Dokumen tersebut membahas tentang metode pemisahan kimia melalui distilasi, termasuk pengertian, perlengkapan, dan jenis-jenis distilasi beserta contoh aplikasinya. Distilasi dapat memisahkan campuran senyawa cair berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan teknik ini penting untuk mencapai pemisahan maksimal.
2. A. Pengertian
Distilasi atau penyulingan adalah
suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas)
bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap
ini kemudian didinginkan kembali ke
dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap
lebih dulu.
4. Berikut adalah susunan rangkaian
alat ditilasi sederhana:
1. wadah air
2. labu distilasi
3. sambungan
4. termometer
5. kondensor
6. aliran masuk air
dingin
7. aliran keluar air
dingin
8. labu distilat
9. lubang udara
10. tempat
keluarnya distilat
13. penangas
14. air penangas
15. larutan zat
16. wadah labu
distilat
5. Jenis Distilasi & Aplikasinya
a. Distilasi Sederhana
Dasar pemisahannya adalah perbedaan
titik didih yang jauh atau dengan salah
satu komponen bersifat volatil. Selain
perbedaan titik didih, juga perbedaan
kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah
substansi untuk menjadi gas. Aplikasi
distilasi sederhana digunakan untuk
memisahkan campuran air dan alkohol,
pemisahan sisa-sisa pelarut dalam
produk ekstraksi.
6.
7. b. Distilasi Fraksionisasi
Fungsinya adalah memisahkan
komponen-komponen cair, dua atau
lebih, dari suatu larutan berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga
dapat digunakan untuk campuran dengan
perbedaan titik didih kurang dari 20 °C
dan bekerja pada tekanan atmosfer atau
dengan tekanan rendah. Aplikasi dari
distilasi jenis ini digunakan pada industri
minyak mentah, untuk memisahkan
komponen-komponen dalam minyak
8.
9. c. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran
senyawa-senyawa yang memiliki titik
didih mencapai 200 °C atau lebih.
Distilasi uap dapat menguapkan
senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 100 °C dalam tekanan
atmosfer dengan menggunakan uap atau
air mendidih, sehingga mendistilasi
campuran senyawa di bawah titik didih
dari masing-masing senyawa
campurannya.
10.
11. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk
mengekstrak beberapa produk alam
seperti minyak eucalyptus dari
eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau
jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum
dari tumb uhan.
Campuran dipanaskan melalui uap air
yang dialirkan ke dalam campuran dan
mungkin ditambah juga dengan
pemanasan.[8] Uap dari campuran akan
naik ke atas menuju ke kondensor dan
akhirnya masuk ke labu distilat.
12. d. Distilasi Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika
senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi
sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas
150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat
digunakan pada pelarut dengan titik didih
yang rendah jika kondensornya menggunakan
air dingin, karena komponen yang menguap
tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk
mengurangi tekanan digunakan pompa
vakum atau aspirator. Contoh : penyulingan
minyak.
13.
14. e. Distilasi Azeotropik
Azeotrop adalah campuran dari dua atau
lebih komponen yang memiliki titik didih
yang konstan. Azeotrop dapat didistilasi
dengan menggunakan tambahan pelarut
tertentu, misalnya penambahan benzena
atau toluena untuk memisahkan air. Air
akan tetap tinggal di dasar penangkap
dan pelarut akan kembali ke campuran
dan memisahkan air lagi. Contoh:
pemisahan air dari asam cuka dengan
azeotrop butilasetat.
15.
16. f. Distilasi Ekstraktif
Metodenya menggunakan suatu pelarut
pemisahan, yang biasanya non-volatil,
yang mempunyai titik didih tinggi dan
dapat bercampur dengan campuran itu,
tetapi tidak membentuk suatu campuran
azeotrop. Pelarut berinteraksi dengan
cara berbeda dengan komponen-
komponen dari campuran itu
sehingga menyebabkan volatilitasnya
relative berubah. Contoh: pemisahan
benzena dan sikloheksana dengan
pelarut fenol.
17.
18. g. Distilasi Padatan
Prinsipnya adalah dengan cara
mengalirkan gas yang tidak mudah
mengembun pada waktu sublimasi. Gas
ini bercampur dengan uap sublimasi dan
kembali menjadi padatan setelah
didinginkan. Contoh: freeze-drying
(pengeringan beku) untuk
memepertahankan kualitas sari buah,
sayur, daging, vitamin dan antibiotika,
plasma darah.
19.
20. Kesimpulan
Distilasi dapat memisahkan campuran
senyawa yg berfase cair dan bercamour
sempurna. Teknik destilasi diperlukan
untuk mencapai pemisahan maksimal.
Distilasi fraksional: pemisahan
komponen yg mirip secara struktur
kimia dan fisika. Distilasi vakum:
menjaga keutuhan komponen yg
ditarget. Distilasi uap: pemisahan
komponen bahan alam.
21. Pertanyaan
Aly: distilasi bertingkat?
Gufron: cara kerja uap air menarik zat
drngan ttik ddih tinggi?
Dewi: penyulingan minyak
menggunakan distilasi apa? Apakah
semua bhan dpt didistilasi?
Fitri: kelebihan dan kekurangan ?
Toet: syarat2 destilasi trjadi? Jika bhan
ktor bgmna?
Marita: kegagalan distilasi?