SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Penghantar
Jalan Menuju Nibanna
Pandanglah tubuh
yang indah ini,
penuh luka, terdiri
dari rangkaian
tulang, berpenyakit
serta memerlukan
banyak perawatan.
Ia tidak kekal serta
tidak tetap
keadaannya.
Dhammapada 147
10 Kilesa
1. Lobha Kilesa : Ketamakan
2. Dosa Kilesa: Kebencian
3. Moha Kilesa : Kebodohan bathin
4. Mana Kilesa : Kesombongan
5. Ditthi Kilesa : Kekeliruan
6. Vicikiccha Kilesa : keraguan
7. Thina kilesa : Kemalasan
8. Uddhacca kilesa : kegelisaan
9. Ahirika kilesa : Tidak tahu malu
10. Anottappa Kilesa : Tidak Takut
Kekotoran bathin (Asava), dapat dibagi dalam 3 (tiga)
golongan besar, yaitu:
1. Kilesa : Kekotoran bathin yang kasar dan dapat jelas
dilihat atau didengar. Yang kesat mata(vitikama kilesa)
melakukan perbuatan 2 yang tak bermoral.
2. Nivarana : Kekotoran bathin yang agak halus, yang
agak sukar diketahui.(yang telah muncul didalam batin
dan terus menghasut batin)
3. Anusaya : Kekotoran bathin yang halus sekali dan
sangat sukar untuk diketahui.(siap untuk muncul
didalam batin ketika obyek obyek indriawi muncul
digerbang-gerbang indra.
Siswa yang telah berhasil melaksanakan Delapan Jalan
Kebenaran memperoleh :
a. Sila-visuddhi - Kesucian Sila sebagai hasil dari
pelaksanaan Sila dan terkikis habisnya Kilesa (Kekotoran
batin).
b. Citta-visuddhi - Kesucian Bathin sebagai hasil dari
pelaksanaan Samadhi dan terkikis habisnya Nivarana (
Rintangan batin).
c. Ditthi-visuddhi - Kesucian Pandangan sebagai hasil dari
pelaksanaan Panna dan terkikis habisnya Anusaya
(Kecenderungan berprasangka).
I. PANNA (Kelompok Kebijaksanaan)
1. Pengertian Benar (samma-ditthi)
2. Pikiran Benar (samma-sankappa)
• Adalah sebagai latihan intelektual/akal budi,
dimaksudkan agar kita hendaknya memahami
terlebih dahulu secara jelas dan realistis
mengenai konsep Empat Kebenaran Mulia, lalu
kemudian secara bertahap mengembangkan
langkah-langkah lain dari Jalan.
1) Pengertian /Pemahaman Benar
(Samma-ditthi)
• Adalah pengetahuan yang disertai dengan
penembusan terhadap:
• Empat Kebenaran Mulia
• Tiga Corak Umum (Tilakkhana)
• Sebab-musabab yang saling bergantungan
(Paticca Samuppada)
• Hukum Kamma
2) Pikiran Benar (Samma- Sankappa)
Adalah pikiran yang bebas dari:
• Pikiran yang bebas dari nafsu - nafsu
keduniawian (nekkhamma-sankappa)
• Pikiran yang bebas dari kebencian (avyapada-
sankappa)
• Pikiran yang bebas dari kekejaman (avihimsa-
sankappa)
II. SILA (Kelompok
Moral/Kebijaksanaan )
3. Ucapan Benar (samma-vaca)
4. Perbuatan Benar (samma-kammanta)
5. Pencaharian Benar (samma-ajiva)
Adalah merupakan latihan etika, dimana kita
menentukan sendiri apa yang baik, kemudian
melaksanakannya untuk diri sendiri maupun tindak-
tanduk / sikap kita dalam bermasyarakat
3) Ucapan Benar (Samma-vaca)
Adalah berusaha menahan diri dari :
Berbohong (musavada)
Memfitnah (pisunavaca)
Berucap kasar/caci maki (pharusavaca)
Percakapan yang tidak bermanfaat / pergunjingan (samphapalapa).
Dapat dinamakan Ucapan Benar, jika memenuhi syarat dibawah ini :
Ucapan itu benar
Ucapan itu beralasan
Ucapan itu berfaedah
Ucapan itu tepat pada waktunya
Sang Buddha bersabda :
“ Kata-kata yang mempunyai empat nilai adalah yang
diucapkan baik, bukan pembicaraan jahat, tidak salah dan
tidak dicela para bijaksana. Apa empat itu ? Mengenai
ini,……….
seseorang berbicara dengan kata-kata yang indah,
bukannya buruk;
seorang berbicara dengan kata-kata yang benar, bukannya
salah;
seseorang berbicara dengan kata-kata yang halus,
bukannya kasar ;
seorang berbicara dengan kata-kata penuh kebenaran,
bukan kepalsuan”.
( Sutta Nipata : 449-450 )
4) Perbuatan Benar
(Samma-kammanta)
Adalah berusaha menahan diri dari :
Pembunuhan,
Pencurian ,
Perbuatan melakukan perbuatan seksualitas yang tidak dibenarkan (asusila),
Perkataan tidak benar,
Penggunaan cairan atau obat–obatan yang menimbulkan ketagihan dan
