SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
SISTEM MANUSIA-MESIN
Auditya Purwandini Sutarto, PhD
PENDAHULUAN
 Sistem Kerja terdiri dari komponen
manusia, dan komponen mesin pada
suatu lingkungan tertentu
 Kesalahan dalam proses kerja lebih
banyak disebabkan oleh kesalahan
dalam perancangan atau prosedur
kerja. Sejumlah peralatan kerja
dirancang tidak sesuai dengan kondisi
fisik, psikis, dan lingkungannya.
 Empat subkategori utama ergonomi
yang harus diperhatikan sehubungan
dengan kemampuan manusia dalam
melakukan kerja, yait:
skeletal/muscular (kerangka/otot);
sensory(alat indera manusia );
enviromental (lingkungan); dan mental.
2
SISTEM MANUSIA-MESIN
 Kombinasi antara salah satu atau beberapa
manusia dengan satu atau beberapa mesin,
dimana mesin dengan yang lainnya
berinteraksi untuk menghasilkan output
berdasarkan input yang diperoleh.
 Definisi mesin dalam arti luas adalah
mencakup semua obyek fisik seperti
peralatan, perlengkapan, fasilitas dan
benda-benda yang bisa digunakan manusia
dalam melaksanakan kegiatannya
 Penyelidikan manusia-mesin didasarkan
kenyataan bahwa masing-masing mempunyai
kelebihan dan kelemahan
3
Manual Man-Machine System
 Dalam sistem ini input akan langsung
ditransformasikan oleh pekerja/manusia menjadi
output.
 Manusia dominan sebagai sumber tenaga dan
memegang kendali secara penuh dalam
melaksanakan aktivitasnya.
 Peralatan kerja yang ada hanyalah sekedar
menambah kemampuan dalam menyelesaikan
pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
 Contoh: pekerjaan mencangkul, memukul dengan
palu
4
Bagan Input-Output Manual Man-Machine System
5
ActionSensing
Information Storage
Processing
INPUT OUTPUT
Feedback
Semi Automatic Man-Machine System
 Dominasi manusia berkurang, sebagai pengontrol
 Ada mekanisme khusus yang mengolah input
sebelum masuk ke dalam sistem kerja manusia,
demikian pula reaksi yang berasal dari sistem
manusia akan dikontrol melewati suatu mekanisme
tertentu.
 Contoh : Penunjuk display speedometer, jumlah
bahan bakar suatu mobil. Manusia tidak bisa
mengendalikan sumber tenaga penggerak mobil
tersebut secara langsung karena dalam sistem ini
mesin yang menyebabkan system dalam mobil
berjalan/berfungsi. Manusia melaksanakan fungsi
kontrol dengan menggunakan sensing input lewat
display dan peralatan lain, seperti kemudi, rem,
gas, dsb
6
Bagan Input-Output Semi Automatic Man-Machine System
7
ActionSensing
Information Storage
Processing
INPUT OUTPUT
Feedback
DISPLAY
CONTROL
PROCESS
Automatic Man-Machine System
 Mesin dominan, manusia berfungsi
memonitor
 Mesin melaksanakan dua fungsi sekaligus
yaitu : penerima rangsangan dari luar
(sensing) dan pengendali aktivitas seperti
umumnya dijumpai dalam prosedur kerja
yang normal.
 Fungsi operator disini hanyalah memonitor
dan menjaga agar supaya mesin tetap
bekerja dengan baik serta memasukkan
data atau menggantikan dengan program-
program baru apabila diperlukan
8
Bagan Input-Output Automatic Man-Machine System
9
ActionSensing
Information Storage
Processing
INPUT OUTPUT
Feedback
DISPLAY
CONTROL
PROCESS
Human
(Monitor)
KOMPONEN SISTEM MANUSIA-MESIN
Manusia
Effectors
Sensory
Processing
Mesin
Controlled
Process
Display
Controls
Lingkungan
Workspace
Physical
Environment
Work
Organization
10
Model Sistem Manusia Mesin
11
Komponen Manusia (1)
 Effectors
12
Komponen Manusia (2)
 Sensory
 The senses/indera adalah
alat/cara manusia membangun
kesadaran (memahami) terhadap
kondisi sekitarnya.
13
Komponen Manusia (3)
 Processing
 Dalam melaksanakan aktivitas kerja,
komponen manusia memerlukan energi dan
informasi.
 Energi untuk kerja otot diperoleh dari
proses-proses fisiologis, juga dihasilkan sisa
pembakaran.
 Otak merupakan pusat pengolah data, yang
terdiri dari low-level programs untuk
mengatur aktivitas kerja sensorimotor dasar,
dan higher level cognitive mengatur kerja
yang berkaitan dengan otak.
 Manusia merupakan penghasil/sumber
sekaligus pengguna energi
