SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Download to read offline
Dr. Auditya Purwandini Sutarto
FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
Topik
flsflsflsfls
Pendahuluan
Metabolisme dan
Fisiologis
Menentukan
Metabolisme Total
Beban Kerja Secara
Fisiologis
Energi Ekspenditur
Pengertian Beban
Kerja
Pengukuran Beban
Kerja
Kelelahan dan
Waktu Istirahat
Menentukan Waktu
Istirahat
Kelelahan
Learning Outcomes
01 Memahami konsep dasar fisiologi manusia saat bekerja
02 Menganalisis aktivitas fisik pekerja
03
Melakukan perbaikan sistem kerja berdasarkan tolok ukur
fisiologi kerja
Pendahuluan
Pengaruh Pekerjaan Terhadap Manusia
dalam Suatu Sistem Kerja
• Kriteria Faali: kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, tekanan
darah, tingkat penguapan, temperatur, komposisi kimiawi dalam darah
& air seni
• Kriteria Kejiwaan: kejenuhan, emosi, motivasi, sikap,dll
• Kriteria Hasil Kerja : output produk yang dihasilkan
REVIEW! Pengukuran Performansi Sistem Kerja
Performa Kerja dapat diukur
menggunakan kriteria waktu,
tenaga, dampak psikologis
dan sosiologis
Kriteria waktu
paling banyak
digunakan
Kriteria waktu
paling mudah
diukur dan menjadi
ukuran bagi siapa
saja
Performa Baik
Waktu Singkat
Tenaga Minim
Dampak Psikologis dan Sosiologis
Minim
Metabolisme dan Fisiologi
Pembakaran Energi pada Manusia vs Mesin
Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk menggerakkan bagian-bagian
tulang lebih dekat satu sama lain. Sebagian besar otot rangka melekat pada
tulang di sepanjang sendi.
Aktivitas “mesin” pada tubuh manusia melibatkan proses metabolisme yang
komplek yang memiliki kesamaan dengan proses pembakaran (combustion)
bahan bakar pada mesin
• Menghasilkan energi untuk memindahkan part/bagian
• Membutuhkan bahan bakar dan oksigen untuk memprosesnya
• Menghasilkan panas dan produk sampingan lainnya
Konsep Metabolisme (1)
Metabolisme adalah proses kimiawi dalam tubuh makhluk hidup penyusunan
atau penguraian dalam suatu zat tertentu agar dapat mudah terserap tubuh
Fitting the Human (Kroemer, 2017 hal 185)
Gambar 1
Konsep Metabolisme (2)
Proses menguraikan zat menjadi
partikel-partikel kecil yang nantinya
dirubah menjadi energi.
Katabolisme
Proses Penyusunan senyawa organik yang
berasal dari molekul tertentu agar dapat
mudah diserap oleh tubuh
Anabolisme
Diagram Konversi Energi mulai dari Proses Menelan
hingga diubah menjadi Panas dan Usaha (Work)
Ingestion Digestion Assimilation
Storage
Release
Body Maintenance
Heat
Muscle Use
Work
Gambar 2
Unit Energi
Joules (J) atau Calories (Cal).
Satuan Unit untuk Energi
Karbohidrat 18 kJ (4.2 Cal)
Protein 19 kJ (4.5 Cal)
Lemak 40 kJ (9.5 Cal)
Energi pada Nutrisi per gram
Watt, 1 W = 1J/s
1kcal/hour=1.163 W
Satuan Unit untuk Daya
1 cal = 4.19 J
1 J = 1 Nm= 0.2389 cal
J ke Cal dan sebaliknya
Komponen Metabolisme Total (1)
60% • Banyaknya energi yang dipakai untuk mempertahankan
fungsi vital tubuh
• Diukur saat tubuh istirahat fisik dan mental sempurna.
Metabolisme Basal
• Energi yang berhubungan dengan aktivitas fisik seperti
olahraga dan kerja manua
• Dibagi menjadi aktivitas fisik (physical activity) dan NEAT
Non Exercise Associated Thermogenesis
Activity Metabolism (Activity Thermogenesis)
Energi yang digunakan dalam proses pencernaan
Digestive Metabolism (Thermic Effect of Food)
30%
60%
10%
30%
10%
Komponen Metabolisme Total (2)
d d d dTMRd= BMRd+ AMRd + DMRd
Faktor-faktor yang Mempengaruhi BMR
• Berat badan
• Jenis kelamin
• Usia
• Ras
• Persentase lemak.
• Untuk laki-laki 20 tahun, BMRh/kg = 1.0 kcal/h=hour
per kg berat badan
• Untuk wanita 20 tahun, BMRh/kg = 0.9 kcal/h=hour
per kg berat badan
• Pengurangan 2% dari nilai awal per dekade (10 tahun)
diatas usia 20 tahun
BMR = Basal Metabolism Rate
AMR = Activity Metabolism Rate
DMR = Digestive Metabolism Rate
daily, h = hour
1
Tabel 1
Contoh 1: Menentukan Metabolisme Total
Tentukan metabolisme basal seorang wanita usia 35 tahun dengan berat 59 kg
BMRd= 0.873(59)(24)=1238 kcalBMRd= 0.873(59)(24)=1238 kcal
BMRm= 1238/1440=0.86 kcal/minBMRm= 1238/1440=0.86 kcal/min
Nilai BMR per menit dilakukan dengan membagi BMRd ke dalam menit (24 jam
= 1440 menit)
• Usia 35 tahun perlu koreksi waktu sebesar 1.5 (1.5 dekade > 20 thn)
• Koreksi 1.5 (0.02) = 0.03
• Adjusted BRMh/kg = 0.9(1-0.03)=0.873 kcal/hr per kg berat badan
Jawab
Untuk berat 59 kg selama 24 jam maka BMR harian
Menentukan Energy Expenditure Rates
ERm= BMRm+ AMRm
ERm= Expenditure Rate of the activity, kcal/min
DMRd = Digestive Metabolism Rate, kcal/day
Untuk melakukan aktivitas fisik seperti dalam tabel-tabel sebelumnya,
tubuh manusia harus mengeluarkan energi sebesar
TMRd= 0.1(BMRd+ AMRd)+BMRd+ AMRd
Tingkat metabolisme total harian sebesar
m = minute, d = day
DMRd
2
3
Konsumsi Energi Aktivitas Sehari-hari (1)
Pekerjaan Energi (kkal /menit)
Duduk 0.3
Jongkok (Kneeling) 0.5
Squat 0.5
Berdiri 0.6 – 2.2
Stooping
(Membungkuk)
0.8
Berjalan dengan beban
10 kg
3.6
Bersepeda 16 km/jam 5.2
Menaiki tangga
(kemiringan 30 derajat)
13.7
Tabel 2
Konsumsi Energi Aktivitas Sehari-hari (2)
Pekerjaan Kkal/min
Tidur BMR
Istirahat (duduk) 1.5
Berjalan (3km/jam) 2.8
Berjalan (4.5km/jam) 4.0
Berjalan (6km/jam) 5.2
Jogging (7.2km/jam) 7.5
Lari (12km/jam) 12.7
Naik tangga 100
langkah/min
13.7
Tabel 3
Konsumsi Energi Aktivitas Sehari-hari (3)
Pekerjaan Kkal/min Pekerjaan Kkal/min
Office work, duduk 1.6
Menggergaji kayu
manual
6.8
Office work, berdiri 1.8 Memotong kayu 8.0
Perakitan ringan,
duduk
2.2
Memotong rumput
dengan mesin
8.3
Menyoldir, duduk 2.7
Mencangkul/Menyekop
beban 7 kg
8.5
Membersihkan jendela 3.1 Naik tangga beban 8kg 9.0
Tukang batu 4.0
Naik tangga curam
beban 10kg
16.2
Tabel 4
Contoh 2: Menentukan Tingkat Metabolisme
Seorang wanita pekerja usia 35 tahun berat 65 kg dalam contoh sebelumnya
menghabiskan energi untuk berbagai kegiatan berikut
1. Tidur selama 8 jam
2. Bersepeda pulang pergi selama 1 jam dengan kecepatan 16km/jam
3. Berdiri selama 2 jam
4. Melakukan perakitan manual posisi duduk selama 6 jam
5. Menonton TV dan istirahat selama 7 jam
Tentukan tingkat metabolismenya selama 24 jam
Catatan:
Nilai dalam tabel berlaku untuk orang dengan berat 72kg (160lb) orang yang ditinjau
