2. Tujuan Pembelajaran
Mampu memahami peran dan fungsi penting
partisipasi bermakna masyarakat dalam setiap
pembangunan desa.
Mampu memahami metode atau alat pemetaan
sosial desa.
Mampu memahami cara melakukan verifikasi data
SDGs berbasis data hasil pemetaan sosial desa.
Mampu menyusun rencana langkah
pengorganisasian forum diskusi kelompok
masyarakat untuk melakukan verifikasi data SDGs
desa
Indikator Capaian
Penjelasan peran partisipasi
masyarakat dalam setiap
pembangunan desa.
Gambar skema pokok pemetaan
sosial desa.
Merancang rencana
pengorganisasian penguatan
partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa.
Metode Pembelajaran:
Tutorial (ceramah)
Diskusi kelompok
Curah Pendapat
Simulasi/ kerja kelompok
Waktu (Jam Pelajaran): 5 Jam
Pelajaran (5 X 45 menit)
3. GAMBARAN UMUM
1. Hadirnya Undang-Undang N0. 6 Tahun 2014 menjadi momentum untuk
pembaruan desa.
2. Desa tidak lagi sebagai objek. desa harus berubah menjadi subjek yang
kuat, maju, mandiri dan sejahtera.
3. Dinamika dan problematika yang terjadi saat di Desa saat ini.beragam.
4. Posisi pendamping desa menjadi strategis, ujung tombak dalam rangka
peningkatan kapasitas dari ekosistem desa itu sendiri.
5. Pendamping Desa penggugah kesadaran masyarakat desa ikut berperan aktif
dalam siklus pembangunan desanya.
6. Pendamping desa sebagai instrumen supra desa harusnya bisa memberi
sumbangsih pemikiran, gagasan maupun bimbingan teknis .
7. Kesadaran subtantif dalam pengetahuan yang bersifat teknis tadi, semisal
bagaimana tenaga pendamping desa sudah harus berbagi pengetahuan
kepada masyarakat desa memiliki kemampuan memverifikasi atau
mengkonfirmasi data-data SDGs (RPJMDes, RKPDes, APBDes) melalui
kajian-kajian pemetaan sosial desa.
4. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN PERMENDESA
PPDT NO. 21 TAHUN 2020
PASAL 3
Pedoman umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa bertujuan
untuk:
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pendataan desa sebagai dasar perencanaan
pembangunan desa.
b. Mempertajam arah kebijakan perencanaan pembangunan desa yang sesuai dengan
kondisi
objektif desa.
c. Memfokuskan arah kebijakan perencanaan pembangunan desa pada pencapaian
SDGs Desa.
d. Mengembangkan prakarsa dan aspirasi masyarakat dalam pembangunan desa.
e. Meningkatkan swadaya dan gotong-royong masyarakat.
f. Mengonsolidasikan kepentingan bersama.
g. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa, dan
h. Meningkatkan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai
dengan
kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa.
5. INDIKATOR
Peran partisipasi masyarakat dalam setiap pembangunan
desa.
Skema pokok pemetaan sosial.
Merancang rencana pengorganisasian penguatan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
6. Bagaimana mengambil peran untuk mengajak masyarakat agar terlibat
dalam pembangunan desa?
Langkah apa yang perlu dipersiapkan dalam menverifikasi dokumen
pembangunan Desa ?
Kenapa begitu penting menstresing siklus pembangunan desa ?
7. Saatnya kita Disko…!!!
Diskusi kita bagi 4 kelompok :
Kelompok 1: tentang peran dan fungsi partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa.
Kelompok 2: tentang metode pemetaan sosial desa.
Kelompok 3: tentang verifikasi dokumen pembangunan desa.
Kelompok 4: tentang stresing siklus pembangunan desa.
Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
kepada kelompok lain. Presentasi dilakukan oleh seorang juru bicara yang
ditunjuk oleh kelompok untuk di bahas di Pleno
(Waktu: @15 menit x 4 = 60 menit).
10. PERAN PENTING PENDAMPING DESA
MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT
• Harus disepakati, Desa menjadi lokus. Ketika menjadi lokus, maka dituntut memiliki
produk/proyek unggulan. Produk/proyek unggulan tersebut menjadi bukti
kemandirian/partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
• Kenapa demikian? Agar pembangunan tidak sebatas diskursus atau wacana dalam
ekosistem desa.
• Tujuan pembangunan desa percepatan kesejahteraan kehidupan di segala aspek. Akan
tetapi hal ini menjadi percuma, jika tidak ada hasrat ingin maju dan mandiri dari
ekosistem desa.
• Pembangunan desa harus menjadi sebuah proses belajar bagi masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat, individual maupun kolektif.
• Tidak hanya beradaptasi dengan perubahan-perubahan. Bila perlu mengarahkan
perubahan agar sesuai dengan tujuan masyarakat itu sendiri.
