Citta: Kesadaran

2.  Citta adalah keadaan yang mengetahui objek
atau keadaan yang menerima, mengingat,
berfikir, dan mengetahui objek.

3.  Adalah sankhata dhamma, tertampak
dilahirkan, tertampak dilahirkan, tertampak
padamnya dan selama ini masih, tertampak
perubahan-perubahannya.

4.  Bila menurut sifat atau keadaan, kesadaran itu
hanya ada satu.
 Bila menurut keadaan yang diketahui dan
bagian yang diketahui, maka citta berjumlah
banyak.
 Secara rinci maka citta berjumlah 89 – 121
bulatan, yaitu:
1. Kamavacara – citta : 54 bulatan
2. Rupavacara – Citta : 15 bulatan
3. Arupavacara – citta : 12 bulatan
4. Lokuttara – citta : 8-40 bulatan
Jumlah : 89 – 121 bulatan

5. Akusala citta 12
Ahetuka citta 18
Kamavacara
Sobhana citta 24
Mahaggata
citta 27
c s g j
c s g j
x x x x
x x x x
r r r r
x x x x
k x
K x
r
x
a a a a
x x x x
Lokuttara
citta 8 - 40
Lobha mula citta 8
Dosa mula citta 2
Moha mula citta 2
Mahakusala citta 8
Mahavipaka citta 8
Mahakiriya citta 8
Rupavacara kusala citta 5
Rupavacara vipaka citta 5
Rupavacara kiriya citta 5
Arupavacara kusala citta 4
Arupavacara vipaka citta 4
Arupavacara kiriya citta 4
Lokuttara kusala citta 4 atau
Maggacitta 4
Lokuttara phala citta 4 atau
Vipaka citta 4
Kamavacara
sobhana citta
24
Akusala vipaka citta 7
Ahetuka kusala vipaka citta 8
Ahetuka kiriya citta 3
Rupavacara
citta 15
Arupavacara
citta 12

6.  Skema
Akusala – citta 12
Ahetuka citta 18
Kamavacara
Sobhana citta 24

7.  Adalah kesadaran yang tidak baik atau
amoral.
 Kesadaran ini timbul dari adanya lobha atau
keserakahan, dosa atau kebencian dan moha
atau kebodohan batin.
 Lobha timbul karena mencerap objek yang
baik
 Dosa timbul karena mencerap objek yang
tidak baik
 Moha timbul karena adanya pertimbangan
yang tidak detail terhadap sesuatu

8. Lobhamula citta 8
Mohamula citta 2
Dosamula citta 2

9.  Bulatan 1
 Somanassasahagatam
ditthigatasampayuttam
asankharikam
 Kesadaran yang timbul tanpa
ajakan, disertai kesenangan,
bersekutu dengan pandangan
salah
1

10.  Bulatan 2
 Somanassasahagatam
ditthigatasampayuttam
sasankharikam
 Kesadaran yang timbul dengan
ajakan, disertai kesenangan,
bersekutu dengan pandangan
salah
2

11.  Bulatan 3
 Somanassasahagatam
ditthigatavippayuttam
asankharikam
 Kesadaran yang timbul tanpa
ajakan, disertai kesenangan,
tidak bersekutu dengan
pandangan salah
3

12.  Bulatan 4
 Somanassasahagatam
ditthigatavippayuttam
sasankharikam
 Kesadaran yang timbul dengan
ajakan, disertai kesenangan,
tidak bersekutu dengan
pandangan salah
4

13. Lobhamula Citta 8
 Bulatan 5
 Upekkhasahagatam
ditthigatasampayuttam
asankharikam
 Kesadaran yang timbul tanpa
ajakan, disertai masa bodoh,
bersekutu dengan pandangan
salah
5

14. Lobhamula Citta 8
 Bulatan 6
 Upekkhasahagatam
ditthigatasampayuttam
sasankharikam
 Kesadaran yang timbul dengan
ajakan, disertai masa bodoh,
bersekutu dengan pandangan
salah
6

15. Lobhamula Citta 8
 Bulatan 7
 Upekkhasahagatam
ditthigatavippayuttam
asankharikam
 Kesadaran yang timbul tanpa
ajakan, disertai masa bodoh,
tidak bersekutu dengan
pandangan salah
7

16. Lobhamula Citta 8
 Bulatan 8
 Upekkhasahagatam
ditthigatavippayuttam
sasankharikam
 Kesadaran yang timbul dengan
ajakan, disertai masa bodoh,
tidak bersekutu dengan
pandangan salah
8

17. Rumus Praktis
Somanassasahagatam
1 2 4
3
5 6 7 8 Upekkhasahagatam
Ditthigata
Ditthigata
Sampayuttam Vippayuttam
Sasankharikam
Asankharikam

18. Dosamula Citta 2
 Domanassasahagatam
patighasampayuttam asankharikam
Kesadaran yang timbul tanpa ajakan, disertai
ketidaksenangan, bersekutu dengan dendam
 Domanassasahagatam
patighasampayuttam sasankharikam
Kesadaran yang timbul dengan ajakan, disertai
ketidaksenangan, bersekutu dengan dendam.

19. Mohamula Citta 2
 Upekkhasahagatam
vicikicchasampayuttam
Kesadaran yang timbul disertai kemasabodohan,
bersekutu dengan keragua-raguan
 Upekkhasahagatam
uddhaccasampayuttam
Kesadaran yang timbul disertai kemasabodohan,
bersekutu dengan kegelisahan