SlideShare a Scribd company logo
1 of 117
TIPITAKA
Tipitaka Bahasa Inggris
Tipitaka Tulisan Devanagari
Tipitaka Tulisan Myanmar
Tipitaka Tulisan Thailand
SYARAT-SYARAT SUATU AJARAN DI
SEBUT SEBAGAI AGAMA :
 Ada guru Buddha
 Ada kitab suci Tipiţaka
 Ada umat/penganutnya.
Saat ini yang memegang peranan
penting adalah kitab suci.
 Kitab suci adalah sebagai acuan, rujukan,
sumber ajaran.
 Misalnya kita ingin mencari penjelasan tentang
Tuhan atau mengenai surga dan neraka, kita
bisa mencarinya di dalam kitab suci.
 Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa Tipiţaka,
yang merupakan kitab suci kita adalah sebagai
rekaman dari ajaran Sang Buddha, yang berisi
penjelasan mengenai adanya guru yang telah
berhasil, ada pula ajaran yang mampu
membawa kita pada tujuan akhir kita, dan yang
terpenting adalah berisi tentang adanya siswa
yang berhasil mencapai tujuan akhir sama
seperti yang direalisasi oleh sang guru.
MENGAPA KITAB SUCI?
o Kitab Suci sebagai pedoman bagi
umat beragama, tetapi ternyata
masih banyak umat Buddha yang
belum membaca kitab suci agama
Buddha. Namun anehnya, mereka
sudah bisa yakin terhadap ajaran
Buddha Dhamma.
Hai Wirya, saya boleh tanya
sesuatu?
Apakah kamu beragama
Buddha?
Apakah kamu tahu kitab suci
agama Buddha?
Boleh Christ.
Betul, saya beragama
Buddha.
Kitab sucinya
TIPITAKA
Apakah artinya TIPITAKA?
Apakah kamu sudah pernah lihat?
Apakah kamu sudah pernah baca?
Kamu bisa menceritakan apa saja
yang ada di dalam TIPITAKA itu?
????
TIPITAKA = tiga keranjang
Pada Tipitaka, diceritakan ada GURU
yang sudah mencapai tujuan, ada
AJARAN yang dapat membawa ke
tujuan dan ada Siswa-siswa yang
berhasil mencapai tujuan seperti Sang
GURU
II.Apa Pegertian Tipitaka?
1. Tipitaka artinya “tiga keranjang” yaitu;
21.000 Pokok Dhamma.
21.000 Pokok Dhamma.
42.000 Pokok
Dhamma
Jadi, Tipitaka = 84.000 Pokok Dhamma.
Penjelasan : 82.000 Pokok Dhamma dari
Sang Buddha langsung dan 2.000 Pokok
Dhamma dari murid-murid utama Sang
Buddha.
2. Kita yakin Tipitaka karena di dalamnya
ada:
- Guru yang berhasil mencapai tujuan
- Ajaran yang membawa pada tujuan
- Siswa-siswa Sang Buddha yang telah
berhasil sampai tujuan karena
mengikuti ajaran Sang Buddha (guru)
o Karena Tipitaka Pali atau Pali kanon
masih terpelihara secara lengkap.
o Sang Buddha membabarkan Dhamma
kepada rakyat Magadha mengunakan
bahasa Pali dengan dialek Sudhi Magadhi
(tulisan bahasa Pali adalah Pakrit), dan
kepada para brahmana, raja, bangsawan
mengunakan bahasa Sansekerta.
 Semasa hidupnya Sang Buddha lebih banyak
menggunakan bahasa “pāļi” dalam
mengajarkan Dhamma.
 Bahasa pāļi merupakan famili bahasa
PRAKRIT, yaitu bahasa yang digunakan di
kerajaan MAGADHA.
 Bahasa ini merupakan bahasa lisan bukan
bahasa tulis. Yang diturunkan dari generasi
ke generasi secara oral.
 Bentuk tertulis baru ditemukan pertama kali
pada sidang agung Sangha keempat sekitar
tahun 101-77 SM. Itupun dalam tulisan
SINHALE, atau tulisan bahasa SINHALE dari
Srilanka.
A.Jaman Raja Asoka (250 SM)
Beliau mengutus dhamma duta ke
seluruh penjuru seperti : China, Mesir,
Yunani, Macedonia, Cyprus, Persia,
Srilanka, Afganistan dan Pakistan
Hal ini dibukukan dalam riwayat Raja
Asoka, yaitu ASOKA AVADANA
Misi ini dianggap sia sia (tidak ada
bekas yang dapat ditelusuri lagi)
Hanya di Srilanka yang membawa hasil.
Penyebaran Agama Buddha
A. Jaman Raja Asoka (250 SM)
• Mengutus anaknya, Bhikkhu
Mahinda dan Bhikkhuni
Sanghamitta ke Srilanka
• Pali teks masih utuh sampai
sekarang.
B. Tiga orang Rahib China menggambil Kitab suci di
India
1. Fa Xien (399 – 413 M) - Dynasty Jin.
 Dari kota Chang’an (sekarang Xian) – Gurun
Tarim (Takla Makan) – India (Universitas
Nalanda) – pulang lewat Indonesia (Jawa)
pada saat jaman Kerajaan Tarumanegara
(tinggal selama 5 bulan) – kembali ke China
(kota Nanjing)
 Kitab suci diterjemahkan ke dalam Bahasa
China (pada saat di Nalanda, rahib Fa Xien
belajar bahasa Sangsekerta)
2. Xuan Zhang (629 – 645 M) - Dynasti Tang.
Cerita Tong Sam Tjong
– Berangkat dari Xian – gurun Tarim – India (Nalanda).
Pulang lewat jalan yang sama, karena di selatan ada
pemberontakan.
– Membawa 29 kereta (Sangsekerta)
3. Yi Jing (671 – 695 M) - Dynasti Tang.
Berangkat dari Xian melalui jalan selatan, mampir di
Sumatra, Jaman kerajaan Sriwijaya dan menetap 2
bulan – ke India ( Universitas Nalanda)
pada perjalanan pulang, mampir kembali di Sumatra –
kembali ke Xian.
1
2
3
C. Pada Jaman Dynasty Tang terakhir,
Raja Wu Zong (840 – 847 M).
Buddhisme di China dihancurkan.
Agama Buddha dianggap agama parasit,
karena para bhikku tidak bekerja, tetapi
kuil/vihara lebih megah dari kerajaan.
D. Pada jaman Raja terakhir Dynasti Chou
(954–959 M),
Raja Shih Zong.
Terjadi juga pembakaran kuil karena
banyak kuil lebih mewah dari kerajaan
dan para bhikku hidup mewah, tidak
bekerja sedangkan rakyat diperas.
E. Pada jaman Dynasti Moghul di India tahun
1197,
Raja Khilji Alauddin Bachtiar.
Merupakan Dynasti Islam yang
menggantikan Dynasti Asoka.
Universitas Nalanda dihancurkan dengan
dibakar karena ingin dicatat sebagai raja
yang mempunyai usaha besar dalam
sejarah.
Dengan hancurnya Universitas Nalanda 
Ilmu pengetahuan mundur 1000 tahun.
Khilji Alauddin Bachtiar
Nalanda
F. Setelah abad XIII ada 3 dynasti di China yang
mengondisikan agama Buddha berkembang lagi.
1. Dynasti Yuan/Mongol (1271 – 1368)
(kekaisaran Mongolia) – dijadikan Agama Negara
2. Dynasti Ming/Han (1368 - 1644)
(Kekaisaran Han) - Kitab Suci disusun kembali
3. Dynasti Qing/Mancu (1644 – 1911)
(Kekaisaran Manchu) - Dibakar kembali
Pada Jaman Manchu ada sekelompok bhikku yang
tidak setuju dengan kebijaksanaan dynasti Mancu.
Karena memberontak  Buddhisme dihancurkan
lagi oleh dynasti mancu.
 Terjadinya pembakaran kitab kitab suci
Tripitaka bahasa Sansekerta di China
membuat Tripitaka bahasa Sansekerta
menjadi tidak lengkap, sedangkan
sumbernya di India juga sudah dihancurkan
oleh Dynasti Moghul di bawah pimpinan
Raja Khilji Alauddin Bachtiar Tahun 1197
 Tipitaka bahasa Pali masih lengkap karena
penyebaran agama Buddha oleh Raja Asoka
ke Srilangka tidak mengalami gangguan
KESIMPULAN
G. Gunung besar yang menjadi
pusat perkembangan Mahayana
1. Gunung Wu Thai San
Guru Manjusri / Wen Su Phu Sa
Di sebelah utara China, Propinsi Shansi
2. Gunung O Mei San
Guru Samantabhadra / Pu Sen Phu Sa
Di sebelah barat China, Propinsi Sechuan
3. Gunung Jiu Hua Shan
Guru Ksitigarbha / Ti Chang Wang Phu Sa
Sebelah timur China Propinsi Anhui
4. Gunung Putuo Shan
Avalokitesvara / Kwan Yin Phu Sa
Sebelah selatan China Propinsi Ceciang
/(Kepulauan Chou San)
o Setelah Sang Buddha parinibbana
pada tahun 543 SM , 3 bulan kemudian
diadakan Sidang Agung (Konsili)
Sangha atau Sangha Samaya.
a. Diadakan pada tahun 543 SM, yaitu 3
bulan setelah Sang Buddha
parinibbana.
b. Berlangsung selama 2 bulan.
c. Dipimpin oleh YA.Maha Kassappa.
d. Dihadiri oleh 500 bhikkhu Arahat.
e. Sidang diadakan di Gua Sattapanni
(lereng gunung Vebhara) dekat kota
Rajagaha.
f. Disponsori oleh Raja Ajatasattu.
Ilustrasi gambar konsili atau sidang
Sangha samaya
Gambar Gua Sattapanni
a) Menghimpun ajaran Sang Buddha
yang diajarkan kepada orang yang
berlainan, di tempat berlainan, dan
dalam waktu yang berlainan.
b) Mengulang Dhamma dan Vinaya agar
ajaran Sang Buddha tetap murni,
kuat, melebihi ajaran-ajaran yang
lainnya. Pada waktu itu ada 2
bhikkhu yang mengulang, yaitu:
1. YA.Upali mengulang Vinaya.
2. YA.Ananda mengulang Dhamma.
Ilustrasi gambar YA.Ananda dan YA.Upali
dalam pengulangan Dhamma dan Vinaya
a) Sangha tidak akan menetapkan hal-hal
yang perlu dihapus dan hal-hal yang
harus dilaksanakan, juga tidak akan
menambah hal-hal yang telah ada.
b) Mengadili YA.Ananda.
c) Mengucilkan Channa sebagai
Brahmadanda.
d) Agama Buddha masih utuh.
a) Diadakan pada tahun 443.
b) Sidang berlangsung selama 4 bulan.
c) Dipimpin oleh YA.Revata dibantu
oleh YA.Yasa.
d) Dihadiri oleh 700 bhikkhu Arahat.
e) Sidang diadakan di Vesali.
f) Sponsornya adalah Raja Kalasoka.
Ini adalah gambar/foto Stupa Ananda
yang berada dikota Vesali Kerajaan
Licchavi-Vajjis. Stupa ini dibangun
sebagai penghormatan kepada
Bhikkhu Ananda atas jasa dan suri
teladannya yang diberikan kepada
Sang Buddha . Pilar ini dibangun pada
zaman Kerajaan Asoka. Bhikkhu
Ananda merupakan salah satu Siswa
Utama dari Sang Buddha.
Vesali
o Membahas sekelompok bhikkhu
Sangha (Mahasanghika) yang
menghendaki untuk memperlunak
Vinaya yang dianggap mereka sangat
keras akan tetapi usaha mereka
gagal. Inilah awal mula terbentuknya
aliran Mahasanghika,
a) Kesalahan bhikkhu-bhikkhu dari
suku Vajji yang melanggar “pacittiya”
dibicarakan, dan diakui bahwa
mereka telah melanggar Vinaya dan
700 bhikkhu Arahat menyatakan
setuju.
b. Pengulangan kembali Dhamma dan
Vinaya yang dikenal dengan “Satta
Sati” atau “Yasathera Sanghiti”
karena bhikkhu Yasa dianggap berjasa
dalam bidang pemurnian Vinaya.
a) Diadakan pada tahun +/- 313 SM
atau 230 tahun setelah sidang I.
b) Dipimpin oleh YA.Tissa Moggaliputta.
c) Sidang diadakan di Pataliputta/Patna.
d) Sponsornya adalah Raja Asoka dari
Suku Mauriya.
a) Menertibkan perbedaan pendapat
yang dapat mengakibatkan
perpecahan Sangha.
b) Memeriksa dan menyempurnakan
kitab suci Pali (memurnikan ajaran
Buddha).
c) Raja Asoka meminta agar para
bhikkhu mengadakan upacara
uposatha setiap bulan, supaya
Sangha Bhikkhu bersih dari oknum-
oknum yang bermaksud tidak baik.
a) Menghukum bhikkhu-bhikkhu slebor.
b) Abhidhamma diulang tersendiri oleh
YA.Maha Kassapa sehingga
lengkaplah pengertian Tipitaka yaitu
Vinaya, Sutta, dan Abhidhamma.
Jadi, Tipitaka mulai lengkap pada
konsili ke 3 ini.
c) YA.Tissa memilih 1000 bhikkhu
Sangha yang benar-benar telah
memahami ajaran Sang Buddha
untuk menghimpun ajaran tersebut
menjadi Tipitaka dan hal ini
berlangsung selama 9 bulan.
a) Diadakan pada masa pemerintahan
Raja Vattagamani Abhaya (101-77
SM).
b) Dipimpin oleh YA.Rakkhita
Mahatera.
c) Dihadiri oleh 500 bhikkhu Arahat
yang terpelajar.
d) Sidang diadakan di Alu vihara atau
Aloka Vihara di desa Matale
(Srilanka).
Alu Vihara Desa Matale Srilangka
o Mencari penyelesaian karena melihat
terjadinya kemungkinan-kemungkinan
yang mengancam ajaran-ajaran dan
kebudayaan-kebudayaan agama Buddha
oleh pihak-pihak lain.
a) Mengulang Tipitaka.
b) Menyempurnakan komentar Tipitaka.
c) Menuliskan Tipitaka dan komentarnya di
atas daun lontar.
Konsili sangha keempat
a) Diadakan pada tahun 1871 atau
