SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
MAZMUR 88:
DOA PADA
WAKTU SAKIT
PAYAH
DOA SUBUH, 24 Juli 2021
Mazmur 88:1-2
1 Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk
pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat
Leanot. Nyanyian pengajaran Heman,
orang Ezrahi.
2 Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku,
siang hari aku berseru-seru, pada waktu
malam aku menghadap Engkau.
1 Tawarikh 6:31-38
31 Inilah orang-orang yang ditugaskan oleh Daud memimpin
nyanyian di rumah TUHAN sejak tabut itu mendapat tempat
perhentian. 32 Di hadapan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan,
mereka melayani sebagai penyanyi sampai Salomo mendirikan
rumah TUHAN di Yerusalem. Mereka melakukan tugas
jabatannya sesuai dengan peraturannya. 33 Inilah orang-orang
yang memegang tugas itu dengan anak-anak mereka: dari bani
Kehat ialah Heman, penyanyi itu, anak Yoel bin Samuel 34
bin Elkana bin Yeroham bin Eliel bin Toah 35 bin Zuf bin
Elkana bin Mahat bin Amasai 36 bin Elkana bin Yoel bin
Azaria bin Zefanya 37 bin Tahat bin Asir bin Ebyasaf bin
Korah 38 bin Yizhar bin Kehat bin Lewi bin Israel.
TIGA SESI DOA: Mazmur 88:2, 10b, 14
2 Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku
berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
10b ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku
kepada-Mu.
14 Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta
tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
Mazmur 88:4-6
4 Sebab jiwaku kenyang dengan
malapetaka, dan hidupku sudah dekat
dunia orang mati.
5 Aku telah dianggap termasuk orang-orang
yang turun ke liang kubur; aku seperti orang
yang tidak berkekuatan. 6 Aku harus tinggal
di antara orang-orang mati, seperti orang-
orang yang mati dibunuh, terbaring dalam
kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab
mereka terputus dari kuasa-Mu.
Mazmur 88:7-10a
7 Telah Kautaruh aku dalam liang kubur
yang paling bawah, dalam kegelapan,
dalam tempat yang dalam.8 Aku tertekan
oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan
ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
9 Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari
padaku, telah Kaubuat aku menjadi
kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan
tidak dapat keluar; 10a mataku merana
karena sengsara.
Sesi 2 - Pertanyaan Retorik
Mazmur 88:10b-13
10b ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan
tanganku kepada-Mu.
11 Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang
mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur
kepada-Mu? Sela
12 Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur,
dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?
13 Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu
dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala
lupa?
Spiritual Gift Vol. 4b hlm. 58.
Saya melihat bahwa umat Tuhan harus diperingatkan sehingga dapat
membedakan tanda-tanda zaman. Tanda-tanda kedatangan Kristus terlalu jelas
untuk diragukan; dan mengingat hal-hal ini setiap orang yang mengaku
kebenaran harus menjadi pengkhotbah yang hidup. Tuhan memanggil semua
untuk bangun; pengkhotbah [PENDETA] dan umat [ANGGOTA JEMAAT] harus
bangun. Semua surga sedang giat. Adegan-adegan dari sejarah bumi ini akan
ditutup dengan cepat. Kita berada di tengah bahaya hari-hari terakhir. Bahaya
yang lebih besar ada di depan kita, namun kita tidak bangun. Kurangnya
aktivitas dan kesungguhan dalam pekerjaan Tuhan ini mengerikan. Kematian-
kematian ini berasal dari Setan. Dia mengendalikan pikiran pemelihara Sabat
yang tidak dikuduskan, dan menuntun mereka untuk saling cemburu,
mencari-cari kesalahan, dan suka mengkritik. Adalah pekerjaan khusus Setan
untuk memecah bela, agar pengaruh, kekuatan, dan kerja keras, hamba-
hamba Allah tertahan di antara pemelihara Sabat yang tidak dikuduskan, dan
waktu yang berharga digunakan untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan
kecil, yang seharusnya digunakan untuk memberitakan kebenaran kepada
orang-orang yang tidak percaya.
Sesi III: Mazmur 88:14-19
14 Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta
tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
15 Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan
wajah-Mu dari padaku?
16 Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku
telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
17 Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu
membungkamkan aku, 18 mengelilingi aku seperti air banjir
sepanjang hari, mengepung aku serentak.
19 Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman,
kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

