1. Kotbah ini membahas pertemuan antara Sang Buddha dengan Ambhattha dan Brahmana Pokkharasadi. Ambhattha ditugaskan untuk menyelidiki apakah Sang Buddha memiliki 32 tanda manusia agung.
2. Sang Buddha kemudian memberikan wejangan Dhamma kepada Brahmana Pokkharasadi mengenai kemurahan hati, pelaksanaan sila, dan bahaya nafsu, yang menyebabkan Brahmana Pokkharasadi mencapai pencerahan.
1. Ambhattha SuttaAmbhattha Sutta
Tempat : Desa Icchanankala kerajaan KosalaTempat : Desa Icchanankala kerajaan Kosala
Latar Belakang : Kotbah ini dibabarkan berkenaanLatar Belakang : Kotbah ini dibabarkan berkenaan
dengan ambattha yang diperintahkan gurunyadengan ambattha yang diperintahkan gurunya
(pokharasadi) untuk menyelidiki kabar baik(pokharasadi) untuk menyelidiki kabar baik
tentang Samana Goutama.tentang Samana Goutama.
Kabar baik : Apa samana Goutama mempunyai tigaKabar baik : Apa samana Goutama mempunyai tiga
puluh dua tanda manusia agung yang tidak dimilikipuluh dua tanda manusia agung yang tidak dimiliki
manusia biasa.manusia biasa.
Inti :Inti :
1. Menelusuri garis keturunan Ambhata bahwa1. Menelusuri garis keturunan Ambhata bahwa
ambhattha berasal dari kelas masyarakat yangambhattha berasal dari kelas masyarakat yang
rendahrendah
2. 2. Kesempurnaan pengetahuan dan tingkah laku
seseorang tidak didasarkan pada paham kelahiran tetapi
didasarkan memiliki sila yang sempurna, memiliki
penjagaan terhadap pintu-pintu indera, memiliki
perhatian murni dan pengertian benar, merasa puas
Sempurna pengetahuan dan pelaksanaan (vijja carana) :
Orang yang telah mencapai penerangan sempurna,
sempurna menempuh jalan, pengenal segenap alam,
pembimbing manusia yang tida taranya, guru para dewa
dan manusia, mengajarkan pengetahuan yang diperoleh
dgn usahanya sendiri, mengajarkan dhamma yang indah
pada pertemuan, pertengahan dan indah pada akhir,
mengajarkan cara hidup suci.
3. Bhikkhu yang sempurna silanya : DalamBhikkhu yang sempurna silanya : Dalam
hidupnya menjauhi pembunuhan, pencurian,hidupnya menjauhi pembunuhan, pencurian,
hubungan kelamin, kedustaan, ucapan fitnah,hubungan kelamin, kedustaan, ucapan fitnah,
ucapan kasar, tidak makan setelah tengah hariucapan kasar, tidak makan setelah tengah hari
(berjalan sesuai dengan Vinaya)(berjalan sesuai dengan Vinaya)
Bhikkhu memiliki penjagaan terhadap pintu-pintuBhikkhu memiliki penjagaan terhadap pintu-pintu
indera : menjaga indera penglihatannya,indera : menjaga indera penglihatannya,
pendengaran, penciuman, pengecapan,pendengaran, penciuman, pengecapan,
perabaan dan indera pikiran.perabaan dan indera pikiran.
4. Bhikkhu yang memiliki perhatian murni danBhikkhu yang memiliki perhatian murni dan
pengertian benar : Seorang bhikkhu yangpengertian benar : Seorang bhikkhu yang
mengerti dan sadar sewaktu menggunakanmengerti dan sadar sewaktu menggunakan
empat kebutuhan pokok dan diiringi denganempat kebutuhan pokok dan diiringi dengan
perenungan dan pengertian yang benar.perenungan dan pengertian yang benar.