berbeda dilakukan adjusment dengan mengalikan nilai ER dalam tabel dengan rasio
W/72 (dalam kg) atau W/160 (dalam lb). W = berat badan
Aktivitas
Waktu
(menit)
ERm
(kkal/min)
Weight
Factor
Energi Total
(kkal)
Tidur 480 0.86 --- 413
Bersepeda
16km/jam
60 5.2 65/72=0.9 282
Berdiri 120 2.2 65/72=0.9 238
Merakit, duduk 360 2.2 65/72=0.9 715
Aktivitas lain 420 1.5 65/72=0.9 569
1440 BMRd + AMRd 2217
0.10(BMRd + AMRd) 222
TMRd 2438 kkal
Tabel 5
Jawab
Beban Kerja Secara Fisiologi
01
02
Energi Ekspenditur
Pengertian Beban Kerja
03 Pengukuran Beban Kerja
Energi Ekspenditur
Konsumsi Oksigen Saat Bekerja
Saat tubuh bekerja, konsumsi
oksigen (O2 ) dan pelepasan
karbondioksida merupakan
salah satu indikator untuk
mengukur produksi energi
metabolisme
Misalkan secara umum rata-
rata nilai energi O2 adalah 5
kcal (21 kJ) per liter O2, maka
kita dapat mennghitung energi
yang diubah tubuh untuk suatu
aktivitas berdasarkan volume
O2 yang diserap
Denyut Jantung Saat Bekerja (1)
Denyut jantung saat bekerja
merupakan salah satu metode
yang paling banyak digunakan
untuk menghitung beban kerja
• Kondisi normal/ istirahat, laju
detak jantung manusia berkisar
diantara 60-70 detak/menit
• Kondisi bekerja, rata‐ rata laju
detak jantung naik menjadi 110
– 140 detak/menit karena
kebutuhan energi tinggi
sehingga jantung perlu bekerja
lebih keras memompa aliran
darah
Denyut Jantung Saat Bekerja (2)
• Denyut nadi pada saat istirahat (resting pulse) adalah rata‐rata denyut
nadi sebelum pekerjaan dimulai
• Denyut nadi selama bekerja (working pulse) adalah rata‐rata denyut nadi
selama seseorang bekerja
• Denyut nadi untuk kerja (work pulse) adalah selisih antara denyut nadi
selama bekerja dan selama istirahat
• Denyut nadi selama istirahat total (total recovery cost) adalah jumlah
aljabar denyut nadi dari berhentinya denyut pada saat suatu pekerjaan
selesai dikerjakan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahat
• Denyut kerja total (total work or cardiac cost) adalah jumlah denyut
jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai dengan denyut berada
pada kondisi istirahatnya (resting level)
Denyut Jantung Saat Bekerja (3)
• Alat ukur: cardiotachometer dan pulse meter
Cara Pengukuran
• Manual dg meraba denyutan pada arteri radialis
Konsumsi Energi (Energy Expenditure)
• Denyut jantung merupakan indikator fungsi peredaran darah
sedangkan konsumsi oksigen indikator konversi metabolisme
• Denyut jantung dan konsumsi oksigen saling berhubungan dengan
kerja fisik
• Denyut jantung dapat digunakan untuk mengukur konsumsi oksigen
• Konsep oxygen deficit and oxygen debt
Energi ekspenditur, denyut jantung sebelum, selama, dan
sesudah steady-state work
Gambar 3
Energy Expenditure, Denyut Jantung, dan
Konsumsi Oksigen
Gambar 4
Klasifikasi Beban Kerja berdasarkan Energy
Expenditure dan Denyut Jantung
Klasifikasi
By energy expenditure
By heart rate
kJ/min Kcal/min
Light, easy 10 2.5 90 atau kurang
Medium, moderate 20 5 100
Heavy, hard 30 7.5 120
Very heavy 40 10 140
Extremely heavy 50 12.5 160 atau lebih
Tabel 6
Nilai VO2 max, MET, dan RPE berbagai
Aktivitas fisik
RPE= Rating Perceived Effort (Bjorg Scale)
MET = Metabolism Equivalent Task, 1 MET ≈
penyerapan oksigen 0.250 L/min
Perubahan Fungsi Fisiologis dari Istirahat ke
Kerja/Usaha Maksimal
Konsumsi Energi Dari 1 ke 20 kkal/min x 20
Penyerapan Oksigen Dari 0.2 – 4 L x 20
Aktivitas Jantung Denyut jantung dari 60 – 180 detak/min x 3
Volume Stroke dari 50 – 150ml x 3
Cardiac Output = minute volume x heart rate;
dari 5 – 35 L/min
x 7
Tekanan darah, systolic, dari 90 – 270mmHg x 3
Pernapasan Breathing rate dari 10 – 50 napas/min x 5
Minute volume = tidal volume x breathing rate; dari 5
– 100 L/min
x 20
Tabel 7
Kenaikan Denyut Jantung Saat Bekerja berat dan
Saat Kerja Fisik Ringan kondisi steady-sate
Gambar 5
Rekomendasi Energy Expenditure (EE) dan Denyut Jantung
Pekerja untuk 8 Jam Kerja per Hari (1)
Indeks Fisiologis Laki-laki Wanita
Tingkat energi ekspenditure aktivitas fisik
(maksimum rata-rata pembobotan berdasarkan
waktu (time-weighted average) sepanjang shift
kerja) 𝐸𝑅
5.0 kkal/min 4.0 kkal/min
Energi ekspenditure aktivitas fisik untuk satu shift 8
jam kerja
2400 kkal 1920 kkal
Denyut jantung 𝐻𝑅 120 detak/min 110 detak/min
Nilai dalam tabel ini adalah time-weighted average values sepanjang shift kerja
Tabel 8
Rekomendasi Energy Expenditure dan Denyut Jantung
Pekerja untuk 8 Jam Kerja per Hari (2)
Untuk menghitung time-weighted average values pada periode waktu tertentu
Time-weighted average values adalah nilai yang telah diberi pembobotan berdasarkan
waktu, artinya saat bekerja ada periode pekerja bekerja melebihi waktu ini yang
akhirnya dikompensasi dengan saat ia bekerja menggunakan energi ekspenditur lebih
rendah
𝐸𝑅= time-weighted average values; kkal/min
𝐸𝑅 = Energi ekspenditure selama periode ke –i; kkal/min
𝑇 = lama periode (waktu) ke –i; min=menit
4
Contoh 3: Menentukan Energi Ekspenditure Rata-rata
Seorang laki-laki melakukan pekerjaan bersifat repetitif selama 4 jam setiap pagi yang
membutuhkan EE sebesar 7.5 kkal/min. Setiap jam ia bekerja selama 40 menit dan
beristirahat 20 menit. Selama waktu istirahat, EE yang digunakan 1.5 kkal/min. Hitung
tingkat energi ekspenditure setelah pembobotan rata-rata berdasarkan waktu
= kal/min
Perhatikan nilai 5.5 kkal/min ini melebihi rekomendasi berdasarkan tabel untuk
pekerja laki-laki 5.0 kkal/min
Jawab
Konsumsi Energi Beberapa Pekerjaan
Pekerjaan
Kilo kalori per hari
Laki-laki Wanita
Bookkeeper 2400 2000
Sekretaris 2700 2250
Supir Bis 3000 2500
Operator Mesin 3300 2750
Buruh 3900 3250
Tukang kayu 3900 3250
Pekerja tambang 4200
Penebang kayu 4500
Atlet 4000 4250
Tabel 9
Pengertian Beban Kerja
Permendagri No 12 / 2008
Menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan
merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu
Faktor-faktor Mempengaruhi Kapasitas Kerja
Personal
Usia
Berat Badan
Jenis Kelamin
Konsumsi Alkohol
Merokok
Gaya hidup aktif / tidak aktif
Olahraga
Status Gizi
Motivasi
Lingkungan
Polusi Udara
Kualitas udara dalam ruang
Ventilasi
Ketinggian
Kebisingan
Suhu ekstrim panas atau dingin
