SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat.
Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu
hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan
minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama,
trimester kedua dan pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada
baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali
pada usia 7 - 8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
Kenapa pemeriksaan kehamilan begitu penting yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil? karena
dalam pemeriksaan tersebut dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu
maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat
mengetahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan
penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara
dini.
Pemeriksaan (Manuver) Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk
menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen, namun menjadi sulit
dilakukan bila bertemu dengan.
ibu hamil yang obes (gemuk) atau dengan ibu hamil yang memiliki jumlah cairan amnion
berlebih.
Beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh perawat sebelum melakukan pemeriksaan
Leopold adalah :
 Bina hubungan saling percaya.
 Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum tindakan dilakukan.
 Anjurkan klien untuk tidur telentang rata punggung dengan lutut sedikit fleksi.
 Cuci tangan dengan air hangat.
 Alat-alat yang digunakan: laenec atau Doppler, selimut, handuk kecil, tempat tidur
antenatal.
 Buka pakaian klien mulai dari prosesus xipoideus sampai dengan simfisis pubis,
tutupi dengan selimut pada bagian yang akan diperiksa.
2
1.2. Tujuan khusus adalah
a. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan,persalinan,dan nifas.
b. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin.
c. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
d. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-
baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan,
dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya
fisik tetapi juga mental.
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
persalinan, dan nifas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.
c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PemeriksaanLeopold
PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN
Tehnik :
a. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan
pada ibu.
b. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi
kontraksi otot dinding abdomen.
c. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu
dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik
arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.
2.1.1. Leopold I :
Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa
yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Cara pemeriksaannya:
a. Letakkan sis lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika
diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangn kanan
dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis)
b. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur
posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu.
c. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian
bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan
menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
Menentukan usia kehamilan
4
 Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis.
 Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan pusat.
 Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat.
 Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat.
 Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat.
 Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus
xipoideus dan pusat.
 Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah prosesus
xipoideus.
 Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus
xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk
membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu).
Hasilnya:
jika kepala janin yang berada di fundus, maka palpasi akan teraba bagian
bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di fundus, maka
pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak
dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada letak
lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong
2.1.2. Leopold II :
Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataup
Cara pemeriksaannya:
a. Letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan
kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secra sejajar dan pada ketinggian yang sama.
b. Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan) telapak
tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya
bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas)
c. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung
janin nantinya.
d. Tentukan bagian-bagian kecil janin
Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu
5
 bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan.
 bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan
menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
Hasil nya:
bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras pada
beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur,sedangkan bila teraba
adanya bagian- bagian kecil yang tidak teratur mempunyai banyak
tonjolan serta dapat bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki,
lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin
berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau janin
dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu sisi.
2.1.3. Leopold III :
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di
bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu atas
panggul.
Cara pemeriksaannya:
a. Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan
tak nyaman bagi pasien.
b. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
c. Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah
mengalami engagemen atau belum.
d. Atur posisi pemeriksa pada sis kanan dan menghadap ike bagian kaki ibu.
e. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangn
kanan bawah perut ibu.
f. Tekan secra lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi
(bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong)
Hasilnya :
bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka
bagianterbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala
yang beradadiabagian terbawah, coba untuk menggerakkan kepala.
Bila kepala tidak dapatdigerakkan lagi, maka kepala sudah
“engaged” bila tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong, maka letak
janin adalah melintang
6
2.1.4. Leopold IV :
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah
perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki
pintu atas panggul.
Cara pemeriksaannya:
a.Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah,
ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis
b.Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang
meraba dinding bawah uterus
c.Perhatikan sudt yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen
d.Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila
presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi
bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi).
e.Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari
tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul
Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit janin memasuki
pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak antara kedua jari pemeriksa jauh), janin
(kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas panggul).
Hasilnya:
pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold III
menilai bagian janin terbawah yang berada didalam panggul dan
menilai seberapa jauh bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul. Ada 3
keadaan: konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil. Sejajar
jika bagian yang masuk barusebagian. Divergen yaitu jika hampir
sebagia n besar dari tubuh janin masuk ke daerah pelvic
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Penutup
Demikianlah kami menyusun makalah ini dan kami sangat bersyukur kepada ALLAH
SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya jua kami dapat menyelesaikan karya makalah ini, dan tidak
lupa pula kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini terutama
kepada bapak/ibu selaku dosen pembimbing. kami sangat menyadari dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini, mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat bagi sapa saja yang membacanya terutama bagi kami sendiri.
Amin.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Penuntun CSL Sistem Reproduksi Fakultas Kedokteran UNHAS 2009
Sumber Bacaan :
Departemen Kesehatan RI : “Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar Berbasis Hak
Asasi Manusia dan Keadilan Gender” Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga 2004.

