusia dan Keadilan Gender” Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga 2004. 
8

More Related Content

What's hot

Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahirdhewychabi
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn)  201358 langkah asuhan persalinan normal (apn)  2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013chantieq
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudayoungdoctorsnote
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsangMariaBjr
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fharry christama
 
11. asuhan kehamilan kunjungan awal
11. asuhan kehamilan kunjungan awal 11. asuhan kehamilan kunjungan awal
11. asuhan kehamilan kunjungan awal Devi Narti
 

What's hot (20)

Anatomi panggul
Anatomi panggulAnatomi panggul
Anatomi panggul
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
 
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn)  201358 langkah asuhan persalinan normal (apn)  2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
 
Body mekanik ibu hamil
Body mekanik ibu hamilBody mekanik ibu hamil
Body mekanik ibu hamil
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Panggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalamPanggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalam
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
persalinan sungsang
persalinan sungsangpersalinan sungsang
persalinan sungsang
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
Sap perawatan bbl
Sap perawatan bblSap perawatan bbl
Sap perawatan bbl
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
11. asuhan kehamilan kunjungan awal
11. asuhan kehamilan kunjungan awal 11. asuhan kehamilan kunjungan awal
11. asuhan kehamilan kunjungan awal
 

Viewers also liked

Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti surianiSeptian Muna Barakati
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemikSeptian Muna Barakati
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (19)

Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
Makalah permasalahan anak suriati
Makalah permasalahan anak  suriatiMakalah permasalahan anak  suriati
Makalah permasalahan anak suriati
 
Kaver kti akbid
Kaver kti akbidKaver kti akbid
Kaver kti akbid
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti suriani
 
Makalah visi misi promkes
Makalah visi misi promkesMakalah visi misi promkes
Makalah visi misi promkes
 
Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
Makalah permasalahan anak sartina
Makalah permasalahan anak sartinaMakalah permasalahan anak sartina
Makalah permasalahan anak sartina
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Makalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarnaMakalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarna
 
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
236409749 makalah-blok-29-syok-hipovolemik
 
Makalah perubahan sosial
Makalah perubahan sosialMakalah perubahan sosial
Makalah perubahan sosial
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 

Similar to 234296768 makalah-leopold-docx

Palpasi leopold
Palpasi leopoldPalpasi leopold
Palpasi leopoldAyu Kamedi
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldamriljambak
 
Pemeriksaan Leopold.pptx
Pemeriksaan Leopold.pptxPemeriksaan Leopold.pptx
Pemeriksaan Leopold.pptxRianGibran
 
Leaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomenLeaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomenWarung Bidan
 
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.pptpemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.pptalayubi29
 
ppt kel.1 ANC maternitas.pptx
ppt kel.1 ANC maternitas.pptxppt kel.1 ANC maternitas.pptx
ppt kel.1 ANC maternitas.pptxFazrahMaulinda
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxPutriChika
 
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptxKuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptxesty24
 
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptxKuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptxesty24
 
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu HamilPemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu HamilUFDK
 
Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2aissya noor
 
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxTEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxtugasmahasiswa12
 

Similar to 234296768 makalah-leopold-docx (20)

234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
Palpasi leopold
Palpasi leopoldPalpasi leopold
Palpasi leopold
 
Pemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold iPemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold i
 
Pemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold iPemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold i
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
Pemeriksaan leopold iii
Pemeriksaan leopold iiiPemeriksaan leopold iii
Pemeriksaan leopold iii
 
2
22
2
 
Pemeriksaan Leopold.pptx
Pemeriksaan Leopold.pptxPemeriksaan Leopold.pptx
Pemeriksaan Leopold.pptx
 
Leaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomenLeaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomen
 
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.pptpemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
 
ppt kel.1 ANC maternitas.pptx
ppt kel.1 ANC maternitas.pptxppt kel.1 ANC maternitas.pptx
ppt kel.1 ANC maternitas.pptx
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptx
 
ANC
ANC ANC
ANC
 
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptxKuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
 
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptxKuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
Kuliah Asuhan Persalinan Kala 1 dan Partograf.pptx
 
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu HamilPemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
 
Kala ii memanjang
Kala ii memanjangKala ii memanjang
Kala ii memanjang
 
Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2
 
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxTEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

