2. Participatory Rural Appraisal
• Dalam Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif justru masyarakat
memanfaatkan informasi dan hasil kajian mereka sendiri untuk
mengembangkan rencana kerja mereka agar lebih maju dan mandiri.
• Keluaran Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif adalah gambaran
tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, potensi serta
peluang pengembangan.
• Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif dilakukan oleh masyarakat
dan difasilitasi atau didampingi oleh Tim Pemberdayaan Masyarakat
3. Participatory Rural Appraisal
• sekumpulan teknik dan alat yang mendorong masyarakat pedesaan
untuk turut serta meningkatkan dan menganalisa pengetahuannya
mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat
membuat rencana dan tindakan
• Teknik dan alat PRA berupa visual (gambar, tabel, bentuk) yang
dibuat oleh masyarakat sendiri dan dipergunakan sebagai media
diskusi masyarakat tentang keadaan mereka sendiri serta
lingkungannya.
• Kualitas informasi yang digali dengan PRA biasanya tinggi, namun
kuantitatif kadang-kadang kurang tepat
4. Tahapan-tahapan dalam proses kajian
keadaan pedesaan partisipatif meliputi
A. Persiapan desa bersama wakil masyarakat
1. Menentukan tempat dan waktu;
2. Koordinasi dengan pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat
3. Mengumumkan kepada mayarakat;
4. Persiapan akomodasi dan konsumsi serta dana yang
diperlukan;
5. Tahapan-tahapan dalam proses kajian
keadaan pedesaan partisipatif meliputi
B. Persiapan dalam tim
5. Menentukan bahan pendukung dan media;
6. Menentukan informasi yang akan dikaji;
7. Menentukan teknik PRA yang ingin dipakai;
8. Membagi peran dalam Tim PM
C. Melakukan kajian keadaan kegiatan PRA:
9. Berbagi pengalaman dan pengetahuan
10. Analisa pengalaman dan pengetahuan
11. Menyimpulkan
6. Tahapan-tahapan dalam proses kajian
keadaan pedesaan partisipatif meliputi
D. Pengumpulan dan perumusan hasil PRA (pelaporan)
Lokakarya/Musyawarah Masyarakat:
12. Mempresentasi semua hasil PRA;
13. Mendiskusikan kembali dengan masyarakat untuk
mempertajam temuan;
14. Penyusunan hasil akhir analisa kajian potensi, kesempatan,
masalah dan kemungkinan pengembangan program oleh
masyarakat.
7. Keluaran Kajian Keadaan Pedesaan adalah
gambaran tentang :
1. potensi sumber daya alam yang dimiliki masyarakat, termasuk sistem
usaha;
2. potensi sosial masyarakat;
3. potensi perekonomian masyarakat;
4. potensi lembaga atau kelompok kegiatan yang ada, latar belakangnya,
strukturnya, kegiatannya dan lain-lain (termasuk lembaga pelayanan, baik
pemerintah maupun non- pemerintah);
5. masalah-masalah masyarakat;
6. prioritas dan penyebab masalah;
7. peluang-peluang pengembangan.
8. Triangulasi
• teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
pembanding terhadap data itu, melalui:
1. Keragaman Teknik PRA
2. Keragaman Sumber Informasi
3. Keragaman Latar belakang Tim Fasilitator
lebih baik membentuk Tim 'multi- disiplin
9. Prinsip-prinsip PRA
1. Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan)
2. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat
3. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator
4. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan
5. Prinsip santai dan informal
6. Prinsip triangulasi
7. Prinsip mengoptimalkan hasil
8. Prinsip orientasi praktis
9. Prinsip keberlanjutan dan selang waktu
10. Prinsip belajar dari kesalahan
11. Prinsip terbuka
10. Teknik dan Alat PRA
1. Pemetaan desa
2. Kalender musim
3. Transek (penelusuran desa)
4. Diagram Venn (bagan hubungan kelembagaan)
5. Bagan perubahan dan kecenderungan
6. Ranking kesejahteraan
7. Diagram alur
8. Analisa Kehidupan
9. Penentuan angka dan ranking
11. 1. Pemetaan Desa
• adalah teknik PRA untuk memfasilitasi masyarakat untuk
mengungkapkan keadaan wilayah desa tersebut beserta
lingkungannya sendiri
• Hasilnya adalah peta atau sketsa keadaan sumberdaya umum desa
atau peta dengan topik tertentu (peta topikal), sesuai kesepakatan
dan tujuannya, misalnya 'peta Kolam air tawar, peta pengolah ikan,
dan peta penyebaran penduduk.
