SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Dhammakhanda dalam Tipitaka
Isi dari Tipitaka :
a. Vinaya Pitaka : Keranjang yang berisi disiplin
untuk para Bhikkhu dan Bhikkhuni, jumlah
21.000. Dhammakhandha (pokok Dhamma).
b. Sutta Pitaka : Keranjang yang berisi khotbah,
jumlah 21.000 Dhammakhandha.
c. Abhidhamma Pitaka : Keranjang yang berisi
uraian mengenai filsafat, metafisika, dan ilmu
jiwa Buddha Dhamma, berjumlah 42.000
Dhammakkhandha.
7 kitab suci bagian abhidhamma
7 kitab:
1. Dhammasangani : menguraikan perincian Paramattha Dhamma, yaitu
etika / sari batin.
2. Vibhanga : Pembagian Paramattha dhamma yang terdapat dalam buku
Dhammasangani
3. Dhatukatha : Menguraikan unsur-unsur batin dari Paramattha Dhamma.
4. Puggalapannatti : Menguraikan tentang pannatti, puggala dan
paramattha.
5. Kathavatthu : Menguraikan paramattha Dhamma dalam bentuk tanya
jawab.
6. Yamaka : Menguraikan Paramattha Dhamma secara berpasangan (tanya
jawab).
7. Patthana : Menguraikan dua puluh empat paccaya (hubungan –
hubungan antara batin dan jasmani)
Arti Abhidhammatthasangaha
• Abhi : halus, tinggi, luas
• Dhamma : pelajaran dari sang Buddha
• Attha : inti sari
• San : singkatan
• Gaha : gabungan
Singkatan dari gabungan inti sari abhidhamma
pitaka
Perbedaan Paramatha dan Pannati
• Paramatha dhamma adalah kebenaran
tertinggi/ mutlak. Contoh : nama rupa
• Pannatti dhamma adalah kebenaran biasa
yang di buat atau di berikan sebutan untuk
mempermudah proses identifikasi. Contoh
nama benda, nama orang, dll.
Perbedaan Sankhata dan asankhata
• Sankhata : bersyarat
Tampak timbul, berlangsung dan padam.
Terdiri dari citta, cetasika, dan rupa
• Asankhata : tidak bersyarat
Tidak timbul, tidak berlangsung dan tidak
padam.
Terdiri dari nibbana
Pengertian Citta 89-121
Arammanam Cintetiti : Cittam
“ Keadaan yang mengetahui obyek,yang selalu
menerima obyek. Keadaan itu disebut
“kesadaran / pikiran”
Pembagian Citta / kesadaran / pikiran
1. Kamavacara citta: 54 bulatan
2. Rupavacara citta : 15 bulatan
3. Arupavacara citta : 12 bulatan
4. Lokuttara citta : 8-40 bulatan +
89/ 121 bulatan
Perbedaan sahetuka dan ahetuka
kiriya citta
• Sahetuka citta adalah kesadaran yang memiliki
akar.
Ada 2 macam:
Akusala sahetuka citta : akusala citta 12
Kusala sahetuka citta : total 59-91
Sahetuka kiriya citta : maha kiriya citta 8, mahagatta
kiriya citta 9 total 17 citta
• Ahetuka citta adalah kesadaran tanpa akar
Ahetuka citta ada 18.
Ahetuka kiriya citta hanya 3
Citta yang menimbulkan senyum
Arahat
• Ada 5 citta yaiti:
Somanassa hasituppada citta 1
Dan
Somanassa maha kiriya citta 4
17 citta vithi /getar kesadaran
1. Atita bhavanga : seperti orang yang tidur
nyenyak atau orang yang tidak bereaksi pada
rangsangan obyek dari luar/ dalam.
2. Bhavanga calana : rangsangan bergetar karena
adanya obyek/rangsangan.
3. Bhavangan paccheda : menangkap obyek baru.
A
B
B
C
B
P
P
D
P
V
S
C
S
R
V
P
J
A
J
A
J
A
J
A
J
A
J
A
J
A
T
R
T
R
4. Pancadvara : mengarah pada lima pintu
indera.
5. Pancavinnana : lima kesadaran.
6. Sampaticchana : kesadaran penerima
7. Santirana : kesadaran memeriksa obyek
8. Votthapana : kesadaran memutuskan
9. Javana : dorongan / impuls
10. Tadarammana : kesadaran mencatat atau
menerima atau merekam.
17 citta vithi
3 jalan menimbulkan kebijaksanaan
1. Sutamaya panna : panna yang timbul dari
mendengar dan belajar.
2. Cintamaya panna : panna yang timbul dari
pemikiran / penyelidikan.
3. Bhavanamaya panna : panna yang timbul
dari melaksanakan vipassana.
3 Obyek dalam maranasanna vitthi
1. Kamma arammana (obyek kamma) : saat
menjelang ajal terkenang akan perbuatan baik/
buruk yang dilakukan.
2. Kamma nimitta arammana (obyek bayangan
kamma) : Teringat akan alat yang dipakai dalam
melaksanakan kusala atau akusala kamma.
3. Gati Nimitta arammana (obyek simbol kamma) :
Terlihat simbol yang akan membawa pergi ke
alam kebahagiaan atau menyedihkan.
4 sifat cetasika
1. Ekuppâda : Timbul bersama Citta
2. Ekanirodha : Padam bersama
Citta
3. Ekâlambanâ : Memiliki obyek sama
dengan Citta
4. Ekavatthuka : Pemakaian obyek
sama dengan Citta
Cetasika 52 dalam aniyata dan niyata
yogi
• Aniyata yogi cetasika ada 11
Cetasika bersekutu sewaktu waktu dan tidak
tetap
