(MAKALAH) Sim 7 UTS - Ellya Yasmien, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi sistem informasi pada PT Indofood Tbk. Universitas Mercu Buana. 2017
"Definisi Sistem Informasi Manajemen serta implementasi sistem informasi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan keberhasilan sistem informasi ERP dan SAP pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk."
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
SIM Indofood
1. TUGAS MATA KULIAH
UTS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
(Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA)
“IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.”
Disusun Oleh :
Nama : Ellya Yasmien
NIM : 43216110091
Program Studi : Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2017
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Implementasi dari Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Perusahaan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali,
MM, CMA, selaku Dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Universitas
Mercu Buana yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan bagi pembaca baik kalangan umum maupun untuk Mahasiswa Universitas
Mercubuana khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengenai penerapan sistem informasi
pada perusahaan industri PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Jakarta, 18 Oktober 2017
Ellya Yasmien
4. ABSTRAK
Makalah ini dibuat untuk menyediakan informasi bagi masyarakat mengenai konsep
sistem informasi manajemen di suatu perusahaan. Di dalamnya, ada berbagai praktek dan
pilihan yang dipertimbangkan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan serta
implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR
Tbk. Penemuan dalam karya ilmiah didasarkan pada berbagai tinjauan
mengenai implementasi SIM perusahaan yang sudah diterapkan. Terkait dalam hal ini,
berbagai perusahaan memerlukan suatu layanan atau fasilitas untuk memberikan informasi
untuk setiap karyawan, manager, dan pihak umum secara cepat dan akurat. Hal ini
diwujudkan melalui penggunaan website setiap perusahaan.
SIM didefinisikan melalui informasi mengenai konsep dan berbagai aspek pendukung yang
diperlukan untuk membangun SIM perusahaan. Karya ilmiah ditutup melalui kesimpulan dan
saran bagi pihak PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk untuk lebih memahami dan
mengimplementasikan SIM secara lebih baik.
Keyword :
Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Harga Saham
BAB I.
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Sistem Informasi Manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information
system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Manajemen sistem informasi dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada
kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Sistem Informasi sangat memperngaruhi keberhasilan maupun kegagalan tujuan
bisnis dari suatu perusahaan. Selain faktor sumber daya manusia, manajemen sistem
informasi sangat penting implementasinya karena bekerja secara sinergis agar dapat
melakukan minimalisasi sumber daya namun menghasilkan output maksimal. Selain itu,
implementasi SIM ini di suatu perusahaan atau organisasi akan mengurangi resiko kegagalan
terutama saat penggunaan sumber daya.
Sebagaimana yang kita ketahui, sistem informasi memegang peranan penting apalagi
di jaman yang serba canggih ini. Hampir di semua lini kehidupan sudah menggunakan
aplikasi ini. Mengapa? Di jaman yang globalisasi dan digital ini, semua perangkat kehidupan
5. banyak ditopang oleh aplikasi ini sebagai alat bantu, seperti: sistem scanner dibidang
kedokteran, perbankan, teknologi hingga sistem keamanan yang semuanya sangat tergantung
pada piranti lunak (software) dan piranti keras (hardware) ini. Tentu ada kekurangan-
kekurangannya disamping ada kelebihannya. Ketelitian, akurat dan hemat tenaga adalah
kelebihan dari penggunaan sistem informasi ini. Namun kekurangannya, bila terjadi error
bisa berakibat fatal, deleting data bahkan adanya pencurian data yang tentunya sangat
merugikan baik pihak perusahaan maupun organisasi yang berkepentingan.
Fungsi dari manajemen sistem informasi itu adalah:
• Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
• Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
• Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi ini yang berupa piranti keras (hardware) yaitu computer
atau laptop, meliputi: instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sedangkan
Sistim Informasi itu sendiri dapat dikategorikan dalam empat bagian:
1. Manajemen sistem informasi
2. Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
1.2. Tujuan Pembuatan Makalah
Menganalisi implementasi dari penerapan manajemen sistem informasi pada perusahaan dan
pengaruhnya terhadap keberhasilan serta kegiatan proses produksi untuk mencapai target
perusahaan.
BAB II.
TINJUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Menurut James O’Brien (2008) sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Informasi adalah data yang
telah dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan berguna bagi pengguna akhir tertentu.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi dapat merupakan kombinasi
teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data
yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Manusia bergantung pada sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan peralatan
6. fisik (hardware), instruksi pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan
komunikasi (network), dan data (data resources). T. Hani Handoko (1997) mendefinisikan
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. Sedangkan menurut George
R. Terry (1986) bahwa manajemen adalah merupakan proses yang terdiri dari tindakan-
tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain.
2.2. Peran Utama Sistem Informasi
Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
Mendukung proses bisnis dan operasional
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari.
Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem
Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai
fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
Mendukung pengambilan keputusan
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager
menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer
membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi
dan transaksi keuangan.
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
Manajemen sistem informasi persediaan (inventory management information systems).
Sistem informasi personalia (personal information systems).
Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
Sistem informasi analisis software
Sistem informasi teknik (engineering information systems).
2.3. Manfaat Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008) :
Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup bagian
keuangan, akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia.
7. Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi dari proses
produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan
pelanggan.
Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang
diambil oleh manajer dan profesional bisnis.
Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan
strategik dalam menghadapi persaingan global.
Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan jaringan
bisnis masa kini.
BAB III.
BAHAN DAN METODE
3.1. Latar Belakang
Penerapan sistem informasi manajemen memiliki peranan penting untung mendukung
keberhasilan proses suatu produksi, baik itu produksi barang maupun jasa selain memenuhi
standarisasi yang telah ditetapkan baik secara kuantitas maupun kualitas. Banyak faktor-
faktor yang menjadi pendukung terlaksananya suatu sistem yang baik, terintergrasi dan
menyeluruh diantaranta penggunaan aplikasi yang tepat, sarana dan prasarana yang memadai
disamping tenaga ahli yang mumpuni (expert) di bidangnya.
Sistem informasi manajemen ini sebagai faktor pendukung yang memiliki peranan
penting, sudah seharusnya diterapkan dalam bentuk SOP (Standard Operating Procedure)
yang nantinya akan memberikan pengarahan bagi terciptanya suatu sistem yang
berkelanjutan demi terwujudnya keberhasilan suatu sistem di perusahaan.
3.2. Bahan Perumusan
Pada makalah ini akan dibahas bagaiman implementasi dari penerapan Sistem
Informasi Manajemen serta pengaruhnya sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam
pencapaian tujuannya di perusahaan terkenal PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pengaruh
yang diapat akan lebih dititik beratkan pada efek positif dari diterapkannya sistem informasi
manajemen ini di perusahaan tersebut.
3.3. Metode Perumusan
Metode perumusan berupa analisis dari diterapkannya sistem informasi pada
perusahaan dan melihat efeknya secara luas meliputi: pencapaian target perusahaan, ekspansi
bisnis, mempertahankan loyalitas konsumen hingga sistem pendistribusian yang bisa
menjangkau hingga ke manca negara. Selain itu akan dibahas pula faktor-faktor keberhasilan
sehingga bisa mempertahankan eksistensi perusahaan hingga ke manca negera dengan
produk-produk dari PT Indofood yang kreatif dan inovatif sehingga mendapatkan hati di
jutaan pelanggannya yang senantiasa setia menggunakan produk-produk keluaran PT
Indofood.
8. BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan
Mengingat begitu pentingnya peranan dari manajemen sistem informasi, maka sudah
sewajarnya semua lini perusahaan menerapkan manajemen sistem informasi demi efisiensi
dan efektifitas kinerja perusahaan dalam mencapai target perusahaannya. Kita bisa
membandingkan, tingkat efektifitas kinerja perusahaan antara 2 perusahaan yang
menggunakan manajemen sistem informasi dengan perusahaan yang masih menganut sistem
kontemporer/konservatif.
Makalah ini menyajikan studi kasus tentang penerapan manajeman sistem informasi
di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT
Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman
yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono
Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood.
Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Sejarah
dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan
perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak
di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia
maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan
yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik ISM maupun Nestle percaya,
mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan
dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu. Menurut Anthoni Salim, Dirut
& CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan
dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha
patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan merek-
mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada
perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-
nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April 2005.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau
“Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori
bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”)
yang saling melengkapi sebagai berikut:
Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek
Indonesia (“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen
makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk
makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang
terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.
9. Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta.
Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas
Pratama Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), yang
sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources
Ltd. (“IndoAgri”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha
utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan
pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan
shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan
dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga
Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie
instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu
penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan
peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan
faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Perbedaan varian dari mie instant harus berisi
bumbu yang tepat yang diproduksi oleh Food Ingredient Division (FID).Setiap divisi harus
menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia
segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang
sama, mereka harus menjaga agar persediaan di gudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi
ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik mungkin. Dari
Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis,
Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer
(SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business
Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu, terpilihlah
IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan,
skalability dan efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantu perusahaan Indofood
memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP
R/3 untuk memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi
untuk mengganti platform server. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database
Management. iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan
dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan
teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan
apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan
maintainability.
ERP Pada PT Indofood
ERP digunakan untuk mengelola seluruh aktifitas perusahaan termasuk keuangan, produksi,
HRD, marketing, supply chain, logistics, dll. SAP adalah perusahaan yang memiliki pangsa
pasar (marketshare) terbesar di dunia untuk software ERP, termasuk yang digunakan pada PT
Indofood.
Karakter Sistem ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan
bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan
Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-
Commerce , Customer Relationship Management (CRM), e-Government dll.
10. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik,jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputer
baik hardware / software sehingga pengolahan dapat dilakukan dengan mudah .ERP
berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah
hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya.
Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi,
persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntansi perusahaan. Ini berarti bahwa
sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman,
produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
ERP Implementation in PT Indofood
PT Indofood adalah perusahan pemroduksi mie instan terbesar di dunia, dengan 14 pabrik
termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan yang juga beroperasi di Cina dan Nigeria ini
menjual lebih dari 8 miliar paket mie instan tiap tahunnya. Disamping mie instan, PT
Indofood juga mengembangkan variasi produk ke ranah snack, kecap, bumbu penyedap,
makanan bayi, maupun soft drink.
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar ke depannya
menyebabkan Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam
kesuksesan perusahaan. Sebagai contoh kecil, tiap divisi harus menyesuaikan production
plans mereka sehingga ketersediaan segala jenis bumbu untuk kebutuhan segala varian mie
instan dapat terpenuhi. Sedangkan pada waktu yang sama, kondisi inventory di gudang harus
tetap dijaga seminimal mungkin. Untuk itu sangat diperlukan aplikasi ERP untuk mengatur
kondisi-kondisi tersebut secara terintegrasi hingga ditunjuklah SAP Service sebagai
implementor ERP.
Hardware Platform for SAP R/3
Indofood membuat tiga buah kriteria pemilihan platform yang meliputi aspek reliability,
scalability, dan kemudahan management. Dari kriteria tersebut terpilihlah IBM
iSeries sebagai platform hardware yang digunakan dengan operating system IBM OS/400
dan database dB2 karena memenuhi ketiga kriteria persyaratan sehingga diyakini dapat
membantu PT Indofood mengoptimalkan solusi ERPnya.
ERP Implementation Area, Usage, and Its Functions
Dengan mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C, berikut adalah cakupan implementasi ERP yang
dilakukan pada PT Indofood:
1. Financial
Financial Accounting (FI), menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap
profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan transaksi internal maupun
eksternal.
Controlling (CO), mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi pengendalian
capital investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan serta memonitor dan
merencanakan pemabayaran, pengendalian pendanaan, dan juga pengendalian biaya dan
profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan.
Investment Management (IM), menyediakan analisis kebijakan investasi jangka panjang
dan fixed assets dari perusahaan untuk membantu proses pengambilan keputusan.
Treasury (TR), mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dari
aktivitas, logistik, dan transaksi keuangan.
Enterprise Controlling (EC), memberikan akses
bagi Enterprise Controller kepada Information Warehouse mengenai hal-hal seperti
11. kondisi keuangan perusahaan, hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan,
investasi, maintenance dari aset perusahaan, akuisisi dan pengembangan SDM
perusahaan, kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (market size,
market share, dan competitor performance), serta faktor-faktor struktural dari proses
bisnis (struktur biaya, financial accounting, dan profitability analysis).
2. Logistics
Logistics Execution (LE), pengaturan logistik dari purchasing hingga distribusi.
Dari purchase requisition, good receipt, hingga delivery dengan informasi yang
terintegrasi dengan modul-modul lainnya.
Sales and Distribution (SD), membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis,
dan mengontrol aktivitas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan
menghasilkan profit yang baik dalam periode akuntansi berikutnya.