More Related Content

More from Robert Siby

SEMINAR - MARRIAGE AND FAMILY - Dealing with conflictt
SEMINAR - MARRIAGE AND FAMILY - Dealing with conflicttSEMINAR - MARRIAGE AND FAMILY - Dealing with conflictt
SEMINAR - MARRIAGE AND FAMILY - Dealing with conflictt
Robert Siby
 
WJIHS #46 - Renungan di masa COVID-19 - BENANG EMAS KUNING KEEMASAN
WJIHS #46 - Renungan di masa COVID-19 - BENANG EMAS KUNING KEEMASANWJIHS #46 - Renungan di masa COVID-19 - BENANG EMAS KUNING KEEMASAN
WJIHS #46 - Renungan di masa COVID-19 - BENANG EMAS KUNING KEEMASAN
Robert Siby
 
WJIHS #44 -- Khotbah Hope Channel - HUKUM BIRU
WJIHS #44 -- Khotbah Hope Channel - HUKUM BIRUWJIHS #44 -- Khotbah Hope Channel - HUKUM BIRU
WJIHS #44 -- Khotbah Hope Channel - HUKUM BIRU
Robert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
Robert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Robert Siby
 
WJIHS #42 - Renungan di masa COVID-19 - KUNCI PERAK
WJIHS #42 - Renungan di masa COVID-19 - KUNCI PERAKWJIHS #42 - Renungan di masa COVID-19 - KUNCI PERAK
WJIHS #42 - Renungan di masa COVID-19 - KUNCI PERAK
Robert Siby
 
WJIHS #15 - Renungan di masa COVID-19 - MENJAGA KEKUDUSAN: TAURATMU ADA DI DA...
WJIHS #15 - Renungan di masa COVID-19 - MENJAGA KEKUDUSAN: TAURATMU ADA DI DA...WJIHS #15 - Renungan di masa COVID-19 - MENJAGA KEKUDUSAN: TAURATMU ADA DI DA...
WJIHS #15 - Renungan di masa COVID-19 - MENJAGA KEKUDUSAN: TAURATMU ADA DI DA...
Robert Siby
 
KHOTBAH - PENEBUSAN - Rahasia Terbesar
KHOTBAH - PENEBUSAN - Rahasia TerbesarKHOTBAH - PENEBUSAN - Rahasia Terbesar
KHOTBAH - PENEBUSAN - Rahasia Terbesar
Robert Siby
 
Seminar Wahyu - Sangkakala #4 - GELAP
Seminar Wahyu - Sangkakala #4 - GELAPSeminar Wahyu - Sangkakala #4 - GELAP
Seminar Wahyu - Sangkakala #4 - GELAP
Robert Siby
 
KHOTBAH Yesus Mengenai Kebahagiaan
KHOTBAH Yesus Mengenai KebahagiaanKHOTBAH Yesus Mengenai Kebahagiaan
KHOTBAH Yesus Mengenai Kebahagiaan
Robert Siby
 

More from Robert Siby (20)

SEMINAR - MARRIAGE AND FAMILY - Dealing with conflictt
SEMINAR - MARRIAGE AND FAMILY - Dealing with conflicttSEMINAR - MARRIAGE AND FAMILY - Dealing with conflictt
SEMINAR - MARRIAGE AND FAMILY - Dealing with conflictt
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
KHOTBAH Malam Terakhir - KKRNET 18 Juni 2021
KHOTBAH Malam Terakhir - KKRNET 18 Juni 2021KHOTBAH Malam Terakhir - KKRNET 18 Juni 2021
KHOTBAH Malam Terakhir - KKRNET 18 Juni 2021
 
