SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Boyque
Van Allen
Martinus
Abel N
Nurfaridah
Retna
Hasanah
Penetapan
Kadar Ca
dalam CaCO3
Kelas
X-9
Teori
Pada percobaan ini akan diukur kandungan kalsium dalam
sampel
menggunakan metode gravimetri. Kalsium diendapkan sebagai
kalsium oksalat, CaC2O4.H2O, dalam keadaan asam (HCl) dan
panas dengan amonium oksalat, secara perlahan dinetralkan
dengan larutan amonium hidroksida. Endapan dicuci dengan
larutan amonium oksalat.
Prosedur pengerjaan analisis kuantitatif metode gravimetri:
1. Penyiapan sampel
2. Penyiapan larutan pereaksi
3. Perlakuan terhadap sampel
4. Proses pengendapan
5. Proses penyaringan dan pencucian
6. Proses pemanasan endapan
7. Perhitungan berdasarkan data analisis
8. Pelaporan hasil praktikum
Dasar
Kalsium dapat diendapkan sebagai kalsium
oksalat pada pH sedikit basa. Karena CaO tidak stabil
setelah pemijaran endapan dijadikan kalsium sulfat
yang stabil
Tujuan
Mengetahui kadar Ca dalam CaCO3 secara
baik dan sesuai dengan prosedur.
Reaksi
CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + H2O + CO2
CaCl2 + (NH4)2C2O4 + H2O  CaC2O4.H2O + 2NH4Cl
CaC2O4.H2O  CaC2O4 + H2O
CaC2O4  CaCO3 +CO
CaCO3  CaO +CO2
CaO + H2SO4  CaSO4 + H2O
Alat & Bahan
Alat :
× PialaGelas
× Pengaduk
× Tutup kaca besar
× Kaki tiga
× Penangas air
× Gelas ukur
× Corong
× Tiang penyaring
× Labu semprot
× Polismen
× Cawan porselen
× Pembakar bunsen
× Kassa
× Segitiga porcelen
×Neraca analitis
× Kaca arloji
× Tabung reaksi & raknya
× Desikator
× Gegep besi
×Termometer
× Oven
Bahan :
× Sampel Kalsium Karbonat
Pereaksi :
× Larutan HCl 4N
× Larutan NH4OH 10%
× Indikator metil merah
× Larutan amonium oksalat 0,1 %
× Aquadest
× Kertas saring
Larutan diencerkan
hingga volumenya
mencapai 100 ml
Dilarutkan dengan
5 ml HCl 4NDitambahkan 25
ml air suling
Dilarutkan ke
dalam piala gelas
Indikator merah
metil ditambahkan
beberapa tetes
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5 gram
Ditambahkan
(NH4)2C2O4 4 %
yang telah dihitung Larutan dipanaskan
hingga mencapai
suhu 900C
Simpan diatas
penangas air
selama 1 jam.
Kemudian uji
pengendapan
sempurna
Bagan Kerja
Dinetralkan dengan
menggunakan NH4OH 2N
sampai berwarna sindur
Larutan dididihkan
Disaring dengan kertas saring
Whatman no.42. Dan cuci
dengan larutan NH4C2O4 0,1%
hingga bebas pengotor Cl-
Kertas saring yang berisi
endapan dikeringkan didalam
oven
Cawan
dikeluarkan
dari ruang
asam.
Kemudian
dipanaskan dan
dipijarkan
Cawan beserta isinya diuapkan
di dalam ruang asam
Didinginkan
dalam
desikator
Timbang
Endapan dimatikan dengan
air suling. Kemudian
ditambahkan 2 ml H2SO4 4N
Kemudian diperarang
dan diperabu. Lalu
didinginkan di udara
terbuka
Pengamatan
Data Penimbangan
TN
Kiri Kanan TN = -3,0+4,0 = 0,5
-4,0 4,0 2
-2,0 +
-6.0 = -3,0
2
TB I
Kiri Kanan TB I = -2,0+3,0 =
0,5
-2,0 3,0 2
TB I= TN = 0,5
Bobot Kaca Arloji Kosong
Nonius = 19,6 mg
= 0,0196 g
20,000 g
1,0000 g
0,0196 g +
21,0196 g
TB II
Kiri Kanan TB II = -1,0+2,0 = 0,5
-1,0 2,0 2
TB II = TN = 0,5
Bobot Kaca Arloji + Sampel
Nonius = 23,6 mg
= 0,0236 g
20,000 g
1,0000 g
0,5000 g
0,0236 g +
21,5236 g
Bobot Kaca Arloji + Sampel: 21,5236 g
Bobot Kaca Arloji Kosong: 21,0196 g -
Bobot Sampel : 0,5040 g
Contoh Proses Pengamatan
CaCO3
Sampel
berbentuk
serbuk halus
berwarna putih
Dilarutkan dengan air suling Sampel tidak larut
Ditambah HCl Sampel larut, dan larutan jernih
Dipanaskan Larutan menjadi berwarna kekuningan