permulaan abad ke 25 sesudah
Sang Buddha wafat.
b) Dibantu oleh Raja Mindon (Burma).
c) Kejadian yang sangat penting yaitu
Kitab Suci Tipitaka diprasastikan
pada 729 buah lempengan marmer
atau batu pualam dan diletakkan di
Pagoda Kuthodaw bukit Mandalay
(Burma).
Pagoda Kuthodaw Mandalay
a) Diadakan pada hari Vesakha Puja tahun
Buddhis 2498 dan berakhir tahun Buddhis
2500 atau tahun 1956 Masehi.
b) Diadakan di gua Passana di Rangoon.
c) Dipelopori oleh Mahasi Sayadaw dan
dibantu oleh Tipitakadhara Mingun
Sayadaw.
d) Mulai saat itu penterjemahan kitab suci
Tipitaka Pali mulai digiatkan ke dalam
beberapa bahasa asing.
Konsili Sangha ke VI dipimpin oleh :
Mahasi Sayadaw Tipitakadhara Mingun Sayadaw
Konsili keenam
TRIPITAKA
 Berkembang di Cina, dibawa oleh tiga rahib
Cina, yaitu :
1. Fa xian
2. Xuan Zang diterjemahkan dari
3. Yi jing Sanskrta ke Cina
Kemudian karya terjemahan mereka
mengalami kehancuran pada masa :
1. Raja Wu tsung
2. Raja Shih tsung
Baru pada abad ke-13 raja dari dinasti Ming,
ingin mempelajari serta ingin melengkapi
kembali Tripitaka.
Perbedaan isi
TIPIŢAKA dengan TRIPITAKA
 TIPIŢAKA
Periode yang ada
didalamnya yaitu
sesuai dari
Bodhisatta
bertekad untuk
menjadi Buddha
sampai kemudian
Beliau
merealisasi ke-
Buddhaan
 TRIPITAKA
Ada lima
periode yang
berbeda, yaitu:
1. Avatamsaka
2. Agama
3. Vaipulya
4. Prajna
5. Pundarika
Skema Tipiţaka
Skema Tipitaka
 Berisikan peraturan yang ditetapkan untuk
mengatur tingkah laku dari siswa-siswa Sang
Buddha yang telah ditahbiskan sebagai bhikkhu
dan bhikkhuni.
 Tujuannya adalah sebagai saran pengendalian
diri, baik dalam perbuatan maupun ucapan.
 Vinaya baru ditetapkan oleh Sang Buddha
setelah 20 tahun merealisasi penerangan
sempurna.
kasus pertama berhubungan dengan Bhikkhu
Sudinna.
Berisi 21.000 pokok dhamma.
VINAYA PIŢAKA
5 KITAB VINAYA
SUTTA VIBHAŃGA
1. BHIKKHU VIBHAŃGA
 Pārājika 4
 Sańghādisesa
 Aniyata
 Nissaggiya pācittiya
2. BHIKKHUNI VIBHAŃGA
* Pācittiya
* Pāţidesanīya
* Sekhiya
* Adhikaraņasamatha
* Sila untuk Bhikkhuni
Bhikkhu/bhikkhuni Sila
 Bhikkhu sila
pārājika 4
sańghādisesa 13
aniyata 2
nissaggiya pācittiya 30
suddhika pacittiya 92
pātidesaniya 4
sekhiya 75
adhikaraņasamatha 7
227
 Bhikkhuni sila
pārājika 8
sańghādisesa 17
aniyata -
nissaggiya pācittiya 30
suddhika pācittiya 166
patidesaniya 8
sekhiya 75
adhikaraņasamatha 7
311
KHANDHAKA
 MAHĀVAGGA
- Ceritera Petapa Gotama mencapai penerangan
sempurna
- Kisah Sang Buddha menemukan Hukum
Paticcasamuppāda
- Tentang khotbah pertama Beliau, lalu
Anattalakkhana Sutta, serta kisah siswa-siswa
utama beliau masuk ke sangha bhikkhu.
- Mengenai cara penahbisan, hari uposattha,
penentuan vassa, pavarana, kathina, dan
penggunaan kebutuhan para bhikkhu.
CŪĻAVAGGA
 Tentang hukuman yang harus
dilaksanakan oleh para bhikkhu jika
melanggar peraturan kecil.
 Tentang sejarah Pajapati Gotami
ditahbiskan menjadi bhikkhuni pertama.
 Tentang konsili sangha pertama di
Rājagaha serta konsili kedua di Vesālī.
PARIVĀRA
* tentang bagaimana vinaya bisa
terbentuk.
1.Khuddakapatha
Saranattaya
Dasasikkhapada
Dvatitimsakara
Kumarapanha
Mangala Sutta
Ratana Sutta
Tirokudda Sutta
Nidhikanda Sutta
Metta Sutta
SUTTA PIŢAKA
- Merupakan khotbah yang di sampaikan
oleh Sang Buddha di berbagai tempat
dan kesempatan, serta kepada berbagai
karakter orang yang berbeda.
- Secara keseluruhan berisi tentang :
praktik dasar umat Buddha, seperti
dāna, sīla, samādhi, serta paňňa.
- Berisi 21.000 pokok dhamma.
5 BAGIAN SUTTA PIŢAKA
 Dīgha Nikāya
* merupakan kelompok khotbah
panjang.
* terdiri dari 3 vagga, 34 sutta.
* contoh khotbah-khotbah terkenal
dari kitab ini, yaitu :
brahmajalā sutta
mahāparinibbāna sutta
aggaňňa sutta
sigalovada sutta
Majjhima Nikāya
 Merupakan khotbah yang panjangnya
sedang.
 Terdiri dari 3 kelompok besar,
masing-masing terdiri dari 5 vagga,
dengan sutta sebanyak 152 sutta
 Contoh sutta-suttanya :
rathavinīta sutta
mahākamma vibhańga sutta
kāyagatāsati sutta
Samyutta Nikāya
 Sutta-sutta pendek yang disusun
berdasarkan topik.
 Terbagi menjadi 5 vagga, yang terdiri
dari masing-masing 56 kelompok
topik, dengan 7762 sutta.
Ańguttara Nikāya
 Sutta-suttanya dikelompokan berdasarkan
penomoran.
 Terdiri dari 11 nipāta, dengan 9557 sutta
Khuddaka Nikāya
 Terdiri dari 15 kitab, yaitu:
1. Khuddaka patha, terdiri dari 9 sutta.
2. Dhammapada, terdiri dari 423 syair.
3. Udāna, 80 uncaran dari sang Buddha.
4. Itivuttaka, 112 sutta.
5. Suttanipāta, 70 sutta.
6. Vimāna vatthu, 85 sutta.
7.Peta vatthu, 51 sutta.
8. Thera gāthā, 264
9.Therī gāthā, 73
10. Jātaka , 547 cerita
11. Niddesa komentar suttanipata, serta
komentar yang disampaikan oleh bhikkhu
Sariputta.
12. Patisambhidā magga, analisis
Abhidhamma tentang konsep dan latihan
13. Apadāna, cerita kehidupan lampau 550
orang bhikkhu dan 40 bhikkhuni
14. Buddhavamsa, riwayat 25 orang Buddha
15. Cariyā piţaka, 35 cerita jataka, mengambil
tema mengenai 7 kesempurnaan (parami)
Abhidhamma
 Terdiri dari 7 buah kitab. 42.000 pokok dhamma.
 Membahas kebenaran konvensional (sammuti sacca)
dan kebenaran hakikat (paramattha sacca)
 Bagian Abhidhamma :
1. Dhammasańganī, mengenai proses batin dan jasmani
2. Vibhańga, merupakan penjelasan dari
dhammasańganī
3. dhātukathā, penjelasan rinci mengenai unsur-unsur
4. puggalapaňňatti, penjelasan mengenai konsep
makhluk
5. kathāvatthu, penjelasan mengenai kekeliruan
pandangan sesat
6. yamaka, tanya jawab berpasangan tentang psikologi
batin.
7. paţţhāna, penjelasan tentang 24 kondisi sebab akibat
 SARAŅATTAYA SUTTA
Buddham saranam gacchami
Dhammam saranam gacchami
Sangham saranam gacchami
Artinya : aku berlindung kepada
Buddha
aku berlindung kepada Dhamma
aku berlindung kepada Sangha
PENJELASAN RINCI
9 SUTTA DALAM KHUDDAKA PATHA
 Kata “berlindung” di sini bersifat aktif.
 Bukan sekedar ungkapan keyakinan kita terhadap
tiga permata, namun merupakan perwujudan dari :
1. kerendahan hati kita.
2. penerimaan kita terhadap tiga permata sebagai
tuntunan praktik untuk meningkatkan kualitas
batin kita.
3. penerimaan terhadap latihan kemoralan dan
kebijaksanaan
4. penghormatan kita.
Pertama kali dibabarkan oleh Sang Buddha kepada
60 Arahat pertama dalam misi misionaris pertama
di Taman Rusa Isipatana, Benares.
1. Saranattaya
 Khotbah tentang Tisarana
 Diajarkan pertama kali oleh Sang
Buddha sendiri kepada 60 orang
Bhikkhu Arahat murid Beliau sebelum di
persilakan menyebar ke segala penjuru
untuk membabarkan Dhamma
Khuddaka Patha
2.DASA SIKKHAPADA
(10 LATIHAN KEMORALAN)
 Dikhotbahkah kepada Samanera Rahula di
Vihara Jetavana, Savati, pemberian Anatha
Pindika
 Samanera diberikan 10 latihan sila yaitu
Panca Sila Buddhis ditambah dengan :
- Tidak makan setelah tengah hari
- Menghindari tontonan dan musik
- Menghindari mengunakan wewangian dan
perhiasan yang bertujuan mempercantik diri
- Menghindari tidur di tempat yang mewah /
tinggi
- Tidak menerima emas dan perak (uang)
DASASIKKHAPADA
 10 latihan untuk samanera.
 Dibabarkan oleh Sang Buddha di Jetavana
Arama berkenaan dengan samanera
pertama Rahula, yang bertanya mengenai
peraturan bagi samanera.
 Dalam 10 sila samanera, tidak di temukan
kata “sikkhapada” yang artinya ‘melatih diri’
seperti yang terdapat dalam 5 sila. Karena
10 sila bagi seorang samanera adalah mutlak
kemoralan yang harus dipegang teguh.
ISI SILA SAMANERA
 1. Panatipata veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari membunuh makhluk hidup.
 2. Adinnadana veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari mengambil barang yang tidak diberikan.
 3. Abrahmacariya veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari aktivitas seksual.
 4. Musavada veramani sikkhapadam samadiyami
 Saya berjanji ajaran untuk menahan diri dari pembicaraan yang tidak benar .
 5. Suramerayamajja pamadatthana veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari minuman memabukkan dan obat-obatan yang
menyebabkan kurangnya kesadaran.
 6. Vikalabhojana veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari makan pada waktu yang tak sesuai (yaitu, setelah
tengah hari).
 7. Nacca-gita-vadita-visukkadassana veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari menari, menyanyi, musik, pergi melihat hiburan .
 8. Mala-gandha-vilepana-dharana-mandana-vibhusanathana veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari mengenakan kalung, menggunakan parfum, dan
mempercantik tubuh dengan kosmetik .
 9. Uccasayana-mahasayana veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari berbaring di tempat tidur mewah atau tinggi .
 10. Jatarupa-rajata-patiggahana veramani
 Saya berjanji untuk menahan diri dari menerima emas dan perak (uang).
3. DVATTIMSAKARA
(32 UNSUR JASMANI)
 Sewaktu Bhikkhu Ananda mengunjungi Bhikkhu Giri
Manando yang sakit, Sang Buddha mengajarkan Sutta
ini agar siswanya sembuh
 Jasmani terdiri dari 6 kelompok bagian :
 1. Kulit, rambut kepala, bulu badan, kuku, gigi
 2. Ginjal, daging, urat/otot saraf, tulang, sumsum
 3. Paru-paru, jantung, lever, diafragma, limpa/pankreas
 4. Otak, lambung, usus halus, usus besar, anus &
 kotoran
 5. Lemak, empedu, lendir, nanah, darah, keringat
 6. Air Seni, air mata, minyak kulit (penyebab jerawat),
 ludah, ingus, minyak persendian,
DVATIMSAKARA
 Mengenai perenungan terhadap 32
unsur badan jasmani.
 Dibabarkan Sang Buddha di Jetavana
kepada Bhikkhu Ananda berkenaan
dengan Bhikkhu Girimando yang
menderita sakit parah.
 Tujuan dari perenungan 32 unsur
jasmani ini adalah untuk mengurangi
kadar kemelekatan kita terhadap
badan jasmani ini.
6 KELOMPOK BESAR JASMANI
1. Kulit
rambut, bulu badan, kuku, gigi, kulit.
2. Ginjal
daging, otot syaraf, tulang, sumsum tulang, ginjal.
3. Paru-paru
jantung, lever, diafragma, pankreas, paru-paru
4. Otak
lambung, usus halus, usus besar, anus dan kotoran,
otak.
5. Lemak
empedu, lendir, nanah, keringat, lemak.
6. Air seni
air mata, minyak kulit, ludah, ingus, minyak sendi,
air seni.
4. KUMARA PANHA
 Sopaka (7 Thn) dibuang ayah tirinya di kuburan
 Dari Savathi Sang Buddha datang menenangkan
& membawa Sopaka ke Vihara
 Ketika dikunjungi ibunya, Sang Buddha
memberikan 10 pertanyaan kecil untuk
menunjukkan bahwa Sopaka sudah Ariya
 Apa yang 1 Sopaka ?
 Semua mahkluk hidup karena makanan (Ahara)
(Kavalinkahara, Phassahara,
Manosancetanahara, Vinnanahara)
 Apa yang 2 ? Batin & Jasmani (Nama & Rupa)
 Apa yang 3 ? 3 Jenis Vedana (senang, tidak &
netral)
 Apa yang 4 ? 4 Kebenaran Mulia