Youth Seminar - Relationship of Excellence
Youth Seminar - Relationship of ExcellenceYouth Seminar - Relationship of Excellence
Youth Seminar - Relationship of Excellence
 
The Way of Excellence - Diskusi Orang Muda
The Way of Excellence - Diskusi Orang MudaThe Way of Excellence - Diskusi Orang Muda
The Way of Excellence - Diskusi Orang Muda
 
WJIHS #46 - Renungan di masa COVID-19 - BENANG EMAS KUNING KEEMASAN
WJIHS #46 - Renungan di masa COVID-19 - BENANG EMAS KUNING KEEMASANWJIHS #46 - Renungan di masa COVID-19 - BENANG EMAS KUNING KEEMASAN
WJIHS #46 - Renungan di masa COVID-19 - BENANG EMAS KUNING KEEMASAN
 
WJIHS #44 -- Khotbah Hope Channel - HUKUM BIRU
WJIHS #44 -- Khotbah Hope Channel - HUKUM BIRUWJIHS #44 -- Khotbah Hope Channel - HUKUM BIRU
WJIHS #44 -- Khotbah Hope Channel - HUKUM BIRU
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
WJIHS #42 - Renungan di masa COVID-19 - KUNCI PERAK
WJIHS #42 - Renungan di masa COVID-19 - KUNCI PERAKWJIHS #42 - Renungan di masa COVID-19 - KUNCI PERAK
WJIHS #42 - Renungan di masa COVID-19 - KUNCI PERAK
 
WJIHS #15 - Renungan di masa COVID-19 - MENJAGA KEKUDUSAN: TAURATMU ADA DI DA...
WJIHS #15 - Renungan di masa COVID-19 - MENJAGA KEKUDUSAN: TAURATMU ADA DI DA...WJIHS #15 - Renungan di masa COVID-19 - MENJAGA KEKUDUSAN: TAURATMU ADA DI DA...
WJIHS #15 - Renungan di masa COVID-19 - MENJAGA KEKUDUSAN: TAURATMU ADA DI DA...
 
Berhikmat dan Rendah Hati
Berhikmat dan Rendah HatiBerhikmat dan Rendah Hati
Berhikmat dan Rendah Hati
 
KHOTBAH - Kubur Sekularisme
KHOTBAH - Kubur SekularismeKHOTBAH - Kubur Sekularisme
KHOTBAH - Kubur Sekularisme
 
Memahami Buah Roh Kudus
Memahami Buah Roh KudusMemahami Buah Roh Kudus
Memahami Buah Roh Kudus
 
KHOTBAH - PENEBUSAN - Rahasia Terbesar
KHOTBAH - PENEBUSAN - Rahasia TerbesarKHOTBAH - PENEBUSAN - Rahasia Terbesar
KHOTBAH - PENEBUSAN - Rahasia Terbesar
 
Seminar Wahyu - Sangkakala #4 - GELAP
Seminar Wahyu - Sangkakala #4 - GELAPSeminar Wahyu - Sangkakala #4 - GELAP
Seminar Wahyu - Sangkakala #4 - GELAP
 
KHOTBAH Yesus Mengenai Kebahagiaan
KHOTBAH Yesus Mengenai KebahagiaanKHOTBAH Yesus Mengenai Kebahagiaan
KHOTBAH Yesus Mengenai Kebahagiaan
 
Seminar Wahyu - Sangkakala #1 - Hujan Es, Api, dan Darah
Seminar Wahyu - Sangkakala #1 - Hujan Es, Api, dan DarahSeminar Wahyu - Sangkakala #1 - Hujan Es, Api, dan Darah
Seminar Wahyu - Sangkakala #1 - Hujan Es, Api, dan Darah
 
KHOTBAH - Shekinah: Yesus Menyertai Jemaat-Nya
KHOTBAH - Shekinah:  Yesus Menyertai Jemaat-NyaKHOTBAH - Shekinah:  Yesus Menyertai Jemaat-Nya
KHOTBAH - Shekinah: Yesus Menyertai Jemaat-Nya
 
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung Agung
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung AgungKHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung Agung
KHOTBAH - Cinta Yesus Dalam Kitab Kidung Agung
 

Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short

  • 1. MAZMUR 88: DOA PADA WAKTU SAKIT PAYAH DOA SUBUH, 24 Juli 2021
  • 2. Mazmur 88:1-2 1 Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. 2 Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
  • 3. 1 Tawarikh 6:31-38 31 Inilah orang-orang yang ditugaskan oleh Daud memimpin nyanyian di rumah TUHAN sejak tabut itu mendapat tempat perhentian. 32 Di hadapan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan, mereka melayani sebagai penyanyi sampai Salomo mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem. Mereka melakukan tugas jabatannya sesuai dengan peraturannya. 33 Inilah orang-orang yang memegang tugas itu dengan anak-anak mereka: dari bani Kehat ialah Heman, penyanyi itu, anak Yoel bin Samuel 34 bin Elkana bin Yeroham bin Eliel bin Toah 35 bin Zuf bin Elkana bin Mahat bin Amasai 36 bin Elkana bin Yoel bin Azaria bin Zefanya 37 bin Tahat bin Asir bin Ebyasaf bin Korah 38 bin Yizhar bin Kehat bin Lewi bin Israel.
  • 4. TIGA SESI DOA: Mazmur 88:2, 10b, 14 2 Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau. 10b ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu. 14 Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
  • 5. Mazmur 88:4-6 4 Sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati. 5 Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. 6 Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang- orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
  • 6. Mazmur 88:7-10a 7 Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.8 Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela 9 Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar; 10a mataku merana karena sengsara.
  • 7. Sesi 2 - Pertanyaan Retorik Mazmur 88:10b-13 10b ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu. 11 Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela 12 Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan? 13 Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?
  • 8. Spiritual Gift Vol. 4b hlm. 58. Saya melihat bahwa umat Tuhan harus diperingatkan sehingga dapat membedakan tanda-tanda zaman. Tanda-tanda kedatangan Kristus terlalu jelas untuk diragukan; dan mengingat hal-hal ini setiap orang yang mengaku kebenaran harus menjadi pengkhotbah yang hidup. Tuhan memanggil semua untuk bangun; pengkhotbah [PENDETA] dan umat [ANGGOTA JEMAAT] harus bangun. Semua surga sedang giat. Adegan-adegan dari sejarah bumi ini akan ditutup dengan cepat. Kita berada di tengah bahaya hari-hari terakhir. Bahaya yang lebih besar ada di depan kita, namun kita tidak bangun. Kurangnya aktivitas dan kesungguhan dalam pekerjaan Tuhan ini mengerikan. Kematian- kematian ini berasal dari Setan. Dia mengendalikan pikiran pemelihara Sabat yang tidak dikuduskan, dan menuntun mereka untuk saling cemburu, mencari-cari kesalahan, dan suka mengkritik. Adalah pekerjaan khusus Setan untuk memecah bela, agar pengaruh, kekuatan, dan kerja keras, hamba- hamba Allah tertahan di antara pemelihara Sabat yang tidak dikuduskan, dan waktu yang berharga digunakan untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan kecil, yang seharusnya digunakan untuk memberitakan kebenaran kepada orang-orang yang tidak percaya.
  • 9. Sesi III: Mazmur 88:14-19 14 Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu. 15 Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku? 16 Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa. 17 Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku, 18 mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak. 19 Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

