Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
SISTEM MANAJEMEN
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen pengampu Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si
Disusun Oleh:
Ananda Putri Pratami - 43218110031
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat Telepon: 021-5840816 (hunting),
5840816 (ext.2751), Fax: 021-5840815
Pengguna dan Pengembang Sistem
2. Abstrak
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana masing-
masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal dari
pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi
pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana
stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk periode
3 sampai 5 tahun. Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas analisis sistem,
administrator basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan
hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya informasinya.
Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan pengetahuan khusus yang
dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi. Ketika sistem informasi yang pertama
dikembangkan oleh spesialis informasi, pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk
melakukan hal-hal selain penyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna
untuk mendapat dukungan komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak
mampu untuk mengikutinya. Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka
sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya
mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan pengembangannya dan mengandalkan spesialis
hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam
komputasi pengguna akhir akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak
mampu.
3. PENDAHULUAN
Spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri dali analisis sistem, administrator data,
webmaster, spesialis jaringan, programer, dan operator. Para spesialis pada awalnya berada
dalam unit layanan informasi namun belakangan mereka mulai dialokasikan ke area-area
bisnis. Seiring dengan perusahaan melakukan evaluasi atas keuntungan dan keamanan
organisasi IS, maka diidentifikasikan pula sebuah sekutu, flatform, dan model-model yang dapat
ditentukan skalanya dengan jaringan-jaringan khusus yang ditambahkan untuk memastikan
tercapainya sasaran.
Perusahaan-perusahaan hendaknya mengelola pengetahuaan yang diawali oleh sumber-
sumber daya informasi pengetahuaan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, data base, dan
pengetahuaan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis komputer. Tanpa
melihat apakah sistem dikembangkan oleh spesialis informasi atau pengguna, beberap
pengetahuan dari keahlian tertentu masih tetao dibutuhkan.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari dan keahlian-keahlian
alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan pengetahuan. Pengembangan sistem adalah
suatu aktivitas yang selalu berevolusi. Bentuk organisasional dan peranan yang dimainkan oleh
para pengguna dan spesialis informasi terus-menerus mengalami perubahan.
4. LITERATUR TEORI
Sebuah industri akan maju jika memiliki manajemen yang baik. Elemen
pendukungnya cukup banyak, jadi tidak hanya mengandalkan karyawan yang cakap saja
melainkan juga teknologi dan peralatan yang lain. Salah satu bagian dari manajemen yang
sangat besar pengaruhnya adalah system informasi. Dalam sistem ini semua pekerjaan
bisa diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang akurat.
Aspek manusia dan teknologi memiliki peran yang penting dalam pelaksanaannya.
Kombinasi beberapa elemen pendukung akan menentukan informasi yang didapatkan.
Apa pentingnya sistem informasi dalam bidang kehidupan sehari-hari? Tidak hanya usaha
besar saja yang membutuhkannya, pekerjaan sederhana seperti warung juga memerlukannya.
Dengan adanya sistem ini maka memudahkan konsumen mendapatkan
informasi mengenai jenis barang yang dijual, harga, cara pembelian, dan lain-
lain. Sedangkan bagi pemilik, akan memudahkan pengorganisasian mengenai stok, total
pengeluaran, penghasilan, keuntungan, dan sebagainya. Didalamnya terdapat beberapa
komponen yang saling mempengaruhi, diantaranya. Bisa diambil kesimpulan bahwa
pengertian sistem informasi adalah sebuah integrasi antara manusia, data, teknologi, prosedur,
dan media untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan.
5. PEMBAHASAN
1. ORGANISASI BISNIS
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis. Area
area bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi,
produksi, dan pemasaran.
Dukungan Sistem Informasi Bagi Organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruahan organisasi, eksekutif,
dan area bisnis. Kerangka kerja ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi
umum para menejer perusahaan, sistem inforamasi eksekutif dirancang untuk digunakan
oleh menejer tingkat strategis perusahaan, dan lima sistem informasi ditingkat lebih
rendah dalam kerangka tersebut mencakup kebutuhan-kebutuhan informasi unik dari
area-area bisnis tersebut.
