SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Keseimbangan Energi
oleh
Andri Gunawan 2013-31-xxx
Fardella 2013-31-xxx
Putri Hamidah 2013-31-193
Maya Agustin 2013-31-xxx
Hikmah Syaifah 2013-31-xxx
Rizal Arif 2013-31-xxx
Sejarah
 Pada akhir abad ke-18 ahli kimia Prancis, Lavoisier menarik
kesimpulan bahwa “ Hidup adalah suatu proses pembakaran”
 Selanjutnya Reynault dan Reiset (Prancis), Pettenkoffer dan
Voit (Jerman) terkenal atas keberhasilan mereka membangun
ruang respirasi (respiration chamber)
 Seorang murid Voit, pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat
melalui penelitian –penelitiannya pada manusia memantapkan
pengetahuan tentang faali energy.
Bentuk Energi
 Dalam sistem biologic berbagai bentuk energy, yaitu solar,
kimia, mekanik, elektrik dan panas dapat saling tukar
menukar. Hal ini sesuai dengan hukum pertama
termodinamika.
Satuan Energi
 Dinyatakan dalam unit panas
atau kilokalori (kkal)
 Satu kkal adalah jumlah
panas yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg air
sebanyak 10C
 Satuan lain :
 Joule merupakan Satuan
Internasional (SI)
 Satu KiloJoule adalah energi
yang diperlukan untuk
menggeser suatu benda
dengan berat 1 kg sejauh 1
meter dengan 1 Newton
(unit kekuatan)
 Persamaan : 1 kkal = 4,18
kjoule
Kalorimetri
 Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan
nilai kalor zat makanan karbihidrat, protein, atau lemak.
 Kalorimetri adalah pengukuran jumlah panas yang
dikeluarkan.
 Energi bahan makanan dan pengeluaran energi sehari diukur
dengan cara kalorimetri dan diucapkan dalam kalori.
 Bila diukur secara langsung  kalorimetri langsung
 Bila diukur secara tidak langsung  kalorimetri tidak langsung
Kandungan Energi Makanan
 Kandungan energi makanan
ditentukan dengan kalorimeter
langsung dengan menggunakan
alat kalorimeter bom/bomb
calorimeter. Kalorimeter bom
adalah alat yang digunakan
untuk mengukur jumlah kalor
(nilai kalori) yang dibebaskan
pada pembakaran sempurna
(dalam O2 berlebih) suatu
senyawa, bahan makanan,
bahan bakar
Kandungan Energi Makanan
 Makanan ditmpatkan dalam wadah kecil dalam ruangan yang
dikelilingi oleh air. Makanan kemudian dibakar dengan mengalirkan
listrik melalui kawat listrik. Energi yang dilepas dalam pembakaran ini
akan diubah menjadi panas, sehingga terjadi kenaikan suhu air yang
mengelilingi ruangan pembakaran tersebut. Ruangan pembakaran ini
diisolasi dari kemungkinan perubahan suhu luar oleh dinding kedua
berisi air yang dipisahkan dari ruangan pembakaran oleh lapisan
udara. Misalnya makanan kering akan terbakar sepenuhnya dalam
alat ini dan panas yang terbentuk akan diabsorpsi oleh air yang
mengelilinginya. Dengan mengukur perbedaan suhu air yang
diketahui jumlahnya sebelum dan sesudah pembakaran, dapatlah
dihitung jumlah panas yang dihasilkan oleh makan yang dibakar
tersebut dalam kilokalori.
Nilai Energi Faali Makanan
 Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama
oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi
manusia. Dari makanan yang dimakan kemudian dipecah
secara kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat.
 Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan
makanan menentukan nilai energinya. Kebutuhan energi
seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi
yang berasal dari makanan yang diperlukan untuk memenuhi
pengeluaran energi seseorang yang memiliki ukuran, komposisi
tubuh dan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan
tubuh.
Nilai Energi Faali Makanan
 Tidak semua energi yang tersedia dalam makan dapat
dimanfaatkan oleh tubuh, maka nilai energi kasar makanan
perlu dikoreksi dengan nilai energi yang tidak dimanfaatkan
tubuh. Nilai energi yang dikoreksi ini disebut nilai energi faali
makanan.
 Tidak semua makanan dapat diabsorbsi dari saluran cerna.
Penelitian Atwater menunjukkan hanya 99 % dari karbohidrat,
95 % dari lemak, dan 92 % dari protein yang dimakan dapat
diabsorpsi. Angka – angka ini dinamakan koefesien cerna.
Penentuan Nilai Energi Makanan Melalui
Perhitungan
 Dengan menggunakan
faktor Atwater, nilai
energi makanan dapat
ditetapkan melalui
perhitungan menurut
komposisi karbohidrat,
lemak dan protein, serta
nilai faali makanan
tersebut.
 Contoh :
100 gram beras giling
mengandung 79,8 gram
karbohidrat, 1,2 gram lemak dan
6,2 gram protein. Nilai energinya
adalah:
[(4×79,8)+(9×1,2)+(4×6,2)] =
354,8≈355
Tabel Nilai Faali Energi Zat-zat Gizi
Zat Gizi
Energi
Kasar
%
diabsorpsi
Energi
Setelah
dicernakan
Kehilangan
Energi
melalui Urin
Nilai
faali
energi
Faktor
Atwater
Kkal/g
nilai
Atwater
Kkal/g Kkal/g Kkal/g Kkal/g
Pati 4,19 99 4,14 - 4,14 4
Glukosa 3,73 99 3,68 - 3,68 4
Lemak 9,35 95 8,88 - 8,88 9
Protein 5,48 92 5,05 1,25 3,80 4
Alkohol 7,13 100 7,13 ss 7,13 7
Kebutuhan Energi
 Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985)
adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang
diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang
bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan
tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka
panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas
fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi.
Kebutuhan Energi Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk:
(1) Metabolisme basal
(2) Aktivitas fisik
(3) Efek makanan atau pengaruh dinamik khusus (Specific
Dynamic Action/ SDA).
 Angka metabolisme basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate
(BMR) adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan
tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital.
Cara Mengukur Angka Metabolisme Basal
Kalorimetri
Langsung
Kalorimetri
Tidak Langsung
Pengukuran metabolisme basal dilakukan pada pagi hari terhadap
subyek yang berada dalam keadaan istirahat total baik fisik maupun
emosional, tidak makan selama dua belas jam terakhir serta berada
pada suhu dan lingkungan yang nyaman.
Alat ini merupakan
sistem sirkuit
tertutup. Subyek
yang diteliti
menggunakan
oksigen yang
berasal dari tabung
berisi udara kaya
oksigen yang telah
diukur jumlahnya.
Alat yang digunakan untuk kalorimetri tidak langsung bermacam-
macam dan terus dikembangkan.
Benedict Roth
Douglas Bag
•Douglas bag luas digunakan, baik untuk
mengukur AMB ataupun berbagai
aktivitas fisik. Kelemahan Douglas bag ini
adalah kantung udara cepat penuh
apabila melakukan aktivitas berat.
•Penggunaan Douglas bag atau
respirometer tentengan (portable)
memberi rasa tidak nyaman karena
menggunakan masker atau pipa
pernapasan dan penjepit hidung.
Respirometer Kofrani-Michaelis
atau Max Planck
Alat Max Planck mempunyai
keuntungan, karena udara yang
dikeluarkan dapat diukur sambil
percobaan berjalan. Oleh karena
itu, hanya sejumlah contoh kecil
udara yang dikeluarkan disimpan
untuk analisis.
Cara Menaksir Kebutuhan Energi Basal dengan
Perhitungan
 Untuk sebagian besar manusia, kebutuhan energi dasar yang
ditentukan melalui kalorimetri langsung atau tidak langsung
hanya berbeda sebesar ± 10% dari angka yang diperoleh
dengan cara perhitungan.
 Kebutuhan energi basal atau AMB pada dasarnya ditentukan
oleh ukuran dan komposisi tubuh serta umur.
 AMB laki-laki = 66,5 + 13,7 BB (kg) + 5,0 TB (cm) – 6,8 U
 AMB perempuan = 655 + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U
 (BB = Berat Badan dalam kg; TB = Tinggi Badan dalam cm; U
= Umur)
Dengan memperhitungkan berat badan, tinggi badan dan umur,
Harris dan Benedict pada tahun 1909 menentukan rumus untuk
menghitung kebutuhan energi basal sebagai berikut :
Rumus untuk Menaksir Nilai AMB dari Berat Badan
Kelompok
Umur (tahun)
AMB (kkal/hari)
Laki-laki Perempuan
0-3 60,9 B – 54 61,0 B + 51
3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10-15 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18-30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
≥ 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596
Untuk penaksiran AMB
secara kasar bagi orang
dengan kerangka badan
sedang, kebutuhan untuk
angka metabolisme basal
laki-laki dewasa
diperkirakan sebesar 1
kkal/kg berat badan/jam,
sedangkan untuk wanita
dewasa sebesar 0,9
kkal/kg berat badan/jam.
AMB = 1 kkal atau 0,9
kkal × 24 jam
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Angka
Metabolisme Basal
1. Ukuran tubuh
2. Komposisi tubuh
3. Jenis kelamin
4. Umur
5. Tidur
6. Suhu tubuh
7. Suhu lingkungan/iklim
8. Sekresi kelenjar endokrin
9. Kehamilan
10. Status gizi
Kebutuhan Energi untuk
Aktivitas Fisik
 Aktivitas fisik adalah
gerakan yang dilakukan oleh
otot tubuh dan sistem
penunjangnya.
 Banyaknya energi yang
digunakan bergantung pada
berapa banyak otot yang
bergerak, berapa lama dan
berapa berat pekerjaan
yang dilakukan.
Pengaruh Termis
Makanan atau Kegiatan
Dinamik Khusus (
Thermic Effect of Foods
or Specific Dynamiv
Action/SDA)
 Pengaruh termis makanan
atau kegiatan dinamik
khusus adalah energi
tambahan yang diperlukan
tubuh untuk pencernaan
makanan, absorpsi dan
metabolisme zat-zat gizi
yang menghasilkan energi
Kebutuhan Energi untuk Berbagai Aktivitas di Luar
Metabolisme Basal dan Pengaruh Termis Makanan
Aktivitas Kkal/kg/
jam
Aktivitas Kkal/kg/
jam
Bersepeda (cepat) 7,6 Main piano (sedang) 1,4
Bersepeda (sedang) 2,5 Membaca keras 0,4
Bertukang kayu (berat) 2,3 Berlari 7,0
Menyulam 0,4 Menjahit, tangan 0,4
Berdansa, cepat 3,8 Menjahit mesin jahit tangan 0,6
Berdansa, lambat 3,0 Menjahit mesin jahit motor 0,4
Mencuci piring 1,0 Menyanyi, keras 0,8
Mengganti baju 0,7 Duduk diam 0,4
Menyetir mobil 0,9 Berdiri tegap 0,6
Makan 0,4 Berdiri relaks 0,5
Mencuci pakaian, ringan 1,3 Menyapu lantai 1,4
Tiduran 0,1 Berenang 3,5 km/jam 7,9
Mengupas kentang 0,6 Mengetik cepat 1,0
Main ping-pong 4,4 Berjalan, 3 km/jam 2,0
Menulis 0,4 Berjalan, 6,8 km/jam (cepat) 3,4
Mengecat kursi 1,5 Berjalan, 10 km/jam (sangat
cepat)
9,3
Angka Kecukupan Energi untuk 3 Tingkat
Aktivitas Fisik Untuk Laki-laki dan Perempuan
Kelompok aktivitas
(x AMB)
Jenis Kegiatan Faktor
Aktivitas
Ringan
 Laki-laki
 Perempuan
75% wktu digunakan untk ddk
/berdiri. 25% wktu untk
berdiri/bergerak.
 1, 56
 1, 55
Sedang
 Laki-Laki
 Perempuan
25% wktu digunakan untk ddk
/berdiri. 75% wktu digunakan
untk aktivitas pkerjaan trtentu.
 1,76
 1,70
Berat
 Laki-Laki
 Perempuan
40% wktu digunakan untk ddk
/ berdiri. 60% wktu digunakan
untk aktivitas pekerjaan tertentu
 2,10
 2,00
Angka Kecukupan Energi untuk Bayi, Anak dan
Remaja
Umur (tahun) Faktor aktivitasn(x AMB)
Laki-laki Perempuan
0-3 1,8 1,8
3-10 1,9 1,7
10-12 1,75 1,69
13-15 1,66 1,56
16-18 1,60 1,52
Angka Kecukupan Energi pada Bayi Usia 0–6
Bulan
Jenis Jumlah Jenis Jumlah
Energi 550 kkal Piridoksin 0,1 mg
Protein 10 g Vitamin B12 0,4 ug
Vitamin A 375 RE Vitamin C 40 mg
Vitamin D 5 ug Kalsium 200 mg
Vitamin E 4 mg Fosfor 100 mg
Vitamin K 5 ug Magnesium 25 mg
Thiamin 0,3 mg Besi 0,5 mg
Riboflavin 0,3 mg Yodium 90 ug
Niasin 2 mg Seng 1,3 mg
Asam folat 65 ug Selenium 5 ug
flour 0,01 mg Mangan 0,003 mg
Angka kecukupan energi pada bayi 6 bulan–1 tahun
Jenis Jumlah Jenis Jumlah
Energi 650 kkal Piridoksin 0,3 mg
Protein 16 g Vitamin B12 0,5 ug
Vitamin A 400 RE Vitamin C 40 mg
