1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi Oracle yang digunakan perusahaan untuk mendukung aktivitas operasional dan administrasi perpajakan secara efisien dan efektif. Sistem informasi terintegrasi memungkinkan pembuatan faktur pajak dan bukti pemotongan pajak dalam waktu singkat.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
3. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
DOSEN : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
TENTANG
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
OLEH :
SANDY SETIAWAN
55516120017
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2017
2. Sistem Informasi yang di Implementasi pada perusahaan tempat saya bekerja dan
kelemahan Sistem Informasi yang di implementasikan, yang berkaitan dengan sistem
akuntansi dalam rangka Pengendalian Internal.
Sistem informasi saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam aktivitas bisnis
perusahaan. Dengan adanya sistem informasi yang handal, tentu akan berdampak pada
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan yang tangguh
dan memenangi persaingan yang kompetitif saat ini tentu perusahaan yang memiliki sistem
informasi yang handal.
Adapun sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan tempat saya bekerja
yaitu Oracle. Dengan adanya sistem oracle, sangat memudahkan bagi karyawan salah satunya
di departemen pajak dalam menangani segala administrasi perpajakannya. Contohnya dalam
pembuatan faktur pajak di aplikasi e-faktur, seorang karyawan dapat membuat faktur pajak
secara cepat hanya dengan cara menarik data penjualan yang terutang PPN di sistem oracle,
lalu dari data tersebut disesuaikan dengan format import e-faktur. Jika format sudah benar,
maka data dapat di import ke dalam aplikasi e-faktur untuk dibuatkan faktur pajak. Sebanyak
apapun jumlah faktur pajaknya yang akan dibuat, hanya membutuhkan waktu sekitar 5-15
menitan untuk diimport dan di upload menjadi faktur pajak ke aplikasi e-faktur. Contoh
lainnya juga dalam pembuatan bukti potong pajak penghasilan (PPh), hanya perlu menarik
data pembuatan bukti pemotongan pajak penghasilan (PPh) dari sistem oracle, lalu data dapat
langsung disesuaikan dengan format import e-SPT PPh, setelah data disesuaikan dengan
format yang sesuai maka dapat langsung diimport ke dalam aplikasi e-SPT PPh untuk
dibuatkan bukti pemotongan pajak penghasilan (PPh), berapapun data yang diimport kedalam
aplikasi e-SPT PPh hanya membutuhkan waktu 5-15 menitan. Hal ini dapat dilihat, bahwa
sistem yang ada di perusahaan tempat saya bekerja sangat terintegrasi dengan sistem
perpajakan yang ada, sehingga dapat mendukung aktivitas operasional perusahaan menjadi
lebih efektif dan efisien. Jika pembuatan faktur pajak atau bukti pemotongan dilakukan
secara manual, asumsi waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan 1 buah faktur pajak sekitar 3
menit. Asumsi pembuatan faktur pajak satu hari sekitar 100 buah, maka untuk membuat
faktur pajak 100 buah membutuhkan waktu 300 menit atau sekitar 5 jam. Dengan adanya
sistem informasi yang terintegrated di kantor kami, hanya membutuhkan waktu sekitar 5-15
menitan sebanyak apapun pembuatan faktur pajak dan dengan adanya sistem seperti ini akan
dapat meminimalisir tingkat kesalahan dalam pembuatan faktur pajak maupun bukti
pemotongan pajak penghasilan (PPh). Dari sistem yang dijelaskan diatas terlihat jelas bahwa
3. sistem informasinya dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam mendukung aktivitas
operasional perusahaan. Adapun kelemahan dalam sistem diatas yaitu hasil penarikan data
dari sistem oracle tidak dapat langsung diimport kedalam aplikasi perpajakan yang ada,
karena terdapat beberapa karakter format yang berbeda. Sehingga pengguna harus mengubah
beberapa format tersebut agar dapat diimport ke dalam aplikasi perpajakan (e-Faktur dan e-
SPT PPh).
