PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
7. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Berbasis ERP, Universitas Mercu Buana, 2017
1. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI BERBASIS
KOMPUTER (ERP) TERHADAP EFEKTIVITAS DAN
EFISIENSI AKTIVITAS DEPARTEMEN PAJAK (STUDY
KASUS DI PT LIPPO KARAWACI TBK)
OLEH :
SANDY SETIAWAN
55516120017
DOSEN : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2017
2. i
ABSTRAK
PT. Lippo Karawaci Tbk merupakan salah satu perusahaan property terbesar
di Indonesia. Industry property saat ini memiliki tingkat persaingan yang sangat
tinggi di Indonesia. Bersamaan dengan perkembangan industri property di
Indonesia, serta untuk mengatasi persaingan yang semakin kompetitif, diperlukan
sebuah strategi yang kreatif dan inovatif yang berdampak pada efektivitas dan
efisiensi didalam operasional perusahaan, dalam rangka agar perusahaan dapat
tetap bertahan dan bersaing pada kompetisi di dunia bisnis.
Salah satu strategi bisnis yang diterapkan oleh PT. Lippo Karawaci Tbk
adalah dengan mengimplementasikan sistem yang berbasis ERP (Enterprise
Resource Planning). ERP (Enterprise Resource Planning) mengintegrasikan
sistem internal dan eksternal manajemen informasi seluruh organisasi, mencakup
keuangan/akuntansi, manufaktur, penjualan dan pelayanan, manajemen
hubungan pelanggan. Sistem ERP mengotomatisasi kegiatan ini dengan aplikasi
perangkat lunak terpadu. Tujuan dari ERP adalah untuk memfasilitasi aliran
informasi antara semua fungsi di dalam batas-batas organisasi dan mengelola
koneksi ke pihak luar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Tahapan
penelitian yang digunakan adalah tahap pendeskripsian, tahap reduksi data,
tahap analisis data, dan proposisi.
Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) sudah dapat mengintegrasikan
lini bisnis perusahaan dan memudahkan aktivitas bisnis yang berjalan. ERP
(Enterprise Resource Planning) merupakan sistem yang baik dan cepat dalam
pengelolaan dan pengolahan data. ERP (Enterprise Resource Planning) sudah
terhubung dengan jaringan internet yang kuat, yang memudahkan user dalam
mengakses sistem. Kecepatan dan keakuratan data di dalam sistem sudah
berjalan dengan baik, sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan
oleh departemen tertentu sebagai basis data dalam menciptakan efektivitas dan
efisiensi terhadap aktivitas operasionalnya.
Kata Kunci : Sistem ERP, Implementasi ERP, Efektivitas dan Efisiensi.
3. ii
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak............................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Daftar Gambar.................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................ 4
1.2.1 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.2.2 Kegunaan Penelitian ................................................................... 4
1.3 Sistematika Penulisan............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Sistem ..................................................................................................... 6
2.2. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)......................................... 6
2.3. Implementasi Sistem ERP ...................................................................... 8
2.4. Efektivitas dan Efisiensi ......................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 10
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Sistem ERP Yang Diterapkan ............ 12
4.2 Analisis Penerapan Sistem ERP Terhadap Efektivitas........................... 13
4.3 Analisis Penerapan Sistem ERP Terhadap Efisiensi .............................. 14
4.4 Analisis Kelemahan Sistem Yang Diterapkan........................................ 15
4. iii
4.5 Analisis Keunggulan Sistem Yang Diterapkan ...................................... 17
4.6 Proposisi ................................................................................................. 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan............................................................................................. 20
5.2. Saran ....................................................................................................... 20
5.2.1 Bagi PT Lippo Karawaci Tbk..................................................... 20
5.2.2 Bagi PT Lippo Karawaci Tbk..................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
6. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, membuat semakin
banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan cara
penyampaian informasi yang dikenal dengan istilah Teknologi Informasi atau
Information Technology (IT) bisa dikatakan telah merasuki ke segala bidang
dan ke berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan, karena dengan
dukungannya membuat organisasi/instansi dan individu/perseorangan dalam
kancah dunia bisnis merasa memiliki keunggulan kompetitif. Setiap
perusahaan diharapkan mampu mengefektifkan setiap bagian atau departemen
dalam organisasi untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat
dengan keterbatasan waktu yang dimiliki.
Pada era sekarang ini banyak sekali perusahaan mengganti sistem
informasinya dari sistem yang manual menjadi sistem yang berbasis
komputer, baik pada tingkat fungsi organisasi maupun berbagai tingkatan
manajemen. Banyak aplikasi sistem tersedia di masyarakat. Perusahaan
tinggal memilih aplikasi sistem mana yang tepat digunakan oleh perusahaan
sesuai kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki perusahaan. Implementasi
aplikasi sistem informasi menjadi suatu hal yang sangat penting karena
mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan. Kemajuan TI mempengaruhi
perkembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data,
pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam
pelaporan keuangan.