Vitamin D 5 ug Kalsium 400 mg
Vitamin E 5 mg Fosfor 225 mg
Vitamin K 10 ug Magnesium 55 mg
Thiamin 0,4 mg Besi 7 mg
Riboflavin 0,4 mg Yodium 90 ug
Niasin 4 mg Seng 7,5 mg
Asam folat 80 ug Selenium 10 ug
Flour 0,4 mg Mangan 0,6 mg
Kebutuhan Energi
1.Protein
 Kebutuhan protein remaja
perempuan > laki-laki.
 AKG protein: 48 – 62
gr/hari untk pr & 55 - 66
gr/hari untk laki-laki
 Kebutuhan protein
meningkat pada masa
remaja  proses
pertumbuhan yang sedang
terjadi dengan cepat
2.Kalsium
 Pada masa remaja relatif
tinggi  akselerasi
muscular, skeletal/kerangka
& perkembangan endokrin
> dibandingkan masa anak
& dewasa.
 Sumber kalsium : susu,
ikan, kacang-kacangan,
sayuran hijau, dll.
 AKG kalsium : 600-700
mg/hari untk pr & 500-700
mg/hr untuk laki-laki.
Kebutuhan Energi
3. Zat Besi
 Meningkat  terjadinya
pertumbuhan cepat.
 Kebutuhan besi pada remaja laki-
laki  ekspansi volume darah&
peningkatan konsentrasi
hemoglobin (Hb).
 Pada perempuan, kebutuhan yang
tinggi akan besi terutama
disebabkan kehilangan zat besi
selama menstruasi.
4. Seng (Zinc)
 AKG seng adalah 15 mg/hari
untuk remaja dan dewasa muda
perempuan dan laki-laki
5. Vitamin
 Meningkat selama masa remaja
karena pertumbuhan dan
perkembangan cepat yang terjadi.
 Untuk sintesa DNA dan RNA:
vit.B6, asam folat dan vit. B12
 untuk pertumbuhan tulang : vit. D
 untuk pembentukan dan
pnggantian sel : vit. A, C dan E
Tambahan Energi untuk Kehamilan & Laktasi
 Selama hamil wanita
memerlukan energi tamabahan
untuk berbagai hal seperti
pertumbuhan jani, plasenta,
dan jaringan lainnya. Tambahan
yang di perlukan sekitar
285kkal setiap harinya.
Sementara itu wanita yang
menyusui jg membutuhkan
tambahan energi untuk
memproduksi Air Susu Ibu (
ASI ) dan energi dalam ASI
sekitar 700 kkal per hari.
 Pada enam bulan pertama
laktasi sekurang-kurangnya 80
persen energi bayi berasal dari
ASI . Sementara untuk 6 bulan
kedua sudah mendapatkan
makanan tambahan selain ASI .
Tambahan energi ibu di
perkirakan 500 kkal per hari.
Bila selama tahun kedua anak
masih mendapatkan ASI, maka
wanita dianjurkan
mendapatkan tambahan
sebesar 400 kkal per hari.
Kebutuhan gizi pada ibu hamil
 energi,
 protein,
 vitamin A,
 vitamin E,
 asam folat,
 zat besi,
 kalsium, dll.
Contoh Cara Menaksir Kebutuhan Energi
 Terdapat 3 komponen untuk
menghitung kebutuhan
energi seseorang yaitu :
 angka metabolisme
basal
Aktifitas fisik
Efek makanan ( SDA )
 Di mulai menghitung Berat
Badan Ideal (normal)
Metode borcca
(TB –100 –(10%)
Metode key (TB
(m) x TB (m) x 22)
Fogarty Internasional
Convert
Pria : TB (m) x TB (m) x
22,4
Wanita: TB (m) x TB (m)
x 20,9
Sumber Energi
 Sumber energi adalah bahan makanan sumber lemak, dan
karbohidrat.
 Bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dari Minyak,
kacang-kacangan dan biji - bijian
 Bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-padian,
umbi-umbian, dan gula murni
Nilai energi berbagai Bahan Makanan (kkal/100gr)
Bahan Makanan Nilai Energi Bahan Makanan Nilai energi
Beras setengah giling 363 Telur bebek 189
Gaplek 338 Ikan segar 113
Jagung Kuning, Pipil 355 Udang segar 91
Ketela pohon (singkong) 146 Daun singkong 73
Mie kering 337 Kangkung 29
Roti Putih 248 Tomat masak 20
Ubi Jalar merah 123 Wortel 42
Kacang hijau 345 Mangga harumanis 46
Kacang kedelai 331 Pepaya 46
Kacang merah 336 Susu sapi 61
Tahu 68 Susu kental manis 336
Tempe 149 Minyak kelapa 870
Ayam 302 Gula kelapa 386
Daging sapi 207 Gula pasir 364
Telur ayam 162 Jelly/ Jam 239
Keseimbangan Energi
 Dicapai bila energi yg masuk ke dlm tubuh melalui makanan =
energi yg dikeluarkan.
 Menghasilkan berat badan ideal/normal, ditentukan dengan
mengukur tinggi badan :
BB ideal (Kg) = {(Tinggi bdn (cm) – 100)- 10%}
atau
Berat badan (Kg)
Tinggi badan2
Indeks Masa Tubuh =
Hubungan IMT dengan Resiko Terhadap
Penyakit
IMT Resiko Terhadap Penyakit
20-25 Sangat Rendah
25-30 Rendah
30-35 Sedang
35-40 Tinggi
> 40 Sangat tinggi
Hubungan IMT Menurut Umur
Umur (Tahun) IMT (Kg/m) 2
19-24 19-24
25-34 20-25
35-44 21-26
45-54 22-27
55-64 23-28
> 65 24-29
Batas Ambang IMT untuk Indonesia
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan
tingkat berat
Kekurangan berat badan
tingkat ringan
<17,0
17,0-18,5
Normal 18,5-25,0
Gemuk Keleihan berat badan tingkat
ringan
Kelebihan berat badan tingkat
berat
>25,0-27,0
>27,0
Akibat Kekurangan Energi
 Kekurangan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang
dari energi yang dikeluarkan. Akibatnya, berat badan kurang dari berat
badan seharusnya, bila terjadi pada bayi dan anak-anak itu akan
menghambat pertumbuhan dan pada orang dewasa akan menyebabkan
penurunan berat badan dan kerusakan jaringan tubuh. Gejala yang
ditimbulkan pada anak adalah kurang perhatian, gelisah, lemah,
cengeng, kurang bersemangat dan penurunan daya tahan terhadap
penyakit infeksi. Akibatnya berat badan bayi itu dinamakan marasmus
dan bila disertai kekurangan protein dinamakan kwashiorkor.
Akibat Kelebihan Energi
 Kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan
melebihi energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi ini akn diubah
menjadi lemak tubuh. Akibatnya, terjadi berat badan lebih atau
kegemukan. Kegemukan bisa disebabkan oleh kebanyakan makan,
dalam hal kabrohidrat, lemak maupun protein, tetapi juga karena
kurang bergerak. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam
fungsi tubuh, merupakan risiko untuk menderita penyakit kronis,
seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner,
penyakit kanker, dan dapat memperpendek harapan hidup.

