SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Alma Alamsyiah
Hasriana
M. Farhan Akbar
Nadhilah Khafifah
Penetapan Bilangan – Bilangan
Pada Minyak Goreng
Kelompok a-2
XII-7
SMK-SMAK BOGOR
2017-2018
Bilangan Asam
Dasar
Asam lemak yang berada dalam minyak goreng
dalam jumlah kecil dapat ditetapkan dengan
menitar sampel yang telah dilarutkan oleh alkohol
netral dengan larutan basa kuat. Indikator yang
digunakan adalah PP dengan titik akhir merah
muda seulas.
Reaksi
R C OH + NaOH R C ONa + H2O
O O
Bagan Kerja
Ditimbang ±10 gram sampel minyak
goreng
+30 mL campuran alkohol
netral
+Indikator PP
Dititar hingga titik akhir merah
muda seulas dengan NaOH
0,1 N
Alkohol netral terbuat dari alkohol yang ditambahkan
indikator PP lalu ditambahkan NaOH 0,1 N hingga
berwarna merah muda seulas.
Perhitungan
Bilangan Asam :
𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑠𝑡 𝑁𝑎𝑂𝐻(40)
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Derajat Asam :
𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝐵𝑠𝑡 𝑁𝑎𝑂𝐻(40) 𝑥 100
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Kadar Asam Lemak Bebas :
𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝑀𝑟 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘(256)
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
× 100%
• Bilangan asam: mg NaOH dalam 1 gram minyak
• Derajat asam: mg NaOH dalam 100 gram minyak
• Kadar asam lemak bebas: Jumlah asam lemak
bebas yang terdapat di dalam 1 gram minyak
SNI NO. 3741:2013 (Minyak Goreng)
Parameter Satuan Standar
Bilangan
Asam
mg NaOH/g
minyak
maksimal:
0,6 mg NaOH
/gram minyak
Titik Kritis
Hal – hal yang dapat menyebabkan kesalahan :
1. Alkohol yang tidak netral yang dapat
menyebabkan kesalahan positif.
2. Lupa menambahkan indikator PP sehingga
tidak tahu titik akhirnya
3. Penentuan warna TA yang sulit dikarenakan
minyak tersebut memiliki warna tersendiri.
4. Kadar yang kecil yang dapat menyebabkan
kelebihan volume basa dalam menitar.
Bilangan Peroksida
Dasar
Minyak dengan O2 membentuk
peroksida, dimana peroksida ini akan
dihancurkan oleh larutan bilangan peroksida
dan menghasilkan On. On yang terbentuk
mengoksidasikan KI dan membentuk I2.
Kemudian I2 yang dibebaskan dititar dengan
Na2S2O3 menggunakan indikator kanji dengan
titik akhir larutan tidak berwarna. Blanko
dilakukan sebagai faktor koreksi.
Reaksi
Bagan Kerja
Ditimbang ±5 gram sampel minyak
goreng + 1 g hablur KI
+ 25 ml Bil. Peroksida
Di simpan ditempat gelap
selama 30 menit sesekali
dikocok
+ 50 ml air bebas O2
+ 1 ml ( 20 tetes ) indikator
kanji
Dititar hingga titik akhir tak
berwarna dengan tio 0,02 N
+ 1 g hablur KI
+ 25 ml Bil. Peroksida
Di simpan ditempat gelap
selama 30 menit sesekali
dikocok
+ 50 ml air bebas O2
+ 1 ml ( 20 tetes ) indikator
kanji
Blanko
Dititar hingga titik akhir tak
berwarna dengan tio 0,02 N
Perhitungan
Bilangan peroksida: mg O2 dalam
100 gram minyak
Bil. Peroksida =
𝑽𝒑−𝑽𝒃 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝑶𝒏(𝟏𝟔) 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
SNI No. 3741:2013 (Minyak Goreng)
Parameter Satuan Standar
Bilangan
Peroksida
mg O2 / 100g
maksimal:
10 mg O2 /
100g
Titik Kritis
1. Larutan harus disimpan dalam tempat yang
gelap, karena bilangan peroksida mudah
terurai oleh cahaya sehingga akan
kehilangan fungsinya.
2. Air harus bebas O2 . Air yang tidak bebas O2