More Related Content

What's hot

KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldamriljambak
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalWarnet Raha
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu BersalinPemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalinpjj_kemenkes
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasSumiaty Syifah
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 

What's hot (20)

KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
Kunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamilKunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamil
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu BersalinPemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
 
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan GinekologiPemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Ginekologi
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 

Viewers also liked

Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfFisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfVimz SpecialOps
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
Format partograf
Format partografFormat partograf
Format partografdevi Narti
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarRiska Ramadhana
 
Partogram
PartogramPartogram
PartogramT2UAE
 

Viewers also liked (7)

Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgfFisiografi persalinansdjfsjkdgf
Fisiografi persalinansdjfsjkdgf
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Format partograf
Format partografFormat partograf
Format partograf
 
Partograf
PartografPartograf
Partograf
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggulPemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul
 
Partogram
PartogramPartogram
Partogram
 

Similar to Pemeriksaan Kehamilan

Similar to Pemeriksaan Kehamilan (20)

234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
Palpasi leopold
Palpasi leopoldPalpasi leopold
Palpasi leopold
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
2
22
2
 
Pemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold iPemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold i
 
Pemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold iPemeriksaan leopold i
Pemeriksaan leopold i
 
ppt kel.1 ANC maternitas.pptx
ppt kel.1 ANC maternitas.pptxppt kel.1 ANC maternitas.pptx
ppt kel.1 ANC maternitas.pptx
 
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.pptpemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
pemeriksaan obstetri giughgfyuignghfthdchtgtchgc.ppt
 
ANC
ANC ANC
ANC
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptx
 
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamilPemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
 
Pemeriksaan Leopold.pptx
Pemeriksaan Leopold.pptxPemeriksaan Leopold.pptx
Pemeriksaan Leopold.pptx
 
Pemeriksaan leopold iii
Pemeriksaan leopold iiiPemeriksaan leopold iii
Pemeriksaan leopold iii
 
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptxTEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
TEKNIK_PERTOLONGAN_PERSALINAN_SUNGSANG_S (1).pptx
 
Leaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomenLeaf flat pemeriksaan abdomen
Leaf flat pemeriksaan abdomen
 
Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2
 
Kala ii memanjang
Kala ii memanjangKala ii memanjang
Kala ii memanjang
 
Sumsang
SumsangSumsang
Sumsang
 
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxKEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 

Recently uploaded (6)

PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 

Pemeriksaan Kehamilan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan. Kenapa pemeriksaan kehamilan begitu penting yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil? karena dalam pemeriksaan tersebut dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat mengetahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara dini. Pemeriksaan (Manuver) Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen, namun menjadi sulit dilakukan bila bertemu dengan. ibu hamil yang obes (gemuk) atau dengan ibu hamil yang memiliki jumlah cairan amnion berlebih. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh perawat sebelum melakukan pemeriksaan Leopold adalah :  Bina hubungan saling percaya.  Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum tindakan dilakukan.  Anjurkan klien untuk tidur telentang rata punggung dengan lutut sedikit fleksi.  Cuci tangan dengan air hangat.  Alat-alat yang digunakan: laenec atau Doppler, selimut, handuk kecil, tempat tidur antenatal.  Buka pakaian klien mulai dari prosesus xipoideus sampai dengan simfisis pubis, tutupi dengan selimut pada bagian yang akan diperiksa.
  • 2. 2 1.2. Tujuan khusus adalah a. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan,persalinan,dan nifas. b. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin. c. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak. d. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik- baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk: a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas. b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas. c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. PemeriksaanLeopold PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN Tehnik : a. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu. b. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding abdomen. c. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu. 2.1.1. Leopold I : Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu). Cara pemeriksaannya: a. Letakkan sis lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangn kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis) b. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. c. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian. Menentukan usia kehamilan
  • 4. 4  Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis.  Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan pusat.  Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat.  Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat.  Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat.  Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat.  Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah prosesus xipoideus.  Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk membedakan dengan usia kehamilan 32 minggu). Hasilnya: jika kepala janin yang berada di fundus, maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di fundus, maka pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada letak lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong 2.1.2. Leopold II : Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataup Cara pemeriksaannya: a. Letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secra sejajar dan pada ketinggian yang sama. b. Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas) c. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya. d. Tentukan bagian-bagian kecil janin Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu
  • 5. 5  bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan.  bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif. Hasil nya: bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras pada beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur,sedangkan bila teraba adanya bagian- bagian kecil yang tidak teratur mempunyai banyak tonjolan serta dapat bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu sisi. 2.1.3. Leopold III : Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh pintu atas panggul. Cara pemeriksaannya: a. Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien. b. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. c. Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami engagemen atau belum. d. Atur posisi pemeriksa pada sis kanan dan menghadap ike bagian kaki ibu. e. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangn kanan bawah perut ibu. f. Tekan secra lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong) Hasilnya : bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka bagianterbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala yang beradadiabagian terbawah, coba untuk menggerakkan kepala. Bila kepala tidak dapatdigerakkan lagi, maka kepala sudah “engaged” bila tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong, maka letak janin adalah melintang
  • 6. 6 2.1.4. Leopold IV : Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul. Cara pemeriksaannya: a.Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis b.Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus c.Perhatikan sudt yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen d.Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi). e.Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul. Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit janin memasuki pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak antara kedua jari pemeriksa jauh), janin (kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas panggul). Hasilnya: pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold III menilai bagian janin terbawah yang berada didalam panggul dan menilai seberapa jauh bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul. Ada 3 keadaan: konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil. Sejajar jika bagian yang masuk barusebagian. Divergen yaitu jika hampir sebagia n besar dari tubuh janin masuk ke daerah pelvic
  • 7. 7 BAB III PENUTUP 3.1. Penutup Demikianlah kami menyusun makalah ini dan kami sangat bersyukur kepada ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya jua kami dapat menyelesaikan karya makalah ini, dan tidak lupa pula kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini terutama kepada bapak/ibu selaku dosen pembimbing. kami sangat menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi sapa saja yang membacanya terutama bagi kami sendiri. Amin.
  • 8. 8 DAFTAR PUSTAKA Sumber : Penuntun CSL Sistem Reproduksi Fakultas Kedokteran UNHAS 2009 Sumber Bacaan : Departemen Kesehatan RI : “Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar Berbasis Hak Asasi Manusia dan Keadilan Gender” Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina Kesehatan Keluarga 2004.