SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
UNDANG – UNDANG
PERLINDUNGAN
ANAK
Seseorang yang belum berusia 18
tahun, termasuk anak yang masih
dalam kandungan.
Anak
Menurut Undang - Undang Nomor
23 tahun 2002
Segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi
PERLINDUNGAN ANAK
Batasan Usia Anak
Konvensi Hak-hak Anak yang disetujui oleh Majelis
Umum Perserikatan Bangsa-bangsa pada tanggal 20
Nopember 1989 dan diratifikasi Indonesia pada tahun
1990
Bagian 1 pasal 1
Yang dimaksud Anak adalah setiap orang yang berusia di bawah
18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi
anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal.
Menurut definisi WHO
Batasan usia anak adalah sejak anak di
dalam kandungan sampai usia 19 tahun
Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, pasal 1 Ayat 1
Anak adalah seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan
Menurut Undang-Undang Dasar tahun 1945
serta Konvensi Hak-Hak anak
Menyatakan bahwa kegiatan penyelenggaraan
perlindungan anak diantaranya meliputi :
Non diskriminasi
Kepentingan yang terbaik bagi anak
Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, serta
perkembangan
Penghargaan terhadap anak
Hak-hak anak
Pasal 4
Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Pasal 5
Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan
status kewarganegaraan.
Pasal 6
Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya,
berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan
usianya, dalam bimbingan orang tua.
Pasal 7
1. Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan
diasuh oleh orang tuanya sendiri.
2. Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin
tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak
tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak
angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 8
Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan
sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
Pasal 9
1. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai
dengan minat dan bakatnya.
2. Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi
anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar
biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak
mendapatkan pendidikan khusus.
Pasal 10
Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya,
menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan
tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya
sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
Pasal 11
Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan
waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain,
berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat
kecerdasannya demi pengembangan diri.
Pasal 12
Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh
rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan
sosial.
Pasal 13
1. Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana
pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan
dari perlakuan:
Diskriminasi;
Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
Penelantaran;
Kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
Ketidakadilan; dan
Perlakuan salah lainnya
2. Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk
perlakuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan
pemberatan hukuman
Pasal 14
Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada
alasan dan atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu
adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan
terakhir.
Pasal 15
Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari:
 penyalahgunaan dalam kegiatan politik;
 pelibatan dalam sengketa bersenjata;
 pelibatan dalam kerusuhan sosial;
 pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan;dan
 pelibatan dalam peperangan.
Pasal 16
1. Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran
penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak
manusiawi.
2. Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan
hukum.
3. Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya
dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat
dilakukan sebagai upaya terakhir.
Pasal 17
Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk:
 Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya
dipisahkan dariorang dewasa;
 Memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam
setiaptahapan upaya hukum yang berlaku; dan
 Membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang
objektifdan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
 Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau
yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.
Pasal 18
 Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak
mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.
 Hak-hak anak sudah melekat dalam diri setiap anak dan diakomodasi
melalui undang-undang. Landasan hukum yang mengatur pemenuhan
hak-hak anak, antara lain:
 Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28B ayat 2 mengatakan: “Setiap
anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Kewajiban Anak
Pasal 19
 Menghormati orang tua,wali dan guru.
 Mencintai keluarga, masyarakat dan teman.
 Mencintai tanah air, bangsa dan negara.
 Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran
agamanya.
 Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.
Komisi Perlindungan Anak
Dalam memperlancar berjalannya penyelenggaraan
perlindungan anak ada satu komisi yakni
Komisi Perlindungan Anak
yang terdiri dari :
• Ketua
• Wakil ketua dan
• Lima orang anggotanya yang mewakili dari tokoh-tokoh
dalam masyarakat
Komisi Perlindungan
Anak
bertugas
Melakukan sosialisasi yang
berkaitan dengan perlindungan
anak dan memberikan laporan
dan masukan kepada presiden
dalam rangka perlindungan
anak.
Ketentuan Pidana
Yang mendapatkan sangsi pidana adalah
1. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan
diskriminasi terhadap anak, penelantaran, membiarkan anak
dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum,
anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang
tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang
diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan
narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
(napza), anak korban penculikan, anak korban perdagangan,
atau anak korban kekerasan.
2. Setiap orang yang melakukan bertentangan dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud pengangkatan anak yang dalam Pasal
39 ayat (1), ayat (2), dan ayat (4).
Con’t
3. Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau
ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak,
memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau
dengan orang lain, aksi eksploitasi anak secara seksual,
membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan
dilakukan perbuatan cabul, memperdagangkan, menjual,
atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual,
melakukan transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh
anak, membujuk anak untuk memilih agama lain bukan atas
kemauannya sendiri, merekrut atau memperalat anak untuk
kepentingan militer.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
MENGENAI PERLINDUNGAN ANAK DI
INDONESIA
 Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang memuat materi hak asasi manusia
yang berkaitan dengan hak – hak anak menurut tanggal pengundangannya dalam
Lembaran Negara RI antara lain :
 UU Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak ; (LNRI Tahun 1979 Nomor
32, TLNRI Nomor 3143) ;
 UU Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Convention on The Elimination of all
Forms of Discrimination Against Women (Konvensi mengenai Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan) ; (LNRI Tahun 1984 Nomor 29, TLNRI
Nomor 3277) ;
 PP Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang
Mempunyai Masalah ; (LNRI Tahun 1988 Nomor 2) ;
 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan
Convention On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang Hak – Hak Anak) ;
(LNRI Tahun 1990 Nomor 57) ;
 UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan ; (LNRI
Tahun 1995 Nomor 77, TLNRI Nomor 3614) ;
 UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak ; (LNRI
Tahun 1997 Nomor 3, TLNRI Nomor 3668) ;
 UU Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat ; (LNRI
Tahun 1997 Nomor 9, TLNRI Nomor 3670) ;
 UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention Against
Torture And Other Cruel, Inhuman, Or Degrading Treatment Or
Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau
Penghukuman Lain Yang Kejam, Tidak Manusiawi, Atau
Merendahkan Martabat Manusia) ; (LNRI Tahun 1998 Nomor
164, TLNRI Nomor 3783) UU Nomor 20 Tahun 1999 tentang
Pengesahan ILO Convention No. 138 Concerning Minimum Age
For Admission to Employment (Konvensi ILO mengenai Usia
Minum untuk diperbolehkan Bekerja) ; (LNRI Tahun 1999 Nomor
56, TLNRI Nomor 3835) ;
 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ; (LNRI
Tahun 1999 Nomor 165, TLNRI Nomor 3886) ;
 UU Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan ILO Convention
No.182 Concerning The Prohibition and Immediate Action for
The Elimination of The Worst Forms of Child Labour (Konvensi
ILO No.182 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera
Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak) ;
(LNRI Tahun 2000 Nomor 30, TLNRI Nomor 3941) ;
 UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM ; (LNRI
Tahun 2000 Nomor 208, TLNRI Nomor 4026) ;
 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ; (LNRI
Tahun 2002 Nomor 109, TLNRI Nomor 4235) ;
 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga ; (LNRI Tahun 2004 Nomor 95, TLNRI
Nomor 4419) ;
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Konvensi Hak Anak & KLA
Konvensi Hak Anak & KLAKonvensi Hak Anak & KLA
Konvensi Hak Anak & KLAZainal Asikin
 
