SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
DEFINISI & 6 BIDANG
KAJIAN ETIKA
Adi Yanto
NIM 07012682024017
Mata Kuliah Etika Administrasi Publik
Dosen Pengampu :
Prof. Waspodo,M.Ed., Ph.D.
KATAKUNCI:
• Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak
• Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara
hidup atau kebiasaan.
• Norma, dalam bahasa Latin, norma berarti pengukur, dalam bahasa
Inggris,
norm, berarti aturan atau kaidah.
• Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan
buruk baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau
hasil.
DEFINISI ETIKA MENURUT
PARA AHLI
1. James J Spillane SJ
Etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah
laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang
berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarahkan pada akal
budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar
dan salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
2. Prof. Dr. Frannz Megnis Suseno
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan
acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
3. Soegarda Poebakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai- nilai
tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
4. Drs. H. Burhanudin Salim
Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang
nilai-nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia
dalam kehidupannya.
5. W.J.S Poerwadarminto
Etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau
dasar-dasar moral dan akhlak.
PENGERTIAN ETIKA
 Istilah Etika dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Yunani ETHOS , yang artinya kebiasaan atau watak.
 Etika juga berasal dari bahasa Perancis yaitu ETIQUET atau
biasa diucapkan dalam bahasa Indonesia dengan kata
ETIKET yang berarti juga kebiasaan atau cara bergaul,
berperilaku yang baik.
 Jadi Etika secara umum merupakan pola atau kebiasaan
yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan pergaulan
seseorang atau suatu organisasi tertentu.
PENGERTIAN MORALITAS
 Moralitas atau moral adalah istilah yang berasal dari bahasa
latin mores yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Secara
harfiah moral sebenarnya berarti sama dengan etika, tetapi
dalam prakteknya istilah moral atau moril sebenarnya telah
jauh berbeda arti harfiahnya.
 Moral artinya semangat atau dorongan batin dalam diri
seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
PERBEDAAN ETIKA DAN
MORALITAS
 Etika lebih merupakan nilai-nilai perilaku yang ditunjukkan
oleh seseorang atau suatu organisasi tertentu dalam
interaksinya dengan lingkungan, sedangkan moralitas
merupakan cenderung lebih merujuk pada nilai-nilai yang
diyakini dan semangat dalam diri sesorang atau suatu
organisasi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
 Moralitas dapat dijadikan suatu yang melatar belakangi
etika seseorang atau suatu organsasi tertentu. Tetapi
antara moralitas dengan nilai-nilai etika dapat saja tidak
sejalan atau bertentangan.
PERBEDAAN ETIKA DAN
MORALITAS
 Penggunaan istilah etika banyak dikembangkan dalam
suatu sistem organisasi sebagai norma-norma yang
mengatur dan mengukur profesionalisme seseorang, kita
mengenal misalnya tentang Etika Kedokteran, Etika
Jurnalistik, Etika hukum dan sebagainya.
 Konsepsi moralitas dimaksudkan untuk menentukan sampai
seberapa jauh seseorang memiliki dorongan untuk melakukan
tindakan sesuai dengan prinsip-prinsip etika. Tingkat
moralitas seseorang akan dipengaruhi oleh latar belakang
budaya, pendidikan, dan pengalaman serta Karakter individu
adalah sebagian diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
PRINSIP – PRINSIP ETIKA
1. Prinsip Keindahan ( Beauty )
