SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BIOTEKNOLOGI (FERMENTASI TAPE KETAN) 
Posted on May 4, 2013 by yeniagustripuryanti Standard 
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat 
digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) 
dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa 
bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang 
dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan. 
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel 
dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi 
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai 
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. 
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam 
laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti 
asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk 
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot 
mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan 
sebagai bentuk fermentasi. 
Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk 
pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape. Tape merupakan makanan tradisional yang 
banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 
hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis 
fibuligera. 
CARA PEMBUATAN TAPE KETAN: 
Alat dan Bahan 
1. Bahan
Ø Beras ketan 500 gram 
Ø Daun pisang 
Ø 2 butir ragi 
Ø Air 
2. Alat 
Ø Panci 
Ø Baskom 
Ø Toples 
Ø Sendok 
Langkah Kerja 
1. Cuci beras ketan hingga bersih kemudian rendam selama 1 jam. Lalu tiriskan. 
2. Kukus ketan hingga matang, lalu dinginkan. 
3. Haluskan ragi, kemudian taburi ketan dengan ragi. 
4. Setelah merata, masukkan ketan kedalam 2 wadah. Wadah pertama ditutup rapat, sedangkan wadah 
kedua dibiarkan terbuka 
5. Simpan dan amati perubahan yang terjadi. 
Hasil Penelitian 
Keterangan 
Keadaan penyimpanan ketan 
Tertutup Terbuka 
Kematangan Matang Hampir matang 
Rasa Manis Kurang manis 
Kadar air Banyak Sedikit 
Faktor-faktor Proses Fermentasi Tape 
Setelah melakukan penelitian selama 2-3 hari tentang pembuatan tape ketan, dapat membahas 
bagaimana tape ketan dibuat, memaparkan faktor-faktor yang terlibat dalam pembuatan ataupun 
dalam proses fermentasi tape. 
Pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
Konsentrasi Garam 
Konsentrasi garam yang dianjurkan adalah 5-15% (20-600S). Garam berfungsi untuk menghambat 
pertumbuhan jenis-jenis mikroorganisme pembusuk yang tidak diinginkan selama proses fermentasi 
berlangsung. Prinsip kerja garam dalam proses fermentasi adalah untuk mengatur Aw (ketersediaan air 
untuk kebutuhan mikroorganisme). Mikroorganisme yang diinginkan untuk tumbuh adalah jenis -jenis 
bakteri penghasil asam. Selain mengatur Aw, garam juga berfungsi untuk menarik keluar cairan sel 
jaringan yang mengandung sakarida-sakarida, dimana sakarida tersebut merupakan nutrien untuk 
pertumbuhan mikroorganisme. Kadar garam selama fermentasi akan berubah karena cairan dalam sel - 
sel jaringan tertarik keluar sel, karena itu secara periodik harus diadakan penyesuaian kadar garam. 
Suhu 
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan yang akan tumbuh. 
Umumnya diperlukan suhu 300C untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 300C 
pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam akan lambat sehingga dapat terjadi pertumbuhan 
produk. 
Oksigen 
Ketersediaaan oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Hal ini berhubungan dengan sifat 
mikroorganisme yang digunakan. Contoh khamir dalam pembuatan anggur dan roti biasanya 
membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung, sedangkan untuk bakteri-bakteri 
penghasil asam tidak membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung. 
Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan 
ketan yang terbuka. 
Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape 
ketan terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal -hal yang harus 
diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses 
fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup 
rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga 
mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. 
Tape Ketan HitamDocument Transcript 
http://about.me/muafriz TAPE KETAN Bioteknologi Afifa Alma S Febby Janiar Husein Muhammad Afdhol 
R Rifat Januar Purwanto Ryaska Medrina Sakinah 2014 SMPN 8 TANGERANG SELATAN 
Tape Ketan Kelas 9.3 Afifa Alma S Febby Janiar Husein Muhammad Afdhol R Rifat Januar Purwanto 
Ryaska Medrina Sakinah SMPN 8 Tangerang Selatan November 2013 
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmatnya dan 
karunianya kami dapat menyelesaikan eksperimen dan karya tulis mengenai tape ketan hitam ini. Karya
tulis ini kami buat sebagai salah satu laporan eksperimen untuk tugas ilmu pengetahuan alam mengenai 
bioteknologi. Tujuan dari eksperimen ini adalah mengetahui cara pembuatan tape ketan hitam dan juga 
memperoleh makanan bergizi sebagai salah satu terobosan dalam teknologi pangan. Akhir kata, kami 
uncapkan terimakasih pada pihak-pihak yang membantu kami dalam eksperimen dan pembuatan karya 
tulis ini.Kami menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, tapi kami berharap bahwa karya ini 
juga dapat bermanfaat dalam pembelajaran sehari-hari. Penyusun 
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tapai atau tape) adalah kudapan yang dihasilkan dari 
proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara 
tetangganya, substrat ini biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai 
merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti 
Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, 
Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp. namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga 
terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, 
lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Produksi tapai 
biasanya dilakukan oleh industri kecil dan menengah. Dalam pembuatan tapai ketan, beras ketan 
dimasak dan dikukus terlebih dahulu sebelum dibubuhi ragi.Campuran tersebut dilindungi dari udara 
terbuka dengan membungkusnya oleh daun dan diinkubasi pada suhu 2530 °C selama 2-4 hari.Daun 
yang digunakan bermacam-macam, tergantung dari sumber daya yang tersedia, tetapi biasanya 
digunakan daun yang lebar dan permukaannya licin.Tapai ketan yang siap dihidangkan biasanya 
mengandung alkohol dan teksturnya lebih lembut. Daun yang digunakan biasanya adalah daun pisang, 
namun di beberapa tempat daun lain juga digunakan, misalnya daun jambu (Sizygium) atau karet para 
(Hevea brasiliensis). Untuk membuat tapai ketan berwarna merah digunakan angkak, pigmen yang 
