SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
MOTIVASI
KERJA
Auditya Purwandini Sutarto, PhD
LEARNING OUTCOMES
 Memahami konsep motivasi dalam kerja
 Menjelaskan berbagai teori motivasi
 Memahami bagaimana cara memotivasi
pekerja
2
TOPIK
 Pendahuluan
 Konsep motivasi
 Teori motivasi
 Meningkatkan Motivasi
3
Pendahuluan
• Keluhan
 Pekerja jaman sekarang tidak bersedia untuk
melakukan usaha ekstra yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan yang baik.
 Semua orang ingin sesuatu untuk mereka. Mereka
semua ingin gaji besar, pekerjaan yang bermanfaat,
dan bekerja di kantor ber-AC yang nyaman, tetapi
mereka tidak mau bekerja keras untuk hal-hal
tersebut.
 Kebanyakan dari pekerja cukup kompeten namun
mereka mengambil jalan pintas ketika mereka
melakukan suatu pekerjaan—mereka hanya tidak
termotivasi
4
Definisi
• Dalam konteks psikologi industri dan organisasi,
motivasi adalah kekuatan yang mendorong
seorang karyawan untuk menujukkan kinerja
yang baik
• Kemampuan dan keterampilan yang akan
meramalkan apakah seorang karyawan dapat
mengerjakan pekerjaannya dengan baik
(MAMPU)
• Motivasi merupakan penentuan terhadap
apakah seorang karyawan akan mengerjakan
pekerjaannya dengan baik (MAU)
5
Pendahuluan (2)
• Pengujian hubungan antara motivasi dan kinerja
cukup sulit dilakukan, namun para psikolog
secara umum setuju bahwa peningkatan
motivasi karyawan akan menghasilkan
peningkatan pada kinerjanya.
6
Perbedaan Individu dalam
Motivasi
• Pengujian hubungan antara motivasi dan kinerja
cukup sulit dilakukan, namun para psikolog
secara umum setuju bahwa peningkatan
motivasi karyawan akan menghasilkan
peningkatan pada kinerjanya.
7
Empat Pola Motivasi
• Achievement Motivation
• Tantangan  kemajuan dan pertumbuhan
• Affiliation Motivation
• Dorongan melakukan hubungan dengan orang lain
• Competence Motivation
• Dorongan untuk berprestasi  mutu pekerjaan
• Power Motivation
• Dorongan untuk mengendalikan keadaan
• Mengambil resiko dalam bertindak
• Perlu didukung oleh ke tiga pola yang lain.
8
Tujuan Memotivasi Pekerja
• Mendorong gairah dan semangat pekerja
• Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
• Meningkatkan produktivitas
• Mempertahankan stabilitas dan loyalitas
• Meningkatkan kedisiplinan
• Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
• Meningkatkan kreativitas dan partisipasi
• Meingkatkan kesejahteraan
• Meningkatkan rasa tanggung jawab
• Meningkatkan efisiensi penggunaan alat dan bahan baku
9
TEORI MOTIVASI
 Teori klasik Frederick W. Taylor
 Hawthorne effect
 Hirarki kebutuhan Maslow
 Teori ERG Alderfer
 Teori 2 Faktor Frederich Herzberg
 Teori X Y McGregor
10
Hirarki Kebutuhan Maslow
 Kebutuhan fisiologis (udara, air, makan, seks)
 Kebutuhan rasa aman (aman, bebas dari
ancaman)
 Kebutuhan kasih sayang / sosial (cinta, perasaan
memiliki, hubungan, manusia sesama)
 Kebutuhan penghargaan / esteem (hormat,
kemampuan, status, dll)
 Kebutuhan aktualisasi diri / self actualization
(tumbuh, perasaan saling melengkapi,
merealisasikan potensi)
11
12
Teori ERG
 Clayton Alderfer merevisi teori Maslow menjadi
 Existence needs : hirarki kebutuhan Maslow
 Relatedness needs : kebutuhan hubungan sesama manusia
 Growth needs : kebutuhan kreativitas / produktivitas individu
 Seseorang dapat meloncat dari satu level ke level yang lain.
 Level tertinggi pada teori ini seringkali bukanlah kebutuhan
yang lebih penting dibanding kebutuhan level dibawahnya
yang telah dipuaskan
 pada beberapa organisasi maupun jabatan, pengembangan
seringkali tidak dapat dilakukan sehingga kebutuhan lainnya
dapat menjadi fokus individu.
13
Maslow vs ERG
14
Teori 2 Faktor Herzberg
 Pada tahun 1950-an, Frederich Herzberg melakukan survei
pada 200 akuntan dan ahli teknik tentang kepuasan pekerjaan
 Higienis
 faktor-faktor pekerjaan yang tidak secara positif menjamin
kepuasan atau motivasi dalam jangka waktu yang lama, tetapi jika
tidak ada menyebabkan ketidakpuasan dan penurunan moral.
 Meliputi: kondisi kerja, pengawasan, gaji, keamanan pekerjaan,
