SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin meningkat seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era globalisasi.
Pemahaman yang baik mengenai etika profesi merupakan landasan yang kuat bagi
profesi bidan agar mampu menerapkan dan memberikan pelayanan kebidanan
yang profesional dalam melakukan profesi kebidanan, dan dalam berkarya di
pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pengkajian
dan pembahasan tentang etika tidak selalu berhubungan dengan moral dan
norma. Kadang etika diidentikan dengan moral, walaupun sebenamya terdapat
perbedaan dalam aplikasinya. Moral lebih menunjuk pada perbuatan yang sedang
dinilai, sedangkan Etika dipakai sebagai kajian terhadap sistem nilai yang berlaku.
Etika juga sering dinamakan filsafat moral yaitu cabang filsafat sistematis
yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya tindakan manusia yang
dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban yang
seharusnya dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan
norma moral maka akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan
yang melanggar norma moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai
punishmentnya. Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, harus mampu
memahami kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam memandang kualitas
pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan.
1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari etika, etiket, dan moral hukum dalam praktek
kebidanan ?
2. Apa yang dimaksud dengan sistematika etika ?
3. Apa saja fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan ?
C. Tujuan penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian etika, etiket, moral dan hukum.
2. Memahami sistematika etika.
3. Mengetahui fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan.
D. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui arti dari Etika, Etiket, moral serta tanggung jawab profesional
seorang bidan.
2. Mengetahui arti tentang hukum dalam profesional kebidanan.
3. Mengetahui fungsi dan tanggung jawab seorang bidan profesional.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika, Etiket, Moral dan Hukum
1. Pengertian Etika
Diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan
dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh
kehandak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan
perasaan".......
 Etika berati kumpulan asas/moral, yang dimaksud disini adalah kode etik.
Menurut konteks lain secara luas dinyatakan bahwa:
 Etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan
yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar, konsep
yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir, dan bertindak serta
menekankan nilai-nilai mereka.
Menurut Shirley R Jones(2000), Etika terbagi dalam 3 bagian :
 Meta- Ethics ( Ethics) : bentuk filsafah moral yang paling abstrak, mencakup
pemikiran moral manusia mengenai suatu kejadian.
 Ethical/ Moral Theory : mekanisme untuk menyelesaikan masalah etika atau
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat untuk menghadapi konsekuensi
dari keputusan tersebut.
 Practical Ethics : mengaplikasikan bentuk etika dalam wujud sikap/
perilaku untuk menghadapi masalah etika yang dihadapi.
2. Pengertian Etiket
3
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata
“etiket”, yaitu :
 Etiket berasal dari bahasa inggris Etiquette. Etika berarti moral sedangkan
etiket berarti sopan santun.
 Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu
diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.
3. Pengertian Moral
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti
mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu kurun
waktu tertentu sesuai perkembangan atau perubahan norma atau nilai. Moralitas
berasal dari bahasa Latin Moralis, artinya:
 Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.
 Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik
buruk.
4. Pengertian Hukum
Segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama
yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Hukum
berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak
mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Sebaliknya moral juga
berhubungan erat dengan hukum. Moral hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpa
adanya hukum.
Berikut pendapat para tokoh mengenai definisi hukum:
4
Menurut Bertens, ada beberapa perbedaan antar hukum dan moral:
 Hukum ditulis sistematis, disusun dalam kitab undang-undang, mempunyai
kepastian lebih besar dan bersifat obyektif.
 Moral bersifat subyektif, tidak tertulis dan mempunyai ketidak pastian lebih
besar.
 Hukum membatasi pada tingkah laku lahiriah saja dan hukum meminta
legalitas.
 Moral menyangkut sikap batin seseorang.
 Hukum bersifat memaksa dan mempunyai sanksi.
 Moral tidak bersifat memaksa, sanksi moral adalah hati nurani tidak tenang,
sanksi dari Tuhan.
 Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan negara, masyarakat atau
negara dapat merubah hukum. Hukum tidak menilai moral.
 Moral didasarkan pada norma-norma moral yang melebihi masyarakat dan
negara, masyarakat dan negara tidak dapat merubah moral. Moral menilai
hukum.
Menurut Immanuel Kant
 Keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain,
menuruti hukum tentang kebebasan.
Menurut Leon Duguit
5
 Aturan tingkah laku para anggota masyarakat , aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai
jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan
reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran.
Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan
yang etis , sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan .Digunakan
sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya. Tujuan adanya
hukum adalah :
a. Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas.
b. Sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi
B. Sistematika Etika
1. Etika Umum
 Hati Nurani
Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk
berhubungan dengan tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau
melarang kita untuk melakukan sesuatu sekarang dan disini. Ketika kita tidak
mengikuti hati nurani berarti kita menghancurkan integritas kepribadian kita dan
mengkhianati martabat terdalam kita. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan
bahwa manusia mempunyai kesadaran.
Dalam hati nurani ada suatu kesadaran bahwa ada yang turut mengetahui
tentang perbuatan-perbuatan kita. Hati nurani merupakan semacam saksi terhadap
perbuatan moral kita. Hati nurani bisa merupakan penilaian terhadap perbuatan
6
yang berlangsung di masa lampau (retrospektif). Hati nurani juga bisa merupakan
penilaian perbuatan yang sedang dilaksanakan saat ini atau penilaian terhadap
perbuatan kita di masa yang akan datang (prospektif).
 Kebebasan dan Tanggung Jawab
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab,
sehingga pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa
manusia itu bertanggung jawab. Tidak mungkin kebebasan tanpa tanggung jawab
dan tidak mungkin tanggung jawab tanpa kebebasan. Batas-batas kebebasan
meliputi:
1) Faktor internal
2) Lingkungan
3) Kebebasan orang lain
4) Generasi penerus yang akan datang
Tanggung jawab dalam arti sempit berarti bahwa seseorang harus mampu
menjawab, tidak boleh mengelak bila dimintai penjelasan tentang perbuatannya.
Tanggung jawab meliputi tanggung jawab terhadap perbuatan yang telah
berlangsung dengan segala konsekuensinya, tanggung jawab terhadap perbuatan
yang sedang dilaksanakan dan tanggung jawab terhadap perbuatan yang akan
datang.
 Nilai dan Norma
Nilai merupakan sesuatu yang baik, sesuatu yang menarik, sesuatu yang
dicari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yan disukai, sesuatu yang diinginkan.
Menurut filsuf Jerman Hang Jones nilai adalah the addressee of a yes, sesuatu
7
yang ditujukan dengan kita. Sesuatu yang kita iyakan (setujui). Nilai mempunyai
konotasi yang positif. Nilai mempunyai tiga ciri:
1) Berkaitan dengan subyek.
2) Tampil dalam suatu nilai yang praktis karena subyek ingin membuat
sesuatu.
3) Nilai menyangkut pada sifat yang ditambah oleh subyek pada sifat yang
dimiliki obyek.
Norma berasal dari bahasa Latin Norma, artinya aturan atau kaidah yang
dipakai sebagai tolok ukur menilai sesuatu.
Norma umum meliputi tiga hal:
1) Norma kesopanan atau etiket.
2) Norma hukum.
3) Norma moral, adalah norma yang tertinggi, dan norma moral tidak dapat
dilampau oleh norma yang lain tetapi menilai norma-norma yang lain.
Norma merupakan hal yang terpenting bagi martabat manusia. Sumber
dari nilai dan norma adalah agama, kebudayaan, nasionalisme dan lain-lain.
 Hak dan Kewajiban
Hak berkaitan dengan manusia yang bebas, terlepas dari segala ikatan
dengan hukum obyektif. Hak merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau
sekelompok orang terhadap orang atau sekelompok orang lain. Ada beberapa
macam hak, antara lain hak legal, hak moral, hak individu, hak social, hak positif,
dan hak negatif.
1) Hak legal merupakan hak yang didasarkan atas hukum.
8
2) Hak moral adalah hak yang didasarkan pada prinsip atau etis.
Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain dan setiap
hak seseorang berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi hak
tersebut. Menurut John Stuart Mill kewajiban meliputi kewajiban sempurna dan
kewajiban tidak sempurna. Kewajiban sempurna artinya kewajiban didasarkan
atas keadilan, selalu terkait dengan hak orang lain. Sedangkan kewajiban tidak
sempurna, tidak terkait dengan hak orang lain tetapi bisa didasarkan atas
kemurahan hati atau niat berbuat baik.
Faktor-faktor yang melandasi etika adalah meliputi hal-hal tersebut di
bawah ini:
1) Nilai-nilai atau value.
2) Norma
3) Sosial budaya, dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Religius, agama mempunyai hubungan erat dengan moral karena agama
merupakan motivasi terkuat perilaku moral (etik) dan merupakan salah satu
sumber nilai dan norma etis yang paling penting.
5) Kebijakan atau policy maker, siapa pembuat kebijakannya dan bagaimana
kebijakan yang dibuat sangat berpengaruh atau mewarnai etika maupun
kode etik.
2. Etika Sosial
Seorang bidan adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien,
seorang bidan harus mempunyai etika, karena yang dihadapi bidan adalah juga
9
manusia. Bidan harus bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan
pasien. Ini dilakukan karena bidan adalah membantu proses penyembuhan pasien
bukan memperburuk keadaan. Dengan etika yang baik diharapkan seorang bidan
bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pasien.
Dengan hubungan baik ini, maka akan terjalin sikap saling menghormati
dan menghargai di antara keduanya. Etika dapat membantu para bidan
mengembangkan kelakuan dalam menjalankan kewajiban, membimbing hidup,
menerima pelajaran, sehingga para bidan dapat mengetahui kedudukannya dalam
masyarakat dan lingkungan perawatan. Dengan demikian, para bidan dapat
mengusahakan kemajuannya secara sadar dan seksama.
Oleh karena itu dalam perawatan teori dan praktek dengan budi pekerti
saling memperoleh, maka 2 hal ini tidak dapat dipisah-pisahkan. Sejalan dengan
tujuan tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa nama baik rumah sakit antara
lain ditentukan oleh pendapat/kesan dari masyarakat umum. Kesehatan
masyarakat terpelihara oleh tangan dengan baik, jika tingkatan pekerti perawat
