SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
MANAJEMEN
Auditya Purwandini Sutarto, PhD
Learning Outcomes
◦ Memahami pengertian stress dan efeknya
◦ Mengidentifikasi stressor atau penyebab stress
◦ Memahami berbagai cara untuk mengendalikan
stress serta mampu mempelajari beberapa di
antaranya
◦ Memahami berbagai cara mengukur stress
Topik
◦ Pengertian Stres
◦ Penyebab Stres Kerja
◦ Dampak Stres Kerja
◦ Manajemen Stres Kerja
◦ Pengukuran Stress
◦ Penelitian terkait
Pengertian
◦ Stress (bahasa latin “Stricus”/keras) adalah reaksi fisik dan
mental terhadap suatu perubahan dilingkungannya yang
dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya
terancam.
◦ Situasi, peristiwa, atau tindakan yang secara potensial
dapat mengganggu atau dapat menimbulkan stres disebut
stressor (mis. Ujian sekolah, sidang TA, wawancara kerja,
pernikahan, pindah rumah, macet, antri, dll)
◦ Reaksi tubuh dapat berupa denyut jantung naik,
berkeringat, napas cepat, otot tegang  Stress reactivity
◦ Reaksi yang berlangsung lama lebih dari tubuh kita dapat
mentoleransi menimbulkan masalah fisik dan psikologis 
strain
Stress kerja (Occupational Stress)
◦ Stress kerja adalah persepsi terhadap
kesenjangan (gap) antara beban psikologi dan
fisiologis (stressors) dan kemampuan individu
memenuhi beban ini
Inverted u-theory stress level Yerkes-Dodson Law
Eustress vs Distress
Predisposition to Stress
◦ Stress Personality
 Kepribadian tipe A memiliki ciri mampu mengerjakan tugas
dengan cepat, mempunyai sikap kompetitif tinggi, ingin segera
mencapai tujuan yang diinginkannya dengan cara apapun atau
menyelesaikan tugas lebih cepat, ingin meraih prestasi yang
lebih baik, ambisius, agresif, mudah merasa stres, mudah
tertekan, tergesa-gesa, mudah gelisah, sering mengalami
ketegangan, dan berbicara dengan penuh semangat
(explosive).
 Kepribadian tipe B yang memiliki ciri-ciri rileks, tenang, tidak
suka kesulitan, jarang menunjukkan kemarahan, menggunakan
banyak waktunya untuk melakukan hobinya, tidak mudah stres,
tidak mudah iri, bekerja terus menerus, memiliki banyak waktu,
dan berbicara dengan nada suara pelan dan kecepatan
kerjanya lamban
Sources www.toolshero.com
Predisposition to Stress
◦ Neuroticism.
 Cemas, depresi dan kurang harapan. Mereka cenderung memahami peristiwa sebagai stress dan
lebih bereaksi negatif terhadap peristiwa stress.
◦ Gender, etnis, dan ras.
 Penelitian saat ini mengatakan bahwa wanita mungkin mengalami stress tertentu lebih sering
daripada laki-laki (misalnya pelecehan seksual, konflik), sedangkan laki-laki dan wanita bereaksi
berbeda terhadap bebrapa jenis stress. Anggota kelompok minoritas memiliki tingkat stress yang
lebih tinggi dibanding non-minoritas. Perbedaan ras dan etnis sebagian besar memperhatikan
reaksi fisik terhadap stress
◦ Stress Sensitization
 Stress yang kita alami sepanjang hidup akan mempengaruhi bagaimana kita akan menangani
stress di masa depan. Jika kita terbiasa menjadi gelisah karena stress yang kita alami sebelumnya,
kita lebih mungkin bereaksi seperti itu dimasa depan. Hal ini memiliki implikasi terhadap
kesehatan. Desensitization terjadi melalui pembelajaran perilaku baru dan bekerja melalui
perasaan kita tentang stress masa lalu
Sumber Stress
o Banyak kejadian-kejadian dan faktor-faktor dapat
menyebabkan stress (stressor), namun tidak reaksi
orang pada stressor yang sama dapat berbeda,
bergantung pada seberapa penting stressor dan
kemampuan kontrol masing-masing orang.
o Sumber stress dapat dibagi ke dalam dua:
 Personal Stressors
 Occupational Stressors
Personal Stressors
◦ Personal stressors adalah sumber stress yang
berasal dari hal-hal yang berasal dari luar