• Niyatayogi cetasika ada 41
Cetasika bersekutu sewaktu waktu dan tetap
Aniyatayogi cetasika
Cetasika yang bersekutu tidak tetap dan
sewaktu-waktu (11 cetasika)
1. Nanakadaci : bersekutu sewaktu-waktu dan
satu persatu
2. Sahakadaci : bersekutu sewaktu-waktu dan
bersama
3. Kadaci : bersekutu sewaktu- waktu dan
sendiri / tidak berkelompok.
Aniyatayogi cetasika
1. Mana (kadaci )
2. Issa, macchariya, Kukkucca (nanakadaci)
3. Thina dan middha (saha kadaci)
4. Virati 3 (nanakadaci dan niyata ekato)
5. Appamanna 2 (nanakadaci)
Pemahaman
• Issa, macchariya, kukkucca adalah kelompok dosa
cetasika, namum mereka tidak muncul bersama
umumnya hanya muncul bersama pemimpinnya
yaitu dosa.
• Seperti seorang ayah dengan ketiga anaknya yang
ingin pergi ketempat berbeda. Maka ayahnya
akan bersama anaknya satu persatu. Ketiga anak
tidak bersama.
• Demikian pula dengan virati 3 dan appamanna 2.
5 macam pengupasan rupa
1. Rupa samuddesa : pengupasan secara singkat
dari rupa
2. Rupa vibhanga : pengupasan secara luas dari
rupa.
3. Rupa samutthana : pengupasan asal mula dari
rupa
4. Rupa kalapa : pengupasan rupa yang timbul
secara kelompok
5. Rupa pavatti : pengupasan timbul dan
padamnya rupa menurut urutan.
Nipphana dan aniphana rupa
1. Nipphana Rupa 18
18 materi yang sudah telah jadi sendiri,
(timbul sejak dalam kandungan)
2. Anipphana Rupa 10
10 materi yang belum jadi dan harus
menumpangi Nipphana Rupa
Rangkuman Nipphana Rupa 18
• Maha Bhuta Rupa 4 ( 4 Unsur dasar yang
besar)
• Pasada Rupa 5 (5 Landasan Indera)
• Visaya Rupa 4-7 ( 4 – 7 obyek Indera)
• Bhava Rupa 2 ( 2 Unsur Kelamin)
• Hadaya Rupa (Unsur Hati)
• Jivita rupa (Unsur kehidupan)
• Ahara Rupa (Unsur makanan)
Rangkuman Nipphana Rupa 18
• Pathavi (Padat /
tanah)
• Apo (Cair / air)
• Tejo (Panas / api)
• Vayo (Gerak /angin)
• Cakkhu Pasada (Mata)
• Sota pasada (Telinga)
• Ghana pasada
(Hidung)
• Jivha Pasada (Lidah)
• Kaya pasada (Jasmani)
• Rupa rammana /Bentuk
• Sadda rammana /Suara
• Gandha rammana /Bau
• Rasa rammana /Rasa
• Itthi bhava (Betina / wanita)
• Purisa bhava (Jantan / laki-laki)
• Hadaya vatthu /Hati sanubari
• Jivitindriya /Unsur kehidupan
• Ahara /Makanan
Anipphana Rupa 10
1. Paricchedarupa 1 : Akasa (unsur ruangan)
2. Vinnati Rupa 2 :Unsur isyarat
a. Kaya vinnati : isyarat dengan gerakan badan
b. Vaci vinnati : isyarat dgn kata-kata
3. Vikara Rupa 3-5 : Unsur gaya
a. Lahuta : gaya ringan
b. Muduta : gaya menurut
c. Kammanata : gaya menyesuaikan diri
4. Lakkhana Rupa 4 :
a. Upacaya : Sempurna
b. Santati : Unsur bergantung terus
c. Jarata : Kelapukan
d. Aniccata : Tidak kekal
Rupa samuttha 4
1. Kamma samutthana : kamma yang menjadi
asal mula menimbulkan Rupa.
2. Citta samutthana : Pikiran yang menjadi asal
mula menimbulkan Rupa
3. Utu Samutthana : Temperatur / suhu yang
menjadi asal mula menimbulkan Rupa.
4. Ahara Samutthana : Sari makanan yang
menjadi asal mula menimbulkan Rupa.
Kamma samutthana
• Perbuatan yang menjadi asal mula
menimbulkan Rupa adalah Kamma 25.
• Kamma 25 :
1. Akusala citta 12 (perbuatan yang buruk)
2. Mahakusala citta 8 (perbuatan yang baik)
3. Rupa vacara kusala citta 5 (kesadaran /
pikiran baik yang mencapai Rupa Jhana)
Kamma samutthana
• Kamma Samutthana menyebabkan
Kammajarupa.
• Kammajarupa 18 :Pasti (Ekanta) Tidak Pasti (Anekanta)
Pasadarupa 5 (Landasan Mata,
Telinga, Hidung, Lidah,
Jasmani)
Mahabhuta rupa 4 (Padat,
Cair, Panas, Gerak)
Bhavarupa 2 ( laki-laki dan
wanita)
Gocararupa 3 (Bentuk, Bau,
Rasa)
Jivitarupa 1 (unsur kehidupan
jasmani)
Ahararupa (makanan)
Hadayarupa 1(Unsur hati
sanubari)
Paricchedarupa 1 ( unsur dr
ruangan)
Citta samutthana
1. Pikiran yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa
adalah citta 75 bulatan (tidak termasuk
Dvipancavinnana citta 10, Arupa vipaka 4)
2. Citta 75 bulatan :
a.akusala citta 12 (pikiran yang buruk)
b.ahetuka citta 8 (18-10)
c. kamavacara sobhana citta 24 (berkelana di kama
bhumi)
d. Rupavacara citta 15 (mencapai obyek dr rupa jhana)
e. arupavacara 8 (12-4)
f. lokuttara citta 8-40
Citta samutthana
• Citta Samutthana menyebabkan Cittajarupa.
• Cittajarupa 15 adalah 15Rupa yang timbul dari
pikiran :
Pasti (Ekanta) Tidak Pasti (Anekanta)
Kayavinnattirupa (unsur
isyarat dengan badan)