Untuk mencapai laba yang maksimal, perusahaan dituntut beroperasi
secara efektif dan efisien. Agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien,
maka perencanaan yang dibuat harus matang dan berdaya guna bagi suatu
organisasi. Dalam melakukan perencanaan diperlukan informasi yang akurat,
tepat waktu, dan relevan. Salah satu dari informasi tersebut adalah informasi
akuntansi yang sangat berguna bagi operasional perusahaan.
7. 2
Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dirancang untuk
mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Hardware komputer
mengacu pada bagian-bagian fisik sedangkan software merupakan
sekumpulan program yang mengontrol operasi sistem komputer. Hardware
dapat tersedia dengan cara membeli dari pemasok komputer sedangkan
software diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu software
tersebut dapat melakukan fungsi apa saja dan apakah sesuai dengan kondisi
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, banyak perusahaan
melakukannya dengan mengembangkan sendiri software tersebut.
Kesuksesan pengembangan sistem informasi tergantung pada kesesuaian
harapan antara sistem analis, pemakai (user), sponsor, dan customer.
Perubahan sistem manual ke sistem komputerisasi, tidak hanya menyangkut
perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan
dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sumber informasi adalah data,
dimana data itu adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan
kesatuan yang nyata. Salah satu alat penyaji informasi adalah akuntansi,
akuntansi merupakan alat untuk menginformasikan keadaan suatu perusahaan
atau organisasi. Akuntansi sebagai alat informasi mempunyai aktivitas yang
terdiri dari pengolahan data, penganalisaan data, penyusunan laporan-laporan
tertentu, dan pemahaman data untuk efisiensi pengawasan. Oleh karena itu,
akuntansi sebagai alat dalam mengolah data akuntansi dan keuangan, maka
diperlukan suatu sistem untuk dapat menyampaikan informasi tersebut
kepada pihak yang membutuhkan.
Informasi terutama informasi akuntansi sangat dibutuhkan oleh berbagai
pihak, baik pihak ekstern maupun pihak intern. Pihak intern meliputi manajer
maupun staf dalam perusahaan, sedangan pihak ekstern meliputi pemegang
saham, investor, kreditur, pemerintah, pelanggan, dan masyarakat secara
keseluruhan. Pada mulanya sistem informasi perusahaan dikerjakan oleh
manusia, kemudian sejalan dengan perkembangan teknologi, sistem informasi
8. 3
manual yang dikerjakan sepenuhnya oleh manusia mulai ditranformasikan ke
dalam sistem berbasis komputer. Karena komputer telah menjadi unsur yang
sangat diperlukan dari sistem informasi kebanyakan perusahaan besar.
Komputer mampu memproses data secara efektif daripada manusia.
Komputer tidak hanya dapat melakukan penghitungan-penghitungan dengan
kecepatan kilat, tetapi juga merupakan prosesor yang sangat akurat dan
ekspansif.
PT. Lippo Karawaci Tbk adalah salah satu perusahaan yang akan selalu
membutuhkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu, sehingga
dalam kegiatan operasinya PT. Lippo Karawaci Tbk menerapkan Sistem
Informasi Akuntansi berbasis komputer. PT. Lippo Karawaci Tbk merupakan
salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, yang utamanya bergerak
dibidang property dan memiliki banyak ratusan anak perusahaan.
Kompleksitas aktivitas bisnis pada PT. Lippo Karawaci Tbk akan sangat sulit
dilaksanakan tanpa adanya Sistem Informasi Akuntansi yang
terkomputerisasi. Oleh karena itu sangat diperlukan peranan sistem yang
andal agar kegiatan operasional dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
Dalam operasionalnya PT. Lippo Karawaci Tbk menggunakan sistem
database Oracle’ E-Business Suite. Keunikan dari sistem database Oracle’ E-
Business Suite disini adalah dapat memproses transaksi dengan cepat dalam
jumlah yang banyak di waktu yang singkat serta database Oracle’ E-Business
Suite dapat mengintegrasikan seluruh komponen transaksi keuangan.
