SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MAKALAH
TEKNIK PERSIAPAN DAN PENILAIAN PEMERIKSAAN
FISIK BAYI DAN BALITA
Oleh :
Aslawati Manurung, A.Md.Keb.
NIM : 201015201054
Program S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Barat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data
yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan
status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Dalam
melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu dipahami, antara lain
inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan auskultasi (mendengar)
(Prawirohardjo, 2005).
Sebelum melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu diketahui riwayat
keluarga, riwayat persalinan. Pemeriksaan fisik sangat penting untuk di lakukan, karena
sangat penting untuk diketahui,yaitu untuk mengetahui normal atau tidak normal pada
bayi. Keadaan suhu di luar rahim sangat mempengaruhi kondisi bayi baru tersebut.
Kondisi di luar rahim sangat berbeda dengan kondisi didalam rahim (Prawirohardjo,
2010).
Observasi (pengamatan secara seksama) Pemeriksaan dilakukan pada seluruh
tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki, namun tidak harus dengan urutan tertentu.
Pemeriksaan yang menggunakan alat seperti pemeriksaan tengkorak, mulut, telinga,
suhu tubuh, tekanan darah, dan lain-lainnya, sebaiknya dilakukan paling akhir, karena
dengan melihat atau memakai alat-alat, umumnya anak menjadi takut atau merasa tidak
nyaman, sehingga menolak diperiksa lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemeriksaan Fisik Bayi
1. Keadaan umum
Kesadaran pasien : Komposmentis (CM) Sadar sepenuhnya, apatis atau
sadar tapi acuh terhadap sekitarnya, somnolen atau tampak mengantuk dan
ingin kembali tidur, stopor atau sedikit respon terhadap stimulus yang kuat
dan koma artinya tidak bereaksi terhadap stimulus apapun
2. Aktifitas fisik
Inspeksi keadaan ekstremitas dalam keadaan fleksi, dengan gerakan tungkai
serta lengan aktif dan simetris.
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a) Frekuensi Nadi
Paling baik dihitung dalam keadaan tidur / tenang
Meraba arteri radialis dengan ujung jari II, III, IV tangan kanan, ibu jari
berada di bagian dorsal tangan anak
Pada bayi dengan penghitungan heart rate (denyut jantung)
Penghitungan 1 menit penuh
Usia >28 hari- 1 tahun (bayi) : 30-40 kali/menit
Usia >1 tahun -3 tahun : 20-30 kali/menit
b) Frekuensi pernapasan
Dihitung satu menit penuh melalui inspeksi/palpasi/auskultasi
Takipneu yaitu pernapasan yang cepat
Dispneu yaitu kesulitan bernapas
Usia >28 hari- 1 tahun (bayi) : 80-120 kali/menit
Usia >1 tahun -12 tahun : 60-110 kali/menit
c) Suhu
Suhu diukur di aksila dengan nilai normal 36,5 0C– 37 0C.
4. Pengukuran atropometrik
a) Penimbang berat badan
Alat timbangan yang telah diterakan serta di beri alas kain di atasnya,
tangan bidan menjaga di atas bayi sebagai tindakan keselamatan .
Menurut Mtbs (2008) :
BB/TB < -3 SD berarti sangat kurus
BB/TB > -3 SD - < - 2SD berarti sangat kuru
BB/TB -2 SD - +2SD berarti normal
b) Panjang badan
Letakkan bayi datar dengan posisi lurus se bisa mungkin. Pegang kepala
agar tetap pada ujung atas kita ukur dan dengan lembut renggangkan
kaki ke bawah menuju bawah kita.
PB : 48/52cm.
c) Lingkar kepala
Letakan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol dan tarik
pita mengelilingi bagian atas alis LK : 32 - 37 cm.
d) Lingkar dada
Letakan pita ukur pada tepi terendah scapula dan tarik pita mengelilingi
kearah depan dan garis putih.
LD : 32 – 35 cm.
5. Kulit
Inspeksi kulitnya apakah warna tubuh kemerahan dan tidak ikterus.
Palpasi keadaan kulitnya apakah lembab, hangat dan tidak ada
pengelupasan.
6. Kepala
Inspeksi apakah ada benjolan di puncak kepala.
Palpasi apakah tidak ada massa atau area lunak di tulang tengkorak.
Fontanel anterior dengan ukuran 5 x 4 cm sepanjang sutura korona dan
sutura segital. Fortanel posterior dengan ukuran 1 x 1 cm sepanjang sutura
lambdoidalis dan sagitalis.
7. Wajah
Inspeksi apakah mata segaris dengan telinga, hidung di garis tengah, mulut
garis tengah wajah dan simetris.
8. Mata
Inspeksi apakah kelompak mata tanpa petosis atau udem. Skelera tidak
ikterik, cunjungtiva tidak merah muda, iris berwarna merata dan bilateral.
Pupil beraksi bila ada cahaya, reflek mengedip ada.
9. Telinga
Inspeksi apakah posisi telinga berada garis lurus dengan mata, kulit tidak
kendur, pembentukkan tulang rawan yaitu pinna terbentuk dengan baik
kokoh.
10. Hidung
