SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Integrasi ATM dalam
Dokumen Perencanaan
di Daerah
Coordinator Program RSSH Jawa Timur
12 April 2022
1. Surat KEMENKES untuk Program Coordinator sudah 33 Provinsi,
sudah terhitung sejak Februari 2022
PENDAHULUAN
● ATM belum masuk dalam dokumen Perencanaan di daerah
● ATM sudah masuk dalam Dokren Bangda tetapi belum strategik /
memperhatikan prioritas
● ATM sudah masuk dalam Dokren Bangda tetapi tidak diserap dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya
● Tidak ada umpan balik kepada pimpinan di daerah
● Masih ada ruang Kepemimpinan Kepala Daerah yang diperlukan
hadir langsung dalam upaya pencegahan dan pengendalian ATM
● Pandemi COVID19 berdampak pada anggaran ATM di Daerah
● Pemantauaan dan evaluasi kinerja Pemda belum sistematik
● Dana Desa ada, tetapi belum mendukung ATM
● Peran Stakeholders di Pusat/Daerah belum optimal dan terukur
● Perusahaan (sektor swasta) belum terlibat penuh
TANTANGAN DALAM RSSH
RSSH DELIVERABLES
OUTCOME
Persentase kontribusi pemerintah daerah dari total belanja sumber
dana dalam negeri untuk HIV, TB dan Malaria (ATM) (35% in year
2023, baseline 15% in 2020)
OUTPUT 1
Persentase Kab/Kota yang telah menganggarkan ATM pada APBD
sesuai dengan Kepmendari terkait atau Petunjuk Teknis Integrasi /
"Technical Guidelines for Integrating ATM into Local Government
Development and Budget Plans“ (204 in year 2023)
OUTPUT 2
Persentase Kabupaten/Kota yang telah mengembangkan
Kemitraan (Partnership Forum) yang berkontribusi mendukung
implementasi pada ATM (204 in year 2023)
Pedoman Teknis Integrasi (PTI)
RSSH, ADINKES
KEGIATAN PRIORITAS ATM
PRIORITAS PENDANAAN KEGIATAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
AIDS DI DAERAH
• Kegiatan pencegahan dan pengendalian AIDS
yang prioritas tetapi sering menjadi gap/tidak ada
pembiayaan nya oleh Pemerintah Provinsi
• Kegiatan pencegahan dan pengendalian AIDS
yang prioritas tetapi sering menjadi gap / tidak ada
pembiayaan nya oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
• Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di
tingkat Provinsi untuk AIDS
• Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di
tingkat Kabupaten/Kota untuk Tuberkulosis
(Daerah yang sudah didukung GF ATM)
• Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di
tingkat Kabupaten/Kota untuk AIDS (Daerah yang
belum didukung GF ATM)
• Kegiatan prioritas di Tingkat Desa
BERDASARKAN
KELOMPOK INTERVENSI
UTAMA:
• PROMOSI KESEHATAN
• PENCEGAHAN;
• SURVEILLANS;
• PENANGANAN KASUS
• SISTEM INFORMASI
• ENABLING
ENVIRONMENT
• PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN AIDS
DI DAERAH (BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) PADA
DINKES
1. Kegiatan penemuan kasus HIV yang dilakukan antara lain melalui
penjangkauan kepada orang berisiko untuk mengikuti test, investigasi kontak
dari orang dengan HIV positive, edukasi/konseling
2. Penyediaan reagensia, bahan medis habis pakai dan bahan terkait
sehingga HIV screening/testing dapat dilaksanakan oleh daerah pada jumlah
yang dibutuhkan.
3. Pelaksanaan berbagai kegiatan terkait dengan perubahan perilaku dan
social (behavior and social change / BSC) sehingga masyarakat/populasi
kunci yang memiliki risiko dapat menghilangkan risiko tertular/ menularkan
HIV.
4. Penyediaan alat pencegahan (komoditas) yaitu kondom, pelicin, alat
suntik steril, dll sesuai / sejumlah yang diperlukan.
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN AIDS DI DAERAH (BERDASARKAN
URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) PADA DINKES
5. Penyediaan obat dan bahan habis pakai bagi penanganan pasien IMS
lainnya serta biaya terkait pemberian layanan IMS yang dibutuhkan
(misalnya layanan mobile test dan pengobatan IMS ke lokalisasi, penyediaan
materi KIE untuk IMS)
6. Pendampingan / pengkondisian sehingga ODHIV dapat memperoleh
layanan ARV di fasyankes serta mempertahankan pengobatannya.
Pembiayaan kegiatan ini termasuk misalnya pembiayaan pengantaran obat
bagi ODHA tak mampu (misal Ojek Antar ARV) bagi pasien yang memenuhi
syarat serta biaya pelaksanaan kegiatan untuk mengembalikan pasien putus
ARV untuk kembali menggunakan ARV.
7. Penyediaan biaya berkenaan dengan pelaksanaan test viral load bagi
pasien ARV yang membutuhkan.
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN AIDS DI
DAERAH (BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) PADA
DINKES
8. Perbaikan atau peningkatan sistem pencatatan / pelaporan (surveillance)
pelaksanaan layanan HIV-AIDS termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi
9. Kegiatan yang berkenaan dengan unsur dan fungsi manajemen yang
melekat pada kewenangan Pemerintah Daerah seperti rapat-rapat koordinasi,
pertemuan perencanaan, kegiatan evaluasi-monitoring dan sejenisnya sesuai
penjelasan pada lampiran Undang Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah.
10.Peningkatan kesadaran (awaraness) masyarakat dan edukasi yang bersifat
publik / massif terkait IMS dan HIV-AIDS sehingga masyarakat tahu, mau dan
mampu untuk mencegah dan mencari layanan kesehatan, termasuk didalamnya
adalah penggunaan medsos dan teknologi informasi sehingga kegiatan ini
relative tidak membutuhkan biaya besar atau menjadi bagian dari kurikulum di
sekolah (misalnya kurikulum kesehatan reproduksi).
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN AIDS DI
DAERAH (BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) PADA NON-
DINKES
1. Dukungan ekonomi bagi ODHIV kurang mampu (termasuk didalamnya
seperti pelatihan keterampilan ekonomi, dukungan modal usaha awal, dll).
Perlu dilakukan sensitifikasi sehingga penerima bantuan ekonomi termasuk
didalamnya kepada warga yang kurang mampu akibat/terkait dengan
penyakit yang dialaminya.
2. Perlindungan dari tindak diskriminasi bagi ODHIV maupun populasi kunci
serta upaya untuk menurunkan stigmatisasi dalam masyarakat.
3. Pelaksanaan atau fasilitasi implementasi upaya pencegahan dan
pengendalian HIV dan IMS di dunia kerja, media (termasuk peningkatan
peran aparatur desa/kelurahan serta tokoh masyarakat).
4. Kegiatan untuk memastikan adanya dukungan dana desa/kelurahan bagi
kerja-kerja pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS di tingkat
desa/kelurahan (termasuk disini adalah pembiayaan kader kesehatan
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI DAERAH
• Kegiatan pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis
yang prioritas tetapi sering menjadi gap / tidak ada
pembiayaan nya oleh Pemerintah Provinsi
• Kegiatan pencegahan dan pengendalian ATM yang
prioritas tetapi sering menjadi gap / tidak ada
pembiayaan nya oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
• Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat
Provinsi untuk Tuberkulosis
• Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat
Kabupaten/Kota untuk Tuberkulosis (Daerah yang
sudah didukung GF ATM)
• Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat
Kabupaten/Kota untuk Tuberkulosis (Daerah yang
belum didukung GF ATM)
• Tingkat Desa
BERDASARKAN
KELOMPOK INTERVENSI:
• SURVEILANS;
• PROMOSI KESEHATAN
DAN PEMBERDAYAAN
MAYSARAKAT;
• PENCEGAHAN
PENULARAN TBC
• PENEMUAN KASUS
DAN PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS TBC
• PERAWATAN,
DUKUNGAN, DAN
PENGOBATAN;
• REHABILITASI DAN
MITIGASI DAMPAK;
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
TUBERKULOSIS DI DAERAH (URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) DI
DINKES
1.Kegiatan penemuan kasus TBC yang dilakukan antara lain melalui
penjangkauan kepada orang berisiko untuk mengikuti test, investigasi
kontak dari orang / pasien TBC, edukasi/konseling untuk notifikasi
rekan kerja dan ajakan test
2.Penyediaan reagensia, bahan medis habis pakai dan bahan terkait
sehingga TBC testing (pengambilan sputum) dapat dilaksanakan oleh
daerah pada jumlah yang dibutuhkan.
3.Pelaksanaan berbagai kegiatan terkait dengan perubahan perilaku
dan social (behavior and social change / BSC) sehingga
masyarakat/warga yang memiliki risiko dapat menghilangkan risiko
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
TUBERKULOSIS DI DAERAH (URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) DI
DINKES
4. Penyediaan obat terkait TBC yang tidak disediakan Pusat serta bahan
habis pakai bagi penanganan pasien TBC serta biaya untuk penjaminan
mutu yang dibutuhkan untuk laboratorium pemeriksaan TBC
5. Pendampingan / pengkondisian sehingga pasien TBC dapat memperoleh
layanan obat TBC (OAT) di fasyankes serta mempertahankan
pengobatannya. Pembiayaan kegiatan ini termasuk misalnya pembiayaan
transport untuk pengantaran obat bagi pasien TBC tak mampu (misal Ojek
Antar OAT) bagi pasien yang memenuhi syarat serta biaya pelaksanaan
kegiatan untuk mengembalikan pasien putus OAT untuk kembali
menggunakan OAT.
6. Kegiatan yang berkenaan dengan unsur dan fungsi manajemen yang
melekat pada kewenangan Pemerintah Daerah seperti rapat-rapat
koordinasi, pertemuan perencanaan, kegiatan evaluasi-monitoring dan
sejenisnya sesuai penjelasan pada lampiran Undang Undang 23 tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (upaya ini termasuk pembiayaan untuk Tim
Percepatan Eliminasi TBC di Daerah atau KOPI TB / Koalisi Organisasi Profesi
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI
DAERAH (URUTAN PRIORITAS
KEGIATAN) DI DINKES
7. Perbaikan atau peningkatan sistem pencatatan / pelaporan
(surveillance) pelaksanaan layanan TBC termasuk pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
8. Peningkatan kesadaran (awaraness) masyarakat dan edukasi yang
bersifat publik / massif terkait TBC sehingga masyarakat tahu, mau dan
mampu untuk mencegah dan mencari layanan kesehatan, termasuk
didalamnya adalah penggunaan medsos dan teknologi informasi sehingga
kegiatan ini relative tidak membutuhkan biaya besar atau menjadi bagian
dari kurikulum di sekolah (misalnya kurikulum kesehatan lingkungan /
kegiatan UKS).
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
TUBERKULOSIS DI DAERAH (URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) DI NON
DINKES
1. Perumusan / kesepakatan kebijakan perusahaan untuk
pengendalian TBC di tempat kerja, termasuk pemberian
izin tanpa dikeluarkan bagi pasien TBC dalam
pengobatan.
2.Dukungan ekonomi bagi Pasien TBC kurang mampu
(termasuk didalamnya seperti pelatihan keterampilan
ekonomi, dukungan modal usaha awal, dll). Perlu
dilakukan sensitifikasi sehingga penerima bantuan
ekonomi termasuk didalamnya kepada warga yang
kurang mampu akibat/terkait dengan penyakit yang
dialaminya.
PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI
DAERAH (URUTAN PRIORITAS
KEGIATAN) DI NON DINKES
4. Peningkatan peran aparatur desa/kelurahan serta tokoh
masyarakat untuk ikut berperan dalam edukasi TBC, mendorong
warga nya yang berisiko serta menjaga ketenangan lingkungan
(tanpa diskriminasi) jika ada warga / pasien TBC dalam pengobatan di
lingkungan nya
5. Kegiatan untuk memastikan adanya dukungan dana
desa/kelurahan bagi kerja-kerja pencegahan dan pengendalian TBC
di tingkat desa/kelurahan (termasuk disini adalah pembiayaan kader
kesehatan bersumber dana non-Dinas Kesehatan)
PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI
PROVINSI JAWA TIMUR
PROMOSI KESEHATAN TERKAIT MALARIA
• Sosialisasi penyusunan rencana KPP Provinsi dan memfasilitasi penyusunan
strategi komunikasi Kab/Kota
• Pengadaan media lokal dan pemanfaatan media KIE nasional
• Pelaksanaan Kampanye KPP Malaria tingkat Provinsi
• Advokasi lintas sektor agar tersedia regulasi dan dukungan kegiatan terkait
malaria di Provinsi berupa PerGub untuk percepatan dan atau pemeliharaan
eliminasi Malaria
• Membentuk forum koordinasi lintas sector, pertemuan berkala dan road show
advokasi ditingkat Provinsi untuk percepatan dan atau pemeliharaan eliminasi
Malaria
• Menyusun regulasi, rencana aksi, strategi advokasi untuk percepatan dan atau
pemeliharaan eliminasi Malaria di tkt Provinsi
PRIORITAS KEGIATAN MALARIA
DI PROVINSI JAWA TIMUR
SURVEILENS MALARIA
• Penyusunan Profil Malaria di Provinsi
• Analisis, validasi dan umpan balik SISMAL dari Fasilitas kesehatan dan
atau Kabupaten/Kota.
• Melakukan Bimbingan/Pendampingan Penyelidikan Epidemiologi 1-2-5
Kabupaten/Kota endemis rendah dan Bebas Penularan Malaria di
Provinsi (DAK Non Fisik/BOK Provinsi; Lampiran nomor 1.4b surat Sekjen
01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) tahun 2022.
• Analisis dan umpan balik Pelaksanaan Pencegahan timbulnya Kembali
penularan Malaria di Kab/ Kota Bebas Malaria
• Koordinasi Lintas Batas
PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI
PROVINSI JAWA TIMUR
PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO MALARIA
• Pengadaan lavasida buffer stok Provinsi
TATALAKSANA MALARIA
• Membentuk dan Pelaksanaan Pokja Talaksana Malaria di Provinsi
• Membentuk dan Pelaksanaan jejaring kerjasama Pemerintah-swasta dalam tatalaksana Malaria (PPM
di Provinsi
• Pembentukan jejaring pemantapan mutu laboratorium Malaria di Provinsi dan Kab/Kota dan
rujukannya.
• Pelaksanaan kegiatan pemantapan mutu laboratorium Malaria antara lain melalui uji silang, panel test
dgn menggunakan slide standar di Provinsi. (DAK Non Fisik/BOK Provinsi Lampiran nomor 1.4a surat
Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) tahun 2022
• Bimbingan teknis dan supervise tata laksana oleh Provinsi Bersama anggota pokja tatalaksana malaria
PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI
KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR
PROMOSI KESEHATAN TERKAIT MALARIA
• Penyusunan dan penyediaan media KIE lokal dan pemanfaatan media
nasional dan Provinsi (DAK Non Fisik/ BOK Kabupaten/Kota lampiran
surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) no 2.4f. dan BOK
Puskesmas lampiran nomor 3.4.26) tahun 2022
• Sosialisasi penyusunan strategi komunikasi terkait Malaria
• Membentuk/laksanakan forum koordinasi lintas sector, pertemuan berkala