12. Tahapan dalam pelaksanaan meliputi
1. sepakatilah tentang topik peta (umum atau topikal) serta wilayah
yang akan digambar;
2. sepakatilah tentang simbol-simbol yang akan digunakan
3. menyiapkan bahan yang dibutuhkan
4. gambarlah (masyarakat!!) batas-batasan wilayah dan beberapa
titik tertentu (misalnya jalan, sungai, rumah ibadah, sekolah,
pasar, kantor desa)
13. Tahapan dalam pelaksanaan meliputi
5. melengkapi peta dengan detail-detail sesuai topik peta (umum
atau topikal)
6. diskusilah lebih lanjut tentang keadaan, masalah-masalah, sebabnya
serta akibatnya
7. menyimpulkan apa yang dibahas dalam diskusi
8. pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi dan kalau
pembuatan peta dan diskusi sudah selesai, peta digambar kembali
atas kertas (secara lengkap dan sesuai peta masyarakat).
14.
15. 2. Kalender Musim
• Kegiatan-kegiatan dalam daur kehidupan masyarakat desa sangat
dipengaruhi siklus musim
• Kalender musim menunjukkan perubahan dan perulangan keadaan-
keadaan seperti cuaca, musim ikan dalam satu kurun waktu tertentu
(musiman)
16. Tahapan dalam pelaksanaan meliputi:
1. Gambarlah sebuah kalender dengan 12 bulan (atau 18 bulan) sesuai kebutuhan.
2. diskusi umum tentang jenis-jenis kegiatan serta keadaan apa yang paling sering
terjadi pada bulan-bulan tertentu dan apakah kegiatan itu selalu terulang dari tahun
ke tahun.
3. gambarlah kegiatan-kegiatan utama serta keadaan-keadaan kritis yang berakibat
besar bagi masyarakat dalam kalender (menyepakati tentang simbol-simbol dulu).
4. mendiskusikan lebih lanjut tentang keadaan, masalah- masalah, sebabnya serta
akibatnya.
5. menyesuaikan gambaran dengan hasil diskusi.
6. menyimpulkan apa yang dibahas dalam diskusi.
7. pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi dan kalau pembuatan kalender dan
diskusi sudah selesai, kalender digambar kembali di atas kertas (secara lengkap dan
sesuai gambar masyarakat).
17.
18. 3. Transek (Penelusuran Desa)
• teknik untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung
lingkungan dan keadaan sumber-sumberdaya dengan cara berjalan
menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati
• diperoleh gambaran keadaan sumber daya alam masyarakat beserta
masalah-masalah, perubahan-perubahan keadaan dan potensi-potensi
yang ada.
• Hasilnya digambar dalam diagram transek atau 'gambaran irisan muka
bumi.
• Jenis-jenis transek meliputi 'Transek sumber daya desa umum, Transek
sumber daya alam, Transek Topik Tertentu, misalnya'transek mengamati
sumber pakan ternak' atau transek pengelolaan tanah.