234296768 makalah-leopold-docx

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar belakang Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan. Kenapa pemeriksaan kehamilan begitu penting yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil? karena dalam pemeriksaan tersebut dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat mengetahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara dini. Pemeriksaan (Manuver) Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen, namun menjadi sulit dilakukan bila bertemu dengan. ibu hamil yang obes (gemuk) atau dengan ibu hamil yang memiliki jumlah cairan amnion berlebih. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh perawat sebelum melakukan pemeriksaan Leopold adalah :  Bina hubungan saling percaya.  Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum tindakan dilakukan.  Anjurkan klien untuk tidur telentang rata punggung dengan lutut sedikit fleksi.  Cuci tangan dengan air hangat.  Alat-alat yang digunakan: laenec atau Doppler, selimut, handuk kecil, tempat tidur antenatal.  Buka pakaian klien mulai dari prosesus xipoideus sampai dengan simfisis pubis, tutupi dengan selimut pada bagian yang akan diperiksa.
  • 2. 2 1.2. Tujuan khusus adalah a. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan,persalinan,dan nifas. b. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin. c. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak. d. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk: a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas. b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas. c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 3 2.1. Pemeriksaan Leopold PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN Tehnik : a. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu. b. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding abdomen. c. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu. 2.1.1. Leopold I : Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu). Cara pemeriksaannya: a. Letakkan sis lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangn kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis) b. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. c. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian. Menentukan usia kehamilan
  • 4.  Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis.  Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan pusat.  Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat.  Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat.  Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat.  Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat.  Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah prosesus xipoideus.  Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu). 4 Hasilnya: jika kepala janin yang berada di fundus, maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di fundus, maka pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada letak lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong 2.1.2. Leopold II : Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataup Cara pemeriksaannya: a. Letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secra sejajar dan pada ketinggian yang sama. b. Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas) c. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya. d. Tentukan bagian-bagian kecil janin Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu
  • 5.  bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan.  bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif. 5 Hasil nya: bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras pada beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur,sedangkan bila teraba adanya bagian- bagian ke c il yang t idak te ra tur mempunya i banyak tonjolan se r ta dapa t bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu sisi. 2.1.3. Leopold III : Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu atas panggul. Cara pemeriksaannya: a. Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien. b. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. c. Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami engagemen atau belum. d. Atur posisi pemeriksa pada sis kanan dan menghadap ike bagian kaki ibu. e. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangn kanan bawah perut ibu. f. Tekan secra lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong) Hasilnya : bila bagian janin dapa t dige rakkan ke a rah c rania l ibu, maka bagianterbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala yang beradadiabagian te rbawah, coba untuk mengge rakkan kepa la . Bila kepa la t idak dapa tdige rakkan lagi, maka kepa la sudah “e nga ge d ” b ila t idak dapa t diraba adanya kepala atau bokong, maka letak janin adalah melintang
  • 6. 6 2.1.4. Leopold IV : Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul. Cara pemeriksaannya: a. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis b.Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus c. Perhatikan sudt yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen d.Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi). e. Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul. Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit janin memasuki pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak antara kedua jari pemeriksa jauh), janin (kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas panggul). Hasilnya: pada da sa rnya sama dengan peme r iksa an Leopold I I I menila i bagian janin te rbawah yang be rada dida lam panggul dan menila i sebe rapa j auh bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul. Ada 3 keadaan: konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil. Sejajar jika bagian yang masuk barusebagian. Dive rgen ya itu j ika hampir sebagia n be sa r da r i tubuh janin ma suk ke daerah pelvic
  • 7. BAB III PENUTUP 7 3.1. Penutup Demikianlah kami menyusun makalah ini dan kami sangat bersyukur kepada ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya jua kami dapat menyelesaikan karya makalah ini, dan tidak lupa pula kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini terutama kepada bapak/ibu selaku dosen pembimbing. kami sangat menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi sapa saja yang membacanya terutama bagi kami sendiri. Amin.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Sumber : Penuntun CSL Sistem Reproduksi Fakultas Kedokteran UNHAS 2009 Sumber Bacaan : Departemen Kesehatan RI : “Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar Berbasis Hak Asasi Manusia dan Keadilan Gender” Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina Kesehatan Keluarga 2004. 8