melemahkan kesadaran.
“ Semua gemetar pada kekerasan, semua takut kematian,
tempatkan dirimu pada tempat orang yang lain.
Oleh karenanya jangan membunuh
ataupun menyebabkan mereka terbunuh.”
( Dhammapada : 129-130 )
5) Mata Pencaharian Benar
(Samma-ajiva)
Berarti menghindarkan diri dari bermata pencaharian yang menyebabkan kerugian atau penderitaan
makhluk lain.
Terdapat lima objek perdagangan yang seharusnya dihindari (Anguttara Nikaya, III, 153), yaitu:
Makhluk hidup
Senjata
Daging atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan makhluk-makhluk hidup.
Minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan.
Racun
Dan terdapat pula lima mata pencaharian salah yang harus dihindari (Majjima Nikaya. 117), yaitu:
Penipuan
Ketidak-setiaan
Penujuman
Kecurangan
Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)
1. Silavisuddhi: kesucian kemoralan
• Dalam Delapan Jalan Mulia (Magga-Sacca) terdapat
pembagian dari Sila (moralitas), Samādhi (konsenterasi)
dan Paññā (kebijaksanaan)! Bagian Sila dalam Magga-
Sacca! Empat macam SIla yang harus dimurnikan oleh para
Bhikkhu!
• Faktor-faktor dari Delapan Jalan Mulia (Magga-Sacca) dapat
di bagi kedalam tiga kelompok yang disebut Sikkhā (latihan)
yaitu: Sila-sikkhā (latihan kemoralan/ moralitas), Samādhi-
sikkhā (latihan konsenterasi) dan Paññā-sikkhā (latihan
kebijaksanaan). Dari ketiga pembagian tersebut, bagian dari
Sila (kemoralan/moralitas) terdiri dari tiga faktor jalan
(Maggańga) sebagai berikut:
1. Sammā-vācā: Ucapan benar
Yang dimaksud dengan ucapan benar adalah menghindari berbohong
(musāvāda), memfitnah (pisuņavācā), kata-kata kasar (pharusavācā) dan
ucapan yang tidak bermanfaat (samphappalāpa). Pada umumnya, ucapan itu
bisa dikatakan benar apabila empat syarat berikut terpenuhui: (1) Ucapan itu
benar, (2) Ucapan itu beralasan, (3) Ucapan itu berfaedah dan, (4) Ucapan itu
diucapkan pada waktu yang sesuai. Dan apabila empat persyaratan tersebut
terpenuhi maka secara otomatis penghindaran (virati) dari ucapan yang salah
atau kata-kata kasar dan sebagainya akan tercapai.
2. Sammā-kammanta: Perbuatan benar
Perbuatan benar adalah menghindari perbuatan yang salah melalui badan
jasmani seperti: menghindari pembunuhan makhluk hidup (panatipata virati),
pencurian (adinnadana virati) dan melakukan perzinahan (kāmesumicchārā
virati). Dengan melalukan penghindaran (virati) dari ketiga perbuatan salah
tersebut maka seseorang akan senantiasa melakukan perbuatan benar
dengan tujuan untuk mengembangkan perbuatan-perbuatan yang bersusila,
terhormat dan menjauhkan diri dari perbuatan yang tercela. Ia juga akan
bersedia untuk menolong orang lain agar dapat juga menjalani kehidupan
yang tenang, besih, terpuji dan terhormat dengan cara yang benar.
3. Sammā-ājiva: Penghidupan benar
Penghidupan benar adalah menghindari mata pencaharian atau
penghidupan yang diperoleh melalui ucapan salah serta perbuatan
yang salah seperti membunuh, mencuri dan berbohong. Di dalam
Majjhima Nikāya, disebutkan ada lima macam mata pencaharian yang
salah yaitu:
1. Penipuan
2. Ketidaksetiaan
3. Penujuman
4. Kecurangan
5. Memumngut bunga yang tinggi
Untuk para perumah tangga, penghidupan yang benar adalah
termasuk juga penghindaran dari lima macam perdagangan yang salah
seperti: (1) berdagang senjata (2) berdagang manusia (3) berdagang
hewan untuk disembelih (4) berdagang minuman keras dan (5)
berdagang racu
• Adapun empat macam Sila yang harus
dimurnikan oleh para Bhikkhu yaitu:
1. Paţimokkhasamvara-sila: Moralitas yg terdiri
atas menahan diri berkenaan dengan peraturan
kedisiplinan bhikkhu (227sila Paţimokkha).
2. Indriyasamvara-sila: Moralitas yang terdiri atas
menahan diri dalam indera.
3. Âjivaparisuddhi-sila: Moralitas yang terdiri atas
kesucian penghidupan.
4. Paccaya-sannissita-sila: Moralitas yang terdiri