Harapan yang ingin dicapai dengan diterapakannya Sistem Informasi
Akuntansi Berbasis Komputer adalah agar perusahaan ini dapat memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pihak ekstern seperti customer, pemegang
saham, dan pemerintah maupun pihak intern seperti karyawan dan
manajemen dalam rangka mendukung pengambilan keputusan. Kompleksitas
pekerjaan serta frekuensi transaksi yang tinggi membuat manajemen perlu
mengetahui tingkat efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi
berbasis komputer yang diterapkan perusahaan terkait dengan pengembangan
sistem dan peningkatan kualitas yang dilakukan perusahaan maka dari itu
9. 4
perlu diketahui kekurangan dan kelebihan system yang digunakan dari
berbagai aspek penilaian. Sehingga manajemen dapat mengetahui tingkat
efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer yang
diterapkan perusahaan dari berbagai aspek penilaian yang nantinya dapat
menjadi masukan, bahan pertimbangan dan ukuran keberhasilan dalam
pengembangan sistem dan peningkatan kualitas yang dilakukan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (ERP) TERHADAP
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI AKTIVITAS DEPARTEMEN PAJAK
(STUDY KASUS DI PT LIPPO KARAWACI TBK)”
1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.2.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas
dan efisiensi atas aktivitas perusahaan di departemen pajak terkait
penerapan Sistem Informasi (ERP) di PT. Lippo Karawaci Tbk.
1.2.2 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan,
menambah wawasan, serta mengaplikasikan Sistem Informasi
Akuntansi berbasis komputer dalam dunia bisnis saat ini.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
bagi pihak manajemen baik itu perusahaan atau organisasi sebagai
bahan pertimbangan dan penyempurnaan dalam mengembangkan
Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer untuk menyediakan
informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu.
10. 5
1.3 Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab
satu dengan yang lainnya dan disusun secara terperinci dan sistematis untuk
memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan tentang penelitian ini,
sistematika dari masing-masing bab dapat diperinci sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah
beserta pokok permasalahannya, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, dan sistematika penulisannya.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang konsep-konsep yang relevan
sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan masalah
yang ada.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai metode penelitian yang
dilakukan oleh peneliti.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian dan
pembahasan yang meliputi penilaian efektivitas dan
efisiensi penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis
komputer terhadap aktivitas operasional di departemen
pajak pada PT. Lippo Karawaci Tbk.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang mengemukakan
kesimpulan akhir dari pembahasan yang menjadi jawaban
dari permasalahan dan saran-saran sebagai pertimbangan
bagi pihak manajemen.
11. 6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem
Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen yang
saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi
(informasi/target/goal), (Hapzi Ali, 2010).
Sedangkan menurut pendapat lain mengatakan bahwa “Sistem adalah
suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.” (Mulyadi, 2008).
2.2 Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP singkatan dari tiga elemen kata yaitu Enterprise (organisasi atau
perusahaan), Resource (sumber daya), dan Planning (perencanaan). Tiga kata
ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung pada kata kerja yaitu
”planning”, yang berarti bahwa ERP menekan pada aspek perencanaan.
(Wawan Dhewanto dan Falahah, 2007).
Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan konsep untuk
merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket
aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk melayani
dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan (to serve and support
multiple business functions), sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan
dapat memberikan pelayanan yang lebih bagi konsumen, yang akhirnya dapat
menghasilkan nilai tambah dan memberikan keuntungan maksimal bagi
semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas perusahaan. (Santo
Wijaya F dan Suparto Darudiato, 2009).
ERP adalah software paket terintegrasi yang dirancang untuk memberikan
integrasi yang lengkap terhadap seluruh data yang terkait dengan sistem
informasi perusahaan. (Azhar Susanto, 2008).
Enterprise Resource Planning (ERP) yaitu sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur atau jasa yang berperan untuk
12. 7
menitegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi,
produksi, maupun distribusi pada perusahaan. (Erikson Norman, 2008).
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem lintas fungsional yang
didukung oleh serangkaian modul perangkat lunak terintegrasi yang
menyokong proses internal bisnis perusahaan. (O’Brien and Marakas dalam
Angelia, 2010).
Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan aplikasi bisnis
terintegrasi (sistem informasi terintegrasi) dan umumnya dapat dipakai untuk
menangani kebanyakan bisnis. (Abdul Kadir, 2003).
Sistem ERP adalah sekumpulan paket sistem informasi yang dibangun dan
diimplementasikan sebagai fasilitator terwujudnya konsep ERP di suatu
organisasi. (Wawan Dhewanto dan Falahah, 2007).
Gambar 2.1
Konsep Dasar ERP (Wawan Dhewanto dan Falahah, 2007)
Kata integrasi dalam konsep ERP ini berhubungan dengan interprestasi
sebagai berikut: (a) menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis, (b)
metode dan teknik berkomunikasi, (c) keselarasan dan sinkronasi operasi
bisnis, (d) koordinasi operasi bisnis.
13. 8
2.3 Implementasi Sistem ERP
Santo Wijaya F dan Suparto Darudiato (2009) mengatakan bahwa dalam
melakukan implementasi sistem ERP biasa menggunakan prinsip pengelolaan
seperti manajemen proyek teknologi informasi lainnya, yaitu dengan
dibentuknya tim khusus untuk melakukan implementasi yang diklarifikasikan
sebagai berikut:
a. Komite pengarah, terdiri dari perwakilan dan para eksekutif dari masing-
masing departemen atau unit bisnis utama yang merupakan area yang akan
dipengaruhi oleh sistem ERP, seperti finance atau accounting, marketing,
produksi, SDM, procurement, distribusi, sistem informasi.
b. Staff teknologi informasi internal (tim proyek), yang terdiri dari manager
TI, programmer, sistem analisis, dukungan teknik.
c. Pengguna utama internal.
d. Perwakilan vendor dan konsultan.