Materials Management (MM), membantu manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam
aspek konsumsi material, energi, dan servis terkait.
Plant Maintenance (PM), mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan
bangunan secara efekti, mengatur data perawatan, dan mengintergrasikan data komponen
peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan.
Production Planning and Inverntory Control (PP), merencanakan dan mengendalikan
jalannya material sampai dengan proses delivery produk.
Quality Management (QM), berfungsi menyediakan master data berdasarkan
rekomendasi dari ISO-9000 series.
Project System (PS), mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value,
perencanaan detail menggunakan cost element/unit costing, menetapkan waktu kritis,
pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan, koordinasi dari resourced melalui otomatisasi
permintaan material, manajemen inventory, network planning (SDM, kapasitas, material,
operating resources, dam servis), monitoring material, kapasitas dan dana selama proyek
berjalan, evaluasi akhir proyek dengan analisis hasil dan perbaikan.
3. Human Resources
Secara umum membantu dalam memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif
terhadap salary, benefit, dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan, melindungi data
personalia dar pihak luar, serta membangun sistem rekruitmen dan pembanguna SDM yang
efisien melalui manajemen karir.
Meliputi:
Personnel Management (PA)
Personnel Time Management (PT)
Payroll (PY)
Training and Event Management (PE)
Organizational Management (OM)
Travel Management (TM)
ERP Implementation Significancy in PT Indofood
Beberapa perubahan berupa manfaat yang signifikan di luar features dan fungsi yang
dijabarkan adalah:
Meningkat drastisnya ketepatan antara supply dengan demand konsumen pada tiap area
distribusi
12. Distribusi informasi yang terintegrasi sehingga mempercepat alur informasi sekaligus
memberikan data akurat yang dibutuhkan untuk tiap jenjang pengambilan keputusan di
tiap lini divisi.
Meningkatkan efisiensi biaya
Mengurangi biaya administrasi melalui efektivitas metode manajemen pengarsipan dan
distribusi data terpadu.
Implementasi SAP pada PT Indofood
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat.ERP
merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Gunawan Samahita, Chief
Information and Knowledge Officer Indofood,menjelaskan “Perbedaan varian dari mie
instant harus berisi bumbu yang tepat yang di produksi oleh Food Ingredient Division
(FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk mereka sehingga akan selalu tersedia
segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang
sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi
ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik mungkin.Dari
Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis,
Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner and
Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan SAP Business
Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
Tetap Mempertahankan Platform
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat tiga buah kriteria antara lain
reliability, scalability, dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu, terpilihlah
IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan,
skalability dan efisiensi biaya dalam mendukung SAP, dan membantu perusahaan Indofood
memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP
R/3 untuk memasukkan SAP BW dan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi
untuk mengganti platform server. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM DB2 Database.
iSeries juga memberikan virtually trouble-free operation, oleh karena itu, merupakan pilihan
logis jika PT Indofood tetap mempertahankan teknologi ini.
Menyesuaikan Minat Konsumen
Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan pendapatan,
Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan
datang. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapat menganalisis transaksi data secara
mendetail, untuk melihat perubahan pola yang terjadi dalam minat konsumen dan kemudian
merespon secara efektif. “Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja
yang paling laris terjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga,
sehingga kita dapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju,
sehingga akan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang mendetail
dengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital.”
Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO dimana ia akan memberikan
informasi berkala pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan di
pabrik mana akan diproduksi.
Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, indofood telah memulai untuk perencanaan kedepan,
bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi biaya. Salah satu
tujuan bisnisnya saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelanggan dengan lebih
13. akurat, kemudian melayani kelompok sesuai dengan minatnya masing-masing dan akan
bekerja lebih erat dengan para distributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan untuk
meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu meningkatkan efisiensi serta
mengurangi biaya. Sudah jelas bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan
untuk mendukung integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasi
termasuk warisan sistem dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP.
Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan
menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP. Software ini bertindak
sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan
dokumen SAP dan non SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan
mengurangi biaya administrasi. Dengan menggunakan IBM Content Manager Common Store
untuk SAP, perusahaan mampu mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen, serta tetap
mempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa
kesulitan.
