SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Reaksi kimia dibedakan menjadi 2 :
1. Reaksi eksoterm
- adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor

- energi berpindah dari system ke lingkungan
- akibatnya :
- entalpi system berkurang (∆H = -)
- suhu system naik

2. Reaksi endoterm
- adl. Reaksi kimia yang menyerap kalor
- energi berpindah dari lingkungan ke system
- akibatnya :
- entalpi system bertambah (∆H= +)
- suhu system turun
1. Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf o)
“f” → formation
 Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah
kalor yang diperlukan / dibebaskan untuk proses pembentukan 1
mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan
standar (298K, 1 atm).
 Contoh unsur-unsur yang stabil pada keadaan standar :
H2 , O2, C, N2 ,Ag, Cl2 , Br2 , S, Na, Ca, dan Hg.
 Contoh persamaan termokimia pada pembentukan senyawa:
½H2(g) + ½Cl2(g) → HCl(g)
ΔH = -92,31KJ
Artinya : reaksi antara gas hidrogen (H2) dan klorin (Cl2)
membentuk 1 mol asam klorida (HCl) dan membebaskan kalor
sebanyak 92,31 KJ.
 Entalpi pembentukan standar unsur-unsur dalam bentuk yang
paling stabil bernilai 0 (nol). Contohnya : O2(g), I2(s), C(grafit), H2(g) ,S(s).
Contoh persamaan termokimia pada pembentukan unsur:
I2(s)
→ I2(g)
ΔH = +62,66 KJ
2.

Entalpi Penguraian Standar (∆Hdo)
“d” → decomposition
Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor
yang diperlukan/ dibebaskan untuk proses penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar (298K,

1atm).
Menurut Hukum Laplace:
Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsurunsurnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian

senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.
Maka ΔHdo >< ∆Hfo dengan jumlah kalor sama, tetapi tandanya
berlawanan karena reaksi berlawanan arah.
Contoh persamaan termokimia:
Jika ΔHfo H2O = -240 KJmol-1 maka ∆Hdo H2O = +240 KJmol-1, dan
persamaan termokimianya:
H2O(l)→ H2(g) + ½O2(g)

∆ H = +240 KJ
3.Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHco)
“c” → combustion

Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor
yang dibebaskan untuk pembakaran 1 mol zat (unsur atau senyawa)
pada keadaan standar (298K, 1atm).
Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai kalor
pembakaran selalu negatif (eksoterm).
Contoh persamaan termokimia:
Jika zat yang dibakar CO(g) dan ∆Hco = -283 KJmol-1 maka persamaan

termokimianya:
CO(g)+ ½O2(g) → CO2(g)

ΔH = -283 KJ
Entalpi Pelarutan Standar (ΔHso)

4.

“s” → solvation
◦

Entalpi pelarutan standar menyatakan kalor yang diperlukan /
dibebaskan untuk melarutkan 1 mol zat pada keadaan standar
(298K, 1atm).

◦

Persamaan termokimia ditulis dengan mengubah keadaan standar
zat menjadi bentuk larutan.

◦

Contoh:

◦

ΔHso NaCl(aq) = +3,9 KJmol-1

◦

Persamaan termokimianya:

◦

NaCl(s) → NaCl (aq)

◦

Penamaan entalpi atau kalor standar untuk reaksi yang lain
disesuaikan dengan reaksinya. Contoh : untuk reaksi penggaraman
disebut “entalpi atau kalor penggaraman standar”, untuk reaksi
penguapan disebut “entalpi atau kalor penguapan standar”.

∆H = 3,9 KJ
Contoh:
1. HCl(aq)+ NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ∆H = -56KJ
∆H = -56KJmol-1 disebut entalpi atau kalor standar penggaraman NaCl.
2. H2O(l) → H2O(g) ) ∆H = +44,01 KJ
∆H = +44,01 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor standar penguapan air.
3. I2(s) → I2(g)
∆H = +62,44 KJ
∆H = +62,44 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor sublimasi standar iodin.
4. C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) ∆H = -138 KJ
∆H = -138 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor adisi C2H4 dan Hidrogen.


ΔH reaksi dapat dihitung dengan menggunakan hukum hess.