4. 1. Dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi
Penggunaan teknologi informasi, telah membawa banyak perubahan
organisasional dalam berbagai area, antara lain:
a. Struktur organisasi, otoritas, kekuatan
Sistem Informasi memungkinkan peningkatan produktivitas para manajer,
perluasan pengendalian (banyak karyawan untuk tiap supervisor), dan pengurangan
jumlah manajer serta tenaga ahli. Maka akan semakin sedikit tingkat manajerial yang
akan ada dalam banyak perusahaan, dan akan makin sedikit pula staf manajer operasi.
Hierarki organisasional yang lebih datar akan menghasilkan pengurangan dalam
jumlah total karyawan, rekayasa ulang proses bisnis, peningkatan produktivitas
karyawan, dan kemampuan karyawan di tingkat yang lebih rendah untuk melakukan
pekerjaan di tingkat yang lebih tinggi melalui dukungan sistem informasi.
Perkembangan terbaru dalam sistem terkomputerisasi mengubah struktur kekuatan
dalam perusahaan.
b. Tugas dalam pekerjaan
Sebuah tugas dalam pekerjaan akan berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan
tersebut. Dalam hal ini Sistem Informasi mengubah tugas dalam pekerjaan dan
kumpulan kemampuan. Tanggung jawab pekerjaan penting tidak hanya karena
berkaitan dengan stuktur perusahaan, tetapi juga karena berkaitan dengan kepuasan
karyawan, kompensasi, status, dan produktivitas. Berbagai perubahan dalam tanggung
jawab pekerjaan terjadi ketika restrukturisasi proses bisnis dilakukan, dalam hal ini
diperlukan kemampuan komputer dalam tingkat yang lebih tinggi untuk para pekerja
dan perlunya pelatihan ulang.
c. Jenjang karier karyawan
Peningkatan penggunaan Sistem Informasi dalam perusahaan secara signifikan dan
dapat menimbulkan dampak tidak terduga atas jenjang karier. Telah banyak
profesional berkeahlian tinggi yang telah mengembangkan kemampuan mereka
melalui pengalaman selama bertahun-tahun, memiliki serangkaian posisi yang
menghadapkan mereka pada situasi yang makin sulit dan rumit. Penggunaan e-learning
dan tutorial inteligen dapat menjadi jalan pintas bagi pembelajaran ini karena
memungkinkan pengangkapan dan pengelolaan penggunaan pengetahuan secara lebih
efisien.
5. d. Supervisi
Fakta bahwa pekerjaan seorang karyawan dilakukan secara online dan disimpan
secara elektronik menimbulkan kemungkinan adanya supervisi elektronik yang lebih
besar. Supervisi jarak jauh lebih banyak menekankan pada pekerjaan yang diselesaikan
dan lebih sedikit berkaitan dengan hubungan personal serta politik kantor. Dalam hal
ini internet memiliki potensi untuk meningkatkan supervisi jarak jauh.
e. Pekerjaan manajer
Tugas yang paling penting bagi manajer adalah mengambil keputusan. Sistem
Informasi dapat mengubah cara pengambilan keputusan dibuat, dan akibatnya juga
mengubah pekerjaan para manajer. Bagi para manajer, sistem informasi memberi
mereka waktu untuk keluar dari kantor dan masuk ke lapangan. Mereka juga dapat
meluangkan lebih banyak waktu untuk aktivitas perencanaan. Pengumpulan informasi
untuk pengambilan keputusan kini dapat dilakukan secara lebih cepat melalui mesin
pencari dari internet. Sistem informasi mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
melengkapi tahapan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem informasi juga
dapat mengubah syarat kepemimpinan, contohnya komunikasi langsung yang biasanya
dilakukan dapat digantikan oleh e-mail dan konferensi terkomputerisasi. Hal tersebut
menyebabkan kualitas kepemimpinan yang berkaitan dengan kehadiran fisik akan
berkurang. Kepemimpinan yang efektif dapat dianggap lebih berkaiatan dengan
komunikasi berbasis komputer.