akan memutus ikatan rangkap pada minyak
sehingga bilangan peroksida naik.
3. Penambahan indikator kanji yang terlalu awal
sehingga I2 terperangkap dan menyebabkan
kesalahan penentuan titik akhir.
4. KI yang ditambahkan dalam bentuk hablur,
karena bila dalam bentuk larutan
dikhawatirkan air yang melarutkan KI
mengandung oksiden yang dapat memutus
ikatan rangkap pada minyak, sehingga angka
peroksida akan naik.
Bilangan Iod
Dasar
Bilangan iod menunjukan jumlah ikatan rangkap
pada rantai trigliserida / asam lemak. Sampel
dilarutkan dengan pelarut CHCl3 dan ditambahkan
dengan larutan wijs (ICl) secara berlebih terukur. Sisa
ICl kemudian direaksikan dengan KI dan melepaskan
I2 yang dapat dititar dengan Na2S2O3 dengan indikator
kanji,dan TA tak berwarna
Reaksi
“
Cara Kerja
“± 0,5 g
sampel
+15 ml
cloroform
+10 ml larutan
wijs
Dimasukkan ke dalam
ruang yang gelap
selama 30 menit dan
sesekali dikocok
Dititar dengan Na2S2O3
0,1 N
Menjelang TA : kuning
muda seulas
+ indikator
kanji 1 ml
+ 10 ml KI 10%
±100 ml H2O
bebas O2
Dititar hingga titik akhir tak
berwarna dengan Na2S2O3 0,1
N
“
Blanko
+15 ml
cloroform
+10 ml larutan
wijs
Dimasukkan ke dalam
ruang yang gelap
selama 30 menit dan
sesekali dikocok
+ 10 ml KI 10%
±100 ml H2O
bebas O2
Na2S2O3 0,1 N
Menjelang TA : kuning
muda seulas
+ indikator
kanji 1 ml
Dititar hingga titik akhir tak
berwarna dengan tio 0,1 N
Perhitungan
Bil. Iod =
𝑽𝒃−𝑽𝒑 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝒊𝒐𝒅(𝟏𝟐𝟕) 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Bilangan Iod: g I2 dalam 100 gram
minyak
SNI NO. 01-3741-2002 (Minyak Goreng)
Parameter Satuan Standar
Bilangan Iod
g I2/100 g
minyak
maksimal:
45-46 g I2/100
g minyak
Titik Kritis
Hal – hal yang dapat menyebabkan kesalahan :
1. Larutan tidak disimpan pada tempat gelap
sehingga bilangan iod rusak
2. Air yang tidak bebas O2 sehingga ikatan
rangkap teroksidasi dan rusak.
3. Penambahan indikator kanji yang terlalu awal
sehingga I2 terperangkap dan menyebabkan
kesalahan penentuan titik akhir.
Bilangan Penyabunan
Dasar
Minyak disabunkan dengan KOH
menghasilkan gliserol dan sabun.
Kelebihan KOH dititar dengan HCl
menggunakan indikator PP dengan TA
merah muda seulas. Untuk mengetahui
jumlah KOH alkohol yang bereaksi
dengan minyak, dilakukan blanko.
Reaksi
“ 3
Cara Kerja
“
Ditimbang 2 gram
sampel minyak
+ 25,00 ml KOH-
Alkohol 0,5 N
Direfluks 30 menit
“
+ Indikator PP
Dititar dengan HCl 0,5 N
hingga TA larutan tidak
berwarna
Perhitungan
Bil. Penyabunan =
𝑽𝒃−𝑽𝒑 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝑲𝑶𝑯(𝟓𝟔) 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Bilangan Penyabunan: mg
KOH dalam 1 gram minyak
SNI NO. 01-3741-2002 (Minyak Goreng)
Parameter Satuan Standar
Bilangan
Penyabunan
mg KOH/g
minyak
maksimal:
253-263 mg
KOH/g minyak
Titik Kritis
Kesalahan – kesalahan dalam penetapan ini bisa
disebabkan karena :
1. Proses penyabunan kurang sempurna .
2. Pada saat mereflux api yang digunakan terlalu besar ,
sehingga alkohol menguap.
3. Proses hidrolisis yang kurang sempurna
4. Kesalahan pengamatan TA.
“
Daftar Pustaka
“https://tulisankimia.files.wordpress.com/2015/03/bil-
peroksida.png
Diakses pada 29 oktober 2017 pukul 06.42 wib.
http://btagallery.blogspot.com/2010/02/blog-
post_4540.html?m=1
Diakses pada 6 November 2017 pukul 19.53
“
Terimakasih