dan pegawai-pegawai kesehatan lainnya luhur juga. Sebab akhlak yang teguh dan
budi pekerti yang luhur merupakan dasar yang penting untuk segala jabatan,
termasuk jabatan bidan.
C. Fungsi Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan
Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai
tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan
kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai
10
dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan
keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu
sejak konseling pra konsepsi, screening antenatal, pelayanan intrapartum,
perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran kehamilan.
Mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah,
kelahiran SC dan sebagainya. Bidan sebagai :
 Pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang professional dan
akutabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan.
 Praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan
evidence based.
Sehingga disini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang
etika merupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami.
Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh,
moralitas hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain
selain manusia. Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya
sama dengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan
atau baik buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang
menyangkut baik dan buruk. Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral atau ilmu yang
membahas tentang moralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya
oleh masyarakat. Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada
situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam
berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai.
11
Etika dibagi menjadi tiga bagian, meliputi:
1) Meta etika (nilai);
2) Etika atau teori moral;
3) Etika praktik.
Meta etika berasal dari bahasa Yunai meta, artinya melebihi, yang
dipelajari disini adalah ucapan-ucapan kita di bidang moralitas atau bahasa yang
digunakan di bidang moral. Meta etika mengenai status moral ucapan dan bahasa
yang digunakan dalam batasan pengertian baik, buruk atau bahagia. Etika atau
teori moral untuk memformulasikan prosedur atau mekanisme untuk memecahkan
masalah etika. Teori praktik. Etika praktik merupakan penerapan etika dalam
praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik ketika kecelakaan terjadi
keputusan harus segera dibuat.
Bagaimana menjaga prinsip moral, teori nilai dan penentuan suatu
tindakan. Etika pada hakekatnya berkaitan dengan falsafah dan moral, yaitu
mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu
tertentu, karena etika bisa berubah dengan lewatnya waktu. Etika khusus adalah
etika yang dikhususkan bagi profesi tertentu, misalnya etika kedokteran, etika
rumah sakit, etika kebidanan, etika keperawatan, dll.
Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang:
 Apa yang baik atau buruk
 Apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak)
 Apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
12
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi yang bersangkutan di masyarakat. Norma-norma tersebut
berisi petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus
menjalankan profesinya, dan larangan-larangan, termasuk ketentuan-ketentuan
apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi,
tidak hanya dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan berkaitan juga
dengan tingkah lakunya secara umum dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat.
Secara umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan
anggota dan organisasi, meliputi :
1) Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
2) Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3) Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4) Meningkatkan mutu profesi.
Dimensi kode etik meliputi:
1) Anggota profesi dan klien;
2) Anggota profesi dan system;
3) Anggota profesi dan profesi lain;
4) Semua anggota profesi.
Prinsip kode etik terdiri dari:
1) Menghargai otonomi;
2) Melakukan tindakan yang benar;
3) Mencegah tindakan yang dapat merugikan;
4) Memperlakukan manusia secara adil;
13
5) Menjelaskan dengan benar;
6) Menepati janji yang telah disepakati;
7) Menjaga kerahasiaan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket adalah sopan santun. Moral
merupakan nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Hukum berhubungan erat
dengan moral. Hukum membutuhkan moral, hukum tidak mempunyai arti, kalau
tidak dijiwai oleh moralitas. Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issue
utama di berbaai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para
praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses
dari berbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu
dengan ibu dan keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum,
perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan
akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan
merupakan suatu pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan
pelayanan profesional bidan.
B. Saran
Melalui makalah ini, penulis berharap agar para bidan maupun calon bidan
menjalankan profesionalitas pekerjaannya sesuai kode etik kebidanan, antara lain
menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para anggoa profesi, dan
meningkatkan mutu profesi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwardoyo, Purwa, 1989. Etika Medis, Yogyakarta, Balai Pustaka
Heni, 2009. Etika Profesi Kebidanan, Yogyakarta. Fitramaya
Puji Heni, Yetty Asmar, 2005. Etika Profesi Kebidanan, Yogyakarta. Fitramaya
16