Dalam implementasi sistem ERP terdapat beberapa pendekatan yang dapat
digunakan (Suhendi, 2010), diantaranya:
a. The Big Bang, yaitu strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP
secara simultan di seluruh fungsi perusahaan. Kelebihannya adalah hanya
memerlukan sedikit interface antara sistem lama dan sistem baru, sangat
efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal. Kekurangannya adalah
implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi.
b. Step-by-step (phased approach), yaitu melakukan implementasi sedikit
demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi mengimplementasikan
modul yang terkait. Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu
disiapkan. Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi,
memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat
konsultasi internal, ongkos tidak terlalu membebani. Kekurangan adalah
waktu implementasi keseluruhan lebih panjang. Manfaat dari ERP hanya
dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil tidak optimal.
c. Small Bang (pilot approach), yaitu pembuatan model implementasi pada
salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot project dan diteruskan
14. 9
ke fungsi atau site yang terkait. Kelebihannya adalah biaya relatif rendah,
kompleksitas berkurang. Kekurangannya adalah membutuhkan banyak
kustomisasi akibat adanya operasi spesifik antar site.
Tujuan merupakan hal terpenting dari penerapan suatu sistem. Tujuan
utama dari penerapan sistem ERP ini adalah untuk meningkatkan dan
memperkuat efektivitas dari sumber daya yang ada dalam perusahaan,
seperti; (1) Sumber daya manusia, di mana setiap anggota perusahaan
memiliki tanggung jawab dan memiliki kemampuan untuk menciptakan
suasana produktif dalam perusahaan. (2) Sumber daya produksi, agar
perusahaan tersebut dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
(3) Penjualan, di mana perusahaan mampu meningkatkan penjualan
dengan adanya pemasaran yang lebih efektif. (4) Laporan keuangan
perusahaan dan akuntansi logistic perusahaan yang lebih efektif dan
terintegrasi. (5) Mampu bersaing dengan perusahaan kompetitor. (6)
Untuk menghindari permasalahan sumber daya yang rumit di masa yang
akan datang. (Yasin, 2013).
2.4 Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas dan Efisiensi adalah dua kata yang saling berdekatan dan sering
bersinggungan yang sering kita gunakan dalam tata bahasa sehari-hari
terutama untuk anda yang sering berkecimpung dalam teknik, tata cara,
optional dan prosedural.
Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan proses.
Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses maka dikatakan proses
tersebut semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan
proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman. Sedangkan Efisiensi
adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin
hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin
efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga
menjadi lebih murah dan lebih cepat. (Anonim 1, 2017)
15. 10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif
dengan cara mencari data-data yang berasal dari informasi-informasi melalui
para informan yang tidak memerlukan analisa penghitungan (Lexy Moleong,
2006).
Para peneliti kualitatif sedapat mungkin berinteraksi secara langsung
dengan informan, mengenal secara dekat dunia mereka, mengamati, dan
mengikuti alur kehidupan informan secara apa adanya. (Rianse dan Abdi,
2009). Hal ini dilakukan sebagai upaya peneliti dalam mengkaji data subyek
penelitian secara mendalam dan objektif karena tanpa adanya penghitungan,
maka informasi-informasi dari para informan sangat urgen keberadaannya.
Fokus dalam penelitian ini adalah Implementasi Sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) pada PT. Lippo Karawaci Tbk.
Untuk mencapai tujuan analisis kualitatif, tahapan penelitian yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pendeskripsian
Pada tahap ini peneliti memasuki obyek tempat penelitian, selanjutnya
peneliti membaca, melihat gambar, berpikir, melihat aktivitas pelaku dan
kemudian mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan dalam
suatu tulisan, untuk kemudian dibuat suatu kesimpulan.
2. Tahap Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara kepada beberapa
informan yang berhubungan dengan sistem, dan selanjutnya data dari hasil
wawancara tersebut kemudian direduksi. Tahap reduksi data diartikan
secara sempit sebagai proses pengurangan data, namun dalam arti yang
lebih luas adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan terhadap
data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap
data yang dirasa masih kurang. Data dari hasil wawancara kemudian
16. 11
dibandingkan dengan data hasil observasi dan dokumentasi di lapangan
untuk kemudian dibuat suatu kesimpulan.