Seorang bhikkhu yang merasa puas :Seorang bhikkhu yang merasa puas :
Seorang bhikkhu merasa puas dengan empatSeorang bhikkhu merasa puas dengan empat
kebutuhan pokok(civara, pindapata, Bhesajjakebutuhan pokok(civara, pindapata, Bhesajja
dan senasana) sehingga tidak melekatinyadan senasana) sehingga tidak melekatinya
Seorang Bhikkhu yang berdiam diri menjauhiSeorang Bhikkhu yang berdiam diri menjauhi
kedunawian menyingkirkan panca nivaranakedunawian menyingkirkan panca nivarana
akan berdiam dalam jhana-jhana dan akanakan berdiam dalam jhana-jhana dan akan
memperoleh abhinnamemperoleh abhinna
5. Panca NivaranaPanca Nivarana
1. Kamachanda : Nafsu kerinduan1. Kamachanda : Nafsu kerinduan
2. Byapada : kemauan jahat2. Byapada : kemauan jahat
3. Thina Middha : kemalasan dan kelelahan3. Thina Middha : kemalasan dan kelelahan
4. Uddhacca kukkucca : kegelisahan dan4. Uddhacca kukkucca : kegelisahan dan
kekawatirankekawatiran
5. Vicikiccha :keragu-raguan5. Vicikiccha :keragu-raguan
3. pemuda Ambhattha melihat Sang Buddha3. pemuda Ambhattha melihat Sang Buddha
mempunyai 32 tanda manusia agung (mahamempunyai 32 tanda manusia agung (maha
purisa)purisa)
1.1. Telapak kaki rata (suppatitthita-pado)Telapak kaki rata (suppatitthita-pado)
2. Pada telapak kakinya terdapat cakra2. Pada telapak kakinya terdapat cakra
3. Tumit yang bagus (ayatapanhi).3. Tumit yang bagus (ayatapanhi).
4. Jari-jari panjang (digha-anguli)4. Jari-jari panjang (digha-anguli)
6. 5. Tangan dan kaki yang lembut serta halus (mudutaluna).5. Tangan dan kaki yang lembut serta halus (mudutaluna).
6. Tangan dan kaki bagaikan jala (jala-hattha-pado).6. Tangan dan kaki bagaikan jala (jala-hattha-pado).
7. Pergelangan kaki yang agak tinggi (ussankha-pado).7. Pergelangan kaki yang agak tinggi (ussankha-pado).
8. Kaki yang bagaikan kaki kijang (enijanghi)8. Kaki yang bagaikan kaki kijang (enijanghi)
9. Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa9. Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa
membungkukkan badan.membungkukkan badan.
10. Kemaluan terbungkus selaput (kosohitavattha-guyho).10. Kemaluan terbungkus selaput (kosohitavattha-guyho).
11.Kulitnya bagaikan perunggu berwarna emas (suvannavanno)11.Kulitnya bagaikan perunggu berwarna emas (suvannavanno)
12. Kulitnya sangat lembut dan halus / sehingga tidak ada debu yang12. Kulitnya sangat lembut dan halus / sehingga tidak ada debu yang
dapat melekat pada kulitdapat melekat pada kulit
13. Pada setiap pori kulit ditumbuhi sehelai bulu roma.13. Pada setiap pori kulit ditumbuhi sehelai bulu roma.
14. Rambut yang tumbuh pada pori-pori berwarna biru-hitam.14. Rambut yang tumbuh pada pori-pori berwarna biru-hitam.
15. Potongan tubuh yang agung (brahmuiu-gatta).15. Potongan tubuh yang agung (brahmuiu-gatta).
16. Tujuh tonjolan (sattussado), yaitu pada kedua tangan, kedua kaki,16. Tujuh tonjolan (sattussado), yaitu pada kedua tangan, kedua kaki,
kedua bahu dan badan.kedua bahu dan badan.
17. Dada bagaikan dada singa (sihapubbaddha kayo).17. Dada bagaikan dada singa (sihapubbaddha kayo).
18. Pada kedua bahunya tak ada lekukan (citantaramso).18. Pada kedua bahunya tak ada lekukan (citantaramso).
19. Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan,19. Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan,
bagaikan pohon (beringin), Nigroda.bagaikan pohon (beringin), Nigroda.
20. Dada yang sama lebarnya (samavattakkhandho).20. Dada yang sama lebarnya (samavattakkhandho).
7. 21. Indera perasa sangat peka (rasaggasaggi).21. Indera perasa sangat peka (rasaggasaggi).