atas 4 macam kebutuhan pokok Bhikkhu.
III. SAMADHI ( Kelompok Pemusatan
Pikiran/Konsentrasi )
6. Daya-upaya Benar (samma-vayama)
7. Perhatian Benar (samma-sati)
8. Konsentrasi Benar (samma-samadhi)
• Adalah merupakan latihan kejiwaan,
menyadari perubahan batin dari yang bersifat
keduniawian ke keadaan batin yang murni.
6) Upaya Benar (Samma-vayama)
Dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan,
yaitu:
• Berusaha mencegah munculnya kejahatan baru,
• berusaha menghancurkan kejahatan yang sudah
ada,
• berusaha mengembangkan kebaikan yang belum
muncul, berusaha memajukan kebaikan yang
telah ada.
7) Perhatian Benar (Samma-sati)
Dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan, yaitu:
1. Perhatian penuh terhadap badan jasmani (kayanupassana)
2. Perhatian penuh terhadap perasaan (vedananupassana)
3. Perhatian penuh terhadap pikiran (cittanupassana)
4. Perhatian penuh terhadap batin (dhammanupassana)
• Keempat bentuk tindakan tersebut bisa disebut sebagai
Satiphattana
8) Konsentrasi Benar
( Samma-samadhi )
• Berarti pemusatan pikiran pada obyek yang
tepat sehingga batin mencapai suatu keadaan
yang lebih tinggi dan lebih dalam. Cara ini
disebut dengan Bhavana.
2. Cittavisuddhi: kesucian pikiran
• Dua pendekatan untuk menjalankan Vipassanā yaitu Samathayāna
dan Vipassanāyāna!
• Dalam pencapaian kesucian tertinggi, Sang Buddha mengajarkan
dua metoda dalam pengembangan Vipassana yaitu: Samathayāna
dan Vipassanāyāna. Kata vipasana adalah latihan meditasi yang
melingkupi banyak hal. Dalam latihan vipassana, ada
pengembangan lima indriya (saddha, viriya, sati, samādhi dan
paññā), juga ada pengembangan tujuh faktor penerangan
sempurna (sattabojjhanga, seperti: sati, dhammavicaya, viriya, piti,
passadhi, samādhi dan upekkha), dan lain-lain. Terdapat dua
pendekatan yang digunakan untuk latihan vipassana hingga
tercapainya tingkat kesucian tertinggi. Kedua pendekatan tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Samathayāna: adalah pendekatan yang dimulai dengan pengembangan meditasi
ketenangan batin (samatha) hingga pada pencapaian konsenterasi akses (upacarā samādhi)
atau konsenterasi absorpsi (appanā samādhi) sebagai dasar atau landasan untuk
mengembangkan pandangan terang (vipassanā). Seorang yogi yang menggunakan metoda ini
disebut sebagai ‘Samathayānika’. Pertama-tama, seorang yogi harus mencapai konsenterasi
akses atau salah satu dari rūpa jhāna maupun arūpa jhāna. Kemudian ia menuju pada
pengembangan pandangan terang dengan cara memahami fenomena batin dan jasmani yang
muncul pada jhāna tersebut sebagai nāma-rūpa dan kemudian mencari kondisi-kondisinya.
Setelah itu ia baru melakukan kontemplasi dengan memahami tiga karakteristik dari kondisi
itu masing-masing.
2. Vipassanāyāna: adalah pendekatan dengan memperaktikan vipassanā secara murni.
Pendekatan ini juga sering disebut sebagai pandangan terang murni (suddha-vipassanāyāna).
Pendekatan ini tidak memerlukan pengembangan ketenangan batin (samatha) sebagai dasar
atau landasan untuk mengembangkan padangan terang (vipassanā). Seorang yogi, setelah
memurnikan kemoralan (søla) langsung menuju pada kontempelasi dengan perhatian penuh
akan perubahan dari peroses batin dan jasmani yang dialaminya. Setelah kontempelasi ini
menjadi kuat, maka secara alami pikiran menjadi terkonsenterasi pada setiap arus perubahan
dari nāma-rūpa dengan tingkat konsenterasi yang setara dengan konsenterasi akses.
Konsenterasi pada peroses batin dan jasmani yang terjadi sesaat demi sesaat ini disebut
‘khaņikasamādhi’. Dan konsenterasi ini memiliki tingkatan stabilisasi batin yang setara dengan
konsenterasi akses. Seorang yogi yang menggunakan pendekatan ini disebut
‘vipassanāyānika’ atau juga disebut sebagai ‘dry insight worker’ (sukkhavipassaka) karena
mengembangkan pandangan terang (insight) tanpa melalui jhāna.