Ditambah Ind. MM Larutan menjadi berwarna merah
Ditambah (NH4)2C2O4
(ammonium oksalat)
Terbentuk endapan berwarna putih
halus, dan larutan berwarna pink
Ditambah NH4OH Larutan menjadi sindur / kuning
Dipijarkan Abu berwarna putih
Bobot Abu
Bobot cawan porselin + abu = 27,6770 g
Bobot cawan porselin kosong = 27,0107 g -
Bobot abu = 0,6663 g
Perhitungan
Jumlah Pengendap
CaCO3 + 2 HCl CaCl2 + H2O +
CO2
CaCl2 + (NH4)2C2O4 + H2O  CaC2O4 · H2O +
2NH4Cl
W CaCO3 = 0,5 gram
n CaCO3 = W CaCO3
Mr CaCO3
= 0,5 gr = 0,005 mol
100 gr/mol
n CaCO3 = n CaCl2 = n (NH4)2C2O4
n (NH4)2C2O4 = W (NH4)2C2O4
Mr (NH4)2C2O4
0,005 mol = w
124 gr/mol
w = 0,005 mol x 124
= 0,62 gr
(NH4)2C2O4 4%
4 gr ~ 100 ml
0,62 gr ~ x ml
4 gr = 100 ml
0,62 gr = x ml
x = 100ml.0,62 gr
4 gr
= 15,5 ml
(NH4)2C2O4 4% Berlebih
15,5 ml * 25 % = 3,875 ml
15,5 ml + 3,875 ml = 19,375 ml = 20 ml
Kadar Ca = fk x bobot abu x 100%
bobot sampel
= . Ca .
CaSO4 x 0,6663 x 100%
0,5040
= 40
136 x 0,6663 x 100%
0,5040
= 38,88 %
Kadar Ca teori = .Ca .
CaCO3 x 100%
= 40
100 x 100%
= 40 %
Ketelitian = % kadar Ca praktek
% kadar Ca teori x100 %
= 38,99 %
40 % X 100 %
= 97,2 %
Kesalahan = 100 % - ketelitian
= 100 % - 97,2 %
= 2,8 %
Ciri Umum dan Ciri Pokok
Ciri umum :
×berwarna putih
×dijumpai pada batu kapur,kalsit,marmer,dan batu gamping
× berbentuk serbuk (padatan)
Ciri pokok :
×Kalsium karbonat bila dipanaskan akan pecah dan menjadi
serbuk remah yang lunak yang dinamakan kalsium
hidroksida
×Tidak larut dalam air, hanya dapat larut dalam asam kuat
×Hanya dapat mengendap dalam suasana sedikit basa
Pembahasan
Ion kalsium dapat diendapkan dengan Ammonium Oksalat
membentuk endapan putih Kalsium Oksalat yang halus. Sampel Kalsium
Karbonat sukar larut dalam air suling, oleh karena itu pada tahap
pelarutan digunakan HCl 4N untuk melarutkan sampel. Walau begitu,
untuk menyempurnakan pelarutan larutan sampel yang telah
ditambahkan HCl 4N harus dipanaskan.
Pengendapan dilakukan dalam suasana sedikit basa yang pada
awalnya asam lalu perlahan-lahan dinetralkan hingga sedikit basa
menggunakan NH4OH. Sebagai indikator digunakan indikator MM (indikator
MM akan berwarna merah jika pH larutan berkisar 4 – 6 dan akan
berwarna kuning saat suasana larutan tersebut basa). Ketika dalam
suasana asam, endapan Kalsium Oksalat yang terbentuk masih sangat
sedikit, namun ketika dinetralkan perlahan-lahan jumlah endapan
semakin banyak. Ini bertujuan agar endapan yang dihasilkan semakin
besar dan semakin murni. Pemeraman digunakan untuk menyempurnakan
proses pengendapan yaitu memperbesar molekul endapan, serta
memurnikan endapan karena mengurangi pengotor yang terbawa.
Endapan Kalsium Oksalat sangat halus, sehingga disaring
dengan kertas saring Whatman no.542. Untuk memperkecil
kelarutan, endapan dicuci dengan Ammonium Oksalat konsentrasi
encer (digunakan (NH4)2C2O4 0,1%).
Pada pemijaran, terdapat reaksi penguraian sebagai berikut:
CaCO3 --> CaO + CO2
Sisa pijar CaO merupakan senyawa yang bersifat higroskopis,
maksudnya senyawa tersebut mudah mengikat air dari udara
bebas sehingga sulit untuk mendapatkannya dalam bentuk murni.
Akibatnya apabila ditimbang, hasil bobot penimbangan yang
didapat bukan hanya bobot CaO melainkan terdapat juga bobot air
yang tidak diketahui besarnya. Oleh karena itu, pada tahap akhir
sisa pijar CaO ditambahkan H2SO4 4N sebanyak ± 2 mL dan
diuapkan di ruang asam untuk mengubah CaO menjadi CaSO4 yang
lebih stabil. Perlu diingat bahwa pada proses penguapan di ruang