Hukum Hess:
◦ Kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya ditentukan
keadaan awal dan keadaan akhir.
◦ Hukum penjumlahan kalor.



Dengan menggunakan kalorimrter dapat ditentukan kalor pembentukan CO2
adalah Hf = -393,52 kJ, dan kalor pembakaran CO adalah Hf = -283,0 kJ.
Tetapi kalor yang dilepaskan atau diserap oleh reaksi CO dari c dan O2 tidak
dapat ditentukan oleh kalorimeter. Dalam hal ini hukum Hess akan
membantu kita dalam melakukan perhitungan terhadap perubahan entalpi
reaksi pembentukan CO tersebut.
C(s) + O2(g)

→

CO2(g)

Hf = -393,52 kJ

CO(g) + ½ O2(g)

→

CO2(g)

Hc = -283,0 kJ

Jika dianalisis lebih lanjut pembentukan CO(g) merupakan tahapan reaksi
dalam pembentukan CO2(g) dari unsur C dan gas O2.
1.

Berdasarkan kalor reaksi dari beberapa reaksi yang berhubungan.
Dalam hal ini reaksi yang diketahui kalor reaksinya disusun
sedemikian rupa sehingga penjumlahannya menjadi sama dengan
reaksi yang diselidiki.
Contoh :
Diket: (1) S(s)
+ O2(g) → SO2(g)
ΔH = -296,8 KJ
(2) 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
ΔH = -197,8 KJ
Tentukan entalpi reaksi : S(s) + 1½ O2 (g) → SO3(g)
Jawab :
Perubahan reaksi ini dapat diperoleh dengan menyusun dan
menjumlahkan 2 reaksi yang diketahui sebagai berikut :
reaksi(1) ditulis tetap sedangkan reaksi(2) dibagi 2.
S(s)
+ O2(g) → SO2(g) ΔH = -296,8 KJ
SO2(g) + ½O2(g) → SO3(g) ΔH = -98,9 KJ
--------------------------------------------------------------------- +
S(s)
+ 1½O2(g) → SO3(g) ΔH = -395,7 KJ
2.

Berdasarkan tabel entalpi pembentukan

Kalor suatu reaksi dapat juga ditentukan dari data pembentukan

zat pereaksi dan produknya, dalam hal ini zat pereaksi dianggap
terlebih dahulu terurai menjadi unsur-unsurnya, kemudian unsur
itu bereaksi membentuk zat produk.
Contoh :
Penentuan entalpi reaksi antara kristal natrium hidroksida
dengan gas hidrogen klorida membentuk kristal natrium klorida
dan air.
ΔH1
ΔH2
ΔH3
ΔH4

=
=
=
=

entalpi penguraian NaOH(s) = - ΔHfo NaOH(s)
entalpi penguraian HCl(g)
= - ΔHfo HCl(g)
entalpi pembentukan NaCl(s) = ΔHfo NaCl (s)
entalpi pembentukan H2O(l) = ΔHfo H2O(l)

Menurut Hukum Hess :
ΔH = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4
= - ΔHfo NaOH(s) - ΔHfo HCl(g) + ΔHfo NaCl (s) + ΔHfo H2O(l)
= (ΔHfo NaCl (s) + ΔHfo H2O(l)) - (ΔHfo NaOH(s) + ΔHfo HCl(g))
Secara umum, untuk reaksi :
mAB + nCD → pAD + qCB ΔH =…
ΔH = ( p. ΔHfo AD + q. ΔHfo CB) – (m. ΔHfo AB + n. ΔHfo CD)
Atau
ΔHo = Σ ΔHfo (produk) - Σ ΔHfo (pereaksi)







Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan yaitu dengan alat
kalorimeter.
Proses pengukuran kalor reaksi disebut kalorimetri.
Data ΔH reaksi yang terdapat pada tabel-tabel umumnyaditentukan secara
kalorimetris.
Kalorimetri sederhana = mengukur perubahan suhu dari sejumlah
tertentu larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah
terisolasi.
Kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap / yang dilepaskan
larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap / dilepas larutan dapat
ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya karena energi tidak
dapat dimusnahkan / diciptakan, maka :

qreaksi + q larutan = 0
qreaksi = - qlarutan


Jumlah kalor yang diserap / dibebaskan kalorimeter dapat
ditentukan jika kapasitas kalor dari kalorimeter diketahui. Dalam
hal ini jumlah kalor yang dibebaskan / diserap oleh reaksi sama
dengan jumlah kalor yang diserap / dibebaskan oleh kalorimeter
ditambah dengan jumlah kalor yang diserap / dibebaskan oleh
larutan di dalam kalorimeter. Oleh karena energi tidak dapat
diciptakan / dimusnahkan, maka :

qreaksi + qkalorimeter + q larutan = 0
qreaksi = - (qkalorimeter + qlarutan)



Jumlah kalor yang dilepas atau diserap oleh suatu sistem sebanding
dengan massa, kalor jenis zat, dan perubahan suhunya. Hubungan
antara ketiga faktor tersebut dengan perubahan kalor dirumuskan
dengan persamaan:
q = m x c x ΔT
Keterangan : q = perubahan kalor (J)
m = massa zat (g)
c = kalor jenis zat (J g-1k-1)
ΔT = perubahan suhu (K)


Kalorimetri Bom (Bomb calorimeter)
◦ Merupakan suatu kalorimeter yang dirancang khusus

sehingga sistem benar-benar dalam keadaan terisolasi.
◦ Umumnya digunakan untuk menentukan perubahan entalpi
dari reaksi-reaksi pembakaran yang melibatkan gas.
◦ Di dalam kalorimeter bom terdapat ruang khusus untuk
melangsungkan reaksi yang disekitarnya diselubungi air
sebagai penyerap kalor.
◦ Kalor yang diserap / dilepas oleh kalorimeter disebut

kapasitas kalorimeter (C).
A.

Pengertian Energi Ikatan



Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan
satu mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan
dinyatakan dalam kilojoule per mol (KJmol-1) dengan lambang D.



Energi Ikatan berbagai Ikatan :








Reaksi kimia pada dasarnya merupakan proses penyusunan ulang
atom-atom dalam molekul, membentuk susunan molekul yang baru.
Penyusunan ulang ini mencakup pemutusan dan pembentukan ikatan.
Pada saat bereaksi, molekul pereaksi dapat dianggap memutuskan
seluruh ikatannya sehingga menjadi atom-atom bebas. Proses
pemutusan ikatan memerlukan energi, sehingga perubahan entalpinya
diberi tanda positif (+). Selanjutnya, atom-atom bebas (hasil
penguraian pereaksi) membentuk zat-zat hasil reaksi melalui
pembentukan ikatan baru. Peristiwa pembentukan ikatan melepaskan
energi sehingga perubahan entalpinya diberi tanda negatif (-).
Contoh :
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) ∆Hr = …
Reaksi pemutusan ikatan pada CH4(g) dan 2O2(g) adalah:
1.
H
H – C – H → C + 4H



; ∆H1 = 4 x Ec – H

H
2. 2O = O → 4O
; ∆H2 = 2 x EO=O
Reaksi pembentukan ikatan pada senyawa CO2(g) dan 2H2O(l) adalah:
3.
C + 2O → O = C = O
; ∆H3 = - (2EC=O)
4.
4H + 2O → (2H – O – H) ; ∆H4 = - (4EO-H)


Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan, akan diperoleh :
CH4(g)

→ C + 4H

2O2(g)

→ 4O

C + 2O

→ CO2(l)

4H + 2O → 2H2O(l)

∆H1 = +4EC-H
∆H2 = +2EO=O
∆H3 = -2EC=O
∆H4 = -4EO-H

------------------------------------------------------------------------------------------------ +

CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l), ∆Hr = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3 + ∆H4
∆H reaksi = (4EC-H + 2EO=O) + (-2EC=O - 4EO-H )
= (4EC-H + 2EO=O) - (2EC=O + 4EO-H )


Secara umum, perhitungan ΔH reaksi menggunakan data energi
ikatan dapat dirumuskan sebagai berikut :

ΔH reaksi= (energi total pemutusan ikatan) – (energi total
pembentukan ikatan)
B.