More Related Content

What's hot

PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...Sulistiowati Nur Faimi
 
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzahRingkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzahNaufal Rahmaniah
 
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayah
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayahRPP ilmu pengetahuan masa bani umayah
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayahIstikharohBassamah
 
Rpp fiqih kelas x kurikulum 2013 terbaru
Rpp fiqih kelas x kurikulum 2013 terbaruRpp fiqih kelas x kurikulum 2013 terbaru
Rpp fiqih kelas x kurikulum 2013 terbaruANAS ANAS THO RICKY
 
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2vinaidamatusilmi
 
RPP MA Akidah akhlak kelas XI
RPP MA Akidah akhlak kelas XIRPP MA Akidah akhlak kelas XI
RPP MA Akidah akhlak kelas XIDiva Pendidikan
 
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliaPpt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliayukbelajar
 
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerjaKetaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerjaWiaawlAwl
 
Buku Sur’Atul Badihah
Buku Sur’Atul BadihahBuku Sur’Atul Badihah
Buku Sur’Atul Badihahcucur
 
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyahvictoria nurhasanudin
 
Kerangka Kitab Mafahim Hizbut Tahrir
Kerangka Kitab Mafahim Hizbut TahrirKerangka Kitab Mafahim Hizbut Tahrir
Kerangka Kitab Mafahim Hizbut TahrirUmi Sa'adah
 
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadPpt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadRendiTrida
 

What's hot (20)

Alur Kitab Mafahim HT
Alur Kitab Mafahim HTAlur Kitab Mafahim HT
Alur Kitab Mafahim HT
 
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
 
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzahRingkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
Ringkasan nizhamul islam @abayabuhamzah
 
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayah
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayahRPP ilmu pengetahuan masa bani umayah
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayah
 
Rpp fiqih kelas x kurikulum 2013 terbaru
Rpp fiqih kelas x kurikulum 2013 terbaruRpp fiqih kelas x kurikulum 2013 terbaru
Rpp fiqih kelas x kurikulum 2013 terbaru
 
Tilakkhana
TilakkhanaTilakkhana
Tilakkhana
 
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
RPP Fiqih MA Kelas X Semeter 2
 
RPP MA Akidah akhlak kelas XI
RPP MA Akidah akhlak kelas XIRPP MA Akidah akhlak kelas XI
RPP MA Akidah akhlak kelas XI
 
Ringkasan Kitab Mafahim HT
Ringkasan Kitab Mafahim HTRingkasan Kitab Mafahim HT
Ringkasan Kitab Mafahim HT
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
 
ambhata sutta
ambhata suttaambhata sutta
ambhata sutta
 
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliaPpt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
 
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerjaKetaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
 
Buku Sur’Atul Badihah
Buku Sur’Atul BadihahBuku Sur’Atul Badihah
Buku Sur’Atul Badihah
 
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
 
Kerangka Kitab Mafahim Hizbut Tahrir
Kerangka Kitab Mafahim Hizbut TahrirKerangka Kitab Mafahim Hizbut Tahrir
Kerangka Kitab Mafahim Hizbut Tahrir
 
empat kebenaran mulia
empat kebenaran muliaempat kebenaran mulia
empat kebenaran mulia
 
