SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
POLTEKKES™
“ATRESIA REKTI ATRESIA ANI”
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS,
BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH.
.
Dosen Pembimbing : USWATUN HASANAH M.Keb
Loading…Collecting status…Please wait…
• ATRESIA REKTI
ATRESIA ANI ?????????
A. DEFINISI
• Atresia Ani adalah kelainan kongenital yang dikenal
sebagai anus imperforate meliputi anus, rectum atau
keduanya (Betz. Ed 3 tahun 2002)
• Atresia Ani atau anus imperforate adalah tidak
terjadinya perforasi membran yang memisahkan
bagian entoderm mengakibatkan pembentukan
lubang anus yang tidak sempurna.Anus tampak rata
atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk
anus namun tidak berhubungan langsung dengan
rectum. (sumber Purwanto. 2001 RSCM)
• Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital),
tidak adanya lubang atau saluran anus (Donna L.
Wong, 520 : 2003).
1. Stenosis rektum yang lebih rendah
atau pada anus
2. Membran anus yang menetap
3.Anus imperforata dan ujung rektum
yang buntu terletak pada bermacam-
macam jarak dari peritoneum
4. Lubang anus yang terpisah dengan
ujung.
Menurut Ladd dan Gross (1966) anus imperforata
dalam 4 golongan, yaitu:
B. PATOFISIOLOGI
Kelainan ini terjadi karena kegagalan pembentukan septum
urorektal secara komplit karena gangguan pertumbuhan,
fusi atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik.
C. ETIOLOGI
Atresia dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
• Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan
daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur.
• Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan
berusia 12 minggu/3 bulan
• Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan
embriologik didaerah usus, rektum bagian distal serta
traktus urogenitalis, yang terjadi antara minggu
keempat sampai keenam usia kehamilan.
D. TANDA DAN GEJALA
• Mikonium tidak keluar dalam 24 jam pertama
setelah kelahiran.
• Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu
tubuh melalui rectal pada bayi
• Mikonium keluar melalui fistula anus yang
salah letaknya
• Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda
obstruksi usus
• Bayi muntah muntah pada usia 24-48 jam
• Pada pemeriksaan rectal terdapat adanya
membran
• Perut kembung
• pembuluh darah di kulit abdomen akan
terlihat menonjol
• Cairan muntahan akan dapat berwarna hijau
karena cairan empedu atau juga berwarna
hitam kehijauan karena cairan mekonium.
E. DIAGNOSIS
• 1. Pemeriksaan rectal digital dan
visual adalah pemeriksaan diagnostik
yang umum dilakukan pada
gangguan ini.
• 2. Jika ada fistula, urin dapat
diperiksa untuk memeriksa adanya
sel-sel epitel meonium.
• 3. Pemeriksaan sinyal X lateral infeksi
(teknik wangensteen-rice)
• 4. Ultrasound dapat digunakan untuk
menentukan letak rectal kantong.
• 5. Aspirasi jarum untuk mendeteksi
kantong rectal
• 6. Pemeriksaan radiologis
F. KOMPLIKASI
Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita atresia
ani antara lain :
• Asidosis hiperkioremia.
• Infeksi saluran kemih yang bisa berkepanjangan.
• Kerusakan uretra (akibat prosedur bedah).
• Eversi mukosa anal
• Stenosis (akibat kontriksi jaringan perut dianastomosis)
• Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training.
• Inkontinensia (akibat stenosis awal atau impaksi)
• Prolaps mukosa anorektal.
• Fistulakambuan (karena ketegangan diare pembedahan dan infeksi)
• Komplikasi jangka panjang.
G. KLASIFIKASI
1. Analstenosis adalah
terjadinya
penyempitan daerah
anus sehingga feses
tidak dapat keluar.
2. Membranosus
atresia adalah
terdapat membran
pada anus.
3. Analagenesis adalah memiliki anus tetapi ada
daging diantararectum dengan anus
H. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
Medis
1.Pra bedah
Kolostomi
 Kolostomi yaitu sebuang lubang yang di buat melalui
dinding abdomen ke dalam kolon
iliaka untuk mengeluarkan feses
( Evelyn , 1991 , pearce , 1993)
1. Kolostomi Permanen
2. Kolostomi Sementara
2. Pembedahan
Terapi pembedahan pada bayi baru lahir
bervariasi sesuai dengan keparahan kelainan.
Semakin tinggi gangguan, semakin rumit
prosedur pengobatannya.Untuk kelainan
Dilakukankolostomi beberapa lahir, kemudian
anoplasti perineal yaitu dibuat anus
permanen (prosedurpenarikan perineum
abnormal) dilakukan pada bayi berusia 12
bulan. Pembedahan ini dilakukanpada usia 12
bulan dimaksudkan untuk memberi waktu
pada pelvis untuk membesar dan padaotot-
otot untuk berkembang. Tindakan ini juga
memungkinkan bayi untuk menambah
beratbadan dan bertambah baik status
nutrisnya
• 3. Pengobatan
a. Aksisi membran anal (membuat anus buatan)
b. Fiktusi yaitu dengan melakukan kolostomi
sementara dan setelah 3 bulan dilakukan
korksisekaligus (pembuat anus permanen)
DOKUMENTASI
SOAP
Terimakasih Kepada…
• Dosen Pembimbing : USWATUN HASANAH M.Keb
Sumber buku :
• Kemenkes RI.2012. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial.Jakarta:Direktorat Jendral Bina Gizi Kesehatan ibu dan anak.
• Betz, Cealy L. & Linda A. Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan
Pediatrik. Edisike-3.Jakarta : EGC
• Rahardjo Kukuh. Marmi, S.ST. , ASUHAN NEONATUS, Bayi,Balita, dan
Anak Prasekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012. Hal 321
Sumber Website :
• file:///C:/Users/User/Downloads/atresia-rekti-dan-anus.html (Di
akses pada pukul 19.00 , tanggal 19-09-2016)
• https://www.scribd.com( Di akses pada pukul 19.00 , tanggal 19-09-
2016)
• www.abdominicalclinical.com (Di akses pada 19.00 tanggal 11-10-
2016)