dan road show advokasi ditingkat Kab/Kota utk pemeliharaan eliminasi
Malaria didesa/kelurahan tinggi migrasi ke daerah endemis. (DAK Non
Fisik/ BOK Kab/Kota lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept
2021) no 2.4c & BOK Pusk no 3.4.51) tahun 2022.
PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI
KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR
SURVEILENS MALARIA
• Pelaksanaan peningkatan penemuan kasus di Desa dgn migrasi penduduk kedaearah endemis termasuk oleh kader. (DAK Non Fisik/
BOK Pusk lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 3.4.10, 12) tahun 2022.
• Pendampingan/Bimbingan pemberdayaan masyarakat refreshing/ pelatihan (DAK Non Fisik/BOK Kab/ Kota lampiran surat Sekjen
01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 2.4e dan Pusk lampiran nomor 3.4.47,48, 49, 50) tahun 2022.
• Penyusunan Profil Malaria di Kab/Kota
• Analisis, validasi dan umpan balik data SISMAL/PE dari Fakses (DAK Non Fisik/BOK Puskesmas lampiran surat Sekjen 01/01/18370/
2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 3.4.8) tahun 2022.
• Melakukan Self Assessment utk Stratifikasi Pencegahan timbunya Kembali Malaria
• Pelatihan penyegaran PE dan SISMAL
• Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi Malaria termasuk klasifikasi kasus Malaria (DAK Non Fisik/BOK Kabupaten/Kota lampiran
surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) no. 2.4e dan BOK Puskesmas nomor 3.4.7). 2022.
• Pemetaan daerah reseptif malaria
• Pelaksanaan surveilans vektor malaria (DAK Non Fisik/BOK Pusk lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor
3.4.32) tahun 2022.
PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI
KABUPATEN/KOTA JAWA TIMUR- 2
PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO MALARIA
• Pengadaan Larvasida untuk daerah reseptif
• Pelaksanaan integrated Vektor Management (IVM) daerah reseptif pasaca PE 1-2-5 (DAK Non
Fisik/ BOK Puskesmas lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor
3.4.30) tahun 2022.
• Refreshing pengendalian vector Malaria
TATALAKSANA MALARIA
• Refreshing tenaga mikroskopis puskesmas terpilih
• Penyediaan bahan pemeriksaan lab dan RDT
• Uji silang slide mikroskop (DAK Non Fisik/ BOK Kabupaten/Kota lampiran surat Sekjen
01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 2.4a) tahun 2022.
• Bimtek Diagnosis dan tatalaksana ke Faskes Bersama team Tatalaksana Kab/Kota (DAK Non
Fisik/ BOK Kabupaten/Kota lampiran surat Sekjen 01/01/18370/ 2021, tgl 27 Sept 2021) nomor
2.4b) tahun 2022.
• Refreshing tatalaksana Malaria utk tenaga medis, paramedis
USULAN DAK FISIK TERKAIT
ATM 2023
Untuk pengusulan DAK Fisik HIV/ AIDS, TBC, Malaria harap
menyiapkan data dukung:
1. Surat Pengantar Kadinkes Kab/Kota tentang Usulan Menu DAK Fisik untuk
Kabupaten/Kota.
2. Telaah Kadinkes Kab/Kota tentang kebutuhan dan perencanaan pengendalian
ATM.
3. TOR dan RAB ditandatangani Kabid P2P Dinkes Kab/Kota.
4. Laporan stock jumlah barang yang ada.
5. Daftar rencana distribusi.
6. Referensi harga
Usulan Menu DAK HIV/AIDS 2023:
Rapid HIV dan reagen sifilis
• Dapat diusulkan untuk skirining HIV dan sifilis
pada bumil oleh semua Kabupaten/Kota yang
membutuhkan
Usulan Menu DAK Fisik TBC 2023:
Kartrid TCM, Pot Dahak, Reagen ZN,
Kaca slide, Masker medis, Masker N95,
Tuberkulin
• Kartid: Kab/Kota yang telah memiliki mesin TCM
• Pot Dahak, Reagen ZN, Kaca slide, Masker medis,
Masker N95, Tuberkulin: untuk semua
Kabupaten/Kota yang membutuhkan
Usulan Menu DAK Fisik Malaria 2023:
Kelambu, RDT Malaria, Larvasida Malaria
 Larvasida Malaria: untuk Kab/Kota yang reseptif dan masih ada kasus malaria
(baseline data 2021) semua kategori Kab/Kota Bebas,.
 RDT Malaria: Untuk Kab/Kota MMP dan kegiatan surveillance migrasi kategori
Kab/Kota Bebas.
Kegiatan
RSSH di
Provinsi
Apa pokok kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai Keluaran / Deliverables.
1. Penyusunan Pedoman Teknis Integrasi ATM dalam Dokumen
Perencanan di Daerah (khususnya: Renja, RKPD dan APBD)
2. Diseminasi-Asistensi-Supervisi Daerah dalam Integrasi ATM
pada Dokumen Perencanaan
3. Kerja kerja advokasi oleh ADINKES Pusat dan khususnya
ADINKES Wilayah (Program Coordinator) ke Daerah
4. Dukungan Pengembangan SIPD Kemendagri (Sistem Informasi
Pembangunan Daerah) untuk monitoring anggaran APBD
5. Penguatan forum Kemitraan untuk mencapai target
dukungan dana desa untuk ATM, peran serta sector swasta
serta bentuk kegiatan lainnya yang mendukung
implementasi ATM
6. Kajian kebijakan untuk insentive pelaksanaan ATM oleh Pemda
7. Berbagai kegiatan terkait lainnya di Pusat dan Daerah
(pertemuan, kunjungan asistensi, komunikasi intensif, dll)
POKOK POKOK KEGIATAN RSSH
Kegiatan RSSH di Provinsi (BL 386)
No
Dekripsi Keluaran
1
Mendapatkan anggaran ATM Tahun 2022 diluar Dinas Kesehatan dan membuat
analisis serta masukan / rekomendasi terkait ATM
2
Mendapatkan dokumen RKPD Pemda tahun 2022 dan membuat analisisi serta
rekomendasi / masukan terkait ATM
3
Mendapatkan dokumen Renja Dinkes tahun 2022 dan membuat analisis serta
rekomendasi / masukan
4
Mendapatkan anggaran ATM Tahun 2022 pada Dinas Kesehatan dan membuat
analisis serta masukan / rekomendasi terkait ATM
5
Melakukan pertemuan pembahasan untuk memberikan masukan kepada Kab/Kota
terkait RKPD, Renja dan RKA APBD untuk ATM
6
Melakukan kegiatan advokasi pendanaan dana desa dengan hasil notulen atau
bentuk lain atas penerimaan desa untuk mendukung ATM atau kontribusi perusahaan
dalam dana desa
7
Melakukan kegiatan pemberian masukan untuk RKPD dengan hasil notulen atau
Kegiatan RSSH di Provinsi (BL 386)
No Dekripsi Keluaran
8 Melakukan kegiatan pemberian masukan untuk RKA APBD dengan hasil RKA atau bentuk lain
atas penerimaan Dinkes atau Dinas lainnya untuk anggaran ATM
9 Melakukan kegiatan pemberian masukan untuk Renja Dinkes dengan hasil notulen atau bentuk
lain atas penerimaan Dinkes pada Renja Dinkes terkait substansi ATM
10 Adanya hasil yaitu perbaikan rumusan ATM pada dokumen RKPD Dinkes atau Dinas lainnya
untuk anggaran ATM pada APBD tahun depan
11 Adanya hasil advokasi yaitu RKA APBD dengan kenaikan APBD minimal 30% atau bentuk lain
atas penerimaan Dinkes atau Dinas lainnya untuk anggaran ATM
12 Adanya hasil pada dokumen Renja APBD dengan rumusan pembiayaan substansi ATM sesuai
ketentuan
13 Berhasilnya input semua data terkait APBD, Renja, RKPD dan kemitraan (dana desa dan
kontribusi perusahaan/sektor swasta)
Nomenklatur khusus untuk ATM
1. ADINKES telah mengusulkan adanya petunjuk
teknis dari Kemendagri agar daerah mengetahui
prioritas anggaran di daerah sesuai level
endemisitas.
2. Penataan aspek perencanaan dan penganggaran di
daerah penting dilakukan sehingga dapat lebih
menjamin anggaran yang akuntabel.
3. Kiranya Program Coordinator sudah melakukan
approach kepada Dinkes provinsi dan Dinkes
Kab/Kota.
PENUTUP
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Gugum Gumilar
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD93220872
 