Editor's Notes

  1. Hello, darkness my old friend I’ve come to talk with you again - A personal reflection by Bill Wullur Sebuah potongan awal lirik tembang berjudul “Sound of darkness” entah kenapa muncul dalam pikiran saya akhir-akhir ini. Dan saya langsung teringat kepada suatu sosok Perrjanjian lama, bernama Heman orang Ezrahi. Sosok yang juga entah kenapa saya bayangkan kalau saya berada di posisinya. Mungkin banyak yang tak mengenal dia, tapi Heman adalah seorang yang sangat populer di kalangan bangsa Israel pada zaman Daud dan Salomo. Ia adalah orang yang sangat pinter, bahkan kepinterannya dibandingkan dengan Salomo (1 Raj 4;31). Mungkin sekali ia bergelar doktor di masanya. Alkitab menyebutnya sebagai seorang pelihat raja (1 Taw 25:5) yang tentu banyak memberi khotbah di mimbar kerajaan Israel dengan kata-kata yang berkharisma. Dan dalam Alkitab, namanya disebutkan dengan hormat dan respek, menyatakan suatu status serta reputasi yang baik. Hal utama yang membuat Heman terkenal adalah talentanya dalam mengatur ibadah yang sakral dan penuh pujian yang indah. Ia seorang pemimpin ibadah, pemimpin koor dan pelatih grup musik kaabah. Ia memiliki bakat yang luar biasa, dikenal sebagai penyanyi solo, duet dan trio andalan Israel, sekaligus pemain berbagai jenis alat musik dan pengubah banyak lagu (1 Taw 16). Mungkin saja banyak yang datang beribadah untuk mendengar suara emasnya. Heman terpilih untuk memimpin pujian pada dua even terbesar orang Israel, yaitu waktu tabut dibawa ke Yerusalem (1 Taw 15), dan pada pentabishan kaabah Salomo (2 Taw 29). Ia pasti adalah pemimpin ibadah yang menjadi kebanggaan bangsa Israel. Ada suatu lagu yang selalu diasosiasikan dengan Heman, sebuah tembang berbalas-balasan yang menjadi pujian utama orang Israel dalam ibadah, yaitu “Syukur bagi TUHAN. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." (1 Taw 16). Begitu populernya tembang ini, sehingga selalu dinyanyikan dalam di setiap ibadah. Dan saya yakin, kata-kata lagi ini diidentifikasikan dengan diri Heman. Di mana pun Heman berada, ia terus dilihat sebagai suatu sosok yang diberkati dan terus bersyukur. Tetapi kemudian Heman jatuh sakit yang payah. Dan bibir yang biasanya penuh pujian itu, kini mengganti playlist. Dalam keluh kesahnya Heman mengungkapkan isi hatinya sebagai mana yang tercatat dalam buku Mazmur 88. “Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.” Mzm 88:18. Dalam bahasa Inggris, “The darkness is my closest friend”, kata-kata yang mungkin mirip dengan tembang di atas, “Hello darkness, my old friend!” Oh Heman, di manakah “give thanks”-mu yang selama ini memberi inspirasi? Mengapakah kau mempertanyakan Allah dan meragukan perbuatan-perbuatannnya? Kenapa engkau merasakan murka Allah atasmu? Di manakah hikmatmu yang terkenal itu? Entah kenapa ketika saya divonis kanker lambung di Penang sini, keluh-kesah Heman dalam Mazmur 88 menjadi suatu hal yang nyata dalam kehidupan saya. I fell you, Heman! Setelah beberapa bulan belakangan ini saya menderita bermacam-macam hal dan makin lama makin parah. Awalnya dimulai dari sukar makan dan minum, selalu muntah dan lemah, sakit kepala dan pening, sukar tidur dan nyeri dada, turun berat badan lebih 30 kg sehingga kulit jadi keriout dan mudah terkupas, dan sampai jatuh pingsan di kamar mandi. Dan penyakit ini terus merenggut hal-hal yang sangat aku cintai, berdiri di depan kelas dan berdiskusi