SlideShare a Scribd company logo
MIGRASI
Urbanisasi
Adalah proses perkembangan kependudukan
di perkotaan (Prijono Tjiptoherijanto, 2000)
Penyebab urbanisasi :
1. Perpindahan penduduk dari desa ke kota
(urbanmigrasi)
2. Pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan
3. Perluasan wilayah
4. Perubahan status wilayah dari daerah pedesaan
menjadi daerah perkotaan
beberapa faktor secara umum yang dapat
mempengaruhi terjadinya proses keurbanan
• Ketimpangan tingkat pertumbuhan ekonomi antara
desa dengan perkotaan
• Peluang dan kesempatan kerja yang lebih terbuka di
daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah
perdesaan
• Terjadinya pola perubahan minat tentang lapangan
pekerjaan dari pertanian ke industri, utamanya bagi
penduduk usia kerja di perdesaan
Berdasarkan SP 1980,1990 dan 2000,
tingkat keurbanan di Indonesia
22,3 persen pada tahun 1980
30,9 persen pada tahun 1990
34,3 persen pada 1994
42,0 persen pada tahun 2000.
selama duapuluh tahun terakhir, peningkatan presentase
penduduk kota mencapai lebih dari 163 persen secara
nasional, yaitu dari jumlah penduduk kota 32,845 juta jiwa
pada tahun 1980 menjadi 86,40 juta jiwa pada tahun 2000
atau secara proporsi dari 22,3 pada 2000 menjadi 42,0
pada tahun 2000.
• Lebih majunya teknologi dan infrastruktur prasarana
transportasi, sehingga memudahkan terjadinya mobilitas
penduduk baik yang permanen atau yang ulang alik
• Keberadaan fasilitas perkotaan yang lebih menjanjikan,
utamanya aspek pendidikan, kesehatan, pariwisata dan
aspek sosial lainnya
• dan sebagainya
Indikator Penilaian Daerah Perkotaan
menurut BPS
1.Kepadatan
2.Fasilitas pada unit wilayah + kepadatan penduduk + %
penduduk yang bekerja pada sektor pertanian +
infrastruktur
3.Sama dengan nomor dua, ditambah dengan indeks
komposit:
• Jika Indeks < 20 desa pedesaan (desa rural)
• Jika Indeks > 20 desa perkotaan (desa urban)
berdasarkan definisi dalam sensus penduduk
1980, 1990 dan 2000, batasan tentang kota
adalah :
pertama, Kepadatan penduduk mencapai 5 ribu
jiwa atau lebih per kilometer persegi.
Kedua, jumlah rumah tangga dengan pola usaha
pertanian maksimum 25 persen.
Ketiga, menunjukkan adanya delapan atau lebih
jenis fasilitas perkotaan.
Pertumbuhan penduduk kota karena migrasi dibagi
menjadi :
• 1. Migrasi desa-kota : kebanyakan bekerja pada sektor
buruh, bangunan, industri, dan angkutan
• 2. Migrasi kota-perkotaan : kebanyakan bekerja pada
sektor jasa, perdagangan, dll.
Alasan penduduk untuk melakukan migrasi :
• Pekerjaan (ekonomi)
• Pendidikan
• Ikut suami/istri/keluarga
Mengapa proses urbanisasi tetap harus
dikendalikan atau diarahkan?
1. meningkatnya penduduk daerah perkotaan
akan berkaitan erat dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi negara.
2. terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan,
atau tidak terkendali, dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada penduduk itu
sendiri.
Ukuran terkendali atau tidaknya proses
urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran
primacy rate, yang kurang lebih diartikan
sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada
suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di
sekitarnya.
Makin besar tingkat primacy menunjukkan
keadaan yang kurang baik dalam proses
urbanisasi.
Indeks Primasi, dalam hal ini didefinisikan sebagai ratio antara
jumlah penduduk kota terbesar pertama terhadap jumlah total
penduduk empat kota terbesar (di Indonesia Jakarta terhadap
Surabaya, Bandung dan Medan)
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa indek primasi ini
adalah 0,56 pada tahun 1980 dan 0,58 pada tahun 1990
(Firman, 1996). Hal ini mengindikasikan bahwa hampir 60
persen jumlah penduduk perkotaan pada empat wilayah
metropolitan terbesar di Indonesia, terkonsentrasi di
Jabotabek. Ini berarti pula bahwa Jabotabek sesungguhnya
masih berperan sebagai kota primate.
Demikian pula pangsa penduduk perkotaan di Jabotabek
terhadap jumlah penduduk perkotaan secara nasional telah
mencapai 22,5 persen pada tahun 1980, dan 23,6 persen pada
tahun 1990, atau kira-kira telah mendekati angka satu per
empat.
Kebijaksanaan urbanisasi di Indonesia
1. "urbanisasi pedesaan ".