11. PEMETAAN SOSIAL & PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
• Lokusnya adalah masyarakat desa, mereka sebagai kekuatan utama, oleh karenanya,
harus mengenal masalah yang harus dihadapi di wilayahnya masing-masing.
• Oleh karena itu pemetaan sosial masih menjadi penting dalam rangka memetakan
potensi & masalah, cara pemecahannya bagaimana. Inilah nanti yang didorong menjadi
perencanaan pembangunan.
• Kecenderungan yang terjadi di pedesaan adalah tentang kemiskinan yang bias gender.
Masih kerap ditemukan ketidakmampuan masyarakat desa memiliki/menggunakan
faktor-faktor produksi.
• Belum lagi strategi yang kurang terarah, hal ini menyebabkan masyarakat tidak mampu
mengimbangi pembangunan dari luar wilayahnya.
• Ditambah lagi adanya pergeseran nilai dan persepsi kelembagaan lokal melihat alokasi
faktor-faktor produksi & sumber daya yang ada.
12. • Partisipasi masyarakat harus terus dikembangkan secara prosedural mulai dari
perencanaan hingga penilaian/evaluasi.
• Di konteks ini, pendamping desa harus mampu mendorong pemahaman kapasitas
masyarakat desa yang terlibat dalam pembangunan desa itu sendiri.
• Yang tak kalah pentingnya adalah memberikan pemahaman tentang bagaimana
menggunakan metode pemetaan sosial desa & mengorganisir masyarakat desa
menjadi kelompok prakarsa masyarakat agar mampu menstresing siklus
pembangunan dasa.
13. PENDATAAN PARTISIPATIF
• Data untuk program desa akan didayagunakan yang diarahkan pada pemanfaatan
data untuk pembangunan di desa.
• Data untuk program desa juga dimaksudkan untuk mendukung perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelestarian kebijakan,
penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan publik,
pembinaan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa, lembaga masyarakat.
14. Pendayagunaan Data Program Pembangunan Desa Dimanfaatkan untuk:
Mengetahui karakteristik model program pembangunan desa & permasalahan pembangunan di setiap
desa.
Bahan masukan strategis dalam musyawarah perencanaan pembangunan partisipatif berbasis
masyarakat yang menjadi pedoman dalam penentuan arah program pembangunan desa.
Koordinasi, integrasi, sinkronisasi & simplikasi kebijakan dan program pembangunan.
Menjadi alat deteksi permasalahan yang menghambat laju pembangunan desa.
Menyediakan bahan penilaian & pengukuran kinerja pembangunan desa.
Lokasi sasaran & keluarga penerima berbagai program penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan
masyarakat.
15. BERGERAK & BERBUNYI BESAR
(SEKADAR REFLEKSI)
• Tenaga Pendamping Desa adalah sebuah profesi yang diperkuat melalui oleh Undang-
Undang (UU) No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jika melihat garis besarnya, peran dan
tugasnya adalah meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa.
• Pendamping Desa harus mampu menjadi motor penggerak masyarakat desa, kalau
bahasa saya Pendamping Desa mampu menjadi sentrum pengetahuan. Artinya tugasnya
memang berat. Selain itu, Pendamping Desa ikut berperan dalam konteks politik.
• Pertanyaan reflektif paling mendasar yang harus dijawab oleh pendamping desa adalah
siapa saya? Apa yang saya perjuangkan? Dan apakah yang saya perjuangkan
berdampak?
• Harus muncul mindset, bahwa kehadiran Pendamping Desa adalah menciptakan
humanisasi dari proses-proses dehumanisasi, “memanusiakan manusia dari nilai-nilai
dirinya sebagai manusia.” Selain untuk dirinya sendiri, juga memanusiakan manusia
(masyarakat desa).
16. HARUS MEMAHAMI ISU
Kira-kira begini: capaian-capaian yang diperoleh sudah harus:
• Tersampaikan ke media massa.
• Program kerja harus dipahami secara massal.
• Meski programnya kecil, bunyinya harus besar.
• Operasionalisasi lapangan & jalur komunikasi dibuat sesimpel mungkin.
• Tidak terjebak pada perdebatan wacana.
• Bernilai strategis, meski sedikit dilakukan tapi terlihat banyak.
17. KESIMPULAN
• Sebagai Pendamping Desa bersama-sama masyarakat desa harus merancang
sebuah proyek perubahan & utamanya mampu melakukan perubahan
sebagaimana yang dirancang dan direncanakan.
• Paling tidak perubahan apa? Perubahan dalam diri sebagai Pendamping Desa
yang ujungnya nanti akan berdampak pada perubahan desa.
• Bagaimana Pendamping Desa mengawal siklus di dalam ekosistem desa.
18. LAMPIRAN GAMBAR
(Siklus Pembangunan Desa) Sesuai Pasal 14,
Permendesa PPDT No. 21 Tahun 2020
Pendataan Desa
Perencanaan
Pembangunan Desa
Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Pertanggungjawaban
Pembangunan Desa