 5 ? 5 Kemelekatan (Pancupaddana Khanda)
Kemelekatan masing masing terhadap 4 Nama
dan 1 Rupa
 6 ? 6 Landasan Indera
 7 ? 7 Bojhanga (Sati, Dhammavicayo, Viriya,
Piti, Pasadhi, Samadhi dan Upekkha)
 8 ? 8 Magganga (Jalan mulia berunsur 8)
 9 ? 9 Tempat kediaman semua mahkluk
(Sattavasa Bumi 9)
 10 ? 10 Kekuatan yang dimiliki seorang Arahat
(Asekha Dhamma) yaitu JMB8 + Vimutti
(Kebebasan) + Asavakkhaya Nana
(Pengetahuan penghancur Asava)
KUMARA PAŇHA
 10 pertanyaan untuk anak kecil.
 Di babarkan Sang Buddha kepada Sopaka di Savatthi.
 Isi pertanyaannya :
1. apa yang satu itu?
2. apa yang dua itu?
3. apa yang tiga itu?
4. apa yang empat itu?
5. apa yang lima itu?
6. apa yang enam itu?
7. apa yang tujuh itu?
8. apa yang delapan itu?
9. apa yang sembilan itu?
10. apa yang sepuluh itu?
Jawaban pertama
 Semua makhluk hidup karena makanan.
 Ada 4 jenis makanan :
1. makanan biasa
2. kontak
3. kehendak
4. kesadaran
Ke empat jenis makanan ini
mengondisikan keberlangsungan.
Jawaban kedua
 Semua makhluk memiliki batin dan jasmani.
 Batin jasmani yang terdiri dari perpaduan ini
selalu dalam keadaan berproses dan tidak
kekal.
 Jasmani : unsur padat, cair, panas, gerak
bayi-balita-anak-anak-remaja-dewasa-tua-
mayat
 Batin : perasaan, pencerapan, faktor-faktor
mental, kesadaran. Contoh: sedih-senang,
pikiran baik-pikiran buruk, tadi ingat-
sekarang lupa.
Jawaban ketiga
 Adanya tiga jenis perasaan, yaitu
menyenangkan, tidak menyenangkan, dan
netral.
 Perasaan timbul karena indera kontak
dengan objeknya.
 Jika kita tidak waspada maka akan timbul
lobha, dosa, moha
Jawaban keempat
 Empat kebenaran mulia.
 Adanya dukkha, lahir, tua, sakit,
mati, dll.
 Adanya sebab dari dukkha, yaitu
tanha, atau keinginan rendah
 Adanya terhentinya dukkha, yaitu
nibbana
 Adanya jalan menuju terhentinya
dukkha, yaitu jalan mulia berunsur
delapan.
Jawaban kelima
 Kemelekatan terhadap lima
kelompok kehidupan, yaitu:
- Kelompok jasmani
- Kelompok perasaan
- Kelompok pencerapan
- Kelompok faktor-faktor mental
- Kelompok kesadaran
 Kemelekatan ini dapat menyebabkan
kita terus terbelenggu oleh dukkha.
Jawaban keenam
 Adanya enam landasan indera.
 Landasan indera adalah tempat timbulnya
kesadaran.
 Mata retina
hidung syaraf olfaktori
lidah papila
telinga gendang telinga
jasmani seluruh jasmani
pikiran hadaya vatthu
Jawaban ketujuh
 7 faktor penerangan sempurna yang jika
dilatih dengan tekun akan membawa kita
pada perealisasian Nibbana.
 1. perhatian benar
2. penyelidikan dhamma
3. semangat
4. kegiuran
5. ketenangan
6. konsentrasi
7. keseimbangan batin
Jawaban kedelapan
 Delapan unsur jalan mulia. yang terbagi
menjadi 3 kelompok, yaitu sila, samadhi, paňňā
 Digunakan untuk mengikis lobha, dosa, moha
dari kadar yang kasar, sedang sampai halus.
 Ke delapan faktor tersebut, yaitu:
1. pengertian benar
2. pikiran benar
3. ucapan benar
4. perbuatan benar
5. matapencaharian/penghidupan benar
6. daya upaya benar
7. pehatian benar
8. konsentrasi benar
Jawaban kesembilan
 9 alam kehidupan makhluk.
Jawaban kesepuluh
10 faktor yang dimiliki oleh seorang arahat,
yaitu:
- 8 unsur jalan mulia
- 1 unsur pembebasan
- 1 asavakkhaya.
 Dibabarkan oleh Sang Buddha kepada
seorang deva di Jetavana Arama berkenaan
pertanyaan deva mengenai apa itu berkah
utama.
 Sang Buddha menjelaskan mengenai 38
berkah utama yang sesungguhnya.
 Kesimpulannya, jika kita praktik dhamma
dan hal-hal yang baik lainnya, maka dalam
hidup ini kita tidak akan kekurangan berkah.
MAŃGALA SUTTA
5. MANGALA SUTTA
(Sutta Tentang 38 Berkah Utama)
Bait I
Buddha ditanya: Apakah Berkah2 tertinggi dalam kehidupan?
Yang Terberkahi menjawab: Berkah-Berkah Tertinggi adalah:
Bait II
1. Asevanā ca bālānaṃ: Tidak bergaul dgn orang-orang dungu.
2. Panḍitānañ ca seyanā: Bergaul dengan yang bijaksana.
3. Pūjā ca pūjanīyānaṃ: Menghormati mereka yg patut
dihormati.
Bait III
4. Patirūpadesavāso: Tempat tinggal di lingkungan yang sesuai.
5. Pubbe ca katapuññatā: Berkat jasa kebajikan di masa lalu.
6. Attasammāpaṇidhi: Pikiran seseorang diarahkan dengan
benar.
Bait IV
7. Bahusaccañ: Banyak pengetahuan.
8. Bahusippañ: Keahlian dalam pekerjaan seseorang.
9. Vinayo ca susikkhito: Disiplin moral yg telah dipelajari dgn baik.
10. Subhāsitā ca yā vācā: Ucapan yang ramah tamah.
Bait V
11. Mātāpitu upaṭṭhānaṃ: Memberi sokongan kepada orang tua.
12. Puttadārassa saṅgaho: Menyayangi istri dan anak-anak.
13. Anākulā ca kammantā: Melakukan bisnis yang damai dan
bebas dari konflik-konflik (masalah).
Bait VI
14. Dāna: Tindakan berdana.
15. Dhammacariyā: Perilaku sesuai dengan Dhamma.
16. Nātakānañ ca saṅgaho: Membantu kerabat-kerabatnya.
17. Anavajjāni kammāni: Perbuatan tanpa cela.
Bait VII
18. Ārati pāpā: Menghindari kejahatan.
19. Virati pāpā: Tidak melakukan kejahatan.
20. Majjapānā ca saññamo: Menhindari minuman memabukkan.
21. Appamādo ca dhammesu: Tekun menjalankan Dhamma.
Bait VIII
22. Gāravo: Rasa hormat.
23. Nivāto: Kerendahan hati.
24. Santuṭṭhi: Kepuasan hati.
25. Kataññutā: Berterima kasih.
26. Kālena dhammasavanaṃ: Mendengar Dhamma di wkt yg tepat
Bait IX
27. Khantī: Kesabaran
28. Sovacassatā: Sifat penurut ketika dikoreksi.
29. Samaṇānañ ca dassanaṃ: Bertemu (melihat) para Bhikkhu.
30. Kālena dhammasākacchā: Berdiskusi Dhamma di waktu
yg tepat.
Bait X
31. Tapo: Pengendalian diri yang giat.
32. Brahmacariyā: Kehidupan suci dan tanpa noda.
33. Ariyasaccāna dassanaṃ: Pandangan terang terhadap
Kebenaran- kebenaran Mulia.
34. Nibbāna sacchikiriyā: Realisasi Nibbāna.
Bait XI
35. Phuṭṭhassa lokadhammehi cittaṃ yassa na kampati: Pikiran
yang tak tergoyahkan oleh pasang surut kehidupan.
36. Asokaṃ: Kebebasan dari duka.
37. Virajaṃ: Kebebasan dari noda hawa nafsu.
38. Khemaṃ: Perlindungan sempurna.
Bait XII
Etādisāni katvāna sabbattham-aparājitā sabbattha sotthiṃ
gacchanti:
Mereka yang telah berlaku dengan cara ini tidak dapat
dikalahkan dan selalu hidup dalam keselamatan.
29 Pertama adalah berkah untuk umat awam
9 yang terakhir adalah berkah milik para Ariya
6. RATANA SUTTA
 Terjadi di Kota Vesali pada Kerajaan Lichavi yang
dilanda 3 bencana : kelaparan, mahkluk halus dan
penyakit
 Sutta pertama dari Cula Vagga, Sutta Nipata dan ke
enam dari Khuddaka Patha
 Setelah melihat moral Suku Lichavi yang terampil
dalam 5 sila, Sang Buddha memutuskan menolong
masyarakat Lichavi
 Sang Buddha mengajarkan Ratana Sutta yang
berupa “Pernyataan Kebenaran” kepada Bhikkhu
Ananda
 Disertai 500 bhikkhu Arahat, Bhikkhu Ananda
membaca Ratana Sutta dan memerciki air di kota
Vesali sehingga turun hujan besar yang menyapu
bangkai-bangkai dan akhirnya para Dewa datang
RATANA SUTTA
 Khotbah mengenai keluhuran dari tiga
permata.
 Dikhotbahkan oleh Sang Buddha di Vesali,
kepada Bhikkhu Ananda. Karena 3 bencana
melanda Vesali, yaitu :
- bencana kelaparan,
- bencana hantu kelaparan,
- serta wabah penyakit
yang awalnya disebabkan karena
kekeringan.
7. TIROKUDDA SUTTA
(Khotbah di luar dingding)
 92 Kappa yang lalu, Kasi, Raja Jasena & Ratu
Sirimaya adalah orang tua Samma Sambuddha
Phussa
 3 Adik tiri pura-pura berperang agar dapat melayani
Buddha Phussa (7 thn s/d 3 bulan)
 Sekelompok koruptor makanan, yang juga
membakar ruangannya (92 kalpa di alam apaya)
 Masa SSB Kassapa, mereka menjadi Peta yang
diberitahu kelak muncul SSB Gotama dengan Raja
Bimbisara sebagai keluarga yang berdana
 3 Pangeran -> 3 Petapa berambut kusut di
Gayasisa, Pejabat negri -> Raja Bimbisara
TIROKUDDA SUTTA
 Khotbah mengenai pelimpahan jasa
kepada sanak keluarga yang telah
meninggal yang terlahir sebagai peta.
 Dibabarkan oleh sang Buddha kepada
Raja Bimbisara di Rajagaha.
 Istilah pattidana
- Patti artinya jasa
- Dana artinya berbagi.
 Jaman Raja Bimbisara
 Undangan makan -> Raja tidak melakukan
pelimpahan jasa tetapi berpikir “dimana yang
Terberkahi akan tinggal?”
 Para Peta marah, Raja lalu diberitahu tentang
berdana dan Pattidana
 Raja diperlihatkan ketika para Peta terlihat
mandi dan minum dari kolam dengan tubuh yang
keemasan. Setelah Raja berdana Catupaccaya
 Sang Buddha berkata :
“Tidak ada pemberi yang pernah kekurangan
buah”
Bagaikan Air hujan yang tercurah dari bukit
ke lembah yang kosong akan mengisi sungai
dan mengalir terus ke lautan
8. NIDHIKHANDA SUTTA
(KHOTBAH PENYIMPANAN HARTA)
 Di Savatti, pemilik tanah yang kaya dan jujur, tidak
tamak
 Sewaktu berdana kepada rombongan bhikkhu yang
dipimpin oleh SSB Gotama, ia dipanggil Raja. Ia
menolak dengan berkata “ Pergilah sekarang
Sahabat, saya akan datang nanti, sekarang ini saya
sedang sibuk menyimpan harta”
 Sotapanna ini lalu diberi selamat oleh Raja: “Bagus
perumah tangga, bagus, bahwa kalian menyimpan
simpanan harta yang tidak dapat dibawa lari oleh
orang-orang sepertiku, Semua diperoleh dari
akibat jasa kebajikan”.
 Nidhikhanda Sutta sering dipakai untuk
pemberkahan
NIDHIKANDA SUTTA
 Khotbah mengenai penimbunan harta sejati.
 Dikhotbahkan oleh Sang Buddha mengenai
orang-orang yang dulu suka menyimpan harta
benda mereka di dalam sumur, lubang, dan lain
sebagainya.
 Walau disimpan bagaimanapun juga harta
tersebut bukanlah harta sejati kita.
 Harta kita yang paling sejati adalah jasa
perbuatan baik kita yang dapat menjamin
kebahagiaan duniawi serta membawa kita pada
perealisasian Nibbana.
9. METTA SUTTA
(KHOTBAH TENTANG CINTA KASIH)
 Di Savatthi sebelum masa Vassa, Sang Buddha
mengajar meditasi :
 Yang penuh nafsu -> 11 Asubha
 Pembenci -> Brahma Vihara (Metta)
 Bodoh -> Objek kewaspadaan akan kematian
 Pikiran spekulatif -> Nafas, tanah
 Bakti -> Renungan (Buddhanussati)
 Cerdas -> Definisi 4 unsur
METTA SUTTA
 Khotbah tentang cinta kasih universal.
 Dibabarkan oleh Sang Buddha kepada 500
orang bhikkhu yang hendak bermeditasi di
sebuah hutan, namun mereka diganggu oleh
makhluk halus.
 Bukan saja mengajarkan bagaimana
memancarkan cinta kasih kepada semua
makhluk tanpa pilih kasih, melainkan juga
dapat dijadikan dasar landasan bagi
pencapaian Jhana.
 Diundang masyarakat untuk Vassa 3 bulan
 Para bhikkhu mempersiapkan tempat tinggal
dalam hutan dan setiap waktu memukul balok
kayu untuk mengetahui waktu
 Para Dewa mengungsi spt rumah disita Raja
 “Kapan mereka pergi ?” 3 Bulan ? Wah…
 Mengganggu dengan: bentuk, mahkluk tanpa
kepala & sebaliknya, suara seram , bau busuk,
sehingga para bhikkhu tidak dapat
berkonsentrasi
 Akhirnya, berkomunikasi dengan Sang Buddha
 Kemudian Sang Buddha mengajarkan Sutta ini
kepada para bhikkhu tersebut
ANUMODANA
 tipitaka