(mengembangkan daerah-daerah pedesaan agar
memiliki ciri-ciri sebagai daerah perkotaan)
2. "daerah penyangga pusat pertumbuhan".
(mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
baru)
Urbanisasi Pedesaan
- merupakan upaya untuk "mempercepat" tingkat
urbanisasi tanpa menunggu pertumbuhan
ekonomi, yaitu dengan melakukan beberapa
terobosan yang bersifat "non-ekonomi".
mengacu pada kondisi di mana suatu daerah
secara fisik masih memiliki ciri-ciri pedesaan
yang "kental", namun karena "ciri penduduk"
yang hidup didalamnya sudah menampakkan
sikap maju dan mandiri
Daerah Penyangga Pusat Pertumbuhan
a. Kebijaksanaan ekonomi makro yang ditujukan terutama untuk
menciptakan lingkungan atau iklim yang merangsang bagi
pengembangan kegiatan ekonomi perkotaan. Hal ini antara lain
meliputi penyempurnaan peraturan dan prosedur investasi,
penetapan suku bunga pinjaman dan pengaturan perpajakan bagi
peningkatan pendapatan kota;
b. Penyebaran secara spasial pola pengembangan kota yang
mendukung pola kebijaksanaan pembangunan nasional menuju
pertumbuhan ekonomi yang seimbang, serasi dan berkelanjutan,
yang secara operasional dituangkan dalam kebijaksanaan tata
ruang kota/ perkotaan, dan
c. Penanganan masalah kinerja masing-masing kota.
Kebijaksanaan Pengembangan Perkotaan di Indonesia
Dilandasi Pada Konsepsi
(i) pengaturan mengenai sistem kota-kota;
(ii) Terpadu;
(iii) Berwawasan lingkungan, dan
(iv) Peningkatan peran masyarakat dan swasta.
Syarat-syarat kota yang baik, menurut
standard internasional :
• Liviability, kenyamanan kota pendorong warga
berproduktivitas tinggi
• Compotetive, kebersaingan untuk mengundang investor
• Good Governance dan Good Management,
transparansi proses dan praktek pembangunan
• Bankapability, kesadaran akan kemampuan dan
keterbatasan dalam pembangunan
• Transmigrasi (Latin: trans - seberang, migrare - pindah)
adalah suatu program yang dibuat oleh pemerintah
Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu
daerah yang padat penduduk ke daerah lain di dalam
wilayah Indonesia.
• Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut
transmigran.
Transmigrasi tidak lagi merupakan program
pemindahan penduduk, melainkan upaya untuk
pengembangan wilayah.
Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan top down
dari Jakarta, melainkan berdasarkan Kerjasama Antar
Daerah pengirim transmigran dengan daerah tujuan
transmigrasi.
Penduduk setempat semakin diberi kesempatan besar
untuk menjadi transmigran penduduk setempat (TPS),
proporsinya hingga mencapai 50:50 dengan transmigran
Penduduk Asal (TPA).
• Untuk mempercepat lokasi transmigrasi menjadi pusat
ekonomi dan menjadi kota maka diperkenalkan konsep kota
terpadu mandiri (KTM) yang sudah dilaksanakan di
sejumlah provinsi di seluruh Indonesia.
• Pada lokasi KTM akan dibangun sejumlah sarana dan
prasarana selayaknya kota, seperti lembaga pemerintah,
rumah sakit, pasar, sekolah, sarana telekomunikasi dan
transportasi agar masyarakatnya (transmigran dan penduduk
lokal) tidak perlu ke kota untuk menjual atau melakukan
kegiatan ekonomi, tetapi cukup di KTM.
Tujuan Transmigrasi
• Menurunkan angka kemiskinan
• Mengatasi pengangguran
• Meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumberdaya
Manusia
• Meningkatkan infrastruktur permukiman
• Meningkatkan daya saing
• meningkatkan kualitas lingkungan
• Meningkatkan penyediaan pangan
Visi Transmigrasi : 'Membentuk Masyarakat Sejahtera Melalui
Pemanfaatan Ruang dan Perpindahan Penduduk Secara
Menetap'.
Misi Transmigrasi :
• Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan peluang
kerja dan kesempatan berusaha
• Mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk melakukan
berpindah secara menetap guna peningkatan kesejahteraan
• Mengakselerasikan pembangunan daerah untuk mencapai
keseimbangan pembangunan antar daerah
• Membentuk komunitas baru yang sejahtera dengan interaksi
sosial budaya yang bersendi persatuan dan kesatuan
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu
negara-bangsa (nation-state) masuk ke negara lain
Emigrasi adalah perpindahan orang dari suatu
negara-bangsa (nation-state) keluar ke negara lain
TerimaKasih