pekerjaan, seperti: faktor keluarga, pernikahan,
perceraian, isu kesehatan, permasalahan
keuangan, dan membesarkan anak.
◦ Perubahan dalam hidup juga dapat memicu stress
misal pindah rumah, perubahan dalam diri, dll
◦ Emosi yang muncul saat stress
 Fear
 Resistance
 Resentment
Sources https://www.pharos.nl/coronavirus/stress-and-upraising/
Occupational Stressors
◦ Karakteristik pekerjaan
 Role conflict
 Role ambiguity
 Role overload
◦ Faktor Organisasi
 Person-organization fit: seberapa sesuai/fit faktor-fakto seperti
keterampilan, knowledge, kemampuan, harapan, kepribadian, nilai,
dan sikap sesuai organisasi. Misal: non-perokok mungkin kurang
nyaman bekerja di perusahaan Gudang Garam, seorang religius
kurang cocok bekerja klub malam
 Perubahan organisasi seperti downsizing maupun restructurization
 Hubungan dengan co-worker dan customer.
 Politik organisasi
Occupational Stressors (2)
◦ Lingkungan fisik
 Kebisingan
 Suhu
 dll
◦ Penyebab lain
 Frustrasi minor
 Forecasting
 Residual stress
Konsekuensi Stress
◦ Personal
 Aspek psikologis (kecenderungan gampang marah,
frustasi, cemas, agresif, gugup, panik, kebosanan, apatis,
depresi, tidak bergairah, hilang percaya diri).
 Aspek jasmaniah (perubahan hormonal, tekanan darah
tinggi, denyut jantung meningkat, sulit bernafas, gangguan
pencernaan, gangguan saraf).
 Aspek perilaku (kurang mampu membuat keputusan,
mudah lupa, sensitif, pasif, kurang bertanggung jawab).
 Aspek lingkungan (suasana rumah tangga yang kurang
harmonis, lingkungan pekerjaan yang kurang produktif,
masyarakat yang tidak tentram).
 Memicu penyakit penyakit jantung, stroke, kanker,
gangguan pernapasan, pengeroposan tulang, gangguan
lambung, susah tidur (insomnia), gangguan psikologis
(depresi, bunuh diri), penyakit psikosomatis, gangguan
pada kulit, penyakit-penyakit kronis, dan rasa nyeri
Konsekuensi Stress (2)
◦ Organisasi
 Performansi kerja
 Burnout
 Absenteeism
 Turnover
 Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
 Biaya kesehatan
Proses Stress
Tanda-tanda burnout
Manajemen Stress
◦ Dalam melakukan manajemen stres dapat
dilakukan beberapa cara berikut (Munandar, 2014):
1. Mengubah faktor-faktor di lingkungan agar tidak
menjadi pembangkit stres.
2. Mengubah faktor-faktor dalam individu agar:
 Ambang stres meningkat, tidak cepat merasakan situasi
yang dihadapi sebagai penuh stres.
 Toleransi terhadap stres meningkat, dapat lebih lama
bertahan dalam situasi yang penuh stres, tidak cepat
menunjukkan akibat yang merusak dari stres pada badan.
Manajemen Stress (2)
◦ Personal
 Diet
 Humor
 Olahraga
 Cukup tidur
 Self-empowerment
 Stop merokok
 Mendapatkan cukup dukungan
 Mempelajari dan menggunakan coping
skill
Manajemen Stress (3)
◦ Organisasi. Pendekatan organisasional menerangkan
bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan stress
terutama tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi
dikendalikan oleh manajemen.
◦ Strategi yang mungkin diinginkan oleh manajemen untuk
dipertimbangkan antara lain
 perbaikan seleksi personel dan penempatan kerja
 penetapan tujuan yang realistis
 perancangan ulang pekerjaan
 peningkatan keterlibatan karyawan, perbaikan komunikasi
organisasi
 penegakan program kesejahteraan korporasi
Pengukuran Stress
◦ Obyektif
 Report
 Fisiologi: Heart rate variability, skin response, muscle tension
◦ Subyektif
 Copenhagen Psychosocial
 Brief Job Stress Questionnaire
 Maslach Burnout Inventory
 Interpersonal Conflict at Organizational Constraints Scale,
 Physical Symptoms Inventory.
Contoh
Kuesioner
Contoh
Kuesioner
Isu-isu kontemporer
◦ Workplace violence
◦ Workplace bullying
◦ Work-life balance
Penelitian terkait (1)
◦ Tujuan penelitian adalah mengevaluasi hubungan antara