Avinibbhoga rupa 8 : padat,
cair, panas, gerak, warna,
suara, bau, makanan)
Vacivinnattirupa (unsur isyarat
dengan perkataan)
Paricchedarupa 1 ( unsur dr
ruangan)
Vikararupa 3 (gaya ringan,
menurut, dan menyesuaikan
diri)
Saddarupa 1 ( suara)
Utu Samutthana
:Temperatur / suhu yang menjadi asal mula
menimbulkan Rupa adalah Tejo dhatu (Api /
panas)
Cat : api (unha tejo), dingin (sita tejo)
Yang menimbulkan rupa adalah bagian dalam
(ajjhatta utu) dan bagian luar (bahinddha utu)
Utujarupa 13 adalah 13 rupa yang timbul dari
utu / tejo.
Utu samutthana
• Utu Samutthana menyebabkan Utujarupa.
• Utujarupa 13
Pasti (Ekanta) Tidak Pasti (Anekanta)
Tdk ada Avinibbhoga rupa 8 : padat,
cair, panas, gerak, warna,
suara, bau, makanan)
Paricchedarupa 1 ( unsur dr
ruangan)
Vikararupa 3 (gaya ringan,
menurut, dan menyesuaikan
diri)
Saddarupa 1 ( suara)
Ahara Samutthana
Sari makanan yang menjadi asal mula
menimbulkan Rupa
Aharajarupa 12 : 12 rupa yang timbul dari
makanan.
Pasti (Ekanta) Tidak Pasti (Anekanta)
Tidak ada Avinibbhoga rupa 8 : padat,
cair, panas, gerak, warna,
suara, bau, makanan)
Paricchedarupa 1 ( unsur dr
ruangan)
Vikararupa 3 (gaya ringan,
menurut, dan menyesuaikan
diri)
Rangkuman singkat
• Rupa yang timbul dari kamma disebut kamma jarupa
berjumlah 18 rupa.
(Kammasamutthana 25 = kammajarupa 18)
• Rupa yang timbul dari citta disebut cittajarupa berjumlah
15 rupa.
(Cittasamutthana 75 = cittajarupa 15)
• Rupa yang timbul dari utu disebut utujarupa berjumlah 13
rupa.
(Utusamutthana 1 = utujarupa 13)
• Rupa yang timbul dari ahara disebut ahara jarupa
berjumlah 12 rupa.
(aharasamutthana 1 = aharajarupa 12)
Citta cetasika adalah nama dhamma,
nibbana juga nama dhamma, tapi
nibbana bukan nama khandha
Rupa : rupadhamma ; rupakhanda
Nama : arupadhamma ; namadhamma ;
namakhanda
Nibbana : arupadhamma ; namadhamma ;
khanda vimutti (terbebas dari khanda)
Suddhavasa 5
1. Aviha =tahan lama =saddhindriya
2. Atappa = tentram = viriyindriya
3. Suddassa= indah = satindriya
4. Suddassi= konsentrasi/ pandangan terang=
samadhindriya
5. Akanittha=luhur= pannindriya
Putthujana di Arupa tidak dapat
mencapai Magga phala
• Karena untuk merealisasi kesucian harus
mengamati nama dan rupa, sebelum
mencapai sotapatti phala seseorang belum
menuntaskan pengamatan rupa, maka jika
lahir di arupa alam yang tidak mempunyai
rupa, mereka tidak bisa menyelesaikannya
sehingga tidak mampu menembus kebenaran.
Ariya puggala tidak lahir di asannasatta
• Asannasatta adalah alam tanpa pencerapan
atau batin. Kesucian harus diraih dengan
pengamatan pada batin dan jasmani. Sehingga
dengan tanpa batin tidak akan mampu
mengamati proses batin itu sendiri. Otomatis
jika terlahir di asannasatta tidak mampu
menembus kebenaran.
Kamma berdasarkan fungsi (kicca):
Kamma fungsi
Janaka Kamma Kamma Penghasil
Upatthambaka Kamma Kamma Membantu/Pendorong
Upapilaka Kamma Kamma Menekan
Upaghataka Kamma Kamma Memotong
Tayo adha dalam paticcasamuppada
• Atita addha: avijja sankhara
• Paccupana addha : Vinnana, NR, Salayatana,
Phassa, Vedana, Tanha, Upadana, Bhava
• Anagata adha :Jati ,jara- marana
Dvi mulani dengan 3 bhava
• Bhava 3 :
1. Kama bhava
2. Rupa bhava
3. Arupa bhava
dvemulani : avijja dan tanha
Merupakan akar dari dukkha vatta (lingkaran
penderitaan yaitu : bhava 3
Pemahaman Nibbana
• Bebas dari kala (atita, paccupana, anagata)
:kalavimutti
• Asankhata dhamma (keadaan tak bersyarat)
1. Saupadisesa : padamnya kilesa secara total,
tetapi pancakhanda masih ada.
2. Anupadisesa : padamnya kilesa secara total
dan padamnya pancakhanda
Nibbana 3
1. Animitta : keadaan nibbana yang terbebas
dari obyek bayangan.
2. Appanihita : keadaan nibbana yang terbebas
dari obyek keinginan.
3. Sunnata nibbana : keadaan nibbana yang
terbebas dari kiklesa dan khanda 5, tidak ada
apa-apa yang tertinggal, habis, kosong.
Penjelasan
Animitta nibbana : vipassana melihat anicca,
memusatkan pikiran pada anicca, mencapai
magga dan phala dan ada nibbana sebagai
obyek. (hasil masa lampau dr kekuatan sila)
Appanihita nibbana
Appanihita nibbana : vipassana melihat dukkha
memusatkan pikiran pada dukkha, mencapai
magga dan phala dan ada nibbana sebagai
obyek. (hasil masa lampau dr kekuatan
samadhi)