status. kebijakan perusahaan, jadwal kerja, atasan/supervisor.
 Motivasional
 Faktor-faktor terkait dengan pekerjaan yang memuaskan
karyawan.
 Meliputi : pencapaian, tanggung jawab, pengakuan, kemajuan
15
16
Metrik motivasi vs Higienitas
17
• Motivasi Tinggi dan Higienitas Tinggi: Dari perspektif organisasi, itu
menghasilkan motivasi tinggi dan keluhan rendah di antara karyawan.
• Motivasi Tinggi dan Higienitas Rendah: Karyawan termotivasi secara
signifikan tetapi masih menimbulkan banyak keluhan.
• Motivasi Rendah dan Higienitas Tinggi: Dalam situasi seperti itu, karyawan
senang melakukan pekerjaan mereka, mendapatkan gaji pada tetapi tidak
memiliki keinginan untuk mengambil inisiatif dan menandai perbedaan
untuk organisasi mereka. Pekerjaan itu identik dengan gaji.
• Motivasi Rendah dan Higienitas Rendah: Posisi terburuk untuk organisasi
mana pun. Ini dapat dibandingkan dengan pandangan organisasi yang
gagal mengurangi kehadiran dan operasinya, sementara setiap karyawan
secara praktis tidak mencari insentif untuk bekerja.
Teori X Y Douglas McGregor
18
Teori X Y McGregor (3)
 Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja
pada suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi dan tidak suka
bekerja.
 Menurut Teori X ini, manajemen harus secara tegas melakukan intervensi
untuk menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan.
 Gaya manajemen otoriter ini menyimpulkan bahwa pekerja pada dasarnya
1. Tidak suka bekerja.
2. Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk mengerjakan pekerjaannya.
3. Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugasnya.
4. Tidak menginginkan adanya tanggung jawab.
5. Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah pengerjaannya.
19
Teori X Y McGregor (2)
 Teori Y ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan menyenangi
pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil kerjanya
yang baik, bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk
menerima tantangan.
 Manajemen cenderang menggunakan gaya manajemen partisipatif.
Teori Y ini beranggapan bahwa karyawannya:
1. Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki motivasi yang
kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan kepadanya.
2. Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak memerlukan bimbingan
dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.
4. Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif.
20
Pendekatan Memotivasi Pekerja
• The strong approach
Menekankan kewenangan sebagai pemimpin
• The be good approach
Memberi kondisi kerja dan tunjangan yang baik
• Implicit bargaining
Persetujuan terhadap hasil kerja dan imbalan
21
Pendekatan Memotivasi Pekerja (2)
• Competition
Yang bekerja baik  mendapatkan bonus yang sesuai
• Internalized motivation
Perluasan pekerjaan (job enlargement)
Penggiliran pekerjaan (job rotation)
Pentingnya kepuasan sosial
Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi
22
Bagaimana Memotivasi Pekerja
 Program kompensasi yang layak :
 Kompensasi yang sesuai dengan kinerja.
 Sistem merit akan mengalokasikan kenaikan kompensasi sesuai
dengan kinerja. Contoh : perusahaan memutuskan kenaikan gaji
karyawan sebesar 5%, tetapi kinerja karyawan yang buruk akan
menerima 0%, sementara kinerja karyawan yang tinggi
menerima 10%.
 Keamanan pekerjaan
 Karyawan yang yakin akan kelangsungan kerjanya lebih termotivasi
untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
 Perusahaan dapat memberikan pelatihan pada karyawan untuk
menangani berbagai tugas, sehingga mereka dapat diberikan tugas lain,
jika tugas yang rutin tidak lagi dibutuhkan.
23
Bagaimana Memotivasi Pekerja (2)
 Jadwal kerja yang fleksibel:
 Program Flextime merupakan program yang mengizinkan
pengaturan jadwal kerja yang lebih fleksibel
 Program keterlibatan karyawan
 Perluasan pekerjaan. Program untuk mengembangkan
(memperluas) pekerjaan yang diberikan kepada karyawannya.
 Rotasi pekerjaan
 Pemberian wewenang
 Manajemen partisipasi
 Kelompok kerja
 Manajemen terbuka
24

