Makalah ini membahas tentang etika, etiket, moral, dan hukum dalam praktik kebidanan. Ia menjelaskan pengertian dari konsep-konsep tersebut dan bagaimana mereka berkaitan. Makalah ini juga menjelaskan sistematika etika yang terdiri dari etika umum dan etika sosial. Fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan adalah untuk memastikan pelayanan yang berkualitas dan menjaga hubungan yang baik antara bidan
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) adalah proses dan struktur yang digunakan oleh Organ Perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas Perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan para Stakeholders
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) adalah proses dan struktur yang digunakan oleh Organ Perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas Perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan para Stakeholders
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin meningkat seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era globalisasi.
Pemahaman yang baik mengenai etika profesi merupakan landasan yang kuat bagi
profesi bidan agar mampu menerapkan dan memberikan pelayanan kebidanan
yang profesional dalam melakukan profesi kebidanan, dan dalam berkarya di
pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pengkajian
dan pembahasan tentang etika tidak selalu berhubungan dengan moral dan
norma. Kadang etika diidentikan dengan moral, walaupun sebenamya terdapat
perbedaan dalam aplikasinya. Moral lebih menunjuk pada perbuatan yang sedang
dinilai, sedangkan Etika dipakai sebagai kajian terhadap sistem nilai yang berlaku.
Etika juga sering dinamakan filsafat moral yaitu cabang filsafat sistematis
yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya tindakan manusia yang
dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban yang
seharusnya dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan
norma moral maka akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan
yang melanggar norma moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai
punishmentnya. Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, harus mampu
memahami kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam memandang kualitas
pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan.
1
2. B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari etika, etiket, dan moral hukum dalam praktek
kebidanan ?
2. Apa yang dimaksud dengan sistematika etika ?
3. Apa saja fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan ?
C. Tujuan penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian etika, etiket, moral dan hukum.
2. Memahami sistematika etika.
3. Mengetahui fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan.
D. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui arti dari Etika, Etiket, moral serta tanggung jawab profesional
seorang bidan.
2. Mengetahui arti tentang hukum dalam profesional kebidanan.
3. Mengetahui fungsi dan tanggung jawab seorang bidan profesional.
BAB II
2
3. PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika, Etiket, Moral dan Hukum
1. Pengertian Etika
Diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan
dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh
kehandak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan
perasaan".......
Etika berati kumpulan asas/moral, yang dimaksud disini adalah kode etik.
Menurut konteks lain secara luas dinyatakan bahwa:
Etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan
yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar, konsep
yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir, dan bertindak serta
menekankan nilai-nilai mereka.
Menurut Shirley R Jones(2000), Etika terbagi dalam 3 bagian :
Meta- Ethics ( Ethics) : bentuk filsafah moral yang paling abstrak, mencakup
pemikiran moral manusia mengenai suatu kejadian.
Ethical/ Moral Theory : mekanisme untuk menyelesaikan masalah etika atau
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat untuk menghadapi konsekuensi
dari keputusan tersebut.
Practical Ethics : mengaplikasikan bentuk etika dalam wujud sikap/
perilaku untuk menghadapi masalah etika yang dihadapi.
2. Pengertian Etiket
3
4. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata
“etiket”, yaitu :
Etiket berasal dari bahasa inggris Etiquette. Etika berarti moral sedangkan
etiket berarti sopan santun.
Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu
diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.
3. Pengertian Moral
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti
mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu kurun
waktu tertentu sesuai perkembangan atau perubahan norma atau nilai. Moralitas
berasal dari bahasa Latin Moralis, artinya:
Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.
Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik
buruk.
4. Pengertian Hukum
Segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama
yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Hukum
berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak
mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Sebaliknya moral juga
berhubungan erat dengan hukum. Moral hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpa
adanya hukum.
Berikut pendapat para tokoh mengenai definisi hukum:
4
5. Menurut Bertens, ada beberapa perbedaan antar hukum dan moral:
Hukum ditulis sistematis, disusun dalam kitab undang-undang, mempunyai
kepastian lebih besar dan bersifat obyektif.
Moral bersifat subyektif, tidak tertulis dan mempunyai ketidak pastian lebih
besar.
Hukum membatasi pada tingkah laku lahiriah saja dan hukum meminta
legalitas.
Moral menyangkut sikap batin seseorang.
Hukum bersifat memaksa dan mempunyai sanksi.
Moral tidak bersifat memaksa, sanksi moral adalah hati nurani tidak tenang,
sanksi dari Tuhan.
Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan negara, masyarakat atau
negara dapat merubah hukum. Hukum tidak menilai moral.
Moral didasarkan pada norma-norma moral yang melebihi masyarakat dan
negara, masyarakat dan negara tidak dapat merubah moral. Moral menilai
hukum.
Menurut Immanuel Kant
Keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain,
menuruti hukum tentang kebebasan.