pengukuran secara subyektif dan secara obyektif fisiologis
dengan variabilitas denyut jantung (heart rate variability/HRV),
kedua mengetahui perbedaan HRV antara pekerja yang
mengalami tingkat stress rendah dan tinggi. Peserta sebanyak 36
pekerja perakitan industri elektronik di Malaysia dibagi menjadi
dua kelompok, High stress (HS) dan low-stress (LS). Kelompok
HS melaporkan tingkat depresi, ansietas, dan stress(DASS) yang
ekstrim sedangkan kelompok LS diambil secara acak dari 99
partisipan yang melaporkan tingkat depressi, ansietas, dan stress
yang normal hingga moderat. Setiap subyek mengikut satu sesi
pengukuran HRV. Korelasi Pearson menunjukkan hubungan
negatif antara DASS dan koherensi HRV serta perbedaan skor
HRV antara kedua grup. Hasil penelitian menunjukkan
pengukuran obyektif stress menggunakan indikator HRV dan
pengukuran subyektif dapat diintegrasikan untuk mengetahui
tingkat stress secara lebih menyeluruh.
Penelitian terkait (2)
◦ Stress yang dialami pekerja blue-collar merupakan salah satu masalah utama
kesehatan dan keselamatan kerja yang mempengaruhi produktivitas atau
kualitas kerja. Ketidakmampuan pekerja mengatasi stress menimbulkan
respon tetentu yang melibatkan interaksi kompleks antara mekanisme
fisiologis dan psikologis. Penelitian ini bertujuan mengevalusi efektivitas
intervensi stress multimodal berbasis biofeedback dan work-life balance
(WLB) pada keluaran fisiologis, psikologi, dan produktivitas. Sampel
sebanyak 18 operator perakitan yang melaporkan tingkat depresi, ansietas,
dan stress mendapatkan enam minggu sesi training biofeedback variabilitas
denyut jantung (heart rate variability/HRV) dan WLB. Hasil studi menunjukkan
perbaikan signifikan pada koherensi HRV, penurunan gejala emosi negative
dan perbaikan produktivitas (seluruh p<0.01). Analisis korelasi repeated
measures menunjukkan hubungan medium hingga kuat untuk semua
keluaran (rrm>0.53|). Hasil yang parallel antara ketiga keluaran serta
implikasi praktis di lapangan juga didiskusikan. Namun demikian, sampel
yang kecil dengan desain tanpa kontrol tidak memungkinkan kita melakukan
generalisasi dan hubungan sebab akibat. Terlepas dari kekurangan ini,
penelitian ini menunjukkan potensi kombinasi intervensi berbasis HRV
biofeedback dan metode lain untuk meningkatkan kesejahteraan dan
performansi pekerja
Penelitian terkait
◦ The Impact of Job Stress and Job Satisfaction on Workforce Productivity in an Iranian
Petrochemical Industry
◦ Abstrak
◦ Stress kerja dan kepuasan kerja merupakan faktor penting yang mempengaruhi produktivitas
tenaga kerja. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki stres kerja, kepuasan kerja, dan tingkat
produktivitas tenaga kerja, untuk memeriksa efek dari stres kerja dan kepuasan kerja terhadap
produktivitas tenaga kerja, dan untuk mengidentifikasi faktor yang terkait dengan penurunan
produktivitas antara karyawan dari industri petrokimia Iran. Metode: Subyek penelitian, 125
karyawan yang dipilih secara acak dari sebuah perusahaan petrokimia Iran. Data dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner demografi, kuisioner stres kerja digunakan untuk mengetahui
tingkat stres kerja, Indeks deskriptif Kerja untuk memeriksa kepuasan kerja, dan Hersey dan
Goldsmith kuesioner untuk menyelidiki produktivitas dalam populasi penelitian. Hasil: Stress
kerja dan kepuasan kerja dilaporkan masing-masing moderat-tinggi dan sedang. Produktivitas
dilaporkan sebagai moderat. Pemodelan regresi menunjukkan bahwa produktivitas adalah
secara signifikan terkait dengan jadwal shift, kedua dan dimensi ketiga stres kerja dan dimensi
kedua dari kepuasan kerja (pengawasan)