More Related Content

What's hot

Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partumDokter Tekno
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fharry christama
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Janin akhir khmiln
Janin akhir khmilnJanin akhir khmiln
Janin akhir khmilnfikri asyura
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisharry christama
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 

What's hot (20)

Anatomi panggul
Anatomi panggulAnatomi panggul
Anatomi panggul
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
Vaginitis
VaginitisVaginitis
Vaginitis
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
omfalokel
omfalokelomfalokel
omfalokel
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Janin akhir khmiln
Janin akhir khmilnJanin akhir khmiln
Janin akhir khmiln
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Prolaps
ProlapsProlaps
Prolaps
 

Similar to ATRESIA REKTI DAN ANI

Similar to ATRESIA REKTI DAN ANI (20)

Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
Atresia rekti (khoirunnisa.khusnul. kurnia)
 
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptx
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptxPPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptx
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptx
 
Lp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanLp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikan
 
Atresia ani kelompok 3 non reg a bu henik
Atresia ani kelompok 3 non reg a bu henikAtresia ani kelompok 3 non reg a bu henik
Atresia ani kelompok 3 non reg a bu henik
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
Atresia Ani.pptx
Atresia Ani.pptxAtresia Ani.pptx
Atresia Ani.pptx
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Makalah hisprong (2)
Makalah hisprong (2)Makalah hisprong (2)
Makalah hisprong (2)
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdfPPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
 
60944511 case-atresiaani
60944511 case-atresiaani60944511 case-atresiaani
60944511 case-atresiaani
 
Hirschsprung nrb
Hirschsprung nrbHirschsprung nrb
Hirschsprung nrb
 
hisprung Kelompok 4 non reg a bu henik
hisprung Kelompok 4 non reg a bu henikhisprung Kelompok 4 non reg a bu henik
hisprung Kelompok 4 non reg a bu henik
 

More from Hanifa Rahmadilla

More from Hanifa Rahmadilla (20)

NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
NYERI PERUT BAGIAN BAWAHNYERI PERUT BAGIAN BAWAH
NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
 
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarPertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
 
Uretritis Non Gonore
Uretritis Non GonoreUretritis Non Gonore
Uretritis Non Gonore
 
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem KardiovaskulerPerubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
 
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABURPENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
 
Ikterus Neonatus
Ikterus NeonatusIkterus Neonatus
Ikterus Neonatus
 
OMFALOKEL
OMFALOKELOMFALOKEL
OMFALOKEL
 
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence PhallusBayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
 
Hiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilanHiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilan
 
Konsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku KesehatanKonsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku Kesehatan
 
Manusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunyaManusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunya
 
OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
Hisprung
HisprungHisprung
Hisprung
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Labioskisis
LabioskisisLabioskisis
Labioskisis
 
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan KeracunanPertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
 
Kekerasan Pada Anak
Kekerasan Pada AnakKekerasan Pada Anak
Kekerasan Pada Anak
 
UU Perlindungan Anak
UU Perlindungan AnakUU Perlindungan Anak
UU Perlindungan Anak
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
 

Recently uploaded

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (18)