More Related Content

What's hot

Abhidhammatasangaha Bab 3 Pakinnaka
Abhidhammatasangaha Bab 3 PakinnakaAbhidhammatasangaha Bab 3 Pakinnaka
Abhidhammatasangaha Bab 3 PakinnakaRuby Santamoko
 
Pelajaran 2 Surah Al-Fatihah
Pelajaran 2 Surah Al-FatihahPelajaran 2 Surah Al-Fatihah
Pelajaran 2 Surah Al-FatihahFitrotulaini
 
Bhagvad Gita Chapter 8 (Revised 2021),Akshara-Brahma Yoga (The yoga of indest...
Bhagvad Gita Chapter 8 (Revised 2021),Akshara-Brahma Yoga (The yoga of indest...Bhagvad Gita Chapter 8 (Revised 2021),Akshara-Brahma Yoga (The yoga of indest...
Bhagvad Gita Chapter 8 (Revised 2021),Akshara-Brahma Yoga (The yoga of indest...Medicherla Kumar
 
Ppt huruf hijaiyah
Ppt huruf hijaiyahPpt huruf hijaiyah
Ppt huruf hijaiyahrosi-yana
 
Pertemuan 2_ Panca Sradha.pptx
Pertemuan 2_ Panca Sradha.pptxPertemuan 2_ Panca Sradha.pptx
Pertemuan 2_ Panca Sradha.pptxBandhaPratama
 
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamPpt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamaisyaszuhriyah
 
RPP Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIIIRPP Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIIIDiva Pendidikan
 
Managemen memakmurkan masjid
Managemen memakmurkan masjidManagemen memakmurkan masjid
Managemen memakmurkan masjidHartono Anwar
 
Agama buddha di indonesia
Agama buddha di indonesiaAgama buddha di indonesia
Agama buddha di indonesiaAlvin Tanuji
 
riwayat hidup buddha gotama
riwayat hidup buddha gotamariwayat hidup buddha gotama
riwayat hidup buddha gotamaRuby Santamoko
 
Presentasi Kode kehormatan Pramuka
Presentasi Kode kehormatan PramukaPresentasi Kode kehormatan Pramuka
Presentasi Kode kehormatan PramukaRisma Putri Ardhana
 
Bhagvad Gita Chapter 7 (Revised 2021),Jnana-Vijnana Yoga (The yoga of knowled...
Bhagvad Gita Chapter 7 (Revised 2021),Jnana-Vijnana Yoga (The yoga of knowled...Bhagvad Gita Chapter 7 (Revised 2021),Jnana-Vijnana Yoga (The yoga of knowled...
Bhagvad Gita Chapter 7 (Revised 2021),Jnana-Vijnana Yoga (The yoga of knowled...Medicherla Kumar
 
Pengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta NikayaPengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta NikayaSuharno M.Pd.B
 
Masa pembabaran dhamma sang buddha
Masa pembabaran dhamma sang buddhaMasa pembabaran dhamma sang buddha
Masa pembabaran dhamma sang buddhaSTAB dharma widya
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufUlfiatu Rochmah
 
Bhagvad Gita chapter 12 ,(Revised 2021) Bhakti Yoga (The yoga of devotion) ,F...
Bhagvad Gita chapter 12 ,(Revised 2021) Bhakti Yoga (The yoga of devotion) ,F...Bhagvad Gita chapter 12 ,(Revised 2021) Bhakti Yoga (The yoga of devotion) ,F...
Bhagvad Gita chapter 12 ,(Revised 2021) Bhakti Yoga (The yoga of devotion) ,F...Medicherla Kumar
 
Iman kepada malaikat
Iman kepada malaikatIman kepada malaikat
Iman kepada malaikatMiji Taher
 
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptxKOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptxtusmana2
 

What's hot (20)

Abhidhammatasangaha Bab 3 Pakinnaka
Abhidhammatasangaha Bab 3 PakinnakaAbhidhammatasangaha Bab 3 Pakinnaka
Abhidhammatasangaha Bab 3 Pakinnaka
 
Pelajaran 2 Surah Al-Fatihah
Pelajaran 2 Surah Al-FatihahPelajaran 2 Surah Al-Fatihah
Pelajaran 2 Surah Al-Fatihah
 
Bhagvad Gita Chapter 8 (Revised 2021),Akshara-Brahma Yoga (The yoga of indest...
Bhagvad Gita Chapter 8 (Revised 2021),Akshara-Brahma Yoga (The yoga of indest...Bhagvad Gita Chapter 8 (Revised 2021),Akshara-Brahma Yoga (The yoga of indest...
Bhagvad Gita Chapter 8 (Revised 2021),Akshara-Brahma Yoga (The yoga of indest...
 
Ppt huruf hijaiyah
Ppt huruf hijaiyahPpt huruf hijaiyah
Ppt huruf hijaiyah
 
Pertemuan 2_ Panca Sradha.pptx
Pertemuan 2_ Panca Sradha.pptxPertemuan 2_ Panca Sradha.pptx
Pertemuan 2_ Panca Sradha.pptx
 
The holy geeta chapter 10-vibhuti yoga
The holy geeta chapter 10-vibhuti yogaThe holy geeta chapter 10-vibhuti yoga
The holy geeta chapter 10-vibhuti yoga
 
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islamPpt kedudukan dan peran wanita dalam islam
Ppt kedudukan dan peran wanita dalam islam
 
RPP Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIIIRPP Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII
 
Managemen memakmurkan masjid
Managemen memakmurkan masjidManagemen memakmurkan masjid
Managemen memakmurkan masjid
 
Agama buddha di indonesia
Agama buddha di indonesiaAgama buddha di indonesia
Agama buddha di indonesia
 
riwayat hidup buddha gotama
riwayat hidup buddha gotamariwayat hidup buddha gotama
riwayat hidup buddha gotama
 
Presentasi Kode kehormatan Pramuka
Presentasi Kode kehormatan PramukaPresentasi Kode kehormatan Pramuka
Presentasi Kode kehormatan Pramuka
 
Bhagvad Gita Chapter 7 (Revised 2021),Jnana-Vijnana Yoga (The yoga of knowled...
Bhagvad Gita Chapter 7 (Revised 2021),Jnana-Vijnana Yoga (The yoga of knowled...Bhagvad Gita Chapter 7 (Revised 2021),Jnana-Vijnana Yoga (The yoga of knowled...
Bhagvad Gita Chapter 7 (Revised 2021),Jnana-Vijnana Yoga (The yoga of knowled...
 
empat kebenaran mulia
empat kebenaran muliaempat kebenaran mulia
empat kebenaran mulia
 
Pengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta NikayaPengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta Nikaya
 
Masa pembabaran dhamma sang buddha
Masa pembabaran dhamma sang buddhaMasa pembabaran dhamma sang buddha
Masa pembabaran dhamma sang buddha
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Bhagvad Gita chapter 12 ,(Revised 2021) Bhakti Yoga (The yoga of devotion) ,F...
Bhagvad Gita chapter 12 ,(Revised 2021) Bhakti Yoga (The yoga of devotion) ,F...Bhagvad Gita chapter 12 ,(Revised 2021) Bhakti Yoga (The yoga of devotion) ,F...
Bhagvad Gita chapter 12 ,(Revised 2021) Bhakti Yoga (The yoga of devotion) ,F...
 
Iman kepada malaikat
Iman kepada malaikatIman kepada malaikat
Iman kepada malaikat
 
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptxKOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
 

Similar to tipitaka

Perkembangan agama hindu di bali
Perkembangan agama hindu di baliPerkembangan agama hindu di bali
Perkembangan agama hindu di balisuartika
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraWira Prabowo
 
Agama-Hindu-Petemuan-2.ppt
Agama-Hindu-Petemuan-2.pptAgama-Hindu-Petemuan-2.ppt
Agama-Hindu-Petemuan-2.pptnabilsaliminu
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okIstna Zakia Iriana
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danVJ Asenk
 
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptxversi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptxnurmilazubaidah
 
ppt sejarah perkembangan islam.pptx
ppt sejarah perkembangan islam.pptxppt sejarah perkembangan islam.pptx
ppt sejarah perkembangan islam.pptxAfifJuniansyah
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danVJ Asenk
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budhaxxxxyys
 
KELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxKELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxDiditRomadon2
 
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdfPERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdfsuastini1
 
Sejarah dakwah sunan kalijaga
Sejarah dakwah sunan kalijagaSejarah dakwah sunan kalijaga
Sejarah dakwah sunan kalijagaFitrotu Nisak
 
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
HINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxHINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxibnunawaji1
 
Perkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaPerkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaarifin
 

Similar to tipitaka (20)

Perkembangan agama hindu di bali
Perkembangan agama hindu di baliPerkembangan agama hindu di bali
Perkembangan agama hindu di bali
 
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajibPpt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
 
Agama-Hindu-Petemuan-2.ppt
Agama-Hindu-Petemuan-2.pptAgama-Hindu-Petemuan-2.ppt
Agama-Hindu-Petemuan-2.ppt
 
Agama buddha
Agama buddhaAgama buddha
Agama buddha
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu dan
 
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptxversi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
versi-ringkas-sejarah-islam-nusantara.pptx
 
ppt sejarah perkembangan islam.pptx
ppt sejarah perkembangan islam.pptxppt sejarah perkembangan islam.pptx
ppt sejarah perkembangan islam.pptx
 
Pengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu danPengaruh kebudayaan hindu dan
Pengaruh kebudayaan hindu dan
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budha
 
KELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxKELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptx
 
Buddhism
BuddhismBuddhism
Buddhism
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Agama majapahit
Agama majapahitAgama majapahit
Agama majapahit
 
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdfPERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
PERKEMBANGAN-agama-hindu-dari-India-ke-Indonesia.pdf
 
Sejarah dakwah sunan kalijaga
Sejarah dakwah sunan kalijagaSejarah dakwah sunan kalijaga
Sejarah dakwah sunan kalijaga
 
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
 
HINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxHINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptx
 
Perkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaPerkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesia
 

More from Ruby Santamoko

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdfRuby Santamoko
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfRuby Santamoko
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptRuby Santamoko
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxRuby Santamoko
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxRuby Santamoko
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxRuby Santamoko
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxRuby Santamoko
 

More from Ruby Santamoko (20)

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
 
3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdf
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
 
mind & matter.ppt
mind & matter.pptmind & matter.ppt
mind & matter.ppt
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.ppt
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
pelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.pptpelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.ppt
 
mengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptxmengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptx
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptx
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptx
 
podomoro.pdf
podomoro.pdfpodomoro.pdf
podomoro.pdf
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
 
canki sutta.pptx
canki sutta.pptxcanki sutta.pptx
canki sutta.pptx
 

Recently uploaded

WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDAprihatiningrum Hidayati
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxWahyudinHioda
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxArdianAlaziz
 

Recently uploaded (14)

WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
 

tipitaka

  • 1.
  • 7. SYARAT-SYARAT SUATU AJARAN DI SEBUT SEBAGAI AGAMA :  Ada guru Buddha  Ada kitab suci Tipiţaka  Ada umat/penganutnya. Saat ini yang memegang peranan penting adalah kitab suci.
  • 8.  Kitab suci adalah sebagai acuan, rujukan, sumber ajaran.  Misalnya kita ingin mencari penjelasan tentang Tuhan atau mengenai surga dan neraka, kita bisa mencarinya di dalam kitab suci.  Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa Tipiţaka, yang merupakan kitab suci kita adalah sebagai rekaman dari ajaran Sang Buddha, yang berisi penjelasan mengenai adanya guru yang telah berhasil, ada pula ajaran yang mampu membawa kita pada tujuan akhir kita, dan yang terpenting adalah berisi tentang adanya siswa yang berhasil mencapai tujuan akhir sama seperti yang direalisasi oleh sang guru. MENGAPA KITAB SUCI?
  • 9. o Kitab Suci sebagai pedoman bagi umat beragama, tetapi ternyata masih banyak umat Buddha yang belum membaca kitab suci agama Buddha. Namun anehnya, mereka sudah bisa yakin terhadap ajaran Buddha Dhamma.
  • 10. Hai Wirya, saya boleh tanya sesuatu? Apakah kamu beragama Buddha? Apakah kamu tahu kitab suci agama Buddha? Boleh Christ. Betul, saya beragama Buddha. Kitab sucinya TIPITAKA
  • 11. Apakah artinya TIPITAKA? Apakah kamu sudah pernah lihat? Apakah kamu sudah pernah baca? Kamu bisa menceritakan apa saja yang ada di dalam TIPITAKA itu? ????
  • 12. TIPITAKA = tiga keranjang Pada Tipitaka, diceritakan ada GURU yang sudah mencapai tujuan, ada AJARAN yang dapat membawa ke tujuan dan ada Siswa-siswa yang berhasil mencapai tujuan seperti Sang GURU
  • 13. II.Apa Pegertian Tipitaka? 1. Tipitaka artinya “tiga keranjang” yaitu; 21.000 Pokok Dhamma. 21.000 Pokok Dhamma. 42.000 Pokok Dhamma Jadi, Tipitaka = 84.000 Pokok Dhamma. Penjelasan : 82.000 Pokok Dhamma dari Sang Buddha langsung dan 2.000 Pokok Dhamma dari murid-murid utama Sang Buddha.
  • 14. 2. Kita yakin Tipitaka karena di dalamnya ada: - Guru yang berhasil mencapai tujuan - Ajaran yang membawa pada tujuan - Siswa-siswa Sang Buddha yang telah berhasil sampai tujuan karena mengikuti ajaran Sang Buddha (guru)
  • 15. o Karena Tipitaka Pali atau Pali kanon masih terpelihara secara lengkap. o Sang Buddha membabarkan Dhamma kepada rakyat Magadha mengunakan bahasa Pali dengan dialek Sudhi Magadhi (tulisan bahasa Pali adalah Pakrit), dan kepada para brahmana, raja, bangsawan mengunakan bahasa Sansekerta.
  • 16.  Semasa hidupnya Sang Buddha lebih banyak menggunakan bahasa “pāļi” dalam mengajarkan Dhamma.  Bahasa pāļi merupakan famili bahasa PRAKRIT, yaitu bahasa yang digunakan di kerajaan MAGADHA.  Bahasa ini merupakan bahasa lisan bukan bahasa tulis. Yang diturunkan dari generasi ke generasi secara oral.  Bentuk tertulis baru ditemukan pertama kali pada sidang agung Sangha keempat sekitar tahun 101-77 SM. Itupun dalam tulisan SINHALE, atau tulisan bahasa SINHALE dari Srilanka.
  • 17. A.Jaman Raja Asoka (250 SM) Beliau mengutus dhamma duta ke seluruh penjuru seperti : China, Mesir, Yunani, Macedonia, Cyprus, Persia, Srilanka, Afganistan dan Pakistan Hal ini dibukukan dalam riwayat Raja Asoka, yaitu ASOKA AVADANA Misi ini dianggap sia sia (tidak ada bekas yang dapat ditelusuri lagi) Hanya di Srilanka yang membawa hasil.
  • 18. Penyebaran Agama Buddha A. Jaman Raja Asoka (250 SM) • Mengutus anaknya, Bhikkhu Mahinda dan Bhikkhuni Sanghamitta ke Srilanka • Pali teks masih utuh sampai sekarang.
  • 19. B. Tiga orang Rahib China menggambil Kitab suci di India 1. Fa Xien (399 – 413 M) - Dynasty Jin.  Dari kota Chang’an (sekarang Xian) – Gurun Tarim (Takla Makan) – India (Universitas Nalanda) – pulang lewat Indonesia (Jawa) pada saat jaman Kerajaan Tarumanegara (tinggal selama 5 bulan) – kembali ke China (kota Nanjing)  Kitab suci diterjemahkan ke dalam Bahasa China (pada saat di Nalanda, rahib Fa Xien belajar bahasa Sangsekerta)
  • 20. 2. Xuan Zhang (629 – 645 M) - Dynasti Tang. Cerita Tong Sam Tjong – Berangkat dari Xian – gurun Tarim – India (Nalanda). Pulang lewat jalan yang sama, karena di selatan ada pemberontakan. – Membawa 29 kereta (Sangsekerta) 3. Yi Jing (671 – 695 M) - Dynasti Tang. Berangkat dari Xian melalui jalan selatan, mampir di Sumatra, Jaman kerajaan Sriwijaya dan menetap 2 bulan – ke India ( Universitas Nalanda) pada perjalanan pulang, mampir kembali di Sumatra – kembali ke Xian.
  • 21. 1 2 3
  • 22.
  • 23. C. Pada Jaman Dynasty Tang terakhir, Raja Wu Zong (840 – 847 M). Buddhisme di China dihancurkan. Agama Buddha dianggap agama parasit, karena para bhikku tidak bekerja, tetapi kuil/vihara lebih megah dari kerajaan.
  • 24. D. Pada jaman Raja terakhir Dynasti Chou (954–959 M), Raja Shih Zong. Terjadi juga pembakaran kuil karena banyak kuil lebih mewah dari kerajaan dan para bhikku hidup mewah, tidak bekerja sedangkan rakyat diperas.
  • 25. E. Pada jaman Dynasti Moghul di India tahun 1197, Raja Khilji Alauddin Bachtiar. Merupakan Dynasti Islam yang menggantikan Dynasti Asoka. Universitas Nalanda dihancurkan dengan dibakar karena ingin dicatat sebagai raja yang mempunyai usaha besar dalam sejarah. Dengan hancurnya Universitas Nalanda  Ilmu pengetahuan mundur 1000 tahun.
  • 28. F. Setelah abad XIII ada 3 dynasti di China yang mengondisikan agama Buddha berkembang lagi. 1. Dynasti Yuan/Mongol (1271 – 1368) (kekaisaran Mongolia) – dijadikan Agama Negara 2. Dynasti Ming/Han (1368 - 1644) (Kekaisaran Han) - Kitab Suci disusun kembali 3. Dynasti Qing/Mancu (1644 – 1911) (Kekaisaran Manchu) - Dibakar kembali Pada Jaman Manchu ada sekelompok bhikku yang tidak setuju dengan kebijaksanaan dynasti Mancu. Karena memberontak  Buddhisme dihancurkan lagi oleh dynasti mancu.
  • 29.  Terjadinya pembakaran kitab kitab suci Tripitaka bahasa Sansekerta di China membuat Tripitaka bahasa Sansekerta menjadi tidak lengkap, sedangkan sumbernya di India juga sudah dihancurkan oleh Dynasti Moghul di bawah pimpinan Raja Khilji Alauddin Bachtiar Tahun 1197  Tipitaka bahasa Pali masih lengkap karena penyebaran agama Buddha oleh Raja Asoka ke Srilangka tidak mengalami gangguan KESIMPULAN
  • 30. G. Gunung besar yang menjadi pusat perkembangan Mahayana 1. Gunung Wu Thai San Guru Manjusri / Wen Su Phu Sa Di sebelah utara China, Propinsi Shansi 2. Gunung O Mei San Guru Samantabhadra / Pu Sen Phu Sa Di sebelah barat China, Propinsi Sechuan
  • 31. 3. Gunung Jiu Hua Shan Guru Ksitigarbha / Ti Chang Wang Phu Sa Sebelah timur China Propinsi Anhui 4. Gunung Putuo Shan Avalokitesvara / Kwan Yin Phu Sa Sebelah selatan China Propinsi Ceciang /(Kepulauan Chou San)
  • 32.
  • 33. o Setelah Sang Buddha parinibbana pada tahun 543 SM , 3 bulan kemudian diadakan Sidang Agung (Konsili) Sangha atau Sangha Samaya.
  • 34. a. Diadakan pada tahun 543 SM, yaitu 3 bulan setelah Sang Buddha parinibbana. b. Berlangsung selama 2 bulan. c. Dipimpin oleh YA.Maha Kassappa. d. Dihadiri oleh 500 bhikkhu Arahat. e. Sidang diadakan di Gua Sattapanni (lereng gunung Vebhara) dekat kota Rajagaha. f. Disponsori oleh Raja Ajatasattu.
  • 35. Ilustrasi gambar konsili atau sidang Sangha samaya
  • 37. a) Menghimpun ajaran Sang Buddha yang diajarkan kepada orang yang berlainan, di tempat berlainan, dan dalam waktu yang berlainan. b) Mengulang Dhamma dan Vinaya agar ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran yang lainnya. Pada waktu itu ada 2 bhikkhu yang mengulang, yaitu: 1. YA.Upali mengulang Vinaya. 2. YA.Ananda mengulang Dhamma.
  • 38. Ilustrasi gambar YA.Ananda dan YA.Upali dalam pengulangan Dhamma dan Vinaya
  • 39. a) Sangha tidak akan menetapkan hal-hal yang perlu dihapus dan hal-hal yang harus dilaksanakan, juga tidak akan menambah hal-hal yang telah ada. b) Mengadili YA.Ananda. c) Mengucilkan Channa sebagai Brahmadanda. d) Agama Buddha masih utuh.
  • 40. a) Diadakan pada tahun 443. b) Sidang berlangsung selama 4 bulan. c) Dipimpin oleh YA.Revata dibantu oleh YA.Yasa. d) Dihadiri oleh 700 bhikkhu Arahat. e) Sidang diadakan di Vesali. f) Sponsornya adalah Raja Kalasoka.
  • 41. Ini adalah gambar/foto Stupa Ananda yang berada dikota Vesali Kerajaan Licchavi-Vajjis. Stupa ini dibangun sebagai penghormatan kepada Bhikkhu Ananda atas jasa dan suri teladannya yang diberikan kepada Sang Buddha . Pilar ini dibangun pada zaman Kerajaan Asoka. Bhikkhu Ananda merupakan salah satu Siswa Utama dari Sang Buddha. Vesali
  • 42. o Membahas sekelompok bhikkhu Sangha (Mahasanghika) yang menghendaki untuk memperlunak Vinaya yang dianggap mereka sangat keras akan tetapi usaha mereka gagal. Inilah awal mula terbentuknya aliran Mahasanghika,
  • 43. a) Kesalahan bhikkhu-bhikkhu dari suku Vajji yang melanggar “pacittiya” dibicarakan, dan diakui bahwa mereka telah melanggar Vinaya dan 700 bhikkhu Arahat menyatakan setuju. b. Pengulangan kembali Dhamma dan Vinaya yang dikenal dengan “Satta Sati” atau “Yasathera Sanghiti” karena bhikkhu Yasa dianggap berjasa dalam bidang pemurnian Vinaya.
  • 44. a) Diadakan pada tahun +/- 313 SM atau 230 tahun setelah sidang I. b) Dipimpin oleh YA.Tissa Moggaliputta. c) Sidang diadakan di Pataliputta/Patna. d) Sponsornya adalah Raja Asoka dari Suku Mauriya.
  • 45. a) Menertibkan perbedaan pendapat yang dapat mengakibatkan perpecahan Sangha. b) Memeriksa dan menyempurnakan kitab suci Pali (memurnikan ajaran Buddha). c) Raja Asoka meminta agar para bhikkhu mengadakan upacara uposatha setiap bulan, supaya Sangha Bhikkhu bersih dari oknum- oknum yang bermaksud tidak baik.
  • 46. a) Menghukum bhikkhu-bhikkhu slebor. b) Abhidhamma diulang tersendiri oleh YA.Maha Kassapa sehingga lengkaplah pengertian Tipitaka yaitu Vinaya, Sutta, dan Abhidhamma. Jadi, Tipitaka mulai lengkap pada konsili ke 3 ini. c) YA.Tissa memilih 1000 bhikkhu Sangha yang benar-benar telah memahami ajaran Sang Buddha untuk menghimpun ajaran tersebut menjadi Tipitaka dan hal ini berlangsung selama 9 bulan.
  • 47. a) Diadakan pada masa pemerintahan Raja Vattagamani Abhaya (101-77 SM). b) Dipimpin oleh YA.Rakkhita Mahatera. c) Dihadiri oleh 500 bhikkhu Arahat yang terpelajar. d) Sidang diadakan di Alu vihara atau Aloka Vihara di desa Matale (Srilanka).
  • 48. Alu Vihara Desa Matale Srilangka
  • 49. o Mencari penyelesaian karena melihat terjadinya kemungkinan-kemungkinan yang mengancam ajaran-ajaran dan kebudayaan-kebudayaan agama Buddha oleh pihak-pihak lain.
  • 50. a) Mengulang Tipitaka. b) Menyempurnakan komentar Tipitaka. c) Menuliskan Tipitaka dan komentarnya di atas daun lontar.
  • 52.