More Related Content

What's hot

Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individualJoni Iswanto
 
Perilaku organisasi
Perilaku  organisasiPerilaku  organisasi
Perilaku organisasiWirausaha
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Power poin 8 produktifitas & prestasi kerja
Power poin 8 produktifitas & prestasi kerjaPower poin 8 produktifitas & prestasi kerja
Power poin 8 produktifitas & prestasi kerjayayansaleho
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosialajengseptiana
 
Organisasi dan Kelompok Kerja
Organisasi dan Kelompok KerjaOrganisasi dan Kelompok Kerja
Organisasi dan Kelompok KerjaLunahasyim
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiEky Yohana
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1ReniFatmawati5
 
Materi dasar dasar pengupahan
Materi dasar dasar pengupahanMateri dasar dasar pengupahan
Materi dasar dasar pengupahanMohammad Mustaqim
 

What's hot (20)

Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku  organisasiPerilaku  organisasi
Perilaku organisasi
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Power poin 8 produktifitas & prestasi kerja
Power poin 8 produktifitas & prestasi kerjaPower poin 8 produktifitas & prestasi kerja
Power poin 8 produktifitas & prestasi kerja
 
Manajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - KepemimpinanManajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - Kepemimpinan
 
Promosi, rotasi & demosi
Promosi, rotasi & demosiPromosi, rotasi & demosi
Promosi, rotasi & demosi
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Organisasi dan Kelompok Kerja
Organisasi dan Kelompok KerjaOrganisasi dan Kelompok Kerja
Organisasi dan Kelompok Kerja
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
1.perencanaan karier
1.perencanaan karier1.perencanaan karier
1.perencanaan karier
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
Materi dasar dasar pengupahan
Materi dasar dasar pengupahanMateri dasar dasar pengupahan
Materi dasar dasar pengupahan
 
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
 

Similar to Motivasi Kerja yang Efektif

Chapter 12
Chapter 12Chapter 12
Chapter 12tsm0146
 
Memotivasi Pegawai
Memotivasi PegawaiMemotivasi Pegawai
Memotivasi Pegawaijevka
 
Motivasi kerja
Motivasi   kerjaMotivasi   kerja
Motivasi kerjaMus Tain
 
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenSeptian Ardhi
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuFirtie Cielo
 
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptxMotivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptxirsainnayah2001
 
Memotivasi Pegawai (Pengantar Manajemen)
Memotivasi Pegawai (Pengantar Manajemen)Memotivasi Pegawai (Pengantar Manajemen)
Memotivasi Pegawai (Pengantar Manajemen)Ninnasi Muttaqiin
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...WidyaAyundaPutri
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesDissa MeLina
 
PERTEMUAN-5 PENGANTAR BISNIS.pptx
PERTEMUAN-5 PENGANTAR BISNIS.pptxPERTEMUAN-5 PENGANTAR BISNIS.pptx
PERTEMUAN-5 PENGANTAR BISNIS.pptxMELLA60
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanSatya Pranata
 

Similar to Motivasi Kerja yang Efektif (20)

Chapter 12
Chapter 12Chapter 12
Chapter 12
 
Memotivasi Pegawai
Memotivasi PegawaiMemotivasi Pegawai
Memotivasi Pegawai
 
Motivasi
Motivasi   Motivasi
Motivasi
 
Motivasi kerja
Motivasi   kerjaMotivasi   kerja
Motivasi kerja
 
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
 
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptxMotivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
Motivasi Kerja_ kelompok 8.pptx
 
Memotivasi Pegawai (Pengantar Manajemen)
Memotivasi Pegawai (Pengantar Manajemen)Memotivasi Pegawai (Pengantar Manajemen)
Memotivasi Pegawai (Pengantar Manajemen)
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
Pengantar bisnis 1
Pengantar bisnis 1Pengantar bisnis 1
Pengantar bisnis 1
 
PERTEMUAN-5 PENGANTAR BISNIS.pptx
PERTEMUAN-5 PENGANTAR BISNIS.pptxPERTEMUAN-5 PENGANTAR BISNIS.pptx
PERTEMUAN-5 PENGANTAR BISNIS.pptx
 
Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
5-6.pptx
5-6.pptx5-6.pptx
5-6.pptx
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
Teori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerjaTeori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerja
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)

3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI 3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
 
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
 
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN 1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
 
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
 
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian KinerjaPART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
 