More Related Content

What's hot

4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan GiziEmmy Kardinasari
 
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAKACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAKMelina Eka
 
Gizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaGizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaLicia Dewi
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)zhea mays
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaFeny Kartika
 
Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananForza Angg
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaMelina Eka
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI pjj_kemenkes
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamiltris nia
 
Sistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziSistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziAgnescia Sera
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratshafhandustur
 
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Fakhriyah Elita
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisAndre Milanisti
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahdestariska
 

What's hot (20)

4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAKACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK  DAN PENYERAPAN MINYAK
ACARA IV PENETAPAN KONVERSI MENTAH MASAK DAN PENYERAPAN MINYAK
 
Gizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaGizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerja
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan Makanan
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Sistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziSistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran gizi
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolah
 
Kasus obes dewasa
Kasus obes dewasaKasus obes dewasa
Kasus obes dewasa
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
 

Viewers also liked

Angka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi pptAngka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi pptLilis c'Ben
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Makalah gizi pada atlet
Makalah gizi pada atletMakalah gizi pada atlet
Makalah gizi pada atletarozi14
 
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakartaastridkarolinaa
 
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMIPRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMIRiany Zahrah
 
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurProtein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurhesti kusdianingrum
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaastridkarolinaa
 
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbangKebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbangAri Permana
 
Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Hilma Ahdiah
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
KadarziHealth
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziToserba Ku
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BPenalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BDyan Rachmawati
 

Viewers also liked (20)

Angka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi pptAngka kecukupan gizi ppt
Angka kecukupan gizi ppt
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
energi
energienergi
energi
 
metabolisme energi
metabolisme energimetabolisme energi
metabolisme energi
 
karbohidrat
karbohidratkarbohidrat
karbohidrat
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Makalah gizi pada atlet
Makalah gizi pada atletMakalah gizi pada atlet
Makalah gizi pada atlet
 
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN JakartaFlash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
Flash Card Karbohidrat Gizi Kesehatan Masyarakat 2012 UIN Jakarta
 
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMIPRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
PRAKTIKUM GIZI ENDOKRIN FK UMI
 
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurProtein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
 
Klp 3
Klp 3Klp 3
Klp 3
 
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakartaFlash card vitamin (kelompok 3   ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
Flash card vitamin (kelompok 3 ilmu gizi) kesehatan masyarakat uin jakarta
 
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbangKebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
 
Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)
 
Tolak peluru
Tolak peluruTolak peluru
Tolak peluru
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan gizi
 