2. ORGANISASI LAYANAN INFORMASI
Kita telah menggunakan layanan informasi untuk menguraikan unit perusahaan yang
memiliki tanggung jawab atas mayoritas informasi.
Figur 4.1
Sistem Informasi yang Dikembangkan untuk mendukung Tingkatan-tingkatan dan Area-area Organisasional
6. a) Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi
kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan
mengenai masalah keuanganan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para
pemakai diseluruh perusahaan. Model system informasi keuangan yaitu sub system input
dan sub system output.
Subsistem Input Keuangan :
1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan
2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi
internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen
lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham
dan pemilik serta pemerintah.
Subsistem Output Keuangan :
1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan untuk
menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan
informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya
actual dibandingkan dengan anggaran.
7. Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :
1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :
2. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan
perusahaan.
3. Membuat laporan untuk pemimpin.
4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini
meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas,
rekening – rekening milik dan lain-lain.
5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari
pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Pada dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan suatu perusahaan
mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :
1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat
yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data
yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman
yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta
milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka
Sistem Informasi Akuntansi keuangan harus disusun dengn pertimbangan
pengawasan – pengawasan intern.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah yang
berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem Informasi keuangan ini
harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal
b) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Berikut pengertian sistem informasi sumber daya manusia menurut para ahli:
Sumber daya manusia menurut Gomes (2000) adalah salah satu sumber daya yang
ada dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.
8. Sumber daya manusia menurut Hasibuan (2002) adalah kemampuan terpadu dari
daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan
oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Sistem yang menyediakan informasi mengenai SDM perusahaan adalah sistem
informasi sumber daya manusia atau HRIS (human resource information system).
Nama system manajemen sumber daya manusia (human resource management
system) atau HRMS juga semakin banyak digunakan. (MC leod : 44)
HRIS merupakan sistem informasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan manajer
di fungsi sumber daya manusia. Fungsi ini dulunya bernama fungsi department
personalia sekarang diubah namanya menjadi fungsi SDM untuk menunjukan
bahwa manusia didalam organisasi adalah sumber daya ekonomis yang penting.
(Jogiyanto HM , 2005: 249).
Dr. Hj. Soedarmayanti, M.Pd, APU mengatakan Sistem informasi sumber daya
manusia adalah sistem terintegrasi yang menyediakan informasi yang digunakan
dalam pembuatan keputusan sumber daya manusia.
Ada pun Karakteristik dari informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi
Sumberdaya Manusia adalah sebagai berikut:
o Timely (tepat waktu)
o Accurate (akurat)
o Concise (ringkas)
o Relevant (relevan)
o Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki
karakteritik di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision
making).
9. TUJUAN SISTEM INDFORMASI SDM
Sistem informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam
organisasi. Tujuan utama SISDM, adalah untuk meningkatkan efisiensi, di mana
data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi satu.
Banyak aktivitas sumber daya manusia lebih efisien dan lebih sedikit pekerjaan
tulis menulis dengan adanya otomatisasi, dan tersedianya informasi yang lebih baik.
Tujuan kedua SISDM adalah supaya lebih strategis dan berhubungan dengan
perencanaan sumber daya manusia. Dengan mempunyai data yang mudah diakses
akan membuat perencanaan sumber daya manusia dan pembuatan keputusan
manajerial didasarkan lebih banyak pada informasi dari pada mengandalkan
persepsi dan institusi manajerial
FUNGSI SISTEM INFORMASI SDM
o Sistem informasi sumber daya manusia berguna untuk:
o Perencanaan SDM : membantu untuk mendapatkan SDM yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi
o Perekrutan : mempermudah dalam pengambilan keputusan rekrutmen
karyawan
o Sosialisasi : membantu SDM beradaptasi dengan kondisi/lingkungan baru
perusahaan
o Pelatihan/ pengembangan SDM : merefleksikan kebutuhan untuk
meningkatkan kinerja SDM dan mengidentifikasi kebutuhan kemampuan
dan untuk menentukan klasifikasi tertentu
o Penilaian kinerja : untuk dapat membandingkan antara kinerja secara
individu/ organisasi dengan standar yang telah ditentukan
c) Sistem Informasi Produksi
Pengertian Sistem Informasi Produksi
o Menurut Bonar dan Hopwood Sistem informasi produksi adalah sistem informasi
manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi.
o Menurut Guswana Sistem Informasi produksi adalah pendukung kegiatan
oprasional yang tergantung kepada beberapa aspek meliputi
organisasi,teknologi,sumberdaya manuasi,penjualan produk pesanan pasar.