Energi Ikatan Rata-Rata
Energi ikatan rata-rata adalah energi rata-rata yang diperoleh
dari hasil pemutusan ikatan satu mol senyawa dalam wujud gas.
Contoh:
CH4(g) → CH3(g) + H(g)
ΔH = +425 KJmol-1
CH3(g) → CH2(g) + H(g)
ΔH = +480 KJmol-1
CH2(g) → CH(g) + H(g)
ΔH = +425 KJmol-1
CH(g) → C(g) + H(g)
ΔH = +335 KJmol-1



Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan maka akan diperlukan
energi 1664 KJmol-1, sehingga dapat dirata-rata untuk setiap
ikatan sebesar +416 KJmol-1. Jadi, energi ikatan rata-rata dari
ikatan C-H adalah 416 KJmol-1.



Harga energi ikatan dapat digunakan untuk memperkirakan
harga perubahan entalpi suatu reaksi. Perubahan entalpi
merupakan selisih dari energi yang digunakan untuk
memutuskan ikatan dengan energi yang terjadi dari
penggabungan ikatan.
∆H = Σ Energi ikatan pereaksi - Σ Energi ikatan hasil reaksi


Contoh :
CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)
Reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
H
H
H – C – H + Cl – Cl → H – C – Cl + H – Cl
H
H



Perubahan entalpinya dapat dihitung sbb:
Ikatan yang terputus = 4 ikatan C – H : 4 x 413 KJ = 1652 KJ
1 ikatan Cl – Cl : 1 x 242 KJ = 242 KJ
Ikatan yang terbentuk = 3 ikatan C – H : 3 x 413 KJ = 1239 KJ
1 ikatan C – Cl : 1 x 328 KJ = 328 KJ
1 ikatan H – Cl : 1 x 431 KJ = 431 KJ



∆H = (Σ E pemutusan ikatan) – ( Σ E penggabungan ikatan)
= (1652 + 242) – (1239 + 328 + 431) KJ
= 1894 – 1998 KJ
= -104 KJ


Reaksi kimia yang umum digunakan untuk menghasilkan energi
adalah pembakaran, yaitu suatu reaksi cepat antara bahan bakar
dengan oksigen yang disertai terjadinya api. Bahan bakar utama
dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak
bumi, dan batu bara.



Bahan bakar fosil ini mengandung unsur hidrokarbon (C dan H).
Jika dibakar, bahan bakar ini akan menghasilkan energi disertai gas
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).



Nilai kalor bakar dari bahan bakar umumnya dinyatakan dalam
satuan KJ/gram, yang menyatakan berapa KJ kalor yang dapat
dihasilkan dari pembakaran 1 gram bahan bakar tersebut.
Jenis Bahan
Bakar

Nilai Kalor
(KJ/gram)

Gas alam

49

Batu bara

32

Minyak mentah

45

Bensin

48

Arang

34

Kayu

18
Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri
tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon

akan membentuk karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Sedangkan
pembakaran tidak sempurna membentuk karbon monoksida (CO) dan
uap air (H2O). Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh adanya
unsur C yang tidak terbakar. Hal ini ditandai dengan terbentuknya asap

yang berwarna hitam dan nyala api berwarna kuning. Pembakaran
tidak sempurna berarti ada energi yang tidak dihasilkan. Akibatnya,
akan mengurangi efisiensi bahan bakar. Kerugian lain dari pembakaran
tidak sempurna adalah dihasilkannya gas CO yang bersifat racun. Oleh

karena itu, pembakaran tidak sempurna akan mencemari udara.
REAKSI KIMIA DAN ENTRALPI

More Related Content

What's hot

ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanSiti Khoirunika
 
asam anhidrida
asam anhidridaasam anhidrida
asam anhidridaKlik Bayoe
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
 
Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilikelfisusanti
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilikelfisusanti
 
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaamaniaaa
 
Rpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiRpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiLinda Rosita
 
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiBab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiSinta Sry
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Elra Repi
 
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenGaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenFitriHastuti2
 
Energi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan TermokimiaEnergi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan Termokimiawindase
 

What's hot (20)

ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
 
asam anhidrida
asam anhidridaasam anhidrida
asam anhidrida
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"
 
6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)
 
Katalis
KatalisKatalis
Katalis
 
Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilik
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
 