Inspeksi apakah posisi di garis tengah, nares utuh dan bilateral, bernafas
melalui hidung.
11. Mulut
Inspeksi bentuk dan ukuran mulut proporsional dengan wajah, bibir
berbentuk penuh berwarna merah muda dan lembab, membran mekosa
lembab dan berwarna merah muda, palatom utuh, lidah dan uvula di garis
tengah, reflek gag dan reflek menghisap serta reflek rooting ada.
12. Leher
Inspeksi apakah leher rentang pergerakan sendi bebas, bentuk simestris dan
pendek. Palpasi apakah triorid di garis tengah, nodus limfe dan massa tidak
ada.
13. Dada
Inspeksi apakah dada berbentuk seperti tong, gerakan dinding dada semetris.
Frekuensi nafas 40 – 60 x permenit, pola nafas normal. Palpasi apakah nadi
di apeks teraba di ruang interkosa keempat atau kelima tanpa kardiomegali.
Auskultasi apakah suara nafas jernih sama kedua sisi. Frekuensi jantung
100- 160 x permenit teratur tanpa mumur. Perkusi apakah ada atau tidak ada
peningkatan timpani pada lapang paru.
14. Payudara
Inspeksi apakah jarak antar puting pada garis sejajar tanpa ada puting
tambahan.
15. Abdomen
Inspeksi abdomen bundar dan simetris pada tali pusat terdapat dua arteri dan
satu vena berwarna putih kebiruan. Palpasi abdomen Lunak tidak nyeri
tekan dan tanpa massa hati teraba 2 - 3 cm, di bawah arkus kosta kanan
limfa teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri. Ginjal dapat di raba dengan
posisi bayi terlentang dan tungkai bayi terlipat teraba sekitar 2 - 3 cm,
setinggi umbilicus di antara garis tengah dan tepi perut. Perkusi timpani
kecuali redup pada hati, limfa dan ginjal. Auskultasi bising usus ada.
16. Genitalia eksterna
Inspeksi (wanita) labia minora ada dan mengikuti labia minora, klitoris ada,
meatus uretra ada di depan orivisium vagina.
Inspeksi (laki-laki) penis lurus, meatus urinarius di tengah di ujung glans
tetis dan skrotum penuh.
17. Anus
Inspeksi apakah posisi di tengah dan paten (uji dengan menginsersi jari
kelingking) pengeluaran mekonium terjadi dalam 24 jam.
18. Tulang belakang
Bayi di letakkan dalam posisi terkurap, tangan pemeriksa sepanjang tulang
belakang untuk mencari terdapat skoliosis meningokel atau spina bifilda.
Inspeksi
Kolumna spinalis lurus tidak ada defek atau penyimpang yang terlihat.
Palpasi
Tulang belakang ada tanpa pembesaran atau nyeri.
19. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi
Rentang pergerakan sendi bahu, klavikula, siku normal pada tangan reflek
genggam ada, kuat bilateral, terdapat sepuluh jari dan tanpa berselaput, jarak
antar jari sama karpal dan metacarpal ada dan sama di kedua sisi dan kuku
panjang melebihi bantalan kuku.
Palpasi
Humerus radius dan ulna ada, klavikula tanpa fraktur tanpa nyeri simetris
bantalan kuku merah muda sama kedua sisi.
Ekstremitas bawah
Panjang sama kedua sisi dan sepuluh jari kaki tanpa selaput, jarak antar jari
sama bantalan kuku merah muda, panjang kuku melewati bantalan kuku
rentang pergerakan sendi penuh : tungkai, lutut, pergelangan, kaki, tumit dan
jari kaki tarsal dan metatarsal ada dan sama kedua sisi reflek plantar ada dan
sismetris.
20. Pemeriksaan reflek
a. Berkedip
cara : sorotkan cahaya ke mata bayi.
normal : dijumpai pada tahun pertama
b. Tonic neck
cara : menolehkan kepala bayi dengan cepat ke satu sisi.
normal : bayi melakukan perubahan posisi jika kepala di tolehkan ke satu
sisi, lengan dan tungkai ekstensi kearah sisi putaran kepala dan fleksi pada
sisi berlawanan, normalnya reflex ini tidak terjadi setiap kali kepala di
tolehkan tampak kira–kira pada usia 2 bulan dan menghilangkan pada usia
6 bulan.
c. Moro
cara : ubah posisi dengan tiba-tiba atau pukul meja /tempat tidur.
normal : lengan ekstensi, jari–ari mengembang, kepala mendongak ke
belakang, tungkai sedikit ekstensi lengan kembali ke tengah dengan tangan
mengenggam tulang belakang dan ekstremitas bawah eksteremitas bawah
ekstensi lebih kuat selama 2 bulan dan menghilang pada usia 3 - 4 bulan.
d. Mengenggam
cara : letakan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar, jika reflek lemah
atau tidak ada beri bayi botol atau dot karena menghisap akan
menstimulasi reflek.
normal : jari–jari bayi melengkung melingkari jari yang di letakkan di
telapak tangan bayi dari sisi ulnar reflek ini menghilangkan pada usia 3 - 4
bulan.
e. Rooting
cara : gores sudut mulut bayi melewati garis tengah bibir.
normal : bayi memutar kearah pipi yang diusap, reflek ini menghilangkan
pada usia 3 - 4 bulan tetapi bisa menetap sampai usia 12 bulan terutama
selama tidur
f. Menghisap
cara : beri bayi botol dan dot.