RPP Fikih MTs Kelas VII
RPP Fikih MTs Kelas VIIRPP Fikih MTs Kelas VII
RPP Fikih MTs Kelas VII
 
Retorika dakwah
Retorika dakwahRetorika dakwah
Retorika dakwah
 
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadPpt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
 

Similar to 10 Kilesa dan Jalan Menuju Nibbana

Similar to 10 Kilesa dan Jalan Menuju Nibbana (20)

s i l a
 s i l a s i l a
s i l a
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
 
Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7
 
Pohon Kekotoran Bathin
Pohon Kekotoran BathinPohon Kekotoran Bathin
Pohon Kekotoran Bathin
 
Ppt part 1 sila pab sma tmi
Ppt part 1 sila pab sma tmiPpt part 1 sila pab sma tmi
Ppt part 1 sila pab sma tmi
 
Agama Kls X Materi 1.pptx
Agama Kls X Materi 1.pptxAgama Kls X Materi 1.pptx
Agama Kls X Materi 1.pptx
 
bab 5 vithi mutta
bab 5 vithi muttabab 5 vithi mutta
bab 5 vithi mutta
 
tri kaya parisudha
tri kaya parisudhatri kaya parisudha
tri kaya parisudha
 
Tsawabit
TsawabitTsawabit
Tsawabit
 
Akhlak Madzmumah
Akhlak MadzmumahAkhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah
 
Islam: Makna, Tujuan, dan Metode Memahaminya
Islam: Makna, Tujuan, dan Metode MemahaminyaIslam: Makna, Tujuan, dan Metode Memahaminya
Islam: Makna, Tujuan, dan Metode Memahaminya
 
Tassawur
TassawurTassawur
Tassawur
 
Jenis jenis tarbiah
Jenis jenis tarbiahJenis jenis tarbiah
Jenis jenis tarbiah
 
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan Karakteristiknya
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan KarakteristiknyaKelompok 1 : Hakikat Islam dan Karakteristiknya
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan Karakteristiknya
 
KARAKTERISTIK ISLAM
KARAKTERISTIK ISLAMKARAKTERISTIK ISLAM
KARAKTERISTIK ISLAM
 
Al Khuliyatul Al Khamsah.pptx
 Al Khuliyatul Al Khamsah.pptx Al Khuliyatul Al Khamsah.pptx
Al Khuliyatul Al Khamsah.pptx
 
PANCASILA BUDDHIST.pptx
PANCASILA BUDDHIST.pptxPANCASILA BUDDHIST.pptx
PANCASILA BUDDHIST.pptx
 
Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )
 
Konsep dasar ekonomi islam
Konsep dasar ekonomi islamKonsep dasar ekonomi islam
Konsep dasar ekonomi islam
 
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
 

More from Ruby Santamoko

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdfRuby Santamoko
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfRuby Santamoko
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfRuby Santamoko
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptRuby Santamoko
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxRuby Santamoko
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxRuby Santamoko
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxRuby Santamoko
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxRuby Santamoko
 

More from Ruby Santamoko (20)

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
 
3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdf
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
 
mind & matter.ppt
mind & matter.pptmind & matter.ppt
mind & matter.ppt
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.ppt
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
pelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.pptpelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.ppt
 
mengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptxmengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptx
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptx
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptx
 
podomoro.pdf
podomoro.pdfpodomoro.pdf
podomoro.pdf
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
 

Recently uploaded

Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxArdianAlaziz
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDAprihatiningrum Hidayati
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxWahyudinHioda
 

Recently uploaded (13)

Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
 

10 Kilesa dan Jalan Menuju Nibbana

  • 2. Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka, terdiri dari rangkaian tulang, berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan. Ia tidak kekal serta tidak tetap keadaannya. Dhammapada 147
  • 3.
  • 4. 10 Kilesa 1. Lobha Kilesa : Ketamakan 2. Dosa Kilesa: Kebencian 3. Moha Kilesa : Kebodohan bathin 4. Mana Kilesa : Kesombongan 5. Ditthi Kilesa : Kekeliruan 6. Vicikiccha Kilesa : keraguan 7. Thina kilesa : Kemalasan 8. Uddhacca kilesa : kegelisaan 9. Ahirika kilesa : Tidak tahu malu 10. Anottappa Kilesa : Tidak Takut
  • 5. Kekotoran bathin (Asava), dapat dibagi dalam 3 (tiga) golongan besar, yaitu: 1. Kilesa : Kekotoran bathin yang kasar dan dapat jelas dilihat atau didengar. Yang kesat mata(vitikama kilesa) melakukan perbuatan 2 yang tak bermoral. 2. Nivarana : Kekotoran bathin yang agak halus, yang agak sukar diketahui.(yang telah muncul didalam batin dan terus menghasut batin) 3. Anusaya : Kekotoran bathin yang halus sekali dan sangat sukar untuk diketahui.(siap untuk muncul didalam batin ketika obyek obyek indriawi muncul digerbang-gerbang indra.
  • 6. Siswa yang telah berhasil melaksanakan Delapan Jalan Kebenaran memperoleh : a. Sila-visuddhi - Kesucian Sila sebagai hasil dari pelaksanaan Sila dan terkikis habisnya Kilesa (Kekotoran batin). b. Citta-visuddhi - Kesucian Bathin sebagai hasil dari pelaksanaan Samadhi dan terkikis habisnya Nivarana ( Rintangan batin). c. Ditthi-visuddhi - Kesucian Pandangan sebagai hasil dari pelaksanaan Panna dan terkikis habisnya Anusaya (Kecenderungan berprasangka).
  • 7. I. PANNA (Kelompok Kebijaksanaan) 1. Pengertian Benar (samma-ditthi) 2. Pikiran Benar (samma-sankappa) • Adalah sebagai latihan intelektual/akal budi, dimaksudkan agar kita hendaknya memahami terlebih dahulu secara jelas dan realistis mengenai konsep Empat Kebenaran Mulia, lalu kemudian secara bertahap mengembangkan langkah-langkah lain dari Jalan.
  • 8. 1) Pengertian /Pemahaman Benar (Samma-ditthi) • Adalah pengetahuan yang disertai dengan penembusan terhadap: • Empat Kebenaran Mulia • Tiga Corak Umum (Tilakkhana) • Sebab-musabab yang saling bergantungan (Paticca Samuppada) • Hukum Kamma
  • 9. 2) Pikiran Benar (Samma- Sankappa) Adalah pikiran yang bebas dari: • Pikiran yang bebas dari nafsu - nafsu keduniawian (nekkhamma-sankappa) • Pikiran yang bebas dari kebencian (avyapada- sankappa) • Pikiran yang bebas dari kekejaman (avihimsa- sankappa)
  • 10.
  • 11. II. SILA (Kelompok Moral/Kebijaksanaan ) 3. Ucapan Benar (samma-vaca) 4. Perbuatan Benar (samma-kammanta) 5. Pencaharian Benar (samma-ajiva) Adalah merupakan latihan etika, dimana kita menentukan sendiri apa yang baik, kemudian melaksanakannya untuk diri sendiri maupun tindak- tanduk / sikap kita dalam bermasyarakat
  • 12. 3) Ucapan Benar (Samma-vaca) Adalah berusaha menahan diri dari : Berbohong (musavada) Memfitnah (pisunavaca) Berucap kasar/caci maki (pharusavaca) Percakapan yang tidak bermanfaat / pergunjingan (samphapalapa). Dapat dinamakan Ucapan Benar, jika memenuhi syarat dibawah ini : Ucapan itu benar Ucapan itu beralasan Ucapan itu berfaedah Ucapan itu tepat pada waktunya
  • 13. Sang Buddha bersabda : “ Kata-kata yang mempunyai empat nilai adalah yang diucapkan baik, bukan pembicaraan jahat, tidak salah dan tidak dicela para bijaksana. Apa empat itu ? Mengenai ini,………. seseorang berbicara dengan kata-kata yang indah, bukannya buruk; seorang berbicara dengan kata-kata yang benar, bukannya salah; seseorang berbicara dengan kata-kata yang halus, bukannya kasar ; seorang berbicara dengan kata-kata penuh kebenaran, bukan kepalsuan”. ( Sutta Nipata : 449-450 )
