Etika administrasi publik membahas prinsip-prinsip etika yang relevan bagi administrator publik dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani masyarakat secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab."
2. Kata Kunci Mata Kuliah Ini :
• Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak
• Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau
kebiasaan.
• Norma, dalam bahasa Latin, norma berarti pengukur, dalam bahasa Inggris,
norm, berarti aturan atau kaidah.
• Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan buruk baik
yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil.
• Administrasi adalah Kerjasama 2 orang atau lebih untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan efisien, efektif dan
rasional
• Publik Adalah Mengenai orang atau masyarakat, dimiliki, serta
berhubungan dengan atau mempengaruhi suatu bangsa, negara atau
komunitas
3. Definisi Etika Menurut Para Ahli
1. James J Spillane SJ
Etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku
manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan
moral. Etika lebih mengarahkan pada akal budi manusia dengan
objektivitas untuk menentukan benar dan salahnya serta tingkah laku
seseorang kepada orang lain.
2. Prof. Dr. Frannz Megnis Suseno
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan acuan dan
pijakan kepada tindakan manusia.
4. 3. Soegarda Poebakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai- nilai tentang
baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
4. Drs. H. Burhanudin Salim
Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai-nilai
dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam
kehidupannya.
5. W.J.S Poerwadarminto
Etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau dasar-dasar
moral dan akhlak.
5. Definisi Administrasi Menurut Para ahli
1. Herbert A. Simon
Administration can be defined as the activities of groups cooperating
to accomplish common goals. ( Jadi, baginya administrasi dapat
dirumuskan sebagai kegiatan-kegiatan kelompok kerja sama untuk
mencapai tujuan-tujuan bersama).
2. Leonard B. White :
Administration can be defined as the activities of groups efforts, public
or private, civil or militery. ( Jadi, baginya adminitrasi adalah suatu
proses yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik
pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun militer, baik dalam
ukuran besar maupun kecil)
6. Definisi Administrasi Menurut Para Ahli
3. Prajudi Atmosudirjo :
Administrasi merupakan fenomena sosial, yaitu perwujudan tertentu di dalam
masyarakat modern. Eksistensi administrasi itu berkaitan dengan organisasi. Jadi,
barang siapa hendak mengetahui adanya administrasi dalam masyarakat ia harus
mencari terlebih dahulu suatu organisasi yang masih hidup, di situ terdapat
administrasi.
4. The Liang Gie :
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan
tertentu.
5. Sondang P. Siagian :
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan
yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang
manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
7. PENGERTIAN ETIKA
Istilah Etika dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani
ETHOS , yang artinya kebiasaan atau watak.
Etika juga berasal dari bahasa Perancis yaitu ETIQUET atau biasa
diucapkan dalam bahasa Indonesia dengan kata ETIKET yang berarti
juga kebiasaan atau cara bergaul, berperilaku yang baik.
Jadi Etika secara umum merupakan pola atau kebiasaan yang baik
dan dapat diterima oleh lingkungan pergaulan seseorang atau suatu
organisasi tertentu.
8. PENGERTIAN MORALITAS
Moralitas atau moral adalah istilah yang berasal dari bahasa latin
mores yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Secara harfiah moral
sebenarnya berarti sama dengan etika, tetapi dalam prakteknya istilah
moral atau moril sebenarnya telah jauh berbeda arti harfiahnya.
Moral artinya semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
9. PERBEDAAN ETIKA DAN MORALITAS
Etika lebih merupakan nilai-nilai perilaku yang ditunjukkan oleh
seseorang atau suatu organisasi tertentu dalam interaksinya dengan
lingkungan, sedangkan moralitas merupakan cenderung lebih
merujuk pada nilai-nilai yang diyakini dan semangat dalam diri
sesorang atau suatu organisasi untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
Moralitas dapat dijadikan suatu yang melatar belakangi etika
seseorang atau suatu organsasi tertentu. Tetapi antara moralitas
dengan nilai-nilai etika dapat saja tidak sejalan atau bertentangan.
10. Perbedaan Etika dan Moralitas
Penggunaan istilah etika banyak dikembangkan dalam suatu sistem
organisasi sebagai norma-norma yang mengatur dan mengukur
profesionalisme seseorang, kita mengenal misalnya tentang Etika
Kedokteran, Etika Jurnalistik, Etika hukum dan sebagainya.
Konsepsi moralitas dimaksudkan untuk menentukan sampai seberapa
jauh seseorang memiliki dorongan untuk melakukan tindakan sesuai
dengan prinsip-prinsip etika. Tingkat moralitas seseorang akan
dipengaruhi oleh latar belakang budaya, pendidikan, dan pengalaman
serta Karakter individu adalah sebagian diantara faktor-faktor yang
mempengaruhi tingka moralitas seseorang.
11. PRINSIP – PRINSIP ETIKA
1. Prinsip Keindahan ( Beauty )
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup rasa senang
terhadap keindahan. Banyak Filsuf mengatakan bahwa hidup dan
kehidupan manusia itu sendiri merupakan keindahan.
Dengan demikian berdasarkan prinsip ini etika manusia adalah
berkaiatan atau memperhatikan nilai-nilai keindahan. Itulah sebabnya
sesorang memerlukan penampilan yang serasi agar indah atau enak
dipandang.
Misal : Pakaian yang rapi, tata ruang kantor dan furnitur yang menarik.
12. 2. Prinsip Persamaan ( Equality )
Hakekatnya manusia menghendaki adanya persamaan antara manusia
yang satu dengan manusia yang lainnya.
Etika yang dilandasi oleh prinsip persamaan ini dapat menghilangkan
perilaku diskriminatif yang membeda-bedakan dalam berbagai interaksi
manusia.
3. Prinsip Kebaikan ( Goodness )
Secara umum kebaikan bearti sifat atau karakteristik dari sesuatu yang
menimbulkan pujian. Perkataan baik ( good ) mengandung sifat seperti
persetujuan, pujian, keunggulan, kekaguman, atau ketepatan.
13. 4.Prinsip Keadilan ( Justice )
Suatu definisi tertua yang hingga kini masih sangat relevan untuk
merumuskan keadilan ( Justice berasal dari bahasa Romawi Kuno) yang
menyatakan bahwa keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk
memberikan kepada setiap apa yang semestinya.
5. Prinsip Kebebasan ( Liberty )
Secara sederhana kebebasan dapat dirumuskan sebagai keleluasaan untuk
bertindak atau tidak bertindak berdasarkan pilihan yang tersedia bagi
seseorang. Kebebasan muncul dari doktrin bahwa setiap orang memiliki hak
untuk bertindak menurut pilihan sendiri kecuali pilihan tindakan tersebut
melanggar kebebasan yang sama dari orang lain. Oleh karena itu maka
kebebasan manusia mengandung pengertian kemampuan untuk
menentukan diri sendiri dan kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya
14. 6. Prinsip Kebenaran
Ide kebenaran biasanya dipakai dalam pembicaraan mengenai logika
ilmiah, sehingga kita mengenal kriteria kebenaran dalam berbagi
cabang ilmu.
Misalnya Matematika, ilmu fisika, biologi, sejarah dan filsafat. Namun
ada pula kebenaran mutlak yang dapat dibuktikan dengan keyakinan,
bukan dengan fakta yang ditelaah oleh teologi dan ilmu agama.
Oleh karena itu kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukan
dengan cara :
1. Kebenaran dalam pemikiran
2. Kebenaran dalam kenyataan
3. Kebenaran yang dibuktikan
15. Definisi Etika Administrasi Publik
• Chandler & Plano, The Public Administration Dictionary, 1982)
• Aturan atau standar pengelolaan, arahan moral bagi anggota
organisasi atau pekerjaan manajemen
• Aturan atau standar pengelolaan yang merupakan arahan moral bagi
administrator publik dalam melaksanakan tugasnya melayani
masyarakat
16. Posisi Etika dalam Studi Administrasi Publik
• Kebutuhan moral administrator hanyalah keharusan untuk
menjalankan tugas sehari-hari secara efisien.
• Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik tidak hanya harus
efisien, tapi juga harus dapat mendefinisikan kepentingan publik,
barang publik dan menentukan pilihan-pilihan kebijakan atau
tindakan secara bertanggungjawab.
17. 4 ( Empat ) Aliran Pemikiran Etika
1. Teori Empiris: etika diambil dari pengalaman dan dirumuskan
sebagai kesepakatan
2. Teori Rasional: manusia menentukan apa yang baik dan buruk
berdasar penalaran atau logika.
3. Teori Intuitif: Manusia secara naluriah atau otomatis mampu
membedakan hal yang baik dan buruk.
4. Teori Wahyu: Ketentuan baik dan buruk datang dari Yang Maha
Kuasa.
19. Hukum dan Etika
• Keduanya mengatur perilaku individu
• Terdapat perbedaan: ilegalitas tidak selalu berarti tidak etis
• Hukum bersifat eksternal dan dapat ditegakkan tanpa melibatkan
perasaan, atau kepercayaan orang (sasaran hukum), sementara etika
bersifat internal, subyektif, digerakkan oleh keyakinan dan kesadaran
individu.
• Hukum dalam konteks administrasi adalah soal pemberian otoritas atau
instrumen kekuasaan
• Basis dari hukum adalah etika, dan ketika hukum diterapkan harus
dikembalikan pada prinsip-prinsip etika
Misalnya Banyak kasus, secara hukum dibenarkan tapi secara etika
dipermasalahkan [trend anak politisi yang jadi calon anggota legislatif]
20. Perilaku tidak etis di birokrasi pemerintah
• Bohong kepada publik
• Korupsi, kolusi, nepotisme
• Melanggar nilai-nilai publik: responsibilitas, akuntabilitas,
transparansi, keadilan, dan lain-lain
• Melanggar sumpah jabatan
• Mengorbankan, mengabaikan, atau merugikan kepentingan publik
22. Moralitas Pribadi
• Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah terinternalisasi dalam
diri individu
• Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
• Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani yang hidup
dalam jiwa dan menuntun perilaku individu
• Konsistensi pada nilai mencerminkan kualitas kepribadian individu
• Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam kehidupan sosial dan
organisasi
23. Etika profesi
• Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan pekerjaan
profesional
• Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip profesionalisme
(kapabilitas teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik profesional yang berlaku
secara universal
• Penegakan etika profesi melalui sanksi profesi (pencabutan lisensi)
24. Etika Organisasi
• Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan kehidupan
organisasi
• Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan organisasi
modern (efisiensi, efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas,
demokrasi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang berlaku secara
universal
• Dalam praktek penegakan kode etik organisasi dipengaruhi oleh
kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau
kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat
• Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi
25. Etika Sosial
• Konsep benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan hubungan-
hubungan sosial
• Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika sosial
• Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup dalam memori
publik, dan terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di masyarakat
• Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak boleh mengganggu
dan merepotkan orang lain]
• Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika sosial, yaitu melalui
penerapan sanksi-sanksi sosial [diberitakan sebagai tersangka]
26. Kenapa diperlukan peraturan etika ?
1. Untuk meredam kecenderungan kepentingan pribadi.
2. Etika bersifat kompleks, dalam banyak kasus bersifat dilematis,
karena itu diperlukan yang bisa memberikan kepastian tentang
mana yang benar dan salah, baik dan buruk.
3. Penerapan peraturan etika dapat membuat perilaku etis
menimbulkan efek reputasi.
4. Organisasi publik sekarang banyak dicemooh karena kinerjanaya
dinilai buruk, karena itu perlu etika.
27. Kenapa perilaku tidak etis terjadi ?
1. Kecenderungan mengedepankan etika personal ketimbang etika
yang lebih besar (sosial).
2. Kecenderungan mengedepankan kepentingan diri sendiri.
3. Tekanan dari luar untuk berbuat tidak etis.