19. Transek biasanya terdiri dari dua tahapan
utama yaitu:
1. perjalanan dan observasi
1.1. sepakatilah tentang lokasi-lokasi penting yang akan dikunjungi serta
topik-topik kajian yang akan dilakukan (misalnya penggunaan
lahan, jenis tanah, pengairan, ketersediaan pakan ikan, masalah,
potensi dan lain-lain)
1.2. sepakatilah lintasan penelusuran serta titik awal dan titik akhir (bisa
memanfaatkan hasil Pemetaan Desa)
1.3. lakukan perjalanan dan mengamati keadaan, sesuai topik- topik yang
disepakati
1.4. buatlah catatan-catatan hasil diskusi di setiap lokasi (tugas pencatat)
20. Transek biasanya terdiri dari dua tahapan
utama yaitu:
2. pembuatan gambar transek
2.1 sepakatilah simbol yang akan dipergunakan dan mencatat simbol dan artinya
2.2. gambarlah bagan transek berdasarkan hasil lintasan (buatlah dengan bahan yang mudah
diperbaiki/dihapus agar masih dapat dibuat perbaikan)
2.3. untuk memfasilitasi penggambaran, masyarakat diarahkan untuk menganalisa mengenai:
a.perkiraan ketinggian.
b. perkiraan jarak antara satu lokasi dengan lokasi lain.
c. mengisi hasil diskusi tentang topik-topik dalam bentuk bagan/matriks (lihat contoh).
2.4. . kalau gambar sudah selesai, mendiskusikan kembali hasil dan buat perbaikan jika diperlukan.
2.5. . mendiskusikan permasalahan dan potensi masing-masing lokasi.
2.6. menyimpulkan apa yang dibahas dalam diskusi.
2.7. pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi.
21.
22. 4. Diagram Venn (Bagan Hubungan
Kelembagaan)
• untuk melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang
terdapat di desa (dan lingkungannya).
• Diagram venn memfasilitasi diskusi masyarakat untuk
mengidentifikasi pihak-pihak apa berada di desa, serta menganalisa
dan mengkaji perannya, kepentingannya untuk masyarakat dan
manfaat untuk masyarakat.
• Lembaga yang dikaji meliputi lembaga-lembaga lokal, lembaga-
lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga swasta (termasuk
Lembaga Swadaya Masyarakat).
23. Tahapan dalam pelaksanaan Diagram Venn
meliputi:
1. bahaslah dengan masyarakat lembaga-lembaga yang terdapat di desa
(lembaga-lembaga yang terkait dengan topik yang akan dibahas)
2. catatlah daftar lembaga-lembaga pada flipchart
3. guntinglah sebuah lingkaran kertas yang menunjukkan masyarakat
4. sepakatilah mengenai simbol-simbol yang dipergunakan, misalnya:
a. besarnya lingkaran: menunjukkan pentingnya lembaga- lembaga
tersebut menurut pemahaman masyarakat. Semakin penting suatu
lembaga maka semakin besar lingkaran
b. jarak dari tingkatan masyarakat: menunjukkan manfaat lembaga
tersebut menurut pemahaman masyarakat. Semakin dekat dengan
lingkaran masyarakat maka lembaga tersebut semakin bermanfaat
24. Tahapan dalam pelaksanaan Diagram Venn
meliputi:
5. tulislah kesepakatan simbol-simbol tersebut pada flipchart agar mudah
diingat oleh masyarakat
6. bahaslah apakah lembaga-lembaga tersebut 'penting'
menurut pemahaman masyarakat dan menyepakati besarnya lingkaran
yang mewakili lembaga tersebut
7. guntinglah kertas-kertas yang berbentuk lingkaran yang besarnya sesuai
dengan kesepakatan, tulislah nama lembaga tersebut pada lingkaran itu
8. letakkanlah lingkaran masyarakat di atas lantai
9. bahaslah bagaimana manfaat lembaga tersebut terhadap masyarakat
yang ditunjukkan oleh jaraknya dari lingkaran masyarakat
25. • Yang perlu diperhatikan pentingnya suatu lembaga terhadap
masyarakat (yang ditunjukkan oleh besarnya lingkaran) belum tentu
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat (yang ditunjukkan oleh jarak
dari lingkaran masyarakat).
26.
27. 5. Bagan Perubahan dan Kecenderungan
• teknik PRA yang memfasilitasi masyarakat dalam mengenali
perubahan dan kecenderungan berbagai keadaan, kejadian serta
kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu.