normal : bayi menghisap dengan kuat dalam berepons terhadap stimulasi
reflek ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur
tanpa stimulasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan utnuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data
yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan
status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Dalam
melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perludipahami, antara lain
inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan auskultasi (mendengar).
Pemeriksaan fisik bisa dilakukan pada seluruh bagian dari tubuh. Mulai dari
kepala sampai kaki untuk mengetahui adanya ketidaknormalan pada bayi dan anak.
B. Saran
Sebaiknya pada saat melakukan pemeriksaan fisik pada neonatus dan anak harus
dilakukan dengan cermat dan teliti. Supaya dapat terdeteksi jika ada kelainan-kelainan
pada neonatus dan anak. Selanjutnya, jika ada kelainankelainan yang tidak bisa diatasi,
sebaiknya kolaborasi dengan tenaga medis lain, atau di rujuk ke rumah sakit. Sebelum
melakukan pemeriksaan fisik perawat diharapkan mengerti dan memahami sifat dan
karakter anak pada tiap-tiap tumbuh kembang anak Menjaga dan mempertahankan anak
supaya kooperatif dalam pemeriksaan maka sangat perlu dilakukan kerja sama orang
tua, karena orang-tua pemegang keputusan utama dan orang yang paling dekat dengan
anak.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Engel, Joyce. 2001. Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatric. Editor. Setiawan.
Edisi 2. Jakarta: EGC
Khoirunnisa, Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, bayi dan balita.
Yogyakarta : Nuha Medika
Matondang, S Corry,dkk. 2000. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta: PT
Sagung Seto
Muslihatun, Wannur. 2010. Asuhan Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan Materil dan Neonatal.
Jakarta : EGC
Priharjo, Robert. 1993. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC
Stright, Barbara. 2004. Keperawatan Ibu dan Bayi baru lahir. Jakarta : EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric. Edisi 4. Jakarta:
EGC
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
JUDUL : PEMERIKSAAN FISIK BAYI
Pengertian Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama
wawancara, terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi.
Selama pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat untuk percusi, palpasi
dan auskultasi ditambahkan untuk memantapkan dan menyaring
pengkajian sistem tubuh. Seperti pada riwayat kesehatan, obyektif dari
pengkajian fisik adalah untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan
mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik (Wong, 2003)
Tujuan 1. Untuk mengetahui status kesehatan bayi
2. Untuk menentukan keadaan fisik bayi dalam keadaan normal atau
abnormal
3. Untuk mendeteksi segera kelaninan dan dapat menjelaskan pada
keluarga
Indikasi Bayi usia >28 hari sampai dengan 1 tahun
Kontraindikasi Bayi memiliki resiko
Persiapan Ibu dan
Perawat
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
2. Mengkaji riwayat ibu dan bayi
3. Melengkapi riwayat medis.
- Mendokumentasikan data pada saat masuk: nama, tanggal lahir
- Mendokumentasikan riwayat persalinan
- Mendokumentasikan riwayat pasca kelahiran.
Persiapan Lingkungan 1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan pencahayaan cukup
2. Suhu ruangan yang baik (sesuai dengan NTE, atau tidak memicu
hipotermi)
Prosedur 1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Beri penerangan
4. Buka bedong bayi baju bayi dan popok bayi
5. Pemeriksaan kesadaran : Komposmetis, Apatis,
Somnolen, Sopor, Koma, Delirium.
6. Mengukur tanda-tanda vital
 Suhu : Kulit terasa hangat saat disentuh
 Frekuensi denyut jantung
 RR
7. Mengukur antropometri
 Menimbang berat badan bayi
 Mengukur panjang badan bayi
 Mengukur lingkar kepala bayi
 Mengukur lingkar dada bayi
 Mengukur lingkar abdomen bayi (di umbilikus)
 Mengukur lingkar lengan atas bayi
8. Pemeriksaan fisik sistematis
a. Pemeriksaan kepala
 Inspeksi : bentuk kepala, kebersihan kulit kepala,
rambut, warna rambut,
 Palpasi fontanela : ubun-ubun, sutura, benjolan, luka
b. Pemeriksaan mata
 Inspeksi : kebersihan mata, kesimetrisan kedua mata,
warna skera, warna konjuntiva
 Kaji reflek kornea : dekatkan suatu objek ke kornea,
maka mata akan berkedip
 Kaji reflek cahaya : jika diberi cahaya, pupul akan
berkontriksi
c. Pemeriksaan telinga
 Inspeksi : kebersihan kedua lubang telinga, kondisi