10. o Menurut Mukhammad Huda Sistem Informasi produksi merupaka sistem yanh
digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang mencakup seluruh kegiatan
yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi
barang atau jasa. Jadi sistem informasi produksi merupakan sistem informasi
manajemen yang menyediakan informasi yang mengenai kegiatan terkait dengan
perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Tujuan dari sistem informasi produksi yaitu :
o Digunakan dalam merencanakan,monitoring dan mengontrol proses
produksi yang terjadi sehingga lebih efisien.
o Menghasilkan efisiensi proses produksi,kontrol kualitas yang tetap serta
menghasilkan produk yang lebih bagus.
o Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai inventarisasi dengan
mendapatkan kontrol material yang baik.
o Produksi yang dihasilkan tepat
d) Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran (SIP) merupakan suatu terdiri dari orang-orang, peralatan,
dan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi,
dan mendistribusikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan dibutuhkan kepada para
pembuat keputusan pemasaran. Agar manajer pemasaran dapat menjalankan tanggung
jawab analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendaliannya, ia memerlukan
informasi mengenai perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Peranan SIP adalah
untuk memperkirakan kebutuhan informasi manajer, menghasilkan informasi yang
dibutuhkan, dan mendistribusikan informasi tersebut secara tepat waktu kepada para
manajer pemasaran. Informasi yang dibutuhkan dihasilkan melalui catatan internal
perusahaan, aktivitas intelejensi pemasaran, riset pemasaran, dan analisis pendukung
keputusan pemasaran (marketing decision support analysis).
11. Sistem Pelaporan Penjualan
Manajer pemasaran membutuhkan laporan terbaru mengenai penjualan berjalan mereka.
Perusahaan-perusahaan barang konsumen terkemas (consumer packaged-goods) dapat
menerima laopran penjualan eceran setiap dua bulan.
Merancang Sistem Laporan yang Berorientasi Pada Pemakai
Sistem informasi pemasaran harus mencerminkan titik temu antara apa yang para
manajer anggap mereka perlukan, apa yang benar-benar mereka perlukan, dan apa yang
secara ekonomis dapat disediakan. Dalam menciptakan sistem informasi penjualan yang
canggih, perusahaan harus menghindari hambatan-hambatan tertentu yaitu:
1. Menghasilkan terlalu banyak informasi yang kurang perlu.
2. Menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang terlalu cepat.
Sistem Intelijen Pemasaran
Sistem intelijen pemasaran adalah serangkaian prosedur dan sumber daya yang
digunakan para manajer untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai
perkembangan berkaitan dengan lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran mengamati
lingkungan tersebut dengan empat cara:
1. Pengamatan tidak terarah (undirected viewing), yaitu pengungkapan informais
secara umum dimana manajer tidak mempunyai maksud khusus sebelumnya.
2. Pengamatan bersyarat (conditioned viewing), yaitu pengungkapan terarah terhadap
bidang atau jenis informasi yang relatif telah diidentifikasi secara jelas, tetapi tidak
melibatkan penyelidikan aktif.
3. Penyelidikan informal (informal search), yaitu suatu usaha yang relatif terbatas dan
tidak terstruktur untuk memperoleh informasi spesifik atau informasi untuk maksud
spesifik.
4. Penyelidikan formal (formal search), yaitu suatu usaha disengaja - biasanya
mengikuti suatu rencana, prosedur, atau metodologi yang sudah ditetapkan
sebelumnya - untuk memperoleh informasi spesifik.
12. Sistem Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan secara
sistematis atas data dan temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi perusahaan.
Penyedia Riset Pemasaran
Perusahaan riset pemasaran terbagi dalam tiga kelompok:
1. Perusahaan riset jasa tersindikasi (syndicated-service research firms).
Perusahaan ini mengumpulkan informasi konsumen dan perdagangan periodik,
kemudian menjualnya kepada klien dengan fee tertentu. Contoh : A.C. Nielsen,
Survey Research Group.