FORUM_ANAK_tata.ppt
FORUM_ANAK_tata.pptFORUM_ANAK_tata.ppt
FORUM_ANAK_tata.pptBudi953659
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Afrizal Bob
 
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak Falanni Firyal Fawwaz
 
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)ECPAT Indonesia
 
Pendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanPendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanRita Pranawati
 
Sistem perlindungan anak di indonesia
Sistem perlindungan anak di indonesiaSistem perlindungan anak di indonesia
Sistem perlindungan anak di indonesiaAmalia Senja
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotoDnr Creatives
 
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)ECPAT Indonesia
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakECPAT Indonesia
 
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)wulandari1996
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptmasriani mahmud
 
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)wulandari1996
 
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2Rita Pranawati
 
14. PPT-HAK-ANAK (1).pptx
14. PPT-HAK-ANAK (1).pptx14. PPT-HAK-ANAK (1).pptx
14. PPT-HAK-ANAK (1).pptxIkasariDewi2
 

What's hot (20)

Konvensi Hak Anak & KLA
Konvensi Hak Anak & KLAKonvensi Hak Anak & KLA
Konvensi Hak Anak & KLA
 
FORUM_ANAK_tata.ppt
FORUM_ANAK_tata.pptFORUM_ANAK_tata.ppt
FORUM_ANAK_tata.ppt
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
 