Bab 4 pendekatan dan metodologi
Bab 4   pendekatan dan metodologiBab 4   pendekatan dan metodologi
Bab 4 pendekatan dan metodologidandi rustandi
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxBappedaLampungUtara
 
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDTeknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDPSEKP - UGM
 
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahPerencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Dadang Solihin
 
Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019Formasi Org
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 
Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS Penataan arsip jadwal kegiatan res...
Laporan Aktualisasi Habituasi  Latsar CPNS Penataan arsip jadwal kegiatan res...Laporan Aktualisasi Habituasi  Latsar CPNS Penataan arsip jadwal kegiatan res...
Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS Penataan arsip jadwal kegiatan res...temanna #LABEDDU
 
Hasil audit internal
Hasil audit internalHasil audit internal
Hasil audit internalAndri306845
 
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahFishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahMoh Ikhwanuddin
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar BerakhlakCoach RFIRMANS
 
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptxPENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptxFadlan43
 

What's hot (20)

Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD
 
Bab 4 pendekatan dan metodologi
Bab 4   pendekatan dan metodologiBab 4   pendekatan dan metodologi
Bab 4 pendekatan dan metodologi
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
 
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDTeknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
 
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahPerencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
 
Blud
BludBlud
Blud
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
 
Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS Penataan arsip jadwal kegiatan res...
Laporan Aktualisasi Habituasi  Latsar CPNS Penataan arsip jadwal kegiatan res...Laporan Aktualisasi Habituasi  Latsar CPNS Penataan arsip jadwal kegiatan res...
Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS Penataan arsip jadwal kegiatan res...
 