dihasilkan oleh Monascus purpureus. Pembuatan tapai memerlukan kecermatan dan kebersihan yang 
tinggi agar ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang 
berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tapai. 1.2 Manfaat 
Meningkatkan nilai ekonomis beras ketan Memperoleh makanan fermentasi dari beras ketan dengan 
Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat Penganekaragaman produk olahan dari beras ketan 1.3 Tujuan 
Eksperimen Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan tape ketan dan apa saja yang terkandung 
dalam pembuatan tape ketan. Memberikan wawasan tambahan terhadap cara tradisional yang 
digunakan pada saat praktikum. Untuk mengetahui organisme apa saja kah pada tape ketan yang sudah 
di fermentasikan tape ketan tersebut. 1.4 Hipotesis Memanfaatkan beras ketan sebagai bahan baku 
untuk membuat tape Meningkatkan nilai jual beras ketan Suhu inkubasi berpengaruh pada karakteristik 
tape ketan 
BAB 2 KAJIAN TEORI 2.1 Beras Ketan Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari 
sekam.Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian 
yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasi l panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung 
atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya.Bagian isi inilah, yang berwarna 
putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras umumnya tumbuh sebagai 
tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping 
dengan panjang 50 - 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran panjang 5 - 12
mm dan tebal 2 - 3 mm. Beras dari padi ketan disebut ketan. Sebagaimana bulir serealia lain, bagian 
terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama 
pada bagian aleuron), mineral, dan air. Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat: 1. amilosa, pati 
dengan struktur tidak bercabang 2. amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat 
lengket Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau 
tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera).Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh 
amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% 
yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras. 
2.2 Tape Tapai atau tapeadalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan 
berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini 
biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa 
mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus 
oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus 
sp. namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang 
didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung 
alkohol, dan memiliki tekstur lengket. 
BAB 3 METODE PEMBUATAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Bahan 1. 500gr beras ketan 2. 2 butir ragi tape, 
haluskan 3. 3 sdm gula pasir halus 3.1.2 Alat 1. 2. 3. 4. 5. Panci kukus Tempayan/Nampan Wadah 
penyimpan tape Centong Sendok 3.2 Cara Kerja 1. Cuci beras ketan hingga bersih, kemudian rendam 
semalaman (10 – 12 jam). Tujuan perendaman ini agar nasi ketan menjadi lebih mengembang dan lunak. 
2. Cuci lagi beras ketan sampai bersih. Kukus beras ketan menggunakan panci kukus hingga tepat 
matang (tidak terlalu matang), Angkat. 3. Tuang dan ratakan dalam nampan, biarkan terbuka dan tunggu 
setidaknya 2 jam hingga dingin. 4. Siapkan wadah penyimpanan tape. Ratakan selapis ketan hitam dalam 
wadah. Taburkan ragi halus secara merata. Taburkan juga gula halus secukupnya jika suka (catatan: 
tanpa gula sekalipun tape yang sudah jadi akan terasa manis, karena memang mengandung glukosa dan 
alkohol dari beras ketan hitam). 5. Tambahkan ketan selapis lagi, lalu taburkan lagi ragi halus secara 
merata. Demikian seterusnya. Tujuan membuat lapisan-lapisan ini adalah untuk meratakan proses 
fermentasi. 6. Tutup rapat dan simpan selama 3 hari. 7. Tape ketan hitam siap dikonsumsi atau diolah 
lebih lanjut. 
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan percoban, ternyata kami dapat menyimpulkan 
bahwa fermentasi yang terjadi pada beras ketan terjadi selama 1 hari.Sedangkan untuk hasil yang 
berupa tuak fermentasi berlangsung selama 1 minggu setelah peragian. Selain itu juga, dalam proses 
pembuatan tape ketan ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut 
berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, 
proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi hasil 
tersebut, contonya tape ketan, untuk tape ketan tidak boleh lebih dari 5 hari, kalu sudah lebih dari lima 
hari akan berubah menjadi asam. Keadaan Penyimpanan Beras Ketan Tertutup (1 hari) Kematangan 
Kadar air Rasa Kadar Alkohol Matang Sedang Kurang Manis Sedikit Keadaan Penyimpanan Beras Ktan 
Tertutup (3-4 hari) Kematangan Kadar air Rasa Matang Sedang Manis Kadar alkohol Sedang
BAB 5 PEMBAHASAN Pembuatan tuakdan tape ketan memerlukan kecermatan dan kebersihan yang 
tinggi agar ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi 
adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tauk dan Tape Ketan Hitam. Agar pembuatan tuak 
dan Tape Ketan Hitam berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yangdigunakan harus bersih, 
terutama darilemak atauminyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa 
menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih; menggunakan air hujan bisa 
mengakibatkan tuak dan tape tidak berhasil dibuat. Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan 
Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat.Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan s istem 
pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik.Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang 
aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh.Cairan tapai dan tapai 
ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya.Produk 
fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, 
karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain 
dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh.Aflaktosin 
merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus.Toksik ini 
banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari -hari, seperti kecap.Konsumsi tapai dalam batas 
normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengonsumsi 
singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia.Hal ini dikarenakan 
singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat 
mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu 
menghasilkan vitamin B12 Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan 
gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai 
berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti 
anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV3. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, 
konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun 
dilakukan dengan higienis. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Tape yang kami buat bisa 
dibilang berhasil, karena dari takaran ragi dengan tape tersebut pas.Hanya satu yang kurang dalam 
pembuatan tape kami, yaitu kami tidak memakai daun pandan yang semestinya pakai.Dalam mencari 
daun pandan kami agak kesulitan, jadi kami putuskan untuk tidak memakai daun pandan. Tetapi pada 
akhirnya walaupun tidak memekai daun pandan rasanya tetap manis dan pas. 6.2 Saran Saran dari kami 
buat praktikum-praktikum selanjutnya ataupun untuk pembaca, supaya memperhatikan bahan-bahan 
yang digunakan agar lebih maksimal lagi hasilnya.Dan dalam pengukuran ragi pun harus diseimbangkan 
dengan bahan yang kita buat, supaya tidak terlalu masaman, dan pahit. 
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,kami 
telah menyelesaikan laporan penelitian ini dengan tepat waktu. Dengan judul “Proses fermentasi dalam 
pembuatan tape ketan hitam” 
Kami menyadari sepenuhnya,bahwa tanpa bantuan dari pihak terkait,laporan penelitian ini sulit 
untuk di selesaikan dengan baik,oleh karena itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih 
sedalam –dalamnya atas segenap bantuan yang telah di berikan dalam kaseluruhan pembuatan laporan 
penelitian kepada : 
1. Dr. KH. Moh Nadjib Mag,Mpd, selaku kepala Madrasah MA Assalam 
2. Bapak M.Nurchozin, Spd, selaku wali kelas XA 
3. Bapak Mu’alim Mushodiq,Spd, selaku pembimbing pelajaran biologi 
4. Orang tua kami yang telah memberikan dana untuk proses pembuatan makalah ini 
5. Teman-teman yang telah memberikan dorongan kepada kami 
Dalam pembuatan laporan ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari 
bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya.Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang 
membangun demi kesempurnaan laporan penelitian yang akan datang dan kami berharap dengan 
terselesainya laporan ini dapat memberikan informasi kepada para pembaca. 
Jambewangi, 3 Desember 2012 
Penyusun 
. 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 
BAB I: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 
B. RUMUSAN MASALAH 
C. HIPOTESIS 
D. TUJUAN 
E. MANFAAT 
BAB II: KAJIAN PUSTAKA 
A. RAGI TAPE 
B. FERMENTASI 
C. TAPE 
BAB III: PEMBAHASAN 
A. METODE PENELITIAN 
B. ALAT DAN BAHAN 
BAB IV: PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
B. SARAN 
DAFTAR PUSTAKA 
LAMPIRAN 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Tape ketan adalah salah satu makanan khas jawa. Tape cukup dikenal dan banyak disukai 
terutama masyarakat pedesaan.
Tape juga dapat diolah sebagai campuran makanan seperti kue dan es. Terutama jajanan 
tradisional atau jajanan pasar. 
Tape ketan adalah makanan ringan yang berbahan dasar ketan,baik ketan putih maupun 
hitam,yang di kukus dan diberi ragi dengan takaran tertentu. 
Sedangkan ragi atau yeast yang merupakan makhluk hidup ber sel satu yang masih family dari 
cendawan. Ragi biasa digunakan untuk membuat makanan atau kue. Ragi mempunyai zat 
karbondioksida yang membuat adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori -pori. 
Untuk meneliti fungsi ragi terhadap tape ketan,yang dalam ini menggunakan ragi padat yang di 
dalamnya terdapat jamur saccharomyces cerevisiae. Maka dari itu kami mengadakan penelitian tentang 
pengaruh ragi terhadap pembuatan tape ketan. 
B. RUMUSAN MASALAH 
Adapun rumusan masalah yang di angkat sebagai dasar penulisan dan penelitian ini adal ah 
sebagai berikut: 
1. Mengapa dalam proses pembuatan tape memerlukan ragi ? 
2. Bagaimana proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan hitam ? 
C. HIPOTESIS 
Hipotesis nol:Tidak ada pengaruh pemberian ragi terhadap ketan dalam proses pembuatan tape 
ketan hitam. 
Hipotesis alternative:Apakah ada pengaruh pemberian banyak sedikitnya ragi dalam proses 
pembuatan tape ketan hitam. 
D. TUJUAN 
1. Untuk mengetahui cara pembuatan tape ketan hitam 
2. Untuk mengetahui proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan hitam 
3. Untuk mengetahui jamur yang berada di dalam tape ketan hitam
4. Memenuhi tugas akhir semester I 
E. MANFAAT PENELITIAN 
Manfaat dari penelitian ini adalah di harapkan bagi generasi muda dan masyarakat pada 
umumnya untuk dapat mempraktikkan cara pembuatan tape ketan hitam secara mudah dan sederhana 
di rumah dan di tempat lainnya. Mengetahui proses fermentasi yang terjadi selama proses pembuatan 
tape ketan hitam. 
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA
A. RAGI TAPE 
Ragi/fermen merupakan zat yang biasa dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi biasanya 
mengandung mikroorganisme seperti saccharomyces cereviciae. Ada dua jenis ragi yang ada di pasaran 
yaitu padat dan kering. Jenis ragi kering ini berbentuk butiran-butiran kecil dan ada juga yang berupa 
bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecoklatan ini umumnya di gunakan dalam 
pembuatan kue. 
Sedangkan ragi padat biasanya bentuknya bulat pipih dan biasanya sering di gunakan dalam 
pembuatan tape. 
Reproduksi dari ragi yaitu dengan cara seksual dan aseksual.Secara seksual reproduksi ragi di 
lakukan dengan membentuk ascapora. 
Akspora adalah spora seksual yang terbentuk di dalam askus. Askus terdapat di dalam badan 
buah yang di sebut askokarp. 
Secara aseksual ragi berproduksi dengan cara membentuk tunas (bundding) tunas yang telah 
masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi indifidu baru. 
Agar ragi tahan lama sebaiknya tagi di simpan dengan baik yaitu dalam ke adaan tidak terpakai , 
ragi membutuhkan suasana hangat dan kering agar sel -sel nabatinya tetap hidup untuk mengaktifkan 
kerjanya. Ragi dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan ke hilangan daya peragiannya jika 
disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4-5 minggu.Suhu ideal untuk menyimpan ragi agar awet 
dalam jangka waktu panjang adalah 7 derajat celcius. 
Mikroorganisme yang di gunakan dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan 
fungi(khomir) yaiturhizopus,aspergillus,mucor,amylomyces,endaucopsis, saccharomyces 
Hancenula,anomala,lactobacillus,acetobacur . 
supaya tidak terlalu keras.Pemberian ragi di lakukan pada keadaan ketan dingin.Supaya kerja ragi 
berjalan optimal, sebab jika di berikan pada saat ketan masih panas, akan mempengaruhi rasa tape 
tersebut. 
B. FERMENTASI 
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobic atau tanpa 
oksigen. Cara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobic, akan tetapi terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobic 