  • 53. a) Diadakan pada tahun 1871 atau permulaan abad ke 25 sesudah Sang Buddha wafat. b) Dibantu oleh Raja Mindon (Burma). c) Kejadian yang sangat penting yaitu Kitab Suci Tipitaka diprasastikan pada 729 buah lempengan marmer atau batu pualam dan diletakkan di Pagoda Kuthodaw bukit Mandalay (Burma).
  • 55.
  • 56. a) Diadakan pada hari Vesakha Puja tahun Buddhis 2498 dan berakhir tahun Buddhis 2500 atau tahun 1956 Masehi. b) Diadakan di gua Passana di Rangoon. c) Dipelopori oleh Mahasi Sayadaw dan dibantu oleh Tipitakadhara Mingun Sayadaw. d) Mulai saat itu penterjemahan kitab suci Tipitaka Pali mulai digiatkan ke dalam beberapa bahasa asing.
  • 57. Konsili Sangha ke VI dipimpin oleh : Mahasi Sayadaw Tipitakadhara Mingun Sayadaw
  • 59. TRIPITAKA  Berkembang di Cina, dibawa oleh tiga rahib Cina, yaitu : 1. Fa xian 2. Xuan Zang diterjemahkan dari 3. Yi jing Sanskrta ke Cina Kemudian karya terjemahan mereka mengalami kehancuran pada masa : 1. Raja Wu tsung 2. Raja Shih tsung Baru pada abad ke-13 raja dari dinasti Ming, ingin mempelajari serta ingin melengkapi kembali Tripitaka.
  • 60. Perbedaan isi TIPIŢAKA dengan TRIPITAKA  TIPIŢAKA Periode yang ada didalamnya yaitu sesuai dari Bodhisatta bertekad untuk menjadi Buddha sampai kemudian Beliau merealisasi ke- Buddhaan  TRIPITAKA Ada lima periode yang berbeda, yaitu: 1. Avatamsaka 2. Agama 3. Vaipulya 4. Prajna 5. Pundarika
  • 63.
  • 64.  Berisikan peraturan yang ditetapkan untuk mengatur tingkah laku dari siswa-siswa Sang Buddha yang telah ditahbiskan sebagai bhikkhu dan bhikkhuni.  Tujuannya adalah sebagai saran pengendalian diri, baik dalam perbuatan maupun ucapan.  Vinaya baru ditetapkan oleh Sang Buddha setelah 20 tahun merealisasi penerangan sempurna. kasus pertama berhubungan dengan Bhikkhu Sudinna. Berisi 21.000 pokok dhamma. VINAYA PIŢAKA
  • 65. 5 KITAB VINAYA SUTTA VIBHAŃGA 1. BHIKKHU VIBHAŃGA  Pārājika 4  Sańghādisesa  Aniyata  Nissaggiya pācittiya 2. BHIKKHUNI VIBHAŃGA * Pācittiya * Pāţidesanīya * Sekhiya * Adhikaraņasamatha * Sila untuk Bhikkhuni
  • 66. Bhikkhu/bhikkhuni Sila  Bhikkhu sila pārājika 4 sańghādisesa 13 aniyata 2 nissaggiya pācittiya 30 suddhika pacittiya 92 pātidesaniya 4 sekhiya 75 adhikaraņasamatha 7 227  Bhikkhuni sila pārājika 8 sańghādisesa 17 aniyata - nissaggiya pācittiya 30 suddhika pācittiya 166 patidesaniya 8 sekhiya 75 adhikaraņasamatha 7 311
  • 67.
  • 68. KHANDHAKA  MAHĀVAGGA - Ceritera Petapa Gotama mencapai penerangan sempurna - Kisah Sang Buddha menemukan Hukum Paticcasamuppāda - Tentang khotbah pertama Beliau, lalu Anattalakkhana Sutta, serta kisah siswa-siswa utama beliau masuk ke sangha bhikkhu. - Mengenai cara penahbisan, hari uposattha, penentuan vassa, pavarana, kathina, dan penggunaan kebutuhan para bhikkhu.
  • 69. CŪĻAVAGGA  Tentang hukuman yang harus dilaksanakan oleh para bhikkhu jika melanggar peraturan kecil.  Tentang sejarah Pajapati Gotami ditahbiskan menjadi bhikkhuni pertama.  Tentang konsili sangha pertama di Rājagaha serta konsili kedua di Vesālī. PARIVĀRA * tentang bagaimana vinaya bisa terbentuk.
  • 71. SUTTA PIŢAKA - Merupakan khotbah yang di sampaikan oleh Sang Buddha di berbagai tempat dan kesempatan, serta kepada berbagai karakter orang yang berbeda. - Secara keseluruhan berisi tentang : praktik dasar umat Buddha, seperti dāna, sīla, samādhi, serta paňňa. - Berisi 21.000 pokok dhamma.
  • 72. 5 BAGIAN SUTTA PIŢAKA  Dīgha Nikāya * merupakan kelompok khotbah panjang. * terdiri dari 3 vagga, 34 sutta. * contoh khotbah-khotbah terkenal dari kitab ini, yaitu : brahmajalā sutta mahāparinibbāna sutta aggaňňa sutta sigalovada sutta
  • 73. Majjhima Nikāya  Merupakan khotbah yang panjangnya sedang.  Terdiri dari 3 kelompok besar, masing-masing terdiri dari 5 vagga, dengan sutta sebanyak 152 sutta  Contoh sutta-suttanya : rathavinīta sutta mahākamma vibhańga sutta kāyagatāsati sutta
  • 74. Samyutta Nikāya  Sutta-sutta pendek yang disusun berdasarkan topik.  Terbagi menjadi 5 vagga, yang terdiri dari masing-masing 56 kelompok topik, dengan 7762 sutta.
  • 75. Ańguttara Nikāya  Sutta-suttanya dikelompokan berdasarkan penomoran.  Terdiri dari 11 nipāta, dengan 9557 sutta
  • 76. Khuddaka Nikāya  Terdiri dari 15 kitab, yaitu: 1. Khuddaka patha, terdiri dari 9 sutta. 2. Dhammapada, terdiri dari 423 syair. 3. Udāna, 80 uncaran dari sang Buddha. 4. Itivuttaka, 112 sutta. 5. Suttanipāta, 70 sutta. 6. Vimāna vatthu, 85 sutta. 7.Peta vatthu, 51 sutta. 8. Thera gāthā, 264 9.Therī gāthā, 73
  • 77. 10. Jātaka , 547 cerita 11. Niddesa komentar suttanipata, serta komentar yang disampaikan oleh bhikkhu Sariputta. 12. Patisambhidā magga, analisis Abhidhamma tentang konsep dan latihan 13. Apadāna, cerita kehidupan lampau 550 orang bhikkhu dan 40 bhikkhuni 14. Buddhavamsa, riwayat 25 orang Buddha 15. Cariyā piţaka, 35 cerita jataka, mengambil tema mengenai 7 kesempurnaan (parami)
  • 78.
  • 79. Abhidhamma  Terdiri dari 7 buah kitab. 42.000 pokok dhamma.  Membahas kebenaran konvensional (sammuti sacca) dan kebenaran hakikat (paramattha sacca)  Bagian Abhidhamma : 1. Dhammasańganī, mengenai proses batin dan jasmani 2. Vibhańga, merupakan penjelasan dari dhammasańganī 3. dhātukathā, penjelasan rinci mengenai unsur-unsur 4. puggalapaňňatti, penjelasan mengenai konsep makhluk 5. kathāvatthu, penjelasan mengenai kekeliruan pandangan sesat 6. yamaka, tanya jawab berpasangan tentang psikologi batin. 7. paţţhāna, penjelasan tentang 24 kondisi sebab akibat
  • 80.  SARAŅATTAYA SUTTA Buddham saranam gacchami Dhammam saranam gacchami Sangham saranam gacchami Artinya : aku berlindung kepada Buddha aku berlindung kepada Dhamma aku berlindung kepada Sangha PENJELASAN RINCI 9 SUTTA DALAM KHUDDAKA PATHA
  • 81.  Kata “berlindung” di sini bersifat aktif.  Bukan sekedar ungkapan keyakinan kita terhadap tiga permata, namun merupakan perwujudan dari : 1. kerendahan hati kita. 2. penerimaan kita terhadap tiga permata sebagai tuntunan praktik untuk meningkatkan kualitas batin kita. 3. penerimaan terhadap latihan kemoralan dan kebijaksanaan 4. penghormatan kita. Pertama kali dibabarkan oleh Sang Buddha kepada 60 Arahat pertama dalam misi misionaris pertama di Taman Rusa Isipatana, Benares.
  • 82. 1. Saranattaya  Khotbah tentang Tisarana  Diajarkan pertama kali oleh Sang Buddha sendiri kepada 60 orang Bhikkhu Arahat murid Beliau sebelum di persilakan menyebar ke segala penjuru untuk membabarkan Dhamma Khuddaka Patha
  • 83. 2.DASA SIKKHAPADA (10 LATIHAN KEMORALAN)  Dikhotbahkah kepada Samanera Rahula di Vihara Jetavana, Savati, pemberian Anatha Pindika  Samanera diberikan 10 latihan sila yaitu Panca Sila Buddhis ditambah dengan : - Tidak makan setelah tengah hari - Menghindari tontonan dan musik - Menghindari mengunakan wewangian dan perhiasan yang bertujuan mempercantik diri - Menghindari tidur di tempat yang mewah / tinggi - Tidak menerima emas dan perak (uang)
  • 84. DASASIKKHAPADA  10 latihan untuk samanera.  Dibabarkan oleh Sang Buddha di Jetavana Arama berkenaan dengan samanera pertama Rahula, yang bertanya mengenai peraturan bagi samanera.  Dalam 10 sila samanera, tidak di temukan kata “sikkhapada” yang artinya ‘melatih diri’ seperti yang terdapat dalam 5 sila. Karena 10 sila bagi seorang samanera adalah mutlak kemoralan yang harus dipegang teguh.
  • 85. ISI SILA SAMANERA  1. Panatipata veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari membunuh makhluk hidup.  2. Adinnadana veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari mengambil barang yang tidak diberikan.  3. Abrahmacariya veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari aktivitas seksual.  4. Musavada veramani sikkhapadam samadiyami  Saya berjanji ajaran untuk menahan diri dari pembicaraan yang tidak benar .  5. Suramerayamajja pamadatthana veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari minuman memabukkan dan obat-obatan yang menyebabkan kurangnya kesadaran.  6. Vikalabhojana veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari makan pada waktu yang tak sesuai (yaitu, setelah tengah hari).  7. Nacca-gita-vadita-visukkadassana veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari menari, menyanyi, musik, pergi melihat hiburan .  8. Mala-gandha-vilepana-dharana-mandana-vibhusanathana veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari mengenakan kalung, menggunakan parfum, dan mempercantik tubuh dengan kosmetik .  9. Uccasayana-mahasayana veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari berbaring di tempat tidur mewah atau tinggi .  10. Jatarupa-rajata-patiggahana veramani  Saya berjanji untuk menahan diri dari menerima emas dan perak (uang).
  • 86. 3. DVATTIMSAKARA (32 UNSUR JASMANI)  Sewaktu Bhikkhu Ananda mengunjungi Bhikkhu Giri Manando yang sakit, Sang Buddha mengajarkan Sutta ini agar siswanya sembuh  Jasmani terdiri dari 6 kelompok bagian :  1. Kulit, rambut kepala, bulu badan, kuku, gigi  2. Ginjal, daging, urat/otot saraf, tulang, sumsum  3. Paru-paru, jantung, lever, diafragma, limpa/pankreas  4. Otak, lambung, usus halus, usus besar, anus &  kotoran  5. Lemak, empedu, lendir, nanah, darah, keringat  6. Air Seni, air mata, minyak kulit (penyebab jerawat),  ludah, ingus, minyak persendian,
  • 87. DVATIMSAKARA  Mengenai perenungan terhadap 32 unsur badan jasmani.  Dibabarkan Sang Buddha di Jetavana kepada Bhikkhu Ananda berkenaan dengan Bhikkhu Girimando yang menderita sakit parah.  Tujuan dari perenungan 32 unsur jasmani ini adalah untuk mengurangi kadar kemelekatan kita terhadap badan jasmani ini.
  • 88. 6 KELOMPOK BESAR JASMANI 1. Kulit rambut, bulu badan, kuku, gigi, kulit. 2. Ginjal daging, otot syaraf, tulang, sumsum tulang, ginjal. 3. Paru-paru jantung, lever, diafragma, pankreas, paru-paru 4. Otak lambung, usus halus, usus besar, anus dan kotoran, otak. 5. Lemak empedu, lendir, nanah, keringat, lemak. 6. Air seni air mata, minyak kulit, ludah, ingus, minyak sendi, air seni.
  • 89. 4. KUMARA PANHA  Sopaka (7 Thn) dibuang ayah tirinya di kuburan  Dari Savathi Sang Buddha datang menenangkan & membawa Sopaka ke Vihara  Ketika dikunjungi ibunya, Sang Buddha memberikan 10 pertanyaan kecil untuk menunjukkan bahwa Sopaka sudah Ariya  Apa yang 1 Sopaka ?  Semua mahkluk hidup karena makanan (Ahara) (Kavalinkahara, Phassahara, Manosancetanahara, Vinnanahara)  Apa yang 2 ? Batin & Jasmani (Nama & Rupa)  Apa yang 3 ? 3 Jenis Vedana (senang, tidak & netral)