membran timpani, simetris kedua telinga dan
kesejajaran antara daun telinga dengan kantus
lateral mata
 Kaji reflek startle : Jika didengarkan bunyi keras
dengan kerincingan bayi, lengan abduksi secara
tiba-tiba
d. Pemeriksaan hidung
 Inspeksi : kebersihan, kesimetrisan letak lubang
hidung, adanya septum nasal, adanya keluaran
sekret
 Kaji hembusan nafas dengan punggung tangan atau
dengan gerakan kapas
 Kaji reflek glabelar : dengan mengetuk pangkal
hidung dengan cepat maka mata akan berespon
dengan menutup dan rapat dengan cepat
 Cairan, edema, nafas
e. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
 Inspeksi : kebersihan mulut, keutuhan bibir, kelainan
bibir
 Kaji rooting reflek : sentuh pipi sepanjang sisi mulut,
bayi akan merespon dengan cara kepala akan
mengikuti arah stimulasi
 Kaji sucking reflek : Sentuh bibir bayi, bayi akan
berespon dengan cara menghisap kuat
 Kaji gag reflek : Stimulasi pada posterior faring
dengan tube maka bayi akan muntah
 Kaji extrusion reflek : Sentuh lidah dengan jari maka
bayi akan mendorong lidah keluar
f. Pemeriksaan leher
 Palpasi : apakah ada pembesaran kelenjar limfe
 Kaji tonic neck reflek : Arahkan kepala bayi
menengok ke arah salah satu sisi sedangkan
tangan dan sisi kaki lainnya fleksi
 Kaji reflek rithing reflek : Saat bayi miring ke
salah satu sisi, sisi yang lain ikut miring ke sisi
tersebut
g. Pemeriksaan dada (paru-paru)
 Pengembangan paru : simetris atau tidak
 Kaji suara nafas : vesikuler
 Kaji pergerakan dinding dada : Simetris/tidak dengan
cara letakkan kedua telapak tangan mendatar pada
bagian dada dengan meletakkan kedua ibu jari
berada pada garis tengah sepanjang pinggir iga
bagian bawah paru
 Perkusi paru : setiap sisi dada diperkusi dengan
urutan yang sesuai untuk membandingkan
bunyinya
 Sirkulasi : CRT normal < 3 detik dengan cara
menekan telapak tangan atau telapak kaki
h. Pemeriksaan abdomen dan sistem pencernaan
 Observasi dinding dan bentuk abdomen : tampak
cekung (skapoid), lesi atau bekas luka
 Auskultasi : ada atau tidak peristaltik usus (normal
jika suara seperti berkumur)
 Perkusi : apakah terdapat asites, perkusi dimulai dari
area epigastrium menuju area abdomen bawah,
suara normal yang terdengar adalah timfani
 Kaji turgor kulit bayi dengan cara mencubit abdomen
bayi
i. Pemeriksaan genitalia
 Inspeksi kebersihan genitalia
 Jika laki-laki : kaji apakah testis sudah turun, kaji
letak uretra apakah di ujung penis atau belum
(hipospadia/epispadia)
 Jika perempuan : inspeksi adakah lesi, klitoris
dapat tertutup sedikit oelh preputium
 Kaji letak meatus uretra pada bagian posterior
klitoris
 Kaji letak orifisium vagina pada bagian posterior
meatus uretra
j. Pemeriksaan tulang belakang
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara inspeksi
terhadap adanya kelainan tulang belakang seperti
lordosis, kifosis, skoliosis, kelemahan serta perasaan
nyeri tulang belakang
k. Pemeriksaan anus
Kaji apakah memiliki lubang anus atau tidak, kaji
dengan memasukkan thermometer rekatl pada anus
bayi, kaji reflek spingter ani
l. Pemeriksaan Eksteremitas
 Inspeksi : Kebersihan kuku dan jari, simetris kanankiri,
jumlah kuku dan jari
 Kaji reflek grasp (mengenggam) : apabila telapak
tangan (palmar) atau telapak kaki (plantar) bayi
disentuh maka bayi akan memberikan reaksi fleksi
atau mengenggam
 Kaji reflek babinski : berikan tekanan kuat tapi
perlahan dari ibu jari yang dimulai dari tumit
menyusuri bagian lateral telapak kaki bayi
memutar menuju arah ibu jari, respon bayi
dorsofleksi ibu jari dan mengembangkan ibu jari
dan jari-jari lainnya seperti kipas.
 Kaji reflek merangkak : jika bayi ditengkurapkan
maka bayi akan maju secara perlahan seperti
merangkak. Reflek ini sampai usia <6 minggu
 Kaji reflek gallant : jika bagian sisi punggung
sepanjang spina disentuh maka pinggul bayi
bergerak kea rah sisi yang disentuh. Reflek ini
menetap sampai usia <4 minggu
 Kaji reflek moro : kaji dengan mengagetkan bayi
maka bayi akan memberikan respon berupa
eksteremitas ekstensi dan abduksi dengan cepat,
kadang disertai menanggis.
 Kaji reflek stepping : Jika tumit bayi disentuhkan
pada bagian yang rata, bayi akan terstimulasi untuk
berjalan dengan menempatkan satu kakinya di
depan kaki yang lain.
9. Pasang baju bayi, popok bayi dan bedong bayi
10. Evaluasi respon bayi dan keluarga
11. Bereskan alat
12. Cuci tangan
13. Mendokmentasikan hasil pemeriksaan
14. Interpretasikan hasil pemeriksaan dan rencanakan
tindakan selanjutnya