3. Tahap Analisis
Pada tahap ini, peneliti mengurai fokus masalah yang ditetapkan secara
rinci untuk kemudian dicari pemecahan masalahnya dengan memberikan
solusi atau rekomendasi terkait sistem informasi yang meliputi: teknologi
informasi, sistem informasi, pengumpulan data, penyimpanan,
pemeliharaan, keamanan, organisasi, dan pengambilan kembali.
4. Proposisi
Hasil dari penelitian ini adalah berupa proposisi atau dugaan. Analisis
data kualitatif mencakup tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Pada penarikan kesimpulan dilakukan
ketika peneliti mencatat keteraturan, penjelasan, dan proposisi.
Proposisi adalah satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa
keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat
berita. Proposisi adalah istilah yang dipergunakan dalam analisis logika.
Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan pribadi
atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat. Kebenaran sebuah
proposisi berkorespondensi dengan fakta. (Anonim 2, 2017).
17. 12
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Sistem Enterprise Resource Planning
(ERP) Yang Telah Diterapkan oleh PT Lippo Karawaci Tbk
PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober 1990
dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR terletak di Jl.
Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo
Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten - Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT.
Lippo Karawaci Tbk (LPKR) adalah dalam bidang real estate,
pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian,
pengolahan, pematangan, pengurugan dan penggalian tanah; membangun
sarana dan prasarana/infrastruktur; merencanakan, membangun,
menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedung-gedung, perumahan,
perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat
sarana olahraga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada
lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium
medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui
penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan
pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana
lingkungan dan pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum,
serta jasa akomodasi.
PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) telah menerapkan sistem informasi yang
berbasis Enterprise Resource Planning yaitu Oracle’ E-Business Suite.
Dalam berbagai departemen/divisi, sistem ini diperlukan sebagai penunjang
aktivitas operasional perusahaan.
18. 13
4.2 Analisis Penerapan Sistem Informasi Enterprise Resource Planning
(Oracle) Terhadap Efektivitas Aktivitas di Departemen Pajak
Sistem Informasi Enterprise Resource Planning (Oracle’ E-Business
Suite) yang di implementasikan oleh PT Lippo Karawaci Tbk berjalan secara
efektif, peneliti memfokuskan penelitian di departemen pajak. Dengan adanya
oracle business suites, pemrosesan data di bidang perpajakan dapat dilakukan
secara cepat dan akurat. Seorang karyawan di departemen pajak dapat
menangani berbagai pelaporan pajak hanya dengan menarik data yang
tersedia di oracle lalu di import ke sistem perpajakan yang ada. Berikut ini
beberapa aktivitas di departemen perpajakan yang dapat dikatakan berjalan
secara efektif:
Berikut ini alur Pembuatan Bukti Potong Pajak Penghasilan (PPh Pasal
15,21,23,26,4 Ayat 2, dan lain-lain) dan Faktur Pajak :
Setiap jenis transaksi perusahaan sebelum dilakukan pembayaran,
departemen finance terlebih dahulu mengajukannya ke departemen pajak
apakah terdapat aspek pajak terkait dengan transaksi terebut. Jika terdapat
aspek perpajakan, maka karyawan di departemen pajak menentukan jenis
pajak terkait serta tarif pajak yang dikenakan. Setelah itu departemen finance
dapat memproses pembayarannya dan departemen akunting mencatat
transaksi ke dalam jurnal di sistem oracle. Tugas selanjutnya yang dilakukan
oleh karyawan di departemen pajak yaitu membuat bukti pemotongan pajak
penghasilan (Withholding Tax) setelah terjadinya transaksi.
Pada umumnya, perusahaan membuat bukti pemotongan pajak
penghasilan secara manual di sistem e-SPT PPH. Sehingga membutuhkan
waktu sekitar 2 sampai 3 menit untuk pembuatan 1 bukti potong pajak.
Dengan adanya sistem oracle, karyawan di departemen pajak hanya perlu
menarik data pajak terutang di sistem oracle yang telah dibuat oleh
departemen akunting. Data tersebut di eksport ke dalam Microsoft Excel.
Data pemotongan PPH yang telah ditarik, perlu disesuaikan dengan format
import ke aplikasi perpajakan yang ada, karena terdapat beberapa perbedaan
karakter sehingga data perlu diolah dan data yang telah diolah dapat langsung
19. 14
di import ke aplikasi perpajakan (e-SPT) untuk dibuatkan bukti pemotongan
pajak penghasilan. Proses mengolah data agar data dapat di import ke aplikasi
perpajakan membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Contoh jika perusahaan
memiliki 1.000 transaksi yang berkaitan dengan aspek perpajakan. Jika
pembuatan bukti pemotongan pajak (PPh) dilakukan secara manual, asumsi
waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan 1 bukti potong pajak 2,5 menit,
maka waktu yang dibutuhkan untuk membuat bukti pemotongan pajak 1.000
transaksi ialah 1.000 transaksi dikali 2,5 menit = 2.500 menit atau setara
dengan 41,66 jam. Hal ini tentu berbeda dengan adanya sistem Enterprise
Resource Planning (Oracle’ E-Business Suite), data pemotongan pajak hanya
perlu ditarik dari sistem lalu data diolah sekitar 15-20 menit untuk
penyesuaian format import ke aplikasi perpajakan dan data tersebut dapat
langsung diimport ke aplikasi perpajakan untuk pembuatan bukti potong
secara otomatisasi. Dari aktivitas diatas, tentu pembuatan bukti potong
dengan bantuan sistem oracle, dapat menjadi jauh lebih cepat jika pembuatan
bukti potong dilakukan secara manual.