More Related Content

What's hot

Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangRahmatia Azzindani
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Uofa_Unsada
 
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Materi   9 16 tata kelola perusahaan-ra2021Materi   9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Universitas Bina Insan Lubuklinggau
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
IrsyadArighi
 
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)Saybia Himma
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
Rizkaawalia Mustakim
 
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
gabriellehappy
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Fajar Sandy
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
bennyagussetiono
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
Ajeng Pipit
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Fox Broadcasting
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
Judianto Nugroho
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
AdityoDwinanto
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
EDIS BLOG
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
Ferli Dian SAputra
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Arif Misgiyanto
 
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
dyna septiani
 

What's hot (20)

Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Materi   9 16 tata kelola perusahaan-ra2021Materi   9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
 
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
Latihan soal dasar akuntansi pert 1-6 (SEMESTER 1)
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
Bab 7 kode etik profesi akuntan indonesia kelompok 12
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Mojakoe perpajakan1
Mojakoe perpajakan1Mojakoe perpajakan1
Mojakoe perpajakan1
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan KeuanganTeori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Teori Akuntansi Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
 
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
 

Similar to Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt

Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Latifah Safriana
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
adi setianegara
 
Tugas 1 etika sebagai profesi
Tugas 1 etika sebagai profesiTugas 1 etika sebagai profesi
Tugas 1 etika sebagai profesi
sitimariyah10
 
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptxManusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
LianaSyaras
 
Presentation 11
Presentation 11Presentation 11
Presentation 11
suningrat suning
 
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docxModul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
RirikErtiga
 
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Melly Gunawan
 
Hannout Etika Bisnis
Hannout Etika BisnisHannout Etika Bisnis
Hannout Etika BisnisUsman Fadholy
 
Teoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnisTeoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnisDedy Setiady
 
Softskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisSoftskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisDedy Setiady
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
rianafitri1
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
Siti Sahati
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
NovitaHerlissha
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
Warnet Raha
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11

Similar to Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt (20)

Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
 
Etika profesi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Etika profesi  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Etika profesi  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Etika profesi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Etika profesi
Etika profesiEtika profesi
Etika profesi
 
Etika profesi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Etika profesi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Etika profesi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Etika profesi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas 1 etika sebagai profesi
Tugas 1 etika sebagai profesiTugas 1 etika sebagai profesi
Tugas 1 etika sebagai profesi
 
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptxManusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
 
Presentation 11
Presentation 11Presentation 11
Presentation 11
 
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docxModul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
 
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
 
Hannout Etika Bisnis
Hannout Etika BisnisHannout Etika Bisnis
Hannout Etika Bisnis
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Teoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnisTeoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnis
 
Softskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisSoftskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnis
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 

Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin meningkat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era globalisasi. Pemahaman yang baik mengenai etika profesi merupakan landasan yang kuat bagi profesi bidan agar mampu menerapkan dan memberikan pelayanan kebidanan yang profesional dalam melakukan profesi kebidanan, dan dalam berkarya di pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pengkajian dan pembahasan tentang etika tidak selalu berhubungan dengan moral dan norma. Kadang etika diidentikan dengan moral, walaupun sebenamya terdapat perbedaan dalam aplikasinya. Moral lebih menunjuk pada perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan Etika dipakai sebagai kajian terhadap sistem nilai yang berlaku. Etika juga sering dinamakan filsafat moral yaitu cabang filsafat sistematis yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya tindakan manusia yang dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan norma moral maka akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan yang melanggar norma moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai punishmentnya. Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, harus mampu memahami kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam memandang kualitas pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan. 1
  • 2. B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian dari etika, etiket, dan moral hukum dalam praktek kebidanan ? 2. Apa yang dimaksud dengan sistematika etika ? 3. Apa saja fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan ? C. Tujuan penulisan Tujuan pembuatan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian etika, etiket, moral dan hukum. 2. Memahami sistematika etika. 3. Mengetahui fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan. D. Manfaat penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain : 1. Mengetahui arti dari Etika, Etiket, moral serta tanggung jawab profesional seorang bidan. 2. Mengetahui arti tentang hukum dalam profesional kebidanan. 3. Mengetahui fungsi dan tanggung jawab seorang bidan profesional. BAB II 2
  • 3. PEMBAHASAN A. Pengertian Etika, Etiket, Moral dan Hukum 1. Pengertian Etika Diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehandak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan".......  Etika berati kumpulan asas/moral, yang dimaksud disini adalah kode etik. Menurut konteks lain secara luas dinyatakan bahwa:  Etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar, konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir, dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka. Menurut Shirley R Jones(2000), Etika terbagi dalam 3 bagian :  Meta- Ethics ( Ethics) : bentuk filsafah moral yang paling abstrak, mencakup pemikiran moral manusia mengenai suatu kejadian.  Ethical/ Moral Theory : mekanisme untuk menyelesaikan masalah etika atau pengambilan keputusan yang cepat dan tepat untuk menghadapi konsekuensi dari keputusan tersebut.  Practical Ethics : mengaplikasikan bentuk etika dalam wujud sikap/ perilaku untuk menghadapi masalah etika yang dihadapi. 2. Pengertian Etiket 3
  • 4. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :  Etiket berasal dari bahasa inggris Etiquette. Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun.  Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. 3. Pengertian Moral Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu sesuai perkembangan atau perubahan norma atau nilai. Moralitas berasal dari bahasa Latin Moralis, artinya:  Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.  Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk. 4. Pengertian Hukum Segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Sebaliknya moral juga berhubungan erat dengan hukum. Moral hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpa adanya hukum. Berikut pendapat para tokoh mengenai definisi hukum: 4
  • 5. Menurut Bertens, ada beberapa perbedaan antar hukum dan moral:  Hukum ditulis sistematis, disusun dalam kitab undang-undang, mempunyai kepastian lebih besar dan bersifat obyektif.  Moral bersifat subyektif, tidak tertulis dan mempunyai ketidak pastian lebih besar.  Hukum membatasi pada tingkah laku lahiriah saja dan hukum meminta legalitas.  Moral menyangkut sikap batin seseorang.  Hukum bersifat memaksa dan mempunyai sanksi.  Moral tidak bersifat memaksa, sanksi moral adalah hati nurani tidak tenang, sanksi dari Tuhan.  Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan negara, masyarakat atau negara dapat merubah hukum. Hukum tidak menilai moral.  Moral didasarkan pada norma-norma moral yang melebihi masyarakat dan negara, masyarakat dan negara tidak dapat merubah moral. Moral menilai hukum. Menurut Immanuel Kant  Keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti hukum tentang kebebasan. Menurut Leon Duguit 5