dengan tanpa electron eksternal .Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol , asam laktat, dan 
hydrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga di hasilkan dari fermentasi seperti asam 
butirat dan aseton.Ragi di kenal sebagai bahan yang umum di gunakan dalam fermentasi untuk 
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. 
Secara singkat, glukosa yang merupakan etanol.Reaksi fermentasi ini di lakukan oleh ragi dan di 
gunakan pada produksi makanan. 
Saccharomyces sp.(jamur ragi), tidak mempunyai hifa dan tubuh buah.Jamur ini dapat 
menfermentasi glukosa menjadi alcohol dan karbondioksida. 
C. TAPE 
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang tidak asing lagi dan terkenal di mana-mana, 
murah, lezat, dan menyenangkan dan mengandung bakteri prebiotic. Penyebab timbulnya bakteri 
prebiotic adalah proses fermentasi pada tape yang menggunakan ragi. 
Selama fermentasi, tape mengalami perubahan biokimia akibat aktifitas mik roorganisme. Pada 
dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat dapat di olah menjadi tape. Berdasarkan 
bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape yaitu tape ketan, tape tape singkong, tape beras, ubi jalar 
dan tape sukun,akan tetapi kebanyakan tape yang sering di kenal atau popular adalah tape singkong dan 
tape ketan. 
Dalam proses pembuatan tape diperlukan kecermatan, kebersihan ragi dan bahan dasar 
pembuatan tape ketika digunakan amat penting. Hal itu di maksudkan agar tape yang kita buat tidak di 
cemari oleh bakteri lain.Apabila dalam proses pembuatan tape tercemari oleh bakteri lain, maka proses 
fermentasi akan terhambat. Selain itu di khawatirkan apabila bakteri yang sering mengeluarkan racun 
mencemari tape yang kita buat.Hal itu dapat membahayakan kesehatan kita.Oleh sebab itu, keseterilan 
bahan dan alat serta kecermatan dalam proses pembuatan tape sangat penting. 
Agar di hasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi secukupnya, serta 
penutupan yang sempurna selama proses fermentasi berlangsung harus di perhatikan. Lamanya proses 
fermentasi ini sebaiknya jangan lebih dari tiga hari. Jika lewat batas maksimum dan pemberian ragi 
terlalu banyak nanti tapenya lembek dan terasa masam.Rasa masam disebabkan pati yang di ubah oleh 
enzim amylase menjadi gula(sukrosa). Enzim invertase mengubahnya lagi menjadi glukosa.Hasilnya 
berupa alcohol. Jika proses fermentasi terlalu lama alcohol akan menghasilkan asam asetat, sehingga 
dapat menghasilkan tape yang rasanya masam.PH atau kadar asam asetat yang tinggi dalam tape dapat 
mempengaruhi cita rasa tape, malah dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Proses fermentasi 
yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa manis pada tape akan 
berkurang. Dalam proses fermentasi, glukosa enzim glikolisin akan pecah dan menghasilkan
karbondioksida, air,serta energy. Energy diperlukan oleh enzim amilasae, interfertase dalam hal proses 
fermentasi. 
Tape yang bermutu dihasilkan dari proses fermentasi dan penggunaan dengan bahan dasar 
secara benar. Manfaat tape sangat bagus untuk menghangatkan tubuh. Karena, mengandung alcohol. 
Namun, bila di makan berlebihan akan menyebabkan memabukkan. 
Menurut Tarigan (1998), tape merupakan sejenis makanan dari hasil fermentasi bahan baku yang 
di beri ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai hasil fermentasi menghasilkan alcohol dan gula. 
BAB III 
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pembuatan tape ketan, terdapat 
jamur Saccharomyces cerevisiae yang dapat membusukkan ketan. Tape menjadi asam atau manis dan 
mengandung alcohol (etanol). Rasa masam di sebabkan pati yang diubah oleh enzim amylase menjadi 
gula (sukrosa). Dalam proses fermentasi, glukosa enzim akan pecah dan menghasilkan karbondioksida 
(CO2), air, serta energy. 
A. METODE PENELITIAN 
Dalam penelitian ini lokasi atau tempat yang kami gunakan adalah dapur salah satu anggota 
kelompok penelitian yaitu di rumah Ninin. 
B. ALAT DAN BAHAN 
1. Alat yang digunakan adalah: 
a. Dandang 
b. Kompor 
c. Panci 
d. Pisau 
e. Sendok dan entong 
f. Tampah 
g. Tompo 
h. Cup 
i. Daun pisang 
2. Bahan-bahan yang digunakan: 
a. Beras ketan hitam 2,5 kg 
b. Ragi 12 biji 
c. Air secukupnya
3. Langkah-langkah pembuatan: 
1. Cuci beras ketan sampai bersih 
2. Rendam ketan kurang lebih 8 jam 
3. Kemudian tiriskan 
4. Nyalakan kompor dan tempatkan dandang di atasnya 
5. Masak air di dandang sampai mendidih 
6. Masukkan ketan yang sudah dicuci bersih 
7. Tunggu sampai 30 menit 
8. Setelah 30 menit,angkatlah ketan dan letakkan di tompo 
9. Lalu cuci ketan tersebut dan tiriskan 
10. Setelah itu di rebus lagi selama 30 menit 
11. Setelah matang,kemudian angkatlah ketan dan tuangkan ke tampah 
12. Kemudian ratakan 
13. Tunggu sampai ketan dingin 
14. Parutlah ragi dan taburkan di atas ketan hingga merata 
15. Campurlah ketan dan ragi hingga merata 
16. Siapkan daun pisang yang telah di bersihkan dan di potong rapi sesuai kebutuhan 
17. Letakkan daun pisang di atas panci 
18. Masukkan ketan yang sudah tercampur ragi ke dalam panci 
19. Lapisi daun pisang di atas ketan 
20. Tutuplah ketan yang di lapisi daun pisang dengan tutup panci serapat mungkin 
21. Simpan tape kira-kira dua hari dua malam (sampai matang) 
22. Tape siap di hidangkan
BAB IV 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Dalam percobaan yang kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan bahwa pembuatan tape 
harus memperhatikan perbandingan antara penyampuran ragi dan ketan. Serta proses penyampuran 
dan penyimpanan tape agar menghasilkan tape yang baik. 
Tape yang diberi ragi dengan takaran terlalu banyak atau kurang menghasilkan rasa yang kurang 
maksimal seperti asam atau tidak ada rasa sama sekali. Namun jika takaran tape dan ragi sesuai, maka 
rasa yang di hasilkan akan manis. 
B. SARAN 
Kami mengharapkan agar pembuatan tape dalam praktikum selanjutnya akan lebih baik dari 
praktikum kami. Dan lebih memperhatikan takaran dan cara pembuatan tape. Serta mempersiapkan 
bahan-bahan secara rinci.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
Bioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang panganBioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang panganNovianti Rossalina
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaf' yagami
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnafahmiganteng
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiAfifi Rahmadetiassani
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino proteinMifta Rahmat
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikrobaIsolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikrobaYona Oktasari
 
