2. Pengertian Quality Assurance
• a way of preventing mistakes or defects in
manufactured products and avoiding
problems when delivering solutions or
services to customers
• The planned and systematic activities
implemented in a quality system so that
quality requirements for a product or service
will be fulfilled.
3. Manfaat Jaminan Mutu
1. Dari aspek konsistensi pelaksanaan dan pengawasan.
• Memberikan pendekatan praktik yang sistematiks
untuk manajemen mutu.
• Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu
produk atau jasa.
• Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan
mutu lebih lanjut dengan membakukan proses guna
memastikan konsistensi dan mampu menulusuri serta
meningkatkan hubungan antar fungsi yang
mempengaruhi mutu
4. 2. Dari aspek pengendalian dan pencegahan.
• Mempengaruhi atau menetukan secara jelas tanggung
jawab dan wewenang dari personel kunci yang
mempengaruhi mutu.
• Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam
menjalankan operasi dan proses bisnis penyedia jasa
atau industry.
• Menerapkan system dokumentasi yang efektif melalui
audit mutu internal dan tinjauan manajemen yang
kontinu
5. 3. Aspek pertumbuhan dan pengembangan
perusahaan.
• Sebagai sarana pemasaran
• Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
konsumen atau pelanggan.
• Meningkatkan citra dan daya saing perusahaan.
• Meningkatkan produktifitas mutu produk atau
jasa.
• Sebagai dasar yang mantap untuk
pengembangan mutu selanjutnya menuju
manajemen terpadu
6. Siklus Jaminan Mutu
1. Standar, membuat standar berupa dokumen mutu
2. Pelaksanaan, yang berarti telah memiliki organisasi dan
prosedur pelaksanaan pada berbagai tingkatan. Termasuk
di dalamnya adalah sumber daya manusia untuk
melaksanakan;
3. Monitoring, yang dilakukan oleh unit tingkat di atasnya
ataupun unit terkait;
4. Evaluasi diri, dilakukan oleh unit pelaksana
5. Audit Mutu Internal, adalah audit kepatuhan yang secara
internal dilakukan oleh berbagai tingkatan
6. Rumusan koreksi, didasarkan pada temuan hasil kegiatan
Audit Mutu Internal.
7. Peningkatan Mutu Berkelanjutan (Continuous Quality
Improvement) di semua jenjang unit pelaksanaan .
8. PENILAIAN PELAKSANAAN
STANDAR MUTU
Penilaian terhadap setiap butir standar mutu hanya
ada dua macam, yaitu: ya (terpenuhi), atau tidak.
Jadi tidak ada penilaian berupa: ‘hampir
terpenuhi’, ‘lebih baik daripada tahun lalu’, atau
‘secara teoretis terpenuhi, tetapi belum dalam
praktiknya’.
Penilaian terhadap standar mutu dila- kukan
secara berkala melalui ‘audit internal’,
misalnya pada tiap akhir tahun.
9. Pengawasan Mutu Produk
1. Pemantauan Mutu Bahan-Bahan
2. Pemantauan Proses Produksi
3. Pemantauan Produk jadi
4. Pemantauan pengepakan
10. Pengawasan Mutu Produk
1. Pemantauan Mutu Bahan-Bahan
2. Pemantauan Proses Produksi
3. Pemantauan Produk jadi
4. Pemantauan pengepakan