Hak Anak di Indonesia
Hak Anak di IndonesiaHak Anak di Indonesia
Hak Anak di Indonesia
 
RUU TPKS
RUU TPKSRUU TPKS
RUU TPKS
 
Konvensi hak anak edit
Konvensi hak anak editKonvensi hak anak edit
Konvensi hak anak edit
 
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
 
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
 
Pendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanPendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinan
 
Pencegahan kdrt
Pencegahan kdrtPencegahan kdrt
Pencegahan kdrt
 
Sistem perlindungan anak di indonesia
Sistem perlindungan anak di indonesiaSistem perlindungan anak di indonesia
Sistem perlindungan anak di indonesia
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
Modul 1 - Eksploitasi Seksual Anak (ECPAT)
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
 
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
 
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
 
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ulasan Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
 
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
 
14. PPT-HAK-ANAK (1).pptx
14. PPT-HAK-ANAK (1).pptx14. PPT-HAK-ANAK (1).pptx
14. PPT-HAK-ANAK (1).pptx
 

Similar to PERLINDUNGAN ANAK

UU 23 tahun 2002 ttg PERLINDUNGANANAK.pdf
UU 23 tahun 2002 ttg PERLINDUNGANANAK.pdfUU 23 tahun 2002 ttg PERLINDUNGANANAK.pdf
UU 23 tahun 2002 ttg PERLINDUNGANANAK.pdfHerlita5
 
UU No. 23 tahun 2003 P erlindungan Anak
UU No. 23 tahun 2003 P erlindungan AnakUU No. 23 tahun 2003 P erlindungan Anak
UU No. 23 tahun 2003 P erlindungan AnakAmin Herwansyah
 
Uu no23tahun2003 perlindungananak
Uu no23tahun2003 perlindungananakUu no23tahun2003 perlindungananak
Uu no23tahun2003 perlindungananakUtjok Tamp Manalu
 
Uu no23tahun2003 perlindungananak
Uu no23tahun2003 perlindungananakUu no23tahun2003 perlindungananak
Uu no23tahun2003 perlindungananakRoy Pangkey
 
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan AnakUndang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan AnakDudi Aprillianto
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalIdnJournal
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalIdnJournal
 
Uu perlindungan-anak
Uu perlindungan-anakUu perlindungan-anak
Uu perlindungan-anaktakalar
 
HAK ANAK.pptx
HAK ANAK.pptxHAK ANAK.pptx
HAK ANAK.pptxRizkyJowo
 
Hukum-dan-HAM-Pertemuan-11.ppt
Hukum-dan-HAM-Pertemuan-11.pptHukum-dan-HAM-Pertemuan-11.ppt
Hukum-dan-HAM-Pertemuan-11.pptRendaPutriMario
 
Modul 3 - Aturan Hukum Ekspoitasi Seksual Anak
Modul 3 - Aturan Hukum Ekspoitasi Seksual AnakModul 3 - Aturan Hukum Ekspoitasi Seksual Anak
Modul 3 - Aturan Hukum Ekspoitasi Seksual AnakECPAT Indonesia
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfIrawan Setyabudi
 
UU RI No.39 th 1999 ttg HAM
UU RI No.39 th 1999 ttg HAMUU RI No.39 th 1999 ttg HAM
UU RI No.39 th 1999 ttg HAMSei Enim
 
Makalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumMakalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumSulaiman Zuhdi Manik
 
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10 Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10 Debby Zalina
 

Similar to PERLINDUNGAN ANAK (20)

UU 23 tahun 2002 ttg PERLINDUNGANANAK.pdf
UU 23 tahun 2002 ttg PERLINDUNGANANAK.pdfUU 23 tahun 2002 ttg PERLINDUNGANANAK.pdf
UU 23 tahun 2002 ttg PERLINDUNGANANAK.pdf
 
UU No. 23 tahun 2003 P erlindungan Anak
UU No. 23 tahun 2003 P erlindungan AnakUU No. 23 tahun 2003 P erlindungan Anak
UU No. 23 tahun 2003 P erlindungan Anak
 
Uu no23tahun2003 perlindungananak
Uu no23tahun2003 perlindungananakUu no23tahun2003 perlindungananak
Uu no23tahun2003 perlindungananak
 
Uu no23tahun2003 perlindungananak
Uu no23tahun2003 perlindungananakUu no23tahun2003 perlindungananak
Uu no23tahun2003 perlindungananak
 