More Related Content

What's hot

Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
Bowo Witoyo
 
Disiplin kerja by husaeri priatna
Disiplin kerja  by husaeri priatnaDisiplin kerja  by husaeri priatna
Disiplin kerja by husaeri priatna
Husaeri Priatna
 
Kepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan DiriKepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan Diri
Neni Sholihat
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatan
Afra Balqis
 

What's hot (20)

Sumber stress di tempat kerja
Sumber stress di tempat kerjaSumber stress di tempat kerja
Sumber stress di tempat kerja
 
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 
Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
 
Disiplin kerja by husaeri priatna
Disiplin kerja  by husaeri priatnaDisiplin kerja  by husaeri priatna
Disiplin kerja by husaeri priatna
 
Kepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan DiriKepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan Diri
 
Sikap kerja
Sikap kerjaSikap kerja
Sikap kerja
 
Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan Kerja
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatan
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 
PPT STRES
PPT STRESPPT STRES
PPT STRES
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
Analisis jabatan ppt
Analisis jabatan pptAnalisis jabatan ppt
Analisis jabatan ppt
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR
 

Similar to MANAJEMEN STRESS KERJA

Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.
Nanda_khalisa
 
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptx
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptxManajemen stress-14-materi tambahan.pptx
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptx
RicardoSalim6
 
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
RosmanRangga
 

Similar to MANAJEMEN STRESS KERJA (20)

Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
 
Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.
 
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptx
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptxManajemen stress-14-materi tambahan.pptx
Manajemen stress-14-materi tambahan.pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan OrganisasiPsikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptxPsikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
 
Keselamatan kerja
Keselamatan kerjaKeselamatan kerja
Keselamatan kerja
 
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskkskppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
 
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
 
Stres kerja
Stres kerjaStres kerja
Stres kerja
 
Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan Kerja
 
Materi 4_Stress, Health, Illness And Exercise.pdf
Materi 4_Stress, Health, Illness And Exercise.pdfMateri 4_Stress, Health, Illness And Exercise.pdf
Materi 4_Stress, Health, Illness And Exercise.pdf
 
Jurnal lansia
Jurnal lansia Jurnal lansia
Jurnal lansia
 
Stres Kerja
Stres KerjaStres Kerja
Stres Kerja
 
Pelatihan "Cara Mengatasi Stress dalam Pekerjaan"
Pelatihan "Cara Mengatasi Stress dalam Pekerjaan"Pelatihan "Cara Mengatasi Stress dalam Pekerjaan"
Pelatihan "Cara Mengatasi Stress dalam Pekerjaan"
 
Identifikasi Penyebab Stress dan Mekanisme Kopingnya
Identifikasi Penyebab Stress dan Mekanisme KopingnyaIdentifikasi Penyebab Stress dan Mekanisme Kopingnya
Identifikasi Penyebab Stress dan Mekanisme Kopingnya
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)

3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI 3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
 
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
 
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN 1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
 
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
 
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian KinerjaPART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
 
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
 
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
 
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
 
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFINGANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
 
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRIRISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
 
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
 
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITASANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
1. STATISTIK INDUSTRI - PENDAHULUAN
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