Gizi pada-remaja
Gizi pada-remajaGizi pada-remaja
Gizi pada-remaja
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BPenalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
 
Masalah gizi ganda
Masalah gizi gandaMasalah gizi ganda
Masalah gizi ganda
 

Similar to Ppt keseimbangan gizi

Metabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryMetabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryEmi Suhaemi
 
bioenergitika ternak.pdf
bioenergitika ternak.pdfbioenergitika ternak.pdf
bioenergitika ternak.pdfaria800212
 
Energi USAHA DAN GAYA DAN YANG LAINNYAA
Energi USAHA DAN GAYA  DAN YANG LAINNYAAEnergi USAHA DAN GAYA  DAN YANG LAINNYAA
Energi USAHA DAN GAYA DAN YANG LAINNYAACANDRARIYADI
 
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013Aftina Eka R
 
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptxAtikaJatimi
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfMursidTriSusilo2
 
metabolisme-130422052753-phpapp01 (1).pdf
metabolisme-130422052753-phpapp01 (1).pdfmetabolisme-130422052753-phpapp01 (1).pdf
metabolisme-130422052753-phpapp01 (1).pdfranibenawa1
 
PPT DASAR ILMU GIZI KELOMPOK 4 FKM UNAIR 2020
PPT DASAR ILMU GIZI KELOMPOK 4 FKM UNAIR 2020PPT DASAR ILMU GIZI KELOMPOK 4 FKM UNAIR 2020
PPT DASAR ILMU GIZI KELOMPOK 4 FKM UNAIR 2020ruthabigailvania2020
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrEmi Suhaemi
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Bioenergetika revisi
Bioenergetika revisiBioenergetika revisi
Bioenergetika revisifahri mey
 
IPA Kelas 7 Bab 5 Energi.pptx
IPA Kelas 7 Bab 5 Energi.pptxIPA Kelas 7 Bab 5 Energi.pptx
IPA Kelas 7 Bab 5 Energi.pptxdewi sartika sari
 

Similar to Ppt keseimbangan gizi (20)

Metabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for PoultryMetabolizable Energi for Poultry
Metabolizable Energi for Poultry
 
12918612
1291861212918612
12918612
 
Ipa7 kd6-f
Ipa7 kd6-fIpa7 kd6-f
Ipa7 kd6-f
 
bioenergitika ternak.pdf
bioenergitika ternak.pdfbioenergitika ternak.pdf
bioenergitika ternak.pdf
 
Energi USAHA DAN GAYA DAN YANG LAINNYAA
Energi USAHA DAN GAYA  DAN YANG LAINNYAAEnergi USAHA DAN GAYA  DAN YANG LAINNYAA
Energi USAHA DAN GAYA DAN YANG LAINNYAA
 
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
2. KESEIMBANGAN ENERGI & PENGELOLAAN BB.pptx
 
BAB 6 ENERGI.pptx
BAB 6 ENERGI.pptxBAB 6 ENERGI.pptx
BAB 6 ENERGI.pptx
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdf
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
metabolisme-130422052753-phpapp01 (1).pdf
metabolisme-130422052753-phpapp01 (1).pdfmetabolisme-130422052753-phpapp01 (1).pdf
metabolisme-130422052753-phpapp01 (1).pdf
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan  nutrisiKebutuhan  nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
PPT DASAR ILMU GIZI KELOMPOK 4 FKM UNAIR 2020
PPT DASAR ILMU GIZI KELOMPOK 4 FKM UNAIR 2020PPT DASAR ILMU GIZI KELOMPOK 4 FKM UNAIR 2020
PPT DASAR ILMU GIZI KELOMPOK 4 FKM UNAIR 2020
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Bioenergetika revisi
Bioenergetika revisiBioenergetika revisi
Bioenergetika revisi
 
IPA Kelas 7 Bab 5 Energi.pptx
IPA Kelas 7 Bab 5 Energi.pptxIPA Kelas 7 Bab 5 Energi.pptx
IPA Kelas 7 Bab 5 Energi.pptx
 