2. Perusahaan riset pemasaran yang dipesan (custom marketing research firms).
Perusahaan ini disewa untuk melakukan proyek riset khusus. Mereka
berpartisipasi dalam perancangan studi tersebut dan laporannya menjadi milik
klien.
3. Perusahaan riset pemasaran dengan keahlian khusus (specialty-line marketing
research firms). Perusahaan ini menyediakan jasa riset dalam bidang tertentu
kepada pihak lain.
e) Sistem Informasi Sumber Daya Informasi
Sumber Daya Informasi
Sumber daya informasi pada umumnya berlokasi dilayanan informasi dan merupakan
tanggung jawab dari (CIO). Sumber informasi yang terdapat di area-area pengguna
adalah tanggung jawab dari para manajer area pengguna.
Spesialis Informasi
Spesialis informasi pada awalnya meliputi analisisi sistem, programer, dan operator.
Kemudian, ditambah lagi dengan administrator basis data, spesialis jaringan, dan web
master.
Analis system
Spesialis ini bekerja dengan pengguna untuk mengembangkan sistem-sistem baru dan
memperbaiki sistem-sistem yang ada. Analisis sistem adalah orang yang ahli dalam
13. mendefinisikan masalah dan dalam membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana
komputer akan membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Administrator Basis Data
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas basis data disebut sebagai
administrator basis data yang tugasnya terbagi dalam empat area utama yaitu:
perencanaa, implementasi, operasi, dan keamanan.
Webmaster
Webmaster bertanggung jawab atas isi dan penyajian situs web perusahaan.
Spesialis Jaringan
Spesialis jaringan bekerja dengan analis sistem dan pengguna dalam membuat jaringan
komunikasi data yang menyatukan sumber daya komputasi yang menyebar.
Programer
Programer menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analis untuk membuat
kode program komputer yang mengubah data menjadi informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna.
Operator
Operator menjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti komputer mainframe
dan server, yang biasanya berlokasi dalam fasilitas komputasi perusahaan.
f) STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN INFORMASI
Spesialis informasi dalam layanan informasi dapat diorganisasikan menurut berbagai
macam cara. Unit-unit organisasional yang pertama disentralisasikan di dalam
perusahaan dalam hampir seluruh sumber daya informasi berlokasi di unit IT.
Tren dari Struktur Tersentralisasi ke Desentralisasi
Suatu struktur organisasi yang umum bagi suatu operasi tersentralisasi diilustrasikan pada
figur 4.2. struktur khusus seperti ini disesuiakan dengan siklus hidup sistem. Perusahaan
telah menugaskan beberapa orang analis sistem dan programer untuk mengembangkan
sistem-sistem baru dan beberapa orang analis sistem serta programer lainnya untuk
14. memelihara sistem-sistem yang sudah ada. Masing-masing kelompok dipimpin oleh
seorang manajer. Unit-unit operasi, administraasi basis data, dan jaringan akan
memberikan kontribusi bagi pengembangan maupun pemeliharaan.
Selama tahun 1970-an dan 1980-an, beberapa perusahaan mulai mendesentralisasi
kebanyakan sumber daya informasinya dengan mengalokasikan mereka ke unit-unit
bisnis dan memberikan wewenang bagi unit untuk memutaskan bagaimana sumber daya
akan dipublikasikan. Banyak area menunjukkan seorang direktur informasi divisi
(divisional information officer-DIO) untuk mengelola sumber daya informasi di area-area
tersebut.
Figur 4.2
Struktur organisasi bagi unit layanan informasi perusahaan yang tersentralisasi
Struktur Organisasi Inovatif
Sebagai respon atau kebutuhan ini, para peneliti SIM mengidentifikasi tia sturktur
inovatif, yang disebut model sekutu (partner model), model platform (platform model),dan model
terskala (scalable model). Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan informasi
bekerja dengan area-area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan
inovasi bisnis. Asumsi yang mendasari model platform adalah bahw layanan informasi tidak
akan secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya informasi
15. sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis. Beberapa perusahaan, khususnya
yang beroperasi secara sikulus, memiliki kebutuhan untuk dapat menyesuaikan dengan cepat
tingkat sumber daya informasi yang dimilikinay untuk merespons kondisi pasar.