Lebih Detil
Hubungan antara Manusia dengan Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Beban Kerja Fisik
LebihDetil
Gambar 6
Pengukuran Beban Kerja Fisik
Pengukuran Beban Kerja Fisik
Pengukuran Konsumsi
Oksigen saat seseorang
melakukan pekerjaan
• Tabel
• Pengukuran Subyektif
• Estimasi dari Denyut jantung
• Job Task Analysis
Langsung Tidak Langsung
More Complex
More Accurate
Pengukuran Secara Langsung
Metode klasik untuk mengukur beban kerja fisik atau energi
ekspenditur saat bekerja menggunakan Douglas Bag atau
oxylog
Pengukuran Tidak Langsung dengan Tabel
Definisi Umum
Tinjau ulang pembahasan sebelumnya tentang metabolisme dan
contoh kasus serta merujuk pada tabel 6, 7, 8
Dibutuhkan data denyut jantung pekerja saat bekerja / beraktivitas
lalu dikonversi ke rumus atau tabel yang sesuai
Pengukuran Tidak Langsung secara
Subyektif dengan RPE (Rating Perceived
Effort)
Pengukuran Tidak Langsung
dengan Estimasi dari Denyut Jantung
Data denyut jantung saat bekerja
/ beraktivitas dikonversi ke data
konsumsi oksigen
Menyusun acuan denyut
jantung dan konsumsi
oksigen di laboratorium
Data Konsumsi
Oksigen dikonversi ke
Energi Ekspenditur
Menghitung Energi Ekspenditur berdasarkan kalibrasi denyut jantung
dan konsumsi oksigen
FATIGUE & WAKTU ISTIRAHAT
01
02 Waktu Istirahat (Rest Period)
Menentukan Waktu Istirahat (Rest Period)03
Workplace Fatigue (Kelelahan Kerja)
Workplace Fatigue (Kelelahan Kerja) (1)
Kelelahan (tiredness) ekstrem dan penurunan fungsi
kapasitas tubuh yang dialami selama dan akhir hari kerja
Definisi Umum
Kelelahan Ekstrim
Penurunan Fungsi Kapasitas Tubuh
Saat Bekerja
• Kehabisan energi
• Kapasitas dan atau motivasi untuk merespon
stimulus tertentu atau terlibat dalam suatu
jenis akivitas atau perilaku
• Melibatkan 3 sumber energi: fisik, mental,
kognitif
• Berlangsung pada hari kerja
Workplace Fatigue (Kelelahan Kerja) (2)
Physical Work
Fatigue
Kelelahan fisik ekstrim
dan penurunan
kapasitas tubuh
melakukan aktivitas
fisik
Kelelahan mental
ekstrim dan
penurunan
kapasitas tubuh
melakukan
aktivitas kognitif
Mental Work
Fatigue
Emotional Work
Fatigue
Kelelahan emosi
ekstrim dan
penurunan
kapasitas tubuh
melakukan
aktivitas emosi
Penyebab Fatigue
Gambar 7
Dampak Fatigue
 Motivasi kerja menurun
 Waktu reaksi lebih lama
 Kewaspadaan berkurang
 Konsentrasi kerja terganggu
 Koordinasi psikomotor menurun
 Muncul masalah pada ingatan atau memori dan proses informasi
 Kemampuan menilai sesuatu berkurang
Waktu Istirahat (Rest Periods)
• Pemulihan dari kelelahan otot,
kenaikan denyut jantung, dan
penumpukan asam laktat dalam sel
otot
• Aspek psikologis dan fisiologis
Fungsi Waktu Istirahat
• Short breaks berkisar 5-10 min,
jika kerja < rekomendasi EE
(lihat tabel 8)
• Short breaks lebih lama jika EE
melebihi rekomendasi untuk
memulihkan tubuh dari
kelelahan.
Short Breaks vs Long Breaks
Rest breaks dianggap sebagai bagian jam
kerja, lebih singkat, dimasukkan dalam
perhitungan waktu baku.
Rest Breaks ≠ Lunch Breaks
Rest breaks yang pendek namun sering
lebih disarankan berkaitan dengan
recovery paling tajam pada awal break
kerja sebagaimana pada kurva energi dan
denyut jantung (lihat gambar 4 dan 5)
Pemberian Rest Breaks
Menentukan Lama Rest Break (1)
𝐸𝑅= time-weighted average values; kkal/min, 5 kkal/min untuk laki-laki, 4 kkal/min untuk
wanita (lihat tabel 8)
𝑇 = lama stirahat (rest); menit (min)
𝑇 = lama kerja; menit(min)
𝐸𝑅 = tingkat energi ekspenditur yang berhubungan dengan aktivitas fisik
𝐸𝑅 = tingkat metabolisme saat istirahat, sedikit di atas metabolisme basal (lihat tabel 3)
5
Contoh 4: Menentukan Lama Rest Break
Seorang laki-laki melakukan pekerjaan fisik dengan energi ekspenditur (EE) sebesar
8.2 kkal/min selama 20 menit. Berapa lama rest break yang dibutuhkan setelah waktu
kerja berakhir?
Dari tabel 8 rekomendasi EE untuk laki-laki 5.0 kkal/min, tingkat EE saat istirahat
(tabel 3) 1.5 kkal/min. Berdasarkan persamaan (5), maka
Jawab
Menentukan Lama Rest Break (2)
6
Alternatif lain menghitung waktu break menggunakan waktu total TT (total time)
Waktu total termasuk waktu kerja dan waktu istirahat (dalam menit)
Contoh 5: Menentukan Proporsi Waktu Istirahat (1)
Seorang pekerja laki-laki bekerja fisik diselingi beberapa kali rest untuk kelelahan
selama satu shift 8 jam. Tingkat EE untuk pekerjaan tersebut sebesar 8.2 kkal/min.
a. Bagaimanakah pembagian satu shift 8 jam menjadi waktu kerja dan rest breaks?
b. Apakah pembagian ini sejalan dengan contoh 4?
c. Apakah time-weighted average energy expenditure rate untuk satu shift telah sesuai
rekomendasi?
a. Berdasarkan rekomendasi EE untuk laki-laki 5.0 kkal/min dan tingkat EE saat
istirahat 1.5 kkal/min, proporsi total waktu kerja yang digunakan untuk rest
breaks adalah
Jawab
Contoh 5: Menentukan Proporsi Waktu Istirahat (2)
Dengan demikian untuk 1 shift 8 jam kerja
• Waktu kerja 52.24% (0.5224 x 8 = 4.179 jam)
• Rest breaks 47.76% (0.4776 x 8 = 3.821 jam)
b. Siklus total waktu kerja - rest pada contoh 4 adalah
TT = 20.0 + 18.29 = 38.29 menit. Maka proporsi rest time dengan total time adalah
Proporsi ini sama dengan perhitungan (a) setelah pembulatan menunjukkan bahwa
pembagian waktu kerja dan istirahat konsisten dengan perhitungan pada contoh 4
Contoh 5: Menentukan Proporsi Waktu Istirahat (3)
c. Time-weighted average energy expenditure rate selama satu shift 8 jam kerja
Pekerja akan mengalami kelelahan ekstrim jika harus bekerja selama 4.179 jam dan
diikuti rest selama 3.821 jam sehingga diperlukan penjadwalan siklus kerja-istirahat
yang tepat seperti contoh 4
Referensi
• Groover, M.P, 2014, Work Systems, Pearson India
• Bridger, 1997, Introduction to Ergonomics, McGraw Hill
• Kroemer, Karl, H.E., 2017,Fitting the Task: Introduction to Human
Factors/Ergonomics, 7th edition, CRC Press.
• Frone, M.R. And Tidwell, M.C.O., 2015, The Meaning and Measurement of Work
Fatigue: Development and Evaluation of the Three-Dimensional Work Fatigue
Inventory (3D-WFI), Journal of Occupational Health Psychology, 20(3): 273-288
• Sadeghniiat-Haghighi, K., and Yazdi, Z, 2015, Fatigue management in the workplace,
Industrial Psychiatry Journal, 24(1): 12-17