  • 6.  Aturan tingkah laku para anggota masyarakat , aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran. Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis , sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan .Digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya. Tujuan adanya hukum adalah : a. Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas. b. Sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi B. Sistematika Etika 1. Etika Umum  Hati Nurani Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan dengan tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu sekarang dan disini. Ketika kita tidak mengikuti hati nurani berarti kita menghancurkan integritas kepribadian kita dan mengkhianati martabat terdalam kita. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa manusia mempunyai kesadaran. Dalam hati nurani ada suatu kesadaran bahwa ada yang turut mengetahui tentang perbuatan-perbuatan kita. Hati nurani merupakan semacam saksi terhadap perbuatan moral kita. Hati nurani bisa merupakan penilaian terhadap perbuatan 6
  • 7. yang berlangsung di masa lampau (retrospektif). Hati nurani juga bisa merupakan penilaian perbuatan yang sedang dilaksanakan saat ini atau penilaian terhadap perbuatan kita di masa yang akan datang (prospektif).  Kebebasan dan Tanggung Jawab Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehingga pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu bertanggung jawab. Tidak mungkin kebebasan tanpa tanggung jawab dan tidak mungkin tanggung jawab tanpa kebebasan. Batas-batas kebebasan meliputi: 1) Faktor internal 2) Lingkungan 3) Kebebasan orang lain 4) Generasi penerus yang akan datang Tanggung jawab dalam arti sempit berarti bahwa seseorang harus mampu menjawab, tidak boleh mengelak bila dimintai penjelasan tentang perbuatannya. Tanggung jawab meliputi tanggung jawab terhadap perbuatan yang telah berlangsung dengan segala konsekuensinya, tanggung jawab terhadap perbuatan yang sedang dilaksanakan dan tanggung jawab terhadap perbuatan yang akan datang.  Nilai dan Norma Nilai merupakan sesuatu yang baik, sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yan disukai, sesuatu yang diinginkan. Menurut filsuf Jerman Hang Jones nilai adalah the addressee of a yes, sesuatu 7
  • 8. yang ditujukan dengan kita. Sesuatu yang kita iyakan (setujui). Nilai mempunyai konotasi yang positif. Nilai mempunyai tiga ciri: 1) Berkaitan dengan subyek. 2) Tampil dalam suatu nilai yang praktis karena subyek ingin membuat sesuatu. 3) Nilai menyangkut pada sifat yang ditambah oleh subyek pada sifat yang dimiliki obyek. Norma berasal dari bahasa Latin Norma, artinya aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur menilai sesuatu. Norma umum meliputi tiga hal: 1) Norma kesopanan atau etiket. 2) Norma hukum. 3) Norma moral, adalah norma yang tertinggi, dan norma moral tidak dapat dilampau oleh norma yang lain tetapi menilai norma-norma yang lain. Norma merupakan hal yang terpenting bagi martabat manusia. Sumber dari nilai dan norma adalah agama, kebudayaan, nasionalisme dan lain-lain.  Hak dan Kewajiban Hak berkaitan dengan manusia yang bebas, terlepas dari segala ikatan dengan hukum obyektif. Hak merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau sekelompok orang terhadap orang atau sekelompok orang lain. Ada beberapa macam hak, antara lain hak legal, hak moral, hak individu, hak social, hak positif, dan hak negatif. 1) Hak legal merupakan hak yang didasarkan atas hukum. 8
  • 9. 2) Hak moral adalah hak yang didasarkan pada prinsip atau etis. Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain dan setiap hak seseorang berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut. Menurut John Stuart Mill kewajiban meliputi kewajiban sempurna dan kewajiban tidak sempurna. Kewajiban sempurna artinya kewajiban didasarkan atas keadilan, selalu terkait dengan hak orang lain. Sedangkan kewajiban tidak sempurna, tidak terkait dengan hak orang lain tetapi bisa didasarkan atas kemurahan hati atau niat berbuat baik. Faktor-faktor yang melandasi etika adalah meliputi hal-hal tersebut di bawah ini: 1) Nilai-nilai atau value. 2) Norma 3) Sosial budaya, dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4) Religius, agama mempunyai hubungan erat dengan moral karena agama merupakan motivasi terkuat perilaku moral (etik) dan merupakan salah satu sumber nilai dan norma etis yang paling penting. 5) Kebijakan atau policy maker, siapa pembuat kebijakannya dan bagaimana kebijakan yang dibuat sangat berpengaruh atau mewarnai etika maupun kode etik. 2. Etika Sosial Seorang bidan adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien, seorang bidan harus mempunyai etika, karena yang dihadapi bidan adalah juga 9