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

ATRESIA REKTI DAN ANI

  • 1. POLTEKKES™ “ATRESIA REKTI ATRESIA ANI” ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH. . Dosen Pembimbing : USWATUN HASANAH M.Keb Loading…Collecting status…Please wait…
  • 3. A. DEFINISI • Atresia Ani adalah kelainan kongenital yang dikenal sebagai anus imperforate meliputi anus, rectum atau keduanya (Betz. Ed 3 tahun 2002) • Atresia Ani atau anus imperforate adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna.Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk anus namun tidak berhubungan langsung dengan rectum. (sumber Purwanto. 2001 RSCM) • Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), tidak adanya lubang atau saluran anus (Donna L. Wong, 520 : 2003).
  • 4. 1. Stenosis rektum yang lebih rendah atau pada anus 2. Membran anus yang menetap 3.Anus imperforata dan ujung rektum yang buntu terletak pada bermacam- macam jarak dari peritoneum 4. Lubang anus yang terpisah dengan ujung. Menurut Ladd dan Gross (1966) anus imperforata dalam 4 golongan, yaitu:
  • 5. B. PATOFISIOLOGI Kelainan ini terjadi karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik.
  • 6. C. ETIOLOGI Atresia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : • Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur. • Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu/3 bulan • Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik didaerah usus, rektum bagian distal serta traktus urogenitalis, yang terjadi antara minggu keempat sampai keenam usia kehamilan.
  • 7. D. TANDA DAN GEJALA • Mikonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran. • Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu tubuh melalui rectal pada bayi • Mikonium keluar melalui fistula anus yang salah letaknya • Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda obstruksi usus • Bayi muntah muntah pada usia 24-48 jam • Pada pemeriksaan rectal terdapat adanya membran • Perut kembung • pembuluh darah di kulit abdomen akan terlihat menonjol • Cairan muntahan akan dapat berwarna hijau karena cairan empedu atau juga berwarna hitam kehijauan karena cairan mekonium.
  • 8. E. DIAGNOSIS • 1. Pemeriksaan rectal digital dan visual adalah pemeriksaan diagnostik yang umum dilakukan pada gangguan ini. • 2. Jika ada fistula, urin dapat diperiksa untuk memeriksa adanya sel-sel epitel meonium. • 3. Pemeriksaan sinyal X lateral infeksi (teknik wangensteen-rice) • 4. Ultrasound dapat digunakan untuk menentukan letak rectal kantong. • 5. Aspirasi jarum untuk mendeteksi kantong rectal • 6. Pemeriksaan radiologis
  • 9. F. KOMPLIKASI Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita atresia ani antara lain : • Asidosis hiperkioremia. • Infeksi saluran kemih yang bisa berkepanjangan. • Kerusakan uretra (akibat prosedur bedah). • Eversi mukosa anal • Stenosis (akibat kontriksi jaringan perut dianastomosis) • Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training. • Inkontinensia (akibat stenosis awal atau impaksi) • Prolaps mukosa anorektal. • Fistulakambuan (karena ketegangan diare pembedahan dan infeksi) • Komplikasi jangka panjang.
  • 10. G. KLASIFIKASI 1. Analstenosis adalah terjadinya penyempitan daerah anus sehingga feses tidak dapat keluar. 2. Membranosus atresia adalah terdapat membran pada anus.
  • 11. 3. Analagenesis adalah memiliki anus tetapi ada daging diantararectum dengan anus
  • 12. H. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan Medis 1.Pra bedah Kolostomi  Kolostomi yaitu sebuang lubang yang di buat melalui dinding abdomen ke dalam kolon iliaka untuk mengeluarkan feses ( Evelyn , 1991 , pearce , 1993) 1. Kolostomi Permanen 2. Kolostomi Sementara
  • 13. 2. Pembedahan Terapi pembedahan pada bayi baru lahir bervariasi sesuai dengan keparahan kelainan. Semakin tinggi gangguan, semakin rumit prosedur pengobatannya.Untuk kelainan Dilakukankolostomi beberapa lahir, kemudian anoplasti perineal yaitu dibuat anus permanen (prosedurpenarikan perineum abnormal) dilakukan pada bayi berusia 12 bulan. Pembedahan ini dilakukanpada usia 12 bulan dimaksudkan untuk memberi waktu pada pelvis untuk membesar dan padaotot- otot untuk berkembang. Tindakan ini juga memungkinkan bayi untuk menambah beratbadan dan bertambah baik status nutrisnya
  • 14. • 3. Pengobatan a. Aksisi membran anal (membuat anus buatan) b. Fiktusi yaitu dengan melakukan kolostomi sementara dan setelah 3 bulan dilakukan korksisekaligus (pembuat anus permanen)
  • 16. Terimakasih Kepada… • Dosen Pembimbing : USWATUN HASANAH M.Keb Sumber buku : • Kemenkes RI.2012. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial.Jakarta:Direktorat Jendral Bina Gizi Kesehatan ibu dan anak. • Betz, Cealy L. & Linda A. Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisike-3.Jakarta : EGC • Rahardjo Kukuh. Marmi, S.ST. , ASUHAN NEONATUS, Bayi,Balita, dan Anak Prasekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012. Hal 321 Sumber Website : • file:///C:/Users/User/Downloads/atresia-rekti-dan-anus.html (Di akses pada pukul 19.00 , tanggal 19-09-2016) • https://www.scribd.com( Di akses pada pukul 19.00 , tanggal 19-09- 2016) • www.abdominicalclinical.com (Di akses pada 19.00 tanggal 11-10- 2016)