More Related Content

What's hot

PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHAPENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHAEmilia Wati
 
Jalan utama berunsur delapan
Jalan utama berunsur delapanJalan utama berunsur delapan
Jalan utama berunsur delapanRuby Santamoko
 
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha 45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha STAB dharma widya
 
dhammacakkappavattana sutta
 dhammacakkappavattana sutta dhammacakkappavattana sutta
dhammacakkappavattana suttaRuby Santamoko
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okIstna Zakia Iriana
 
upacara dalam agama buddha
upacara dalam agama buddhaupacara dalam agama buddha
upacara dalam agama buddhaRuby Santamoko
 
Ppt part 5 puja pab sma tmi
Ppt part 5 puja pab sma tmi Ppt part 5 puja pab sma tmi
Ppt part 5 puja pab sma tmi tiyo noiss
 
Pengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisiPengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisimettadewi wong
 
Presentasi agama buddha
Presentasi agama buddhaPresentasi agama buddha
Presentasi agama buddhaAgus Santoso
 
Indian philosophy -Vaisesika School of thought
Indian philosophy -Vaisesika School of thoughtIndian philosophy -Vaisesika School of thought
Indian philosophy -Vaisesika School of thoughtPavithra L N
 
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12Medicherla Kumar
 
Akhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri
Akhlak Terpuji Kepada Diri SendiriAkhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri
Akhlak Terpuji Kepada Diri SendiriInsan Cendikia6f
 
Doctrine of Mahavira
Doctrine of MahaviraDoctrine of Mahavira
Doctrine of Mahavirabahubali1611
 

What's hot (20)

PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHAPENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
 
Jalan utama berunsur delapan
Jalan utama berunsur delapanJalan utama berunsur delapan
Jalan utama berunsur delapan
 
Citta(pikiran)
Citta(pikiran)Citta(pikiran)
Citta(pikiran)
 
empat kebenaran mulia
empat kebenaran muliaempat kebenaran mulia
empat kebenaran mulia
 
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha 45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
 
dhammacakkappavattana sutta
 dhammacakkappavattana sutta dhammacakkappavattana sutta
dhammacakkappavattana sutta
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Lec5. cetasika
Lec5. cetasikaLec5. cetasika
Lec5. cetasika
 
tipitaka
 tipitaka tipitaka
tipitaka
 
Kekuatan paritta
Kekuatan parittaKekuatan paritta
Kekuatan paritta
 
mahali sutta
mahali suttamahali sutta
mahali sutta
 
upacara dalam agama buddha
upacara dalam agama buddhaupacara dalam agama buddha
upacara dalam agama buddha
 
Ppt part 5 puja pab sma tmi
Ppt part 5 puja pab sma tmi Ppt part 5 puja pab sma tmi
Ppt part 5 puja pab sma tmi
 
Pengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisiPengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisi
 
Tilakkhana
TilakkhanaTilakkhana
Tilakkhana
 
Presentasi agama buddha
Presentasi agama buddhaPresentasi agama buddha
Presentasi agama buddha
 