More Related Content

What's hot

PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKMutiara Nanda
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATPENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATMutiara Nanda
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)muhlisun_azim
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomqlp
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2 mila_indriani
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARMutiara Nanda
 

What's hot (20)

PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATPENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Laporan lipid
Laporan lipidLaporan lipid
Laporan lipid
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
 

Similar to Analisis Kualitas Minyak Goreng

Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)
Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)
Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)Carolina Silaen
 
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan BstMetode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan BstAuliabcd
 
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipokloritKelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipokloritrisyanti ALENTA
 
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakanPPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakandessyratnasari13
 
Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4Auliabcd
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfLarasPutri35
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatIrham Maladi
 

Similar to Analisis Kualitas Minyak Goreng (11)

Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)
Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)
Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)
 
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan BstMetode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
 
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipokloritKelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
 
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakanPPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
 
Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
 
LEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAKLEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAK
 
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
 
Celup akrilat basa
Celup akrilat   basaCelup akrilat   basa
Celup akrilat basa
 
Asam cuka
Asam cukaAsam cuka
Asam cuka
 

More from Mutiara Nanda

PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2Mutiara Nanda
 
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASINMutiara Nanda
 
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASINMutiara Nanda
 
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)Mutiara Nanda
 
Sinar Laser dan Serat Optik
Sinar Laser dan Serat OptikSinar Laser dan Serat Optik
Sinar Laser dan Serat OptikMutiara Nanda
 

More from Mutiara Nanda (10)

PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
 
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
 
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
 
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
 
Perpindahan Kalor
Perpindahan KalorPerpindahan Kalor
Perpindahan Kalor
 
Impuls dan Momentum
Impuls dan MomentumImpuls dan Momentum
Impuls dan Momentum
 
Gelombang Mikro
Gelombang MikroGelombang Mikro
Gelombang Mikro
 
Sinar Laser dan Serat Optik
Sinar Laser dan Serat OptikSinar Laser dan Serat Optik
Sinar Laser dan Serat Optik
 
Sinar Gamma
Sinar GammaSinar Gamma
Sinar Gamma
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Analisis Kualitas Minyak Goreng