Model berskala menyadari bahwa sumber daya harus diperoleh begitu peluang pasar
muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang-peluang tersebut tidak
lagi terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat minimum.
Figur 4.3
Model jaringan organisasi sistem informasi
Figur 4.3 adalah suatu model jaringan dari struktur organisasi layanan informasi yang
menerapkan fitur-fitur model-model sekutu, platform, dan terskala, struktur tersebut meliputi
jaringan penentuan visi (visioning network) yang memungkinkan CIO bekerja
dengan manajemen puncak dalam perencanaan strategi sumber daya informasi. Jaringna inovasi
(innovation network) yang dipergunakan oleh CIO untuk berinteraksi dengan area-area bisnis
sehingga aplikasi-apikasi inovatif dapat dikembangkan, dan jaringan pencarian sumber
(sourching network) yang dipergunakan untuk berinteraksi dengan para vendor untuk tujuan
mendapatkan sumber daya informasi.
16. KOMPUTASI PENGGUNA AKHIR
Sistem informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis informasi
melakukan seluruh pekerjaan bagi pengguna. Pendekatan ini, yang diilustrasikan pada figur 4.4,
dan masih dipergunakan untuk banyak proyek-proyek sistem saat ini, menunjukkan bagaimana
spesialis informasi bertindak sebagai perantara, yang memisahkan pengguna dari komputer.
Panah-panah di dalam figure tersebut mencerminkan aliran komunikasi dua arah.
Komputai pengguna akhir (end-user computing-EUC), oleh karenanya, berarti
pengembangan seluruh atau sebagian sistem informasi oleh pengguna. Komputasi pengguna
akhir timbul disebabkan oleh empat pengaru utama:
· Dampak pendidikan komputer. Selama awal tahun 1980-an, dampak program-program
pendidikan komputer yang baik disekolah-sekolah negeri dan swasta, perguruan tinggi, dan
perusahaan-perusahaan industri mulai terlihat. Jajaran manajemen, terutama ditingkat yang lebih
rendah, mulai diisi dengan orang-orang yang memiliki keahlian komputer yang baik.
· Antrian layanan informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan
daripada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menjadisuatu hal yang sangat penting selama
awal tahun 1980-an, ketika para pengguna mulai mengajukan tuntutan-tuntutan untuk
mendapatkan tambahan dukungan sistem kepada layanan informasi.
Figur 4.4
Rantai Komunikasi Tradisional
17. Murahnya peranti keras. Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh computer
mikro berharga murah. Pengguna dapat memperoleh sendiri peranti kerasnya dengan
memesan di took computer setempat melalui telepon dan meminta system tersebut
dikirimkan menggunakan taksi.
Peranti lunak siap pakai. Baik perusahaan peranti keras maupun peranti lunak membuat
peranti lunak yang akan mengerjakan tugas-tugas akuntansi dasar sekaligus memberikan
informasi bagi pengambilan keputusan.
Figur 4.5
Rantai Komunikasi Komputasi Penggunaan Akhir
Pengguna terakhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan system,
namun mereka harus menanggung sebagian tanggungjawab tersebut. Dalam banyak kasus,
pengguna akan bekerja sama dengan spesialis informasi dalam mengembangkan system. Oleh
karena itu, konsep EUC tidak berarti hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi. Konsep ini
lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak memainkan peranan konsultasi
daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.
PENGGUNA SEBAGAI SUATU SUMBER DAYA INFORMASI
Pengguna dari system informasi perusahaan adalah sumber daya informasipenting yang
dapat memberikan satu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan meraih
keunggulan kompetitif. Dalam memutuskan bagaimana perusahaan akan mempergunakan
sumber daya informasinya, manajemen puncak harus memberikan perhatian yang cukup besar
18. tentang bagaimana cara komputasi pengguna akhir akan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya
akan memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan resikonya.
Keuntungan Komputasi Pengguna Akhir
EUC memberikan dua manfaat utama:
Menyamakan kemampuan dan tantangan. Pergeseran beban kerja dalam pengembangan
system ke area-area pengguna memberikan kebebasan bagi spesialis informasi untuk lebih
berkonsentrasi pada organisasi secara luas dan system-sistem yang rumit, yang
memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik di area-area tersebut.