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan AnakUndang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
 
HAK PENGUNGSI ANAK
HAK PENGUNGSI ANAKHAK PENGUNGSI ANAK
HAK PENGUNGSI ANAK
 
Uu perlindungan-anak
Uu perlindungan-anakUu perlindungan-anak
Uu perlindungan-anak
 
HAK ANAK.pptx
HAK ANAK.pptxHAK ANAK.pptx
HAK ANAK.pptx
 
Uu 23 2002
Uu 23 2002Uu 23 2002
Uu 23 2002
 
Hukum-dan-HAM-Pertemuan-11.ppt
Hukum-dan-HAM-Pertemuan-11.pptHukum-dan-HAM-Pertemuan-11.ppt
Hukum-dan-HAM-Pertemuan-11.ppt
 
Modul 3 - Aturan Hukum Ekspoitasi Seksual Anak
Modul 3 - Aturan Hukum Ekspoitasi Seksual AnakModul 3 - Aturan Hukum Ekspoitasi Seksual Anak
Modul 3 - Aturan Hukum Ekspoitasi Seksual Anak
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
 
Konvensi hak anak
Konvensi hak anakKonvensi hak anak
Konvensi hak anak
 
HAM (1).pptx
HAM (1).pptxHAM (1).pptx
HAM (1).pptx
 
UU RI No.39 th 1999 ttg HAM
UU RI No.39 th 1999 ttg HAMUU RI No.39 th 1999 ttg HAM
UU RI No.39 th 1999 ttg HAM
 
Makalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumMakalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukum
 
HAM & Media
HAM & MediaHAM & Media
HAM & Media
 
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10 Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
Hak asasi manusia ppt debby erlin elvia - Tugas pkn kelas 10
 

More from Hanifa Rahmadilla

More from Hanifa Rahmadilla (20)

NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
NYERI PERUT BAGIAN BAWAHNYERI PERUT BAGIAN BAWAH
NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
 
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarPertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
 
Uretritis Non Gonore
Uretritis Non GonoreUretritis Non Gonore
Uretritis Non Gonore
 
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem KardiovaskulerPerubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
 
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABURPENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
 
Ikterus Neonatus
Ikterus NeonatusIkterus Neonatus
Ikterus Neonatus
 
OMFALOKEL
OMFALOKELOMFALOKEL
OMFALOKEL
 
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence PhallusBayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
 
Hiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilanHiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilan
 
Konsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku KesehatanKonsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku Kesehatan
 
Manusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunyaManusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunya
 
OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
Hisprung
HisprungHisprung
Hisprung
 
Atresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia AniAtresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia Ani
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Labioskisis
LabioskisisLabioskisis
Labioskisis
 
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan KeracunanPertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
 
Kekerasan Pada Anak
Kekerasan Pada AnakKekerasan Pada Anak
Kekerasan Pada Anak
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
Bayi Mendadak Meninggal (SIDS)
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 