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup
rasa senang terhadap keindahan. Banyak Filsuf
mengatakan bahwa hidup dan kehidupan manusia itu
sendiri merupakan keindahan.
Dengan demikian berdasarkan prinsip ini etika manusia
adalah berkaiatan atau memperhatikan nilai-nilai keindahan.
Itulah sebabnya sesorang memerlukan penampilan yang
serasi agar indah atau enak dipandang.
Misal : Pakaian yang rapi, tata ruang kantor dan furnitur yang
menarik.
2. Prinsip Persamaan ( Equality )
Hakekatnya manusia menghendaki adanya persamaan antara
manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Etika yang dilandasi oleh prinsip persamaan ini dapat
menghilangkan perilaku diskriminatif yang membeda-bedakan
dalam berbagai interaksi manusia.
3. Prinsip Kebaikan ( Goodness )
Secara umum kebaikan bearti sifat atau karakteristik dari
sesuatu yang menimbulkan pujian. Perkataan baik ( good )
mengandung sifat seperti persetujuan, pujian, keunggulan,
kekaguman, atau ketepatan.
4.Prinsip Keadilan ( Justice )
Suatu definisi tertua yang hingga kini masih sangat relevan untuk
merumuskan keadilan ( Justice berasal dari bahasa Romawi
Kuno) yang menyatakan bahwa keadilan adalah kemauan yang
tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap apa yang
semestinya.
5. Prinsip Kebebasan ( Liberty )
Secara sederhana kebebasan dapat dirumuskan sebagai
keleluasaan untuk bertindak atau tidak bertindak berdasarkan
pilihan yang tersedia bagi seseorang. Kebebasan muncul dari
doktrin bahwa setiap orang memiliki hak untuk bertindak menurut
pilihan sendiri kecuali pilihan tindakan tersebut melanggar
kebebasan yang sama dari orang lain. Oleh karena itu maka
kebebasan manusia mengandung pengertian kemampuan untuk
menentukan diri sendiri dan kesanggupan untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya
6. Prinsip Kebenaran
Ide kebenaran biasanya dipakai dalam pembicaraan
mengenai logika ilmiah, sehingga kita mengenal kriteria
kebenaran dalam berbagi cabang ilmu.
Misalnya Matematika, ilmu fisika, biologi, sejarah dan filsafat.
Namun ada pula kebenaran mutlak yang dapat dibuktikan
dengan keyakinan, bukan dengan fakta yang ditelaah oleh
teologi dan ilmu agama.
Oleh karena itu kebenaran harus dapat dibuktikan dan
ditunjukan dengan cara :
1.Kebenaran dalam pemikiran
2.Kebenaran dalam kenyataan
3.Kebenaran yang dibuktikan
6 BIDANG KAJIAN ETIKA
Etika Terapan
Etika terapan adalah cabang etika yang terdiri dari analisis masalah moral yang spesifik dan
kontroversial. Misalkan hal yang kontroversi, aborsi, hak-hak hewan, atau eutanasia.
Masalah etika yang diterapkan selama ini, telah dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok
baru. Seperti etika kedokteran, etika bisnis, etika lingkungan, dan etika seksual. Secara
umum, dua fitur diperlukan, ada kelompok orang yang signifikan baik yang mendukung
maupun menentang masalah.
Metaetika
Istilah "meta" berarti 'setelah' dan 'akibatnya'. Pengertian metaetika melibatkan pandangan
yang dihapus, atau pandangan luas dari keseluruhan proyek etika. Metaetika menyelidiki
dari mana asalnya prinsip etika kita, dan apa artinya. Berfokus pada masalah kebenaran
universal, kehendak Tuhan, peran akal dalam penilaian etis, dan arti istilah etis itu sendiri.
Psikologi Moral
Psikologi moral menyangkut komponen mental yang berubah sepanjang masa
perkembangan, dari tahap awal belajar melalui konvensi nilai benar-salah hingga ke tahap
membentuk nilai universal yang akan mengatur perilaku moral manusia.
Metafisika & Tanggungjawab Moral
Metafisika adalah ilmu yang mempelajari jenis-jenis benda yang ada di alam semesta.
Beberapa benda di alam semesta terbuat dari benda fisik, seperti batu; dan mungkin hal-hal