  • 1. Alma Alamsyiah Hasriana M. Farhan Akbar Nadhilah Khafifah Penetapan Bilangan – Bilangan Pada Minyak Goreng Kelompok a-2 XII-7 SMK-SMAK BOGOR 2017-2018
  • 4. Asam lemak yang berada dalam minyak goreng dalam jumlah kecil dapat ditetapkan dengan menitar sampel yang telah dilarutkan oleh alkohol netral dengan larutan basa kuat. Indikator yang digunakan adalah PP dengan titik akhir merah muda seulas.
  • 6. R C OH + NaOH R C ONa + H2O O O
  • 8. Ditimbang ±10 gram sampel minyak goreng +30 mL campuran alkohol netral +Indikator PP Dititar hingga titik akhir merah muda seulas dengan NaOH 0,1 N Alkohol netral terbuat dari alkohol yang ditambahkan indikator PP lalu ditambahkan NaOH 0,1 N hingga berwarna merah muda seulas.
  • 10. Bilangan Asam : 𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑠𝑡 𝑁𝑎𝑂𝐻(40) 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Derajat Asam : 𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝐵𝑠𝑡 𝑁𝑎𝑂𝐻(40) 𝑥 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Kadar Asam Lemak Bebas : 𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝑀𝑟 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘(256) 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100% • Bilangan asam: mg NaOH dalam 1 gram minyak • Derajat asam: mg NaOH dalam 100 gram minyak • Kadar asam lemak bebas: Jumlah asam lemak bebas yang terdapat di dalam 1 gram minyak
  • 11. SNI NO. 3741:2013 (Minyak Goreng) Parameter Satuan Standar Bilangan Asam mg NaOH/g minyak maksimal: 0,6 mg NaOH /gram minyak
  • 13. Hal – hal yang dapat menyebabkan kesalahan : 1. Alkohol yang tidak netral yang dapat menyebabkan kesalahan positif. 2. Lupa menambahkan indikator PP sehingga tidak tahu titik akhirnya 3. Penentuan warna TA yang sulit dikarenakan minyak tersebut memiliki warna tersendiri. 4. Kadar yang kecil yang dapat menyebabkan kelebihan volume basa dalam menitar.
  • 15. Dasar
  • 16. Minyak dengan O2 membentuk peroksida, dimana peroksida ini akan dihancurkan oleh larutan bilangan peroksida dan menghasilkan On. On yang terbentuk mengoksidasikan KI dan membentuk I2. Kemudian I2 yang dibebaskan dititar dengan Na2S2O3 menggunakan indikator kanji dengan titik akhir larutan tidak berwarna. Blanko dilakukan sebagai faktor koreksi.
  • 18.
  • 20. Ditimbang ±5 gram sampel minyak goreng + 1 g hablur KI + 25 ml Bil. Peroksida Di simpan ditempat gelap selama 30 menit sesekali dikocok + 50 ml air bebas O2 + 1 ml ( 20 tetes ) indikator kanji Dititar hingga titik akhir tak berwarna dengan tio 0,02 N
  • 21. + 1 g hablur KI + 25 ml Bil. Peroksida Di simpan ditempat gelap selama 30 menit sesekali dikocok + 50 ml air bebas O2 + 1 ml ( 20 tetes ) indikator kanji Blanko Dititar hingga titik akhir tak berwarna dengan tio 0,02 N
  • 23. Bilangan peroksida: mg O2 dalam 100 gram minyak Bil. Peroksida = 𝑽𝒑−𝑽𝒃 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝑶𝒏(𝟏𝟔) 𝒙𝟏𝟎𝟎 𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
  • 24. SNI No. 3741:2013 (Minyak Goreng) Parameter Satuan Standar Bilangan Peroksida mg O2 / 100g maksimal: 10 mg O2 / 100g
  • 26. 1. Larutan harus disimpan dalam tempat yang gelap, karena bilangan peroksida mudah terurai oleh cahaya sehingga akan kehilangan fungsinya. 2. Air harus bebas O2 . Air yang tidak bebas O2 akan memutus ikatan rangkap pada minyak sehingga bilangan peroksida naik. 3. Penambahan indikator kanji yang terlalu awal sehingga I2 terperangkap dan menyebabkan kesalahan penentuan titik akhir.