PERLINDUNGAN ANAK

  • 2. Seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak
  • 3. Menurut Undang - Undang Nomor 23 tahun 2002 Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi PERLINDUNGAN ANAK
  • 4. Batasan Usia Anak Konvensi Hak-hak Anak yang disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa pada tanggal 20 Nopember 1989 dan diratifikasi Indonesia pada tahun 1990 Bagian 1 pasal 1 Yang dimaksud Anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal.
  • 5. Menurut definisi WHO Batasan usia anak adalah sejak anak di dalam kandungan sampai usia 19 tahun
  • 6. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 Ayat 1 Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan
  • 7. Menurut Undang-Undang Dasar tahun 1945 serta Konvensi Hak-Hak anak Menyatakan bahwa kegiatan penyelenggaraan perlindungan anak diantaranya meliputi : Non diskriminasi Kepentingan yang terbaik bagi anak Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, serta perkembangan Penghargaan terhadap anak
  • 8. Hak-hak anak Pasal 4 Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal 5 Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan. Pasal 6 Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua.
  • 9. Pasal 7 1. Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri. 2. Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pasal 8 Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Pasal 9 1. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. 2. Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
  • 10. Pasal 10 Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan. Pasal 11 Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri. Pasal 12 Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.
  • 11. Pasal 13 1. Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan: Diskriminasi; Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual; Penelantaran; Kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan; Ketidakadilan; dan Perlakuan salah lainnya 2. Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman Pasal 14 Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.
  • 12. Pasal 15 Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari:  penyalahgunaan dalam kegiatan politik;  pelibatan dalam sengketa bersenjata;  pelibatan dalam kerusuhan sosial;  pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan;dan  pelibatan dalam peperangan. Pasal 16 1. Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi. 2. Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum. 3. Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.
  • 13. Pasal 17 Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk:  Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dariorang dewasa;  Memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiaptahapan upaya hukum yang berlaku; dan  Membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektifdan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.  Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan. Pasal 18  Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.  Hak-hak anak sudah melekat dalam diri setiap anak dan diakomodasi melalui undang-undang. Landasan hukum yang mengatur pemenuhan hak-hak anak, antara lain:  Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28B ayat 2 mengatakan: “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
  • 14. Kewajiban Anak Pasal 19  Menghormati orang tua,wali dan guru.  Mencintai keluarga, masyarakat dan teman.  Mencintai tanah air, bangsa dan negara.  Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya.  Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.
  • 15. Komisi Perlindungan Anak Dalam memperlancar berjalannya penyelenggaraan perlindungan anak ada satu komisi yakni Komisi Perlindungan Anak yang terdiri dari : • Ketua • Wakil ketua dan • Lima orang anggotanya yang mewakili dari tokoh-tokoh dalam masyarakat
  • 16. Komisi Perlindungan Anak bertugas Melakukan sosialisasi yang berkaitan dengan perlindungan anak dan memberikan laporan dan masukan kepada presiden dalam rangka perlindungan anak.
  • 17. Ketentuan Pidana Yang mendapatkan sangsi pidana adalah 1. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan diskriminasi terhadap anak, penelantaran, membiarkan anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, anak korban perdagangan, atau anak korban kekerasan. 2. Setiap orang yang melakukan bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pengangkatan anak yang dalam Pasal 39 ayat (1), ayat (2), dan ayat (4).
  • 18. Con’t 3. Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, aksi eksploitasi anak secara seksual, membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual, melakukan transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh anak, membujuk anak untuk memilih agama lain bukan atas kemauannya sendiri, merekrut atau memperalat anak untuk kepentingan militer.
  • 19. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA  Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang memuat materi hak asasi manusia yang berkaitan dengan hak – hak anak menurut tanggal pengundangannya dalam Lembaran Negara RI antara lain :  UU Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak ; (LNRI Tahun 1979 Nomor 32, TLNRI Nomor 3143) ;  UU Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Convention on The Elimination of all Forms of Discrimination Against Women (Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan) ; (LNRI Tahun 1984 Nomor 29, TLNRI Nomor 3277) ;  PP Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah ; (LNRI Tahun 1988 Nomor 2) ;  Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang Hak – Hak Anak) ; (LNRI Tahun 1990 Nomor 57) ;
  • 20.  UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan ; (LNRI Tahun 1995 Nomor 77, TLNRI Nomor 3614) ;  UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak ; (LNRI Tahun 1997 Nomor 3, TLNRI Nomor 3668) ;  UU Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat ; (LNRI Tahun 1997 Nomor 9, TLNRI Nomor 3670) ;  UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention Against Torture And Other Cruel, Inhuman, Or Degrading Treatment Or Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain Yang Kejam, Tidak Manusiawi, Atau Merendahkan Martabat Manusia) ; (LNRI Tahun 1998 Nomor 164, TLNRI Nomor 3783) UU Nomor 20 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO Convention No. 138 Concerning Minimum Age For Admission to Employment (Konvensi ILO mengenai Usia Minum untuk diperbolehkan Bekerja) ; (LNRI Tahun 1999 Nomor 56, TLNRI Nomor 3835) ;
  • 21.  UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ; (LNRI Tahun 1999 Nomor 165, TLNRI Nomor 3886) ;  UU Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan ILO Convention No.182 Concerning The Prohibition and Immediate Action for The Elimination of The Worst Forms of Child Labour (Konvensi ILO No.182 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak) ; (LNRI Tahun 2000 Nomor 30, TLNRI Nomor 3941) ;  UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM ; (LNRI Tahun 2000 Nomor 208, TLNRI Nomor 4026) ;  UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ; (LNRI Tahun 2002 Nomor 109, TLNRI Nomor 4235) ;  UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ; (LNRI Tahun 2004 Nomor 95, TLNRI Nomor 4419) ;