Indian philosophy -Vaisesika School of thought
Indian philosophy -Vaisesika School of thoughtIndian philosophy -Vaisesika School of thought
Indian philosophy -Vaisesika School of thought
 
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
 
Akhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri
Akhlak Terpuji Kepada Diri SendiriAkhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri
Akhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri
 
Doctrine of Mahavira
Doctrine of MahaviraDoctrine of Mahavira
Doctrine of Mahavira
 

Similar to Pengayaan abhidhamma (2)

Similar to Pengayaan abhidhamma (2) (20)

Melihat kedalam
Melihat kedalamMelihat kedalam
Melihat kedalam
 
ambhata sutta
ambhata suttaambhata sutta
ambhata sutta
 
.empat kebenaran mulia
.empat kebenaran mulia.empat kebenaran mulia
.empat kebenaran mulia
 
samanaphala, kutadanta, khevadha
samanaphala, kutadanta, khevadhasamanaphala, kutadanta, khevadha
samanaphala, kutadanta, khevadha
 
mahasihanada sutta
mahasihanada suttamahasihanada sutta
mahasihanada sutta
 
Ppaticca Samuppada
Ppaticca SamuppadaPpaticca Samuppada
Ppaticca Samuppada
 
Samadhi
SamadhiSamadhi
Samadhi
 
s i l a
 s i l a s i l a
s i l a
 
Menekan keserakahan
Menekan keserakahanMenekan keserakahan
Menekan keserakahan
 
Bodhisatta
BodhisattaBodhisatta
Bodhisatta
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun India
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun India
 
Citta: Kesadaran berpikir: keadaan yang mengetahui objek
Citta: Kesadaran berpikir: keadaan yang mengetahui objekCitta: Kesadaran berpikir: keadaan yang mengetahui objek
Citta: Kesadaran berpikir: keadaan yang mengetahui objek
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
 
Pengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta NikayaPengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta Nikaya
 
Tamadun india
Tamadun indiaTamadun india
Tamadun india
 
Modul Panca Indera
Modul Panca InderaModul Panca Indera
Modul Panca Indera
 
Agama a3 Bodhisatta part 1
Agama a3 Bodhisatta part 1Agama a3 Bodhisatta part 1
Agama a3 Bodhisatta part 1
 
Bab 1 bg
Bab 1 bgBab 1 bg
Bab 1 bg
 
Tilakkhana
TilakkhanaTilakkhana
Tilakkhana
 

More from Ruby Santamoko

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdfRuby Santamoko
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfRuby Santamoko
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptRuby Santamoko
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxRuby Santamoko
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxRuby Santamoko
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxRuby Santamoko
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxRuby Santamoko
 

More from Ruby Santamoko (20)

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
 
3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdf
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
 
mind & matter.ppt
mind & matter.pptmind & matter.ppt
mind & matter.ppt
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.ppt
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
pelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.pptpelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.ppt
 
mengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptxmengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptx
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptx
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptx
 
podomoro.pdf
podomoro.pdfpodomoro.pdf
podomoro.pdf
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
 
canki sutta.pptx
canki sutta.pptxcanki sutta.pptx
canki sutta.pptx
 
Bea cukai
Bea cukaiBea cukai
Bea cukai
 

Recently uploaded

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 

Recently uploaded (13)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 

Pengayaan abhidhamma (2)