lain yang bersifat nonfisik, seperti pikiran, roh, dan dewa. Komponen metafisik dari
metaetika, melibatkan penemuan secara khusus. Apakah nilai-nilai moral merupakan
kebenaran abadi yang ada di alam, seperti roh atau hanya konvensi manusia.
Tanggungjawab Moral
Kesadaran individu akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak
di sengaja.dilakukannya sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban individu di
masyarakatKesadaran pribadi masing-masing individu terhadap dirinya sendiri dan terhadap
orang lain. Tanggungjawab yang bersifat sentrifugral atau dari dirinya untuk orang lain.
Contoh: adanya sanksi Perda kepada orang yang membuang sampah sembarangan namun
tidak ada sanksi bagi orang yang melihat sampah yang berserakan karena hal demikian
sudah masuk dalam tanggunjawab moral.
Baik dan Buruk
Menurut Ensiklopedia, pengertian baik adalah sesuatu hal yang dikatakan baik, bila ia
mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang atau bahagia, jadi sesuatu yang
baik bila ia dihargai secara positif. Sedangkan pengertian buruk, adalah segala yang tercela,
lawan baik, pantas, bagus dsb. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Berbicara antara baik dan buruk pada
hakikatnya samar, sebab kalau suatu perbuatan tidak baik, maka perbuatan itu buruk.
Derajat keburukan tidak sama, ada yang buruk sekali, ada pula yang agak buruk,
sebenarnya itu semua adalah buruk karena tidak baik. Dari uraian di atas, dapat
dikemukakan bahwa yang dikatakan dengan baik adalah apabila memberikan kenikmatan,
kesenangan, kepuasan sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan yang dikatakan buruk,
apabila dinilai sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan baik dan buruk
adalah relatif
Benar Salah
Pengertian benar menurut etika ialah hal-hal yang sesuai dengan peraturan-peraturan,
sebaliknya, salah ialah hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Secara subyektif "benar" di dunia bermacam-macam, benar menurut Ilmu Hitung berlainan
dengan menurut Ilmu Politik, benar menurut logika berlainan dengan benar menurut
dialektika, benar menurut seseorang berlainan dengan menurut orang yang berbeda dan
sebagainya.
Secara objektif "benar" di dunia hanya satu. Tidak ada benar yang bertentangan, Apabila
ada dua hal yang bertentangan, mungkin salah satunya yang benar atau kedua-duanyalah
dan bisa jadi yang benar belum disebut dalam pertentangan itu.
Semua peraturan yang dibuat adalah hasil akal-pikiran manusia, sedangkan kebenaran di
dunia bila berdasar akal-pikiran manusia akan kembali kepada satu kata relatif.
Untuk mencapai "benar", maka kebenaran mesti bersifat objektif, kebenaran objektif ini
adalah kebenaran pasti dan tunggal, kebenaran ini didasarkan kepada peraturan yang dibuat
oleh Yang Maha Satu, Yang Maha Mengetahui serta Yang Maha Benar.
Sumber
Titi Setiawati, 2018, Etika Administrasi Publik. E-Journal, Universitas
Brawijaya diakses 1 September 2021
Margareta, 2019 https://psikologiforensik.com/2020/03/20/psikologi-
moralitas-mengapa-menjadi-benar-dan-salah-bisa-berujung-pada-
kejahatan-bagian-i/ diakses 2 September 2021
Heri Shietra, https://www.hukum-hukum.com/2019/10/makna-tanggung-
jawab-moril-vs-tanggung-jawab-hukum.html diakses 2 September 2021
Kurnia Azizah, 2020 https://m.merdeka.com/trending/12-macam-etika-
kenali-pengertian-ciri-ciri-dan-jenisnya-
kln.html?site=merdeka&utm_source=Digital+Marketing&utm_medium=Part
nership&utm_campaign=Line diakses 2 September 2021
Annisa, 2016. Unikom https://www.coursehero.com/file/63268882/13-Baik-dan-Burukpptx/
diakses 1 September 2021
Novan Wijaya, 2019. http://novancute.blogspot.com/2009/04/baik-vs-buruk-dan-benar-vs-salah.html
diakses 3 September 2021
Terimakasih