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Moh Masnur
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airTidar University
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis proteinMifta Rahmat
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYAFransiska Puteri
 
Penentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cPenentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cBun Yamin
 

What's hot (20)

Tape
TapeTape
Tape
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Bioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang panganBioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang pangan
 
Respirasi Aerob dan Anaerob
Respirasi Aerob dan AnaerobRespirasi Aerob dan Anaerob
Respirasi Aerob dan Anaerob
 
Oligonucleotide
OligonucleotideOligonucleotide
Oligonucleotide
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikroba
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
Enzim dan Fotosintesis
Enzim dan FotosintesisEnzim dan Fotosintesis
Enzim dan Fotosintesis
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikrobaIsolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
 
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
 
Penentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cPenentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin c
 

Viewers also liked

Selamat bergabung bersama suket
Selamat bergabung bersama suketSelamat bergabung bersama suket
Selamat bergabung bersama suketSuket Kng
 
PEMBUKA (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK.PEMBUKA (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK.Phaphy Wahyudhi
 
Cara Membuat Tape Ketan Hitam
Cara Membuat Tape Ketan Hitam Cara Membuat Tape Ketan Hitam
Cara Membuat Tape Ketan Hitam faradillahruldy
 
Acetobacter xylinum - Ainur Pujianti
Acetobacter xylinum - Ainur PujiantiAcetobacter xylinum - Ainur Pujianti
Acetobacter xylinum - Ainur PujiantiAinur
 
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanBakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanNurul Afdal Haris
 
Makalah nata de coco
Makalah nata de cocoMakalah nata de coco
Makalah nata de cocoToni Ardi
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Bacillus anthracis spring 2011
Bacillus anthracis spring 2011Bacillus anthracis spring 2011
Bacillus anthracis spring 2011Kayal Vizhi
 
Laporan biologi fermentasi tape dan ketan hitam
Laporan biologi   fermentasi tape dan ketan hitamLaporan biologi   fermentasi tape dan ketan hitam
Laporan biologi fermentasi tape dan ketan hitamAndiana Kanendyah
 
Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05andhikawijaya
 
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNMODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNJaya Gemilang Toga
 
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerArtikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerMutiara Tya
 
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pKelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pshintasethya
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisidaCici Indra
 
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa omcivics
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13Shofia hilmy
 

Viewers also liked (20)

Selamat bergabung bersama suket
Selamat bergabung bersama suketSelamat bergabung bersama suket
Selamat bergabung bersama suket
 
PEMBUKA (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK.PEMBUKA (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK.
 
Cara Membuat Tape Ketan Hitam
Cara Membuat Tape Ketan Hitam Cara Membuat Tape Ketan Hitam
Cara Membuat Tape Ketan Hitam
 
Acetobacter xylinum - Ainur Pujianti
Acetobacter xylinum - Ainur PujiantiAcetobacter xylinum - Ainur Pujianti
Acetobacter xylinum - Ainur Pujianti
 
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan MerugikanBakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
 
Makalah nata de coco
Makalah nata de cocoMakalah nata de coco
Makalah nata de coco
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Bacillus anthracis spring 2011
Bacillus anthracis spring 2011Bacillus anthracis spring 2011
Bacillus anthracis spring 2011
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 
Laporan biologi fermentasi tape dan ketan hitam
Laporan biologi   fermentasi tape dan ketan hitamLaporan biologi   fermentasi tape dan ketan hitam
Laporan biologi fermentasi tape dan ketan hitam
 
Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05
 
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNMODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
 
Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079
 
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerArtikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
 
Ppt praktikum fermentasi
Ppt praktikum fermentasiPpt praktikum fermentasi
Ppt praktikum fermentasi
 
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pKelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisida
 
bahasa inggris
bahasa inggrisbahasa inggris
bahasa inggris
 
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13
 

Similar to Bioteknologi

Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketanKurnia Wati
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungSilvi Natalia
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongIswi Haniffah
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeNuruliswati
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Nuruliswati
 
Bioteknologi biology
Bioteknologi biologyBioteknologi biology
Bioteknologi biologypemi p
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Anisa Mu'asomah
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKKPhaphy Wahyudhi
 
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxbioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxwinnygardiani
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempeAncela Rebeka
 

Similar to Bioteknologi (20)

Tape Ketan Hitam
Tape Ketan HitamTape Ketan Hitam
Tape Ketan Hitam
 
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptxPPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketan
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagung
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempe
 
Tugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempeTugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempe
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
 
Ppt.pembuatan tempe
Ppt.pembuatan tempePpt.pembuatan tempe
Ppt.pembuatan tempe
 
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptxLaporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
 
Bioteknologi tape
Bioteknologi tapeBioteknologi tape
Bioteknologi tape
 
Bioteknologi biology
Bioteknologi biologyBioteknologi biology
Bioteknologi biology
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
Pembuatan Tempe
Pembuatan TempePembuatan Tempe
Pembuatan Tempe
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
 
Farmentasi kimia
Farmentasi   kimiaFarmentasi   kimia
Farmentasi kimia
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxbioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempe
 

Recently uploaded

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 

Recently uploaded (9)