  • 1. Dhammakhanda dalam Tipitaka Isi dari Tipitaka : a. Vinaya Pitaka : Keranjang yang berisi disiplin untuk para Bhikkhu dan Bhikkhuni, jumlah 21.000. Dhammakhandha (pokok Dhamma). b. Sutta Pitaka : Keranjang yang berisi khotbah, jumlah 21.000 Dhammakhandha. c. Abhidhamma Pitaka : Keranjang yang berisi uraian mengenai filsafat, metafisika, dan ilmu jiwa Buddha Dhamma, berjumlah 42.000 Dhammakkhandha.
  • 2. 7 kitab suci bagian abhidhamma 7 kitab: 1. Dhammasangani : menguraikan perincian Paramattha Dhamma, yaitu etika / sari batin. 2. Vibhanga : Pembagian Paramattha dhamma yang terdapat dalam buku Dhammasangani 3. Dhatukatha : Menguraikan unsur-unsur batin dari Paramattha Dhamma. 4. Puggalapannatti : Menguraikan tentang pannatti, puggala dan paramattha. 5. Kathavatthu : Menguraikan paramattha Dhamma dalam bentuk tanya jawab. 6. Yamaka : Menguraikan Paramattha Dhamma secara berpasangan (tanya jawab). 7. Patthana : Menguraikan dua puluh empat paccaya (hubungan – hubungan antara batin dan jasmani)
  • 3. Arti Abhidhammatthasangaha • Abhi : halus, tinggi, luas • Dhamma : pelajaran dari sang Buddha • Attha : inti sari • San : singkatan • Gaha : gabungan Singkatan dari gabungan inti sari abhidhamma pitaka
  • 4. Perbedaan Paramatha dan Pannati • Paramatha dhamma adalah kebenaran tertinggi/ mutlak. Contoh : nama rupa • Pannatti dhamma adalah kebenaran biasa yang di buat atau di berikan sebutan untuk mempermudah proses identifikasi. Contoh nama benda, nama orang, dll.
  • 5. Perbedaan Sankhata dan asankhata • Sankhata : bersyarat Tampak timbul, berlangsung dan padam. Terdiri dari citta, cetasika, dan rupa • Asankhata : tidak bersyarat Tidak timbul, tidak berlangsung dan tidak padam. Terdiri dari nibbana
  • 6. Pengertian Citta 89-121 Arammanam Cintetiti : Cittam “ Keadaan yang mengetahui obyek,yang selalu menerima obyek. Keadaan itu disebut “kesadaran / pikiran”
  • 7. Pembagian Citta / kesadaran / pikiran 1. Kamavacara citta: 54 bulatan 2. Rupavacara citta : 15 bulatan 3. Arupavacara citta : 12 bulatan 4. Lokuttara citta : 8-40 bulatan + 89/ 121 bulatan
  • 8.
  • 9. Perbedaan sahetuka dan ahetuka kiriya citta • Sahetuka citta adalah kesadaran yang memiliki akar. Ada 2 macam: Akusala sahetuka citta : akusala citta 12 Kusala sahetuka citta : total 59-91 Sahetuka kiriya citta : maha kiriya citta 8, mahagatta kiriya citta 9 total 17 citta • Ahetuka citta adalah kesadaran tanpa akar Ahetuka citta ada 18. Ahetuka kiriya citta hanya 3
  • 10. Citta yang menimbulkan senyum Arahat • Ada 5 citta yaiti: Somanassa hasituppada citta 1 Dan Somanassa maha kiriya citta 4
  • 11. 17 citta vithi /getar kesadaran 1. Atita bhavanga : seperti orang yang tidur nyenyak atau orang yang tidak bereaksi pada rangsangan obyek dari luar/ dalam. 2. Bhavanga calana : rangsangan bergetar karena adanya obyek/rangsangan. 3. Bhavangan paccheda : menangkap obyek baru. A B B C B P P D P V S C S R V P J A J A J A J A J A J A J A T R T R
  • 12. 4. Pancadvara : mengarah pada lima pintu indera. 5. Pancavinnana : lima kesadaran. 6. Sampaticchana : kesadaran penerima 7. Santirana : kesadaran memeriksa obyek 8. Votthapana : kesadaran memutuskan 9. Javana : dorongan / impuls 10. Tadarammana : kesadaran mencatat atau menerima atau merekam. 17 citta vithi
  • 13. 3 jalan menimbulkan kebijaksanaan 1. Sutamaya panna : panna yang timbul dari mendengar dan belajar. 2. Cintamaya panna : panna yang timbul dari pemikiran / penyelidikan. 3. Bhavanamaya panna : panna yang timbul dari melaksanakan vipassana.
  • 14. 3 Obyek dalam maranasanna vitthi 1. Kamma arammana (obyek kamma) : saat menjelang ajal terkenang akan perbuatan baik/ buruk yang dilakukan. 2. Kamma nimitta arammana (obyek bayangan kamma) : Teringat akan alat yang dipakai dalam melaksanakan kusala atau akusala kamma. 3. Gati Nimitta arammana (obyek simbol kamma) : Terlihat simbol yang akan membawa pergi ke alam kebahagiaan atau menyedihkan.
  • 15. 4 sifat cetasika 1. Ekuppâda : Timbul bersama Citta 2. Ekanirodha : Padam bersama Citta 3. Ekâlambanâ : Memiliki obyek sama dengan Citta 4. Ekavatthuka : Pemakaian obyek sama dengan Citta
  • 16. Cetasika 52 dalam aniyata dan niyata yogi • Aniyata yogi cetasika ada 11 Cetasika bersekutu sewaktu waktu dan tidak tetap • Niyatayogi cetasika ada 41 Cetasika bersekutu sewaktu waktu dan tetap