More Related Content

Similar to ETIKA DEFINISI & BIDANG

ETIKA NORMATIF DALAM MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN (Dedy Yusuf Aditya).pptx
ETIKA NORMATIF DALAM MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN (Dedy Yusuf Aditya).pptxETIKA NORMATIF DALAM MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN (Dedy Yusuf Aditya).pptx
ETIKA NORMATIF DALAM MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN (Dedy Yusuf Aditya).pptxdedyadit
 
Materi pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuMateri pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuLaurenzoTalaud
 
Perkenalan tentang etika
Perkenalan tentang etikaPerkenalan tentang etika
Perkenalan tentang etikamonalisaibrahim
 
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptFile PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptAlifAlfiansyah8
 
Konsep asas moral
Konsep asas moralKonsep asas moral
Konsep asas moralSucram Suna
 
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdf
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdfkupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdf
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdfNurbaitiskep
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumPotpotya Fitri
 
Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Yabniel Lit Jingga
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaZarevi1
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAMira Veranita
 

Similar to ETIKA DEFINISI & BIDANG (20)

ETIKA NORMATIF DALAM MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN (Dedy Yusuf Aditya).pptx
ETIKA NORMATIF DALAM MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN (Dedy Yusuf Aditya).pptxETIKA NORMATIF DALAM MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN (Dedy Yusuf Aditya).pptx
ETIKA NORMATIF DALAM MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN (Dedy Yusuf Aditya).pptx
 
Materi pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuMateri pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmu
 
Perkenalan tentang etika
Perkenalan tentang etikaPerkenalan tentang etika
Perkenalan tentang etika
 
Resume etika profesi
Resume etika profesiResume etika profesi
Resume etika profesi
 
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptFile PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
 
Logika
Logika Logika
Logika
 
Konsep asas moral
Konsep asas moralKonsep asas moral
Konsep asas moral
 
1. Etika.pdf
1. Etika.pdf1. Etika.pdf
1. Etika.pdf
 
Etika 1.ppt
Etika 1.pptEtika 1.ppt
Etika 1.ppt
 
Diktat etika lagi
Diktat etika lagiDiktat etika lagi
Diktat etika lagi
 
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdf
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdfkupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdf
kupdf.net_pedoman-dilema-etik.pdf
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
gidhonk
gidhonkgidhonk
gidhonk
 
Etika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan ProfesionalismeEtika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan Profesionalisme
 
Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
 

Recently uploaded

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 

ETIKA DEFINISI & BIDANG

  • 1. DEFINISI & 6 BIDANG KAJIAN ETIKA Adi Yanto NIM 07012682024017 Mata Kuliah Etika Administrasi Publik Dosen Pengampu : Prof. Waspodo,M.Ed., Ph.D.
  • 2. KATAKUNCI: • Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak • Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan. • Norma, dalam bahasa Latin, norma berarti pengukur, dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah. • Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan buruk baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil.
  • 3. DEFINISI ETIKA MENURUT PARA AHLI 1. James J Spillane SJ Etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarahkan pada akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar dan salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain. 2. Prof. Dr. Frannz Megnis Suseno Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
  • 4. 3. Soegarda Poebakawatja Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai- nilai tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan. 4. Drs. H. Burhanudin Salim Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai-nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya. 5. W.J.S Poerwadarminto Etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau dasar-dasar moral dan akhlak.
  • 5. PENGERTIAN ETIKA  Istilah Etika dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani ETHOS , yang artinya kebiasaan atau watak.  Etika juga berasal dari bahasa Perancis yaitu ETIQUET atau biasa diucapkan dalam bahasa Indonesia dengan kata ETIKET yang berarti juga kebiasaan atau cara bergaul, berperilaku yang baik.  Jadi Etika secara umum merupakan pola atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan pergaulan seseorang atau suatu organisasi tertentu.
  • 6. PENGERTIAN MORALITAS  Moralitas atau moral adalah istilah yang berasal dari bahasa latin mores yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Secara harfiah moral sebenarnya berarti sama dengan etika, tetapi dalam prakteknya istilah moral atau moril sebenarnya telah jauh berbeda arti harfiahnya.  Moral artinya semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
  • 7. PERBEDAAN ETIKA DAN MORALITAS  Etika lebih merupakan nilai-nilai perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang atau suatu organisasi tertentu dalam interaksinya dengan lingkungan, sedangkan moralitas merupakan cenderung lebih merujuk pada nilai-nilai yang diyakini dan semangat dalam diri sesorang atau suatu organisasi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.  Moralitas dapat dijadikan suatu yang melatar belakangi etika seseorang atau suatu organsasi tertentu. Tetapi antara moralitas dengan nilai-nilai etika dapat saja tidak sejalan atau bertentangan.
  • 8. PERBEDAAN ETIKA DAN MORALITAS  Penggunaan istilah etika banyak dikembangkan dalam suatu sistem organisasi sebagai norma-norma yang mengatur dan mengukur profesionalisme seseorang, kita mengenal misalnya tentang Etika Kedokteran, Etika Jurnalistik, Etika hukum dan sebagainya.  Konsepsi moralitas dimaksudkan untuk menentukan sampai seberapa jauh seseorang memiliki dorongan untuk melakukan tindakan sesuai dengan prinsip-prinsip etika. Tingkat moralitas seseorang akan dipengaruhi oleh latar belakang budaya, pendidikan, dan pengalaman serta Karakter individu adalah sebagian diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
  • 9. PRINSIP – PRINSIP ETIKA 1. Prinsip Keindahan ( Beauty ) Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup rasa senang terhadap keindahan. Banyak Filsuf mengatakan bahwa hidup dan kehidupan manusia itu sendiri merupakan keindahan. Dengan demikian berdasarkan prinsip ini etika manusia adalah berkaiatan atau memperhatikan nilai-nilai keindahan. Itulah sebabnya sesorang memerlukan penampilan yang serasi agar indah atau enak dipandang. Misal : Pakaian yang rapi, tata ruang kantor dan furnitur yang menarik.
  • 10. 2. Prinsip Persamaan ( Equality ) Hakekatnya manusia menghendaki adanya persamaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Etika yang dilandasi oleh prinsip persamaan ini dapat menghilangkan perilaku diskriminatif yang membeda-bedakan dalam berbagai interaksi manusia. 3. Prinsip Kebaikan ( Goodness ) Secara umum kebaikan bearti sifat atau karakteristik dari sesuatu yang menimbulkan pujian. Perkataan baik ( good ) mengandung sifat seperti persetujuan, pujian, keunggulan, kekaguman, atau ketepatan.
  • 11. 4.Prinsip Keadilan ( Justice ) Suatu definisi tertua yang hingga kini masih sangat relevan untuk merumuskan keadilan ( Justice berasal dari bahasa Romawi Kuno) yang menyatakan bahwa keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap apa yang semestinya. 5. Prinsip Kebebasan ( Liberty ) Secara sederhana kebebasan dapat dirumuskan sebagai keleluasaan untuk bertindak atau tidak bertindak berdasarkan pilihan yang tersedia bagi seseorang. Kebebasan muncul dari doktrin bahwa setiap orang memiliki hak untuk bertindak menurut pilihan sendiri kecuali pilihan tindakan tersebut melanggar kebebasan yang sama dari orang lain. Oleh karena itu maka kebebasan manusia mengandung pengertian kemampuan untuk menentukan diri sendiri dan kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
