Sistem pengendalian internal pada pt. ultrajaya milk industry tbk
1. SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN INTERNAL
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.
Paper
Untuk Memenuhi Tugas
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
Di Susun Oleh
Riska Yuliana( 55519110061)
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA 2019
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari masa ke masa terasa
semakin kompetitif. Karena semakin banyaknya perusahaan asing yang berekspansi ke peta
persaingan bisnis di Indonesia, maka diperlukan berbagai kualitas dari dalam perusahaan.
Untuk dapat bersaing secara wajar dan sehat dalam rangka mencapai kerangka tujuannya
masing masing selain dapat menghasilkan output (baik barang atau jasa yang berkualitas)
serta dapat diserap dengan baik oleh para calon konsumen, pihak perusahaan juga harus dapat
melaksanakan proses produksi secara terkendali serta terarah sesuai dengan visi dan misi
perusahaan.
Hal ini dilakukan untuk mencapai tingkat efektivitas dan efesiensi operasi yang di
inginkan yang bermuara pada peningkatan profit perusahaan (Elsha Indah Cecilia,2011).
Pengendalian intern dalam perusahaan sangat penting, sehingga perusahaan dapat melakukan
evaluasi diri dan mengambil tindakan yang perlu untuk memperbaiki sistem pengendalian
intern yang ada saat ini. Serta dapat digunakan sebagai bahan kajian ataupun study
komparatif dalam mengevaluasi sistem pengendalian intern perusahaan pada umumnya. Pada
era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang
sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat.
Oleh karena itu perusahaan- perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan
operasionalnya secara efektif dan efisien umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga
pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam
pengambilan keputusan.Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan
tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan
sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian,
pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan (Tiolina
Evi,2009). Gondodiyoto (2003:75), berpendapat bahwa tujuan utama dari sistem
pengendalian internal adalah : 1. Mengamankan aset organisasi 2. Memperoleh informasi
yang akurat dan dapat dipercaya 3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi kegiatan 4.
Mendorong kepatuhan pelaksanaan terhadap kebijaksanaan organisasi/ pimpinan.
3. Struktur pengendalian interen mengarahkan aktivitas organisasi usaha untuk mencapai
tujuan. Sistem ini terdiri dari kebijakan dan prosedur-prosedur untuk menyediakan jaminan
yang memadaibahwa tujuan perusahaan dapat tercapi tanpa hambatan. Konsep struktur
pengendalian interen didasarkan dua premis utama, yakni tanggung jawab manajemen dan
jaminan yang memadai (Idris Asmuni, 2005.)
Industri makanan dan minuman (food and beverage) merupakan salah satu
industri yang sangat berkembang di setiap negara, termasuk Indonesia. Perumbuhan
sektor Industri minuman berdasarkan Badan Pusat Statistik tercatat memberikan
kenaikan sebesar 3.57%, triwulan ke empat periode year on year tahun 2013 dan
kenaikan sebesar 11.79% sepanjang periode tahun 2013.
Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki harapan yang positif dalam
perkembangannya. Ditunjang juga dengan jumlah populasi masyarakat Indonesia yang
semakin tinggi. Hal ini pun membuat daya beli dan kesadaran untuk mengkonsumsi produk
yang bernutrisi semakin meningkat. Sebagai perusahaan makanan dan minuman terkemuka di
Indonesia, PT Ultrajaya berada dalam posisi kuat dan menguntungkan dengan kondisi ini.
PT Ultrajaya mendulang sukses secara terus menerus sebagai hasil konsistensi dalam
menerapkan startegi bisnisnya serta selalu mengembangkan sumber daya dan teknologi yang
dimilikinya. Hal ini tentunya untuk memproduksi produk yang seterusnya diterima konsumen
Indonesia. Dengan keunggulan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar, peluncuran
produk-produk baru untuk mengisi celah pasar yang ada dan tekad kuat kami terhadap
kualitas terbaik akan memastikan bahwa PT Ultrajaya dapat meraih pangsa pasar yang lebih
besar di Indonesia di masa-masa mendatang.