Hasil audit internal
Hasil audit internalHasil audit internal
Hasil audit internal
 
Lokmin puskesmas
Lokmin puskesmasLokmin puskesmas
Lokmin puskesmas
 
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahFishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
 
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apip
 
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptxPENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
 

Similar to Paparan JATIM 12 April 2022.pptx

Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptxKonsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptxImanHartiwarman1
 
Kebijakan bok sulbar 2013
Kebijakan bok sulbar 2013Kebijakan bok sulbar 2013
Kebijakan bok sulbar 2013Muh Saleh
 
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptxAdvokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptxlingling177737
 
Sosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimSosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimsunarko rasid
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfSriWahyuni439447
 
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stuntingBappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stuntingKhasrulTsani1
 
Kebijakan Germas 10 22.pptx
Kebijakan Germas 10 22.pptxKebijakan Germas 10 22.pptx
Kebijakan Germas 10 22.pptxUpangIngrat
 
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia RahmiPelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Definisi Indikator Promosi Kesehatan 2022.pptx
Definisi Indikator Promosi Kesehatan 2022.pptxDefinisi Indikator Promosi Kesehatan 2022.pptx
Definisi Indikator Promosi Kesehatan 2022.pptxAikPrasetio
 
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxINDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxDonySungkusara2
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...M Handoko
 
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptxPromkesBuduranSidoar
 
KAK MANAJEMEN KASUS.doc
KAK MANAJEMEN KASUS.docKAK MANAJEMEN KASUS.doc
KAK MANAJEMEN KASUS.dochendrotri2
 
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanjuknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanadee49
 
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR infosanitasi
 
MPD 1 Kebijakan dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
MPD 1   Kebijakan  dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdfMPD 1   Kebijakan  dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
MPD 1 Kebijakan dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdfImanHartiwarman1
 
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptxkebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptxAvinceDakuri
 
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptxKEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptxiwansetiawan219729
 
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptxKEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptxiwansetiawan219729
 

Similar to Paparan JATIM 12 April 2022.pptx (20)

Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptxKonsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
Konsep PPM TB Berbasis Kabupaten-kota 2020.pptx
 
Kebijakan bok sulbar 2013
Kebijakan bok sulbar 2013Kebijakan bok sulbar 2013
Kebijakan bok sulbar 2013
 
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptxAdvokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
Advokasi DPPM Kab. Pesisir Barat.pptx
 
Sosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimSosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltim
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
 
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stuntingBappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
 
Kebijakan Germas 10 22.pptx
Kebijakan Germas 10 22.pptxKebijakan Germas 10 22.pptx
Kebijakan Germas 10 22.pptx
 
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia RahmiPelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
Definisi Indikator Promosi Kesehatan 2022.pptx
Definisi Indikator Promosi Kesehatan 2022.pptxDefinisi Indikator Promosi Kesehatan 2022.pptx
Definisi Indikator Promosi Kesehatan 2022.pptx
 
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxINDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
 
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
 
KAK MANAJEMEN KASUS.doc
KAK MANAJEMEN KASUS.docKAK MANAJEMEN KASUS.doc
KAK MANAJEMEN KASUS.doc
 
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaanjuknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
juknis pelaksanaan konvergensi stunting yang mencakup berbagai aspek pelaksanaan
 
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR
 
KEBIJA1.ppt
KEBIJA1.pptKEBIJA1.ppt
KEBIJA1.ppt
 
MPD 1 Kebijakan dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
MPD 1   Kebijakan  dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdfMPD 1   Kebijakan  dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
MPD 1 Kebijakan dan Situasi Penangulangan TBC dan ILTB.pdf
 
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptxkebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
 
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptxKEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
 
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptxKEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TBC.pptx
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 