4.2. Faktor-Faktor Keberhasilannya
1. Menyesuaikan Minat Konsumen.
Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan pendapatan,
Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan
datang. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapatmenganalisis transaksi data secara
mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi dalam minat konsumen dan kemudian
merespon secara efektif. “Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja
yang paling laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga,
sehingga kita dapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju,
sehingga akan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang mendetail
dengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital,” kata
Gunawan. Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO, dimana ia akan
memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa
jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi.
2. Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R/3 sistem dan SAP APO sangat penting untuk
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional, manajemen
menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah. Gunawan mengatakan,
“Yang mereka butuhkan adalah informasi mengena ikeseluruhan performa bisnis, arus kas,
dan beberapa hal detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan
manajemen yang tepat waktu, kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003
Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail, seperti pencacahan
berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu area selama periode
tertentu.
3. Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk perencanaan ke depan,
bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi biaya.“Salah satu
tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelangan kami dengan
lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok sesuai minatnya masing-masing.” kata
Gunawan. “Kami akan bekerja lebih erat dengan para distributor hingga pengecer. Ini akan
14. memungkinkan kami kami untuk meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu kami
meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya. Beberapa distributor Indofood, seperti
Indomarco, juga dalam proses pengembangansistem ERP mereka, dan dapat memperpanjang
kepada pengecer mereka. Rencananya adalah untuk mengintegrasikan sistem antara mitra
perusahaan supaya memuluskan proses e-commerce. Sudah jelas, bahwa platform komputasi
terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk mendukung integrasi sistem hilir, yang akan
memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran data realtime
melalui berbagai sistem ERP.
4. Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan
menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software ini bertindak
sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan
dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan
mengurangi biaya administrasi.
“Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu
mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetap mempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”,
Gunawan menyimpulkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Penerapan manajemen sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
membawa manfaat sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi
dan efektifitas kinerja perusahaan.
2. Memberikan informasi yang lebih akurat sehingga perusahaan PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk bisa membidik target pasar yang tepat sasaran.
3. Bisa mengkoreksi kelemahan-kelemahan sistem yang ada di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk sehingga bisa dilakukan perbaikan demi kemajuan perusahaan .
4. Memberikan nilai yang inovatif dan kreatif dalam menciptakan produk baru dan tentu
saja akan menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk-produk terbaru dari PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5.2. Saran
1. Perlu adanya upaya perbaikan pada kelemahan-kelemahan sistem baik internal maupun
eksternal perusahaan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga perusahaan
mengoptimalkan produk yang sesuai kondisi pasar yang lebih inovatif dan kreatif.
2. Penyediaan tenaga-tenaga terlatih untuk mendukung implementasi penerapan
manajemen sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga lebih
berdaya guna, efisien serta hemat biaya
3. Perlu adanya upaya perluasan pasar yang diiringi dengan peningkatan baik kualitas
maupun kuantitas produk oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
15. BAB VI.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. http://sisfoku.blogspot.com/2014/03/cerita-keberhasilan-implementasi
Oerp_12.html (diakses pada tanggal 18 Oktober 2017 Pukul 00.30 WIB)
Anonim. 2014. http://kejutan-popmie2014.blogspot.com/p/blog-page_ (Diakses pada tanggal
18 Oktober 2017 Pukul 01.30 WIB).
Alter, S. 2006. The Work System Method: Connecting People, Processes, and IT for
Business Results. Works System Press, California.
Angus, R. B [et.al]. 1997, Planning-Performing and Controlling Projects, 2nd edition,
Prentice Hall Inc, New Jersey.
Barrie, D. S. and Paul Son, R. C. 1984. Professional Construction Management, 2nd edition.
McGraw Hill Inc, New York.
Degoff, R. A and Friedman, H. A. 1985, Construction Management, John Wiley & Sons,
New York.
Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta
Ivancevich, J. M., and Matteson, M. T, 1987. Organizational Rehavior and
Management, Business Publications Inc, Texas
Mc Leod R & Schell GP. 2008. Manajemen Sistem Informasi, Edisi 10, Terjemahan, Jakarta:
Salemba Empat
O’Brien, J A. 2003. Introduction To Information Systems: Essentials for the, e-business
enterprise. McGraw-Hill, Boston, MA
O’Brien, James A dan Marakas, George M. 2008. Management Information System.
McGraw-Hill, Boston, MA. Copyright 2008
Terry, George. R. 1991. Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta