Stres kerja disebabkan oleh ketidakseimbangan antara karakteristik karyawan dengan karakteristik pekerjaannya. Stres kerja dapat berupa eustres yang bersifat positif atau distres yang bersifat negatif. Gejala stres kerja meliputi kepuasan kerja dan kinerja yang menurun, serta dampaknya berupa menurunnya gairah kerja dan konsekuensi yang luas di luar pekerjaan.
Perkuliahan Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Manajemen Stress Kerja mencakup pengertian, penyebab dan dampak, pengukuran stress, manajemen stress, dan penelitian terkait
agar pada setiap jabatan dalam sebuah organisasi dapat berjalan dengan lancar, maka perlu melakukan analisis jabatan dalam manajemen sumber daya manusia
Perkuliahan Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Manajemen Stress Kerja mencakup pengertian, penyebab dan dampak, pengukuran stress, manajemen stress, dan penelitian terkait
agar pada setiap jabatan dalam sebuah organisasi dapat berjalan dengan lancar, maka perlu melakukan analisis jabatan dalam manajemen sumber daya manusia
kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut "berkepribadian pemalu".
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. corak tingkah laku sosial yang teridiri dari corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang melekat pada
seseorang jika berhubungan dengan orang lain atau
menanggapi suatu keadaan.
4. Aspek-Aspek Kepribadian
Aspek-aspek peribadian - Menurut Abin Syamsuddin (2003) yang mengemukakan mengenai aspek-apek kerpibadian yaitu
sebagai berikut...
1. Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki
manusia
2. Temperamen adalah kombinasi sifat-sifat yang kita warisi dari orang tua kita..
3. Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif, negatif atau ambivalen.
4. Stabilitas emosi, yaitu ukuran kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan lingkungannya, Misalnya mudah tidak
tersinggung, marah, putus asah atau sedih.
5. Responsibilitas (tanggung jawab), yaitu kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Misalnya
mau menerima risiko yang wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
6. Sosiabilitas , adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang terbuka atau
tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
5. Ciri-Ciri Kepribadian Sehat
• Mampu menilai diri sendiri secara realistik, mengenai kelebihan dan
kekurangan baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
• Kemandirian
• Memiliki filsafat hidup
• Berbahagia
• Berorientasi keluar (ekstrovet)
• Menerima tanggung jawab
6. Ciri-Ciri Kepribadian Tak Sehat1. Mudah marah (tersinggung)
2. Hiperaktif
3. Sulit tidur
4. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
5. Pesimis dalam menghadapi kehidupan
6. Sering tertekan (stress atau depresi)
7. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
8. Bersikap kejam atua senang mengganggu orang lain yang usianya jauh lebih muda atau tdengan binatang
9. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang walaupun sudah diperingati atau dihukum
10. Senang mengkritik.mencemooh orang lain
11. Kurang bergairah (bermuram durja) di kehidupan yang dijalani
12. Kurang mempunyai kesadaran untuk mentaati ajaran agama
13. Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
7. Jenis-Jenis Kepribadian Manusia
Jenis-jenis kepribadian manusia - Manusia memiliki beberapa macam atau jenis
kepribadian antara lain sebagai berikut...
1. Introvert (Introversion)
Introvert atau interoversion adalah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia
dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian
introvert adalah cenderung menutup diri dari kehidupan luar yang lebih senang berada
di kesunyian atua kondisi tenang, dari pada tempat yang banyak orang.
8. Ciri-Ciri Introvert
• Pemikir
• Pendiam
• Senang menyendiri
• Pemalu
• Susah bergaul (kuper)
• Lebih senang bekerja sendirian
• Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1 interaction)
• Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
• Senang berimajinasi
• Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan
• Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
• Jarang berbicara, tetapi suka mendengarkan orang bercerita
• Senang dengan kegiatan tenang misalnya membaca, memancing, bermain komputer dan bersantai.
9. • 2. Extrovert (Extraversion)
Extrovert atau Extraversion adalah kepribadian manusia yang mengutamakan
dunia luar manusia tersebut. Extrovert merupakan kebalikan dari introvert.
Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian extrovert adalah kepribadian
yang cenderung membuka diri dengan kehidupan luar yang lebih beraktivitas
dan lebih sedikit berpikir serta orang yang senang berada di keramaian atau
kondisi yang terdapat banyak orang, dari pada di tempat yang sunyi.