Berdasarkan urian diatas, penulis merasa perlu untuk melakukan kajian lebih dalam
guna menyusun makalah “Analisi PT. Ultrajaya Milk Industri Tbk”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari Uraian di atas didapat pembahasan untuk paper ini adalah Untuk mengetahui
Sistem Internal PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari paper ini untuk Untuk mengetahui lebih dalam masalah
lingkungan eksternal dan internal
4. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pengendalian Internal
Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam bukunya “Standar
Profesional Akuntan Publik” (2011:319) “Pengendalian Intern adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a)
keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Berikut penjelasan tujuannya:
a. Keandalan pelaporan keuangan Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun
laporan keuangan kreditor dan para pengguna lainnya. Manajemen memiliki tanggung
jawab hukum maupun profesionalisme untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan
dengan wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan. Tujuan pengendalian yang
efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan
keuangan ini.
b. Efektivitas dan efisiensi operasi Pengendalian dalam suatu perusahaan akan
mendorong penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk
mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan.
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Perusahaan publik, non-
publik maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk memenuhi beragam ketentuan
hukum dan peraturan.
Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung,
misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil. Sedangkan yang
terkait erat dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan. Menurut
Mulyadi (2013:163), sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengendalian internal adalah metode, proses, dan kebijakan yang didesain oleh dewan
komisaris, manajemen dan personel lain untuk memberi jaminan yang memadai atas
tercapainya efisiensi dan efektifitas operasi, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
5. 2.2 Tujuan Pengendalian Internal
Pengendalian internal yang dirumuskan pada suatu perusahaan harus mempunyai
beberapa tujuan, sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Mardi (2011:59), maka dapat
dirumuskan tujuan dari pengendalian internal, yaitu:
1. menjaga keamanan harta milik perusahaan
2. memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi
3. meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
4. membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya syarat tertentu yang digunakan sebagai
unsur pendukung agar pengendalian internal dapat diterapkan dengan baik. Menurut Mulyadi
(2013:163), tujuan sistem pengendalian intern adalah:
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2015:340), biasanya manajemen memiliki tiga
tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif :
1 Reliabilitas pelaporan keuangan Manajemen bertanggung jawab untuk menyiapkan
laporan bagi para investor, kreditor, dan pemakai lainnya. Manajemen memikul baik
tanggung jawab hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa informasi telah
disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan seperti prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Tujuan pengendalian internal yang efektif atas
pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut.
2 Efisiensi dan efektivitas operasi Pengendalian dalam perusahaan akan mendorong
pemakaian sumber daya secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran- sasaran
perusahaan. Tujuan yang penting dari pengendalian ini adalah memperoleh informasi
keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan
pengambilan keputusan.
3 Ketaatan pada hukum dan peraturan Section 404 mengharuskan semua perusahaan public
mengeluarkan laporan tentang keefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas
pelaporan keuangan. Selain mematuhi ketentuan hukum dalam Section 404, organisasi-
organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan menaati berbagai hukum dan
peraturan. Beberapa hanya berhubungan secara tidak langsung dengan akuntansi, seperti
6. UU perlindungan lingkungan dan hak sipil, sementara yang lainnya berkaitan erat dengan
akuntansi seperti peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.
7. BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana informasi di peroleh
penulis berasal dari buku teks, artikel modul atau internet.
8. BAB IV
STUDI KASUS
4.1 Analisis Internal
4.1.1. Keuangan
Tabel 4.1 Total Aktiva, Laba Bersih dan Penjualan PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk Tahun
2006 – 2010
Tahun
Total Aktiva
(Rp)
Penjualan
(Rp)
Laba Bersih Setelah
Pajak (Rp)
2006 1.249.080.371.258 835.229.966.049 14.731.717.216
2007 1.362.829.538.011 1.126.799.918.436 30.316.644.576
2008 1.718.997.392.078 1.362.606.580.492 303.711.501.204
2009 1.732.701.994.634 1.613.927.991.404 61.152.852.190
2010 2.006.595.762.260 1.404.945.733.980 95.713.080.440
Sumber : PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk
Dari tabel diatas dapat dilihat dari tahun 2006 sampai 2010 total aktiva mengalami
peningkatan. Pada tahun 2006 total aktiva sebesar Rp.1.249.080.370.258, tahun 2007 total
aktiva meningkat sebesar Rp.1.362.829.538.011, tahun 2008 total aktiva meningkat sebesar
Rp.1.718.997.392.078, tahun 2009 total aktiva meningkat sebesar Rp.1.732.701.994.634 dan
tahun 2010 total aktiva meningkat sebesar 2.006.595.762.260.