MANAJEMEN STRESS KERJA

  • 2. Learning Outcomes ◦ Memahami pengertian stress dan efeknya ◦ Mengidentifikasi stressor atau penyebab stress ◦ Memahami berbagai cara untuk mengendalikan stress serta mampu mempelajari beberapa di antaranya ◦ Memahami berbagai cara mengukur stress
  • 3. Topik ◦ Pengertian Stres ◦ Penyebab Stres Kerja ◦ Dampak Stres Kerja ◦ Manajemen Stres Kerja ◦ Pengukuran Stress ◦ Penelitian terkait
  • 4. Pengertian ◦ Stress (bahasa latin “Stricus”/keras) adalah reaksi fisik dan mental terhadap suatu perubahan dilingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. ◦ Situasi, peristiwa, atau tindakan yang secara potensial dapat mengganggu atau dapat menimbulkan stres disebut stressor (mis. Ujian sekolah, sidang TA, wawancara kerja, pernikahan, pindah rumah, macet, antri, dll) ◦ Reaksi tubuh dapat berupa denyut jantung naik, berkeringat, napas cepat, otot tegang  Stress reactivity ◦ Reaksi yang berlangsung lama lebih dari tubuh kita dapat mentoleransi menimbulkan masalah fisik dan psikologis  strain
  • 5. Stress kerja (Occupational Stress) ◦ Stress kerja adalah persepsi terhadap kesenjangan (gap) antara beban psikologi dan fisiologis (stressors) dan kemampuan individu memenuhi beban ini
  • 6. Inverted u-theory stress level Yerkes-Dodson Law Eustress vs Distress
  • 7. Predisposition to Stress ◦ Stress Personality  Kepribadian tipe A memiliki ciri mampu mengerjakan tugas dengan cepat, mempunyai sikap kompetitif tinggi, ingin segera mencapai tujuan yang diinginkannya dengan cara apapun atau menyelesaikan tugas lebih cepat, ingin meraih prestasi yang lebih baik, ambisius, agresif, mudah merasa stres, mudah tertekan, tergesa-gesa, mudah gelisah, sering mengalami ketegangan, dan berbicara dengan penuh semangat (explosive).  Kepribadian tipe B yang memiliki ciri-ciri rileks, tenang, tidak suka kesulitan, jarang menunjukkan kemarahan, menggunakan banyak waktunya untuk melakukan hobinya, tidak mudah stres, tidak mudah iri, bekerja terus menerus, memiliki banyak waktu, dan berbicara dengan nada suara pelan dan kecepatan kerjanya lamban Sources www.toolshero.com
  • 8. Predisposition to Stress ◦ Neuroticism.  Cemas, depresi dan kurang harapan. Mereka cenderung memahami peristiwa sebagai stress dan lebih bereaksi negatif terhadap peristiwa stress. ◦ Gender, etnis, dan ras.  Penelitian saat ini mengatakan bahwa wanita mungkin mengalami stress tertentu lebih sering daripada laki-laki (misalnya pelecehan seksual, konflik), sedangkan laki-laki dan wanita bereaksi berbeda terhadap bebrapa jenis stress. Anggota kelompok minoritas memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibanding non-minoritas. Perbedaan ras dan etnis sebagian besar memperhatikan reaksi fisik terhadap stress ◦ Stress Sensitization  Stress yang kita alami sepanjang hidup akan mempengaruhi bagaimana kita akan menangani stress di masa depan. Jika kita terbiasa menjadi gelisah karena stress yang kita alami sebelumnya, kita lebih mungkin bereaksi seperti itu dimasa depan. Hal ini memiliki implikasi terhadap kesehatan. Desensitization terjadi melalui pembelajaran perilaku baru dan bekerja melalui perasaan kita tentang stress masa lalu
  • 9. Sumber Stress o Banyak kejadian-kejadian dan faktor-faktor dapat menyebabkan stress (stressor), namun tidak reaksi orang pada stressor yang sama dapat berbeda, bergantung pada seberapa penting stressor dan kemampuan kontrol masing-masing orang. o Sumber stress dapat dibagi ke dalam dua:  Personal Stressors  Occupational Stressors