More Related Content

What's hot

Biomekanika slide share
Biomekanika slide shareBiomekanika slide share
Biomekanika slide shareEngkos Rosidi
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungDeni Irawan
 
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkulJulita Anggrek
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu bakuDjoe343536
 
Peta kerja keseluruhan
Peta kerja keseluruhanPeta kerja keseluruhan
Peta kerja keseluruhanQorinatul
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKANUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerjaprihase
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Julita Anggrek
 
Studi gerakan
Studi gerakanStudi gerakan
Studi gerakanISTA
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometrisri wida
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta KerjaMercu Buana University
 

What's hot (20)

Biomekanika slide share
Biomekanika slide shareBiomekanika slide share
Biomekanika slide share
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
 
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
 
Peta kerja keseluruhan
Peta kerja keseluruhanPeta kerja keseluruhan
Peta kerja keseluruhan
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
 
Studi gerakan
Studi gerakanStudi gerakan
Studi gerakan
 
Laporan antropometri
Laporan antropometriLaporan antropometri
Laporan antropometri
 
9.fisiologi kerja
9.fisiologi kerja9.fisiologi kerja
9.fisiologi kerja
 
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - PendahuluanPenelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
 
5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA
5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA
5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
 
8.3. BIOMEKANIKA --- MUSCULOSKELETAL DISORDERS / GANGGUAN OTOT RANGKA
8.3. BIOMEKANIKA --- MUSCULOSKELETAL DISORDERS / GANGGUAN OTOT RANGKA8.3. BIOMEKANIKA --- MUSCULOSKELETAL DISORDERS / GANGGUAN OTOT RANGKA
8.3. BIOMEKANIKA --- MUSCULOSKELETAL DISORDERS / GANGGUAN OTOT RANGKA
 

Similar to 7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI

Pske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerjaPske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerjaDiery Sipayung
 
metabolisme energi -S1-.ppt
metabolisme energi -S1-.pptmetabolisme energi -S1-.ppt
metabolisme energi -S1-.pptssuserb6baaa
 
011. ibu enny gizi kerja
011. ibu enny gizi kerja011. ibu enny gizi kerja
011. ibu enny gizi kerjamuty iqbal
 
Pengaturan mengenai pemenuhan gizi kerja
Pengaturan mengenai pemenuhan gizi kerjaPengaturan mengenai pemenuhan gizi kerja
Pengaturan mengenai pemenuhan gizi kerjaMilennia1
 
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdfMursidTriSusilo2
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfMursidTriSusilo2
 
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptx
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptxModul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptx
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptxFianantaFauzi2
 
Termokimia dan Kalori dalam Pangan
Termokimia dan Kalori dalam PanganTermokimia dan Kalori dalam Pangan
Termokimia dan Kalori dalam Panganaditya rakhmawan
 
Sistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziSistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziAgnescia Sera
 
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptxCARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptxgizifik
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaFransiska Puteri
 
Ppt keseimbangan gizi
Ppt keseimbangan giziPpt keseimbangan gizi
Ppt keseimbangan giziPutri Hamidah
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziToserba Ku
 