More Related Content

What's hot

Dasar-dasar Demografi
Dasar-dasar DemografiDasar-dasar Demografi
Dasar-dasar Demografi
Nurul Misbah
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regional
Local Government
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Sugeng Budiharsono
 
mobilitas penduduk
mobilitas pendudukmobilitas penduduk
mobilitas penduduk
Ainur
 

What's hot (20)

Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptxUkuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
Ukuran Dasar dan Teknik Analisis Kependudukan.pptx
 
Dasar-dasar Demografi
Dasar-dasar DemografiDasar-dasar Demografi
Dasar-dasar Demografi
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regional
 
Proyeksi penduduk
Proyeksi pendudukProyeksi penduduk
Proyeksi penduduk
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
mobilitas penduduk
mobilitas pendudukmobilitas penduduk
mobilitas penduduk
 
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTeoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauAnalisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
 

Similar to Migrasi

Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Asmawi Abdullah
 
Sistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kotaSistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kota
SyaifOer
 
Urbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaUrbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kota
Reza Ardyan
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Sari Faizah
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Operator Warnet Vast Raha
 
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdfpaparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
husni43
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isdMasyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
rico1961
 
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbcTransmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
helenapakpahan
 

Similar to Migrasi (20)

Manajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.ppt
Manajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.pptManajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.ppt
Manajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.ppt
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
 
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
 
urban policy in Indonesia
urban policy in Indonesiaurban policy in Indonesia
urban policy in Indonesia
 
Makalah urbanisasi
Makalah urbanisasiMakalah urbanisasi
Makalah urbanisasi
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
Sistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kotaSistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kota
 
Materi pak darrundono kampung masa depan
Materi pak darrundono   kampung masa depanMateri pak darrundono   kampung masa depan
Materi pak darrundono kampung masa depan
 
Urbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaUrbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kota
 
Teori Pembangunan
Teori PembangunanTeori Pembangunan
Teori Pembangunan
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
 
PPT SHIVA DEWITA URBNISASI2 - Prodi EP UGK
PPT SHIVA DEWITA URBNISASI2 - Prodi EP UGKPPT SHIVA DEWITA URBNISASI2 - Prodi EP UGK
PPT SHIVA DEWITA URBNISASI2 - Prodi EP UGK
 
Makalah new urbanism
Makalah new urbanismMakalah new urbanism
Makalah new urbanism
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
Urbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal SelUrbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal Sel
 
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdfpaparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isdMasyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
 
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbcTransmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
 

More from Siti Sahati

More from Siti Sahati (20)

Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 
Analisis Jarak Dan Kesempatan
Analisis Jarak Dan KesempatanAnalisis Jarak Dan Kesempatan
Analisis Jarak Dan Kesempatan
 
Analisis Dalam Perencanaan Pembangunan
Analisis Dalam Perencanaan PembangunanAnalisis Dalam Perencanaan Pembangunan
Analisis Dalam Perencanaan Pembangunan
 
Evaluasi Sebagai Dasar Perencanaan
Evaluasi Sebagai Dasar PerencanaanEvaluasi Sebagai Dasar Perencanaan
Evaluasi Sebagai Dasar Perencanaan
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 