14
Komponen Mesin
 The Controlled Process. Operasi-
operasi dasar pada mesin yang
dikontrol oleh manusia
 Display. Aksi (gerak, kekuatan)
yang muncul/ditunjukkan oleh satu
atau lebih mesin yang bekerja.
 Controls. Interaksi antara manusia
dengan mesin didasarkan pada
ketetapan pengontrolan (batasan)
yang mampu dilakukan oleh
effectors
15
Komponen Lingkungan
 Workspace. Operasi-operasi dasar
pada mesin yang dikontrol oleh
manusia
 Physical Environment. Aksi (gerak,
kekuatan) yang muncul/ditunjukkan
oleh satu atau lebih mesin yang
bekerja.
 Work Organization. Merujuk pada
pengaturan langsung interaksi
kerja antara manusia dengan
mesin.
 Secara luas merujuk kepada
struktur organisasi dimana aktivitas
kerja berada yang didukung oleh
sistem secara teknis maupun sosial.
16
17
Mesin vs Manusia (1)
Task
Work Elements
Basic Motion Elements
Difference Machine Man
Speed Much superior slow
Power Consistent at any level, large, constant
standard forces
2Hp for 10 sec, 0.5Hp for few minutes,
0.2Hp for continuous work over a day
Consistency Ideal for routine repetition, precision Not reliable-should be monitored by
machine
Complex
activity
Multi channel Single channel
Memory Best for literal reproduction and short
term memory
Large storage multiple access, better for
principles and strategies
Reasoning Good deductive Good inductive
18
Mesin vs Manusia (2)
Task
Work Elements
Basic Motion Elements
Difference Machine Man
Computation Fast, accurate, poor at error correction Slow, subject to error, good at error
correction
Input sensitivity Some outside human senses, intensive to
extraneous stimuli, poor for pattern
detection
Wide range and variety of stimuli dealt
with by one input, affected by heat, cold,
noise, and vibration, good at pattern
detection, can detect signals in high noise
level
Overload
reliability
Sudden breakdown Graceful degradation
Intelligence None Can deal with unpredictable. Can be
anticipate
Manipulative
abilities
Specific Great versatility
Keterbatasan Manusia dibandingkan Mesin (1)
 Tidak bisa menghasilkan tenaga
fisik ataupun tekanan dalam jumlah
besar, misalnya untuk memotong
logam.
 Tidak bisa menggunakan kekuatan
otot manusianya dengan intensitas
yang tetap dan/atau tingkat
akurasi yang tinggi.
 Tidak bisa menampilkan kecepatan
kerja yang tinggi dan gerakan
berulang tanpa ada rasa lelah,
bosan, maupun timbulnya
kesalahan
 Tidak bisa melakukan analisis dan
perhitungan permasalahan yang
komples secara cepat dan tepat.
19
Keterbatasan Manusia dibandingkan Mesin (2)
 Tidak bisa mengerjakan berbagai
macam pekerjaaan yang berbeda
secara bersamaan dalam waktu
yang relative sama.
 Tidak bisa menyimpan,
memanggil/mengingat kembali
sejumlah data dalam jumlah besar
secara tepat dan akurat.
 Tidak bisa memberikan tanggapan
secara cepat terhadap sinyal
kendali yang berubah-ubah dalam
frekuensi yang sering.
 Apabila kondisi lingkungan kerja
berada di luar ambang batas
kesanggupan, maka manusia tidak
bisa memberikan performansi yang
memuaskan.
20
Keterbatasan Mesin dibandingkan Manusia
 Tidak bisa memberikan tanggapan
terhadap “perintah-perintah” di
luar batas kemampuan yang sudah
dirancang sebelumnya.
 Tidak bisa memberi tanggapan
terhadap kejadian-kejadian yang
tidak diramalkan sebelumnya.
 Tidak bisa “berpikir” induktif, yaitu
menarik kesimpulan umum dari hal-
hal yang bersifat khusus.
 Tidak bisa bertindak fleksibel,
seperti menggunakan alternatif-
alternatif baru yang tidak
dirancang/diprogramkan
sebelumnya.
 Tidak bisa berpikir secara layak di
luar batas beban atas kapasitas
normalnya.
21
Kecerdasan
buatan (AI) akan
mengambil alih
fungsi manusia
dalam waktu
kurang dari lima
tahun
22
REFERENSI
 Sritomo Wignjosoekarto, 1979, Ergonomi, Penerbit Guna Widya
 Freivalds, 2013, Niebel’s Methods, standards and work design 13th Ed, McGraw
Hill
 Groover, M. P. 2017, Work Systems: The Methods, Measurement & Management
of Work, Pearson IndiaJohn Wiley & Sons
23