More Related Content

What's hot

Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toeRidwan Aswar Hipothalamus
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Taufik Tias
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakrisdiana21
 
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblJob sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblhanny andini
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaSarjan unissula
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Nurul Wulandari
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldamriljambak
 
Instrumen dalam Praktik Kebidanan
Instrumen dalam Praktik KebidananInstrumen dalam Praktik Kebidanan
Instrumen dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urineFriska Silalahi
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 

What's hot (20)

Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
 
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblJob sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Pap smear
Pap smearPap smear
Pap smear
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Power point abortus
Power point abortusPower point abortus
Power point abortus
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
Instrumen dalam Praktik Kebidanan
Instrumen dalam Praktik KebidananInstrumen dalam Praktik Kebidanan
Instrumen dalam Praktik Kebidanan
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Anatomi Panggul
Anatomi PanggulAnatomi Panggul
Anatomi Panggul
 
Serotinus
SerotinusSerotinus
Serotinus
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urine
 
Kelainan his
Kelainan hisKelainan his
Kelainan his
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 

Similar to MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx

Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirSabrina Putri Dewanti
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxrahmiramadhan
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxfarizrafiz
 
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada NeonatusPemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada Neonatuspjj_kemenkes
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik indahsen31
 
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamilPemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamilbyfrs22_
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahirPemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahiroktaviani elga
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hariDemey Bd
 
Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensifOperator Warnet Vast Raha
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannDwiNormaR
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docxWarnet Raha
 
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02Irvan Wahyuddin
 
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
pdf-sop-bayi-baru-lahir.docx
pdf-sop-bayi-baru-lahir.docxpdf-sop-bayi-baru-lahir.docx
pdf-sop-bayi-baru-lahir.docxAlexaAndria3
 

Similar to MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx (20)

Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
 
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada NeonatusPemeriksaan Fisik pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik pada Neonatus
 
2
22
2
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamilPemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahirPemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
 
Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan intranatal komprehensif
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx234296768 makalah-leopold-docx
234296768 makalah-leopold-docx
 
Askeb bayi gusmila
Askeb bayi gusmilaAskeb bayi gusmila
Askeb bayi gusmila
 
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
Manajemenasuhankebidananintranatalkomprehensif 131001111914-phpapp02
 
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir
Pengkajian fisik pada bayi baru lahirPengkajian fisik pada bayi baru lahir
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir
 
pdf-sop-bayi-baru-lahir.docx
pdf-sop-bayi-baru-lahir.docxpdf-sop-bayi-baru-lahir.docx
pdf-sop-bayi-baru-lahir.docx
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx

  • 1. MAKALAH TEKNIK PERSIAPAN DAN PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA Oleh : Aslawati Manurung, A.Md.Keb. NIM : 201015201054 Program S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Barat
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu dipahami, antara lain inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan auskultasi (mendengar) (Prawirohardjo, 2005). Sebelum melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu diketahui riwayat keluarga, riwayat persalinan. Pemeriksaan fisik sangat penting untuk di lakukan, karena sangat penting untuk diketahui,yaitu untuk mengetahui normal atau tidak normal pada bayi. Keadaan suhu di luar rahim sangat mempengaruhi kondisi bayi baru tersebut. Kondisi di luar rahim sangat berbeda dengan kondisi didalam rahim (Prawirohardjo, 2010). Observasi (pengamatan secara seksama) Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki, namun tidak harus dengan urutan tertentu. Pemeriksaan yang menggunakan alat seperti pemeriksaan tengkorak, mulut, telinga, suhu tubuh, tekanan darah, dan lain-lainnya, sebaiknya dilakukan paling akhir, karena dengan melihat atau memakai alat-alat, umumnya anak menjadi takut atau merasa tidak nyaman, sehingga menolak diperiksa lebih lanjut.
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemeriksaan Fisik Bayi 1. Keadaan umum Kesadaran pasien : Komposmentis (CM) Sadar sepenuhnya, apatis atau sadar tapi acuh terhadap sekitarnya, somnolen atau tampak mengantuk dan ingin kembali tidur, stopor atau sedikit respon terhadap stimulus yang kuat dan koma artinya tidak bereaksi terhadap stimulus apapun 2. Aktifitas fisik Inspeksi keadaan ekstremitas dalam keadaan fleksi, dengan gerakan tungkai serta lengan aktif dan simetris. 3. Pemeriksaan tanda-tanda vital a) Frekuensi Nadi Paling baik dihitung dalam keadaan tidur / tenang Meraba arteri radialis dengan ujung jari II, III, IV tangan kanan, ibu jari berada di bagian dorsal tangan anak Pada bayi dengan penghitungan heart rate (denyut jantung) Penghitungan 1 menit penuh Usia >28 hari- 1 tahun (bayi) : 30-40 kali/menit Usia >1 tahun -3 tahun : 20-30 kali/menit
  • 4. b) Frekuensi pernapasan Dihitung satu menit penuh melalui inspeksi/palpasi/auskultasi Takipneu yaitu pernapasan yang cepat Dispneu yaitu kesulitan bernapas Usia >28 hari- 1 tahun (bayi) : 80-120 kali/menit Usia >1 tahun -12 tahun : 60-110 kali/menit c) Suhu Suhu diukur di aksila dengan nilai normal 36,5 0C– 37 0C. 4. Pengukuran atropometrik a) Penimbang berat badan Alat timbangan yang telah diterakan serta di beri alas kain di atasnya, tangan bidan menjaga di atas bayi sebagai tindakan keselamatan . Menurut Mtbs (2008) : BB/TB < -3 SD berarti sangat kurus BB/TB > -3 SD - < - 2SD berarti sangat kuru BB/TB -2 SD - +2SD berarti normal b) Panjang badan Letakkan bayi datar dengan posisi lurus se bisa mungkin. Pegang kepala agar tetap pada ujung atas kita ukur dan dengan lembut renggangkan kaki ke bawah menuju bawah kita. PB : 48/52cm.
  • 5. c) Lingkar kepala Letakan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol dan tarik pita mengelilingi bagian atas alis LK : 32 - 37 cm. d) Lingkar dada Letakan pita ukur pada tepi terendah scapula dan tarik pita mengelilingi kearah depan dan garis putih. LD : 32 – 35 cm. 5. Kulit Inspeksi kulitnya apakah warna tubuh kemerahan dan tidak ikterus. Palpasi keadaan kulitnya apakah lembab, hangat dan tidak ada pengelupasan. 6. Kepala Inspeksi apakah ada benjolan di puncak kepala. Palpasi apakah tidak ada massa atau area lunak di tulang tengkorak. Fontanel anterior dengan ukuran 5 x 4 cm sepanjang sutura korona dan sutura segital. Fortanel posterior dengan ukuran 1 x 1 cm sepanjang sutura lambdoidalis dan sagitalis. 7. Wajah Inspeksi apakah mata segaris dengan telinga, hidung di garis tengah, mulut garis tengah wajah dan simetris.
  • 6. 8. Mata Inspeksi apakah kelompak mata tanpa petosis atau udem. Skelera tidak ikterik, cunjungtiva tidak merah muda, iris berwarna merata dan bilateral. Pupil beraksi bila ada cahaya, reflek mengedip ada. 9. Telinga Inspeksi apakah posisi telinga berada garis lurus dengan mata, kulit tidak kendur, pembentukkan tulang rawan yaitu pinna terbentuk dengan baik kokoh. 10. Hidung Inspeksi apakah posisi di garis tengah, nares utuh dan bilateral, bernafas melalui hidung. 11. Mulut Inspeksi bentuk dan ukuran mulut proporsional dengan wajah, bibir berbentuk penuh berwarna merah muda dan lembab, membran mekosa lembab dan berwarna merah muda, palatom utuh, lidah dan uvula di garis tengah, reflek gag dan reflek menghisap serta reflek rooting ada. 12. Leher Inspeksi apakah leher rentang pergerakan sendi bebas, bentuk simestris dan pendek. Palpasi apakah triorid di garis tengah, nodus limfe dan massa tidak ada.
  • 7. 13. Dada Inspeksi apakah dada berbentuk seperti tong, gerakan dinding dada semetris. Frekuensi nafas 40 – 60 x permenit, pola nafas normal. Palpasi apakah nadi di apeks teraba di ruang interkosa keempat atau kelima tanpa kardiomegali. Auskultasi apakah suara nafas jernih sama kedua sisi. Frekuensi jantung 100- 160 x permenit teratur tanpa mumur. Perkusi apakah ada atau tidak ada peningkatan timpani pada lapang paru. 14. Payudara Inspeksi apakah jarak antar puting pada garis sejajar tanpa ada puting tambahan. 15. Abdomen Inspeksi abdomen bundar dan simetris pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena berwarna putih kebiruan. Palpasi abdomen Lunak tidak nyeri tekan dan tanpa massa hati teraba 2 - 3 cm, di bawah arkus kosta kanan limfa teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri. Ginjal dapat di raba dengan posisi bayi terlentang dan tungkai bayi terlipat teraba sekitar 2 - 3 cm, setinggi umbilicus di antara garis tengah dan tepi perut. Perkusi timpani kecuali redup pada hati, limfa dan ginjal. Auskultasi bising usus ada. 16. Genitalia eksterna Inspeksi (wanita) labia minora ada dan mengikuti labia minora, klitoris ada, meatus uretra ada di depan orivisium vagina. Inspeksi (laki-laki) penis lurus, meatus urinarius di tengah di ujung glans