Ppt keseimbangan gizi

  • 1. Keseimbangan Energi oleh Andri Gunawan 2013-31-xxx Fardella 2013-31-xxx Putri Hamidah 2013-31-193 Maya Agustin 2013-31-xxx Hikmah Syaifah 2013-31-xxx Rizal Arif 2013-31-xxx
  • 2. Sejarah  Pada akhir abad ke-18 ahli kimia Prancis, Lavoisier menarik kesimpulan bahwa “ Hidup adalah suatu proses pembakaran”  Selanjutnya Reynault dan Reiset (Prancis), Pettenkoffer dan Voit (Jerman) terkenal atas keberhasilan mereka membangun ruang respirasi (respiration chamber)  Seorang murid Voit, pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat melalui penelitian –penelitiannya pada manusia memantapkan pengetahuan tentang faali energy.
  • 3. Bentuk Energi  Dalam sistem biologic berbagai bentuk energy, yaitu solar, kimia, mekanik, elektrik dan panas dapat saling tukar menukar. Hal ini sesuai dengan hukum pertama termodinamika.
  • 4. Satuan Energi  Dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori (kkal)  Satu kkal adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebanyak 10C  Satuan lain :  Joule merupakan Satuan Internasional (SI)  Satu KiloJoule adalah energi yang diperlukan untuk menggeser suatu benda dengan berat 1 kg sejauh 1 meter dengan 1 Newton (unit kekuatan)  Persamaan : 1 kkal = 4,18 kjoule
  • 5. Kalorimetri  Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbihidrat, protein, atau lemak.  Kalorimetri adalah pengukuran jumlah panas yang dikeluarkan.  Energi bahan makanan dan pengeluaran energi sehari diukur dengan cara kalorimetri dan diucapkan dalam kalori.  Bila diukur secara langsung  kalorimetri langsung  Bila diukur secara tidak langsung  kalorimetri tidak langsung
  • 6. Kandungan Energi Makanan  Kandungan energi makanan ditentukan dengan kalorimeter langsung dengan menggunakan alat kalorimeter bom/bomb calorimeter. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar
  • 7. Kandungan Energi Makanan  Makanan ditmpatkan dalam wadah kecil dalam ruangan yang dikelilingi oleh air. Makanan kemudian dibakar dengan mengalirkan listrik melalui kawat listrik. Energi yang dilepas dalam pembakaran ini akan diubah menjadi panas, sehingga terjadi kenaikan suhu air yang mengelilingi ruangan pembakaran tersebut. Ruangan pembakaran ini diisolasi dari kemungkinan perubahan suhu luar oleh dinding kedua berisi air yang dipisahkan dari ruangan pembakaran oleh lapisan udara. Misalnya makanan kering akan terbakar sepenuhnya dalam alat ini dan panas yang terbentuk akan diabsorpsi oleh air yang mengelilinginya. Dengan mengukur perbedaan suhu air yang diketahui jumlahnya sebelum dan sesudah pembakaran, dapatlah dihitung jumlah panas yang dihasilkan oleh makan yang dibakar tersebut dalam kilokalori.
  • 8. Nilai Energi Faali Makanan  Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Dari makanan yang dimakan kemudian dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat.  Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya. Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi yang berasal dari makanan yang diperlukan untuk memenuhi pengeluaran energi seseorang yang memiliki ukuran, komposisi tubuh dan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan tubuh.
  • 9. Nilai Energi Faali Makanan  Tidak semua energi yang tersedia dalam makan dapat dimanfaatkan oleh tubuh, maka nilai energi kasar makanan perlu dikoreksi dengan nilai energi yang tidak dimanfaatkan tubuh. Nilai energi yang dikoreksi ini disebut nilai energi faali makanan.  Tidak semua makanan dapat diabsorbsi dari saluran cerna. Penelitian Atwater menunjukkan hanya 99 % dari karbohidrat, 95 % dari lemak, dan 92 % dari protein yang dimakan dapat diabsorpsi. Angka – angka ini dinamakan koefesien cerna.
  • 10. Penentuan Nilai Energi Makanan Melalui Perhitungan  Dengan menggunakan faktor Atwater, nilai energi makanan dapat ditetapkan melalui perhitungan menurut komposisi karbohidrat, lemak dan protein, serta nilai faali makanan tersebut.  Contoh : 100 gram beras giling mengandung 79,8 gram karbohidrat, 1,2 gram lemak dan 6,2 gram protein. Nilai energinya adalah: [(4×79,8)+(9×1,2)+(4×6,2)] = 354,8≈355
  • 11. Tabel Nilai Faali Energi Zat-zat Gizi Zat Gizi Energi Kasar % diabsorpsi Energi Setelah dicernakan Kehilangan Energi melalui Urin Nilai faali energi Faktor Atwater Kkal/g nilai Atwater Kkal/g Kkal/g Kkal/g Kkal/g Pati 4,19 99 4,14 - 4,14 4 Glukosa 3,73 99 3,68 - 3,68 4 Lemak 9,35 95 8,88 - 8,88 9 Protein 5,48 92 5,05 1,25 3,80 4 Alkohol 7,13 100 7,13 ss 7,13 7
  • 12. Kebutuhan Energi  Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi.
  • 13. Kebutuhan Energi Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk: (1) Metabolisme basal (2) Aktivitas fisik (3) Efek makanan atau pengaruh dinamik khusus (Specific Dynamic Action/ SDA).  Angka metabolisme basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR) adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital.
  • 14. Cara Mengukur Angka Metabolisme Basal Kalorimetri Langsung Kalorimetri Tidak Langsung Pengukuran metabolisme basal dilakukan pada pagi hari terhadap subyek yang berada dalam keadaan istirahat total baik fisik maupun emosional, tidak makan selama dua belas jam terakhir serta berada pada suhu dan lingkungan yang nyaman.