8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia
 
Rpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiRpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisi
 
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiBab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
ppt kesetimbangan kimia
 ppt kesetimbangan kimia ppt kesetimbangan kimia
ppt kesetimbangan kimia
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt
 
Teori Tumbukan dan Laju Reaksi
Teori Tumbukan dan Laju ReaksiTeori Tumbukan dan Laju Reaksi
Teori Tumbukan dan Laju Reaksi
 
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenGaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
 
Energi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan TermokimiaEnergi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan Termokimia
 

Similar to REAKSI KIMIA DAN ENTRALPI

Similar to REAKSI KIMIA DAN ENTRALPI (20)

Termokimia(1)
Termokimia(1)Termokimia(1)
Termokimia(1)
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Konsep TermodinamikaTugas 3
Konsep TermodinamikaTugas 3Konsep TermodinamikaTugas 3
Konsep TermodinamikaTugas 3
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Bab 3 termodinamika
Bab 3 termodinamikaBab 3 termodinamika
Bab 3 termodinamika
 
Kimia Dasar - Bab 3
Kimia Dasar - Bab 3Kimia Dasar - Bab 3
Kimia Dasar - Bab 3
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
 
3. termokimia
3. termokimia3. termokimia
3. termokimia
 
termo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdftermo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdf
 
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi StandarKimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
 
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptxTermokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Perubahan entalphi
Perubahan entalphiPerubahan entalphi
Perubahan entalphi
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
 
