Nukleus adalah organel penting dalam sel yang mengandung DNA dan mengatur aktivitas sel. Nukleus dibatasi oleh membran ganda dan berisi kromatin dan nukleolus. Fungsi utama nukleus adalah menyimpan dan mereplikasi DNA serta mensintesis RNA untuk mengontrol sel.
1. NUKLEUS SEL
Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si
Oleh :
Ummu Habibah Tanjung (232114093)
Qurratu Aini (232114099)
Nurulita Alya Putri (232114108)
Siti nurhaliza Silotonga (232114115)
2. Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang
ditemukan oleh Robert Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap
sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus
tersebut).
Sel yang selama ini dikenal sebagai unit terkecil dari organisasi tubuh
makhluk hidup, merupakan bagian penting dalam perkembangan
pembelajaran biologi khususnya terkait dengan organisme.
Sel dikendalikan oleh suatu organel yaitu nukleus. Nukleus
merupakan organel yang penting karena nukleus sebagai pengendali semua
kegiatan sel, tanpa adanya nukleus maka kegiatan-kegiatan sel tidak dapat
berlangsung, tentu akan mengganggu fungsi jaringan serta organ dalam
tubuh kita, serta tidak akan dapat hidup dalam waktu yang lama.
3. Apa itu Nukleus?
Nukleus atau intisel adalah salah satu organel sel yang
ada pada sel eukariotik yang sebagian besar
mengandung materi genetik sel dengan memiliki bentuk
molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom
bersamaan dengan berbagai jenis sel lainnya.
4. Bagian-bagian yang menyusun nukleus antara
lain:
● membran luar (membran sitosolik),
membran dalam (membran
nukleoplasmik),
● ruang antar membran (perinuclear space),
● Pori
● nukleoplasma (matriks nukleus),
kromosom/kromatin
● nukleolus (anak inti).
Struktur Nukleus
5. A. Membran luar (membran sitosol).
Struktur molekular membran nukleus sama dengan
membran sel, yaitu terdiri dari fosfolipid dan protein
yang tersusun mosaik cair. Membran luar nukleus
berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma.
Permukaan membran penuh ditempeli dengan ribosom
tempat dimana protein disintesis. Protein yang disintesis
ini akan dicurahkan ke ruang perinukleus yang
berhubungan dengan lumen retikulum endoplasma.
Pada permukaan membran luar terjulur filamen-filamen
yang sebagian akan menempel atau berikatan dengan
membran organel-organel lain, sehingga membran luar
nukleus ini seperti terperangkap dalam jala-jala dan tidak
bisa bergerak bebas.
6. B. Ruang antarmembran (perinukleus)
Ruang ini berhubungan langsung dengan lumen retikulum
endoplasma.
C. Membran dalam (membran nukleoplasma).
Membran dalam nukleus berlapiskan suatu anyaman
setebal 10 – 20 nm. Anyaman ini terbentuk dari filamen
intermedia yang pada mamalia terdiri dari 3 protein yaitu lamin
A, B, dan C.
7. D. Pori nukleus
Membran nukleus memiliki pori yang disebut dengan pori
nukleus. Pori ini terbentuk akibat menyatunya dwilapis lipid dari
membran luar dan membran dalam nukleus. Garis tengah pori
antara 40 – 100 nm. Jumlah pori bervariasi tergantung jenis sel
dan kondisi fisiologi sel (sintesis protein). Pori merupakan jalan
untuk mRNA dan protein ribosomal, oleh karena itu bila kegiatan
sintesis protein tinggi maka jumlah pori juga bertambah, dan
sebaliknya jumlahnya berkurang apabila aktivitas sintesis protein
menurun. Jumlah pori ± 10% dari luas permukaan inti. Adanya
pori nukleus memudahkan pengangkutan bahan atau senyawa
dari atau menuju ke sitosol.
8. E. Nukleoplasma (matriks nukleus).
Nukleoplasma merupakan substansi transparan,
semi-solid. Nukleoplasma berisi kromatin dan
nukleolus. Komposisinya tersusun dari asam nukleat
(DNA dan RNA) yang merupakan materi genetik,
protein histon, dan garam-garam mineral.
9. F. Materi Genetik (Kromosom, kromatin)
Bagian inti dari sebuah inti sel adalah materi genetik,
karena ini yang mengendalikan semua aktivitas sel
makhluk hidup. Pada waktu interfase, materi genetik
biasa disebut kromatin, sedangkan pemampatan
(kondensasi) maksimal materi genetik pada waktu sel
membelah (metafase) membentuk struktur yang
disebut kromosom.
10. G. Nukleolus (anak inti)
Nukleolus adalah butiran bersifat asam yang terletak di
inti (Gambar 2.5) Jumlahnya bisa 1, 2 atau 3 tergantung
spesiesnya. Ukurannya sebanding dengan aktivitas sel.
Sel aktif nukleolusnya besar misalnya pada oosit, sel
neuron, dan sel sekretori. Pada sel yang tidak aktif,
ukurannya kecil. Komposisinya terdiri dari protein,
terutama protein fosfat, t-RNA, fosfatase, nukleotida
fosforilase, DNA, dan nukleotida.
11. Fungsi Nukleus Sel
Fungsi nukleus Memuat dan menyimpan informasi
genetik, DNA, yang mentukan bagaimana sel akan
berfungsi, sebagaimana struktur dasar dari sel. (beberapa
organela: mitokondria dan kloroplas, memiliki beberapa
DNA, tapi mayoritas sangat banyak DNA sel terdapat
didalam nukleus. Membuat semua RNA, termasuk RNA
ribosomal, transfer dan messenger. Menyalin DNA sel
utama melalui pembelahan sel.
12. Kesimpulan
Nukleus atau intisel adalah salah satu organel sel yang ada
pada sel eukariotik yang sebagian besar mengandung materi genetik sel
dengan memiliki bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk
kromosom bersamaan dengan berbagai jenis sel lainnya. Struktur yang
menyusun nukleus yaitu membran luar (membran sitosolik), membran
dalam (membran nukleoplasmik), ruang antar membran (perinuclear
space), pori, nukleoplasma (matriks nukleus), kromosom/kromatin, dan
nukleolus (anak inti). Fungsi utama dari nukleus adalah untuk mengatur
seluruh aktivitas sel yang ada di tubuh makhluk hidup.
13. Saran
Kepada pembaca yang ingin melanjutkan materi ini diharapkan
untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait
dengan materi neukleus (inti sel) ini, agar hasil dapat lebih baik lagi.
14. Agustin, H. (2016). Biologi Sel. IInstitut Agama Islam Negeri (Iain)
Tulungagung, 1, 1–19.
Hartono, R., & Azmata, R. (2019). Bahan Ajar Teknologi Bank
Darah (TBD) : Biologi Sel dan Genetika.
Lukitasari, M. (2015). Buku Biologi Sel. Universitas Negeri
Malang. Malang.
Subagiartha, I. (2018). Sel Struktur, Fungsi, dan Regulasi.
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Rsup Sanglah.
Daftar Pustaka