More Related Content

What's hot (20)

Laporan antropometri
Laporan antropometriLaporan antropometri
Laporan antropometri
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
 
Struktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistemStruktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistem
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
 
Statistik Industri 1 - PENDAHULUAN
Statistik Industri 1 - PENDAHULUANStatistik Industri 1 - PENDAHULUAN
Statistik Industri 1 - PENDAHULUAN
 
Stress kerja
Stress kerjaStress kerja
Stress kerja
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&EFisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
 
Work sampling
Work samplingWork sampling
Work sampling
 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
 
Biq built in quality
Biq built in quality Biq built in quality
Biq built in quality
 
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
 
8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA 8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA
 
Modul kaizen
Modul kaizenModul kaizen
Modul kaizen
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 

Similar to SISTEM KERJA MANUSIA-MESIN

12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.pptAsepRahmatullah2
 
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.pptLukmanFathurahmanAri
 
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.pptAnisaFauziah38
 
01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomiArif Rahman
 
pengantar- ergonomii.pdf
pengantar- ergonomii.pdfpengantar- ergonomii.pdf
pengantar- ergonomii.pdfRinasusanti44
 
Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Shera nisaka
 
Chapt 2. human (manusia)
Chapt 2. human (manusia)Chapt 2. human (manusia)
Chapt 2. human (manusia)Ibnu Dzakwan
 
Materi imk aspek manusia
Materi imk aspek manusiaMateri imk aspek manusia
Materi imk aspek manusiaKukuh Aji
 
ALAT_KONTROL_OTOMATIS.pdf
ALAT_KONTROL_OTOMATIS.pdfALAT_KONTROL_OTOMATIS.pdf
ALAT_KONTROL_OTOMATIS.pdfyusrizalbakar1
 
Interaksi manusia dan komputer 03
Interaksi manusia dan komputer 03Interaksi manusia dan komputer 03
Interaksi manusia dan komputer 03andy rachman
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxAbdiMaulanaIlyas1
 
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiErgonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiMohammadZukhrufS
 
ppt Psikologi Kerekayasaan
ppt Psikologi Kerekayasaanppt Psikologi Kerekayasaan
ppt Psikologi KerekayasaanShera nisaka
 
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.pptmatbewok01
 
Antropometri 8 & 9
Antropometri   8 & 9Antropometri   8 & 9
Antropometri 8 & 9Zuzu Aja
 

Similar to SISTEM KERJA MANUSIA-MESIN (20)

12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
 
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
12.-Human-Machine-Interface-Pertemuan-12.ppt
 
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
 
01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi
 
pengantar- ergonomii.pdf
pengantar- ergonomii.pdfpengantar- ergonomii.pdf
pengantar- ergonomii.pdf
 
Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)
 
Chapt 2. human (manusia)
Chapt 2. human (manusia)Chapt 2. human (manusia)
Chapt 2. human (manusia)
 
Materi imk aspek manusia
Materi imk aspek manusiaMateri imk aspek manusia
Materi imk aspek manusia
 
Pio bu laila
Pio bu laila Pio bu laila
Pio bu laila
 
ALAT_KONTROL_OTOMATIS.pdf
ALAT_KONTROL_OTOMATIS.pdfALAT_KONTROL_OTOMATIS.pdf
ALAT_KONTROL_OTOMATIS.pdf
 
Interaksi manusia dan komputer 03
Interaksi manusia dan komputer 03Interaksi manusia dan komputer 03
Interaksi manusia dan komputer 03
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
 
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiErgonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
 
Presentasi
Presentasi Presentasi
Presentasi
 
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
 
ppt Psikologi Kerekayasaan
ppt Psikologi Kerekayasaanppt Psikologi Kerekayasaan
ppt Psikologi Kerekayasaan
 
