1. DEFINISI & 6 BIDANG
KAJIAN ETIKA
Adi Yanto
NIM 07012682024017
Mata Kuliah Etika Administrasi Publik
Dosen Pengampu :
Prof. Waspodo,M.Ed., Ph.D.
2. KATAKUNCI:
• Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak
• Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara
hidup atau kebiasaan.
• Norma, dalam bahasa Latin, norma berarti pengukur, dalam bahasa
Inggris,
norm, berarti aturan atau kaidah.
• Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan
buruk baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau
hasil.
3. DEFINISI ETIKA MENURUT
PARA AHLI
1. James J Spillane SJ
Etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah
laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang
berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarahkan pada akal
budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar
dan salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
2. Prof. Dr. Frannz Megnis Suseno
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan
acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
4. 3. Soegarda Poebakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai- nilai
tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
4. Drs. H. Burhanudin Salim
Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang
nilai-nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia
dalam kehidupannya.
5. W.J.S Poerwadarminto
Etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau
dasar-dasar moral dan akhlak.
5. PENGERTIAN ETIKA
Istilah Etika dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Yunani ETHOS , yang artinya kebiasaan atau watak.
Etika juga berasal dari bahasa Perancis yaitu ETIQUET atau
biasa diucapkan dalam bahasa Indonesia dengan kata
ETIKET yang berarti juga kebiasaan atau cara bergaul,
berperilaku yang baik.
Jadi Etika secara umum merupakan pola atau kebiasaan
yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan pergaulan
seseorang atau suatu organisasi tertentu.
6. PENGERTIAN MORALITAS
Moralitas atau moral adalah istilah yang berasal dari bahasa
latin mores yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Secara
harfiah moral sebenarnya berarti sama dengan etika, tetapi
dalam prakteknya istilah moral atau moril sebenarnya telah
jauh berbeda arti harfiahnya.
Moral artinya semangat atau dorongan batin dalam diri
seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
7. PERBEDAAN ETIKA DAN
MORALITAS
Etika lebih merupakan nilai-nilai perilaku yang ditunjukkan
oleh seseorang atau suatu organisasi tertentu dalam
interaksinya dengan lingkungan, sedangkan moralitas
merupakan cenderung lebih merujuk pada nilai-nilai yang
diyakini dan semangat dalam diri sesorang atau suatu
organisasi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Moralitas dapat dijadikan suatu yang melatar belakangi
etika seseorang atau suatu organsasi tertentu. Tetapi
antara moralitas dengan nilai-nilai etika dapat saja tidak
sejalan atau bertentangan.
8. PERBEDAAN ETIKA DAN
MORALITAS
Penggunaan istilah etika banyak dikembangkan dalam
suatu sistem organisasi sebagai norma-norma yang
mengatur dan mengukur profesionalisme seseorang, kita
mengenal misalnya tentang Etika Kedokteran, Etika
Jurnalistik, Etika hukum dan sebagainya.
Konsepsi moralitas dimaksudkan untuk menentukan sampai
seberapa jauh seseorang memiliki dorongan untuk melakukan
tindakan sesuai dengan prinsip-prinsip etika. Tingkat
moralitas seseorang akan dipengaruhi oleh latar belakang
budaya, pendidikan, dan pengalaman serta Karakter individu
adalah sebagian diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
9. PRINSIP – PRINSIP ETIKA
1. Prinsip Keindahan ( Beauty )
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup
rasa senang terhadap keindahan. Banyak Filsuf
mengatakan bahwa hidup dan kehidupan manusia itu
sendiri merupakan keindahan.
Dengan demikian berdasarkan prinsip ini etika manusia
adalah berkaiatan atau memperhatikan nilai-nilai keindahan.
Itulah sebabnya sesorang memerlukan penampilan yang
serasi agar indah atau enak dipandang.
Misal : Pakaian yang rapi, tata ruang kantor dan furnitur yang
menarik.