dengan siswa, walau tiap akhir kelas saya harus berbaring selama 10 menit untuk mengembalikan energi karena banyak bicara. Tak ada kesempatan lagi bagi saya dapat melayani dal ibadah. Penyakit ini terus merenggut waktu-waktu indah berkumpul dengan keluarga, sahabat dan rekan kerja. Sudah beberapa kali saya diantar ke dokter dan rumah sakit di Manado, tapi kesembuhan tetap saja terasa jauh. Padahal semua test sudah dijalani, dan saya dirujuk berobat ke Jakarta. Dan di Penang sini baru saya mendapat jawabannya, suatu vonis yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya mulai membayangkan rambut rontok, muntah dan darah, sakit dan nyeri yang butuh ditenangkan dengan morfin, serta hari-hari yang panjang sendiri di ranjang tanpa dapat bangun. Dan di saat malam-malam yang sepi dan sendiri diranjang rumah sakit, saya mulai bertanya-tanya kepada Tuhan. Di manakah Engkau ketika aku mencarimu? Apakah Engkau sudah melupakanku? Di manakah perbuatan-perbuatan ajaib yang pernah kami rasakan dulu? Kenapa aku Tuhan? Apa salahku? Kenapa Engkau murka terhadap aku? Mungkin ada orang yang menganggap ini adalah pertanyaan-pertanyaan dari orang yang tak beriman. Ato mungkin menganggap kalo Saya mulai meragukan Tuhan! Tidak demimian, saya hanya menyampaikan keluh kesah saya kepada Tuhan. Bukankah ini pertanyaan-pertanyaan yang sama dari keluh kesah Heman juga, sang pelihat? Yang menjadi doa dalam kitab Mazmur 88? Tetapi kemudian setelah doa ini saya ulang-ulangi saya mendapat pengharapan dari kata-kata Heman yang penuh keluh kesah ini. Paling tidak, ada dua pelajaran Heman yang menguatkan saya. 1. Heman knows there are more to worship than just give thanks. Heman datang untuk menyerahkan keluh kesahnya kepada Tuhan. Keraguannya atas sesuatu yang ia tidak mengerti di bawah kepada Tuhan dalam doa yang tekun. There are seasons of the soul! Tidak selamanya doa kita berbunyi halleluyah, tapi acap kali kita juga berseru, oh why, oh Lord! Kenapa Tuhan! Dan kalau itu bisa menimpa Heman, itu juga bisa menimpa setiap orang percaya. 2. Doubt is not the opposite of faith. Doubt is faith while searching for answer when nothing is available. Mengungkapkan keluh kesah serta keraguan bukan berarti kita tidak beriman, tapi itu menyatakan kebutuhan terbesar kita. Lord, I need You! Orang yang sangat bijaksanapun menyadari akan ketidak-berdayaannya. Tak perduli apa status kita, sehebat apapun kita, sekuat apapun iman kita, semua kita ada pergumulan dan keraguan, beban yang masalah yang terus mengingatkan kalau kita manusia fana yang tak berarti tanpa Allah. Show your faith even when darkness surrounds you! Baru saya sadari kenapa kitab Mazmur dipenuhi dengan keraguan dan pertanyaan kepada Allah. Masih lebih banyak ayat-ayat keluh kesah, dibandingkan dengan ayat-ayat pujian. Karena Allah ingin kita datang dan menyerahkan keluh kesah kita kepada-Nya. Allah ingin kita menunjukan iman bahkan ketika Allah ‘berdiam diri’ dan ‘kegelapan yang menjadi jawabannya!’ Oh Tuhan, ubahlah nyanyianku pagi ini, dari Mazmur 88 ke Mazmur 30! Bill Wullur - Penang, April 2022 PS. Mungkin perlu diluruskan, darkness disjni bukan berarti kuasa kegelapan, saya tidak berhubungan apa-apa dengan hal itu. Darkness disini berarti ketika kita tidak bisa melihat apa jalan yang disiapkan Tuhan didepan kita, dan terus melaluinya. Darkness disini adalah ketika Tuhan berdiam diri dan kita tak bisa melihat apa-apa.