• Hasilnya digambar dalam suatu matriks.
• Dari besarnya perubahan hal-hal yang diamati dapat diperoleh
gambaran adanya kecenderungan umum perubahan yang akan
berlanjut di masa depan
• Hasilnya adalah bagan/matriks perubahan dan kecenderungan yang
umum desa atau yang berkaitan dengan topik tertentu, misalnya hasil
panen, jumlah penebaran ikan, cuaca dan lain-lain.
28. Tahapan pembuatan Bagan Perubahan
meliputi:
1. mendiskusikan perubahan-perubahan penting yang terjadi di desa
serta sebab-sebabnya
2. sepakatilah topik-topik utama yang akan dicantumkan ke dalam
bagan
3. sepakatilah simbol-simbol yang akan dipakai, baik untuk topik
(gambar-gambar sederhana) maupun untuk nilai (biji-bijian, kerikil dan
lain-lain)
4. selang waktu yang akan dicantumkan
29. Tahapan pembuatan Bagan Perubahan
meliputi:
5. buatlah bagan di kertas, papan tulis atau tanah
6. mendiskusikan perubahan-perubahan, sebab-sebab, akibat-
akibatnya, apakah perubahan akan berlanjut pada masa depan
(kecenderungan)
7. menyimpulkan apa yang dibahas dalam diskusi
8. pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi dan kalau
pembuatan bagan dan diskusi sudah selesai, bagan digambar
kembali atas kertas (secara lengkap dan sesuai hasil
masyarakat).
30.
31. 6. Ranking Kesejahteraan
• teknik PRA yang sangat berguna dalam mengidentifikasi tingkatan
kesejahteraan dalam satu wilayah (dusun/ desa).
• Ranking Kesejahteraan memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan
kriteria-kriteria terhadap kesejahteraan masyarakat serta menilai
perbedaan- perbedaan dalam kesejahteraan di wilayah mereka
• Untuk melakukan Ranking Kesejahteraan diperlukan daftar semua Kepala
Keluarga (KK) dalam suatu wilayah yang akan dikaji. Setiap nama ditulis
atas satu kartu kecil (dengan jelas). Sebaiknya jumlah KK yang termasuk
proses ranking tidak lebih dari pada 100. Ranking kesejahteraan dapat
dilakukan dengan kelompok kecil (misalnya 5 - 8 orang) dan diulangi
beberapa kali untuk periksa ulang.
32. Langkah-langkah penerapan meliputi:
1. mintalah masyarakat untuk membagi semua kartu dalam sejumlah
kelompok menurut tingkat kesejahteraan masing- masing KK
2. jumlah kelompok tergantung masyarakat
3. setelah selesai, mintalah masyarakat untuk periksa kembali apakah hasil
sudah benar
4. buatlah perubahan kalau memang diperlukan
5. kalau masih ada kelompok besar (misalnya dengan 20 KK), mintalah
masyarakat untuk membagi kelompok tersebut menurut tingkat
kesejahteraan lagi, bila mungkin
6. tanyakan masyarakat mengapa KK dibagi dalam kelompok tersebut dan
apa kriteria mereka
33. Langkah-langkah penerapan meliputi:
7. menyimpulkan apa yang dibahas dalam diskusi
8. pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi
9. ulang proses di atas dengan beberapa kelompok dan lihat di mana
ada perbedaan dalam ranking dan kriteria-kriteria yang dipakai
10. mendiskusikan perbedaan-perbedaan secara pleno dengan
masyarakat
11. pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi
34. 7. Diagram Alur
• menggambarkan arus dan hubungan di antara semua pihak dan
komoditas yang terlibat dalam suatu sistem.
• Diagram ini dapat digunakan untuk menganalisa pemasaran ternak,
alur hasil pertanian, atau komoditas lain.
• Pembuatan diagram alur memfasilitasi masyarakat dalam
menganalisa dan mengkaji suatu sistem, fungsi masing-masing pihak
dalam sistem serta bagaimana hubungan antara pihak-pihak dalam
sistem itu, termasuk ketergantungan.