  • 12. 6. Prinsip Kebenaran Ide kebenaran biasanya dipakai dalam pembicaraan mengenai logika ilmiah, sehingga kita mengenal kriteria kebenaran dalam berbagi cabang ilmu. Misalnya Matematika, ilmu fisika, biologi, sejarah dan filsafat. Namun ada pula kebenaran mutlak yang dapat dibuktikan dengan keyakinan, bukan dengan fakta yang ditelaah oleh teologi dan ilmu agama. Oleh karena itu kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukan dengan cara : 1.Kebenaran dalam pemikiran 2.Kebenaran dalam kenyataan 3.Kebenaran yang dibuktikan
  • 13. 6 BIDANG KAJIAN ETIKA Etika Terapan Etika terapan adalah cabang etika yang terdiri dari analisis masalah moral yang spesifik dan kontroversial. Misalkan hal yang kontroversi, aborsi, hak-hak hewan, atau eutanasia. Masalah etika yang diterapkan selama ini, telah dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok baru. Seperti etika kedokteran, etika bisnis, etika lingkungan, dan etika seksual. Secara umum, dua fitur diperlukan, ada kelompok orang yang signifikan baik yang mendukung maupun menentang masalah. Metaetika Istilah "meta" berarti 'setelah' dan 'akibatnya'. Pengertian metaetika melibatkan pandangan yang dihapus, atau pandangan luas dari keseluruhan proyek etika. Metaetika menyelidiki dari mana asalnya prinsip etika kita, dan apa artinya. Berfokus pada masalah kebenaran universal, kehendak Tuhan, peran akal dalam penilaian etis, dan arti istilah etis itu sendiri.
  • 14. Psikologi Moral Psikologi moral menyangkut komponen mental yang berubah sepanjang masa perkembangan, dari tahap awal belajar melalui konvensi nilai benar-salah hingga ke tahap membentuk nilai universal yang akan mengatur perilaku moral manusia. Metafisika & Tanggungjawab Moral Metafisika adalah ilmu yang mempelajari jenis-jenis benda yang ada di alam semesta. Beberapa benda di alam semesta terbuat dari benda fisik, seperti batu; dan mungkin hal-hal lain yang bersifat nonfisik, seperti pikiran, roh, dan dewa. Komponen metafisik dari metaetika, melibatkan penemuan secara khusus. Apakah nilai-nilai moral merupakan kebenaran abadi yang ada di alam, seperti roh atau hanya konvensi manusia.
  • 15. Tanggungjawab Moral Kesadaran individu akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.dilakukannya sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban individu di masyarakatKesadaran pribadi masing-masing individu terhadap dirinya sendiri dan terhadap orang lain. Tanggungjawab yang bersifat sentrifugral atau dari dirinya untuk orang lain. Contoh: adanya sanksi Perda kepada orang yang membuang sampah sembarangan namun tidak ada sanksi bagi orang yang melihat sampah yang berserakan karena hal demikian sudah masuk dalam tanggunjawab moral.
  • 16. Baik dan Buruk Menurut Ensiklopedia, pengertian baik adalah sesuatu hal yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang atau bahagia, jadi sesuatu yang baik bila ia dihargai secara positif. Sedangkan pengertian buruk, adalah segala yang tercela, lawan baik, pantas, bagus dsb. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Berbicara antara baik dan buruk pada hakikatnya samar, sebab kalau suatu perbuatan tidak baik, maka perbuatan itu buruk. Derajat keburukan tidak sama, ada yang buruk sekali, ada pula yang agak buruk, sebenarnya itu semua adalah buruk karena tidak baik. Dari uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa yang dikatakan dengan baik adalah apabila memberikan kenikmatan, kesenangan, kepuasan sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan yang dikatakan buruk, apabila dinilai sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan baik dan buruk adalah relatif
  • 17. Benar Salah Pengertian benar menurut etika ialah hal-hal yang sesuai dengan peraturan-peraturan, sebaliknya, salah ialah hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Secara subyektif "benar" di dunia bermacam-macam, benar menurut Ilmu Hitung berlainan dengan menurut Ilmu Politik, benar menurut logika berlainan dengan benar menurut dialektika, benar menurut seseorang berlainan dengan menurut orang yang berbeda dan sebagainya. Secara objektif "benar" di dunia hanya satu. Tidak ada benar yang bertentangan, Apabila ada dua hal yang bertentangan, mungkin salah satunya yang benar atau kedua-duanyalah dan bisa jadi yang benar belum disebut dalam pertentangan itu. Semua peraturan yang dibuat adalah hasil akal-pikiran manusia, sedangkan kebenaran di dunia bila berdasar akal-pikiran manusia akan kembali kepada satu kata relatif. Untuk mencapai "benar", maka kebenaran mesti bersifat objektif, kebenaran objektif ini adalah kebenaran pasti dan tunggal, kebenaran ini didasarkan kepada peraturan yang dibuat oleh Yang Maha Satu, Yang Maha Mengetahui serta Yang Maha Benar.
  • 18. Sumber Titi Setiawati, 2018, Etika Administrasi Publik. E-Journal, Universitas Brawijaya diakses 1 September 2021 Margareta, 2019 https://psikologiforensik.com/2020/03/20/psikologi- moralitas-mengapa-menjadi-benar-dan-salah-bisa-berujung-pada- kejahatan-bagian-i/ diakses 2 September 2021 Heri Shietra, https://www.hukum-hukum.com/2019/10/makna-tanggung- jawab-moril-vs-tanggung-jawab-hukum.html diakses 2 September 2021 Kurnia Azizah, 2020 https://m.merdeka.com/trending/12-macam-etika- kenali-pengertian-ciri-ciri-dan-jenisnya- kln.html?site=merdeka&utm_source=Digital+Marketing&utm_medium=Part nership&utm_campaign=Line diakses 2 September 2021
  • 19. Annisa, 2016. Unikom https://www.coursehero.com/file/63268882/13-Baik-dan-Burukpptx/ diakses 1 September 2021 Novan Wijaya, 2019. http://novancute.blogspot.com/2009/04/baik-vs-buruk-dan-benar-vs-salah.html diakses 3 September 2021