  • 8. tetis dan skrotum penuh. 17. Anus Inspeksi apakah posisi di tengah dan paten (uji dengan menginsersi jari kelingking) pengeluaran mekonium terjadi dalam 24 jam. 18. Tulang belakang Bayi di letakkan dalam posisi terkurap, tangan pemeriksa sepanjang tulang belakang untuk mencari terdapat skoliosis meningokel atau spina bifilda. Inspeksi Kolumna spinalis lurus tidak ada defek atau penyimpang yang terlihat. Palpasi Tulang belakang ada tanpa pembesaran atau nyeri. 19. Ekstremitas Ekstremitas atas Inspeksi Rentang pergerakan sendi bahu, klavikula, siku normal pada tangan reflek genggam ada, kuat bilateral, terdapat sepuluh jari dan tanpa berselaput, jarak antar jari sama karpal dan metacarpal ada dan sama di kedua sisi dan kuku panjang melebihi bantalan kuku. Palpasi Humerus radius dan ulna ada, klavikula tanpa fraktur tanpa nyeri simetris bantalan kuku merah muda sama kedua sisi.
  • 9. Ekstremitas bawah Panjang sama kedua sisi dan sepuluh jari kaki tanpa selaput, jarak antar jari sama bantalan kuku merah muda, panjang kuku melewati bantalan kuku rentang pergerakan sendi penuh : tungkai, lutut, pergelangan, kaki, tumit dan jari kaki tarsal dan metatarsal ada dan sama kedua sisi reflek plantar ada dan sismetris. 20. Pemeriksaan reflek a. Berkedip cara : sorotkan cahaya ke mata bayi. normal : dijumpai pada tahun pertama b. Tonic neck cara : menolehkan kepala bayi dengan cepat ke satu sisi. normal : bayi melakukan perubahan posisi jika kepala di tolehkan ke satu sisi, lengan dan tungkai ekstensi kearah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi berlawanan, normalnya reflex ini tidak terjadi setiap kali kepala di tolehkan tampak kira–kira pada usia 2 bulan dan menghilangkan pada usia 6 bulan. c. Moro cara : ubah posisi dengan tiba-tiba atau pukul meja /tempat tidur. normal : lengan ekstensi, jari–ari mengembang, kepala mendongak ke belakang, tungkai sedikit ekstensi lengan kembali ke tengah dengan tangan mengenggam tulang belakang dan ekstremitas bawah eksteremitas bawah
  • 10. ekstensi lebih kuat selama 2 bulan dan menghilang pada usia 3 - 4 bulan. d. Mengenggam cara : letakan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar, jika reflek lemah atau tidak ada beri bayi botol atau dot karena menghisap akan menstimulasi reflek. normal : jari–jari bayi melengkung melingkari jari yang di letakkan di telapak tangan bayi dari sisi ulnar reflek ini menghilangkan pada usia 3 - 4 bulan. e. Rooting cara : gores sudut mulut bayi melewati garis tengah bibir. normal : bayi memutar kearah pipi yang diusap, reflek ini menghilangkan pada usia 3 - 4 bulan tetapi bisa menetap sampai usia 12 bulan terutama selama tidur f. Menghisap cara : beri bayi botol dan dot. normal : bayi menghisap dengan kuat dalam berepons terhadap stimulasi reflek ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur tanpa stimulasi.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan utnuk mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perludipahami, antara lain inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan auskultasi (mendengar). Pemeriksaan fisik bisa dilakukan pada seluruh bagian dari tubuh. Mulai dari kepala sampai kaki untuk mengetahui adanya ketidaknormalan pada bayi dan anak. B. Saran Sebaiknya pada saat melakukan pemeriksaan fisik pada neonatus dan anak harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Supaya dapat terdeteksi jika ada kelainan-kelainan pada neonatus dan anak. Selanjutnya, jika ada kelainankelainan yang tidak bisa diatasi, sebaiknya kolaborasi dengan tenaga medis lain, atau di rujuk ke rumah sakit. Sebelum melakukan pemeriksaan fisik perawat diharapkan mengerti dan memahami sifat dan karakter anak pada tiap-tiap tumbuh kembang anak Menjaga dan mempertahankan anak supaya kooperatif dalam pemeriksaan maka sangat perlu dilakukan kerja sama orang tua, karena orang-tua pemegang keputusan utama dan orang yang paling dekat dengan anak.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Bobak, dkk, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Engel, Joyce. 2001. Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatric. Editor. Setiawan. Edisi 2. Jakarta: EGC Khoirunnisa, Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, bayi dan balita. Yogyakarta : Nuha Medika Matondang, S Corry,dkk. 2000. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta: PT Sagung Seto Muslihatun, Wannur. 2010. Asuhan Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan Materil dan Neonatal. Jakarta : EGC Priharjo, Robert. 1993. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC Stright, Barbara. 2004. Keperawatan Ibu dan Bayi baru lahir. Jakarta : EGC Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric. Edisi 4. Jakarta: EGC
  • 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JUDUL : PEMERIKSAAN FISIK BAYI Pengertian Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama wawancara, terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi. Selama pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat untuk percusi, palpasi dan auskultasi ditambahkan untuk memantapkan dan menyaring pengkajian sistem tubuh. Seperti pada riwayat kesehatan, obyektif dari pengkajian fisik adalah untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik (Wong, 2003) Tujuan 1. Untuk mengetahui status kesehatan bayi 2. Untuk menentukan keadaan fisik bayi dalam keadaan normal atau abnormal 3. Untuk mendeteksi segera kelaninan dan dapat menjelaskan pada keluarga Indikasi Bayi usia >28 hari sampai dengan 1 tahun Kontraindikasi Bayi memiliki resiko Persiapan Ibu dan Perawat 1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan. 2. Mengkaji riwayat ibu dan bayi 3. Melengkapi riwayat medis. - Mendokumentasikan data pada saat masuk: nama, tanggal lahir - Mendokumentasikan riwayat persalinan - Mendokumentasikan riwayat pasca kelahiran. Persiapan Lingkungan 1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan pencahayaan cukup 2. Suhu ruangan yang baik (sesuai dengan NTE, atau tidak memicu hipotermi) Prosedur 1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan 2. Cuci tangan 3. Beri penerangan 4. Buka bedong bayi baju bayi dan popok bayi 5. Pemeriksaan kesadaran : Komposmetis, Apatis, Somnolen, Sopor, Koma, Delirium. 