44. DARAH UNGU
Berbagai upaya ditempuh oleh para ahli untuk menemukan vaksin agar terhindar dari penyakit akibat virus corona. Salah satu jenis vaksin yang sedang dikembangkan adalah vaksin yang berbasis sel dendritic. Jenis vaksin ini, dikembangkan dengan cara mengambil darah dari tubuh seseorang (pasien), kemudian dari darahnya itu diambillah sel pertahanannya (sel dendritic). Sel tersebut dikenalkan kepada virus. Dan sel dendritic itu sekarang akan berfungsi sebagai vaksin bila disuntikkan kembali kepada pasien yang bersangkutan. Sedangkan bagi pasien yang berupaya untuk mendapatkan kesembuhan dari COVID-19, ada lagi metode transfusi darah plasma konvalesen atau donor plasma darah penyintas, darah dari orang yang sudah sembuh, menjadi salah satu alternatif terapi untuk kesembuhan. Namun, baik vaksin metode sel dendritic dan plasma darah konvalesen, keduanya masih diragukan efektifitasnya untuk menangkal atau menyembuhkan pasien COVID-19.
Dalam hal penyakit dosa, darah YESUS, menjadi satu-satunya yang mampu dan efektif untuk menangkal dan menyembuhkan penyakit dosa. Dia mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penebus dosa. Pengorbanan-Nya, Kematian-Nya itu menjadi jaminan bagi umat manusia yang percaya kepada manfaat keselamatan di dalam YESUS, yang darah-Nya tertumpah bagi kepentingan umat manusia.
EFESUS 1:7-8 – Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, 8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1 PETRUS 1:18-19 – Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Di dalam YESUS terdapat perpaduan dua kodrat yang menyatu. Kodrat manusia biasa (darah merah) dan kodrat Ilahi Kerajaan surga (darah biru). Dua warna yang bila dipadukan akan menjadi ungu, warna yang melambangkan pelayanan dan pengorbanan. Pengerajin di jaman Alkitab mendapatkan warna ungu dengan menghancurkan kehidupan satu makhluk hidup. “Zat pewarna ungu diambil dari lendir yang dihasilkan oleh kelenjar kerang murex.” (SDABD 894-5). Untuk memperoleh pewarna ungu ini, membutuhkan ribuan murex yang harus dihancurkan dan mati. Betapa mahalnya pewarna ini, sehingga pakaian ungu terbatas penggunaannya hanya dikalangan bangsawan.
Yesus “hancur” dan mati demi menebus manusia yang telah terpapar virus penyakit dosa. Betapa mahalnya harga penebusan itu. Tetapi jasa keselamatan itu efektif, jaminan kehidupan kekal itu pasti, ditawarkan kepada semua orang. Perpaduan kemanusiaan dan Keilahian-Nya menjadi “darah ungu” yang tercurah di salib demi keselamatan umat manusia.
https://www.facebook.com/InHisSanctuary/posts/pfbid02mcXv36mXz5GTzgjz8UNXJNrrscWUypGfS2UBnuVNgZEBD752arSX5GpkpFZUMUDMl?
44. DARAH UNGU
Berbagai upaya ditempuh oleh para ahli untuk menemukan vaksin agar terhindar dari penyakit akibat virus corona. Salah satu jenis vaksin yang sedang dikembangkan adalah vaksin yang berbasis sel dendritic. Jenis vaksin ini, dikembangkan dengan cara mengambil darah dari tubuh seseorang (pasien), kemudian dari darahnya itu diambillah sel pertahanannya (sel dendritic). Sel tersebut dikenalkan kepada virus. Dan sel dendritic itu sekarang akan berfungsi sebagai vaksin bila disuntikkan kembali kepada pasien yang bersangkutan. Sedangkan bagi pasien yang berupaya untuk mendapatkan kesembuhan dari COVID-19, ada lagi metode transfusi darah plasma konvalesen atau donor plasma darah penyintas, darah dari orang yang sudah sembuh, menjadi salah satu alternatif terapi untuk kesembuhan. Namun, baik vaksin metode sel dendritic dan plasma darah konvalesen, keduanya masih diragukan efektifitasnya untuk menangkal atau menyembuhkan pasien COVID-19.
Dalam hal penyakit dosa, darah YESUS, menjadi satu-satunya yang mampu dan efektif untuk menangkal dan menyembuhkan penyakit dosa. Dia mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penebus dosa. Pengorbanan-Nya, Kematian-Nya itu menjadi jaminan bagi umat manusia yang percaya kepada manfaat keselamatan di dalam YESUS, yang darah-Nya tertumpah bagi kepentingan umat manusia.
EFESUS 1:7-8 – Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, 8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1 PETRUS 1:18-19 – Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Di dalam YESUS terdapat perpaduan dua kodrat yang menyatu. Kodrat manusia biasa (darah merah) dan kodrat Ilahi Kerajaan surga (darah biru). Dua warna yang bila dipadukan akan menjadi ungu, warna yang melambangkan pelayanan dan pengorbanan. Pengerajin di jaman Alkitab mendapatkan warna ungu dengan menghancurkan kehidupan satu makhluk hidup. “Zat pewarna ungu diambil dari lendir yang dihasilkan oleh kelenjar kerang murex.” (SDABD 894-5). Untuk memperoleh pewarna ungu ini, membutuhkan ribuan murex yang harus dihancurkan dan mati. Betapa mahalnya pewarna ini, sehingga pakaian ungu terbatas penggunaannya hanya dikalangan bangsawan.
Yesus “hancur” dan mati demi menebus manusia yang telah terpapar virus penyakit dosa. Betapa mahalnya harga penebusan itu. Tetapi jasa keselamatan itu efektif, jaminan kehidupan kekal itu pasti, ditawarkan kepada semua orang. Perpaduan kemanusiaan dan Keilahian-Nya menjadi “darah ungu” yang tercurah di salib demi keselamatan umat manusia. Memberikan kepada mereka yang percaya kepada-Nya kesembuhan dari virus dosa dan mendapat kesempatan istimewa untuk ambil bagian bersama mereka dalam golongan “darah biru,” hak istimewa menjadi putra-putri kerajaan Allah. Jangan sia-siakan kesempatan selamat yang ditawarkan surga bagimu. Terpujilah TUHAN. Amin.
TUHAN memberkati.