Migrasi

  • 2. Urbanisasi Adalah proses perkembangan kependudukan di perkotaan (Prijono Tjiptoherijanto, 2000) Penyebab urbanisasi : 1. Perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanmigrasi) 2. Pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan 3. Perluasan wilayah 4. Perubahan status wilayah dari daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan
  • 3. beberapa faktor secara umum yang dapat mempengaruhi terjadinya proses keurbanan • Ketimpangan tingkat pertumbuhan ekonomi antara desa dengan perkotaan • Peluang dan kesempatan kerja yang lebih terbuka di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah perdesaan • Terjadinya pola perubahan minat tentang lapangan pekerjaan dari pertanian ke industri, utamanya bagi penduduk usia kerja di perdesaan
  • 4. Berdasarkan SP 1980,1990 dan 2000, tingkat keurbanan di Indonesia 22,3 persen pada tahun 1980 30,9 persen pada tahun 1990 34,3 persen pada 1994 42,0 persen pada tahun 2000. selama duapuluh tahun terakhir, peningkatan presentase penduduk kota mencapai lebih dari 163 persen secara nasional, yaitu dari jumlah penduduk kota 32,845 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 86,40 juta jiwa pada tahun 2000 atau secara proporsi dari 22,3 pada 2000 menjadi 42,0 pada tahun 2000.
  • 5. • Lebih majunya teknologi dan infrastruktur prasarana transportasi, sehingga memudahkan terjadinya mobilitas penduduk baik yang permanen atau yang ulang alik • Keberadaan fasilitas perkotaan yang lebih menjanjikan, utamanya aspek pendidikan, kesehatan, pariwisata dan aspek sosial lainnya • dan sebagainya
  • 6. Indikator Penilaian Daerah Perkotaan menurut BPS 1.Kepadatan 2.Fasilitas pada unit wilayah + kepadatan penduduk + % penduduk yang bekerja pada sektor pertanian + infrastruktur 3.Sama dengan nomor dua, ditambah dengan indeks komposit: • Jika Indeks < 20 desa pedesaan (desa rural) • Jika Indeks > 20 desa perkotaan (desa urban)
  • 7. berdasarkan definisi dalam sensus penduduk 1980, 1990 dan 2000, batasan tentang kota adalah : pertama, Kepadatan penduduk mencapai 5 ribu jiwa atau lebih per kilometer persegi. Kedua, jumlah rumah tangga dengan pola usaha pertanian maksimum 25 persen. Ketiga, menunjukkan adanya delapan atau lebih jenis fasilitas perkotaan.
  • 8. Pertumbuhan penduduk kota karena migrasi dibagi menjadi : • 1. Migrasi desa-kota : kebanyakan bekerja pada sektor buruh, bangunan, industri, dan angkutan • 2. Migrasi kota-perkotaan : kebanyakan bekerja pada sektor jasa, perdagangan, dll.
  • 9. Alasan penduduk untuk melakukan migrasi : • Pekerjaan (ekonomi) • Pendidikan • Ikut suami/istri/keluarga
  • 10. Mengapa proses urbanisasi tetap harus dikendalikan atau diarahkan? 1. meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. 2. terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri.
  • 11. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi.
  • 12. Indeks Primasi, dalam hal ini didefinisikan sebagai ratio antara jumlah penduduk kota terbesar pertama terhadap jumlah total penduduk empat kota terbesar (di Indonesia Jakarta terhadap Surabaya, Bandung dan Medan) Hasil perhitungan menunjukkan bahwa indek primasi ini adalah 0,56 pada tahun 1980 dan 0,58 pada tahun 1990 (Firman, 1996). Hal ini mengindikasikan bahwa hampir 60 persen jumlah penduduk perkotaan pada empat wilayah metropolitan terbesar di Indonesia, terkonsentrasi di Jabotabek. Ini berarti pula bahwa Jabotabek sesungguhnya masih berperan sebagai kota primate. Demikian pula pangsa penduduk perkotaan di Jabotabek terhadap jumlah penduduk perkotaan secara nasional telah mencapai 22,5 persen pada tahun 1980, dan 23,6 persen pada tahun 1990, atau kira-kira telah mendekati angka satu per empat.
  • 13. Kebijaksanaan urbanisasi di Indonesia 1. "urbanisasi pedesaan ". (mengembangkan daerah-daerah pedesaan agar memiliki ciri-ciri sebagai daerah perkotaan) 2. "daerah penyangga pusat pertumbuhan". (mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru)