6. Mengukur tanda-tanda vital  Suhu : Kulit terasa hangat saat disentuh  Frekuensi denyut jantung  RR 7. Mengukur antropometri  Menimbang berat badan bayi  Mengukur panjang badan bayi  Mengukur lingkar kepala bayi  Mengukur lingkar dada bayi  Mengukur lingkar abdomen bayi (di umbilikus)  Mengukur lingkar lengan atas bayi 8. Pemeriksaan fisik sistematis a. Pemeriksaan kepala  Inspeksi : bentuk kepala, kebersihan kulit kepala,
  • 14. rambut, warna rambut,  Palpasi fontanela : ubun-ubun, sutura, benjolan, luka b. Pemeriksaan mata  Inspeksi : kebersihan mata, kesimetrisan kedua mata, warna skera, warna konjuntiva  Kaji reflek kornea : dekatkan suatu objek ke kornea, maka mata akan berkedip  Kaji reflek cahaya : jika diberi cahaya, pupul akan berkontriksi c. Pemeriksaan telinga  Inspeksi : kebersihan kedua lubang telinga, kondisi membran timpani, simetris kedua telinga dan kesejajaran antara daun telinga dengan kantus lateral mata  Kaji reflek startle : Jika didengarkan bunyi keras dengan kerincingan bayi, lengan abduksi secara tiba-tiba d. Pemeriksaan hidung  Inspeksi : kebersihan, kesimetrisan letak lubang hidung, adanya septum nasal, adanya keluaran sekret  Kaji hembusan nafas dengan punggung tangan atau dengan gerakan kapas  Kaji reflek glabelar : dengan mengetuk pangkal hidung dengan cepat maka mata akan berespon dengan menutup dan rapat dengan cepat  Cairan, edema, nafas e. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan  Inspeksi : kebersihan mulut, keutuhan bibir, kelainan bibir  Kaji rooting reflek : sentuh pipi sepanjang sisi mulut, bayi akan merespon dengan cara kepala akan mengikuti arah stimulasi  Kaji sucking reflek : Sentuh bibir bayi, bayi akan berespon dengan cara menghisap kuat  Kaji gag reflek : Stimulasi pada posterior faring dengan tube maka bayi akan muntah  Kaji extrusion reflek : Sentuh lidah dengan jari maka bayi akan mendorong lidah keluar f. Pemeriksaan leher  Palpasi : apakah ada pembesaran kelenjar limfe  Kaji tonic neck reflek : Arahkan kepala bayi menengok ke arah salah satu sisi sedangkan tangan dan sisi kaki lainnya fleksi  Kaji reflek rithing reflek : Saat bayi miring ke salah satu sisi, sisi yang lain ikut miring ke sisi tersebut
  • 15. g. Pemeriksaan dada (paru-paru)  Pengembangan paru : simetris atau tidak  Kaji suara nafas : vesikuler  Kaji pergerakan dinding dada : Simetris/tidak dengan cara letakkan kedua telapak tangan mendatar pada bagian dada dengan meletakkan kedua ibu jari berada pada garis tengah sepanjang pinggir iga bagian bawah paru  Perkusi paru : setiap sisi dada diperkusi dengan urutan yang sesuai untuk membandingkan bunyinya  Sirkulasi : CRT normal < 3 detik dengan cara menekan telapak tangan atau telapak kaki h. Pemeriksaan abdomen dan sistem pencernaan  Observasi dinding dan bentuk abdomen : tampak cekung (skapoid), lesi atau bekas luka  Auskultasi : ada atau tidak peristaltik usus (normal jika suara seperti berkumur)  Perkusi : apakah terdapat asites, perkusi dimulai dari area epigastrium menuju area abdomen bawah, suara normal yang terdengar adalah timfani  Kaji turgor kulit bayi dengan cara mencubit abdomen bayi i. Pemeriksaan genitalia  Inspeksi kebersihan genitalia  Jika laki-laki : kaji apakah testis sudah turun, kaji letak uretra apakah di ujung penis atau belum (hipospadia/epispadia)  Jika perempuan : inspeksi adakah lesi, klitoris dapat tertutup sedikit oelh preputium  Kaji letak meatus uretra pada bagian posterior klitoris  Kaji letak orifisium vagina pada bagian posterior meatus uretra j. Pemeriksaan tulang belakang Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara inspeksi terhadap adanya kelainan tulang belakang seperti lordosis, kifosis, skoliosis, kelemahan serta perasaan nyeri tulang belakang k. Pemeriksaan anus Kaji apakah memiliki lubang anus atau tidak, kaji dengan memasukkan thermometer rekatl pada anus bayi, kaji reflek spingter ani l. Pemeriksaan Eksteremitas  Inspeksi : Kebersihan kuku dan jari, simetris kanankiri, jumlah kuku dan jari
  • 16.  Kaji reflek grasp (mengenggam) : apabila telapak tangan (palmar) atau telapak kaki (plantar) bayi disentuh maka bayi akan memberikan reaksi fleksi atau mengenggam  Kaji reflek babinski : berikan tekanan kuat tapi perlahan dari ibu jari yang dimulai dari tumit menyusuri bagian lateral telapak kaki bayi memutar menuju arah ibu jari, respon bayi dorsofleksi ibu jari dan mengembangkan ibu jari dan jari-jari lainnya seperti kipas.  Kaji reflek merangkak : jika bayi ditengkurapkan maka bayi akan maju secara perlahan seperti merangkak. Reflek ini sampai usia <6 minggu  Kaji reflek gallant : jika bagian sisi punggung sepanjang spina disentuh maka pinggul bayi bergerak kea rah sisi yang disentuh. Reflek ini menetap sampai usia <4 minggu  Kaji reflek moro : kaji dengan mengagetkan bayi maka bayi akan memberikan respon berupa eksteremitas ekstensi dan abduksi dengan cepat, kadang disertai menanggis.  Kaji reflek stepping : Jika tumit bayi disentuhkan pada bagian yang rata, bayi akan terstimulasi untuk berjalan dengan menempatkan satu kakinya di depan kaki yang lain. 9. Pasang baju bayi, popok bayi dan bedong bayi 10. Evaluasi respon bayi dan keluarga 11. Bereskan alat 12. Cuci tangan 13. Mendokmentasikan hasil pemeriksaan 14. Interpretasikan hasil pemeriksaan dan rencanakan tindakan selanjutnya