Recently uploaded (20)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 

Paparan JATIM 12 April 2022.pptx

  • 1. Integrasi ATM dalam Dokumen Perencanaan di Daerah Coordinator Program RSSH Jawa Timur 12 April 2022
  • 2. 1. Surat KEMENKES untuk Program Coordinator sudah 33 Provinsi, sudah terhitung sejak Februari 2022 PENDAHULUAN
  • 3. ● ATM belum masuk dalam dokumen Perencanaan di daerah ● ATM sudah masuk dalam Dokren Bangda tetapi belum strategik / memperhatikan prioritas ● ATM sudah masuk dalam Dokren Bangda tetapi tidak diserap dan dilaksanakan sebagaimana mestinya ● Tidak ada umpan balik kepada pimpinan di daerah ● Masih ada ruang Kepemimpinan Kepala Daerah yang diperlukan hadir langsung dalam upaya pencegahan dan pengendalian ATM ● Pandemi COVID19 berdampak pada anggaran ATM di Daerah ● Pemantauaan dan evaluasi kinerja Pemda belum sistematik ● Dana Desa ada, tetapi belum mendukung ATM ● Peran Stakeholders di Pusat/Daerah belum optimal dan terukur ● Perusahaan (sektor swasta) belum terlibat penuh TANTANGAN DALAM RSSH
  • 4. RSSH DELIVERABLES OUTCOME Persentase kontribusi pemerintah daerah dari total belanja sumber dana dalam negeri untuk HIV, TB dan Malaria (ATM) (35% in year 2023, baseline 15% in 2020) OUTPUT 1 Persentase Kab/Kota yang telah menganggarkan ATM pada APBD sesuai dengan Kepmendari terkait atau Petunjuk Teknis Integrasi / "Technical Guidelines for Integrating ATM into Local Government Development and Budget Plans“ (204 in year 2023) OUTPUT 2 Persentase Kabupaten/Kota yang telah mengembangkan Kemitraan (Partnership Forum) yang berkontribusi mendukung implementasi pada ATM (204 in year 2023)
  • 5. Pedoman Teknis Integrasi (PTI) RSSH, ADINKES KEGIATAN PRIORITAS ATM
  • 6. PRIORITAS PENDANAAN KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN AIDS DI DAERAH • Kegiatan pencegahan dan pengendalian AIDS yang prioritas tetapi sering menjadi gap/tidak ada pembiayaan nya oleh Pemerintah Provinsi • Kegiatan pencegahan dan pengendalian AIDS yang prioritas tetapi sering menjadi gap / tidak ada pembiayaan nya oleh Pemerintah Kabupaten/Kota • Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat Provinsi untuk AIDS • Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat Kabupaten/Kota untuk Tuberkulosis (Daerah yang sudah didukung GF ATM) • Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat Kabupaten/Kota untuk AIDS (Daerah yang belum didukung GF ATM) • Kegiatan prioritas di Tingkat Desa BERDASARKAN KELOMPOK INTERVENSI UTAMA: • PROMOSI KESEHATAN • PENCEGAHAN; • SURVEILLANS; • PENANGANAN KASUS • SISTEM INFORMASI • ENABLING ENVIRONMENT • PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
  • 7. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN AIDS DI DAERAH (BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) PADA DINKES 1. Kegiatan penemuan kasus HIV yang dilakukan antara lain melalui penjangkauan kepada orang berisiko untuk mengikuti test, investigasi kontak dari orang dengan HIV positive, edukasi/konseling 2. Penyediaan reagensia, bahan medis habis pakai dan bahan terkait sehingga HIV screening/testing dapat dilaksanakan oleh daerah pada jumlah yang dibutuhkan. 3. Pelaksanaan berbagai kegiatan terkait dengan perubahan perilaku dan social (behavior and social change / BSC) sehingga masyarakat/populasi kunci yang memiliki risiko dapat menghilangkan risiko tertular/ menularkan HIV. 4. Penyediaan alat pencegahan (komoditas) yaitu kondom, pelicin, alat suntik steril, dll sesuai / sejumlah yang diperlukan.
  • 8. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN AIDS DI DAERAH (BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) PADA DINKES 5. Penyediaan obat dan bahan habis pakai bagi penanganan pasien IMS lainnya serta biaya terkait pemberian layanan IMS yang dibutuhkan (misalnya layanan mobile test dan pengobatan IMS ke lokalisasi, penyediaan materi KIE untuk IMS) 6. Pendampingan / pengkondisian sehingga ODHIV dapat memperoleh layanan ARV di fasyankes serta mempertahankan pengobatannya. Pembiayaan kegiatan ini termasuk misalnya pembiayaan pengantaran obat bagi ODHA tak mampu (misal Ojek Antar ARV) bagi pasien yang memenuhi syarat serta biaya pelaksanaan kegiatan untuk mengembalikan pasien putus ARV untuk kembali menggunakan ARV. 7. Penyediaan biaya berkenaan dengan pelaksanaan test viral load bagi pasien ARV yang membutuhkan.
  • 9. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN AIDS DI DAERAH (BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) PADA DINKES 8. Perbaikan atau peningkatan sistem pencatatan / pelaporan (surveillance) pelaksanaan layanan HIV-AIDS termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi 9. Kegiatan yang berkenaan dengan unsur dan fungsi manajemen yang melekat pada kewenangan Pemerintah Daerah seperti rapat-rapat koordinasi, pertemuan perencanaan, kegiatan evaluasi-monitoring dan sejenisnya sesuai penjelasan pada lampiran Undang Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 10.Peningkatan kesadaran (awaraness) masyarakat dan edukasi yang bersifat publik / massif terkait IMS dan HIV-AIDS sehingga masyarakat tahu, mau dan mampu untuk mencegah dan mencari layanan kesehatan, termasuk didalamnya adalah penggunaan medsos dan teknologi informasi sehingga kegiatan ini relative tidak membutuhkan biaya besar atau menjadi bagian dari kurikulum di sekolah (misalnya kurikulum kesehatan reproduksi).
  • 10. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN AIDS DI DAERAH (BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) PADA NON- DINKES 1. Dukungan ekonomi bagi ODHIV kurang mampu (termasuk didalamnya seperti pelatihan keterampilan ekonomi, dukungan modal usaha awal, dll). Perlu dilakukan sensitifikasi sehingga penerima bantuan ekonomi termasuk didalamnya kepada warga yang kurang mampu akibat/terkait dengan penyakit yang dialaminya. 2. Perlindungan dari tindak diskriminasi bagi ODHIV maupun populasi kunci serta upaya untuk menurunkan stigmatisasi dalam masyarakat. 3. Pelaksanaan atau fasilitasi implementasi upaya pencegahan dan pengendalian HIV dan IMS di dunia kerja, media (termasuk peningkatan peran aparatur desa/kelurahan serta tokoh masyarakat). 4. Kegiatan untuk memastikan adanya dukungan dana desa/kelurahan bagi kerja-kerja pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS di tingkat desa/kelurahan (termasuk disini adalah pembiayaan kader kesehatan
  • 11. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI DAERAH • Kegiatan pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis yang prioritas tetapi sering menjadi gap / tidak ada pembiayaan nya oleh Pemerintah Provinsi • Kegiatan pencegahan dan pengendalian ATM yang prioritas tetapi sering menjadi gap / tidak ada pembiayaan nya oleh Pemerintah Kabupaten/Kota • Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat Provinsi untuk Tuberkulosis • Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat Kabupaten/Kota untuk Tuberkulosis (Daerah yang sudah didukung GF ATM) • Kegiatan prioritas yang harus dianggarkan di tingkat Kabupaten/Kota untuk Tuberkulosis (Daerah yang belum didukung GF ATM) • Tingkat Desa BERDASARKAN KELOMPOK INTERVENSI: • SURVEILANS; • PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MAYSARAKAT; • PENCEGAHAN PENULARAN TBC • PENEMUAN KASUS DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TBC • PERAWATAN, DUKUNGAN, DAN PENGOBATAN; • REHABILITASI DAN MITIGASI DAMPAK;