  • 10. Personal Stressors ◦ Personal stressors adalah sumber stress yang berasal dari hal-hal yang berasal dari luar pekerjaan, seperti: faktor keluarga, pernikahan, perceraian, isu kesehatan, permasalahan keuangan, dan membesarkan anak. ◦ Perubahan dalam hidup juga dapat memicu stress misal pindah rumah, perubahan dalam diri, dll ◦ Emosi yang muncul saat stress  Fear  Resistance  Resentment Sources https://www.pharos.nl/coronavirus/stress-and-upraising/
  • 11. Occupational Stressors ◦ Karakteristik pekerjaan  Role conflict  Role ambiguity  Role overload ◦ Faktor Organisasi  Person-organization fit: seberapa sesuai/fit faktor-fakto seperti keterampilan, knowledge, kemampuan, harapan, kepribadian, nilai, dan sikap sesuai organisasi. Misal: non-perokok mungkin kurang nyaman bekerja di perusahaan Gudang Garam, seorang religius kurang cocok bekerja klub malam  Perubahan organisasi seperti downsizing maupun restructurization  Hubungan dengan co-worker dan customer.  Politik organisasi
  • 12. Occupational Stressors (2) ◦ Lingkungan fisik  Kebisingan  Suhu  dll ◦ Penyebab lain  Frustrasi minor  Forecasting  Residual stress
  • 13. Konsekuensi Stress ◦ Personal  Aspek psikologis (kecenderungan gampang marah, frustasi, cemas, agresif, gugup, panik, kebosanan, apatis, depresi, tidak bergairah, hilang percaya diri).  Aspek jasmaniah (perubahan hormonal, tekanan darah tinggi, denyut jantung meningkat, sulit bernafas, gangguan pencernaan, gangguan saraf).  Aspek perilaku (kurang mampu membuat keputusan, mudah lupa, sensitif, pasif, kurang bertanggung jawab).  Aspek lingkungan (suasana rumah tangga yang kurang harmonis, lingkungan pekerjaan yang kurang produktif, masyarakat yang tidak tentram).  Memicu penyakit penyakit jantung, stroke, kanker, gangguan pernapasan, pengeroposan tulang, gangguan lambung, susah tidur (insomnia), gangguan psikologis (depresi, bunuh diri), penyakit psikosomatis, gangguan pada kulit, penyakit-penyakit kronis, dan rasa nyeri
  • 14. Konsekuensi Stress (2) ◦ Organisasi  Performansi kerja  Burnout  Absenteeism  Turnover  Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan  Biaya kesehatan
  • 17. Manajemen Stress ◦ Dalam melakukan manajemen stres dapat dilakukan beberapa cara berikut (Munandar, 2014): 1. Mengubah faktor-faktor di lingkungan agar tidak menjadi pembangkit stres. 2. Mengubah faktor-faktor dalam individu agar:  Ambang stres meningkat, tidak cepat merasakan situasi yang dihadapi sebagai penuh stres.  Toleransi terhadap stres meningkat, dapat lebih lama bertahan dalam situasi yang penuh stres, tidak cepat menunjukkan akibat yang merusak dari stres pada badan.
  • 18. Manajemen Stress (2) ◦ Personal  Diet  Humor  Olahraga  Cukup tidur  Self-empowerment  Stop merokok  Mendapatkan cukup dukungan  Mempelajari dan menggunakan coping skill
  • 19. Manajemen Stress (3) ◦ Organisasi. Pendekatan organisasional menerangkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan stress terutama tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi dikendalikan oleh manajemen. ◦ Strategi yang mungkin diinginkan oleh manajemen untuk dipertimbangkan antara lain  perbaikan seleksi personel dan penempatan kerja  penetapan tujuan yang realistis  perancangan ulang pekerjaan  peningkatan keterlibatan karyawan, perbaikan komunikasi organisasi  penegakan program kesejahteraan korporasi
  • 20. Pengukuran Stress ◦ Obyektif  Report  Fisiologi: Heart rate variability, skin response, muscle tension ◦ Subyektif  Copenhagen Psychosocial  Brief Job Stress Questionnaire  Maslach Burnout Inventory  Interpersonal Conflict at Organizational Constraints Scale,  Physical Symptoms Inventory.
  • 23. Isu-isu kontemporer ◦ Workplace violence ◦ Workplace bullying ◦ Work-life balance