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 

Bioteknologi

  • 1. BIOTEKNOLOGI (FERMENTASI TAPE KETAN) Posted on May 4, 2013 by yeniagustripuryanti Standard Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan. Pengolahan makanan dengan cara fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape. Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. CARA PEMBUATAN TAPE KETAN: Alat dan Bahan 1. Bahan
  • 2. Ø Beras ketan 500 gram Ø Daun pisang Ø 2 butir ragi Ø Air 2. Alat Ø Panci Ø Baskom Ø Toples Ø Sendok Langkah Kerja 1. Cuci beras ketan hingga bersih kemudian rendam selama 1 jam. Lalu tiriskan. 2. Kukus ketan hingga matang, lalu dinginkan. 3. Haluskan ragi, kemudian taburi ketan dengan ragi. 4. Setelah merata, masukkan ketan kedalam 2 wadah. Wadah pertama ditutup rapat, sedangkan wadah kedua dibiarkan terbuka 5. Simpan dan amati perubahan yang terjadi. Hasil Penelitian Keterangan Keadaan penyimpanan ketan Tertutup Terbuka Kematangan Matang Hampir matang Rasa Manis Kurang manis Kadar air Banyak Sedikit Faktor-faktor Proses Fermentasi Tape Setelah melakukan penelitian selama 2-3 hari tentang pembuatan tape ketan, dapat membahas bagaimana tape ketan dibuat, memaparkan faktor-faktor yang terlibat dalam pembuatan ataupun dalam proses fermentasi tape. Pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
  • 3. Konsentrasi Garam Konsentrasi garam yang dianjurkan adalah 5-15% (20-600S). Garam berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jenis-jenis mikroorganisme pembusuk yang tidak diinginkan selama proses fermentasi berlangsung. Prinsip kerja garam dalam proses fermentasi adalah untuk mengatur Aw (ketersediaan air untuk kebutuhan mikroorganisme). Mikroorganisme yang diinginkan untuk tumbuh adalah jenis -jenis bakteri penghasil asam. Selain mengatur Aw, garam juga berfungsi untuk menarik keluar cairan sel jaringan yang mengandung sakarida-sakarida, dimana sakarida tersebut merupakan nutrien untuk pertumbuhan mikroorganisme. Kadar garam selama fermentasi akan berubah karena cairan dalam sel - sel jaringan tertarik keluar sel, karena itu secara periodik harus diadakan penyesuaian kadar garam. Suhu Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan yang akan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu 300C untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 300C pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam akan lambat sehingga dapat terjadi pertumbuhan produk. Oksigen Ketersediaaan oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Hal ini berhubungan dengan sifat mikroorganisme yang digunakan. Contoh khamir dalam pembuatan anggur dan roti biasanya membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung, sedangkan untuk bakteri-bakteri penghasil asam tidak membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal -hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. Tape Ketan HitamDocument Transcript http://about.me/muafriz TAPE KETAN Bioteknologi Afifa Alma S Febby Janiar Husein Muhammad Afdhol R Rifat Januar Purwanto Ryaska Medrina Sakinah 2014 SMPN 8 TANGERANG SELATAN Tape Ketan Kelas 9.3 Afifa Alma S Febby Janiar Husein Muhammad Afdhol R Rifat Januar Purwanto Ryaska Medrina Sakinah SMPN 8 Tangerang Selatan November 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmatnya dan karunianya kami dapat menyelesaikan eksperimen dan karya tulis mengenai tape ketan hitam ini. Karya
  • 4. tulis ini kami buat sebagai salah satu laporan eksperimen untuk tugas ilmu pengetahuan alam mengenai bioteknologi. Tujuan dari eksperimen ini adalah mengetahui cara pembuatan tape ketan hitam dan juga memperoleh makanan bergizi sebagai salah satu terobosan dalam teknologi pangan. Akhir kata, kami uncapkan terimakasih pada pihak-pihak yang membantu kami dalam eksperimen dan pembuatan karya tulis ini.Kami menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, tapi kami berharap bahwa karya ini juga dapat bermanfaat dalam pembelajaran sehari-hari. Penyusun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tapai atau tape) adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp. namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh industri kecil dan menengah. Dalam pembuatan tapai ketan, beras ketan dimasak dan dikukus terlebih dahulu sebelum dibubuhi ragi.Campuran tersebut dilindungi dari udara terbuka dengan membungkusnya oleh daun dan diinkubasi pada suhu 2530 °C selama 2-4 hari.Daun yang digunakan bermacam-macam, tergantung dari sumber daya yang tersedia, tetapi biasanya digunakan daun yang lebar dan permukaannya licin.Tapai ketan yang siap dihidangkan biasanya mengandung alkohol dan teksturnya lebih lembut. Daun yang digunakan biasanya adalah daun pisang, namun di beberapa tempat daun lain juga digunakan, misalnya daun jambu (Sizygium) atau karet para (Hevea brasiliensis). Untuk membuat tapai ketan berwarna merah digunakan angkak, pigmen yang dihasilkan oleh Monascus purpureus. Pembuatan tapai memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tapai. 1.2 Manfaat Meningkatkan nilai ekonomis beras ketan Memperoleh makanan fermentasi dari beras ketan dengan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat Penganekaragaman produk olahan dari beras ketan 1.3 Tujuan Eksperimen Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan tape ketan dan apa saja yang terkandung dalam pembuatan tape ketan. Memberikan wawasan tambahan terhadap cara tradisional yang digunakan pada saat praktikum. Untuk mengetahui organisme apa saja kah pada tape ketan yang sudah di fermentasikan tape ketan tersebut. 1.4 Hipotesis Memanfaatkan beras ketan sebagai bahan baku untuk membuat tape Meningkatkan nilai jual beras ketan Suhu inkubasi berpengaruh pada karakteristik tape ketan BAB 2 KAJIAN TEORI 2.1 Beras Ketan Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasi l panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya.Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan panjang 50 - 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran panjang 5 - 12
  • 5. mm dan tebal 2 - 3 mm. Beras dari padi ketan disebut ketan. Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air. Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat: 1. amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang 2. amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera).Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras. 2.2 Tape Tapai atau tapeadalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp. namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. BAB 3 METODE PEMBUATAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Bahan 1. 500gr beras ketan 2. 2 butir ragi tape, haluskan 3. 3 sdm gula pasir halus 3.1.2 Alat 1. 2. 3. 4. 5. Panci kukus Tempayan/Nampan Wadah penyimpan tape Centong Sendok 3.2 Cara Kerja 1. Cuci beras ketan hingga bersih, kemudian rendam semalaman (10 – 12 jam). Tujuan perendaman ini agar nasi ketan menjadi lebih mengembang dan lunak. 2. Cuci lagi beras ketan sampai bersih. Kukus beras ketan menggunakan panci kukus hingga tepat matang (tidak terlalu matang), Angkat. 3. Tuang dan ratakan dalam nampan, biarkan terbuka dan tunggu setidaknya 2 jam hingga dingin. 