asam akan dihasilkan gas SO2 yang sangat beracun, oleh karena
itu hendaknya berhati-hati. Sisa pijar ditimbang untuk mengetahui
kadar praktek yang didapat.
Kesimpulan
Pereaksi pengendap yang digunakan adalah amonium
oksalat.
Penambahan NH4OH dilakukan untuk menyempurnakan
endapan karena penambahan ini membuat larutan
bersuasana sedikit basa sehingga endapan Ca lebih terlihat
Dalam penetapan Kalsium diperlukan ketelitian khusus
dalam penentuan pH dalam proses pengendapan agar proses
pengendapan berjalan sempurna. Pada penetapan kali ini
kadar praktek yang diperoleh yaitu sebesar 38,88 % dan kadar
teorinya yaitu sebesar 40%. Sehingga di dapat ketelitian
sebesar 97,2 %.
Daftar Pustaka
 Iskandar, Drs. Inowyatye; Hendrawati, Dra. Nenny; Hendrakusumah, R. Rudi;
2013, Analisis Gravimetri, Bogor : SMK – SMAK Bogor.
https://www.academia.edu/5425670/PENETAPAN_KADAR_KALSIUM_CACO3
Apa tujuan penambahan HCl pada saat malarutkan
sampel garam Kalsium?
Tujuan penambahan HCl saat melarutkan sampel garam
kalsium adalah untuk menyempurnakan proses pelarutan
sampel garam kalsium.
Apa tujuan dari proses menetralkan larutan dengan
NH4OH?
Larutan harus dinetralkan dengan menambahkan NH4OH bertujuan agar
kelarutan endapan CaC2O4 tidak menjadi lebih besar. Jika tidak
dinetralkan, dikhawatirkan kelarutan endapan akan menjadi lebih besar
karena di dalam larutan mengandung HCl yang asam. Kelarutan CaC2O4
dipengaruhi oleh keasaman larutan karena oksalat merupakan anion dari
asam lemah.
Bagaimana cara mengetahui kesempurnaan pengendapan
kalsium?
Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan beberapa tetes
amonium oksalat. Endapan telah sempurna bila saat diteteskan amonium
oksalat tidak lagi terbentuk endapan yang baru. Jika saat diteteskan
amonium oksalat masih terbentuk endapan berarti larutan amonium
oksalat harus ditambahkan lagi hingga semua Ca2+ terendapkan sebagai
CaC2O4.
Kenapa memakai indikator MM?
Karena range pH MM mendekati basa
Kenapa larutan dipanaskan hanya sampai
90oC ?
Karena bila lebih dari 900C larutannya akan
rusak.
Mengapa penetapan kadar kalsium secara gravimetri
dengan bentuk zat yang ditimbang sebagai CaC2O4 tidak
dianjurkan?
Cara ini kurang teliti karena sifat CaC2O4 yang higroskopis
dan kopresipitasi dari amonium oksalat pada suhu rendah
sulit untuk dihilangkan.
Apakah endapan bisa disaring dengan cawan kaca masir? Jika
bisa, cawan kaca masir no. berapa?
Bisa, tetapi harus menggunakan cawan kaca masir G4 yang memiliki
diameter pori rata-rata dalam sebesar 4-10.
Lebih baik baik sindur atau kuning ?
Lebih baik kuning, karena sebenarnya sindur itu hanya menghindari
kelebihan basa, tapi bila kuning pun tidak menjadi masalah karena
yang diinginkan adalah sedikit basa dan kuning menandakan larutan
ada dalam suasana basa
Kenapa diuapkan diruang asam?
Karena uap yang dikeluarkan abu bersama H2SO4 yatu CO2
dan SO2 sangat berbahaya jika terhirup oleh pernafasan.
Kenapa abu CaO tidak langsung
dimasukan kedalam desikator?
Abu CaO tidak langsung dimasukan ke dalam desikator, selain karena
belum saatnya untuk ditimbang karena akan ditambahkan 2 ml H2SO4 4N.
Juga untuk menghindari penyerapan air yang lebih banyak, karena CaO ini
biasanya dijadikan bahan pengering pada desikator dengan
kemampuannya dalam mengikat molekul air.
CaCO3 larut dalam air atau tidak ?
Tidak, karena jika larut dalam air tidak
ada gunung kapur yang tebentuk
Thank You !!!
Thank You !!!