Pengukuran kerja fisiologis sepeda statis
Pengukuran kerja fisiologis sepeda statisPengukuran kerja fisiologis sepeda statis
Pengukuran kerja fisiologis sepeda statismaizaailaniwijaya
 
Body Composition ( Komposisi Tubuh ).pptx
Body Composition ( Komposisi Tubuh ).pptxBody Composition ( Komposisi Tubuh ).pptx
Body Composition ( Komposisi Tubuh ).pptxAISYAHLNAIMA
 
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan giziIlmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan giziEka Wahyuni
 

Similar to 7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI (20)

Pske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerjaPske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerja
 
metabolisme energi -S1-.ppt
metabolisme energi -S1-.pptmetabolisme energi -S1-.ppt
metabolisme energi -S1-.ppt
 
011. ibu enny gizi kerja
011. ibu enny gizi kerja011. ibu enny gizi kerja
011. ibu enny gizi kerja
 
005. GIZI KERJA.ppt
005. GIZI KERJA.ppt005. GIZI KERJA.ppt
005. GIZI KERJA.ppt
 
Pengaturan mengenai pemenuhan gizi kerja
Pengaturan mengenai pemenuhan gizi kerjaPengaturan mengenai pemenuhan gizi kerja
Pengaturan mengenai pemenuhan gizi kerja
 
Bioenergik
BioenergikBioenergik
Bioenergik
 
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdf
 
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptx
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptxModul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptx
Modul 3 Pengukuran Kerja Secara Fisiologi.pptx
 
Termokimia dan Kalori dalam Pangan
Termokimia dan Kalori dalam PanganTermokimia dan Kalori dalam Pangan
Termokimia dan Kalori dalam Pangan
 
Sistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziSistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran gizi
 
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptxCARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
 
keseimbangan energi
keseimbangan energikeseimbangan energi
keseimbangan energi
 
Ppt keseimbangan gizi
Ppt keseimbangan giziPpt keseimbangan gizi
Ppt keseimbangan gizi
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan gizi
 
energi
energienergi
energi
 
Pengukuran kerja fisiologis sepeda statis
Pengukuran kerja fisiologis sepeda statisPengukuran kerja fisiologis sepeda statis
Pengukuran kerja fisiologis sepeda statis
 
Body Composition ( Komposisi Tubuh ).pptx
Body Composition ( Komposisi Tubuh ).pptxBody Composition ( Komposisi Tubuh ).pptx
Body Composition ( Komposisi Tubuh ).pptx
 
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan giziIlmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
3. METODOLOGI PENELITIAN - PENYUSUNAN KERANGKA TEORI & PENENTUAN VARIABEL PEN...
3. METODOLOGI PENELITIAN - PENYUSUNAN KERANGKA TEORI & PENENTUAN VARIABEL PEN...3. METODOLOGI PENELITIAN - PENYUSUNAN KERANGKA TEORI & PENENTUAN VARIABEL PEN...
3. METODOLOGI PENELITIAN - PENYUSUNAN KERANGKA TEORI & PENENTUAN VARIABEL PEN...Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)

3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI 3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
 
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
 
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN 1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
 
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
 
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian KinerjaPART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFINGANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
 
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRIRISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
 
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
 
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITASANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
 
3. METODOLOGI PENELITIAN - PENYUSUNAN KERANGKA TEORI & PENENTUAN VARIABEL PEN...
3. METODOLOGI PENELITIAN - PENYUSUNAN KERANGKA TEORI & PENENTUAN VARIABEL PEN...3. METODOLOGI PENELITIAN - PENYUSUNAN KERANGKA TEORI & PENENTUAN VARIABEL PEN...
3. METODOLOGI PENELITIAN - PENYUSUNAN KERANGKA TEORI & PENENTUAN VARIABEL PEN...
 
2. METODOLOGI PENELITIAN - KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2. METODOLOGI PENELITIAN - KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH 2. METODOLOGI PENELITIAN - KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2. METODOLOGI PENELITIAN - KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
 