4. Siapkan wadah penyimpanan tape. Ratakan selapis ketan hitam dalam wadah. Taburkan ragi halus secara merata. Taburkan juga gula halus secukupnya jika suka (catatan: tanpa gula sekalipun tape yang sudah jadi akan terasa manis, karena memang mengandung glukosa dan alkohol dari beras ketan hitam). 5. Tambahkan ketan selapis lagi, lalu taburkan lagi ragi halus secara merata. Demikian seterusnya. Tujuan membuat lapisan-lapisan ini adalah untuk meratakan proses fermentasi. 6. Tutup rapat dan simpan selama 3 hari. 7. Tape ketan hitam siap dikonsumsi atau diolah lebih lanjut. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan percoban, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada beras ketan terjadi selama 1 hari.Sedangkan untuk hasil yang berupa tuak fermentasi berlangsung selama 1 minggu setelah peragian. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ketan ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi hasil tersebut, contonya tape ketan, untuk tape ketan tidak boleh lebih dari 5 hari, kalu sudah lebih dari lima hari akan berubah menjadi asam. Keadaan Penyimpanan Beras Ketan Tertutup (1 hari) Kematangan Kadar air Rasa Kadar Alkohol Matang Sedang Kurang Manis Sedikit Keadaan Penyimpanan Beras Ktan Tertutup (3-4 hari) Kematangan Kadar air Rasa Matang Sedang Manis Kadar alkohol Sedang
  • 6. BAB 5 PEMBAHASAN Pembuatan tuakdan tape ketan memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tauk dan Tape Ketan Hitam. Agar pembuatan tuak dan Tape Ketan Hitam berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yangdigunakan harus bersih, terutama darilemak atauminyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih; menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tuak dan tape tidak berhasil dibuat. Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat.Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan s istem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik.Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh.Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya.Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh.Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus.Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari -hari, seperti kecap.Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia.Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12 Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV3. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Tape yang kami buat bisa dibilang berhasil, karena dari takaran ragi dengan tape tersebut pas.Hanya satu yang kurang dalam pembuatan tape kami, yaitu kami tidak memakai daun pandan yang semestinya pakai.Dalam mencari daun pandan kami agak kesulitan, jadi kami putuskan untuk tidak memakai daun pandan. Tetapi pada akhirnya walaupun tidak memekai daun pandan rasanya tetap manis dan pas. 6.2 Saran Saran dari kami buat praktikum-praktikum selanjutnya ataupun untuk pembaca, supaya memperhatikan bahan-bahan yang digunakan agar lebih maksimal lagi hasilnya.Dan dalam pengukuran ragi pun harus diseimbangkan dengan bahan yang kita buat, supaya tidak terlalu masaman, dan pahit. KATA PENGANTAR
  • 7. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,kami telah menyelesaikan laporan penelitian ini dengan tepat waktu. Dengan judul “Proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan hitam” Kami menyadari sepenuhnya,bahwa tanpa bantuan dari pihak terkait,laporan penelitian ini sulit untuk di selesaikan dengan baik,oleh karena itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih sedalam –dalamnya atas segenap bantuan yang telah di berikan dalam kaseluruhan pembuatan laporan penelitian kepada : 1. Dr. KH. Moh Nadjib Mag,Mpd, selaku kepala Madrasah MA Assalam 2. Bapak M.Nurchozin, Spd, selaku wali kelas XA 3. Bapak Mu’alim Mushodiq,Spd, selaku pembimbing pelajaran biologi 4. Orang tua kami yang telah memberikan dana untuk proses pembuatan makalah ini 5. Teman-teman yang telah memberikan dorongan kepada kami Dalam pembuatan laporan ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya.Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan penelitian yang akan datang dan kami berharap dengan terselesainya laporan ini dapat memberikan informasi kepada para pembaca. Jambewangi, 3 Desember 2012 Penyusun . DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I: PENDAHULUAN
  • 8. A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH C. HIPOTESIS D. TUJUAN E. MANFAAT BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. RAGI TAPE B. FERMENTASI C. TAPE BAB III: PEMBAHASAN A. METODE PENELITIAN B. ALAT DAN BAHAN BAB IV: PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tape ketan adalah salah satu makanan khas jawa. Tape cukup dikenal dan banyak disukai terutama masyarakat pedesaan.
  • 9. Tape juga dapat diolah sebagai campuran makanan seperti kue dan es. Terutama jajanan tradisional atau jajanan pasar. Tape ketan adalah makanan ringan yang berbahan dasar ketan,baik ketan putih maupun hitam,yang di kukus dan diberi ragi dengan takaran tertentu. Sedangkan ragi atau yeast yang merupakan makhluk hidup ber sel satu yang masih family dari cendawan. Ragi biasa digunakan untuk membuat makanan atau kue. Ragi mempunyai zat karbondioksida yang membuat adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori -pori. Untuk meneliti fungsi ragi terhadap tape ketan,yang dalam ini menggunakan ragi padat yang di dalamnya terdapat jamur saccharomyces cerevisiae. Maka dari itu kami mengadakan penelitian tentang pengaruh ragi terhadap pembuatan tape ketan. B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang di angkat sebagai dasar penulisan dan penelitian ini adal ah sebagai berikut: 1. Mengapa dalam proses pembuatan tape memerlukan ragi ? 2. Bagaimana proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan hitam ? C. HIPOTESIS Hipotesis nol:Tidak ada pengaruh pemberian ragi terhadap ketan dalam proses pembuatan tape ketan hitam. Hipotesis alternative:Apakah ada pengaruh pemberian banyak sedikitnya ragi dalam proses pembuatan tape ketan hitam. D. TUJUAN 1. Untuk mengetahui cara pembuatan tape ketan hitam 2. Untuk mengetahui proses fermentasi dalam pembuatan tape ketan hitam 3. Untuk mengetahui jamur yang berada di dalam tape ketan hitam
  • 10. 4. Memenuhi tugas akhir semester I E. MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah di harapkan bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya untuk dapat mempraktikkan cara pembuatan tape ketan hitam secara mudah dan sederhana di rumah dan di tempat lainnya. Mengetahui proses fermentasi yang terjadi selama proses pembuatan tape ketan hitam. BAB II KAJIAN PUSTAKA