AAD
AADAAD
AAD
 
Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

REAKSI KIMIA DAN ENTRALPI

  • 1.
  • 2. Reaksi kimia dibedakan menjadi 2 : 1. Reaksi eksoterm - adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor - energi berpindah dari system ke lingkungan - akibatnya : - entalpi system berkurang (∆H = -) - suhu system naik 2. Reaksi endoterm - adl. Reaksi kimia yang menyerap kalor - energi berpindah dari lingkungan ke system - akibatnya : - entalpi system bertambah (∆H= +) - suhu system turun
  • 3. 1. Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf o) “f” → formation  Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan / dibebaskan untuk proses pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (298K, 1 atm).  Contoh unsur-unsur yang stabil pada keadaan standar : H2 , O2, C, N2 ,Ag, Cl2 , Br2 , S, Na, Ca, dan Hg.  Contoh persamaan termokimia pada pembentukan senyawa: ½H2(g) + ½Cl2(g) → HCl(g) ΔH = -92,31KJ Artinya : reaksi antara gas hidrogen (H2) dan klorin (Cl2) membentuk 1 mol asam klorida (HCl) dan membebaskan kalor sebanyak 92,31 KJ.  Entalpi pembentukan standar unsur-unsur dalam bentuk yang paling stabil bernilai 0 (nol). Contohnya : O2(g), I2(s), C(grafit), H2(g) ,S(s). Contoh persamaan termokimia pada pembentukan unsur: I2(s) → I2(g) ΔH = +62,66 KJ
  • 4. 2. Entalpi Penguraian Standar (∆Hdo) “d” → decomposition Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan/ dibebaskan untuk proses penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar (298K, 1atm). Menurut Hukum Laplace: Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsurunsurnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Maka ΔHdo >< ∆Hfo dengan jumlah kalor sama, tetapi tandanya berlawanan karena reaksi berlawanan arah. Contoh persamaan termokimia: Jika ΔHfo H2O = -240 KJmol-1 maka ∆Hdo H2O = +240 KJmol-1, dan persamaan termokimianya: H2O(l)→ H2(g) + ½O2(g) ∆ H = +240 KJ
  • 5. 3.Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHco) “c” → combustion Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang dibebaskan untuk pembakaran 1 mol zat (unsur atau senyawa) pada keadaan standar (298K, 1atm). Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai kalor pembakaran selalu negatif (eksoterm). Contoh persamaan termokimia: Jika zat yang dibakar CO(g) dan ∆Hco = -283 KJmol-1 maka persamaan termokimianya: CO(g)+ ½O2(g) → CO2(g) ΔH = -283 KJ
  • 6. Entalpi Pelarutan Standar (ΔHso) 4. “s” → solvation ◦ Entalpi pelarutan standar menyatakan kalor yang diperlukan / dibebaskan untuk melarutkan 1 mol zat pada keadaan standar (298K, 1atm). ◦ Persamaan termokimia ditulis dengan mengubah keadaan standar zat menjadi bentuk larutan. ◦ Contoh: ◦ ΔHso NaCl(aq) = +3,9 KJmol-1 ◦ Persamaan termokimianya: ◦ NaCl(s) → NaCl (aq) ◦ Penamaan entalpi atau kalor standar untuk reaksi yang lain disesuaikan dengan reaksinya. Contoh : untuk reaksi penggaraman disebut “entalpi atau kalor penggaraman standar”, untuk reaksi penguapan disebut “entalpi atau kalor penguapan standar”. ∆H = 3,9 KJ
  • 7. Contoh: 1. HCl(aq)+ NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ∆H = -56KJ ∆H = -56KJmol-1 disebut entalpi atau kalor standar penggaraman NaCl. 2. H2O(l) → H2O(g) ) ∆H = +44,01 KJ ∆H = +44,01 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor standar penguapan air. 3. I2(s) → I2(g) ∆H = +62,44 KJ ∆H = +62,44 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor sublimasi standar iodin. 4. C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) ∆H = -138 KJ ∆H = -138 KJmol-1 disebut entalpi atau kalor adisi C2H4 dan Hidrogen.
  • 8.  ΔH reaksi dapat dihitung dengan menggunakan hukum hess.  Hukum Hess: ◦ Kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya ditentukan keadaan awal dan keadaan akhir. ◦ Hukum penjumlahan kalor.  Dengan menggunakan kalorimrter dapat ditentukan kalor pembentukan CO2 adalah Hf = -393,52 kJ, dan kalor pembakaran CO adalah Hf = -283,0 kJ. Tetapi kalor yang dilepaskan atau diserap oleh reaksi CO dari c dan O2 tidak dapat ditentukan oleh kalorimeter. Dalam hal ini hukum Hess akan membantu kita dalam melakukan perhitungan terhadap perubahan entalpi reaksi pembentukan CO tersebut. C(s) + O2(g) → CO2(g) Hf = -393,52 kJ CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g) Hc = -283,0 kJ Jika dianalisis lebih lanjut pembentukan CO(g) merupakan tahapan reaksi dalam pembentukan CO2(g) dari unsur C dan gas O2.