  • 12. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI DAERAH (URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) DI DINKES 1.Kegiatan penemuan kasus TBC yang dilakukan antara lain melalui penjangkauan kepada orang berisiko untuk mengikuti test, investigasi kontak dari orang / pasien TBC, edukasi/konseling untuk notifikasi rekan kerja dan ajakan test 2.Penyediaan reagensia, bahan medis habis pakai dan bahan terkait sehingga TBC testing (pengambilan sputum) dapat dilaksanakan oleh daerah pada jumlah yang dibutuhkan. 3.Pelaksanaan berbagai kegiatan terkait dengan perubahan perilaku dan social (behavior and social change / BSC) sehingga masyarakat/warga yang memiliki risiko dapat menghilangkan risiko
  • 13. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI DAERAH (URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) DI DINKES 4. Penyediaan obat terkait TBC yang tidak disediakan Pusat serta bahan habis pakai bagi penanganan pasien TBC serta biaya untuk penjaminan mutu yang dibutuhkan untuk laboratorium pemeriksaan TBC 5. Pendampingan / pengkondisian sehingga pasien TBC dapat memperoleh layanan obat TBC (OAT) di fasyankes serta mempertahankan pengobatannya. Pembiayaan kegiatan ini termasuk misalnya pembiayaan transport untuk pengantaran obat bagi pasien TBC tak mampu (misal Ojek Antar OAT) bagi pasien yang memenuhi syarat serta biaya pelaksanaan kegiatan untuk mengembalikan pasien putus OAT untuk kembali menggunakan OAT. 6. Kegiatan yang berkenaan dengan unsur dan fungsi manajemen yang melekat pada kewenangan Pemerintah Daerah seperti rapat-rapat koordinasi, pertemuan perencanaan, kegiatan evaluasi-monitoring dan sejenisnya sesuai penjelasan pada lampiran Undang Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (upaya ini termasuk pembiayaan untuk Tim Percepatan Eliminasi TBC di Daerah atau KOPI TB / Koalisi Organisasi Profesi
  • 14. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI DAERAH (URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) DI DINKES 7. Perbaikan atau peningkatan sistem pencatatan / pelaporan (surveillance) pelaksanaan layanan TBC termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi 8. Peningkatan kesadaran (awaraness) masyarakat dan edukasi yang bersifat publik / massif terkait TBC sehingga masyarakat tahu, mau dan mampu untuk mencegah dan mencari layanan kesehatan, termasuk didalamnya adalah penggunaan medsos dan teknologi informasi sehingga kegiatan ini relative tidak membutuhkan biaya besar atau menjadi bagian dari kurikulum di sekolah (misalnya kurikulum kesehatan lingkungan / kegiatan UKS).
  • 15. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI DAERAH (URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) DI NON DINKES 1. Perumusan / kesepakatan kebijakan perusahaan untuk pengendalian TBC di tempat kerja, termasuk pemberian izin tanpa dikeluarkan bagi pasien TBC dalam pengobatan. 2.Dukungan ekonomi bagi Pasien TBC kurang mampu (termasuk didalamnya seperti pelatihan keterampilan ekonomi, dukungan modal usaha awal, dll). Perlu dilakukan sensitifikasi sehingga penerima bantuan ekonomi termasuk didalamnya kepada warga yang kurang mampu akibat/terkait dengan penyakit yang dialaminya.
  • 16. PRIORITAS KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI DAERAH (URUTAN PRIORITAS KEGIATAN) DI NON DINKES 4. Peningkatan peran aparatur desa/kelurahan serta tokoh masyarakat untuk ikut berperan dalam edukasi TBC, mendorong warga nya yang berisiko serta menjaga ketenangan lingkungan (tanpa diskriminasi) jika ada warga / pasien TBC dalam pengobatan di lingkungan nya 5. Kegiatan untuk memastikan adanya dukungan dana desa/kelurahan bagi kerja-kerja pencegahan dan pengendalian TBC di tingkat desa/kelurahan (termasuk disini adalah pembiayaan kader kesehatan bersumber dana non-Dinas Kesehatan)
  • 17. PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI PROVINSI JAWA TIMUR PROMOSI KESEHATAN TERKAIT MALARIA • Sosialisasi penyusunan rencana KPP Provinsi dan memfasilitasi penyusunan strategi komunikasi Kab/Kota • Pengadaan media lokal dan pemanfaatan media KIE nasional • Pelaksanaan Kampanye KPP Malaria tingkat Provinsi • Advokasi lintas sektor agar tersedia regulasi dan dukungan kegiatan terkait malaria di Provinsi berupa PerGub untuk percepatan dan atau pemeliharaan eliminasi Malaria • Membentuk forum koordinasi lintas sector, pertemuan berkala dan road show advokasi ditingkat Provinsi untuk percepatan dan atau pemeliharaan eliminasi Malaria • Menyusun regulasi, rencana aksi, strategi advokasi untuk percepatan dan atau pemeliharaan eliminasi Malaria di tkt Provinsi
  • 18. PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI PROVINSI JAWA TIMUR SURVEILENS MALARIA • Penyusunan Profil Malaria di Provinsi • Analisis, validasi dan umpan balik SISMAL dari Fasilitas kesehatan dan atau Kabupaten/Kota. • Melakukan Bimbingan/Pendampingan Penyelidikan Epidemiologi 1-2-5 Kabupaten/Kota endemis rendah dan Bebas Penularan Malaria di Provinsi (DAK Non Fisik/BOK Provinsi; Lampiran nomor 1.4b surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) tahun 2022. • Analisis dan umpan balik Pelaksanaan Pencegahan timbulnya Kembali penularan Malaria di Kab/ Kota Bebas Malaria • Koordinasi Lintas Batas
  • 19. PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI PROVINSI JAWA TIMUR PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO MALARIA • Pengadaan lavasida buffer stok Provinsi TATALAKSANA MALARIA • Membentuk dan Pelaksanaan Pokja Talaksana Malaria di Provinsi • Membentuk dan Pelaksanaan jejaring kerjasama Pemerintah-swasta dalam tatalaksana Malaria (PPM di Provinsi • Pembentukan jejaring pemantapan mutu laboratorium Malaria di Provinsi dan Kab/Kota dan rujukannya. • Pelaksanaan kegiatan pemantapan mutu laboratorium Malaria antara lain melalui uji silang, panel test dgn menggunakan slide standar di Provinsi. (DAK Non Fisik/BOK Provinsi Lampiran nomor 1.4a surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) tahun 2022 • Bimbingan teknis dan supervise tata laksana oleh Provinsi Bersama anggota pokja tatalaksana malaria