•
35. tahap-tahapan pembuatan diagram alur
komoditi tertentu meliputi:
1. Diskusi umum tentang semua pembeli komoditi tersebut di desa dan dari luar
desa
2. Menggambar alur: mulai dengan produsen (petani /masyarakat)
di tengah dan buat garis ke setiap pihak pembeli
3. Membahas harga pemasaran dan perbedaan harga yang dibayar oleh masing-
masing pembeli
4. Membahas ke mana pembeli jual komoditi dan gambar
5. Membahas prioritas masyarakat untuk membeli apa
6. Menyimpulkan dan menggambar kembali atas kertas
36. 8. Analisa Kehidupan dan Mata Pencaharian
• memfasilitasi masyarakat dalam analisa tingkah- laku, keputusan- keputusan dan
strategi- strategi pemenuhan kebutuhan rumah tangga pada karakteristik sosial-
ekonomi yang berbeda- beda.
• variabel-variabel analisis mata pencaharian meliputi :
1. komposisi dan ukuran rumah tangga
2. kepemilikan kolam/lahan
3. kepemilikan alat/sarana pengolahan
4. Kepemilikan alat tangkap/perahu
5. sumber pendapatan
6. pengeluaran- pengeluaran
7. penggunaan waktu
37. Langkah-langkah meliputi:
1. identifikasi topik-topik yang termasuk 'mata pencaharian'
2. menggambarkan satu buah bundaran per orang (atau satu yang umum)
3. menganalisa topik dan mengidentifikasi bagian-bagiannya
4. menentukan berapa besarnya masing-masing bagian dalam seluruhnya
5. membagi bundaran sesuai besarnya bagian masing-masing
6. kalau semua peserta sudah selesai, diskusikan hasil dan kebenaran informasi tersebut
7. buatlah perubahan kalau memang diperlukan
8. mendiskusikan permasalahan dan potensi masing-masing yang muncul
9. menyimpulkan apa yang dibahas dalam diskusi
10. pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi dan diagram pie
11. melanjutkan dengan topik berikutnya
38. Untuk Analisa Penggunaan Waktu:
1. membagi bundaran dalam 24 bagian (sesuai jumlah jam per hari)
2. untuk anggota keluarga masing-masing (bapak, ibu, anak laki- laki,
anak perempuan) membahas kegiatannya pada setiap jam per hari
(mulai pada jam bangun, kemudian melakukan apa, selama berapa
waktu dan seterusnya)
3. menggambarkan dalam hasil diskusi dalam lingkaran
(lihat contoh).
•
39.
40.
41. 9. Penentuan Angka dan Ranking
• memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk
membanding-bandingkan berbagai aspek dari sejumlah topik serta
menyusun peringkatnya, misalnya dalam pembagian kerja, kebutuhan
pelatihan, prioritas penggunaan pakan alami atau masalah yang dihadapi.
• Teknik ini memfasilitasi masyarakat dalam kajian sejumlah topik dengan
memberi nilai pada masing-masing aspek kajian, berdasarkan sejumlah
kriteria perbandingan.
• Teknik ini membantu masyarakat dalam pengambilan keputusan yang
terbaik atau membuat pilihan yang paling penting atau mendesak.
• Ranking sering dipakai pada akhir PRA
42. 9.1. RANKING PREFERENSI
• Ranking preferensi memungkinkan para masyarakat untuk segera
menetapkan permasalahan utama atau pilihan perorangan dan
memudahkan pembandingan prioritas dari masing- masing individu.
• Pengambilan suara juga merupakan salah satu bentuk ranking
preferensi.
43. 9.1. RANKING PREFERENSI
1. pilih seperangkat masalah-masalah atau topik-topik yang akan diprioritaskan, misalnya
masalah pengolahan ikan.
2. disepakati mana yang paling penting nilainya dan mana yang kurang penting, misalnya;
yang paling penting diberi nilai tiga, yang kedua penting diberikan nilai 2 dan yang ketiga
penting diberikan nilai 1
3. mintalah kepada para masyarakat (per orang) untuk memilih item yang paling penting
atau mendesak bagi mereka berdasarkan skala prioritas, kemudian yang kedua dan
ketiga dan memberi nilai sesuai kesepakatan.
4. jika banyak peserta yang terlibat, pastikan bahwa setiap peserta mengemukakan
pilihannya dengan menaruh batu atau kacang, atau memberi nomor ke dalam diagram.
Mereka tidak sekedar ikut-ikutan pada kelompok peserta yang sedang menetapkan
ranking pilihannya.
5. tuliskanlah semua tanggapan- tanggapan peserta tersebut.
44. 9.2. RANGKING BERPASANGAN
• Rangking berpasangan memungkinkan untuk menetapkan masalah-
masalah utama atau prioritas setiap individu dalam masyarakat,
mengidentifikasi kriteria penetapan ranking dan membandingkan skala
prioritas dari individu yang berbeda- beda, secara lebih mudah.
• Langkah –langkah
1. pilih seperangkat masalah-masalah atau topik-topik yang akan
diprioritaskan, misalnya masalah budidaya ikan (kurang lebih enam
item)
2. tuliskan masing-masing item tersebut pada kartu metaplan
3. menggambar bagan ranking berpasangan
45. 9.2. RANGKING BERPASANGAN
4. letakkan dua item di depan masyarakat dan tanyakan masyarakat
mendiskusikan dan menentukan yang mana paling prioritas/mendesak (atas
kesepakatan/musyawarah)
5. catatlah jawaban dalam kotak yang tepat dalam bagan
6. letakkan dua kartu lain di depan masyarakat dan ulang proses sampai
semua dibahas
7. jika semua pasangan telah dibahas dan bagan diisi secara lengkap hitung jumlah
masing-masing item dipilih
8. item yang dipilih paling sering merupakan item yang terpenting bagi
masyarakat
9. kalau sudah selesai, diskusikan hasil dan kebenaran informasi tersebut
10. buatlah perubahan kalau memang diperlukan
11. pencatat mendokumentasi semua hasil diskusi dan diagram pie
46. 9.3. RANGKING MATRIKS LANGSUNG
• Rangking matriks langsung memungkinkan para peserta untuk
mengidentifikasi suatu daftar kriteria atas obyek tertentu.
• Ini juga memungkinkan mereka untuk memahami alasan untuk lebih
menyukai hal-hal tertentu, seperti spesies ikan tertentu, produk
tertentu atau jenis ikan tangkapan tertentu.
• Kriteria tersebut bisa berubah- ubah dari suatu kelompok ke
kelompok lain.
47. Tahap- tahap matriks langsung meliputi:
1. Mintalah para peserta untuk memilih seperangkat obyek penting bagi
mereka (misalnya jenis-jenis ikan).
2. Buat daftar kriteria yang berkaitan dengan obyek-obyek tersebut,
misalnya kemudahan pemasaran, ketersediaan pakan buatan, daya
tahan terhadap penyakit, kemudahan pengelolaan, dan sebagainya.
3. Buat gambar sebuah matriks dan letakkan obyek pada jajaran vertikal dan
kriteria pada jajaran horizontal.
4. Tanyakan obyek yang paling baik atas setiap kriteria, dengan
menggunakan nilai sebanyak obyek yang ada. Misalnya, jika ada empat
obyek, 4 = Terbaik dan 1 = Terburuk. Memprioritaskan obyek-obyek
terhadap satu kriteria, lalu kriteria kedua dan seterusnya.
48. Tahap- tahap matriks langsung meliputi:
5. jika semua telah dibahas dan bagan diisi secara lengkap hitung
nilai total masing-masing item
6. item yang dipilih paling sering merupakan item yang
terpenting bagi masyarakat
7. kalau sudah selesai, diskusikan hasil dan kebenaran
informasi tersebut
8. buatlah perubahan kalau memang diperlukan pencatat
mendokumentasi semua hasil diskusi dan diagram pie.