  • 24. Penelitian terkait (1) ◦ Tujuan penelitian adalah mengevaluasi hubungan antara pengukuran secara subyektif dan secara obyektif fisiologis dengan variabilitas denyut jantung (heart rate variability/HRV), kedua mengetahui perbedaan HRV antara pekerja yang mengalami tingkat stress rendah dan tinggi. Peserta sebanyak 36 pekerja perakitan industri elektronik di Malaysia dibagi menjadi dua kelompok, High stress (HS) dan low-stress (LS). Kelompok HS melaporkan tingkat depresi, ansietas, dan stress(DASS) yang ekstrim sedangkan kelompok LS diambil secara acak dari 99 partisipan yang melaporkan tingkat depressi, ansietas, dan stress yang normal hingga moderat. Setiap subyek mengikut satu sesi pengukuran HRV. Korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif antara DASS dan koherensi HRV serta perbedaan skor HRV antara kedua grup. Hasil penelitian menunjukkan pengukuran obyektif stress menggunakan indikator HRV dan pengukuran subyektif dapat diintegrasikan untuk mengetahui tingkat stress secara lebih menyeluruh.
  • 25. Penelitian terkait (2) ◦ Stress yang dialami pekerja blue-collar merupakan salah satu masalah utama kesehatan dan keselamatan kerja yang mempengaruhi produktivitas atau kualitas kerja. Ketidakmampuan pekerja mengatasi stress menimbulkan respon tetentu yang melibatkan interaksi kompleks antara mekanisme fisiologis dan psikologis. Penelitian ini bertujuan mengevalusi efektivitas intervensi stress multimodal berbasis biofeedback dan work-life balance (WLB) pada keluaran fisiologis, psikologi, dan produktivitas. Sampel sebanyak 18 operator perakitan yang melaporkan tingkat depresi, ansietas, dan stress mendapatkan enam minggu sesi training biofeedback variabilitas denyut jantung (heart rate variability/HRV) dan WLB. Hasil studi menunjukkan perbaikan signifikan pada koherensi HRV, penurunan gejala emosi negative dan perbaikan produktivitas (seluruh p<0.01). Analisis korelasi repeated measures menunjukkan hubungan medium hingga kuat untuk semua keluaran (rrm>0.53|). Hasil yang parallel antara ketiga keluaran serta implikasi praktis di lapangan juga didiskusikan. Namun demikian, sampel yang kecil dengan desain tanpa kontrol tidak memungkinkan kita melakukan generalisasi dan hubungan sebab akibat. Terlepas dari kekurangan ini, penelitian ini menunjukkan potensi kombinasi intervensi berbasis HRV biofeedback dan metode lain untuk meningkatkan kesejahteraan dan performansi pekerja
  • 26. Penelitian terkait ◦ The Impact of Job Stress and Job Satisfaction on Workforce Productivity in an Iranian Petrochemical Industry ◦ Abstrak ◦ Stress kerja dan kepuasan kerja merupakan faktor penting yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki stres kerja, kepuasan kerja, dan tingkat produktivitas tenaga kerja, untuk memeriksa efek dari stres kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas tenaga kerja, dan untuk mengidentifikasi faktor yang terkait dengan penurunan produktivitas antara karyawan dari industri petrokimia Iran. Metode: Subyek penelitian, 125 karyawan yang dipilih secara acak dari sebuah perusahaan petrokimia Iran. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner demografi, kuisioner stres kerja digunakan untuk mengetahui tingkat stres kerja, Indeks deskriptif Kerja untuk memeriksa kepuasan kerja, dan Hersey dan Goldsmith kuesioner untuk menyelidiki produktivitas dalam populasi penelitian. Hasil: Stress kerja dan kepuasan kerja dilaporkan masing-masing moderat-tinggi dan sedang. Produktivitas dilaporkan sebagai moderat. Pemodelan regresi menunjukkan bahwa produktivitas adalah secara signifikan terkait dengan jadwal shift, kedua dan dimensi ketiga stres kerja dan dimensi kedua dari kepuasan kerja (pengawasan)