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
 
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
 
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFINGANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
 
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRIRISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
 
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
 
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITASANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

Motivasi Kerja yang Efektif

  • 2. LEARNING OUTCOMES  Memahami konsep motivasi dalam kerja  Menjelaskan berbagai teori motivasi  Memahami bagaimana cara memotivasi pekerja 2
  • 3. TOPIK  Pendahuluan  Konsep motivasi  Teori motivasi  Meningkatkan Motivasi 3
  • 4. Pendahuluan • Keluhan  Pekerja jaman sekarang tidak bersedia untuk melakukan usaha ekstra yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang baik.  Semua orang ingin sesuatu untuk mereka. Mereka semua ingin gaji besar, pekerjaan yang bermanfaat, dan bekerja di kantor ber-AC yang nyaman, tetapi mereka tidak mau bekerja keras untuk hal-hal tersebut.  Kebanyakan dari pekerja cukup kompeten namun mereka mengambil jalan pintas ketika mereka melakukan suatu pekerjaan—mereka hanya tidak termotivasi 4
  • 5. Definisi • Dalam konteks psikologi industri dan organisasi, motivasi adalah kekuatan yang mendorong seorang karyawan untuk menujukkan kinerja yang baik • Kemampuan dan keterampilan yang akan meramalkan apakah seorang karyawan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik (MAMPU) • Motivasi merupakan penentuan terhadap apakah seorang karyawan akan mengerjakan pekerjaannya dengan baik (MAU) 5
  • 6. Pendahuluan (2) • Pengujian hubungan antara motivasi dan kinerja cukup sulit dilakukan, namun para psikolog secara umum setuju bahwa peningkatan motivasi karyawan akan menghasilkan peningkatan pada kinerjanya. 6
  • 7. Perbedaan Individu dalam Motivasi • Pengujian hubungan antara motivasi dan kinerja cukup sulit dilakukan, namun para psikolog secara umum setuju bahwa peningkatan motivasi karyawan akan menghasilkan peningkatan pada kinerjanya. 7
  • 8. Empat Pola Motivasi • Achievement Motivation • Tantangan  kemajuan dan pertumbuhan • Affiliation Motivation • Dorongan melakukan hubungan dengan orang lain • Competence Motivation • Dorongan untuk berprestasi  mutu pekerjaan • Power Motivation • Dorongan untuk mengendalikan keadaan • Mengambil resiko dalam bertindak • Perlu didukung oleh ke tiga pola yang lain. 8
  • 9. Tujuan Memotivasi Pekerja • Mendorong gairah dan semangat pekerja • Meningkatkan moral dan kepuasan kerja • Meningkatkan produktivitas • Mempertahankan stabilitas dan loyalitas • Meningkatkan kedisiplinan • Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik • Meningkatkan kreativitas dan partisipasi • Meingkatkan kesejahteraan • Meningkatkan rasa tanggung jawab • Meningkatkan efisiensi penggunaan alat dan bahan baku 9
  • 10. TEORI MOTIVASI  Teori klasik Frederick W. Taylor  Hawthorne effect  Hirarki kebutuhan Maslow  Teori ERG Alderfer  Teori 2 Faktor Frederich Herzberg  Teori X Y McGregor 10
  • 11. Hirarki Kebutuhan Maslow  Kebutuhan fisiologis (udara, air, makan, seks)  Kebutuhan rasa aman (aman, bebas dari ancaman)  Kebutuhan kasih sayang / sosial (cinta, perasaan memiliki, hubungan, manusia sesama)  Kebutuhan penghargaan / esteem (hormat, kemampuan, status, dll)  Kebutuhan aktualisasi diri / self actualization (tumbuh, perasaan saling melengkapi, merealisasikan potensi) 11
  • 12. 12
  • 13. Teori ERG  Clayton Alderfer merevisi teori Maslow menjadi  Existence needs : hirarki kebutuhan Maslow  Relatedness needs : kebutuhan hubungan sesama manusia  Growth needs : kebutuhan kreativitas / produktivitas individu  Seseorang dapat meloncat dari satu level ke level yang lain.  Level tertinggi pada teori ini seringkali bukanlah kebutuhan yang lebih penting dibanding kebutuhan level dibawahnya yang telah dipuaskan  pada beberapa organisasi maupun jabatan, pengembangan seringkali tidak dapat dilakukan sehingga kebutuhan lainnya dapat menjadi fokus individu. 13