Menurut Leon Duguit
5
6. Aturan tingkah laku para anggota masyarakat , aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai
jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan
reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran.
Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan
yang etis , sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan .Digunakan
sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya. Tujuan adanya
hukum adalah :
a. Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas.
b. Sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi
B. Sistematika Etika
1. Etika Umum
Hati Nurani
Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk
berhubungan dengan tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau
melarang kita untuk melakukan sesuatu sekarang dan disini. Ketika kita tidak
mengikuti hati nurani berarti kita menghancurkan integritas kepribadian kita dan
mengkhianati martabat terdalam kita. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan
bahwa manusia mempunyai kesadaran.
Dalam hati nurani ada suatu kesadaran bahwa ada yang turut mengetahui
tentang perbuatan-perbuatan kita. Hati nurani merupakan semacam saksi terhadap
perbuatan moral kita. Hati nurani bisa merupakan penilaian terhadap perbuatan
6
7. yang berlangsung di masa lampau (retrospektif). Hati nurani juga bisa merupakan
penilaian perbuatan yang sedang dilaksanakan saat ini atau penilaian terhadap
perbuatan kita di masa yang akan datang (prospektif).
Kebebasan dan Tanggung Jawab
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab,
sehingga pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa
manusia itu bertanggung jawab. Tidak mungkin kebebasan tanpa tanggung jawab
dan tidak mungkin tanggung jawab tanpa kebebasan. Batas-batas kebebasan
meliputi:
1) Faktor internal
2) Lingkungan
3) Kebebasan orang lain
4) Generasi penerus yang akan datang
Tanggung jawab dalam arti sempit berarti bahwa seseorang harus mampu
menjawab, tidak boleh mengelak bila dimintai penjelasan tentang perbuatannya.
Tanggung jawab meliputi tanggung jawab terhadap perbuatan yang telah
berlangsung dengan segala konsekuensinya, tanggung jawab terhadap perbuatan
yang sedang dilaksanakan dan tanggung jawab terhadap perbuatan yang akan
datang.
Nilai dan Norma
Nilai merupakan sesuatu yang baik, sesuatu yang menarik, sesuatu yang
dicari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yan disukai, sesuatu yang diinginkan.
Menurut filsuf Jerman Hang Jones nilai adalah the addressee of a yes, sesuatu
7
8. yang ditujukan dengan kita. Sesuatu yang kita iyakan (setujui). Nilai mempunyai
konotasi yang positif. Nilai mempunyai tiga ciri:
1) Berkaitan dengan subyek.
2) Tampil dalam suatu nilai yang praktis karena subyek ingin membuat
sesuatu.
3) Nilai menyangkut pada sifat yang ditambah oleh subyek pada sifat yang
dimiliki obyek.
Norma berasal dari bahasa Latin Norma, artinya aturan atau kaidah yang
dipakai sebagai tolok ukur menilai sesuatu.
Norma umum meliputi tiga hal:
1) Norma kesopanan atau etiket.
2) Norma hukum.
3) Norma moral, adalah norma yang tertinggi, dan norma moral tidak dapat
dilampau oleh norma yang lain tetapi menilai norma-norma yang lain.
Norma merupakan hal yang terpenting bagi martabat manusia. Sumber
dari nilai dan norma adalah agama, kebudayaan, nasionalisme dan lain-lain.
Hak dan Kewajiban
Hak berkaitan dengan manusia yang bebas, terlepas dari segala ikatan
dengan hukum obyektif. Hak merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau
sekelompok orang terhadap orang atau sekelompok orang lain. Ada beberapa
macam hak, antara lain hak legal, hak moral, hak individu, hak social, hak positif,
dan hak negatif.
1) Hak legal merupakan hak yang didasarkan atas hukum.
8
9. 2) Hak moral adalah hak yang didasarkan pada prinsip atau etis.
Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain dan setiap
hak seseorang berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi hak
tersebut. Menurut John Stuart Mill kewajiban meliputi kewajiban sempurna dan
kewajiban tidak sempurna. Kewajiban sempurna artinya kewajiban didasarkan
atas keadilan, selalu terkait dengan hak orang lain. Sedangkan kewajiban tidak
sempurna, tidak terkait dengan hak orang lain tetapi bisa didasarkan atas
kemurahan hati atau niat berbuat baik.
Faktor-faktor yang melandasi etika adalah meliputi hal-hal tersebut di
bawah ini:
1) Nilai-nilai atau value.
2) Norma
3) Sosial budaya, dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Religius, agama mempunyai hubungan erat dengan moral karena agama
merupakan motivasi terkuat perilaku moral (etik) dan merupakan salah satu
sumber nilai dan norma etis yang paling penting.
5) Kebijakan atau policy maker, siapa pembuat kebijakannya dan bagaimana
kebijakan yang dibuat sangat berpengaruh atau mewarnai etika maupun
kode etik.