  • 20. PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR PROMOSI KESEHATAN TERKAIT MALARIA • Penyusunan dan penyediaan media KIE lokal dan pemanfaatan media nasional dan Provinsi (DAK Non Fisik/ BOK Kabupaten/Kota lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) no 2.4f. dan BOK Puskesmas lampiran nomor 3.4.26) tahun 2022 • Sosialisasi penyusunan strategi komunikasi terkait Malaria • Membentuk/laksanakan forum koordinasi lintas sector, pertemuan berkala dan road show advokasi ditingkat Kab/Kota utk pemeliharaan eliminasi Malaria didesa/kelurahan tinggi migrasi ke daerah endemis. (DAK Non Fisik/ BOK Kab/Kota lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) no 2.4c & BOK Pusk no 3.4.51) tahun 2022.
  • 21. PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR SURVEILENS MALARIA • Pelaksanaan peningkatan penemuan kasus di Desa dgn migrasi penduduk kedaearah endemis termasuk oleh kader. (DAK Non Fisik/ BOK Pusk lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 3.4.10, 12) tahun 2022. • Pendampingan/Bimbingan pemberdayaan masyarakat refreshing/ pelatihan (DAK Non Fisik/BOK Kab/ Kota lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 2.4e dan Pusk lampiran nomor 3.4.47,48, 49, 50) tahun 2022. • Penyusunan Profil Malaria di Kab/Kota • Analisis, validasi dan umpan balik data SISMAL/PE dari Fakses (DAK Non Fisik/BOK Puskesmas lampiran surat Sekjen 01/01/18370/ 2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 3.4.8) tahun 2022. • Melakukan Self Assessment utk Stratifikasi Pencegahan timbunya Kembali Malaria • Pelatihan penyegaran PE dan SISMAL • Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi Malaria termasuk klasifikasi kasus Malaria (DAK Non Fisik/BOK Kabupaten/Kota lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) no. 2.4e dan BOK Puskesmas nomor 3.4.7). 2022. • Pemetaan daerah reseptif malaria • Pelaksanaan surveilans vektor malaria (DAK Non Fisik/BOK Pusk lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 3.4.32) tahun 2022.
  • 22. PRIORITAS KEGIATAN MALARIA DI KABUPATEN/KOTA JAWA TIMUR- 2 PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO MALARIA • Pengadaan Larvasida untuk daerah reseptif • Pelaksanaan integrated Vektor Management (IVM) daerah reseptif pasaca PE 1-2-5 (DAK Non Fisik/ BOK Puskesmas lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 3.4.30) tahun 2022. • Refreshing pengendalian vector Malaria TATALAKSANA MALARIA • Refreshing tenaga mikroskopis puskesmas terpilih • Penyediaan bahan pemeriksaan lab dan RDT • Uji silang slide mikroskop (DAK Non Fisik/ BOK Kabupaten/Kota lampiran surat Sekjen 01/01/18370/2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 2.4a) tahun 2022. • Bimtek Diagnosis dan tatalaksana ke Faskes Bersama team Tatalaksana Kab/Kota (DAK Non Fisik/ BOK Kabupaten/Kota lampiran surat Sekjen 01/01/18370/ 2021, tgl 27 Sept 2021) nomor 2.4b) tahun 2022. • Refreshing tatalaksana Malaria utk tenaga medis, paramedis
  • 23. USULAN DAK FISIK TERKAIT ATM 2023 Untuk pengusulan DAK Fisik HIV/ AIDS, TBC, Malaria harap menyiapkan data dukung: 1. Surat Pengantar Kadinkes Kab/Kota tentang Usulan Menu DAK Fisik untuk Kabupaten/Kota. 2. Telaah Kadinkes Kab/Kota tentang kebutuhan dan perencanaan pengendalian ATM. 3. TOR dan RAB ditandatangani Kabid P2P Dinkes Kab/Kota. 4. Laporan stock jumlah barang yang ada. 5. Daftar rencana distribusi. 6. Referensi harga
  • 24. Usulan Menu DAK HIV/AIDS 2023: Rapid HIV dan reagen sifilis • Dapat diusulkan untuk skirining HIV dan sifilis pada bumil oleh semua Kabupaten/Kota yang membutuhkan
  • 25. Usulan Menu DAK Fisik TBC 2023: Kartrid TCM, Pot Dahak, Reagen ZN, Kaca slide, Masker medis, Masker N95, Tuberkulin • Kartid: Kab/Kota yang telah memiliki mesin TCM • Pot Dahak, Reagen ZN, Kaca slide, Masker medis, Masker N95, Tuberkulin: untuk semua Kabupaten/Kota yang membutuhkan
  • 26. Usulan Menu DAK Fisik Malaria 2023: Kelambu, RDT Malaria, Larvasida Malaria  Larvasida Malaria: untuk Kab/Kota yang reseptif dan masih ada kasus malaria (baseline data 2021) semua kategori Kab/Kota Bebas,.  RDT Malaria: Untuk Kab/Kota MMP dan kegiatan surveillance migrasi kategori Kab/Kota Bebas.
  • 27. Kegiatan RSSH di Provinsi Apa pokok kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai Keluaran / Deliverables.
  • 28. 1. Penyusunan Pedoman Teknis Integrasi ATM dalam Dokumen Perencanan di Daerah (khususnya: Renja, RKPD dan APBD) 2. Diseminasi-Asistensi-Supervisi Daerah dalam Integrasi ATM pada Dokumen Perencanaan 3. Kerja kerja advokasi oleh ADINKES Pusat dan khususnya ADINKES Wilayah (Program Coordinator) ke Daerah 4. Dukungan Pengembangan SIPD Kemendagri (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) untuk monitoring anggaran APBD 5. Penguatan forum Kemitraan untuk mencapai target dukungan dana desa untuk ATM, peran serta sector swasta serta bentuk kegiatan lainnya yang mendukung implementasi ATM 6. Kajian kebijakan untuk insentive pelaksanaan ATM oleh Pemda 7. Berbagai kegiatan terkait lainnya di Pusat dan Daerah (pertemuan, kunjungan asistensi, komunikasi intensif, dll) POKOK POKOK KEGIATAN RSSH
  • 29. Kegiatan RSSH di Provinsi (BL 386) No Dekripsi Keluaran 1 Mendapatkan anggaran ATM Tahun 2022 diluar Dinas Kesehatan dan membuat analisis serta masukan / rekomendasi terkait ATM 2 Mendapatkan dokumen RKPD Pemda tahun 2022 dan membuat analisisi serta rekomendasi / masukan terkait ATM 3 Mendapatkan dokumen Renja Dinkes tahun 2022 dan membuat analisis serta rekomendasi / masukan 4 Mendapatkan anggaran ATM Tahun 2022 pada Dinas Kesehatan dan membuat analisis serta masukan / rekomendasi terkait ATM 5 Melakukan pertemuan pembahasan untuk memberikan masukan kepada Kab/Kota terkait RKPD, Renja dan RKA APBD untuk ATM 6 Melakukan kegiatan advokasi pendanaan dana desa dengan hasil notulen atau bentuk lain atas penerimaan desa untuk mendukung ATM atau kontribusi perusahaan dalam dana desa 7 Melakukan kegiatan pemberian masukan untuk RKPD dengan hasil notulen atau
  • 30. Kegiatan RSSH di Provinsi (BL 386) No Dekripsi Keluaran 8 Melakukan kegiatan pemberian masukan untuk RKA APBD dengan hasil RKA atau bentuk lain atas penerimaan Dinkes atau Dinas lainnya untuk anggaran ATM 9 Melakukan kegiatan pemberian masukan untuk Renja Dinkes dengan hasil notulen atau bentuk lain atas penerimaan Dinkes pada Renja Dinkes terkait substansi ATM 10 Adanya hasil yaitu perbaikan rumusan ATM pada dokumen RKPD Dinkes atau Dinas lainnya untuk anggaran ATM pada APBD tahun depan 11 Adanya hasil advokasi yaitu RKA APBD dengan kenaikan APBD minimal 30% atau bentuk lain atas penerimaan Dinkes atau Dinas lainnya untuk anggaran ATM 12 Adanya hasil pada dokumen Renja APBD dengan rumusan pembiayaan substansi ATM sesuai ketentuan 13 Berhasilnya input semua data terkait APBD, Renja, RKPD dan kemitraan (dana desa dan kontribusi perusahaan/sektor swasta)
  • 32. 1. ADINKES telah mengusulkan adanya petunjuk teknis dari Kemendagri agar daerah mengetahui prioritas anggaran di daerah sesuai level endemisitas. 2. Penataan aspek perencanaan dan penganggaran di daerah penting dilakukan sehingga dapat lebih menjamin anggaran yang akuntabel. 3. Kiranya Program Coordinator sudah melakukan approach kepada Dinkes provinsi dan Dinkes Kab/Kota. PENUTUP