Mempersempit jarak komunikasi. Kesulitan yang selalu menghantui pengembangan
system sejak hari pertama komputasi adalah komunikasi antara pengguna dan spesialis
informasi.
Risiko Komputasi Pengguna Akhir
Sebaliknya, ketika pengguna akhir mengembangkan system mereka sendiri, mereka akan
menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko.
Sasaran sistem yang buruk. Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada aplikasi-
aplikasi yang seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara manual.
Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk. Para pengguna akhir,
meskipun mereka memiliki tingkat kompetensi teknis yang cukup tinggi, biasanya tidak
akan dapat menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam hal perancangan
system.
Pengguna sumber daya informasi yang tidak efisien. Ketika tidak terdapat kendali
pusat atas akuisisi peranti keras dan peranti lunak, perusahaan pada akhirnya bias
mendapatkan peranti keras yang tidak sesuai dan peranti lunak yang berlebihan.
Hilangnya integritas data. Pengguna akhir bias jadi tidak menjalankan kehati-hatian
yang diperlukan dalam memasukkan data ke dalam basis data perusahaan.
Hilangnya keamanan. Pengguna akhir dapat tidak menjaga data dan peranti lunak
mereka.
Hilangnya kendali. Pengguna mengembangkan system untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan
dukungan computer bagi perusahaan.
19. Karena potensi manfaat yang dimiliknya, perusahaan harus mengembangkan suatu
rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh
subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis pengendalian yang telah bekerja begitu baik
dilayanan informasi juga harus diterapkan pada area-area pengguna.
4. KRITERIA PENDIDIKAN, PENGETAHUAAN, DAN KEAHLIAN YANG
DIBUTUHKAN UNTUK KARIR DIBIDANG LAYANAN INFORMASI
Pengembangan sistem informasi membutuhkan pengetahuaan dan keahlian tertentu.
Spesialis informasi menerapkan pengetahuaan dan keahlian secara kontinu. Pengguna
menerapkannya ketika mereka pernah ikut terlibat dalam komputasi pengguna akhir.
Pengetahuaan Pengembangan Sistem
Pengetahuaan adalah sesuatu yang dapat dipelajari, baik itu melalui mata kuliah formal
atau melalui upaya sendiri seperti membaca dan mengamati. Jenis pengetahuaan yang
memungkinkan seseorang memberikan kontribusi dalam upaya-upaya pengembangan sistem
meliputi pengetahuaan komputer, pengetahuaan informasi, dasar-dasar bisnis, teori sistem,
proses pengembangan sistem, dan pembuatan model sistemm.
Keahlian Pengembangan Sistem
Dengan cara yang sama kita dapat mengidentifikasi jenis-jenis keahlian pengembangan
yang berbeda dan memiliki arti yang penting. Meskipun keahlian-keahlian ini dapat dipelajari,
setiap individu biasanya memiliki kemampuan masing-masing yang berbeda yang berasal dari
bakat alamiah dan proses pembelajaran yang menyempurnakannya. Keahliaan pengembangan
sistem meliputi keahlian berkomunikasi, kemampuan analitis, kreativitas, dan kepemimpinan.
MENGELOLA PENGETAHUAN YANG DITUNJUKKAN OLEH SUMBER DAYA
INFORMASI PERUSAHAAN
Perusahaan sering kali menganggap manajeman pengetahun (knowledge management-
KM) sebagai sistem jenis lin yang harus dikembangkan. Sistem seperti ini akan menciptakan
pengetahuan, mengelolanya, dan mengirimkannya ke pengguna – pengguna yang tepat. Vendor-
20. vendor seperti KnowledgeBase.net menjual peranti lunak manajemen pengetahuan kepada
perusahaan-perusahaan yang ingin mengambil keuntungan dari peranti lunak siap pakai.