  • 10. manusia. Bidan harus bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan pasien. Ini dilakukan karena bidan adalah membantu proses penyembuhan pasien bukan memperburuk keadaan. Dengan etika yang baik diharapkan seorang bidan bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pasien. Dengan hubungan baik ini, maka akan terjalin sikap saling menghormati dan menghargai di antara keduanya. Etika dapat membantu para bidan mengembangkan kelakuan dalam menjalankan kewajiban, membimbing hidup, menerima pelajaran, sehingga para bidan dapat mengetahui kedudukannya dalam masyarakat dan lingkungan perawatan. Dengan demikian, para bidan dapat mengusahakan kemajuannya secara sadar dan seksama. Oleh karena itu dalam perawatan teori dan praktek dengan budi pekerti saling memperoleh, maka 2 hal ini tidak dapat dipisah-pisahkan. Sejalan dengan tujuan tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa nama baik rumah sakit antara lain ditentukan oleh pendapat/kesan dari masyarakat umum. Kesehatan masyarakat terpelihara oleh tangan dengan baik, jika tingkatan pekerti perawat dan pegawai-pegawai kesehatan lainnya luhur juga. Sebab akhlak yang teguh dan budi pekerti yang luhur merupakan dasar yang penting untuk segala jabatan, termasuk jabatan bidan. C. Fungsi Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai 10
  • 11. dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling pra konsepsi, screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran kehamilan. Mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah, kelahiran SC dan sebagainya. Bidan sebagai :  Pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang professional dan akutabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan.  Praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan evidence based. Sehingga disini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etika merupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami. Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh, moralitas hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain selain manusia. Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya sama dengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang menyangkut baik dan buruk. Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral atau ilmu yang membahas tentang moralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh masyarakat. Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai. 11
  • 12. Etika dibagi menjadi tiga bagian, meliputi: 1) Meta etika (nilai); 2) Etika atau teori moral; 3) Etika praktik. Meta etika berasal dari bahasa Yunai meta, artinya melebihi, yang dipelajari disini adalah ucapan-ucapan kita di bidang moralitas atau bahasa yang digunakan di bidang moral. Meta etika mengenai status moral ucapan dan bahasa yang digunakan dalam batasan pengertian baik, buruk atau bahagia. Etika atau teori moral untuk memformulasikan prosedur atau mekanisme untuk memecahkan masalah etika. Teori praktik. Etika praktik merupakan penerapan etika dalam praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik ketika kecelakaan terjadi keputusan harus segera dibuat. Bagaimana menjaga prinsip moral, teori nilai dan penentuan suatu tindakan. Etika pada hakekatnya berkaitan dengan falsafah dan moral, yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu tertentu, karena etika bisa berubah dengan lewatnya waktu. Etika khusus adalah etika yang dikhususkan bagi profesi tertentu, misalnya etika kedokteran, etika rumah sakit, etika kebidanan, etika keperawatan, dll. Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang:  Apa yang baik atau buruk  Apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak)  Apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan. 12
  • 13. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, dan larangan-larangan, termasuk ketentuan-ketentuan apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak hanya dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan berkaitan juga dengan tingkah lakunya secara umum dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat. Secara umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi, meliputi : 1) Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. 2) Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 3) Meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 4) Meningkatkan mutu profesi. Dimensi kode etik meliputi: 1) Anggota profesi dan klien; 2) Anggota profesi dan system; 3) Anggota profesi dan profesi lain; 4) Semua anggota profesi. Prinsip kode etik terdiri dari: 1) Menghargai otonomi; 2) Melakukan tindakan yang benar; 3) Mencegah tindakan yang dapat merugikan; 4) Memperlakukan manusia secara adil; 13
  • 14. 5) Menjelaskan dengan benar; 6) Menepati janji yang telah disepakati; 7) Menjaga kerahasiaan. 14
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket adalah sopan santun. Moral merupakan nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral, hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issue utama di berbaai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan merupakan suatu pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional bidan. B. Saran Melalui makalah ini, penulis berharap agar para bidan maupun calon bidan menjalankan profesionalitas pekerjaannya sesuai kode etik kebidanan, antara lain menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para anggoa profesi, dan meningkatkan mutu profesi. 15
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Hadiwardoyo, Purwa, 1989. Etika Medis, Yogyakarta, Balai Pustaka Heni, 2009. Etika Profesi Kebidanan, Yogyakarta. Fitramaya Puji Heni, Yetty Asmar, 2005. Etika Profesi Kebidanan, Yogyakarta. Fitramaya 16