  • 14. 4) Perbuatan Benar (Samma-kammanta) Adalah berusaha menahan diri dari : Pembunuhan, Pencurian , Perbuatan melakukan perbuatan seksualitas yang tidak dibenarkan (asusila), Perkataan tidak benar, Penggunaan cairan atau obat–obatan yang menimbulkan ketagihan dan melemahkan kesadaran. “ Semua gemetar pada kekerasan, semua takut kematian, tempatkan dirimu pada tempat orang yang lain. Oleh karenanya jangan membunuh ataupun menyebabkan mereka terbunuh.” ( Dhammapada : 129-130 )
  • 15. 5) Mata Pencaharian Benar (Samma-ajiva) Berarti menghindarkan diri dari bermata pencaharian yang menyebabkan kerugian atau penderitaan makhluk lain. Terdapat lima objek perdagangan yang seharusnya dihindari (Anguttara Nikaya, III, 153), yaitu: Makhluk hidup Senjata Daging atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan makhluk-makhluk hidup. Minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan. Racun Dan terdapat pula lima mata pencaharian salah yang harus dihindari (Majjima Nikaya. 117), yaitu: Penipuan Ketidak-setiaan Penujuman Kecurangan Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)
  • 16. 1. Silavisuddhi: kesucian kemoralan • Dalam Delapan Jalan Mulia (Magga-Sacca) terdapat pembagian dari Sila (moralitas), Samādhi (konsenterasi) dan Paññā (kebijaksanaan)! Bagian Sila dalam Magga- Sacca! Empat macam SIla yang harus dimurnikan oleh para Bhikkhu! • Faktor-faktor dari Delapan Jalan Mulia (Magga-Sacca) dapat di bagi kedalam tiga kelompok yang disebut Sikkhā (latihan) yaitu: Sila-sikkhā (latihan kemoralan/ moralitas), Samādhi- sikkhā (latihan konsenterasi) dan Paññā-sikkhā (latihan kebijaksanaan). Dari ketiga pembagian tersebut, bagian dari Sila (kemoralan/moralitas) terdiri dari tiga faktor jalan (Maggańga) sebagai berikut:
  • 17. 1. Sammā-vācā: Ucapan benar Yang dimaksud dengan ucapan benar adalah menghindari berbohong (musāvāda), memfitnah (pisuņavācā), kata-kata kasar (pharusavācā) dan ucapan yang tidak bermanfaat (samphappalāpa). Pada umumnya, ucapan itu bisa dikatakan benar apabila empat syarat berikut terpenuhui: (1) Ucapan itu benar, (2) Ucapan itu beralasan, (3) Ucapan itu berfaedah dan, (4) Ucapan itu diucapkan pada waktu yang sesuai. Dan apabila empat persyaratan tersebut terpenuhi maka secara otomatis penghindaran (virati) dari ucapan yang salah atau kata-kata kasar dan sebagainya akan tercapai. 2. Sammā-kammanta: Perbuatan benar Perbuatan benar adalah menghindari perbuatan yang salah melalui badan jasmani seperti: menghindari pembunuhan makhluk hidup (panatipata virati), pencurian (adinnadana virati) dan melakukan perzinahan (kāmesumicchārā virati). Dengan melalukan penghindaran (virati) dari ketiga perbuatan salah tersebut maka seseorang akan senantiasa melakukan perbuatan benar dengan tujuan untuk mengembangkan perbuatan-perbuatan yang bersusila, terhormat dan menjauhkan diri dari perbuatan yang tercela. Ia juga akan bersedia untuk menolong orang lain agar dapat juga menjalani kehidupan yang tenang, besih, terpuji dan terhormat dengan cara yang benar.
  • 18. 3. Sammā-ājiva: Penghidupan benar Penghidupan benar adalah menghindari mata pencaharian atau penghidupan yang diperoleh melalui ucapan salah serta perbuatan yang salah seperti membunuh, mencuri dan berbohong. Di dalam Majjhima Nikāya, disebutkan ada lima macam mata pencaharian yang salah yaitu: 1. Penipuan 2. Ketidaksetiaan 3. Penujuman 4. Kecurangan 5. Memumngut bunga yang tinggi Untuk para perumah tangga, penghidupan yang benar adalah termasuk juga penghindaran dari lima macam perdagangan yang salah seperti: (1) berdagang senjata (2) berdagang manusia (3) berdagang hewan untuk disembelih (4) berdagang minuman keras dan (5) berdagang racu
  • 19. • Adapun empat macam Sila yang harus dimurnikan oleh para Bhikkhu yaitu: 1. Paţimokkhasamvara-sila: Moralitas yg terdiri atas menahan diri berkenaan dengan peraturan kedisiplinan bhikkhu (227sila Paţimokkha). 2. Indriyasamvara-sila: Moralitas yang terdiri atas menahan diri dalam indera. 3. Âjivaparisuddhi-sila: Moralitas yang terdiri atas kesucian penghidupan. 4. Paccaya-sannissita-sila: Moralitas yang terdiri atas 4 macam kebutuhan pokok Bhikkhu.