  • 15. Alat ini merupakan sistem sirkuit tertutup. Subyek yang diteliti menggunakan oksigen yang berasal dari tabung berisi udara kaya oksigen yang telah diukur jumlahnya. Alat yang digunakan untuk kalorimetri tidak langsung bermacam- macam dan terus dikembangkan. Benedict Roth
  • 16. Douglas Bag •Douglas bag luas digunakan, baik untuk mengukur AMB ataupun berbagai aktivitas fisik. Kelemahan Douglas bag ini adalah kantung udara cepat penuh apabila melakukan aktivitas berat. •Penggunaan Douglas bag atau respirometer tentengan (portable) memberi rasa tidak nyaman karena menggunakan masker atau pipa pernapasan dan penjepit hidung.
  • 17. Respirometer Kofrani-Michaelis atau Max Planck Alat Max Planck mempunyai keuntungan, karena udara yang dikeluarkan dapat diukur sambil percobaan berjalan. Oleh karena itu, hanya sejumlah contoh kecil udara yang dikeluarkan disimpan untuk analisis.
  • 18. Cara Menaksir Kebutuhan Energi Basal dengan Perhitungan  Untuk sebagian besar manusia, kebutuhan energi dasar yang ditentukan melalui kalorimetri langsung atau tidak langsung hanya berbeda sebesar ± 10% dari angka yang diperoleh dengan cara perhitungan.  Kebutuhan energi basal atau AMB pada dasarnya ditentukan oleh ukuran dan komposisi tubuh serta umur.
  • 19.  AMB laki-laki = 66,5 + 13,7 BB (kg) + 5,0 TB (cm) – 6,8 U  AMB perempuan = 655 + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U  (BB = Berat Badan dalam kg; TB = Tinggi Badan dalam cm; U = Umur) Dengan memperhitungkan berat badan, tinggi badan dan umur, Harris dan Benedict pada tahun 1909 menentukan rumus untuk menghitung kebutuhan energi basal sebagai berikut :
  • 20. Rumus untuk Menaksir Nilai AMB dari Berat Badan Kelompok Umur (tahun) AMB (kkal/hari) Laki-laki Perempuan 0-3 60,9 B – 54 61,0 B + 51 3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499 10-15 17,5 B + 651 12,2 B + 746 18-30 15,3 B + 679 14,7 B + 496 30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829 ≥ 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596 Untuk penaksiran AMB secara kasar bagi orang dengan kerangka badan sedang, kebutuhan untuk angka metabolisme basal laki-laki dewasa diperkirakan sebesar 1 kkal/kg berat badan/jam, sedangkan untuk wanita dewasa sebesar 0,9 kkal/kg berat badan/jam. AMB = 1 kkal atau 0,9 kkal × 24 jam
  • 21. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Angka Metabolisme Basal 1. Ukuran tubuh 2. Komposisi tubuh 3. Jenis kelamin 4. Umur 5. Tidur 6. Suhu tubuh 7. Suhu lingkungan/iklim 8. Sekresi kelenjar endokrin 9. Kehamilan 10. Status gizi
  • 22. Kebutuhan Energi untuk Aktivitas Fisik  Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya.  Banyaknya energi yang digunakan bergantung pada berapa banyak otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan. Pengaruh Termis Makanan atau Kegiatan Dinamik Khusus ( Thermic Effect of Foods or Specific Dynamiv Action/SDA)  Pengaruh termis makanan atau kegiatan dinamik khusus adalah energi tambahan yang diperlukan tubuh untuk pencernaan makanan, absorpsi dan metabolisme zat-zat gizi yang menghasilkan energi
  • 23. Kebutuhan Energi untuk Berbagai Aktivitas di Luar Metabolisme Basal dan Pengaruh Termis Makanan Aktivitas Kkal/kg/ jam Aktivitas Kkal/kg/ jam Bersepeda (cepat) 7,6 Main piano (sedang) 1,4 Bersepeda (sedang) 2,5 Membaca keras 0,4 Bertukang kayu (berat) 2,3 Berlari 7,0 Menyulam 0,4 Menjahit, tangan 0,4 Berdansa, cepat 3,8 Menjahit mesin jahit tangan 0,6 Berdansa, lambat 3,0 Menjahit mesin jahit motor 0,4 Mencuci piring 1,0 Menyanyi, keras 0,8 Mengganti baju 0,7 Duduk diam 0,4 Menyetir mobil 0,9 Berdiri tegap 0,6 Makan 0,4 Berdiri relaks 0,5 Mencuci pakaian, ringan 1,3 Menyapu lantai 1,4 Tiduran 0,1 Berenang 3,5 km/jam 7,9 Mengupas kentang 0,6 Mengetik cepat 1,0 Main ping-pong 4,4 Berjalan, 3 km/jam 2,0 Menulis 0,4 Berjalan, 6,8 km/jam (cepat) 3,4 Mengecat kursi 1,5 Berjalan, 10 km/jam (sangat cepat) 9,3
  • 24. Angka Kecukupan Energi untuk 3 Tingkat Aktivitas Fisik Untuk Laki-laki dan Perempuan Kelompok aktivitas (x AMB) Jenis Kegiatan Faktor Aktivitas Ringan  Laki-laki  Perempuan 75% wktu digunakan untk ddk /berdiri. 25% wktu untk berdiri/bergerak.  1, 56  1, 55 Sedang  Laki-Laki  Perempuan 25% wktu digunakan untk ddk /berdiri. 75% wktu digunakan untk aktivitas pkerjaan trtentu.  1,76  1,70 Berat  Laki-Laki  Perempuan 40% wktu digunakan untk ddk / berdiri. 60% wktu digunakan untk aktivitas pekerjaan tertentu  2,10  2,00
  • 25. Angka Kecukupan Energi untuk Bayi, Anak dan Remaja Umur (tahun) Faktor aktivitasn(x AMB) Laki-laki Perempuan 0-3 1,8 1,8 3-10 1,9 1,7 10-12 1,75 1,69 13-15 1,66 1,56 16-18 1,60 1,52
  • 26. Angka Kecukupan Energi pada Bayi Usia 0–6 Bulan Jenis Jumlah Jenis Jumlah Energi 550 kkal Piridoksin 0,1 mg Protein 10 g Vitamin B12 0,4 ug Vitamin A 375 RE Vitamin C 40 mg Vitamin D 5 ug Kalsium 200 mg Vitamin E 4 mg Fosfor 100 mg Vitamin K 5 ug Magnesium 25 mg Thiamin 0,3 mg Besi 0,5 mg Riboflavin 0,3 mg Yodium 90 ug Niasin 2 mg Seng 1,3 mg Asam folat 65 ug Selenium 5 ug flour 0,01 mg Mangan 0,003 mg
  • 27. Angka kecukupan energi pada bayi 6 bulan–1 tahun Jenis Jumlah Jenis Jumlah Energi 650 kkal Piridoksin 0,3 mg Protein 16 g Vitamin B12 0,5 ug Vitamin A 400 RE Vitamin C 40 mg Vitamin D 5 ug Kalsium 400 mg Vitamin E 5 mg Fosfor 225 mg Vitamin K 10 ug Magnesium 55 mg Thiamin 0,4 mg Besi 7 mg Riboflavin 0,4 mg Yodium 90 ug Niasin 4 mg Seng 7,5 mg Asam folat 80 ug Selenium 10 ug Flour 0,4 mg Mangan 0,6 mg