Untuk penjualan dapat dilihat pada tahun 2006 sampai dengan 2010 cenderung
meningkat. Pada tahun 2006 penjualan sebesar Rp.835.229.966.049, tahun 2007 penjualan
mengalami peningkatan sebesar Rp.1.126.799.918.436, tahun 2008 penjualan meningkat
sebesar Rp.1.362.606.580.492, tahun 2009 penjualan meningkat sebesar 1.613.927.991.404,
dan tahun 2010 penjualan mengalami penurunan sebesar Rp.1.404.945.733.980.
Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak dilihat pada tahun 2006 sampai 2010
mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 laba bersih setelah pajak sebesar
Rp.14.731.717.216 dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar Rp.30.316.644.576,
tahun 2008 laba bersih setelah pajak meningkat sebesar Rp.303.711.501.204, tahun 2009 laba
bersih setelah pajak meningkat sebesar Rp.61.152.812.190, dan pada tahun 2010 laba bersih
setelah pajak mengalami peningkatan sebesar Rp.95.713.080.440.
9. 4.1.2. Struktur organisasi
Dalam seitap perusahaan struktur organisasi sangat penting fungsinyakarena adanya
struktur organisasi perusahaan, maka setiap karyawan akanmemperoleh gambaran tentang
peranan masing-masing bagian serta mengetahuiwewenang dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu struktur organisasi dibuat dan disesuaikan dengan
perkembangan, kemampuan dan keadaan perusahaan. Dengan struktur organisasi maka dapat
dilihat pembagian tugas dalam organisasi dan kegiatan perusahaan secara garis besar. Berikut
ini adalah gambaran struktur organisasi PT Ultrajaya.
Secara umum setiap bagian pada struktur organisasi memiliki kewajibanyaitu
melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur adapun tugas dari masing-masing
departemen dari struktur organisasi diatas, diantaranya :
1. Board of Directors
a. Menetapkan strategi perusahaan yang harus dilaksanakan oleh setiapdepartemen
dan perusahaan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari setiap karyawan dandepartemen.
2. Corpurate Secretary
a. Bertanggung jawab untuk penyediaan dan penyebaran informasi kepadacalon
investor dan investor.
b. Membina hubungan kepada pihak-pihak terkait dalam hal investasi.
3. Internal Audit
Melakukan pengawasan internal kepada seluruh departemen dankaryawan secara rutin
dan melaporkan kepada dewan direksi.
4. Sales and Distributor
a. Bertanggungjawab penuh dalam hal penjualan distibusi produk-produk PT.
Ultrajaya ke seluruh Indonesia pada target Outlet yang ditetapkan.
b. Membina hubungan baik dengan semua pelanggan PT Ultrajaya.
5. Marketing
a. Menyusun rencana pemasaran untuk semua produk PT Ultrajaya.
b. Melakukan evaluasi aktivitas pemasaran sesuai dengan strategi perusahaan yang
telah ditetapkan.c.Berkerja sama dengan pihak lain seperti biro iklan atau
Departemen lainseperti bagian produksi untuk memastikan aktivitas pemasaran
dapatdilakukan dengan baik.
6. Manufacturing
10. a. Bertanggung jawab penuh dalam hal produksi semua produk.
b. PT Ultrajaya sesuai dengan jumlah dan kualitas yang sudah
ditetapkan.Bertanggung jawab penuh dalam hal kelancaran produksi dan
perawatanmesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi.
7. Personal and General Affairs
Bertanggungjawab penuh dalam hal penerimaan karyawan pelatihan hingga
pembuatan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
8. Finance and Accounting
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal pelaporan keuangan dan akuntansiPT
Ultrajaya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
b. Menyusun laporan rutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
9. MIS (Management Information Sistem)
a. Bertanggun jawab penuh dalam hal penyusunan dan pengendalian sisteminformasi
di PT Ultrajaya.
b. Membantu setiap unit kerja di PT Ultrajaya demi kelancaran penyediaaninformasi
untuk dewan direksi.