  • 17. Aniyatayogi cetasika Cetasika yang bersekutu tidak tetap dan sewaktu-waktu (11 cetasika) 1. Nanakadaci : bersekutu sewaktu-waktu dan satu persatu 2. Sahakadaci : bersekutu sewaktu-waktu dan bersama 3. Kadaci : bersekutu sewaktu- waktu dan sendiri / tidak berkelompok.
  • 18. Aniyatayogi cetasika 1. Mana (kadaci ) 2. Issa, macchariya, Kukkucca (nanakadaci) 3. Thina dan middha (saha kadaci) 4. Virati 3 (nanakadaci dan niyata ekato) 5. Appamanna 2 (nanakadaci)
  • 19. Pemahaman • Issa, macchariya, kukkucca adalah kelompok dosa cetasika, namum mereka tidak muncul bersama umumnya hanya muncul bersama pemimpinnya yaitu dosa. • Seperti seorang ayah dengan ketiga anaknya yang ingin pergi ketempat berbeda. Maka ayahnya akan bersama anaknya satu persatu. Ketiga anak tidak bersama. • Demikian pula dengan virati 3 dan appamanna 2.
  • 20. 5 macam pengupasan rupa 1. Rupa samuddesa : pengupasan secara singkat dari rupa 2. Rupa vibhanga : pengupasan secara luas dari rupa. 3. Rupa samutthana : pengupasan asal mula dari rupa 4. Rupa kalapa : pengupasan rupa yang timbul secara kelompok 5. Rupa pavatti : pengupasan timbul dan padamnya rupa menurut urutan.
  • 21. Nipphana dan aniphana rupa 1. Nipphana Rupa 18 18 materi yang sudah telah jadi sendiri, (timbul sejak dalam kandungan) 2. Anipphana Rupa 10 10 materi yang belum jadi dan harus menumpangi Nipphana Rupa
  • 22. Rangkuman Nipphana Rupa 18 • Maha Bhuta Rupa 4 ( 4 Unsur dasar yang besar) • Pasada Rupa 5 (5 Landasan Indera) • Visaya Rupa 4-7 ( 4 – 7 obyek Indera) • Bhava Rupa 2 ( 2 Unsur Kelamin) • Hadaya Rupa (Unsur Hati) • Jivita rupa (Unsur kehidupan) • Ahara Rupa (Unsur makanan)
  • 23. Rangkuman Nipphana Rupa 18 • Pathavi (Padat / tanah) • Apo (Cair / air) • Tejo (Panas / api) • Vayo (Gerak /angin) • Cakkhu Pasada (Mata) • Sota pasada (Telinga) • Ghana pasada (Hidung) • Jivha Pasada (Lidah) • Kaya pasada (Jasmani) • Rupa rammana /Bentuk • Sadda rammana /Suara • Gandha rammana /Bau • Rasa rammana /Rasa • Itthi bhava (Betina / wanita) • Purisa bhava (Jantan / laki-laki) • Hadaya vatthu /Hati sanubari • Jivitindriya /Unsur kehidupan • Ahara /Makanan
  • 24. Anipphana Rupa 10 1. Paricchedarupa 1 : Akasa (unsur ruangan) 2. Vinnati Rupa 2 :Unsur isyarat a. Kaya vinnati : isyarat dengan gerakan badan b. Vaci vinnati : isyarat dgn kata-kata 3. Vikara Rupa 3-5 : Unsur gaya a. Lahuta : gaya ringan b. Muduta : gaya menurut c. Kammanata : gaya menyesuaikan diri 4. Lakkhana Rupa 4 : a. Upacaya : Sempurna b. Santati : Unsur bergantung terus c. Jarata : Kelapukan d. Aniccata : Tidak kekal
  • 25. Rupa samuttha 4 1. Kamma samutthana : kamma yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa. 2. Citta samutthana : Pikiran yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa 3. Utu Samutthana : Temperatur / suhu yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa. 4. Ahara Samutthana : Sari makanan yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa.
  • 26. Kamma samutthana • Perbuatan yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa adalah Kamma 25. • Kamma 25 : 1. Akusala citta 12 (perbuatan yang buruk) 2. Mahakusala citta 8 (perbuatan yang baik) 3. Rupa vacara kusala citta 5 (kesadaran / pikiran baik yang mencapai Rupa Jhana)
  • 27. Kamma samutthana • Kamma Samutthana menyebabkan Kammajarupa. • Kammajarupa 18 :Pasti (Ekanta) Tidak Pasti (Anekanta) Pasadarupa 5 (Landasan Mata, Telinga, Hidung, Lidah, Jasmani) Mahabhuta rupa 4 (Padat, Cair, Panas, Gerak) Bhavarupa 2 ( laki-laki dan wanita) Gocararupa 3 (Bentuk, Bau, Rasa) Jivitarupa 1 (unsur kehidupan jasmani) Ahararupa (makanan) Hadayarupa 1(Unsur hati sanubari) Paricchedarupa 1 ( unsur dr ruangan)
  • 28. Citta samutthana 1. Pikiran yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa adalah citta 75 bulatan (tidak termasuk Dvipancavinnana citta 10, Arupa vipaka 4) 2. Citta 75 bulatan : a.akusala citta 12 (pikiran yang buruk) b.ahetuka citta 8 (18-10) c. kamavacara sobhana citta 24 (berkelana di kama bhumi) d. Rupavacara citta 15 (mencapai obyek dr rupa jhana) e. arupavacara 8 (12-4) f. lokuttara citta 8-40