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
fk.ppt
fk.pptfk.ppt
fk.ppt
 
Antropometri 8 & 9
Antropometri   8 & 9Antropometri   8 & 9
Antropometri 8 & 9
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)

3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI 3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
 
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
 
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN 1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
 
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
 
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian KinerjaPART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
 
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
 
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFINGANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
 
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRIRISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
 
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
 
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
 
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITASANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

SISTEM KERJA MANUSIA-MESIN

  • 2. PENDAHULUAN  Sistem Kerja terdiri dari komponen manusia, dan komponen mesin pada suatu lingkungan tertentu  Kesalahan dalam proses kerja lebih banyak disebabkan oleh kesalahan dalam perancangan atau prosedur kerja. Sejumlah peralatan kerja dirancang tidak sesuai dengan kondisi fisik, psikis, dan lingkungannya.  Empat subkategori utama ergonomi yang harus diperhatikan sehubungan dengan kemampuan manusia dalam melakukan kerja, yait: skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory(alat indera manusia ); enviromental (lingkungan); dan mental. 2
  • 3. SISTEM MANUSIA-MESIN  Kombinasi antara salah satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin, dimana mesin dengan yang lainnya berinteraksi untuk menghasilkan output berdasarkan input yang diperoleh.  Definisi mesin dalam arti luas adalah mencakup semua obyek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda yang bisa digunakan manusia dalam melaksanakan kegiatannya  Penyelidikan manusia-mesin didasarkan kenyataan bahwa masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan 3
  • 4. Manual Man-Machine System  Dalam sistem ini input akan langsung ditransformasikan oleh pekerja/manusia menjadi output.  Manusia dominan sebagai sumber tenaga dan memegang kendali secara penuh dalam melaksanakan aktivitasnya.  Peralatan kerja yang ada hanyalah sekedar menambah kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.  Contoh: pekerjaan mencangkul, memukul dengan palu 4
  • 5. Bagan Input-Output Manual Man-Machine System 5 ActionSensing Information Storage Processing INPUT OUTPUT Feedback
  • 6. Semi Automatic Man-Machine System  Dominasi manusia berkurang, sebagai pengontrol  Ada mekanisme khusus yang mengolah input sebelum masuk ke dalam sistem kerja manusia, demikian pula reaksi yang berasal dari sistem manusia akan dikontrol melewati suatu mekanisme tertentu.  Contoh : Penunjuk display speedometer, jumlah bahan bakar suatu mobil. Manusia tidak bisa mengendalikan sumber tenaga penggerak mobil tersebut secara langsung karena dalam sistem ini mesin yang menyebabkan system dalam mobil berjalan/berfungsi. Manusia melaksanakan fungsi kontrol dengan menggunakan sensing input lewat display dan peralatan lain, seperti kemudi, rem, gas, dsb 6
  • 7. Bagan Input-Output Semi Automatic Man-Machine System 7 ActionSensing Information Storage Processing INPUT OUTPUT Feedback DISPLAY CONTROL PROCESS
  • 8. Automatic Man-Machine System  Mesin dominan, manusia berfungsi memonitor  Mesin melaksanakan dua fungsi sekaligus yaitu : penerima rangsangan dari luar (sensing) dan pengendali aktivitas seperti umumnya dijumpai dalam prosedur kerja yang normal.  Fungsi operator disini hanyalah memonitor dan menjaga agar supaya mesin tetap bekerja dengan baik serta memasukkan data atau menggantikan dengan program- program baru apabila diperlukan 8
  • 9. Bagan Input-Output Automatic Man-Machine System 9 ActionSensing Information Storage Processing INPUT OUTPUT Feedback DISPLAY CONTROL PROCESS Human (Monitor)
  • 12. Komponen Manusia (1)  Effectors 12
  • 13. Komponen Manusia (2)  Sensory  The senses/indera adalah alat/cara manusia membangun kesadaran (memahami) terhadap kondisi sekitarnya. 13
