3. KEMATIAN
Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh
luka, terdiri dari rangkaian tulang,
berpenyakit serta memerlukan banyak
perawatan. Ia tidak kekal serta tidak
tetap keadaannya. Dhammapada 147
4. KEMATIAN
Artinya ’padam’, yang dapat ditinjau dari 3 makna :
1. Khanika marana
Kepadaman nama-rupa menurut bagian upada, thiti,
dan bhanga.
2. Sammati marana
Kepadaman atau kematian manusia dan binatang.
3. Samuccheda marana
Keparninibbanaan (wafat) dari seorang Arahat.
5. 4 CARA KEMATIAN
1. Habisnya energi karma penyebab (khammakkhaya).
2. Habisnya jangka waktu kehidupan alami (ayukkhaya).
3. Habisnya energi karma penyebab bersamaan dengan
habisnya jangka waktu hidup (ubhayakkhaya).
4. Bekerjanya energi berlawanan yang lebih kuat
(upacchedaka).
6. Objek dari makhluk yang akan meninggal
1. Kamma arammana (obyek kamma)
sewaktu akan meninggal, terkenang dengan perbuatan yang
pernah dilakukan.
2. Kammanimitta arammana (obyek bayangan kamma)
sewaktu akan meninggal dunia terlihat sarana-sarana perbuatan
yang pernah dilaukan.
3. Gatinimitta arammana (obyek simbol-simbol tempat kelahiran)
sewaktu akan meninggal dunia terlihat simbol-simbol tempat
kelahiran.
7. TABEL ALAM-ALAM
KEHIDUPAN
Tak terbatas
1. Niraya (Neraka)
1
Tak terbatas
2. Tiracchanayoni (Hewan)
2
Tak terbatas
3. Petayoni (Hantu Kelaparan)
3
Tak terbatas
4. Asurayoni (Semidewa)
DUGATI - ALAM
TAK BAHAGIA
4
Tak terbatas
Manussa (Manusia)
5
500 T.S.
1. Catummaharajika
6
1.000 T.S.
2. Tavatimsa
7
2.000 T.S.
3. Yama
8
4.000 T.S.
4. Tusita
9
8.000 T.S.
5. Nimmanarati
10
16.000 T.S.
6. Paranimmitavasavatti
DE
VA
LO
KA
(AL
AM
SU
RG
A)
SUGATI -
ALAM BAHAGIA
KAMALOKA
(ALAM NAFSU)
11
(11)
1/3 A.K.
1. Brahma Parisajja
12
1/2 A.K.
2. Brahma Purohita
13
1 A.K.
3. Maha Brahma
PATHAMA
JHANA BHUMI-
ALAM JHANA I
14
2 M.K.
1. Parittabha
15
4 M.K.
2. Appamanabha
16
8 M.K.
3. Abhassara
DUTIYA JHANA
BHUMI- ALAM
JHANA II
17
16 M.K.
1. Parittasubha
18
32 M.K.
2. Appamanasubha
19
64 M.K.
3. Subhakinha.
TATIYA JHANA
BHUMI - ALAM
JHANA III
20
500 M.K.
1. Vehapphala
21
500 M.K.
2. Asannasatta
22
1.000 M.K.
3. Aviha
23
2.000 M.K.
4. Atappa
24
4.000 M.K.
5. Sudassa
25
8.000 M.K.
6. Sudassi
26
16.000 M.K.
7. Akanittha
SU
DD
HA
VA
SA
CATUTTHA
JHANA BHUMI
- ALAM JHANA
IV
RUPALOKA
(ALAM BENTUK)
27
(16)
20.000 M.K.
1. Akasanancayatana
28
40.000 M.K.
2. Vinnanancayatana
29
60.000 M.K.
3. Akincannayatana
30
84.000 M.K.
4. N'eva Sanna N'asannayatana
ARUPA LOKA
(ALAM TANPA-
BENTUK)
31
(4)
Tak terbatas
1. Niraya (Neraka)
1
Tak terbatas
2. Tiracchanayoni (Hewan)
2
Tak terbatas
3. Petayoni (Hantu Kelaparan)
3
Tak terbatas
4. Asurayoni (Semidewa)
DUGATI - ALAM
TAK BAHAGIA
4
Tak terbatas
Manussa (Manusia)
5
500 T.S.
1. Catummaharajika
6
1.000 T.S.
2. Tavatimsa
7
2.000 T.S.
3. Yama
8
4.000 T.S.
4. Tusita
9
8.000 T.S.
5. Nimmanarati
10
16.000 T.S.
6. Paranimmitavasavatti
DE
VA
LO
KA
(AL
AM
SU
RG
A)
SUGATI -
ALAM BAHAGIA
KAMALOKA
(ALAM NAFSU)
11
(11)
1/3 A.K.
1. Brahma Parisajja
12
1/2 A.K.