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI

  • 1. Dr. Auditya Purwandini Sutarto FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
  • 2. Topik flsflsflsfls Pendahuluan Metabolisme dan Fisiologis Menentukan Metabolisme Total Beban Kerja Secara Fisiologis Energi Ekspenditur Pengertian Beban Kerja Pengukuran Beban Kerja Kelelahan dan Waktu Istirahat Menentukan Waktu Istirahat Kelelahan
  • 3. Learning Outcomes 01 Memahami konsep dasar fisiologi manusia saat bekerja 02 Menganalisis aktivitas fisik pekerja 03 Melakukan perbaikan sistem kerja berdasarkan tolok ukur fisiologi kerja
  • 5. Pengaruh Pekerjaan Terhadap Manusia dalam Suatu Sistem Kerja • Kriteria Faali: kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, tekanan darah, tingkat penguapan, temperatur, komposisi kimiawi dalam darah & air seni • Kriteria Kejiwaan: kejenuhan, emosi, motivasi, sikap,dll • Kriteria Hasil Kerja : output produk yang dihasilkan
  • 6. REVIEW! Pengukuran Performansi Sistem Kerja Performa Kerja dapat diukur menggunakan kriteria waktu, tenaga, dampak psikologis dan sosiologis Kriteria waktu paling banyak digunakan Kriteria waktu paling mudah diukur dan menjadi ukuran bagi siapa saja Performa Baik Waktu Singkat Tenaga Minim Dampak Psikologis dan Sosiologis Minim
  • 8. Pembakaran Energi pada Manusia vs Mesin Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk menggerakkan bagian-bagian tulang lebih dekat satu sama lain. Sebagian besar otot rangka melekat pada tulang di sepanjang sendi. Aktivitas “mesin” pada tubuh manusia melibatkan proses metabolisme yang komplek yang memiliki kesamaan dengan proses pembakaran (combustion) bahan bakar pada mesin • Menghasilkan energi untuk memindahkan part/bagian • Membutuhkan bahan bakar dan oksigen untuk memprosesnya • Menghasilkan panas dan produk sampingan lainnya
  • 9. Konsep Metabolisme (1) Metabolisme adalah proses kimiawi dalam tubuh makhluk hidup penyusunan atau penguraian dalam suatu zat tertentu agar dapat mudah terserap tubuh Fitting the Human (Kroemer, 2017 hal 185) Gambar 1
  • 10. Konsep Metabolisme (2) Proses menguraikan zat menjadi partikel-partikel kecil yang nantinya dirubah menjadi energi. Katabolisme Proses Penyusunan senyawa organik yang berasal dari molekul tertentu agar dapat mudah diserap oleh tubuh Anabolisme
  • 11. Diagram Konversi Energi mulai dari Proses Menelan hingga diubah menjadi Panas dan Usaha (Work) Ingestion Digestion Assimilation Storage Release Body Maintenance Heat Muscle Use Work Gambar 2
  • 12. Unit Energi Joules (J) atau Calories (Cal). Satuan Unit untuk Energi Karbohidrat 18 kJ (4.2 Cal) Protein 19 kJ (4.5 Cal) Lemak 40 kJ (9.5 Cal) Energi pada Nutrisi per gram Watt, 1 W = 1J/s 1kcal/hour=1.163 W Satuan Unit untuk Daya 1 cal = 4.19 J 1 J = 1 Nm= 0.2389 cal J ke Cal dan sebaliknya
  • 13. Komponen Metabolisme Total (1) 60% • Banyaknya energi yang dipakai untuk mempertahankan fungsi vital tubuh • Diukur saat tubuh istirahat fisik dan mental sempurna. Metabolisme Basal • Energi yang berhubungan dengan aktivitas fisik seperti olahraga dan kerja manua • Dibagi menjadi aktivitas fisik (physical activity) dan NEAT Non Exercise Associated Thermogenesis Activity Metabolism (Activity Thermogenesis) Energi yang digunakan dalam proses pencernaan Digestive Metabolism (Thermic Effect of Food) 30% 60% 10% 30% 10%
  • 14. Komponen Metabolisme Total (2) d d d dTMRd= BMRd+ AMRd + DMRd Faktor-faktor yang Mempengaruhi BMR • Berat badan • Jenis kelamin • Usia • Ras • Persentase lemak. • Untuk laki-laki 20 tahun, BMRh/kg = 1.0 kcal/h=hour per kg berat badan • Untuk wanita 20 tahun, BMRh/kg = 0.9 kcal/h=hour per kg berat badan • Pengurangan 2% dari nilai awal per dekade (10 tahun) diatas usia 20 tahun BMR = Basal Metabolism Rate AMR = Activity Metabolism Rate DMR = Digestive Metabolism Rate daily, h = hour 1 Tabel 1
  • 15. Contoh 1: Menentukan Metabolisme Total Tentukan metabolisme basal seorang wanita usia 35 tahun dengan berat 59 kg BMRd= 0.873(59)(24)=1238 kcalBMRd= 0.873(59)(24)=1238 kcal BMRm= 1238/1440=0.86 kcal/minBMRm= 1238/1440=0.86 kcal/min Nilai BMR per menit dilakukan dengan membagi BMRd ke dalam menit (24 jam = 1440 menit) • Usia 35 tahun perlu koreksi waktu sebesar 1.5 (1.5 dekade > 20 thn) • Koreksi 1.5 (0.02) = 0.03 • Adjusted BRMh/kg = 0.9(1-0.03)=0.873 kcal/hr per kg berat badan Jawab Untuk berat 59 kg selama 24 jam maka BMR harian
  • 16. Menentukan Energy Expenditure Rates ERm= BMRm+ AMRm ERm= Expenditure Rate of the activity, kcal/min DMRd = Digestive Metabolism Rate, kcal/day Untuk melakukan aktivitas fisik seperti dalam tabel-tabel sebelumnya, tubuh manusia harus mengeluarkan energi sebesar TMRd= 0.1(BMRd+ AMRd)+BMRd+ AMRd Tingkat metabolisme total harian sebesar m = minute, d = day DMRd 2 3
  • 17. Konsumsi Energi Aktivitas Sehari-hari (1) Pekerjaan Energi (kkal /menit) Duduk 0.3 Jongkok (Kneeling) 0.5 Squat 0.5 Berdiri 0.6 – 2.2 Stooping (Membungkuk) 0.8 Berjalan dengan beban 10 kg 3.6 Bersepeda 16 km/jam 5.2 Menaiki tangga (kemiringan 30 derajat) 13.7 Tabel 2
  • 18. Konsumsi Energi Aktivitas Sehari-hari (2) Pekerjaan Kkal/min Tidur BMR Istirahat (duduk) 1.5 Berjalan (3km/jam) 2.8 Berjalan (4.5km/jam) 4.0 Berjalan (6km/jam) 5.2 Jogging (7.2km/jam) 7.5 Lari (12km/jam) 12.7 Naik tangga 100 langkah/min 13.7 Tabel 3
  • 19. Konsumsi Energi Aktivitas Sehari-hari (3) Pekerjaan Kkal/min Pekerjaan Kkal/min Office work, duduk 1.6 Menggergaji kayu manual 6.8 Office work, berdiri 1.8 Memotong kayu 8.0 Perakitan ringan, duduk 2.2 Memotong rumput dengan mesin 8.3 Menyoldir, duduk 2.7 Mencangkul/Menyekop beban 7 kg 8.5 Membersihkan jendela 3.1 Naik tangga beban 8kg 9.0 Tukang batu 4.0 Naik tangga curam beban 10kg 16.2 Tabel 4
  • 20. Contoh 2: Menentukan Tingkat Metabolisme Seorang wanita pekerja usia 35 tahun berat 65 kg dalam contoh sebelumnya menghabiskan energi untuk berbagai kegiatan berikut 1. Tidur selama 8 jam 2. Bersepeda pulang pergi selama 1 jam dengan kecepatan 16km/jam 3. Berdiri selama 2 jam 4. Melakukan perakitan manual posisi duduk selama 6 jam 5. Menonton TV dan istirahat selama 7 jam Tentukan tingkat metabolismenya selama 24 jam Catatan: Nilai dalam tabel berlaku untuk orang dengan berat 72kg (160lb) orang yang ditinjau berbeda dilakukan adjusment dengan mengalikan nilai ER dalam tabel dengan rasio W/72 (dalam kg) atau W/160 (dalam lb). W = berat badan