OTOMATISASI KANTOR
Otomatisasi kantor adalah penerapan otomatisasi, seperti tekhnologi komputer, pada pekerjaan
kantor. Otomatisasi komputer dapat di lacak kembali hingga awal tahun 1960-an ketika IBM
mengenalkan istilah pengolahan kata ( world prosesing ) untuk menyatakan suatu konsep yang
menyatakan bahwa kebanyakan aktifitas kantor di pusatkan pada pengolahan kata-kata. Lalu,
teknologi-teknologi lain seperti email, penanggalan elektronik, konferensi video, dan dekstop
publishing diterapkan pada pekerjaan kantor.
Beberapa sistem otomatisasi kantor melibatkan penggunaan komputer dan beberapa
lainnya tidak. Keunggulan dari otomatisasi kantor adalah adanya fakta bahwa ia memberikan
suatu sambungan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan luar perusahaan untuk saling
berkomunikasi satu sama lain. Model diatas menunjukkan bahwa aplikasi – aplikasi berbasis
komputer berinteraksi dengan suatu basis data yang di populasi oleh informasi yang diperoleh
dari dalam perusahaan dan dari lingkungan.
Pergeseran dari Pemecahan Masalah Administratif ke Manajerial
Aplikasi-aplikasi OA pertama sebelumnya dimaksudkan untuk mendukung pegawai
bagian sekretariat dan administrative. Pengolah kata, e-mail, faks, dan penanggalan elektronik
adalah contoh-contohnya. Seiring dengan semakin bertambahnya pengetahun computer di
kalangan manajer dan professional, mereka menyadari bahwa mereka dapat menggunakan
berbagai aplikasi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Mereka mulai
menggunakan e-mail untuk berkomunikasi dengan pemecah masalah lainnya, menggunakan
penanggalan elektronik untuk menjadwalkan rapat dengan pemecah masalah yang lain,
melakukan konferensi video untuk menghubungkan para pemecah masalah di wilayah geografis
yang luas, dan seterusnya.
21. KANTOR MAYA
Konsep kantor maya mengakui bahwa pekerjaan kantor dapat dilakukan hampir di semua
wilayah geografis selama tempat kerja tersebut terhubung dengan satu atau lebih lokasi tetap
perusahaan oleh suatu jenis kemampuan komunikasi elektronik. Konsep ini dimulai dengan
telecomunicating, lau disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas kantor yang disebut
hoteling.
Telecomunicating
Istilah telecomunicating diperkenalkan karena sepertinya merupakan saru cara yang
tepat untuk menggambarkan bagaimana karyawan dapat secara elektronik pergi ke tempat
kerja. Keuntungan bagi karyawan adalah fleksibiltas yang diberikan dalam menjadwalkan
tugas – tugas pekerjaan sehingga tugas pribadi juga akan dapat diakomodasi. Kerugian dari
telecomunicating ini adalah , karena sifatnya yang terisolasi , karyawan yang melakukan
telecomunicating dapat merasa anggota organisasi kurang penting. Kerugian lainnya adalah
22. kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan atau terganggunya karir, karena pekerjaan karwayan
dilakukan terpisah dari operasi perusahaan.
Hoteling
Fokus telecomunicating yang ada awalnya hanya terbatas pada beberapa kelas pekerja
kantor tertentu saja yang dapat melakukan pekerjaan mereka dirumah, telah meluashingga
meliputi karyawan yang hanya datang ke kantor bilamana di butuhkan. Konsep ini di beri nama
hoteling, dan ide dibaliknya adalah bahwa perusahaan menyediakan suatu fasilitas terpusat yang
dapat dibagi bersama oleh karyawan jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan dukungan kantor.
Keuntungan Kantor Maya
Telecommuting dan hoteling memungkinkan adanya kantor maya. Kantor maya mampu
mengatasi kendala-kendala fisik dari sesuatu tempat kerja dengan piranti elektronik sehingga
memungkinkan diperolehnya kompetensi keuntungan nyata. Antara lain:
1. Biaya fasilitas yang lebih rendah
2. Biaya peralatan yang lebih rendah
3. Berkurangnya penghentiaan pekerjaan
4. Kontribusi social
Kerugian Kantor Maya
Ketika sebuah perusahaan berkomitmen untuk menjalankan strategi kantor maya,
maka tersebut akan melakukannya dengan telah memahami bahwa beberapa dampak negative
akan dapat terjadi , yang meliputi :
· Moral yang rendah. Sejumlah factor dapat menyebabkan moral karyawan yang rendah. Salah
satunya adalah tidak adanya umpan balik positif yang berasal dari interaksi tatap muka dengan
atasan dan sesame rekan kerja.