Untuk pembuatan faktur pajak di aplikasi e-Faktur juga menggunakan
skema import, dimana data tersebut juga tersedia di sistem oracle yang telah
dibuat oleh departemen akunting sebelumnya dan departemen pajak hanya
perlu menarik data penjualan yang terutang PPN dari sistem untuk dibuatkan
faktur pajak. Sebanyak apapun transaksi penjualan yang akan dibuatkan
faktur pajak, hanya membutukan waktu sekitar 15-20 menit untuk dijadikan
faktur pajak.
Dari contoh diatas dapat dikatakan bahwa sistem informasi berbasis
Enterprise Resource Planning berjalan secara efektif didalam aktivitas
operasional departemen pajak.
4.3 Analisis Penerapan Sistem Informasi Enterprise Resource Planning
(Oracle) Terhadap Efisiensi Aktivitas di Departemen Pajak
Dari contoh yang dijelaskan diatas yaitu tata cara pembuatan bukti
pemotongan pajak dan faktur pajak dengan menggunakan sistem oracle, jelas
20. 15
terlihat bahwa terjadi efisiensi dalam aktivitas operasional di departemen
pajak. Jika perusahaan memiliki 1.000 transaksi yang berkaitan dengan aspek
perpajakan, baik pembuatan bukti pemotongan pajak maupun pembuatan
faktur pajak yang dilakukan secara manual. Asumsi waktu yang dibutuhkan
untuk pembuatan 1 bukti potong pajak atau faktur pajak yaitu 2,5 menit.
Maka waktu yang dibutuhkan untuk membuat bukti pemotongan pajak 1.000
transaksi ialah 2.500 menit atau setara dengan 41,66 jam. Hal ini tentu terjadi
inefisiensi dalam penggunaan sumber daya, contohnya penggunaan listrik
yang berlebihan dan waktu yang dibutuhkan lebih lama atau bahkan
membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak agar proses
pembuatan bukti potong pajak atau faktur pajak dapat lebih cepat
terselesaikan. Berkaitan dengan batas waktu pelaporan pajak, jika saja
perusahaan telat melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT Masa) ke kantor
pajak, maka akan dikenai denda keterlambatan atau jika perusahaan telat
melakukan pembayaran pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan, maka
dikenai sanksi bunga sebesar 2% dari total pokok pajaknya. Tentu hal ini
akan menjadi kerugian secara finansial bagi perusahaan.
Perbedaan jelas terlihat jika aktivitas operasional perusahaan
menggunakan sistem yang terintegrasi yaitu Enterprise Resource Planning
(Oracle’ E-Business Suite). Proses pembuatan bukti potong atau faktur pajak
akan lebih cepat. Sehingga terjadi penghematan sumber daya yang digunakan
seperti penghematan listrik dan optimalisasi penggunaan sumber daya
manusia yang ada. Berkaitan dengan pembayaran pajak serta pelaporan pajak
akan dapat dilaksanakan tepat waktu sehingga terhindar adanya sanksi bunga
atas keterlambatan penyetoran pajak dan denda keterlambatan penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT Masa).
4.4 Analisis Kelemahan Sistem Yang Diterapkan
Sistem informasi tidak selalu berfungsi dengan baik, setiap sistem pasti
mempunyai kelemahan dari keunggulan yang dimiliki. Kelemahan suatu
sistem bisa terjadi karena faktor teknis, baik dari segi komponen yang
21. 16
membentuk atau yang mendukung sistem (user, hardware, software, data dan
jaringan) atau bisa karena faktor alam (bencana alam).
Sistem informasi yang baik tidak selalu menghasilkan informasi yang
baik. Tingkat kebaikan sistem informasi tidak bisa dinilai dari mahal tidaknya
dan lama pembuatan sistem tersebut. Namun sistem yang baik adalah sistem
yang mampu mengubah sumber daya input menjadi sumber daya output yang
mempunyai kualitas dari segi keakuratan dan teruji kebenarannya,
kesempurnaan, tepat waktu, relevan, serta mudah dan murah. Untuk mencapai
output dengan kualitas yang baik, harus berasal dari input yang baik pula.