  • 21. Aktivitas Waktu (menit) ERm (kkal/min) Weight Factor Energi Total (kkal) Tidur 480 0.86 --- 413 Bersepeda 16km/jam 60 5.2 65/72=0.9 282 Berdiri 120 2.2 65/72=0.9 238 Merakit, duduk 360 2.2 65/72=0.9 715 Aktivitas lain 420 1.5 65/72=0.9 569 1440 BMRd + AMRd 2217 0.10(BMRd + AMRd) 222 TMRd 2438 kkal Tabel 5 Jawab
  • 22. Beban Kerja Secara Fisiologi 01 02 Energi Ekspenditur Pengertian Beban Kerja 03 Pengukuran Beban Kerja
  • 24. Konsumsi Oksigen Saat Bekerja Saat tubuh bekerja, konsumsi oksigen (O2 ) dan pelepasan karbondioksida merupakan salah satu indikator untuk mengukur produksi energi metabolisme Misalkan secara umum rata- rata nilai energi O2 adalah 5 kcal (21 kJ) per liter O2, maka kita dapat mennghitung energi yang diubah tubuh untuk suatu aktivitas berdasarkan volume O2 yang diserap
  • 25. Denyut Jantung Saat Bekerja (1) Denyut jantung saat bekerja merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk menghitung beban kerja • Kondisi normal/ istirahat, laju detak jantung manusia berkisar diantara 60-70 detak/menit • Kondisi bekerja, rata‐ rata laju detak jantung naik menjadi 110 – 140 detak/menit karena kebutuhan energi tinggi sehingga jantung perlu bekerja lebih keras memompa aliran darah
  • 26. Denyut Jantung Saat Bekerja (2) • Denyut nadi pada saat istirahat (resting pulse) adalah rata‐rata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai • Denyut nadi selama bekerja (working pulse) adalah rata‐rata denyut nadi selama seseorang bekerja • Denyut nadi untuk kerja (work pulse) adalah selisih antara denyut nadi selama bekerja dan selama istirahat • Denyut nadi selama istirahat total (total recovery cost) adalah jumlah aljabar denyut nadi dari berhentinya denyut pada saat suatu pekerjaan selesai dikerjakan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahat • Denyut kerja total (total work or cardiac cost) adalah jumlah denyut jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya (resting level)
  • 27. Denyut Jantung Saat Bekerja (3) • Alat ukur: cardiotachometer dan pulse meter Cara Pengukuran • Manual dg meraba denyutan pada arteri radialis
  • 28. Konsumsi Energi (Energy Expenditure) • Denyut jantung merupakan indikator fungsi peredaran darah sedangkan konsumsi oksigen indikator konversi metabolisme • Denyut jantung dan konsumsi oksigen saling berhubungan dengan kerja fisik • Denyut jantung dapat digunakan untuk mengukur konsumsi oksigen • Konsep oxygen deficit and oxygen debt
  • 29. Energi ekspenditur, denyut jantung sebelum, selama, dan sesudah steady-state work Gambar 3
  • 30. Energy Expenditure, Denyut Jantung, dan Konsumsi Oksigen Gambar 4
  • 31. Klasifikasi Beban Kerja berdasarkan Energy Expenditure dan Denyut Jantung Klasifikasi By energy expenditure By heart rate kJ/min Kcal/min Light, easy 10 2.5 90 atau kurang Medium, moderate 20 5 100 Heavy, hard 30 7.5 120 Very heavy 40 10 140 Extremely heavy 50 12.5 160 atau lebih Tabel 6
  • 32. Nilai VO2 max, MET, dan RPE berbagai Aktivitas fisik RPE= Rating Perceived Effort (Bjorg Scale) MET = Metabolism Equivalent Task, 1 MET ≈ penyerapan oksigen 0.250 L/min
  • 33. Perubahan Fungsi Fisiologis dari Istirahat ke Kerja/Usaha Maksimal Konsumsi Energi Dari 1 ke 20 kkal/min x 20 Penyerapan Oksigen Dari 0.2 – 4 L x 20 Aktivitas Jantung Denyut jantung dari 60 – 180 detak/min x 3 Volume Stroke dari 50 – 150ml x 3 Cardiac Output = minute volume x heart rate; dari 5 – 35 L/min x 7 Tekanan darah, systolic, dari 90 – 270mmHg x 3 Pernapasan Breathing rate dari 10 – 50 napas/min x 5 Minute volume = tidal volume x breathing rate; dari 5 – 100 L/min x 20 Tabel 7
  • 34. Kenaikan Denyut Jantung Saat Bekerja berat dan Saat Kerja Fisik Ringan kondisi steady-sate Gambar 5
  • 35. Rekomendasi Energy Expenditure (EE) dan Denyut Jantung Pekerja untuk 8 Jam Kerja per Hari (1) Indeks Fisiologis Laki-laki Wanita Tingkat energi ekspenditure aktivitas fisik (maksimum rata-rata pembobotan berdasarkan waktu (time-weighted average) sepanjang shift kerja) 𝐸𝑅 5.0 kkal/min 4.0 kkal/min Energi ekspenditure aktivitas fisik untuk satu shift 8 jam kerja 2400 kkal 1920 kkal Denyut jantung 𝐻𝑅 120 detak/min 110 detak/min Nilai dalam tabel ini adalah time-weighted average values sepanjang shift kerja Tabel 8
  • 36. Rekomendasi Energy Expenditure dan Denyut Jantung Pekerja untuk 8 Jam Kerja per Hari (2) Untuk menghitung time-weighted average values pada periode waktu tertentu Time-weighted average values adalah nilai yang telah diberi pembobotan berdasarkan waktu, artinya saat bekerja ada periode pekerja bekerja melebihi waktu ini yang akhirnya dikompensasi dengan saat ia bekerja menggunakan energi ekspenditur lebih rendah 𝐸𝑅= time-weighted average values; kkal/min 𝐸𝑅 = Energi ekspenditure selama periode ke –i; kkal/min 𝑇 = lama periode (waktu) ke –i; min=menit 4
  • 37. Contoh 3: Menentukan Energi Ekspenditure Rata-rata Seorang laki-laki melakukan pekerjaan bersifat repetitif selama 4 jam setiap pagi yang membutuhkan EE sebesar 7.5 kkal/min. Setiap jam ia bekerja selama 40 menit dan beristirahat 20 menit. Selama waktu istirahat, EE yang digunakan 1.5 kkal/min. Hitung tingkat energi ekspenditure setelah pembobotan rata-rata berdasarkan waktu = kal/min Perhatikan nilai 5.5 kkal/min ini melebihi rekomendasi berdasarkan tabel untuk pekerja laki-laki 5.0 kkal/min Jawab
  • 38. Konsumsi Energi Beberapa Pekerjaan Pekerjaan Kilo kalori per hari Laki-laki Wanita Bookkeeper 2400 2000 Sekretaris 2700 2250 Supir Bis 3000 2500 Operator Mesin 3300 2750 Buruh 3900 3250 Tukang kayu 3900 3250 Pekerja tambang 4200 Penebang kayu 4500 Atlet 4000 4250 Tabel 9
  • 40. Permendagri No 12 / 2008 Menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu
  • 41. Faktor-faktor Mempengaruhi Kapasitas Kerja Personal Usia Berat Badan Jenis Kelamin Konsumsi Alkohol Merokok Gaya hidup aktif / tidak aktif Olahraga Status Gizi Motivasi Lingkungan Polusi Udara Kualitas udara dalam ruang Ventilasi Ketinggian Kebisingan Suhu ekstrim panas atau dingin Lebih Detil