  • 29. Citta samutthana • Citta Samutthana menyebabkan Cittajarupa. • Cittajarupa 15 adalah 15Rupa yang timbul dari pikiran : Pasti (Ekanta) Tidak Pasti (Anekanta) Kayavinnattirupa (unsur isyarat dengan badan) Avinibbhoga rupa 8 : padat, cair, panas, gerak, warna, suara, bau, makanan) Vacivinnattirupa (unsur isyarat dengan perkataan) Paricchedarupa 1 ( unsur dr ruangan) Vikararupa 3 (gaya ringan, menurut, dan menyesuaikan diri) Saddarupa 1 ( suara)
  • 30. Utu Samutthana :Temperatur / suhu yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa adalah Tejo dhatu (Api / panas) Cat : api (unha tejo), dingin (sita tejo) Yang menimbulkan rupa adalah bagian dalam (ajjhatta utu) dan bagian luar (bahinddha utu) Utujarupa 13 adalah 13 rupa yang timbul dari utu / tejo.
  • 31. Utu samutthana • Utu Samutthana menyebabkan Utujarupa. • Utujarupa 13 Pasti (Ekanta) Tidak Pasti (Anekanta) Tdk ada Avinibbhoga rupa 8 : padat, cair, panas, gerak, warna, suara, bau, makanan) Paricchedarupa 1 ( unsur dr ruangan) Vikararupa 3 (gaya ringan, menurut, dan menyesuaikan diri) Saddarupa 1 ( suara)
  • 32. Ahara Samutthana Sari makanan yang menjadi asal mula menimbulkan Rupa Aharajarupa 12 : 12 rupa yang timbul dari makanan. Pasti (Ekanta) Tidak Pasti (Anekanta) Tidak ada Avinibbhoga rupa 8 : padat, cair, panas, gerak, warna, suara, bau, makanan) Paricchedarupa 1 ( unsur dr ruangan) Vikararupa 3 (gaya ringan, menurut, dan menyesuaikan diri)
  • 33. Rangkuman singkat • Rupa yang timbul dari kamma disebut kamma jarupa berjumlah 18 rupa. (Kammasamutthana 25 = kammajarupa 18) • Rupa yang timbul dari citta disebut cittajarupa berjumlah 15 rupa. (Cittasamutthana 75 = cittajarupa 15) • Rupa yang timbul dari utu disebut utujarupa berjumlah 13 rupa. (Utusamutthana 1 = utujarupa 13) • Rupa yang timbul dari ahara disebut ahara jarupa berjumlah 12 rupa. (aharasamutthana 1 = aharajarupa 12)
  • 34. Citta cetasika adalah nama dhamma, nibbana juga nama dhamma, tapi nibbana bukan nama khandha Rupa : rupadhamma ; rupakhanda Nama : arupadhamma ; namadhamma ; namakhanda Nibbana : arupadhamma ; namadhamma ; khanda vimutti (terbebas dari khanda)
  • 35. Suddhavasa 5 1. Aviha =tahan lama =saddhindriya 2. Atappa = tentram = viriyindriya 3. Suddassa= indah = satindriya 4. Suddassi= konsentrasi/ pandangan terang= samadhindriya 5. Akanittha=luhur= pannindriya
  • 36. Putthujana di Arupa tidak dapat mencapai Magga phala • Karena untuk merealisasi kesucian harus mengamati nama dan rupa, sebelum mencapai sotapatti phala seseorang belum menuntaskan pengamatan rupa, maka jika lahir di arupa alam yang tidak mempunyai rupa, mereka tidak bisa menyelesaikannya sehingga tidak mampu menembus kebenaran.
  • 37. Ariya puggala tidak lahir di asannasatta • Asannasatta adalah alam tanpa pencerapan atau batin. Kesucian harus diraih dengan pengamatan pada batin dan jasmani. Sehingga dengan tanpa batin tidak akan mampu mengamati proses batin itu sendiri. Otomatis jika terlahir di asannasatta tidak mampu menembus kebenaran.
  • 38. Kamma berdasarkan fungsi (kicca): Kamma fungsi Janaka Kamma Kamma Penghasil Upatthambaka Kamma Kamma Membantu/Pendorong Upapilaka Kamma Kamma Menekan Upaghataka Kamma Kamma Memotong
  • 39. Tayo adha dalam paticcasamuppada • Atita addha: avijja sankhara • Paccupana addha : Vinnana, NR, Salayatana, Phassa, Vedana, Tanha, Upadana, Bhava • Anagata adha :Jati ,jara- marana
  • 40. Dvi mulani dengan 3 bhava • Bhava 3 : 1. Kama bhava 2. Rupa bhava 3. Arupa bhava dvemulani : avijja dan tanha Merupakan akar dari dukkha vatta (lingkaran penderitaan yaitu : bhava 3
  • 41. Pemahaman Nibbana • Bebas dari kala (atita, paccupana, anagata) :kalavimutti • Asankhata dhamma (keadaan tak bersyarat) 1. Saupadisesa : padamnya kilesa secara total, tetapi pancakhanda masih ada. 2. Anupadisesa : padamnya kilesa secara total dan padamnya pancakhanda
  • 42. Nibbana 3 1. Animitta : keadaan nibbana yang terbebas dari obyek bayangan. 2. Appanihita : keadaan nibbana yang terbebas dari obyek keinginan. 3. Sunnata nibbana : keadaan nibbana yang terbebas dari kiklesa dan khanda 5, tidak ada apa-apa yang tertinggal, habis, kosong.
  • 43. Penjelasan Animitta nibbana : vipassana melihat anicca, memusatkan pikiran pada anicca, mencapai magga dan phala dan ada nibbana sebagai obyek. (hasil masa lampau dr kekuatan sila)
  • 44. Appanihita nibbana Appanihita nibbana : vipassana melihat dukkha memusatkan pikiran pada dukkha, mencapai magga dan phala dan ada nibbana sebagai obyek. (hasil masa lampau dr kekuatan samadhi)