  • 27. 4. KI yang ditambahkan dalam bentuk hablur, karena bila dalam bentuk larutan dikhawatirkan air yang melarutkan KI mengandung oksiden yang dapat memutus ikatan rangkap pada minyak, sehingga angka peroksida akan naik.
  • 29. Dasar
  • 30. Bilangan iod menunjukan jumlah ikatan rangkap pada rantai trigliserida / asam lemak. Sampel dilarutkan dengan pelarut CHCl3 dan ditambahkan dengan larutan wijs (ICl) secara berlebih terukur. Sisa ICl kemudian direaksikan dengan KI dan melepaskan I2 yang dapat dititar dengan Na2S2O3 dengan indikator kanji,dan TA tak berwarna
  • 32.
  • 34. “± 0,5 g sampel +15 ml cloroform +10 ml larutan wijs Dimasukkan ke dalam ruang yang gelap selama 30 menit dan sesekali dikocok Dititar dengan Na2S2O3 0,1 N Menjelang TA : kuning muda seulas + indikator kanji 1 ml + 10 ml KI 10% ±100 ml H2O bebas O2 Dititar hingga titik akhir tak berwarna dengan Na2S2O3 0,1 N
  • 35. “ Blanko +15 ml cloroform +10 ml larutan wijs Dimasukkan ke dalam ruang yang gelap selama 30 menit dan sesekali dikocok + 10 ml KI 10% ±100 ml H2O bebas O2 Na2S2O3 0,1 N Menjelang TA : kuning muda seulas + indikator kanji 1 ml Dititar hingga titik akhir tak berwarna dengan tio 0,1 N
  • 37. Bil. Iod = 𝑽𝒃−𝑽𝒑 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝒊𝒐𝒅(𝟏𝟐𝟕) 𝒙𝟏𝟎𝟎 𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 Bilangan Iod: g I2 dalam 100 gram minyak
  • 38. SNI NO. 01-3741-2002 (Minyak Goreng) Parameter Satuan Standar Bilangan Iod g I2/100 g minyak maksimal: 45-46 g I2/100 g minyak
  • 40. Hal – hal yang dapat menyebabkan kesalahan : 1. Larutan tidak disimpan pada tempat gelap sehingga bilangan iod rusak 2. Air yang tidak bebas O2 sehingga ikatan rangkap teroksidasi dan rusak. 3. Penambahan indikator kanji yang terlalu awal sehingga I2 terperangkap dan menyebabkan kesalahan penentuan titik akhir.
  • 42. Dasar
  • 43. Minyak disabunkan dengan KOH menghasilkan gliserol dan sabun. Kelebihan KOH dititar dengan HCl menggunakan indikator PP dengan TA merah muda seulas. Untuk mengetahui jumlah KOH alkohol yang bereaksi dengan minyak, dilakukan blanko.
  • 45. “ 3
  • 47. “ Ditimbang 2 gram sampel minyak + 25,00 ml KOH- Alkohol 0,5 N Direfluks 30 menit
  • 48. “ + Indikator PP Dititar dengan HCl 0,5 N hingga TA larutan tidak berwarna
  • 50. Bil. Penyabunan = 𝑽𝒃−𝑽𝒑 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝑲𝑶𝑯(𝟓𝟔) 𝒙𝟏𝟎𝟎 𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 Bilangan Penyabunan: mg KOH dalam 1 gram minyak
  • 51. SNI NO. 01-3741-2002 (Minyak Goreng) Parameter Satuan Standar Bilangan Penyabunan mg KOH/g minyak maksimal: 253-263 mg KOH/g minyak
  • 53. Kesalahan – kesalahan dalam penetapan ini bisa disebabkan karena : 1. Proses penyabunan kurang sempurna . 2. Pada saat mereflux api yang digunakan terlalu besar , sehingga alkohol menguap. 3. Proses hidrolisis yang kurang sempurna 4. Kesalahan pengamatan TA.
  • 55. “https://tulisankimia.files.wordpress.com/2015/03/bil- peroksida.png Diakses pada 29 oktober 2017 pukul 06.42 wib. http://btagallery.blogspot.com/2010/02/blog- post_4540.html?m=1 Diakses pada 6 November 2017 pukul 19.53