Jika input buruk (tidak lengkap dan akurat) maka output yang dihasilkan akan
buruk pula. Seperti sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang
mengintegrasikan, mengatur, mengolah, dan mengelola data perusahaan pasti
menginginkan informasi yang berkualitas bagi manajemen. Sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) ini mengintegrasikan sistem internal dan eksternal
manajemen informasi seluruh organisasi, mencakup keuangan/akuntansi,
manufaktur, penjualan dan pelayanan, manajemen hubungan pelanggan.
Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) mengotomatisasi kegiatan ini
dengan aplikasi perangkat lunak terpadu menggunakan Oracle yang dibuat
oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang IT yaitu Oracle Corporation.
Hal yang menjadi masalah paling vital adalah saat sistem tersebut
mengalami error data. Error data disini yang dimaksud adalah sistem tidak
bisa diakses ataupun untuk menginput data. Masalah seperti ini timbul karena
tempat penyimpanan data mengalami gangguan ataupun bisa overload data.
Untuk mengatasi masalah tersebut pihak admin harus menghapus data-data
yang sudah tidak terpakai atau membackup data ke media penyimpanan lain.
Terkait masalah ini seharusnya perusahaan tidak hanya memakai satu server
sebagai media penyimpanan data, dan harus membuat server baru sebagai
cadangan apabila server yang satu mengalami overload data.
Jaringan internet sangat penting dalam sistem ini untuk melakukan input
data, karena sistem Enterprise Resource Planning (ERP) ini penginputan data
dilakukan secara online. Dalam hal ini, perusahaan memiliki masalah pada
22. 17
jaringan internet apabila karyawan sedang ditugaskan di luar kantor dan
mengharuskan untuk dapat meninput data saat itu juga. Karena sistem
Enterprise Resource Planning (ERP) ini terdiri dari peramalan, perencanaan
dan penjadwalan, jadi data harus dapat di input secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi masalah tersebut pihak perusahaan seharusnya membekali
setiap karyawan dengan media penghubung internet seperti modem ataupun
sejenisnya. Untuk itu karyawan dapat menginput data kapan saja dan di mana
saja, sehingga tidak terjadi keterlambatan untuk input data dan meminimalkan
terjadi kesalahan dalam pengolahan data. Perawatan suatu sistem informasi
memang tidak mudah dan murah. Apalagi jika sistem tersebut merupakan
buatan perusahaan lain, sehingga mengeluarkan biaya untuk maintenance.
Perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk perawatan sistem tersebut.
Selain dari segi perawatan sistem, sisi karyawan juga menjadi sorotan. Hal ini
terkait masalah kualitas yang dihasilkan dari sistem tersebut. Kurangnya
komunikasi yang terjalin antara sesama karyawan sering mengakibatkan
terjadinya keterlambatan dalam menginput data. Misalnya, saat divisi pajak
membutuhkan data dari divisi accounting terkait penarikan data perpajakan,
tetapi divisi accounting terlambat memberikan data karena tidak terjalin
komunikasi yang baik antara sesama divisi. Untuk mengatasi masalah ini
perusahaan seharusnya memberikan pengenalan, pelatihan dan pengarahan
kepada setiap karyawan akan pentingnya komunikasi antara sesama karyawan
demi meminimalisir keterlambatan data, kesalahan penginputan data dan
mengesampingkan kepentingan pribadi masing-masing karyawan.
4.5 Analisis Keunggulan Sistem Yang Diterapkan
Disamping suatu sistem mempunyai kelemahan, terdapat keunggulan yang
menjadikannya mempunyai keuntungan dalam menggunakannya, sebagai
berikut :
1. Menawarkan berbagai produk dalam bentuk suite package ERP dengan
dukungan layanan konsultasi.
23. 18
2. Berfokus pada solusi e-bisnis, sehingga mempermudah dalam
pengelolaannya Client/Server Environment dapat berjalan pada jaringan
komputer. Oracle memisahkan proses database server dan aplikasi Client,
Server yang terinstall. Oracle dapat menanggani proses database,
Client/Workstation yang menjalankan aplikasi hanya berkonsentrasi
menampilkan data, sehingga mengurangi kemacetan pada sistem jaringan
3. Oracle mendukung cara kerja dengan ukuran database yang relatif besar
dan pengaturan space oracle mendukung ukuran database yang relatif
besar hingga jumlahnya dalam bentuk terabyte.
4. Multiuser : Terkoneksi pada waktu dan mengakses data yang sama, dan
mampu menghindari konflik data secara baik
5. Connetibility : Dapat mengunakan berbagai sistem operasi dalam jaringan
untuk mengakses data
6. High Transaction Processing Performance : Oracle dapat mengatur
system agar pemrosesan data dapat berjalan dengan cepat walaupun
jumlah tansaksi sangat banyak pada suatu waktu bersamaan
7. Availability : Oracle dapat menjalankan database secara terus menerus.
8. Manajemen keamanan yang baik : Oracle menghindari akses database dari
pihak yang tidak diinginkan
9. Database enforced Integrity : Oracle mempunyai control untuk
mengendalikan data yang dapat diterima database
Keunggulan lainnya yang dihasilkan yaitu menyediakan informasi yang
berkualitas bagi manajemen dalam pengambilan keputusan dan dapat
mengintegrasikan proses bisnis dalam operasional perusahaan yang
berdampak pada efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas operasional
perusahaan.
