2. Tujuan dari materi ini ;
* melakukan pemetaan masyarakat
a. Apa yang dibutuhkan masyarakat
b. sasaran yang dibutuhkan masyarakat
* prioritas program kebutuhan masyarakat
3. POSISI ANALISIS KEBUTUHAN
• Analisis kebutuhan merupakan kegiatan utama yang
melandasi pembangunan masyarakat, alasan pokoknya
adalah menghindari terjadinya kesalahan definisi kebutuhan
(needs) dengan keinginan (wants).
• Meski perbedaan antara keduanya cukup kontras, analisis
penting dilakukan, karena kebutuhan terkait dengan konsep
prioritas, kerelativan, kenyataan, dan perasaan. Kebutuhan
dirumuskan untuk dipenuhi berdasarkan urutan
kepentingannya.
• Praktek pemenuhan kebutuhan mengikuti apa yang
dinamakan felt needs (kebutuhan yang dirasakan),
masalahnya adalah seringkali ia berbeda dengan real needs
(kebutuhan nyata).
4. * Catatan *
Kebutuhan itu sifatnya terbatas.
berhubungan dengan mata pencaharian
ketika kebutuhan itu sudah terpenuhi maka
bukan lagi kebutuhan namun disebut
sebuah keinginan.
Dalam pemenuhan kebutuhan ada 2 hal
yang perlu dibedakan yaitu ;
* Kebutuhan yang dirasakan [feel needs]
* Kebutuhan yang nyata [real needs]
menjadi kebutuhan yang di prioritaskan.
5. Kebutuhan itu selalu berbeda-beda dengan
setiap orangnya.
* Kebutuhan nyata ; kebutuhan yang bisa
kita lihat dilokasi/tempat.
* Kebutuhan yang dirasakan adalah yang
dirasakan langsung nyata. Contoh oleh
petani/masyarakat. Kebutuhan ini juga
hampir sama dengan keinginan.
6. TEHNIK ANALISIS KEBUTUHAN
• Seorang analis tidaklah cukup hanya menggunakan satu
teknik untuk merumuskan kebutuhan masyarakat. Ia harus
melakukan trangulasi dengan cara menggunakan beberapa
macam teknik dan menggali data dari berbagai sumber
dalam masyarakat.
• Dari berbagai variasi teknik yang ada, nominal group
technique, dan indepth interview yang digunakan secara
sistematis, dapat membantu masyarakat merumuskan
kebutuhannya.
• Nominal Group Technique (NGT) yang dikembangkan oleh
Delbecq, Van de Ven, & Gustafson (1975), dapat digunakan
tetapi tidak terbatas untuk perumusan kebutuhan
• Pedoman pelaksanaannya sebagai berikut.
7. Rencana
– Tujuan
• Peserta merumuskan kebutuhan masyarakat dalam
urutan prioritas berdasarkan prinsip partisipasi dan
demokratis.
– Target partisipan
• Partisipan berasal dari berbagai kalangan masyarakat,
antara lain kalangan rakyat biasa, pemuka masyarakat,
tokoh agama, tokoh perempuan, anggota perwakilan
lokal, staf pemerintah lokal.
- Pembentukan kelompok
- Organisasi tim
- Persiapan teknis, mis : ruangan, alat dan bahan
8. Catatan
Rencana ;
* Tujuan
* Target partisipan bisa berasal dari
kalangan masyarakat, dll.
a. Pembentukan kelompok berdasarkan
keahlian atau mata pencahariannya.
b. Organisasi tim ; ketua, sekertaris,
bendahara, anggota.
c. Persiapan teknis
9. Proses NGT
• Penerimaan peserta dan penjelasan tujuan
• Peserta menuliskan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat
• Pencatatan jenis kebutuhan di dalam flip
chart
• Diskusi untuk klarifikasi
• Pemilihan jenis-jenis kebutuhan penting
• Penetapan prioritas kebutuhan
• Penutupan
10. PERUMUSAN KEBUTUHAN
• Data yang diperoleh melalui NGT, transect,
dan wawancara mendalam, selanjutnya dikaji
dengan mempertimbangkan penilaian
profesional analis, sehingga terjadi proses
interpretasi data yang ditandai oleh interaksi
data kuantitatif dan kualitatif; yang bersumber
dari penilaian diri sendiri oleh masyarakat dan
penilaian profesional pihak luar sebagaimana
gambar berikut:
11. Gambar 1. Perumusan Kebutuhan
Masyarakat
Data
kuantitatif
Penilaian
Profesio-nal
Kebutu-han
Masyara-kat
Penilaian
Internal
Data
kualitatif
12. • Data kualitatif ; dideskripsikan dengan
kata-kata/ bermain dengan kalimat.
• Data kuantitatif; dijabarkan dengan angka
dan dapat di ukur.
• ketika penilaian internal tidak memadai
maka akan dilakukan penilaian
profesional.