  • 15. Teori 2 Faktor Herzberg  Pada tahun 1950-an, Frederich Herzberg melakukan survei pada 200 akuntan dan ahli teknik tentang kepuasan pekerjaan  Higienis  faktor-faktor pekerjaan yang tidak secara positif menjamin kepuasan atau motivasi dalam jangka waktu yang lama, tetapi jika tidak ada menyebabkan ketidakpuasan dan penurunan moral.  Meliputi: kondisi kerja, pengawasan, gaji, keamanan pekerjaan, status. kebijakan perusahaan, jadwal kerja, atasan/supervisor.  Motivasional  Faktor-faktor terkait dengan pekerjaan yang memuaskan karyawan.  Meliputi : pencapaian, tanggung jawab, pengakuan, kemajuan 15
  • 16. 16
  • 17. Metrik motivasi vs Higienitas 17 • Motivasi Tinggi dan Higienitas Tinggi: Dari perspektif organisasi, itu menghasilkan motivasi tinggi dan keluhan rendah di antara karyawan. • Motivasi Tinggi dan Higienitas Rendah: Karyawan termotivasi secara signifikan tetapi masih menimbulkan banyak keluhan. • Motivasi Rendah dan Higienitas Tinggi: Dalam situasi seperti itu, karyawan senang melakukan pekerjaan mereka, mendapatkan gaji pada tetapi tidak memiliki keinginan untuk mengambil inisiatif dan menandai perbedaan untuk organisasi mereka. Pekerjaan itu identik dengan gaji. • Motivasi Rendah dan Higienitas Rendah: Posisi terburuk untuk organisasi mana pun. Ini dapat dibandingkan dengan pandangan organisasi yang gagal mengurangi kehadiran dan operasinya, sementara setiap karyawan secara praktis tidak mencari insentif untuk bekerja.
  • 18. Teori X Y Douglas McGregor 18
  • 19. Teori X Y McGregor (3)  Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi dan tidak suka bekerja.  Menurut Teori X ini, manajemen harus secara tegas melakukan intervensi untuk menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan.  Gaya manajemen otoriter ini menyimpulkan bahwa pekerja pada dasarnya 1. Tidak suka bekerja. 2. Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk mengerjakan pekerjaannya. 3. Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugasnya. 4. Tidak menginginkan adanya tanggung jawab. 5. Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah pengerjaannya. 19
  • 20. Teori X Y McGregor (2)  Teori Y ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan menyenangi pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil kerjanya yang baik, bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk menerima tantangan.  Manajemen cenderang menggunakan gaya manajemen partisipatif. Teori Y ini beranggapan bahwa karyawannya: 1. Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan kepadanya. 2. Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak memerlukan bimbingan dalam menyelesaikan tugasnya. 3. Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya. 4. Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif. 20
  • 21. Pendekatan Memotivasi Pekerja • The strong approach Menekankan kewenangan sebagai pemimpin • The be good approach Memberi kondisi kerja dan tunjangan yang baik • Implicit bargaining Persetujuan terhadap hasil kerja dan imbalan 21
  • 22. Pendekatan Memotivasi Pekerja (2) • Competition Yang bekerja baik  mendapatkan bonus yang sesuai • Internalized motivation Perluasan pekerjaan (job enlargement) Penggiliran pekerjaan (job rotation) Pentingnya kepuasan sosial Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi 22
  • 23. Bagaimana Memotivasi Pekerja  Program kompensasi yang layak :  Kompensasi yang sesuai dengan kinerja.  Sistem merit akan mengalokasikan kenaikan kompensasi sesuai dengan kinerja. Contoh : perusahaan memutuskan kenaikan gaji karyawan sebesar 5%, tetapi kinerja karyawan yang buruk akan menerima 0%, sementara kinerja karyawan yang tinggi menerima 10%.  Keamanan pekerjaan  Karyawan yang yakin akan kelangsungan kerjanya lebih termotivasi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.  Perusahaan dapat memberikan pelatihan pada karyawan untuk menangani berbagai tugas, sehingga mereka dapat diberikan tugas lain, jika tugas yang rutin tidak lagi dibutuhkan. 23
  • 24. Bagaimana Memotivasi Pekerja (2)  Jadwal kerja yang fleksibel:  Program Flextime merupakan program yang mengizinkan pengaturan jadwal kerja yang lebih fleksibel  Program keterlibatan karyawan  Perluasan pekerjaan. Program untuk mengembangkan (memperluas) pekerjaan yang diberikan kepada karyawannya.  Rotasi pekerjaan  Pemberian wewenang  Manajemen partisipasi  Kelompok kerja  Manajemen terbuka 24