Di departemen pajak, keunggulan dari Enterprise Resource Planning
(ERP) yaitu memudahkan karyawan dalam melaksanakan kewajiban
perusahaan terkait kewajiban perpajakan perusahaan kepada pemerintah yang
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
24. 19
4.6 Proposisi
Hasil penelitian ini berupa proposisi. Proposisi dari penelitian ini adalah.
“Jika sistem Enterprise Resource Planning (Dalam hal ini yaitu Oracle
Business Suite) yang dimiliki oleh PT. Lippo Karawaci Tbk beroperasi
dengan baik”, maka :
1. Terintegrasinya semua proses bisnis.
2. Aktivitas operasional berjalan secara efektif
3. Dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang kurang efisien.
4. Kelengkapan data di dalam sistem sangat baik.
5. Memudahkan manajemen tingkat atas dalam mengambil keputusan
(decision making).
25. 20
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil pengamatan terhadap sistem Enterprise Resource Planning (Oracle
Business Suite) dan wawancara dengan manajemen yang ada di PT. Lippo
Karawaci Tbk, yaitu sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan sistem ERP (Oracle’ Ebusiness Suite) sudah dapat
mengintegrasikan dan memudahkan proses bisnis yang berjalan.
2. Sistem ERP (Oracle’ E-Business Suite) sudah terhubung dengan jaringan
internet yang kuat, yang memudahkan user dalam mengakses sistem.
3. Kecepatan dan ketepatan input data di dalam sistem sudah baik, sehingga
menghasilkan informasi yang berkualitas yang berdampak pada efektivitas
dan efisiensi atas aktivitas operasional perusahaan serta dalam
pemgambilan keputusan bagi manajemen.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi PT Lippo Karawaci Tbk
1. Sistem ERP (Oracle E-Business Suite) cukup rumit digunakan,
sehingga diharapkan perusahaan memberikan pelatihan yang
memadai kepada setiap karyawan baru agar benar-benar
memahami sistem ERP tersebut.
2. Sistem ERP membutuhkan koneksi Internet, sehingga perusahaan
harus memiliki koneksi internet yang handal agar implementasi
sistem ERP tidak terjadi kendala dalam proses operasionalnya.
5.2.2 Bagi Perusahaan Lain
Sistem ERP salah satunya Oracle E-Business Suite memiliki harga
yang relatif mahal bagi perusahaan berskala SME (Small and Medium
Enterprise). Sebaiknya perusahaan yang berskala SME (Small and
Medium Enterprise) mengimplementasikan sistem informasi yang
relatif standar ketimbang mengggunakan sistem ERP, tetapi tetap
memperhitungkan bahwa sistem tersebut dapat menunjang proses
27. DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1, 2017 : https://contohdanfungsi.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-efisiensi-dan-
efektivitas.html
Anonim 2, 2017 : http://www.pengertianahli.com/2014/12/pengertian-proposisi-dan-jenis-
proposisi.html
Dhewanto, Wawan dan Falahah, 2007, ERP: Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan
Strategi Bisnis, Informatika, Bandung
Erikson Norman, 2008 : https://normaneriksonsuli.wordpress.com/2008/09/17/pengertian-
erp/
Hapzi Ali dan Tonny Wangdra, 2010, Sistem Informasi Bisnis Dalam Prospektif Keunggulan
Kompetitif, Baduose Media
Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi Andi, Yogyakarta
Moleong, Lexy, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta
O’Brien and Marakas, 2010 : http://angelia.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/08/01/4-apa-yang-
saudara-ketahui-tentangerp-enterprise-resource-planning-dan-bagaimana-implementasi-
sistem-informasi-yangberbasis-erp-jelaskan/
Rianse dan Abdi, 2009, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Teori dan Aplikasi.
Alfabeta, Bandung
Suhendi, 2010 : http://suhendi.blogstudent.mb.ipb.ac.id/
Susanto, Azhar, 2008, Sistem Informasi Akuntansi: Struktur Pengendalian Risiko
Pengembangan, Lingga Jaya, Bandung
Wijaya, F., Santo dan Darudiato, Suparto, 2009, ERP dan Solusi Bisnis, Graha Ilmu,
Yogyakarta
Yasin, 2013, Pentingnya Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dalam Rangka Untuk
Membangun Sumber Daya Pada Suatu Perusahaan, Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer, Jayakarta