10. Ciri-Ciri Extrovert (Extraversion)
Aktif
• Senang bersama orang
• Percaya diri (kadang dapat berlebihan)
• Senang beraktivitas
• Lebih senang jika bekerja kelompok
• Gampang bergaul (supel)
• Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang dibanding dengan sekaligus
• Lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata
• Berbicara/melakukan dulu baru berpikir
• Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
• Lebih senang untuk bercerita, dari pada mendengarkan orang yang bercerita
• Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan, nongkrong, berpesta, dan pergi konser
11. • 3. Ambievert (Ambiversion)
Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang dapat
berubah-ubah dari introver menjadi extrovert atau sebaliknya. Ambiever
merupakan kepribadian manusia dengan dua kepribadian yaitu introvert dan
extrovert. Mempunyai kepribadian ambievert yang dapat dibilang baik karena
manusia tersebut bersifat fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert mapun
extrovert serta berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik.
Ambievert sering terlihat moody, karena sifat yang sering berubah-ubah.
16. STRESS
• Stres merupakan suatu kondisi yang
disebabkan adanya ketidaksesuaian antara
situasi yang diinginkan dengan keadaan
biologis, psikologis atau sistem sosial individu
tersebut (Sarafino 2006).
• Agolla dan Ongori (2009) juga mendifinisikan
stres sebagai persepsi dari kesenjangan antara
tuntutan lingkungan dan kemampuan individu
untuk memenuhinya.
17. STRESS KERJA
Stres yang dikarenakan adanya ketidakseimbangan
antara karakteristik karyawan dengan karakteristik
aspek-aspek pekerjaannya
Dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.
18.
19. Jenis-Jenis Stress
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi
dua, yaitu:
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat
sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun).
o Konsekuensi dalam kesejahteraan individu dan juga organisasi
berupa pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan
tingkat performance yang tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat
tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).
o Konsekuensi pada individu dan juga organisasi seperti penyakit
kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang
tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan
kematian.
20. Jenis-jenis stres
Stres selalu menjadi keluhan bagi kebanyakan
orang. Untuk terhindar dari masalah yang satu
ini sebelumnya kenalilah jenis-jenis stres. Dari
penelitian yang dikutip timesofindia.com,
terdapat tiga jenis stres yang kerap menyerang.
21. 1. Stres kimia: merupakan jenis stres yang ditimbulkan oleh beberapa reaksi dari
konsumsi alkohol, rokok, makanan dan minuman berpengawet yang
dikonsumsi secara rutin.
• Tips : tentunya Anda harus menghindari alkohol dan rokok. Selain itu Anda juga
berkewajiban untuk mengkonsumsi jenis makanan sehat. Mengkonsumsi jenis makanan
rumahan bisa menjadi pilihan.
22. 2. Stres fisik: stres jenis ini terjadi karena berbagai keadaan. Seperti kecelakaan,
posisi yang tidak tepat saat tidur, atau terlalu lama beraktivitas di depan
komputer.
• Tips : istirahatkan tubuh Anda setiap setengah jam sekali saat Anda bekerja di depan
komputer. Menghirup udara segar di taman kantor atau melakukan peregangan kecil
bisa menjadi alternatif. Dengan begitu otot Anda akan kembali menjadi rileks.
23. 3. Stres emosional: stres ini tidak bisa disembuhkan dengan obat medis. Karena
stres ini berhubungan dengan rasa marah atau frustasi yang seringkali
menimbulkan stres.
• Tips : Anda bisa mencoba bentuk meditasi seperti yoga. Selain membuat pikiran Anda
nyaman, yoga juga menghadiahkan banyak manfaat kesehatan lainnya.
24. • Berdasarkan Kesibukan sehari-hari, ditambah dengan masalah yang datang
dan pergi, seringkali membuat kita stress. Stres sering kali diidentikkan
dengan emosi negatif yang berakibat buruk bagi kesehatan. Namun, stres
ternyata tidak selamanya buruk. Ada pula stres yang memiliki manfaat baik.
25. Berikut ini adalah beberapa jenis stres yang perlu Anda kenali.
Stres baik
• Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh pengalaman negatif. Bahkan, pengalaman positif juga dapat
membawa stres, seperti upacara kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe stres seperti ini dalam dosis kecil
sebenarnya baik untuk sistem imun kita. Selain itu, tipe stres ini juga dapat membuat banyak orang lebih
mudah untuk menciptakan tujuan dan menikmati proses mencapainya dengan penuh energi.