More Related Content

What's hot

Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatRidwan Ajipradana
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)DeviPurnama
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel SulfatPenetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel SulfatRidwan Ajipradana
 

What's hot (20)

Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
 
Solution_Kimia Dasar
Solution_Kimia DasarSolution_Kimia Dasar
Solution_Kimia Dasar
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel SulfatPenetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
 

Similar to KADAR Ca DALAM CaCO3

Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Nur Ziah
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3aprijal_99
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatPenetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatRidwan Ajipradana
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Quina Fathonah
 
Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*T Urai Ani
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docaufia w
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiAnshori Suhendro
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...risyanti ALENTA
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletqlp
 
PPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptxPPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptxHasanAja1
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3Danang Setiawan
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivrifdah bunga
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatIrham Maladi
 

Similar to KADAR Ca DALAM CaCO3 (20)

Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatPenetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
 
Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
Makalah kiman
Makalah kimanMakalah kiman
Makalah kiman
 
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia KaliumSifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
 
PPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptxPPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptx
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
 

More from DeviPurnama

Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XIDeviPurnama
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...DeviPurnama
 
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthenBab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthenDeviPurnama
 
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XJawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XDeviPurnama
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKAPerpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKADeviPurnama
 
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorUnsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogorKd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogorDeviPurnama
 
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK BogorKd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Hujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK BogorHujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK BogorGaram + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 

More from DeviPurnama (17)

Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
 
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthenBab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
 
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XJawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
 
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKAPerpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
 
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorUnsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
 
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
 
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
 
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogorKd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
 
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK BogorKd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
 
Hujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK BogorHujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
 
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK BogorGaram + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