· Kekhawatiran akan resiko keamanan. Keamanan data dan informasi dapat lebih sulit untuk
dikendalikan di lingkungan kantor maya.
23. ORGANISASI MAYA
Keberhasilan kantor maya memicu para visioner untuk melihat bagaimana kantor maya dapat
diperluas hingga berlaku bagi keseluruhan perusahaan sebuah organisasi maya. Di sebuah
organisasi maya ( virtual organization ), operasi keseluruhan perusahaan dirancang sedemikian
rupa sehingga menjadi tidak terikat pada lokasi-lokasi fisik.
Dampak Sosial Organisasi Maya
Meskipun kantor maya dan organisasi maya terutama diidentifikasikan sebagai suatu
strategi bisnis , konsep ini pada akhirnya akan dapat memberikan pula dampak kepada
masyarakat. Industri – industri yang paling tertarik pada konsep kantor maya dan organisasi
maya adalah industri yang memberikan nilai tambah dalam bentuk informasi, ide, dan
kecerdasan
Agar hal seperti ini dapat terjadi setiap orang harus dapat berpartisipasi. Pekerja di semua
tingkatan harus tertarik pada pekerjaan-pekerjaan di Ekonomi Tiga I dan memiliki pengetahuan
dan keahlian yang dibutuhkan untuk berhasil. Tingkat kompetensi yang tinggi seperti ini
membutuhkan dedikasi dari pihak lembaga-lembaga pendidikan maupun pemerintah di semua
tingkat untuk mendorong dan memfasilitasi terjadinya perubahan.
MENEMPATKAN PENGGUNA SISTEM DAN SPESIALIS INFORMASI PADA
PERSPEKTIF
Unsur manusia terus menjadi salah satu bahan paling penting dalam pengembangan dan
penggunaan sistem informasi. Para pemain utama adalah pengguna dan spesialis informasi .
kedua kelompok tersebut membentuk tim pengembangan. Pengembangan sistem pada awalnya
dilakukan sepenuhnya oleh spesialis informasi. Namun, lama-kelamaan pengguna telah
memainkan peranan yang semakin penting. Sampai ke suatu titik ekstrem, pengguna dapat
melakukan seluruh pekerjan pengembangan. Tidak hanya pekerjaan pengembangan saja yang
berubah, keadaan dimana pekerjaan dilaksanakan juga ikut mengalami perubahan. Organisasi
tidak lagi membentuk fisik, yang mengharuskan pekerjaan dan pekerja berada pada satu titik
lokasi fisik. Jaringan komunikasi elektronik memungkinkan perusahaan mencapai suatu
organisasi maya, di mana pekerjaan dapat dilakukan di hampir semua tempat.
24. KESIMPULAN
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis. Area-
area bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi,
produksi, dan pemasaran.
Adapun pengguna dan Pengembang sistem antara lain sebagai berikut:
1. Organisasi bisnis
2. Sumber daya Informasi
3. Spesialis informasi
4. Analisis sistem
5. Administrator basis data
6. Webmaster
7. Programer
8. Dan operator
Pengguna terakhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas pengembangan system,
namun mereka harus menanggung sebagian tanggungjawab tersebut. Dalam banyak kasus,
pengguna akan bekerja sama dengan spesialis informasi dalam mengembangkan system. Oleh
karena itu, konsep EUC tidak berarti hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi. Konsep ini
lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak memainkan peranan konsultasi
daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.
25. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengguna dan Pengembang Sistem Informasi. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Sim, kelompok. (2014). Pengguna dan Pengembang Sistem Informasi.
http://kelompoktugassim.blogspot.com/2014/05/bab-iv-tentang-pengguna-dan-
pengembang.html. Diakses pada 19 Mei 2014
Kalyana, Janet. (2015). Contoh Kasus Pengembangan System di Perusahaan.
http://janetkalyana.blogspot.com/2015/11/contoh-kasus-pengembangan-sistem-di.html. Diaskes
pada 15 november 2015