10. 2. Prinsip Persamaan ( Equality )
Hakekatnya manusia menghendaki adanya persamaan antara
manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Etika yang dilandasi oleh prinsip persamaan ini dapat
menghilangkan perilaku diskriminatif yang membeda-bedakan
dalam berbagai interaksi manusia.
3. Prinsip Kebaikan ( Goodness )
Secara umum kebaikan bearti sifat atau karakteristik dari
sesuatu yang menimbulkan pujian. Perkataan baik ( good )
mengandung sifat seperti persetujuan, pujian, keunggulan,
kekaguman, atau ketepatan.
11. 4.Prinsip Keadilan ( Justice )
Suatu definisi tertua yang hingga kini masih sangat relevan untuk
merumuskan keadilan ( Justice berasal dari bahasa Romawi
Kuno) yang menyatakan bahwa keadilan adalah kemauan yang
tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap apa yang
semestinya.
5. Prinsip Kebebasan ( Liberty )
Secara sederhana kebebasan dapat dirumuskan sebagai
keleluasaan untuk bertindak atau tidak bertindak berdasarkan
pilihan yang tersedia bagi seseorang. Kebebasan muncul dari
doktrin bahwa setiap orang memiliki hak untuk bertindak menurut
pilihan sendiri kecuali pilihan tindakan tersebut melanggar
kebebasan yang sama dari orang lain. Oleh karena itu maka
kebebasan manusia mengandung pengertian kemampuan untuk
menentukan diri sendiri dan kesanggupan untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya
12. 6. Prinsip Kebenaran
Ide kebenaran biasanya dipakai dalam pembicaraan
mengenai logika ilmiah, sehingga kita mengenal kriteria
kebenaran dalam berbagi cabang ilmu.
Misalnya Matematika, ilmu fisika, biologi, sejarah dan filsafat.
Namun ada pula kebenaran mutlak yang dapat dibuktikan
dengan keyakinan, bukan dengan fakta yang ditelaah oleh
teologi dan ilmu agama.
Oleh karena itu kebenaran harus dapat dibuktikan dan
ditunjukan dengan cara :
1.Kebenaran dalam pemikiran
2.Kebenaran dalam kenyataan
3.Kebenaran yang dibuktikan
13. 6 BIDANG KAJIAN ETIKA
Etika Terapan
Etika terapan adalah cabang etika yang terdiri dari analisis masalah moral yang spesifik dan
kontroversial. Misalkan hal yang kontroversi, aborsi, hak-hak hewan, atau eutanasia.
Masalah etika yang diterapkan selama ini, telah dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok
baru. Seperti etika kedokteran, etika bisnis, etika lingkungan, dan etika seksual. Secara
umum, dua fitur diperlukan, ada kelompok orang yang signifikan baik yang mendukung
maupun menentang masalah.
Metaetika
Istilah "meta" berarti 'setelah' dan 'akibatnya'. Pengertian metaetika melibatkan pandangan
yang dihapus, atau pandangan luas dari keseluruhan proyek etika. Metaetika menyelidiki
dari mana asalnya prinsip etika kita, dan apa artinya. Berfokus pada masalah kebenaran
universal, kehendak Tuhan, peran akal dalam penilaian etis, dan arti istilah etis itu sendiri.
14. Psikologi Moral
Psikologi moral menyangkut komponen mental yang berubah sepanjang masa
perkembangan, dari tahap awal belajar melalui konvensi nilai benar-salah hingga ke tahap
membentuk nilai universal yang akan mengatur perilaku moral manusia.
Metafisika & Tanggungjawab Moral
Metafisika adalah ilmu yang mempelajari jenis-jenis benda yang ada di alam semesta.
Beberapa benda di alam semesta terbuat dari benda fisik, seperti batu; dan mungkin hal-hal
lain yang bersifat nonfisik, seperti pikiran, roh, dan dewa. Komponen metafisik dari
metaetika, melibatkan penemuan secara khusus. Apakah nilai-nilai moral merupakan
kebenaran abadi yang ada di alam, seperti roh atau hanya konvensi manusia.
15. Tanggungjawab Moral
Kesadaran individu akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak
di sengaja.dilakukannya sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban individu di
masyarakatKesadaran pribadi masing-masing individu terhadap dirinya sendiri dan terhadap
orang lain. Tanggungjawab yang bersifat sentrifugral atau dari dirinya untuk orang lain.
Contoh: adanya sanksi Perda kepada orang yang membuang sampah sembarangan namun
tidak ada sanksi bagi orang yang melihat sampah yang berserakan karena hal demikian
sudah masuk dalam tanggunjawab moral.
16. Baik dan Buruk
Menurut Ensiklopedia, pengertian baik adalah sesuatu hal yang dikatakan baik, bila ia
mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang atau bahagia, jadi sesuatu yang
baik bila ia dihargai secara positif. Sedangkan pengertian buruk, adalah segala yang tercela,
lawan baik, pantas, bagus dsb. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Berbicara antara baik dan buruk pada
hakikatnya samar, sebab kalau suatu perbuatan tidak baik, maka perbuatan itu buruk.
Derajat keburukan tidak sama, ada yang buruk sekali, ada pula yang agak buruk,
sebenarnya itu semua adalah buruk karena tidak baik. Dari uraian di atas, dapat
dikemukakan bahwa yang dikatakan dengan baik adalah apabila memberikan kenikmatan,
kesenangan, kepuasan sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan yang dikatakan buruk,
apabila dinilai sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan baik dan buruk
adalah relatif
17. Benar Salah
Pengertian benar menurut etika ialah hal-hal yang sesuai dengan peraturan-peraturan,
sebaliknya, salah ialah hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Secara subyektif "benar" di dunia bermacam-macam, benar menurut Ilmu Hitung berlainan
dengan menurut Ilmu Politik, benar menurut logika berlainan dengan benar menurut
dialektika, benar menurut seseorang berlainan dengan menurut orang yang berbeda dan
sebagainya.
Secara objektif "benar" di dunia hanya satu. Tidak ada benar yang bertentangan, Apabila
ada dua hal yang bertentangan, mungkin salah satunya yang benar atau kedua-duanyalah
dan bisa jadi yang benar belum disebut dalam pertentangan itu.
Semua peraturan yang dibuat adalah hasil akal-pikiran manusia, sedangkan kebenaran di
dunia bila berdasar akal-pikiran manusia akan kembali kepada satu kata relatif.
Untuk mencapai "benar", maka kebenaran mesti bersifat objektif, kebenaran objektif ini
adalah kebenaran pasti dan tunggal, kebenaran ini didasarkan kepada peraturan yang dibuat
oleh Yang Maha Satu, Yang Maha Mengetahui serta Yang Maha Benar.
18. Sumber
Titi Setiawati, 2018, Etika Administrasi Publik. E-Journal, Universitas
Brawijaya diakses 1 September 2021
Margareta, 2019 https://psikologiforensik.com/2020/03/20/psikologi-
moralitas-mengapa-menjadi-benar-dan-salah-bisa-berujung-pada-
kejahatan-bagian-i/ diakses 2 September 2021
Heri Shietra, https://www.hukum-hukum.com/2019/10/makna-tanggung-
jawab-moril-vs-tanggung-jawab-hukum.html diakses 2 September 2021
Kurnia Azizah, 2020 https://m.merdeka.com/trending/12-macam-etika-
kenali-pengertian-ciri-ciri-dan-jenisnya-
kln.html?site=merdeka&utm_source=Digital+Marketing&utm_medium=Part
nership&utm_campaign=Line diakses 2 September 2021
19. Annisa, 2016. Unikom https://www.coursehero.com/file/63268882/13-Baik-dan-Burukpptx/
diakses 1 September 2021
Novan Wijaya, 2019. http://novancute.blogspot.com/2009/04/baik-vs-buruk-dan-benar-vs-salah.html
diakses 3 September 2021