  • 90.  Apa yang 4 ? 4 Kebenaran Mulia  5 ? 5 Kemelekatan (Pancupaddana Khanda) Kemelekatan masing masing terhadap 4 Nama dan 1 Rupa  6 ? 6 Landasan Indera  7 ? 7 Bojhanga (Sati, Dhammavicayo, Viriya, Piti, Pasadhi, Samadhi dan Upekkha)  8 ? 8 Magganga (Jalan mulia berunsur 8)  9 ? 9 Tempat kediaman semua mahkluk (Sattavasa Bumi 9)  10 ? 10 Kekuatan yang dimiliki seorang Arahat (Asekha Dhamma) yaitu JMB8 + Vimutti (Kebebasan) + Asavakkhaya Nana (Pengetahuan penghancur Asava)
  • 91. KUMARA PAŇHA  10 pertanyaan untuk anak kecil.  Di babarkan Sang Buddha kepada Sopaka di Savatthi.  Isi pertanyaannya : 1. apa yang satu itu? 2. apa yang dua itu? 3. apa yang tiga itu? 4. apa yang empat itu? 5. apa yang lima itu? 6. apa yang enam itu? 7. apa yang tujuh itu? 8. apa yang delapan itu? 9. apa yang sembilan itu? 10. apa yang sepuluh itu?
  • 92. Jawaban pertama  Semua makhluk hidup karena makanan.  Ada 4 jenis makanan : 1. makanan biasa 2. kontak 3. kehendak 4. kesadaran Ke empat jenis makanan ini mengondisikan keberlangsungan.
  • 93. Jawaban kedua  Semua makhluk memiliki batin dan jasmani.  Batin jasmani yang terdiri dari perpaduan ini selalu dalam keadaan berproses dan tidak kekal.  Jasmani : unsur padat, cair, panas, gerak bayi-balita-anak-anak-remaja-dewasa-tua- mayat  Batin : perasaan, pencerapan, faktor-faktor mental, kesadaran. Contoh: sedih-senang, pikiran baik-pikiran buruk, tadi ingat- sekarang lupa.
  • 94. Jawaban ketiga  Adanya tiga jenis perasaan, yaitu menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral.  Perasaan timbul karena indera kontak dengan objeknya.  Jika kita tidak waspada maka akan timbul lobha, dosa, moha
  • 95. Jawaban keempat  Empat kebenaran mulia.  Adanya dukkha, lahir, tua, sakit, mati, dll.  Adanya sebab dari dukkha, yaitu tanha, atau keinginan rendah  Adanya terhentinya dukkha, yaitu nibbana  Adanya jalan menuju terhentinya dukkha, yaitu jalan mulia berunsur delapan.
  • 96. Jawaban kelima  Kemelekatan terhadap lima kelompok kehidupan, yaitu: - Kelompok jasmani - Kelompok perasaan - Kelompok pencerapan - Kelompok faktor-faktor mental - Kelompok kesadaran  Kemelekatan ini dapat menyebabkan kita terus terbelenggu oleh dukkha.
  • 97. Jawaban keenam  Adanya enam landasan indera.  Landasan indera adalah tempat timbulnya kesadaran.  Mata retina hidung syaraf olfaktori lidah papila telinga gendang telinga jasmani seluruh jasmani pikiran hadaya vatthu
  • 98. Jawaban ketujuh  7 faktor penerangan sempurna yang jika dilatih dengan tekun akan membawa kita pada perealisasian Nibbana.  1. perhatian benar 2. penyelidikan dhamma 3. semangat 4. kegiuran 5. ketenangan 6. konsentrasi 7. keseimbangan batin
  • 99. Jawaban kedelapan  Delapan unsur jalan mulia. yang terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu sila, samadhi, paňňā  Digunakan untuk mengikis lobha, dosa, moha dari kadar yang kasar, sedang sampai halus.  Ke delapan faktor tersebut, yaitu: 1. pengertian benar 2. pikiran benar 3. ucapan benar 4. perbuatan benar 5. matapencaharian/penghidupan benar 6. daya upaya benar 7. pehatian benar 8. konsentrasi benar
  • 100. Jawaban kesembilan  9 alam kehidupan makhluk. Jawaban kesepuluh 10 faktor yang dimiliki oleh seorang arahat, yaitu: - 8 unsur jalan mulia - 1 unsur pembebasan - 1 asavakkhaya.
  • 101.  Dibabarkan oleh Sang Buddha kepada seorang deva di Jetavana Arama berkenaan pertanyaan deva mengenai apa itu berkah utama.  Sang Buddha menjelaskan mengenai 38 berkah utama yang sesungguhnya.  Kesimpulannya, jika kita praktik dhamma dan hal-hal yang baik lainnya, maka dalam hidup ini kita tidak akan kekurangan berkah. MAŃGALA SUTTA
  • 102. 5. MANGALA SUTTA (Sutta Tentang 38 Berkah Utama) Bait I Buddha ditanya: Apakah Berkah2 tertinggi dalam kehidupan? Yang Terberkahi menjawab: Berkah-Berkah Tertinggi adalah: Bait II 1. Asevanā ca bālānaṃ: Tidak bergaul dgn orang-orang dungu. 2. Panḍitānañ ca seyanā: Bergaul dengan yang bijaksana. 3. Pūjā ca pūjanīyānaṃ: Menghormati mereka yg patut dihormati. Bait III 4. Patirūpadesavāso: Tempat tinggal di lingkungan yang sesuai. 5. Pubbe ca katapuññatā: Berkat jasa kebajikan di masa lalu. 6. Attasammāpaṇidhi: Pikiran seseorang diarahkan dengan benar.
  • 103. Bait IV 7. Bahusaccañ: Banyak pengetahuan. 8. Bahusippañ: Keahlian dalam pekerjaan seseorang. 9. Vinayo ca susikkhito: Disiplin moral yg telah dipelajari dgn baik. 10. Subhāsitā ca yā vācā: Ucapan yang ramah tamah. Bait V 11. Mātāpitu upaṭṭhānaṃ: Memberi sokongan kepada orang tua. 12. Puttadārassa saṅgaho: Menyayangi istri dan anak-anak. 13. Anākulā ca kammantā: Melakukan bisnis yang damai dan bebas dari konflik-konflik (masalah). Bait VI 14. Dāna: Tindakan berdana. 15. Dhammacariyā: Perilaku sesuai dengan Dhamma. 16. Nātakānañ ca saṅgaho: Membantu kerabat-kerabatnya. 17. Anavajjāni kammāni: Perbuatan tanpa cela.
  • 104. Bait VII 18. Ārati pāpā: Menghindari kejahatan. 19. Virati pāpā: Tidak melakukan kejahatan. 20. Majjapānā ca saññamo: Menhindari minuman memabukkan. 21. Appamādo ca dhammesu: Tekun menjalankan Dhamma. Bait VIII 22. Gāravo: Rasa hormat. 23. Nivāto: Kerendahan hati. 24. Santuṭṭhi: Kepuasan hati. 25. Kataññutā: Berterima kasih. 26. Kālena dhammasavanaṃ: Mendengar Dhamma di wkt yg tepat Bait IX 27. Khantī: Kesabaran 28. Sovacassatā: Sifat penurut ketika dikoreksi. 29. Samaṇānañ ca dassanaṃ: Bertemu (melihat) para Bhikkhu. 30. Kālena dhammasākacchā: Berdiskusi Dhamma di waktu yg tepat.
  • 105. Bait X 31. Tapo: Pengendalian diri yang giat. 32. Brahmacariyā: Kehidupan suci dan tanpa noda. 33. Ariyasaccāna dassanaṃ: Pandangan terang terhadap Kebenaran- kebenaran Mulia. 34. Nibbāna sacchikiriyā: Realisasi Nibbāna. Bait XI 35. Phuṭṭhassa lokadhammehi cittaṃ yassa na kampati: Pikiran yang tak tergoyahkan oleh pasang surut kehidupan. 36. Asokaṃ: Kebebasan dari duka. 37. Virajaṃ: Kebebasan dari noda hawa nafsu. 38. Khemaṃ: Perlindungan sempurna. Bait XII Etādisāni katvāna sabbattham-aparājitā sabbattha sotthiṃ gacchanti: Mereka yang telah berlaku dengan cara ini tidak dapat dikalahkan dan selalu hidup dalam keselamatan. 29 Pertama adalah berkah untuk umat awam 9 yang terakhir adalah berkah milik para Ariya
  • 106. 6. RATANA SUTTA  Terjadi di Kota Vesali pada Kerajaan Lichavi yang dilanda 3 bencana : kelaparan, mahkluk halus dan penyakit  Sutta pertama dari Cula Vagga, Sutta Nipata dan ke enam dari Khuddaka Patha  Setelah melihat moral Suku Lichavi yang terampil dalam 5 sila, Sang Buddha memutuskan menolong masyarakat Lichavi  Sang Buddha mengajarkan Ratana Sutta yang berupa “Pernyataan Kebenaran” kepada Bhikkhu Ananda  Disertai 500 bhikkhu Arahat, Bhikkhu Ananda membaca Ratana Sutta dan memerciki air di kota Vesali sehingga turun hujan besar yang menyapu bangkai-bangkai dan akhirnya para Dewa datang
  • 107. RATANA SUTTA  Khotbah mengenai keluhuran dari tiga permata.  Dikhotbahkan oleh Sang Buddha di Vesali, kepada Bhikkhu Ananda. Karena 3 bencana melanda Vesali, yaitu : - bencana kelaparan, - bencana hantu kelaparan, - serta wabah penyakit yang awalnya disebabkan karena kekeringan.
  • 108. 7. TIROKUDDA SUTTA (Khotbah di luar dingding)  92 Kappa yang lalu, Kasi, Raja Jasena & Ratu Sirimaya adalah orang tua Samma Sambuddha Phussa  3 Adik tiri pura-pura berperang agar dapat melayani Buddha Phussa (7 thn s/d 3 bulan)  Sekelompok koruptor makanan, yang juga membakar ruangannya (92 kalpa di alam apaya)  Masa SSB Kassapa, mereka menjadi Peta yang diberitahu kelak muncul SSB Gotama dengan Raja Bimbisara sebagai keluarga yang berdana  3 Pangeran -> 3 Petapa berambut kusut di Gayasisa, Pejabat negri -> Raja Bimbisara
  • 109. TIROKUDDA SUTTA  Khotbah mengenai pelimpahan jasa kepada sanak keluarga yang telah meninggal yang terlahir sebagai peta.  Dibabarkan oleh sang Buddha kepada Raja Bimbisara di Rajagaha.  Istilah pattidana - Patti artinya jasa - Dana artinya berbagi.
  • 110.  Jaman Raja Bimbisara  Undangan makan -> Raja tidak melakukan pelimpahan jasa tetapi berpikir “dimana yang Terberkahi akan tinggal?”  Para Peta marah, Raja lalu diberitahu tentang berdana dan Pattidana  Raja diperlihatkan ketika para Peta terlihat mandi dan minum dari kolam dengan tubuh yang keemasan. Setelah Raja berdana Catupaccaya  Sang Buddha berkata : “Tidak ada pemberi yang pernah kekurangan buah” Bagaikan Air hujan yang tercurah dari bukit ke lembah yang kosong akan mengisi sungai dan mengalir terus ke lautan
  • 111. 8. NIDHIKHANDA SUTTA (KHOTBAH PENYIMPANAN HARTA)  Di Savatti, pemilik tanah yang kaya dan jujur, tidak tamak  Sewaktu berdana kepada rombongan bhikkhu yang dipimpin oleh SSB Gotama, ia dipanggil Raja. Ia menolak dengan berkata “ Pergilah sekarang Sahabat, saya akan datang nanti, sekarang ini saya sedang sibuk menyimpan harta”  Sotapanna ini lalu diberi selamat oleh Raja: “Bagus perumah tangga, bagus, bahwa kalian menyimpan simpanan harta yang tidak dapat dibawa lari oleh orang-orang sepertiku, Semua diperoleh dari akibat jasa kebajikan”.  Nidhikhanda Sutta sering dipakai untuk pemberkahan
  • 112. NIDHIKANDA SUTTA  Khotbah mengenai penimbunan harta sejati.  Dikhotbahkan oleh Sang Buddha mengenai orang-orang yang dulu suka menyimpan harta benda mereka di dalam sumur, lubang, dan lain sebagainya.  Walau disimpan bagaimanapun juga harta tersebut bukanlah harta sejati kita.  Harta kita yang paling sejati adalah jasa perbuatan baik kita yang dapat menjamin kebahagiaan duniawi serta membawa kita pada perealisasian Nibbana.
  • 113. 9. METTA SUTTA (KHOTBAH TENTANG CINTA KASIH)  Di Savatthi sebelum masa Vassa, Sang Buddha mengajar meditasi :  Yang penuh nafsu -> 11 Asubha  Pembenci -> Brahma Vihara (Metta)  Bodoh -> Objek kewaspadaan akan kematian  Pikiran spekulatif -> Nafas, tanah  Bakti -> Renungan (Buddhanussati)  Cerdas -> Definisi 4 unsur
  • 114. METTA SUTTA  Khotbah tentang cinta kasih universal.  Dibabarkan oleh Sang Buddha kepada 500 orang bhikkhu yang hendak bermeditasi di sebuah hutan, namun mereka diganggu oleh makhluk halus.  Bukan saja mengajarkan bagaimana memancarkan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa pilih kasih, melainkan juga dapat dijadikan dasar landasan bagi pencapaian Jhana.
  • 115.  Diundang masyarakat untuk Vassa 3 bulan  Para bhikkhu mempersiapkan tempat tinggal dalam hutan dan setiap waktu memukul balok kayu untuk mengetahui waktu  Para Dewa mengungsi spt rumah disita Raja  “Kapan mereka pergi ?” 3 Bulan ? Wah…  Mengganggu dengan: bentuk, mahkluk tanpa kepala & sebaliknya, suara seram , bau busuk, sehingga para bhikkhu tidak dapat berkonsentrasi  Akhirnya, berkomunikasi dengan Sang Buddha  Kemudian Sang Buddha mengajarkan Sutta ini kepada para bhikkhu tersebut