2. 1. Keanekaragaman Tenaga Kerja
2. Penurunan kesetiaan
3. Kekurangan tenaga kerja
4. Kekurangan keterampilan
5. Stimulus inovasi dan perubahan
3. Hal ini diartikan bahwa organisasi sekarang
ini menjadi lebih heterogen dalam masalah
jenis kelamin, kesukuaan dan kebangsaan.
Keragaman juga mencakup masalah
ketidaknormalan seperti cacat fisik,
homoseksualitas, ketuaan, dan kelebihan
berat badan.
Sekarang ini di negara maju khususnya
karyawan tidak mau melepaskan nilai-nilai
kulturalnya atau kesukaan gaya hidupnya di
lingkungan kerjanya.
4. Apabila di diterapkan manajemen secara
tepat, keanekaragaman tenaga kerja dapat
meningkatkan kreativitas dan inovasi di
dalam organisasi akan tetapi apabila
manajemen dilakukan secara tidak tepat hal
ini akan menyebabkan meningkatnya angka
pindah kerja, konflik antar karyawan dan
kesulitan dalam komunikasi
5. Pegawai perusahaan dahulu memiliki
kepercayaan bahwa perusahaan akan
memberikan penghargaan untuk kesetiaan
dan pekerjaan baik mereka, dengan
keamanan kerja, kenaikan gaji dan
keuntungan lainnya.
Di negara-negara maju khususnya, sebagai
respon kompetisi global, pengambilalihan
perusahaan, pembajakan tenaga ahli, disini
mulailah perusahaan membuang kebijakan
lama misalnya dalam keamanan kerja,
senoritas dan kompesasi.
6. Perubahan - perubahan ini
mengakibatkan menurunnya
kesetiaan karyawan. Dalam
penelitian di Amerika Serikat 57%
kayawan diantara mereka
mengatakan bahwa perusahaan
sendiri kurang setia pada
karyawannya sekarang ini
dibandingkan sepuluh tahun yang
lalu ( Traub 1990 )
7. Tantangan dalam organisasi yang
dihadapi oleh manajer adalah
menciptakan cara-cara yang terbaik
untuk memotivasi karyawan yang
kurang komitmennya terhadap
perusahaan, sekaligus
mempertahankan atau
meningkatkan kemampuan
oraganisasi dalam kompetisi global
8. Salah satu hasi majunya pembangunan di bidang
kesehatan dan program keluarga berencana
adalah penurunan angka kelahiran, terutama di
negara maju seperti Jerman, Jepang, Itali,
Swedia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat
yang mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja
muda di pasaran kerja.
Diramalkan kalau tidak terjadi penurunan
ekonomi yang mendadak ( krisis ekonomi ),
pasaran kerja dalam 15 – 20 tahun mendatang
akan menjadi bidang usaha yang empuk bagi
penyalur tenaga kerja, terutama tenaga kerja
yang terlatih dan profesional.
9. Jika nantinya lebih banyak tenaga
kerja yang ditawarkan tentunya
perusahaan harus memiliki kebijakan
yang progresif tentang SDM dan
manajemennya harus memiliki
keterampilan dalam aspek
kemanusiaan karyawan, agar dapat
diperoleh dan dipertahankan
karyawan-karyawan yang terbaik
kualitasnya.
10. Sejalan dengan kekurangan tenaga kerja,
kenyataan menunjukakan bahwa terdapat
sejumlah penacari kerja ternyata tidak
memilii keterampilan yang dibutuhkan oleh
perusahaan / organsasi.
Beberapa perusahaan telah melakukan
penurunan standar keterampilan untuk
pekerjaan tertentu, yaitu dengan membuat
pekerjaan tersebut kurang kompleks dan
lebih rutin sifatnya, seperti pada restoran
cepat saji.
11. Yang paling umum dilakukan oleh
perusahaan adalah melakukan
latihan dan redukasi pada karyawan
yang kurang keterampilannya dan
para manajer dituntut untuk lebih
bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan karyawan yang terampil
dan mempertahankan mereka agar
tidak pindah kerja pada perusahaan
saingan.
12. Banyak organisasi / perusahaan
besar di negara maju
melakukan program penciutan
biaya dan menghapus ribuan
jenis pekerjaan hanya untuk
menghindari kebangkrutan.
13. Organisasi atau perusahaan yang ingin sukses
harus memelihara dan meningkatkan inovasi
serta menguasai seni perubahan.
Keberhasilan akan diperoleh oleh suatu
organisasi atau perusahaan yang
mempertahankan flesibitas, meningkatkan
kualitas secara terus menerus, dan mengalahkan
saingan di pasaran dengan produk dan jasa yang
inovatif secara konstans.
Bidang perilaku organisasi disinilah memberiakn
berbagai kekayaan ide dan teknnik untuk
membantu merealisasikan tujuan ini.