22. Rahang bagaikan rahang singa (siha-banu).22. Rahang bagaikan rahang singa (siha-banu).
23. Empat puluh buah gigi (cattarisa-danto).23. Empat puluh buah gigi (cattarisa-danto).
24. Gigi-geligi rata (sama-danto).24. Gigi-geligi rata (sama-danto).
25. Antara gigi-gigi tak ada celah (avivara-danto).25. Antara gigi-gigi tak ada celah (avivara-danto).
26. Gigi putih bersih (susukka-datho).26. Gigi putih bersih (susukka-datho).
27. Lidah panjang (pahuta-jivha).27. Lidah panjang (pahuta-jivha).
28. Suara bagaikan suara-brahma, seperti suara burung28. Suara bagaikan suara-brahma, seperti suara burung
Karavika.Karavika.
29. Mata biru (abhinila netto).29. Mata biru (abhinila netto).
30. Bulu mata lentik, bagaikan bulu mata sapi30. Bulu mata lentik, bagaikan bulu mata sapi
(gopakhumo).(gopakhumo).
31. Di antara alis-alis mata tumbuh sehelai rambut halus,31. Di antara alis-alis mata tumbuh sehelai rambut halus,
putih bagaikan kapas yang lembut.putih bagaikan kapas yang lembut.
32. Kepala bagaikan berserban (unhisasiso).32. Kepala bagaikan berserban (unhisasiso).
8. Brahmana Pokkharasadi mengungkapkan :Brahmana Pokkharasadi mengungkapkan :
mengagumkan Samana Goutama mampumengagumkan Samana Goutama mampu
menerangkan dhamma berbagai cara, bagaikanmenerangkan dhamma berbagai cara, bagaikan
menegakkan apa yang tergeletak, membuka apamenegakkan apa yang tergeletak, membuka apa
yang tertutup, menunjukkan jalan bagi orang yangyang tertutup, menunjukkan jalan bagi orang yang
tersesat dan memberikan penerangan di tempattersesat dan memberikan penerangan di tempat
yang gelap dan brahmana Pokkharasadiyang gelap dan brahmana Pokkharasadi
menyatakan berlindung pada Buddha Dhammamenyatakan berlindung pada Buddha Dhamma
dan Sangha.dan Sangha.
9. 4. Sang Buddha memberikan wejangan dhamma4. Sang Buddha memberikan wejangan dhamma
kepada Brahmana Pokkharasadi dhamma secarakepada Brahmana Pokkharasadi dhamma secara
berurutan : kemurahan hati, pelaksanaan sila,berurutan : kemurahan hati, pelaksanaan sila,
kebahagiaan surgawi, bahaya dan noda-noda darikebahagiaan surgawi, bahaya dan noda-noda dari
nafsu.nafsu.
5. Brahmana Pokkharasadi memperoleh5. Brahmana Pokkharasadi memperoleh
Dhammacakkhu (mata kebenaran) yang murniDhammacakkhu (mata kebenaran) yang murni
tanpa noda : “ Yam kinci samudaya dammamtanpa noda : “ Yam kinci samudaya dammam
saban tam niroddha dhammam/segala sesuatusaban tam niroddha dhammam/segala sesuatu
yang timbul pasti akan mengalami kehancuranyang timbul pasti akan mengalami kehancuran
10. 4. Sang Buddha memberikan wejangan dhamma4. Sang Buddha memberikan wejangan dhamma
kepada Brahmana Pokkharasadi dhamma secarakepada Brahmana Pokkharasadi dhamma secara
berurutan : kemurahan hati, pelaksanaan sila,berurutan : kemurahan hati, pelaksanaan sila,
kebahagiaan surgawi, bahaya dan noda-noda darikebahagiaan surgawi, bahaya dan noda-noda dari
nafsu.nafsu.
5. Brahmana Pokkharasadi memperoleh5. Brahmana Pokkharasadi memperoleh
Dhammacakkhu (mata kebenaran) yang murniDhammacakkhu (mata kebenaran) yang murni
tanpa noda : “ Yam kinci samudaya dammamtanpa noda : “ Yam kinci samudaya dammam
saban tam niroddha dhammam/segala sesuatusaban tam niroddha dhammam/segala sesuatu
yang timbul pasti akan mengalami kehancuranyang timbul pasti akan mengalami kehancuran