Distres internal
• Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman,
atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya, tubuh kita menginginkan rasa
aman sehingga apabila rasa tersebut terusik, tubuh pun mengalami distres.
26. Distres akut
• Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu oleh peristiwa buruk
yang berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik terjadi ketika seseorang harus menahan
stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres ini akan memicu timbulnya hiperstres.
Hipostres
• Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan juga dapat memicu tipe stres lainnya,
yaitu hipostres. Hipostres merupakan “ketidakadaan” stres, tetapi bisa juga diartikan
kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostres mungkin merasa tidak
tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun. Hipostres dapat memicu
perasaan depresi dan kesia-siaan.
27. Eustres
• Eustres merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh
menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran menjadi siap
untuk menghadapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres
ini dapat membantu memberi kekuatan dan menentukan keputusan,
contohnya menemukan solusi untuk masalah.
28. Stress
Hasil
Model Stress
Stressor
1. Tingkat
Individu
2. Tingkat
Kelompok
3. Tingkat
Organisasional
4. Ekstraorganisa-
sional
1. Psikologis/
yang berkaitan
dengan sikap
2. Keperilakuan
3. Kognitif
4. Kesehatan Fisik
Perbedaan
Individual
Keturunan, Usia, JK, Pola makan
Dukungan sosial, ciri kepribadian
29. Stressor
Stressor adalah faktor-faktor lingkungan yang
menimbulkan stress.
Stressor adalah suatu prasyarat untuk mengalami respon
stres.
Empat jenis utama stresor yaitu:
1. Tingkat individual
2. Tingkat kelompok
3. Tingkat organisasi
4. Di luar organisasi
(Ekstraorganisasional)
30. Perbedaan Individual
Orang tidak mengalami tingkat stres yang sama atau
menunjukkan hasil yang serupa untuk suatu jenis stresor
tertentu.
Contoh, jenis stresor yang dialami di tempat kerja bervariasi
menurut pekerjaan dan jenis kelamin.
Stresor untuk pengendalian yang rendah adalah lebih tinggi pada
pekerjaan klerikal tingkat rendah daripada pekerjaan profesional
Stessor konflik antar pribadi merupakan suatu sumber stres yang lebih
besar bagi kaum wanita daripada kaum pria.
Pengendalian yang dirasakan juga merupakan suatu moderator
yang signifikan dari proses stres. Orang merasakan tingkat stres
yang lebih rendah dan mengalami konsekuensi yang lebih
mendukung pada saat mereka percaya bahwa mereka dapat
mengendalikan stresor yang mempengaruhi kehidupan mereka.
31. Gejala-Gejala Stres (Hasil)
Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999) mengkaji
ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga
gejala dari stres pada individu, yaitu:
1. Gejala Psikologis
2. Gejala Fisiologis
3. Gejala Perilaku
32. Gejala stres kerja yang sering terjadi
Adapun gejala-gejala stres di tempat kerja yang sering
terjadi, yaitu meliputi:
Kepuasan kerja rendah
Kinerja yang menurun
Semangat dan energi menjadi hilang
Komunikasi tidak lancar
Pengambilan keputusan jelek
Kreatifitas dan inovasi kurang
Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.
Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat dalam
hubungannya dengan kualitas kerja dan interaksi normal
individu sebelumnya.
33. Dampak Stres
Bagi Pegawai
o menurunnya gairah kerja, frustrasi dan sebagainya
(Rice, 1999).
o Konsekuensi pada pegawai ini tidak hanya
berhubungan dengan aktivitas kerja saja, tetapi
dapat meluas ke aktivitas lain di luar pekerjaan.
o tidak dapat tidur dengan tenang,
o selera makan berkurang,
o kurang mampu berkonsentrasi, dan sebagainya.
34. Bagi Organisasi
Konsekuensi yang timbul dan bersifat tidak langsung :
o meningkatnya tingkat absensi
o tingkat produktivitas
o menurunkan komitmen organisasi
o memicu perasaan keterasingan
o turnover
35. Manajemen Stres dan Teknik
Pengurangan Stres
1. Manajemen stres
Maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam
mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu
pendekatan individu
pendekatan organisasi.
2. Teknik Pengurangan Stres
Relaksasi otot
Biofeedback
Meditasi
Restrukturisasi Kognitif
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu, tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap entah sepenuhnya atau secara substansial dipengaruhi oleh siapa orang tua anda, yaitu komposisi biologis, psikologis dan psikologis bawaan mereka.
Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukkan karakter kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian kita.