Dokumen tersebut membahas tentang hiperemesis gravidarum, yaitu mual dan muntah berlebihan pada ibu hamil yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hiperemesis gravidarum disebabkan kombinasi hormon estrogen, progesteron, dan HCG, dengan gejala seperti dehidrasi, penurunan berat badan, dan ikterus. Pengobatannya meliputi isolasi, terapi cairan, dan diet untuk mencegah komplikasi bagi ibu dan janin.
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
Mual Muntah Berlebihan Pada Kehamilan (Hiperemesis Gravidarum
1.
2. KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu masa dari mulai
terjadinya pembuahan dalam rahim
wanita sampai bayinya dilahirkan.
3. Hiperemesis
Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan
muntah yang berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan
sehari-hari karena keadaan umumnya
menjadi memburuk, karena terjadi
dehidrasi (Esti, 2009).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah
yang terjadi sampai usia kehamilan 20
minggu, begitu hebat dimana segala apa
yang dimakan dan diminum dimuntahkan
sehingga mempengaruhi keadaan umum
dan pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi, terdapat aseton
dalam urine, bukan karena penyakit
(Maidun, 2009).
4. Mual dan muntah tampaknya disebabkan oleh
kombinasi hormon estrogen dan progesteron,
walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan
hormon HCG (human chorionic gonadotropin) juga
berperan dalam menimbulkan mual dan muntah
(Sarwono, 2008).
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling
sering terjadi pada kehamilan trimester I, kurang
lebih pada 6 minggu setelah haid terakhir selama 10
minggu (Mansjoer, 2001).
5. Etiologi
Sebab pasti belum diketahui frekuensi kejadian 2 per 1000
kehamilan.
Faktor predisposisi antara lain :
Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa,
diabetes, kehamilan ganda akibat peningkatan kadar
HCG dan wanita yang sebelum hamil sudah menderita
gangguan lambung spesifik (Sarwono, 2005).
Faktor organik karena masuknya villi khoriales dalam
sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
Faktor psikologik keretakan rumah tangga, kehilangan
pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan pesalinan.
Faktor endokrin lainnya hipertiroid, diabetes (Esti,
2009).
Hormon yang terbentuk dalam tubuh ibu saat minggu-
minggu awal kehamilan membuat ibu merasa menderita
saat hormon-hormon tersebut mempengaruhi perut,
selera makan dan pusat khusus diotak yang dapat
memicu respon muntah (Esti, 2009).
6. Gejala dan Tingkat Pada Hiperemesis
Gravidarum
Menurut berat ringannya gejala hiperemesis
gravidarum dibagi dalam 3 tingkat, yaitu :
Tingkat I : Ringan
a. Mual muntah
b. Nafsu makan berkurang
c. Berat badan turun
d. Rasa nyeri di epigastrium
e. Turgor kulit kurang
f. Lidah kering
7. Tingkat II : Sedang
a. Mual dan muntah
b. Lemah
c. Apatis
d. Turgor kulit mulai jelek
e. Nadi kecil dan cepat
f. Suhu badan naik (dehidrasi)
g. Ikterus ringan
h. Mata cekung
i. Tensi turun
j. Hemokonsentrasi
k. Oliguri dan konstipasi
8. Tingkat III : Berat
a. Keadaan umum jelek
b. Kesadaran sangat menurun
c. Samnolen sampai koma
d. Nadi kecil, halus dan cepat
e. Dehidrasi hebat
f. Suhu badan naik
g. Tensi turun sekali
h. Ikterus (Esti, 2009).
9. Diagnosis
Umumnya tidak sukar untuk menegakkan
diagnosa hiperemesis gravidarum. Harus
ditentukan adanya kehamilan muda dengan
mual dan muntah yang terus-menerus,
sehingga berpengaruh terhadap keadaan
umum dan menyebabkan kekurangan
makanan yang dapat mempengaruhi
perkembangan janin sehingga pengobatan
perlu segera diberikan. Namun harus pikirkan
kemungkinan kehamilan muda dengan
penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus
ventrikuli dan tumor serebri yang bisa
memberikan gejala muntah (Rukiyah, 2010).
10. Prognosis
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat
memuaskan, namun pada tingkat yang berat dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin (Mansjoer,
2001).
11. Pencegahan
Prinsip pencegahan adalah mengobati
mual dan muntah agar tidak terjadi
hiperemesis gravidarum dengan
cara yaitu :
1. Terapi nutrisi makan sedikit tapi
sering agar perut tidak terlalu penuh
dengan hanya sekali makan tapi
banyak, seperti roti beras, roti
gandum.
2. Hindari makanan yang dapat
membuat anda merasa sakit, seperti
makanan gorengan, berlemak atau
berbumbu.
3. Hindari minum teh atau kopi
berlebihan.
4. Hindari memakai pakaian ketat.
5. Konsultasi ke dokter kandungan jika
12. 6. Suplemen B6 dan zinc juga khrom dapat sangat efektif,
khususnya bagi wanita yang baru menggunakan pil
kontrasepsi Karena pil ini merusak kemampuan tubuh
dalam menyerap nutrisi-nutrisi tersebut dari makanan
yang anda santap.
7. Pengobatan herbal, coba the kamomil atau spearmint,
atau teh jahe parut yang direbus dalam air mendidih,
atau kapsul jahe yang tersedia di gerai-gerai makanan
sehat.
8. Pengobatan bach flower gunakan rescue remedy jika
anda merasa cemas, khususnya jika kecemasan
tersebut membuat mual dan muntah semakin parah.
9. Aromaterapi minyak esensial seperti minyak sitrus
(jeruk, jeruk mandarin, limau) aman dan lembut
digunakan pada saat ini.
10. Aksepresur coba kenakan gelang tangan ‘sea sickness’
yang tersedia di toko farmasi atau gerai makanan sehat
di daerah anda (Tiran, 2007).
13. Penatalaksanaan
Pengobatan yang baik pada mual dan muntah
sehingga dapat mencegah hiperemesis gravidarum.
Dalam keadaan muntah berlebihan dan dehidrasi
ringan, penderita emesis gravidarum sebaiknya
dirawat sehingga dapat mencegah hiperemesis
gravidarum.
14. 1. Melakukan isolasi
2. Therapy psikologik
3. Pemberian cairan parenteral
4. Obat-obat yang diberikan
5. Penghentian kehamilan
6. Diet
15. Faktor-faktor Ibu Yang Mengalami
Hiperemesis Gravidarum
Jumlah Paritas
Usia Kehamilan
Pekerjaan Ibu