2. Model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang
untuk aplikasi sistem informasi strategis
a. Mendefinisikan dan menggambarkan model rantai nilai
- Rantai nilai adalah rangkaian kegiatan operasi perusahaan dalam industri yang
spesifik.
- Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi.
Kegiatan utama mencakup logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar,
pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan
dukungan meliputi : manajemen infrastruktur, manajemen sumber daya manusia,
teknologi (R&D) dan pengadaan.
6. b. Menjelaskan bagaimana model rantai nilai dapat digunakan untuk
mengidentifikasi peluang untuk sistem informasi
Rantai nilai kegiatan menyoroti model tertentu dalam bisnis di mana strategi
kompetitif terbaik dapat diterapkan dan di mana sistem informasi yang paling mungkin
memiliki dampak strategis. Model ini mengidentifikasi spesifik, titik leverage yang
kritis di mana perusahaan dapat menggunakan teknologi informasi yang paling efektif
untuk meningkatkan posisi kompetitif. model rantai nilai memandang perusahaan
sebagai rangkaian atau rantai kegiatan dasar yang menambahkan margin nilai produk
perusahaan atau jasa.
c. Mendefinisikan web value dan menunjukkan bagaimana hal itu berkaitan
dengan rantai nilai
- Value web adalah kumpulan perusahaan independen yang menggunakan teknologi
informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa untuk pasar secara kolektif.
- Kaitan antara web value dengan rantai nilai adalah seperti yang telah kita ketahui
yang bahwa rantai nilai adalah serangkaian kegiatan dalam suatu organisasi,
supaya rantai nilai ini berjalan dengan baik maka dibutuhkan web value atau
menggunakan teknologi informasi yang bisa mendukung jalannya rantai nilai.
Sehingga kegiatan operasional dari suatu organisasi dapat berjalan secara efektif
dan efesian.
d. Menjelaskan bagaimana web nilai membantu peluang bisnis identifiy untuk
sistem informasi strategis.
Value web dapat membantu mengidentifikasi peluang bisnis untuk sistem informasi
strategis karena value web adalah sutu tempat di mana perusahaan dapat membrowsing
data/informasi.
e. Menggambarkan bagaimana internet telah mengubah kekuatan kompetitif dan
keunggulan kompetitif.
Dengan adanya kekuatan internet, persaingan bisnis saat ini menjadi semakin
kompetitif. Teknologi internet dapat digunakan oleh perusahaan mana pun, yang
memudahkan dalam bersaing pada harga dan juga untuk memasuki pasar, terutama
bagi pesaing baru. Internet juga dapat meningkatkan kekuatan menawar dari pelanggan
yang dapat dengan cepat menemukan penyedia berbiaya terendah pada Web.
7. 3. Sistem informasi membantu bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif
Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal
yang tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan
kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di
dalam pasar.
Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topic keunggulan kompetitif. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa
perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan
perusahaan. Perusahaan mencintakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter
sebagai aktifitas nilai.
Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung :
1. Aktifitas nilai utama ditunjukan pada lapisan bagian bawah dan meliputi logistic input
yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
2. Aktifitas nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian atas mencakup infrastruktur
perusahaan bentuk organisasi yang secara umum akan mempengaruhi seluruh aktivitas
utama. Selain itu, tiga aktivitas akan mempengaruhi aktifitas utama secara terpisah
maupun dalam bentuk terkombinasi, yaitu manajemen sumber daya manusia,
pengembang teknologi, dan pengadaan.
Memperluas Ruang Lingkup Nilai
Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan
rantai nilai perusahaan ke rantai nilai orgaisasi lain, kaitan seperti ini dapt menghasilkan
suatu system interorganisasional (interorganizational system – IOS). Sebuah perusahaan
dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan
mengimplementasikan system yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.
Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan strategi, taktis,
maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan strategis
dalam sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam
mendapatkan keunggulan strategisnya.
8. a. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam
membentuk operasi perusahaan. System informasi dapat digunakan untuk menciptakan
suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan
untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar.
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa
cara secara fundamental. Pertama, akses yang ada saat ini bias dilakukan melalui
peranti lunak computer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan
penyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak
pelaporan standar dari vendor luar atau memperkerjakan perusahaan luar untuk
merancang dan mengembangkan suatu system pelapor baru.
b. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan Mendapatkan keunggulan taktis ketika perusahaan tersebut
mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya.
Asumsi bahwa seorang ingin membeli kertas computer senilai $150 dari perusahaan
anda. Pembalian alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan system informasi mencatat
bahwa pelanggan tersebut telah melakukan pembelian dengan total niali $800
sepanjang bulan ini dan terdapat potongan harga sebesar 5 persen atas harga pembelian
di atas $1000 untuk setiap bulan. Pembelian yang dilakukan pada masa lalu ditambah
pembelian saat ini sebesar $950, hanya berada sedikit dibawah jumlah yang akan
memicu diberikan potongan harga.
c. Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi
dan proses sehari hari. Disinilah system informasi akan berinteraksi secara dengan
proses. Suatu situs Web yang menginat pelanggan dan presensi mereka dari transaksi
masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki
cookies, file file berisi informasi yang terdapat di dalam computer pengguna, yang
dapat menyimpan nomor akun, kata sandi,dan informasi lain yang berhubungan
dengan transaksi pengguna. Data yang dimasukan pengguna lemungkinan besar akan
lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka
tidak akan terjadi kesalah pahaman di dalam komunikasi.
9. Berikut ini contoh Keunggulan Kompetitif dalam penggunaan Sistem Informasi :
PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang masuk bersama dengan
teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa lonceng kematian bagi dua
perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet dianggap akan memakan pasar PT
Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos Indonesia di komunikasi melalui pos.
Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil mengelola dan memanfaatkan informasi
disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut dengan baik, datangnya
perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul kekuatan
informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan perubahan-
perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang mereka
tawarkan. PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet
bagi pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur administrasi
yang rumit sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa langsung diakses seperti
menelepon biasa. Jasa lainnya adalah penyediaan jaringan komunikasi broadband untuk
kawasan tertentu yang bisa digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan kabel
(bukan dial up). Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT
Telkom juga menawarkan jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang
menawarkan pulsa jauh lebih murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi
bergerak. Sedangkan PT Pos Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti
wasantara-net (jasa layanan internet provider), pengiriman kartu pos digital, serta
pengiriman surat dan barang yang ditunjang dengan jaringan elektronik yang telah
dibangun oleh PT Pos untuk menyosong masa depan menjadi perusahaan kelas dunia.
4. Tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis, yaitu :
1. Tantangan investasi sistem informasi
Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi
perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang
kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu
tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa
perusahaan mereka benar-benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka
keluarkan untuk sistem informasi.
2. Tantangan stratejik bisnis
- Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang
penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset
10. komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk
bekerja.
- Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan
organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.
- Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas yang
asli, dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan desain
ulang. Merekan harus membuat perubahan fundamental dan perilaku pengelolaan
(manajer), membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan krja yang
kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang modelnya
tidak efisien.
3. Tantangan globalisasi
- Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi
global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual produk
di berbagai negara yang berbeda.
- Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka bisnis
harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi, menciptakan
akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis
transnasional.
4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi
- Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi
yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi
strategi dan pelaksanaan bisnisnya.
- Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus, banyak
perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi
mereka.
5. Tantangan tanggungjawab dan pengawasan: etika dan pengawasan.
- Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka
juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti ancaman ke
individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang
berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan.
- Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan terinformasi
yang sensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi sampai ke yang
negatif.