KADAR Ca DALAM CaCO3

  • 2. Teori Pada percobaan ini akan diukur kandungan kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat, CaC2O4.H2O, dalam keadaan asam (HCl) dan panas dengan amonium oksalat, secara perlahan dinetralkan dengan larutan amonium hidroksida. Endapan dicuci dengan larutan amonium oksalat. Prosedur pengerjaan analisis kuantitatif metode gravimetri: 1. Penyiapan sampel 2. Penyiapan larutan pereaksi 3. Perlakuan terhadap sampel 4. Proses pengendapan 5. Proses penyaringan dan pencucian 6. Proses pemanasan endapan 7. Perhitungan berdasarkan data analisis 8. Pelaporan hasil praktikum
  • 3. Dasar Kalsium dapat diendapkan sebagai kalsium oksalat pada pH sedikit basa. Karena CaO tidak stabil setelah pemijaran endapan dijadikan kalsium sulfat yang stabil
  • 4. Tujuan Mengetahui kadar Ca dalam CaCO3 secara baik dan sesuai dengan prosedur.
  • 5. Reaksi CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + H2O + CO2 CaCl2 + (NH4)2C2O4 + H2O  CaC2O4.H2O + 2NH4Cl CaC2O4.H2O  CaC2O4 + H2O CaC2O4  CaCO3 +CO CaCO3  CaO +CO2 CaO + H2SO4  CaSO4 + H2O
  • 6. Alat & Bahan Alat : × PialaGelas × Pengaduk × Tutup kaca besar × Kaki tiga × Penangas air × Gelas ukur × Corong × Tiang penyaring × Labu semprot × Polismen × Cawan porselen × Pembakar bunsen × Kassa × Segitiga porcelen ×Neraca analitis × Kaca arloji × Tabung reaksi & raknya × Desikator × Gegep besi ×Termometer × Oven Bahan : × Sampel Kalsium Karbonat Pereaksi : × Larutan HCl 4N × Larutan NH4OH 10% × Indikator metil merah × Larutan amonium oksalat 0,1 % × Aquadest × Kertas saring
  • 7. Larutan diencerkan hingga volumenya mencapai 100 ml Dilarutkan dengan 5 ml HCl 4NDitambahkan 25 ml air suling Dilarutkan ke dalam piala gelas Indikator merah metil ditambahkan beberapa tetes Sampel ditimbang sebanyak 0,5 gram Ditambahkan (NH4)2C2O4 4 % yang telah dihitung Larutan dipanaskan hingga mencapai suhu 900C Simpan diatas penangas air selama 1 jam. Kemudian uji pengendapan sempurna Bagan Kerja Dinetralkan dengan menggunakan NH4OH 2N sampai berwarna sindur Larutan dididihkan
  • 8. Disaring dengan kertas saring Whatman no.42. Dan cuci dengan larutan NH4C2O4 0,1% hingga bebas pengotor Cl- Kertas saring yang berisi endapan dikeringkan didalam oven Cawan dikeluarkan dari ruang asam. Kemudian dipanaskan dan dipijarkan Cawan beserta isinya diuapkan di dalam ruang asam Didinginkan dalam desikator Timbang Endapan dimatikan dengan air suling. Kemudian ditambahkan 2 ml H2SO4 4N Kemudian diperarang dan diperabu. Lalu didinginkan di udara terbuka
  • 9. Pengamatan Data Penimbangan TN Kiri Kanan TN = -3,0+4,0 = 0,5 -4,0 4,0 2 -2,0 + -6.0 = -3,0 2 TB I Kiri Kanan TB I = -2,0+3,0 = 0,5 -2,0 3,0 2 TB I= TN = 0,5 Bobot Kaca Arloji Kosong Nonius = 19,6 mg = 0,0196 g 20,000 g 1,0000 g 0,0196 g + 21,0196 g TB II Kiri Kanan TB II = -1,0+2,0 = 0,5 -1,0 2,0 2 TB II = TN = 0,5 Bobot Kaca Arloji + Sampel Nonius = 23,6 mg = 0,0236 g 20,000 g 1,0000 g 0,5000 g 0,0236 g + 21,5236 g Bobot Kaca Arloji + Sampel: 21,5236 g Bobot Kaca Arloji Kosong: 21,0196 g - Bobot Sampel : 0,5040 g
  • 10. Contoh Proses Pengamatan CaCO3 Sampel berbentuk serbuk halus berwarna putih Dilarutkan dengan air suling Sampel tidak larut Ditambah HCl Sampel larut, dan larutan jernih Dipanaskan Larutan menjadi berwarna kekuningan Ditambah Ind. MM Larutan menjadi berwarna merah Ditambah (NH4)2C2O4 (ammonium oksalat) Terbentuk endapan berwarna putih halus, dan larutan berwarna pink Ditambah NH4OH Larutan menjadi sindur / kuning Dipijarkan Abu berwarna putih