  • 20. III. SAMADHI ( Kelompok Pemusatan Pikiran/Konsentrasi ) 6. Daya-upaya Benar (samma-vayama) 7. Perhatian Benar (samma-sati) 8. Konsentrasi Benar (samma-samadhi) • Adalah merupakan latihan kejiwaan, menyadari perubahan batin dari yang bersifat keduniawian ke keadaan batin yang murni.
  • 21. 6) Upaya Benar (Samma-vayama) Dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan, yaitu: • Berusaha mencegah munculnya kejahatan baru, • berusaha menghancurkan kejahatan yang sudah ada, • berusaha mengembangkan kebaikan yang belum muncul, berusaha memajukan kebaikan yang telah ada.
  • 22. 7) Perhatian Benar (Samma-sati) Dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan, yaitu: 1. Perhatian penuh terhadap badan jasmani (kayanupassana) 2. Perhatian penuh terhadap perasaan (vedananupassana) 3. Perhatian penuh terhadap pikiran (cittanupassana) 4. Perhatian penuh terhadap batin (dhammanupassana) • Keempat bentuk tindakan tersebut bisa disebut sebagai Satiphattana
  • 23. 8) Konsentrasi Benar ( Samma-samadhi ) • Berarti pemusatan pikiran pada obyek yang tepat sehingga batin mencapai suatu keadaan yang lebih tinggi dan lebih dalam. Cara ini disebut dengan Bhavana.
  • 24. 2. Cittavisuddhi: kesucian pikiran • Dua pendekatan untuk menjalankan Vipassanā yaitu Samathayāna dan Vipassanāyāna! • Dalam pencapaian kesucian tertinggi, Sang Buddha mengajarkan dua metoda dalam pengembangan Vipassana yaitu: Samathayāna dan Vipassanāyāna. Kata vipasana adalah latihan meditasi yang melingkupi banyak hal. Dalam latihan vipassana, ada pengembangan lima indriya (saddha, viriya, sati, samādhi dan paññā), juga ada pengembangan tujuh faktor penerangan sempurna (sattabojjhanga, seperti: sati, dhammavicaya, viriya, piti, passadhi, samādhi dan upekkha), dan lain-lain. Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk latihan vipassana hingga tercapainya tingkat kesucian tertinggi. Kedua pendekatan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
  • 25. 1. Samathayāna: adalah pendekatan yang dimulai dengan pengembangan meditasi ketenangan batin (samatha) hingga pada pencapaian konsenterasi akses (upacarā samādhi) atau konsenterasi absorpsi (appanā samādhi) sebagai dasar atau landasan untuk mengembangkan pandangan terang (vipassanā). Seorang yogi yang menggunakan metoda ini disebut sebagai ‘Samathayānika’. Pertama-tama, seorang yogi harus mencapai konsenterasi akses atau salah satu dari rūpa jhāna maupun arūpa jhāna. Kemudian ia menuju pada pengembangan pandangan terang dengan cara memahami fenomena batin dan jasmani yang muncul pada jhāna tersebut sebagai nāma-rūpa dan kemudian mencari kondisi-kondisinya. Setelah itu ia baru melakukan kontemplasi dengan memahami tiga karakteristik dari kondisi itu masing-masing. 2. Vipassanāyāna: adalah pendekatan dengan memperaktikan vipassanā secara murni. Pendekatan ini juga sering disebut sebagai pandangan terang murni (suddha-vipassanāyāna). Pendekatan ini tidak memerlukan pengembangan ketenangan batin (samatha) sebagai dasar atau landasan untuk mengembangkan padangan terang (vipassanā). Seorang yogi, setelah memurnikan kemoralan (søla) langsung menuju pada kontempelasi dengan perhatian penuh akan perubahan dari peroses batin dan jasmani yang dialaminya. Setelah kontempelasi ini menjadi kuat, maka secara alami pikiran menjadi terkonsenterasi pada setiap arus perubahan dari nāma-rūpa dengan tingkat konsenterasi yang setara dengan konsenterasi akses. Konsenterasi pada peroses batin dan jasmani yang terjadi sesaat demi sesaat ini disebut ‘khaņikasamādhi’. Dan konsenterasi ini memiliki tingkatan stabilisasi batin yang setara dengan konsenterasi akses. Seorang yogi yang menggunakan pendekatan ini disebut ‘vipassanāyānika’ atau juga disebut sebagai ‘dry insight worker’ (sukkhavipassaka) karena mengembangkan pandangan terang (insight) tanpa melalui jhāna.