2. Etika Sosial
Seorang bidan adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien,
seorang bidan harus mempunyai etika, karena yang dihadapi bidan adalah juga
9
10. manusia. Bidan harus bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan
pasien. Ini dilakukan karena bidan adalah membantu proses penyembuhan pasien
bukan memperburuk keadaan. Dengan etika yang baik diharapkan seorang bidan
bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pasien.
Dengan hubungan baik ini, maka akan terjalin sikap saling menghormati
dan menghargai di antara keduanya. Etika dapat membantu para bidan
mengembangkan kelakuan dalam menjalankan kewajiban, membimbing hidup,
menerima pelajaran, sehingga para bidan dapat mengetahui kedudukannya dalam
masyarakat dan lingkungan perawatan. Dengan demikian, para bidan dapat
mengusahakan kemajuannya secara sadar dan seksama.
Oleh karena itu dalam perawatan teori dan praktek dengan budi pekerti
saling memperoleh, maka 2 hal ini tidak dapat dipisah-pisahkan. Sejalan dengan
tujuan tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa nama baik rumah sakit antara
lain ditentukan oleh pendapat/kesan dari masyarakat umum. Kesehatan
masyarakat terpelihara oleh tangan dengan baik, jika tingkatan pekerti perawat
dan pegawai-pegawai kesehatan lainnya luhur juga. Sebab akhlak yang teguh dan
budi pekerti yang luhur merupakan dasar yang penting untuk segala jabatan,
termasuk jabatan bidan.
C. Fungsi Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan
Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai
tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan
kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai
10
11. dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan
keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu
sejak konseling pra konsepsi, screening antenatal, pelayanan intrapartum,
perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran kehamilan.
Mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah,
kelahiran SC dan sebagainya. Bidan sebagai :
Pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang professional dan
akutabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan.
Praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan
evidence based.
Sehingga disini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang
etika merupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami.
Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh,
moralitas hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain
selain manusia. Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya
sama dengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan
atau baik buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang
menyangkut baik dan buruk. Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral atau ilmu yang
membahas tentang moralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya
oleh masyarakat. Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada
situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam
berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai.
11
12. Etika dibagi menjadi tiga bagian, meliputi:
1) Meta etika (nilai);
2) Etika atau teori moral;
3) Etika praktik.
Meta etika berasal dari bahasa Yunai meta, artinya melebihi, yang
dipelajari disini adalah ucapan-ucapan kita di bidang moralitas atau bahasa yang
digunakan di bidang moral. Meta etika mengenai status moral ucapan dan bahasa
yang digunakan dalam batasan pengertian baik, buruk atau bahagia. Etika atau
teori moral untuk memformulasikan prosedur atau mekanisme untuk memecahkan
masalah etika. Teori praktik. Etika praktik merupakan penerapan etika dalam
praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik ketika kecelakaan terjadi
keputusan harus segera dibuat.
Bagaimana menjaga prinsip moral, teori nilai dan penentuan suatu
tindakan. Etika pada hakekatnya berkaitan dengan falsafah dan moral, yaitu
mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu
tertentu, karena etika bisa berubah dengan lewatnya waktu. Etika khusus adalah
etika yang dikhususkan bagi profesi tertentu, misalnya etika kedokteran, etika
rumah sakit, etika kebidanan, etika keperawatan, dll.
Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang:
Apa yang baik atau buruk
Apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak)
Apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
12
13. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi yang bersangkutan di masyarakat. Norma-norma tersebut
berisi petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus
menjalankan profesinya, dan larangan-larangan, termasuk ketentuan-ketentuan
apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi,
tidak hanya dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan berkaitan juga
dengan tingkah lakunya secara umum dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat.
Secara umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan
anggota dan organisasi, meliputi :
1) Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
2) Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3) Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4) Meningkatkan mutu profesi.
Dimensi kode etik meliputi:
1) Anggota profesi dan klien;
2) Anggota profesi dan system;
3) Anggota profesi dan profesi lain;
4) Semua anggota profesi.
Prinsip kode etik terdiri dari:
1) Menghargai otonomi;
2) Melakukan tindakan yang benar;
3) Mencegah tindakan yang dapat merugikan;
4) Memperlakukan manusia secara adil;
13
14. 5) Menjelaskan dengan benar;
6) Menepati janji yang telah disepakati;
7) Menjaga kerahasiaan.
14
15. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket adalah sopan santun. Moral
merupakan nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Hukum berhubungan erat
dengan moral. Hukum membutuhkan moral, hukum tidak mempunyai arti, kalau
tidak dijiwai oleh moralitas. Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issue
utama di berbaai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para
praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses
dari berbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu
dengan ibu dan keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum,
perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan
akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan
merupakan suatu pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan
pelayanan profesional bidan.
B. Saran
Melalui makalah ini, penulis berharap agar para bidan maupun calon bidan
menjalankan profesionalitas pekerjaannya sesuai kode etik kebidanan, antara lain
menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para anggoa profesi, dan
meningkatkan mutu profesi.
15