  • 11. Bobot Abu Bobot cawan porselin + abu = 27,6770 g Bobot cawan porselin kosong = 27,0107 g - Bobot abu = 0,6663 g
  • 12. Perhitungan Jumlah Pengendap CaCO3 + 2 HCl CaCl2 + H2O + CO2 CaCl2 + (NH4)2C2O4 + H2O  CaC2O4 · H2O + 2NH4Cl W CaCO3 = 0,5 gram n CaCO3 = W CaCO3 Mr CaCO3 = 0,5 gr = 0,005 mol 100 gr/mol n CaCO3 = n CaCl2 = n (NH4)2C2O4 n (NH4)2C2O4 = W (NH4)2C2O4 Mr (NH4)2C2O4 0,005 mol = w 124 gr/mol w = 0,005 mol x 124 = 0,62 gr (NH4)2C2O4 4% 4 gr ~ 100 ml 0,62 gr ~ x ml 4 gr = 100 ml 0,62 gr = x ml x = 100ml.0,62 gr 4 gr = 15,5 ml (NH4)2C2O4 4% Berlebih 15,5 ml * 25 % = 3,875 ml 15,5 ml + 3,875 ml = 19,375 ml = 20 ml
  • 13. Kadar Ca = fk x bobot abu x 100% bobot sampel = . Ca . CaSO4 x 0,6663 x 100% 0,5040 = 40 136 x 0,6663 x 100% 0,5040 = 38,88 % Kadar Ca teori = .Ca . CaCO3 x 100% = 40 100 x 100% = 40 % Ketelitian = % kadar Ca praktek % kadar Ca teori x100 % = 38,99 % 40 % X 100 % = 97,2 % Kesalahan = 100 % - ketelitian = 100 % - 97,2 % = 2,8 %
  • 14. Ciri Umum dan Ciri Pokok Ciri umum : ×berwarna putih ×dijumpai pada batu kapur,kalsit,marmer,dan batu gamping × berbentuk serbuk (padatan) Ciri pokok : ×Kalsium karbonat bila dipanaskan akan pecah dan menjadi serbuk remah yang lunak yang dinamakan kalsium hidroksida ×Tidak larut dalam air, hanya dapat larut dalam asam kuat ×Hanya dapat mengendap dalam suasana sedikit basa
  • 15. Pembahasan Ion kalsium dapat diendapkan dengan Ammonium Oksalat membentuk endapan putih Kalsium Oksalat yang halus. Sampel Kalsium Karbonat sukar larut dalam air suling, oleh karena itu pada tahap pelarutan digunakan HCl 4N untuk melarutkan sampel. Walau begitu, untuk menyempurnakan pelarutan larutan sampel yang telah ditambahkan HCl 4N harus dipanaskan. Pengendapan dilakukan dalam suasana sedikit basa yang pada awalnya asam lalu perlahan-lahan dinetralkan hingga sedikit basa menggunakan NH4OH. Sebagai indikator digunakan indikator MM (indikator MM akan berwarna merah jika pH larutan berkisar 4 – 6 dan akan berwarna kuning saat suasana larutan tersebut basa). Ketika dalam suasana asam, endapan Kalsium Oksalat yang terbentuk masih sangat sedikit, namun ketika dinetralkan perlahan-lahan jumlah endapan semakin banyak. Ini bertujuan agar endapan yang dihasilkan semakin besar dan semakin murni. Pemeraman digunakan untuk menyempurnakan proses pengendapan yaitu memperbesar molekul endapan, serta memurnikan endapan karena mengurangi pengotor yang terbawa.
  • 16. Endapan Kalsium Oksalat sangat halus, sehingga disaring dengan kertas saring Whatman no.542. Untuk memperkecil kelarutan, endapan dicuci dengan Ammonium Oksalat konsentrasi encer (digunakan (NH4)2C2O4 0,1%). Pada pemijaran, terdapat reaksi penguraian sebagai berikut: CaCO3 --> CaO + CO2 Sisa pijar CaO merupakan senyawa yang bersifat higroskopis, maksudnya senyawa tersebut mudah mengikat air dari udara bebas sehingga sulit untuk mendapatkannya dalam bentuk murni. Akibatnya apabila ditimbang, hasil bobot penimbangan yang didapat bukan hanya bobot CaO melainkan terdapat juga bobot air yang tidak diketahui besarnya. Oleh karena itu, pada tahap akhir sisa pijar CaO ditambahkan H2SO4 4N sebanyak ± 2 mL dan diuapkan di ruang asam untuk mengubah CaO menjadi CaSO4 yang lebih stabil. Perlu diingat bahwa pada proses penguapan di ruang asam akan dihasilkan gas SO2 yang sangat beracun, oleh karena itu hendaknya berhati-hati. Sisa pijar ditimbang untuk mengetahui kadar praktek yang didapat.