  • 9. 1. Berdasarkan kalor reaksi dari beberapa reaksi yang berhubungan. Dalam hal ini reaksi yang diketahui kalor reaksinya disusun sedemikian rupa sehingga penjumlahannya menjadi sama dengan reaksi yang diselidiki. Contoh : Diket: (1) S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = -296,8 KJ (2) 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) ΔH = -197,8 KJ Tentukan entalpi reaksi : S(s) + 1½ O2 (g) → SO3(g) Jawab : Perubahan reaksi ini dapat diperoleh dengan menyusun dan menjumlahkan 2 reaksi yang diketahui sebagai berikut : reaksi(1) ditulis tetap sedangkan reaksi(2) dibagi 2. S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = -296,8 KJ SO2(g) + ½O2(g) → SO3(g) ΔH = -98,9 KJ --------------------------------------------------------------------- + S(s) + 1½O2(g) → SO3(g) ΔH = -395,7 KJ
  • 10. 2. Berdasarkan tabel entalpi pembentukan Kalor suatu reaksi dapat juga ditentukan dari data pembentukan zat pereaksi dan produknya, dalam hal ini zat pereaksi dianggap terlebih dahulu terurai menjadi unsur-unsurnya, kemudian unsur itu bereaksi membentuk zat produk. Contoh : Penentuan entalpi reaksi antara kristal natrium hidroksida dengan gas hidrogen klorida membentuk kristal natrium klorida dan air.
  • 11. ΔH1 ΔH2 ΔH3 ΔH4 = = = = entalpi penguraian NaOH(s) = - ΔHfo NaOH(s) entalpi penguraian HCl(g) = - ΔHfo HCl(g) entalpi pembentukan NaCl(s) = ΔHfo NaCl (s) entalpi pembentukan H2O(l) = ΔHfo H2O(l) Menurut Hukum Hess : ΔH = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4 = - ΔHfo NaOH(s) - ΔHfo HCl(g) + ΔHfo NaCl (s) + ΔHfo H2O(l) = (ΔHfo NaCl (s) + ΔHfo H2O(l)) - (ΔHfo NaOH(s) + ΔHfo HCl(g)) Secara umum, untuk reaksi : mAB + nCD → pAD + qCB ΔH =… ΔH = ( p. ΔHfo AD + q. ΔHfo CB) – (m. ΔHfo AB + n. ΔHfo CD) Atau ΔHo = Σ ΔHfo (produk) - Σ ΔHfo (pereaksi)
  • 12.      Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan yaitu dengan alat kalorimeter. Proses pengukuran kalor reaksi disebut kalorimetri. Data ΔH reaksi yang terdapat pada tabel-tabel umumnyaditentukan secara kalorimetris. Kalorimetri sederhana = mengukur perubahan suhu dari sejumlah tertentu larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap / yang dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap / dilepas larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya karena energi tidak dapat dimusnahkan / diciptakan, maka : qreaksi + q larutan = 0 qreaksi = - qlarutan
  • 13.  Jumlah kalor yang diserap / dibebaskan kalorimeter dapat ditentukan jika kapasitas kalor dari kalorimeter diketahui. Dalam hal ini jumlah kalor yang dibebaskan / diserap oleh reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap / dibebaskan oleh kalorimeter ditambah dengan jumlah kalor yang diserap / dibebaskan oleh larutan di dalam kalorimeter. Oleh karena energi tidak dapat diciptakan / dimusnahkan, maka : qreaksi + qkalorimeter + q larutan = 0 qreaksi = - (qkalorimeter + qlarutan)  Jumlah kalor yang dilepas atau diserap oleh suatu sistem sebanding dengan massa, kalor jenis zat, dan perubahan suhunya. Hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan perubahan kalor dirumuskan dengan persamaan: q = m x c x ΔT Keterangan : q = perubahan kalor (J) m = massa zat (g) c = kalor jenis zat (J g-1k-1) ΔT = perubahan suhu (K)
  • 14.  Kalorimetri Bom (Bomb calorimeter) ◦ Merupakan suatu kalorimeter yang dirancang khusus sehingga sistem benar-benar dalam keadaan terisolasi. ◦ Umumnya digunakan untuk menentukan perubahan entalpi dari reaksi-reaksi pembakaran yang melibatkan gas. ◦ Di dalam kalorimeter bom terdapat ruang khusus untuk melangsungkan reaksi yang disekitarnya diselubungi air sebagai penyerap kalor. ◦ Kalor yang diserap / dilepas oleh kalorimeter disebut kapasitas kalorimeter (C).
  • 15. A. Pengertian Energi Ikatan  Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan satu mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol (KJmol-1) dengan lambang D.  Energi Ikatan berbagai Ikatan :