2. Brahma Purohita
13
1 A.K.
3. Maha Brahma
PATHAMA
JHANA BHUMI-
ALAM JHANA I
14
2 M.K.
1. Parittabha
15
4 M.K.
2. Appamanabha
16
8 M.K.
3. Abhassara
DUTIYA JHANA
BHUMI- ALAM
JHANA II
17
16 M.K.
1. Parittasubha
18
32 M.K.
2. Appamanasubha
19
64 M.K.
3. Subhakinha.
TATIYA JHANA
BHUMI - ALAM
JHANA III
20
500 M.K.
1. Vehapphala
21
500 M.K.
2. Asannasatta
22
1.000 M.K.
3. Aviha
23
2.000 M.K.
4. Atappa
24
4.000 M.K.
5. Sudassa
25
8.000 M.K.
6. Sudassi
26
16.000 M.K.
7. Akanittha
SU
DD
HA
VA
SA
CATUTTHA
JHANA BHUMI
- ALAM JHANA
IV
RUPALOKA
(ALAM BENTUK)
27
(16)
20.000 M.K.
1. Akasanancayatana
28
40.000 M.K.
2. Vinnanancayatana
29
60.000 M.K.
3. Akincannayatana
30
84.000 M.K.
4. N'eva Sanna N'asannayatana
ARUPA LOKA
(ALAM TANPA-
BENTUK)
31
(4)
• MK = Maha Kappa
(= 4 Asankheyya Kappa)
• AK = Asankheyya Kappa
• TS = Tahun Surgawi
1 hari di alam Catummaharajika
= 25 tahun di alam manusia.
1 Kappa/kalpa
= 1 mil kubik berisi biji sesawi
dikali 100 tahun untuk setiap biji sesawi.
8. SALLA SUTTA (SN 36.6)
Anak Panah
Perenungan tentang kematian
1. Kehidupan di dunia ini tidak dapat diramalkan dan tidak menentu. Kehidupan di sini ini
sulit, pendek dan dipenuhi penderitaan.
2. Suatu makhluk, sekali dilahirkan, akan mengalami kematian, dan tidak ada jalan keluar
darinya. Ketika usia tua atau penyebab lain tiba, maka kematian pun datang. Demikianlah
adanya makhluk hidup.
3. Ketika buah-buahan masak, mereka mungkin akan jatuh di pagi hari. Seperti itu pula
halnya suatu makhluk, sekali dilahirkan, bisa mati kapan pun juga.
4. Seperti halnya pot-pot tanah liat yang digarap pembuat tembikar cenderung berakhir
hancur lebur, begitu juga kehidupan makhluk hidup.
5. Baik yang muda maupun yang tua, tak peduli apakah mereka tolol atau bijaksana, akan
terjebak dalam kematian. Semua makhluk bergerak menuju kematian.
9. 6. Mereka dikuasai oleh kematian. Mereka akan
pergi ke dunia lain. Tak ada seorang ayah pun
yang dapat menyelamatkan putranya. Tak ada
keluarga yang dapat menyelamatkan sanak
saudaranya.
7. Lihatlah: Sementara sanak keluarga
memandang, menangis dan meraung-raung,
manusia diusung satu demi satu, bagaikan
ternak yang dibawa menuju ke tempat
pembantaian.
8. Jadi, kematian dan usia tua adalah penyakit
dunia. Oleh karenanya, orang bijaksana tidak
bersedih hati melihat sifat dunia ini.
9. Engkau tidak mengetahui jalan dari mana dia
berasal, atau kemana dia pergi. Maka tidak ada
gunanya menangisi dia.
10. Manusia yang bersedih tidak memperoleh
apa pun. Dia tidak lebih hanyalah seorang tolol
yang berusaha untuk menyakiti dirinya sendiri.
Jika orang bijaksana melakukan hal ini, berarti
dia sama tololnya.
10. 11. Kedamaian pikiran tidak dapat diperoleh dari menangis dan meratap. Justru sebaliknya,
tindakan itu akan membawa menuju penderitaan yang lebih besar dan rasa sakit yang lebih
mendalam
12. Orang yang berkabung akan menjadi pucat dan kurus. Dia melakukan tindakan kekerasan
terhadap dirinya sendiri, dan tetap saja dia tidak dapat membuat yang mati hidup lagi; tidak ada
gunanya dia berkabung.
13. Orang yang tidak dapat meninggalkan kesedihannya hanyalah berkelana lebih jauh ke dalam
penderitaan. Perasaan berkabung itu membuatnya menjadi budak kesedihan.
14. Lihatlah makhluk yang menghadapi kematian, yang mengalami hasil dari tindakan-tindakan
mereka sebelumnya. Orang-orang amat ketakutan ketika melihat bahwa mereka terperangkap
oleh kematian.
15.Apa yang diharapkan agar terjadi selalu berbeda dari apa yang sebenarnya terjadi. Dari sini
muncul kekecewaan yang besar. Begitulah dunia bekerja.