  • 17. Kesimpulan Pereaksi pengendap yang digunakan adalah amonium oksalat. Penambahan NH4OH dilakukan untuk menyempurnakan endapan karena penambahan ini membuat larutan bersuasana sedikit basa sehingga endapan Ca lebih terlihat Dalam penetapan Kalsium diperlukan ketelitian khusus dalam penentuan pH dalam proses pengendapan agar proses pengendapan berjalan sempurna. Pada penetapan kali ini kadar praktek yang diperoleh yaitu sebesar 38,88 % dan kadar teorinya yaitu sebesar 40%. Sehingga di dapat ketelitian sebesar 97,2 %.
  • 18. Daftar Pustaka  Iskandar, Drs. Inowyatye; Hendrawati, Dra. Nenny; Hendrakusumah, R. Rudi; 2013, Analisis Gravimetri, Bogor : SMK – SMAK Bogor. https://www.academia.edu/5425670/PENETAPAN_KADAR_KALSIUM_CACO3
  • 19. Apa tujuan penambahan HCl pada saat malarutkan sampel garam Kalsium? Tujuan penambahan HCl saat melarutkan sampel garam kalsium adalah untuk menyempurnakan proses pelarutan sampel garam kalsium. Apa tujuan dari proses menetralkan larutan dengan NH4OH? Larutan harus dinetralkan dengan menambahkan NH4OH bertujuan agar kelarutan endapan CaC2O4 tidak menjadi lebih besar. Jika tidak dinetralkan, dikhawatirkan kelarutan endapan akan menjadi lebih besar karena di dalam larutan mengandung HCl yang asam. Kelarutan CaC2O4 dipengaruhi oleh keasaman larutan karena oksalat merupakan anion dari asam lemah.
  • 20. Bagaimana cara mengetahui kesempurnaan pengendapan kalsium? Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan beberapa tetes amonium oksalat. Endapan telah sempurna bila saat diteteskan amonium oksalat tidak lagi terbentuk endapan yang baru. Jika saat diteteskan amonium oksalat masih terbentuk endapan berarti larutan amonium oksalat harus ditambahkan lagi hingga semua Ca2+ terendapkan sebagai CaC2O4. Kenapa memakai indikator MM? Karena range pH MM mendekati basa
  • 21. Kenapa larutan dipanaskan hanya sampai 90oC ? Karena bila lebih dari 900C larutannya akan rusak. Mengapa penetapan kadar kalsium secara gravimetri dengan bentuk zat yang ditimbang sebagai CaC2O4 tidak dianjurkan? Cara ini kurang teliti karena sifat CaC2O4 yang higroskopis dan kopresipitasi dari amonium oksalat pada suhu rendah sulit untuk dihilangkan.
  • 22. Apakah endapan bisa disaring dengan cawan kaca masir? Jika bisa, cawan kaca masir no. berapa? Bisa, tetapi harus menggunakan cawan kaca masir G4 yang memiliki diameter pori rata-rata dalam sebesar 4-10. Lebih baik baik sindur atau kuning ? Lebih baik kuning, karena sebenarnya sindur itu hanya menghindari kelebihan basa, tapi bila kuning pun tidak menjadi masalah karena yang diinginkan adalah sedikit basa dan kuning menandakan larutan ada dalam suasana basa
  • 23. Kenapa diuapkan diruang asam? Karena uap yang dikeluarkan abu bersama H2SO4 yatu CO2 dan SO2 sangat berbahaya jika terhirup oleh pernafasan. Kenapa abu CaO tidak langsung dimasukan kedalam desikator? Abu CaO tidak langsung dimasukan ke dalam desikator, selain karena belum saatnya untuk ditimbang karena akan ditambahkan 2 ml H2SO4 4N. Juga untuk menghindari penyerapan air yang lebih banyak, karena CaO ini biasanya dijadikan bahan pengering pada desikator dengan kemampuannya dalam mengikat molekul air.
  • 24. CaCO3 larut dalam air atau tidak ? Tidak, karena jika larut dalam air tidak ada gunung kapur yang tebentuk