  • 28. Kebutuhan Energi 1.Protein  Kebutuhan protein remaja perempuan > laki-laki.  AKG protein: 48 – 62 gr/hari untk pr & 55 - 66 gr/hari untk laki-laki  Kebutuhan protein meningkat pada masa remaja  proses pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat 2.Kalsium  Pada masa remaja relatif tinggi  akselerasi muscular, skeletal/kerangka & perkembangan endokrin > dibandingkan masa anak & dewasa.  Sumber kalsium : susu, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dll.  AKG kalsium : 600-700 mg/hari untk pr & 500-700 mg/hr untuk laki-laki.
  • 29. Kebutuhan Energi 3. Zat Besi  Meningkat  terjadinya pertumbuhan cepat.  Kebutuhan besi pada remaja laki- laki  ekspansi volume darah& peningkatan konsentrasi hemoglobin (Hb).  Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama menstruasi. 4. Seng (Zinc)  AKG seng adalah 15 mg/hari untuk remaja dan dewasa muda perempuan dan laki-laki 5. Vitamin  Meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan perkembangan cepat yang terjadi.  Untuk sintesa DNA dan RNA: vit.B6, asam folat dan vit. B12  untuk pertumbuhan tulang : vit. D  untuk pembentukan dan pnggantian sel : vit. A, C dan E
  • 30. Tambahan Energi untuk Kehamilan & Laktasi  Selama hamil wanita memerlukan energi tamabahan untuk berbagai hal seperti pertumbuhan jani, plasenta, dan jaringan lainnya. Tambahan yang di perlukan sekitar 285kkal setiap harinya. Sementara itu wanita yang menyusui jg membutuhkan tambahan energi untuk memproduksi Air Susu Ibu ( ASI ) dan energi dalam ASI sekitar 700 kkal per hari.  Pada enam bulan pertama laktasi sekurang-kurangnya 80 persen energi bayi berasal dari ASI . Sementara untuk 6 bulan kedua sudah mendapatkan makanan tambahan selain ASI . Tambahan energi ibu di perkirakan 500 kkal per hari. Bila selama tahun kedua anak masih mendapatkan ASI, maka wanita dianjurkan mendapatkan tambahan sebesar 400 kkal per hari.
  • 31. Kebutuhan gizi pada ibu hamil  energi,  protein,  vitamin A,  vitamin E,  asam folat,  zat besi,  kalsium, dll.
  • 32. Contoh Cara Menaksir Kebutuhan Energi  Terdapat 3 komponen untuk menghitung kebutuhan energi seseorang yaitu :  angka metabolisme basal Aktifitas fisik Efek makanan ( SDA )  Di mulai menghitung Berat Badan Ideal (normal) Metode borcca (TB –100 –(10%) Metode key (TB (m) x TB (m) x 22) Fogarty Internasional Convert Pria : TB (m) x TB (m) x 22,4 Wanita: TB (m) x TB (m) x 20,9
  • 33. Sumber Energi  Sumber energi adalah bahan makanan sumber lemak, dan karbohidrat.  Bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dari Minyak, kacang-kacangan dan biji - bijian  Bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni
  • 34. Nilai energi berbagai Bahan Makanan (kkal/100gr) Bahan Makanan Nilai Energi Bahan Makanan Nilai energi Beras setengah giling 363 Telur bebek 189 Gaplek 338 Ikan segar 113 Jagung Kuning, Pipil 355 Udang segar 91 Ketela pohon (singkong) 146 Daun singkong 73 Mie kering 337 Kangkung 29 Roti Putih 248 Tomat masak 20 Ubi Jalar merah 123 Wortel 42 Kacang hijau 345 Mangga harumanis 46 Kacang kedelai 331 Pepaya 46 Kacang merah 336 Susu sapi 61 Tahu 68 Susu kental manis 336 Tempe 149 Minyak kelapa 870 Ayam 302 Gula kelapa 386 Daging sapi 207 Gula pasir 364 Telur ayam 162 Jelly/ Jam 239
  • 35. Keseimbangan Energi  Dicapai bila energi yg masuk ke dlm tubuh melalui makanan = energi yg dikeluarkan.  Menghasilkan berat badan ideal/normal, ditentukan dengan mengukur tinggi badan : BB ideal (Kg) = {(Tinggi bdn (cm) – 100)- 10%} atau Berat badan (Kg) Tinggi badan2 Indeks Masa Tubuh =
  • 36. Hubungan IMT dengan Resiko Terhadap Penyakit IMT Resiko Terhadap Penyakit 20-25 Sangat Rendah 25-30 Rendah 30-35 Sedang 35-40 Tinggi > 40 Sangat tinggi
  • 37. Hubungan IMT Menurut Umur Umur (Tahun) IMT (Kg/m) 2 19-24 19-24 25-34 20-25 35-44 21-26 45-54 22-27 55-64 23-28 > 65 24-29
  • 38. Batas Ambang IMT untuk Indonesia Kategori IMT Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan <17,0 17,0-18,5 Normal 18,5-25,0 Gemuk Keleihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat >25,0-27,0 >27,0
  • 39. Akibat Kekurangan Energi  Kekurangan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi yang dikeluarkan. Akibatnya, berat badan kurang dari berat badan seharusnya, bila terjadi pada bayi dan anak-anak itu akan menghambat pertumbuhan dan pada orang dewasa akan menyebabkan penurunan berat badan dan kerusakan jaringan tubuh. Gejala yang ditimbulkan pada anak adalah kurang perhatian, gelisah, lemah, cengeng, kurang bersemangat dan penurunan daya tahan terhadap penyakit infeksi. Akibatnya berat badan bayi itu dinamakan marasmus dan bila disertai kekurangan protein dinamakan kwashiorkor.
  • 40. Akibat Kelebihan Energi  Kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi ini akn diubah menjadi lemak tubuh. Akibatnya, terjadi berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan bisa disebabkan oleh kebanyakan makan, dalam hal kabrohidrat, lemak maupun protein, tetapi juga karena kurang bergerak. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, merupakan risiko untuk menderita penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit kanker, dan dapat memperpendek harapan hidup.