10. Engineering
Membantu departemen manfacturing dalam hal pemeliharaan perbaikandan
pengawasan mesin-mesin produksi yang digunakan.
4.1.3. Analisis Eksternal.
a. Pesaing
Walaupun kekuatan persaingan dalam suatu industri tidak persis sama, namun secara
umum , persaingan dalam suatu industri terbentuk dari lima kekuatan pembentuk persaingan.
Dapat dilihat dari bagan yang diambil dari M. Porter :
1. Persaingan berdasarkan substitusi merupakan persaingan dari produk pesaing dari PT
Ultrajaya. Strategi yang dilakukan pada PT Ultrajaya adalah penciptaan nilai tambah
bagi pelanggan melalui pembaharuan kemasan, peningkatan layanan, meyakinkan dan
memberikan keamanan produk – produk PT Ultrajaya kepada pelanggan.
2. Untuk pembeli, diumumkan untuk semua kalangan namun khususnya lebih kepada
para anak-anak dan remaja. Apalagi untuk produk minuman Teh Kotak, banyak sekali
para remaja dan anak-anak yang mengkonsumsi teh.
3. Pemasok untuk PT Ultrajaya dimulai dari bahan baku untuk proses produksi hingga
para investor yang menanakan modalnya di perusahaan ini.
11. 4. Pendatang baru bagi PT Ultrajaya khususnya untuk minuman sejenis produk Teh
Kotak saat ini ada banyak seperti nu green tea, teh gelas, mountea. Karena itu
diperlukan lebih banyak promosi dan penentuan harga agar produk Teh Kotak dapat
tetap bertahan di pasaran walaupun sudah datang banyak pesaiang sejenis.
5. Persaingan antar penjual dalam satu industri minuman berjenis teh sangatlah menjadi
sebuah tantangan untuk PT Ultrajaya dalam memajukan usahanya dan tidak
mengalami kemunduran di dalam melakukan produksi. PT Ultrajaya dituntut mampu
bersaing dengan para kompetitor domestik maupun internasional dengan strategi
improvement layanan kepada para customer yang ada.
12. BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus – terus
menerus membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk makanan dan
minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Untuk melaksanakan hal ini,
PT Ultrajaya telah melakukan investasi yang signifikan dalam aktivitas pemasaran,
teknologi, pengembangan produk dan yang paling penting, distribusi. ketersediaan bahan
baku dan biaya produksi yang tinggi menjadi kelemahan dari perusahaan ini.
Negara ini memiliki populasi besar dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar
biasa. Meningkatnya daya beli konsumen telah membuat produk-produk makanan
menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat luas. Sebagai perusahaan makanan dan
minuman yang terkemuka di Indonesia, PT Ultrajaya berada pada posisi yang sangat
menguntungkan dengan kondisi tersebut.
Walaupun hambatan seperti kebijakan pemerintah, masuknya para pesaing baru,
fluktuasi nilai tukar rupiah,iklim yang dapat menjadikan tumbuhan teh tidak baik, pesaing
produk untuk minuman teh kotak, membuat inovasi baru terhadap produk yang dapat
bersaing dengan perusahaan lain. Dengan keunggulan posisi perusahaan sebagai
pemimpin pasar, peluncuran produk-produk baru untuk mengisi celah pasar yang ada, dan
tekad bulat kami terhadap kualitas terbaik, akan memastikan bahwa perusahaan ini dapat
meraih pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia di masa mendatang.
5.2. SARAN
Diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap perumusan tujuan di mulai dari
visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara
bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Di era globalisasi ini kita harus bertindak cepat dalam menghadapi setiap masalah,
terutama untuk menghadapi permasalahan SDM kita. SDM di Indonesia masih jauh dari
tingkat keefektifan dalam menghadapi era globalisasi. Di Indonesia masih terlalu percaya
pada SDM asing, terutama untuk bisnis bertaraf internasional
Kita sebagai SDM Indonesia tidak boleh hanya tinggal diam dalam menghadapi
tandatangan global ini. Kita tidak boleh kalah saing dengan SDM asing, SDM Indonesia
13. harus lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk-produk yang lebih berkualitas,
jadi kita tidak hanya sebagai manusia yang konsumtif tapi juga produktif SDM di
Indonesia juga harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu utuk bersaing
dalam perdagangan bebas di era globalisasi ini.