  • 42. Hubungan antara Manusia dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja Fisik LebihDetil Gambar 6
  • 44. Pengukuran Beban Kerja Fisik Pengukuran Konsumsi Oksigen saat seseorang melakukan pekerjaan • Tabel • Pengukuran Subyektif • Estimasi dari Denyut jantung • Job Task Analysis Langsung Tidak Langsung More Complex More Accurate
  • 45. Pengukuran Secara Langsung Metode klasik untuk mengukur beban kerja fisik atau energi ekspenditur saat bekerja menggunakan Douglas Bag atau oxylog
  • 46. Pengukuran Tidak Langsung dengan Tabel Definisi Umum Tinjau ulang pembahasan sebelumnya tentang metabolisme dan contoh kasus serta merujuk pada tabel 6, 7, 8 Dibutuhkan data denyut jantung pekerja saat bekerja / beraktivitas lalu dikonversi ke rumus atau tabel yang sesuai
  • 47. Pengukuran Tidak Langsung secara Subyektif dengan RPE (Rating Perceived Effort)
  • 48. Pengukuran Tidak Langsung dengan Estimasi dari Denyut Jantung Data denyut jantung saat bekerja / beraktivitas dikonversi ke data konsumsi oksigen Menyusun acuan denyut jantung dan konsumsi oksigen di laboratorium Data Konsumsi Oksigen dikonversi ke Energi Ekspenditur Menghitung Energi Ekspenditur berdasarkan kalibrasi denyut jantung dan konsumsi oksigen
  • 49. FATIGUE & WAKTU ISTIRAHAT 01 02 Waktu Istirahat (Rest Period) Menentukan Waktu Istirahat (Rest Period)03 Workplace Fatigue (Kelelahan Kerja)
  • 50. Workplace Fatigue (Kelelahan Kerja) (1) Kelelahan (tiredness) ekstrem dan penurunan fungsi kapasitas tubuh yang dialami selama dan akhir hari kerja Definisi Umum Kelelahan Ekstrim Penurunan Fungsi Kapasitas Tubuh Saat Bekerja • Kehabisan energi • Kapasitas dan atau motivasi untuk merespon stimulus tertentu atau terlibat dalam suatu jenis akivitas atau perilaku • Melibatkan 3 sumber energi: fisik, mental, kognitif • Berlangsung pada hari kerja
  • 51. Workplace Fatigue (Kelelahan Kerja) (2) Physical Work Fatigue Kelelahan fisik ekstrim dan penurunan kapasitas tubuh melakukan aktivitas fisik Kelelahan mental ekstrim dan penurunan kapasitas tubuh melakukan aktivitas kognitif Mental Work Fatigue Emotional Work Fatigue Kelelahan emosi ekstrim dan penurunan kapasitas tubuh melakukan aktivitas emosi
  • 53. Dampak Fatigue  Motivasi kerja menurun  Waktu reaksi lebih lama  Kewaspadaan berkurang  Konsentrasi kerja terganggu  Koordinasi psikomotor menurun  Muncul masalah pada ingatan atau memori dan proses informasi  Kemampuan menilai sesuatu berkurang
  • 54. Waktu Istirahat (Rest Periods) • Pemulihan dari kelelahan otot, kenaikan denyut jantung, dan penumpukan asam laktat dalam sel otot • Aspek psikologis dan fisiologis Fungsi Waktu Istirahat • Short breaks berkisar 5-10 min, jika kerja < rekomendasi EE (lihat tabel 8) • Short breaks lebih lama jika EE melebihi rekomendasi untuk memulihkan tubuh dari kelelahan. Short Breaks vs Long Breaks Rest breaks dianggap sebagai bagian jam kerja, lebih singkat, dimasukkan dalam perhitungan waktu baku. Rest Breaks ≠ Lunch Breaks Rest breaks yang pendek namun sering lebih disarankan berkaitan dengan recovery paling tajam pada awal break kerja sebagaimana pada kurva energi dan denyut jantung (lihat gambar 4 dan 5) Pemberian Rest Breaks
  • 55. Menentukan Lama Rest Break (1) 𝐸𝑅= time-weighted average values; kkal/min, 5 kkal/min untuk laki-laki, 4 kkal/min untuk wanita (lihat tabel 8) 𝑇 = lama stirahat (rest); menit (min) 𝑇 = lama kerja; menit(min) 𝐸𝑅 = tingkat energi ekspenditur yang berhubungan dengan aktivitas fisik 𝐸𝑅 = tingkat metabolisme saat istirahat, sedikit di atas metabolisme basal (lihat tabel 3) 5
  • 56. Contoh 4: Menentukan Lama Rest Break Seorang laki-laki melakukan pekerjaan fisik dengan energi ekspenditur (EE) sebesar 8.2 kkal/min selama 20 menit. Berapa lama rest break yang dibutuhkan setelah waktu kerja berakhir? Dari tabel 8 rekomendasi EE untuk laki-laki 5.0 kkal/min, tingkat EE saat istirahat (tabel 3) 1.5 kkal/min. Berdasarkan persamaan (5), maka Jawab
  • 57. Menentukan Lama Rest Break (2) 6 Alternatif lain menghitung waktu break menggunakan waktu total TT (total time) Waktu total termasuk waktu kerja dan waktu istirahat (dalam menit)
  • 58. Contoh 5: Menentukan Proporsi Waktu Istirahat (1) Seorang pekerja laki-laki bekerja fisik diselingi beberapa kali rest untuk kelelahan selama satu shift 8 jam. Tingkat EE untuk pekerjaan tersebut sebesar 8.2 kkal/min. a. Bagaimanakah pembagian satu shift 8 jam menjadi waktu kerja dan rest breaks? b. Apakah pembagian ini sejalan dengan contoh 4? c. Apakah time-weighted average energy expenditure rate untuk satu shift telah sesuai rekomendasi? a. Berdasarkan rekomendasi EE untuk laki-laki 5.0 kkal/min dan tingkat EE saat istirahat 1.5 kkal/min, proporsi total waktu kerja yang digunakan untuk rest breaks adalah Jawab
  • 59. Contoh 5: Menentukan Proporsi Waktu Istirahat (2) Dengan demikian untuk 1 shift 8 jam kerja • Waktu kerja 52.24% (0.5224 x 8 = 4.179 jam) • Rest breaks 47.76% (0.4776 x 8 = 3.821 jam) b. Siklus total waktu kerja - rest pada contoh 4 adalah TT = 20.0 + 18.29 = 38.29 menit. Maka proporsi rest time dengan total time adalah Proporsi ini sama dengan perhitungan (a) setelah pembulatan menunjukkan bahwa pembagian waktu kerja dan istirahat konsisten dengan perhitungan pada contoh 4
  • 60. Contoh 5: Menentukan Proporsi Waktu Istirahat (3) c. Time-weighted average energy expenditure rate selama satu shift 8 jam kerja Pekerja akan mengalami kelelahan ekstrim jika harus bekerja selama 4.179 jam dan diikuti rest selama 3.821 jam sehingga diperlukan penjadwalan siklus kerja-istirahat yang tepat seperti contoh 4
  • 61. Referensi • Groover, M.P, 2014, Work Systems, Pearson India • Bridger, 1997, Introduction to Ergonomics, McGraw Hill • Kroemer, Karl, H.E., 2017,Fitting the Task: Introduction to Human Factors/Ergonomics, 7th edition, CRC Press. • Frone, M.R. And Tidwell, M.C.O., 2015, The Meaning and Measurement of Work Fatigue: Development and Evaluation of the Three-Dimensional Work Fatigue Inventory (3D-WFI), Journal of Occupational Health Psychology, 20(3): 273-288 • Sadeghniiat-Haghighi, K., and Yazdi, Z, 2015, Fatigue management in the workplace, Industrial Psychiatry Journal, 24(1): 12-17