  • 11. A. RAGI TAPE Ragi/fermen merupakan zat yang biasa dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme seperti saccharomyces cereviciae. Ada dua jenis ragi yang ada di pasaran yaitu padat dan kering. Jenis ragi kering ini berbentuk butiran-butiran kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecoklatan ini umumnya di gunakan dalam pembuatan kue. Sedangkan ragi padat biasanya bentuknya bulat pipih dan biasanya sering di gunakan dalam pembuatan tape. Reproduksi dari ragi yaitu dengan cara seksual dan aseksual.Secara seksual reproduksi ragi di lakukan dengan membentuk ascapora. Akspora adalah spora seksual yang terbentuk di dalam askus. Askus terdapat di dalam badan buah yang di sebut askokarp. Secara aseksual ragi berproduksi dengan cara membentuk tunas (bundding) tunas yang telah masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi indifidu baru. Agar ragi tahan lama sebaiknya tagi di simpan dengan baik yaitu dalam ke adaan tidak terpakai , ragi membutuhkan suasana hangat dan kering agar sel -sel nabatinya tetap hidup untuk mengaktifkan kerjanya. Ragi dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan ke hilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4-5 minggu.Suhu ideal untuk menyimpan ragi agar awet dalam jangka waktu panjang adalah 7 derajat celcius. Mikroorganisme yang di gunakan dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi(khomir) yaiturhizopus,aspergillus,mucor,amylomyces,endaucopsis, saccharomyces Hancenula,anomala,lactobacillus,acetobacur . supaya tidak terlalu keras.Pemberian ragi di lakukan pada keadaan ketan dingin.Supaya kerja ragi berjalan optimal, sebab jika di berikan pada saat ketan masih panas, akan mempengaruhi rasa tape tersebut. B. FERMENTASI Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobic atau tanpa oksigen. Cara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobic, akan tetapi terdapat
  • 12. definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobic dengan tanpa electron eksternal .Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol , asam laktat, dan hydrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga di hasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.Ragi di kenal sebagai bahan yang umum di gunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Secara singkat, glukosa yang merupakan etanol.Reaksi fermentasi ini di lakukan oleh ragi dan di gunakan pada produksi makanan. Saccharomyces sp.(jamur ragi), tidak mempunyai hifa dan tubuh buah.Jamur ini dapat menfermentasi glukosa menjadi alcohol dan karbondioksida. C. TAPE Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang tidak asing lagi dan terkenal di mana-mana, murah, lezat, dan menyenangkan dan mengandung bakteri prebiotic. Penyebab timbulnya bakteri prebiotic adalah proses fermentasi pada tape yang menggunakan ragi. Selama fermentasi, tape mengalami perubahan biokimia akibat aktifitas mik roorganisme. Pada dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat dapat di olah menjadi tape. Berdasarkan bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape yaitu tape ketan, tape tape singkong, tape beras, ubi jalar dan tape sukun,akan tetapi kebanyakan tape yang sering di kenal atau popular adalah tape singkong dan tape ketan. Dalam proses pembuatan tape diperlukan kecermatan, kebersihan ragi dan bahan dasar pembuatan tape ketika digunakan amat penting. Hal itu di maksudkan agar tape yang kita buat tidak di cemari oleh bakteri lain.Apabila dalam proses pembuatan tape tercemari oleh bakteri lain, maka proses fermentasi akan terhambat. Selain itu di khawatirkan apabila bakteri yang sering mengeluarkan racun mencemari tape yang kita buat.Hal itu dapat membahayakan kesehatan kita.Oleh sebab itu, keseterilan bahan dan alat serta kecermatan dalam proses pembuatan tape sangat penting. Agar di hasilkan tape yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi secukupnya, serta penutupan yang sempurna selama proses fermentasi berlangsung harus di perhatikan. Lamanya proses fermentasi ini sebaiknya jangan lebih dari tiga hari. Jika lewat batas maksimum dan pemberian ragi terlalu banyak nanti tapenya lembek dan terasa masam.Rasa masam disebabkan pati yang di ubah oleh enzim amylase menjadi gula(sukrosa). Enzim invertase mengubahnya lagi menjadi glukosa.Hasilnya berupa alcohol. Jika proses fermentasi terlalu lama alcohol akan menghasilkan asam asetat, sehingga dapat menghasilkan tape yang rasanya masam.PH atau kadar asam asetat yang tinggi dalam tape dapat mempengaruhi cita rasa tape, malah dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Proses fermentasi yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa manis pada tape akan berkurang. Dalam proses fermentasi, glukosa enzim glikolisin akan pecah dan menghasilkan
  • 13. karbondioksida, air,serta energy. Energy diperlukan oleh enzim amilasae, interfertase dalam hal proses fermentasi. Tape yang bermutu dihasilkan dari proses fermentasi dan penggunaan dengan bahan dasar secara benar. Manfaat tape sangat bagus untuk menghangatkan tubuh. Karena, mengandung alcohol. Namun, bila di makan berlebihan akan menyebabkan memabukkan. Menurut Tarigan (1998), tape merupakan sejenis makanan dari hasil fermentasi bahan baku yang di beri ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai hasil fermentasi menghasilkan alcohol dan gula. BAB III PEMBAHASAN
  • 14. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pembuatan tape ketan, terdapat jamur Saccharomyces cerevisiae yang dapat membusukkan ketan. Tape menjadi asam atau manis dan mengandung alcohol (etanol). Rasa masam di sebabkan pati yang diubah oleh enzim amylase menjadi gula (sukrosa). Dalam proses fermentasi, glukosa enzim akan pecah dan menghasilkan karbondioksida (CO2), air, serta energy. A. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini lokasi atau tempat yang kami gunakan adalah dapur salah satu anggota kelompok penelitian yaitu di rumah Ninin. B. ALAT DAN BAHAN 1. Alat yang digunakan adalah: a. Dandang b. Kompor c. Panci d. Pisau e. Sendok dan entong f. Tampah g. Tompo h. Cup i. Daun pisang 2. Bahan-bahan yang digunakan: a. Beras ketan hitam 2,5 kg b. Ragi 12 biji c. Air secukupnya
  • 15. 3. Langkah-langkah pembuatan: 1. Cuci beras ketan sampai bersih 2. Rendam ketan kurang lebih 8 jam 3. Kemudian tiriskan 4. Nyalakan kompor dan tempatkan dandang di atasnya 5. Masak air di dandang sampai mendidih 6. Masukkan ketan yang sudah dicuci bersih 7. Tunggu sampai 30 menit 8. Setelah 30 menit,angkatlah ketan dan letakkan di tompo 9. Lalu cuci ketan tersebut dan tiriskan 10. Setelah itu di rebus lagi selama 30 menit 11. Setelah matang,kemudian angkatlah ketan dan tuangkan ke tampah 12. Kemudian ratakan 13. Tunggu sampai ketan dingin 14. Parutlah ragi dan taburkan di atas ketan hingga merata 15. Campurlah ketan dan ragi hingga merata 16. Siapkan daun pisang yang telah di bersihkan dan di potong rapi sesuai kebutuhan 17. Letakkan daun pisang di atas panci 18. Masukkan ketan yang sudah tercampur ragi ke dalam panci 19. Lapisi daun pisang di atas ketan 20. Tutuplah ketan yang di lapisi daun pisang dengan tutup panci serapat mungkin 21. Simpan tape kira-kira dua hari dua malam (sampai matang) 22. Tape siap di hidangkan
  • 16. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam percobaan yang kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan bahwa pembuatan tape harus memperhatikan perbandingan antara penyampuran ragi dan ketan. Serta proses penyampuran dan penyimpanan tape agar menghasilkan tape yang baik. Tape yang diberi ragi dengan takaran terlalu banyak atau kurang menghasilkan rasa yang kurang maksimal seperti asam atau tidak ada rasa sama sekali. Namun jika takaran tape dan ragi sesuai, maka rasa yang di hasilkan akan manis. B. SARAN Kami mengharapkan agar pembuatan tape dalam praktikum selanjutnya akan lebih baik dari praktikum kami. Dan lebih memperhatikan takaran dan cara pembuatan tape. Serta mempersiapkan bahan-bahan secara rinci.