  • 14. Urbanisasi Pedesaan - merupakan upaya untuk "mempercepat" tingkat urbanisasi tanpa menunggu pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan melakukan beberapa terobosan yang bersifat "non-ekonomi". mengacu pada kondisi di mana suatu daerah secara fisik masih memiliki ciri-ciri pedesaan yang "kental", namun karena "ciri penduduk" yang hidup didalamnya sudah menampakkan sikap maju dan mandiri
  • 15. Daerah Penyangga Pusat Pertumbuhan a. Kebijaksanaan ekonomi makro yang ditujukan terutama untuk menciptakan lingkungan atau iklim yang merangsang bagi pengembangan kegiatan ekonomi perkotaan. Hal ini antara lain meliputi penyempurnaan peraturan dan prosedur investasi, penetapan suku bunga pinjaman dan pengaturan perpajakan bagi peningkatan pendapatan kota; b. Penyebaran secara spasial pola pengembangan kota yang mendukung pola kebijaksanaan pembangunan nasional menuju pertumbuhan ekonomi yang seimbang, serasi dan berkelanjutan, yang secara operasional dituangkan dalam kebijaksanaan tata ruang kota/ perkotaan, dan c. Penanganan masalah kinerja masing-masing kota.
  • 16. Kebijaksanaan Pengembangan Perkotaan di Indonesia Dilandasi Pada Konsepsi (i) pengaturan mengenai sistem kota-kota; (ii) Terpadu; (iii) Berwawasan lingkungan, dan (iv) Peningkatan peran masyarakat dan swasta.
  • 17. Syarat-syarat kota yang baik, menurut standard internasional : • Liviability, kenyamanan kota pendorong warga berproduktivitas tinggi • Compotetive, kebersaingan untuk mengundang investor • Good Governance dan Good Management, transparansi proses dan praktek pembangunan • Bankapability, kesadaran akan kemampuan dan keterbatasan dalam pembangunan
  • 18. • Transmigrasi (Latin: trans - seberang, migrare - pindah) adalah suatu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk ke daerah lain di dalam wilayah Indonesia. • Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
  • 19. Transmigrasi tidak lagi merupakan program pemindahan penduduk, melainkan upaya untuk pengembangan wilayah. Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan top down dari Jakarta, melainkan berdasarkan Kerjasama Antar Daerah pengirim transmigran dengan daerah tujuan transmigrasi. Penduduk setempat semakin diberi kesempatan besar untuk menjadi transmigran penduduk setempat (TPS), proporsinya hingga mencapai 50:50 dengan transmigran Penduduk Asal (TPA).
  • 20. • Untuk mempercepat lokasi transmigrasi menjadi pusat ekonomi dan menjadi kota maka diperkenalkan konsep kota terpadu mandiri (KTM) yang sudah dilaksanakan di sejumlah provinsi di seluruh Indonesia. • Pada lokasi KTM akan dibangun sejumlah sarana dan prasarana selayaknya kota, seperti lembaga pemerintah, rumah sakit, pasar, sekolah, sarana telekomunikasi dan transportasi agar masyarakatnya (transmigran dan penduduk lokal) tidak perlu ke kota untuk menjual atau melakukan kegiatan ekonomi, tetapi cukup di KTM.
  • 21. Tujuan Transmigrasi • Menurunkan angka kemiskinan • Mengatasi pengangguran • Meningkatkan kualitas dan produktivitas Sumberdaya Manusia • Meningkatkan infrastruktur permukiman • Meningkatkan daya saing • meningkatkan kualitas lingkungan • Meningkatkan penyediaan pangan
  • 22. Visi Transmigrasi : 'Membentuk Masyarakat Sejahtera Melalui Pemanfaatan Ruang dan Perpindahan Penduduk Secara Menetap'. Misi Transmigrasi : • Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan peluang kerja dan kesempatan berusaha • Mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk melakukan berpindah secara menetap guna peningkatan kesejahteraan • Mengakselerasikan pembangunan daerah untuk mencapai keseimbangan pembangunan antar daerah • Membentuk komunitas baru yang sejahtera dengan interaksi sosial budaya yang bersendi persatuan dan kesatuan
  • 23. Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) masuk ke negara lain Emigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) keluar ke negara lain