Tempe dibuat dari biji kedelai yang difermentasi oleh jamur Rhizopus oryzae. Proses pembuatan tempe meliputi perebusan kedelai, perendaman, pencampuran dengan ragi tempe, dan fermentasi selama 2-3 hari. Hasilnya adalah tempe yang mengandung senyawa mudah dicerna karena kedelai mengalami proses penguraian selama fermentasi.
3. Produk bioteknologi : Tempe
Tempe adalah makanan hasil fermentasi yang dibuat
dari kedelai diinokulasi dengan jamur Rhizopus oligosporus
dalam fermentasi padat (DeReu dkk., 1994). Fermentasi
tempe merupakan fermentasi dua tahap yaitu fermentasi oleh
aktivitas bakteri yang berlangsung selama proses perendaman
kedelai, dan fermentasi oleh kapang yang berlangsung setelah
diinokulasi dengan kapang. Komposisi dan pertumbuhan
mikroflora tempe selama fermentasi sangat menarik untuk
dicermati karena ternyata tidak hanya R. oligosporus yang
Berperan (Kustyawati.2009)
4. ORGANISME YANG DIGUNAKAN
Rhizopus Oryzae
“Ragi tempe merupakan kumpulan spora
kapang yang memegang peranan penting dalam
pembuatan tempe karena dapat mempengaruhi
mutu yang dihasilkan”
5. Klasifikasi Organisme Rhizopus oryzae
Kerajaan Fungi
Divisi Zygomycota
Kelas Zygomycotes
Ordo Mucorales
Famili Mucoraceae
Genus Rhizopus
Spesies Rhizopus oryzae
Mardinata, 2019 “ Jamur pada Tempe”
6. Lanjutan
Rhizopus
Rhizopus termasuk jamur berfilamen.
Jamur berfilamen sering disebut
kapang. Rhizopus merupakan anggota
Zygomycetes. Anggota Rhizopus yang
sering dipakai dalam proses fermentasi
makanan adalah Rhizopus oligosporus
dan Rhizopus oryzae. Kedua kapang ini
sering digunakan dalam produk
fermentasi di Indonesia
Rhizopus oryzae memiliki karakteristik, yaitu miselia
berwarna putih, ketika dewasa maka miselia putih
akan tertutup oleh sporangium
yang berwarna abu-abu kecoklatan. Hifa kapang
terspesialisasi menjadi 3 bentuk,
yaitu rhizoid, sporangiofor, dan sporangium. Rhizoid
merupakan bentuk hifa yang
menyerupai akar (tumbuh ke bawah). Sporangiofor
adalah hifa yang menyerupai
batang (tumbuh ke atas). Sporangium adalah hifa
pembentuk spora dan berbentuk
bulat.
8. Bahan dasar yang di proses
Kacang kedelai
Kacang kedelai merupakan tanaman pangan yang dapat
diolah dalam berbagai olahan, seperti tempe & tahu.
Indonesia mempunyai banyak varietas kedelai, varietas
lokal atau impor. Meningkatnya konsumsi kedelai tersebut
sangat dipengaruhi oleh pemilihan varietas dari kedelai
tersebut. Tetapi hanya beberapa varietas saja yang dapat
diolah dalam industri pengolahan kedelai, khususnya
industri tahu & tempe. Untuk itu perlu adanya aplikasi
identifikasi kedelai yang dapat membedakan varietas biji
kedelai (Waliyansyah,Rahmat Robi.2019)
9. Komposisi biji kedelai
Riyanto, 2015 : kajian pengaruh varietas kedelai dan lama fermentasi terhadap mutu soyghurt
Komponen Kadar %
Protein 40,5 %
Lemak 20,5 %
Karbohidrat 22,2 %
Serat kasar 4,3 %
Abu 4,5 %
Air 6,6 %
Asam lemak 18-20 %
10. Proses biokimia dari pembuatan tempe
Senyawa yang diproses
C6H12O6
Senyawa karbohidrat
Proses Biokimia
C6H12O6
Gula
2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Alkohol (etanol) + Karbondioksida + Energi (ATP)b
14. Hasil dari pembuatan tempe
Tempe merupakan makanan yang terbuat biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui
fermentasi dari apa yang secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji kedelai mengalami
proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna.
Kata “tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada masyarakat Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih
terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Makanan bernama tumpi tersebut terlihat memiliki kesamaan dengan
tempe segar yang juga berwarna putih. Boleh jadi, ini menjadi asal muasal dari mana kata “tempe” berasal.
Pada percobaan ini dilakukan beberapa tahapan diantaranya dengan penyiapan alat dan bahan lalu Cuci
Kacang Kedelai dengan menggunakan air mengalir, lalu disaring. Dilakukan 2 kali pencucian, agar kacang kedelai benar-
benar bersih, lalu dilakukan perebusan selama 40 menit. Setelah itu kacang kedelai di angkat secara perlahan dan hati-
hati. Lalu kacang kedelai di cuci kembali, setelah itu kacang kedelai di rendam selama 8 jam . Setelah 8 jam, kacang
kedelai dicuci kembali. Dilakukan pencucian 2 kali, agar kacang kedelai terpisah dari kulitnya. Setelah itu, dilakukan
perebusan kembali selama 30 menit atau sampai kacang kedelai benar-benar matang. Setelah itu angkat lalu ditiriskan.
Setelah ditiriskan, didinginkan kacang kedelai sampai benar-benar dingin. Lalu selanjutnya kacang kedelai dicampurkan
dengan ragi setengah sendok makan, sampai benar-benar tercapur. Setelah itu dibungkus adonan kacang kedelai dengan
menggunakan daun pisang. Lalu adonan tempe tersebut, diletakkan ditempat yang kering dan gelap dengan suhu ruang.
Ditunggu selama 2-3 hari dan adonan tempe telah siap dipasarkan atau diolah
15. Hasil yang didapatkan dari
pembuatan tmepe dari kacang kedelai
tersebut, dengan kacang kedelai yang
diproses secara difermentasi, yang
dimana, biji-biji kedelai tersebut akan
mengalami proses pengurairan
menjadi senyawa sederhana sehingga
mudah dicerna.
16. Daftar pustaka
Amaliyah, Fika. 2017."Pemanfaatan Bekatul Jagung dan Ragi Cap Jago untuk Pembuatan Ragi Tempe dan
Karakteristik Tempe yang Dihasilkan” .J urnal Ilmiah Teknologi Pertanian AGROTECHNO
Kustyawati,Maria Erna.2009."kajian peran yeast dalam pembuatan tempe".agritech
Mardinata.2019."jamur pada tempe“
Riyanto, NANDA AJENG ANGGRIANE. 2015. “KAJIAN PENGARUH VARIETAS KEDELAI DAN LAMA FERMENTASI
TERHADAP MUTU SOYGHURT”. universitas Muhammadiyah malang