11. 16. Orang bisa hidup selama seratus tahun, atau bahkan lebih, tetapi akhirnya
toh dia terpisah dari sanak keluarganya, dan dia pun meninggalkan kehidupan
di dunia ini.
17. Jadi kita dapat mendengar dan belajar dari orang yang agung ketika dia
meninggalkan kesedihannya. Ketika dia melihat bahwa seseorang telah mati
dan meninggalkan kehidupan mereka, dia berkata ‘dia tidak akan terlihat
olehku lagi.
18. Ketika sebuah rumah terbakar, apinya dipadamkan dengan air. Seperti itu
pula orang bijaksana, yang terampil, berpengetahuan dan mandiri, segera
memadamkan kesedihan begitu kesedihan itu muncul dalam dirinya, bagaikan
angin yang menghalau segumpal kapas.
19. Orang yang berusaha mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri harus
menarik keluar anak panah yang telah ditancapkannya pada dirinya sendiri.
Kepala anak panah ini adalah kesedihan, nafsu keinginan, keputus-asaan.
20. Orang yang telah mencabut keluar anak panah itu, yang tidak lagi memiliki
kemelekatan, yang telah memperoleh kedamaian pikiran, berjalan melampaui
semua kesedihan. Orang ini, karena telah terbebas dari kesedihan, menjadi
tenang.
12. ABHIṆHAPACCAVEKKHAṆA PĀṬHA
Aṅguttara Nikāya 5.57 Abhiṇhapaccavekkhitabbaṭāra Sutta
1.Perenungan akan usia tua;
2.Perenungan akan mendapat penyakit;
3.Perenungan akan meninggal dunia;
4.Perenungan akan perpisahan;
5.Perenungan akan KAMMA yang diperoleh.
14. Saat ini, para bhikkhu, orang yang hidup Paling lama adalah 100 tahun atau Kurang
dari 100 tahun, yang artinya kalau seorang hidup di 3 musim maka:
satu kehidupan untuk 300 musim:.. 100 musim dingin, musim panas 100, 100 musim
hujan.
satu kehidupan untuk 1.200 bulan: 400 bulan dingin, 400 bulan panas, 400 bulan
hujan
Sekalipun hidup selama 2.400 dua mingguan:.. 800 musim dingin, 800 musim panas,
800 musim hujan
Satu kehidupan untuk 36.000 hari:kita hanya makan 12.000 makan di musim dingin,
12.000 musim panas, 12.000 Makan dimusim hujan
Walupun hidup selama 36.000 hari kita hanya makan 72.000: 24.000 makan di
Musim dingin, 24.000 makanan di Musim panas, 24.000 makanan di Musim Hujan
Dan ini termasuk dihitung Pengambilan Air Susu Ibu dan masa –masa tanpa
makanan Ini adalah hambatan untuk makan: ketika seseorang tidak makan sambil
marah, ketika seseorang tidak makan sambil menderita atau sakit, ketika
seseorang tidak makan sambil menyalankan puasa, atau ketika seseorang tidak
makan karena tidak mendapatkan apapun untuk dimakan(miskin).
15. 1. Seperti embun
di ujung sehelai
rumput cepat
lenyap dengan
terbitnya matahari
dan tidak tinggal
lama.
16. 2. SEPERTI
KETIKA HUJAN-
DEWA MENGIRIM
HUJAN DITETES
TANAH, DAN
GELEMBUNG DI
ATAS AIR CEPAT
HILANG DAN
TIDAKTINGGAL
LAMA
18. 4, SAMA SEPERTI SUNGAIYANG
MENGALIRTURUN DARIGUNUNG, PERGI
JAUH, CEPAT SAAT INI, MEMBAWA SEGALA
SESUATU DENGAN HAL ITU, SEHINGGA
TIDAKADA SESAAT, SEKEJAP,YANG
KEDUA DI MANA IA BERDIRI DIAM,
MELAINKAN IA PERGI & BERGEGAS &
MENGALIR , DENGANCARAYANG SAMA
19. 5. HANYA SEBAGAI
ORANG KUAT
MEMBENTUK SETETES
LUDAH DI UJUNG
LIDAHNYA AKAN
MELUDAHKANNYA
DENGAN SEDIKIT
USAHA
20. 6. SAMA SEPERTI
SEPOTONG DAGING
DILEMPARKAN KE DALAM
SEBUAH PANCI BESI
DIPANASKAN SEPANJANG
HARI DENGAN CEPAT
HILANG DANTIDAK
TINGGAL LAMA,
21. 7. SAMA SEPERTI SAPIYANG AKAN
DISEMBELIH DIGIRING KE RUMAH
JAGAL, DENGAN SETIAP LANGKAH
KAKINYA LEBIH DEKAT DENGAN
MENYEMBELIH NYA, LEBIH DEKAT
DENGAN KEMATIAN