  • 14. Komponen Manusia (3)  Processing  Dalam melaksanakan aktivitas kerja, komponen manusia memerlukan energi dan informasi.  Energi untuk kerja otot diperoleh dari proses-proses fisiologis, juga dihasilkan sisa pembakaran.  Otak merupakan pusat pengolah data, yang terdiri dari low-level programs untuk mengatur aktivitas kerja sensorimotor dasar, dan higher level cognitive mengatur kerja yang berkaitan dengan otak.  Manusia merupakan penghasil/sumber sekaligus pengguna energi 14
  • 15. Komponen Mesin  The Controlled Process. Operasi- operasi dasar pada mesin yang dikontrol oleh manusia  Display. Aksi (gerak, kekuatan) yang muncul/ditunjukkan oleh satu atau lebih mesin yang bekerja.  Controls. Interaksi antara manusia dengan mesin didasarkan pada ketetapan pengontrolan (batasan) yang mampu dilakukan oleh effectors 15
  • 16. Komponen Lingkungan  Workspace. Operasi-operasi dasar pada mesin yang dikontrol oleh manusia  Physical Environment. Aksi (gerak, kekuatan) yang muncul/ditunjukkan oleh satu atau lebih mesin yang bekerja.  Work Organization. Merujuk pada pengaturan langsung interaksi kerja antara manusia dengan mesin.  Secara luas merujuk kepada struktur organisasi dimana aktivitas kerja berada yang didukung oleh sistem secara teknis maupun sosial. 16
  • 17. 17 Mesin vs Manusia (1) Task Work Elements Basic Motion Elements Difference Machine Man Speed Much superior slow Power Consistent at any level, large, constant standard forces 2Hp for 10 sec, 0.5Hp for few minutes, 0.2Hp for continuous work over a day Consistency Ideal for routine repetition, precision Not reliable-should be monitored by machine Complex activity Multi channel Single channel Memory Best for literal reproduction and short term memory Large storage multiple access, better for principles and strategies Reasoning Good deductive Good inductive
  • 18. 18 Mesin vs Manusia (2) Task Work Elements Basic Motion Elements Difference Machine Man Computation Fast, accurate, poor at error correction Slow, subject to error, good at error correction Input sensitivity Some outside human senses, intensive to extraneous stimuli, poor for pattern detection Wide range and variety of stimuli dealt with by one input, affected by heat, cold, noise, and vibration, good at pattern detection, can detect signals in high noise level Overload reliability Sudden breakdown Graceful degradation Intelligence None Can deal with unpredictable. Can be anticipate Manipulative abilities Specific Great versatility
  • 19. Keterbatasan Manusia dibandingkan Mesin (1)  Tidak bisa menghasilkan tenaga fisik ataupun tekanan dalam jumlah besar, misalnya untuk memotong logam.  Tidak bisa menggunakan kekuatan otot manusianya dengan intensitas yang tetap dan/atau tingkat akurasi yang tinggi.  Tidak bisa menampilkan kecepatan kerja yang tinggi dan gerakan berulang tanpa ada rasa lelah, bosan, maupun timbulnya kesalahan  Tidak bisa melakukan analisis dan perhitungan permasalahan yang komples secara cepat dan tepat. 19
  • 20. Keterbatasan Manusia dibandingkan Mesin (2)  Tidak bisa mengerjakan berbagai macam pekerjaaan yang berbeda secara bersamaan dalam waktu yang relative sama.  Tidak bisa menyimpan, memanggil/mengingat kembali sejumlah data dalam jumlah besar secara tepat dan akurat.  Tidak bisa memberikan tanggapan secara cepat terhadap sinyal kendali yang berubah-ubah dalam frekuensi yang sering.  Apabila kondisi lingkungan kerja berada di luar ambang batas kesanggupan, maka manusia tidak bisa memberikan performansi yang memuaskan. 20
  • 21. Keterbatasan Mesin dibandingkan Manusia  Tidak bisa memberikan tanggapan terhadap “perintah-perintah” di luar batas kemampuan yang sudah dirancang sebelumnya.  Tidak bisa memberi tanggapan terhadap kejadian-kejadian yang tidak diramalkan sebelumnya.  Tidak bisa “berpikir” induktif, yaitu menarik kesimpulan umum dari hal- hal yang bersifat khusus.  Tidak bisa bertindak fleksibel, seperti menggunakan alternatif- alternatif baru yang tidak dirancang/diprogramkan sebelumnya.  Tidak bisa berpikir secara layak di luar batas beban atas kapasitas normalnya. 21
  • 22. Kecerdasan buatan (AI) akan mengambil alih fungsi manusia dalam waktu kurang dari lima tahun 22
  • 23. REFERENSI  Sritomo Wignjosoekarto, 1979, Ergonomi, Penerbit Guna Widya  Freivalds, 2013, Niebel’s Methods, standards and work design 13th Ed, McGraw Hill  Groover, M. P. 2017, Work Systems: The Methods, Measurement & Management of Work, Pearson IndiaJohn Wiley & Sons 23