  • 16.      Reaksi kimia pada dasarnya merupakan proses penyusunan ulang atom-atom dalam molekul, membentuk susunan molekul yang baru. Penyusunan ulang ini mencakup pemutusan dan pembentukan ikatan. Pada saat bereaksi, molekul pereaksi dapat dianggap memutuskan seluruh ikatannya sehingga menjadi atom-atom bebas. Proses pemutusan ikatan memerlukan energi, sehingga perubahan entalpinya diberi tanda positif (+). Selanjutnya, atom-atom bebas (hasil penguraian pereaksi) membentuk zat-zat hasil reaksi melalui pembentukan ikatan baru. Peristiwa pembentukan ikatan melepaskan energi sehingga perubahan entalpinya diberi tanda negatif (-). Contoh : CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) ∆Hr = … Reaksi pemutusan ikatan pada CH4(g) dan 2O2(g) adalah: 1. H H – C – H → C + 4H  ; ∆H1 = 4 x Ec – H H 2. 2O = O → 4O ; ∆H2 = 2 x EO=O Reaksi pembentukan ikatan pada senyawa CO2(g) dan 2H2O(l) adalah: 3. C + 2O → O = C = O ; ∆H3 = - (2EC=O) 4. 4H + 2O → (2H – O – H) ; ∆H4 = - (4EO-H)
  • 17.  Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan, akan diperoleh : CH4(g) → C + 4H 2O2(g) → 4O C + 2O → CO2(l) 4H + 2O → 2H2O(l) ∆H1 = +4EC-H ∆H2 = +2EO=O ∆H3 = -2EC=O ∆H4 = -4EO-H ------------------------------------------------------------------------------------------------ + CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l), ∆Hr = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3 + ∆H4 ∆H reaksi = (4EC-H + 2EO=O) + (-2EC=O - 4EO-H ) = (4EC-H + 2EO=O) - (2EC=O + 4EO-H )  Secara umum, perhitungan ΔH reaksi menggunakan data energi ikatan dapat dirumuskan sebagai berikut : ΔH reaksi= (energi total pemutusan ikatan) – (energi total pembentukan ikatan)
  • 18. B.   Energi Ikatan Rata-Rata Energi ikatan rata-rata adalah energi rata-rata yang diperoleh dari hasil pemutusan ikatan satu mol senyawa dalam wujud gas. Contoh: CH4(g) → CH3(g) + H(g) ΔH = +425 KJmol-1 CH3(g) → CH2(g) + H(g) ΔH = +480 KJmol-1 CH2(g) → CH(g) + H(g) ΔH = +425 KJmol-1 CH(g) → C(g) + H(g) ΔH = +335 KJmol-1  Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan maka akan diperlukan energi 1664 KJmol-1, sehingga dapat dirata-rata untuk setiap ikatan sebesar +416 KJmol-1. Jadi, energi ikatan rata-rata dari ikatan C-H adalah 416 KJmol-1.  Harga energi ikatan dapat digunakan untuk memperkirakan harga perubahan entalpi suatu reaksi. Perubahan entalpi merupakan selisih dari energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan dengan energi yang terjadi dari penggabungan ikatan. ∆H = Σ Energi ikatan pereaksi - Σ Energi ikatan hasil reaksi
  • 19.  Contoh : CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g) Reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: H H H – C – H + Cl – Cl → H – C – Cl + H – Cl H H  Perubahan entalpinya dapat dihitung sbb: Ikatan yang terputus = 4 ikatan C – H : 4 x 413 KJ = 1652 KJ 1 ikatan Cl – Cl : 1 x 242 KJ = 242 KJ Ikatan yang terbentuk = 3 ikatan C – H : 3 x 413 KJ = 1239 KJ 1 ikatan C – Cl : 1 x 328 KJ = 328 KJ 1 ikatan H – Cl : 1 x 431 KJ = 431 KJ  ∆H = (Σ E pemutusan ikatan) – ( Σ E penggabungan ikatan) = (1652 + 242) – (1239 + 328 + 431) KJ = 1894 – 1998 KJ = -104 KJ
  • 20.  Reaksi kimia yang umum digunakan untuk menghasilkan energi adalah pembakaran, yaitu suatu reaksi cepat antara bahan bakar dengan oksigen yang disertai terjadinya api. Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak bumi, dan batu bara.  Bahan bakar fosil ini mengandung unsur hidrokarbon (C dan H). Jika dibakar, bahan bakar ini akan menghasilkan energi disertai gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).  Nilai kalor bakar dari bahan bakar umumnya dinyatakan dalam satuan KJ/gram, yang menyatakan berapa KJ kalor yang dapat dihasilkan dari pembakaran 1 gram bahan bakar tersebut.
  • 21. Jenis Bahan Bakar Nilai Kalor (KJ/gram) Gas alam 49 Batu bara 32 Minyak mentah 45 Bensin 48 Arang 34 Kayu 18
  • 22. Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan membentuk karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Sedangkan pembakaran tidak sempurna membentuk karbon monoksida (CO) dan uap air (H2O). Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh adanya unsur C yang tidak terbakar. Hal ini ditandai dengan terbentuknya asap yang berwarna hitam dan nyala api berwarna kuning. Pembakaran tidak sempurna berarti ada energi yang tidak dihasilkan. Akibatnya, akan mengurangi efisiensi bahan bakar. Kerugian lain dari pembakaran tidak sempurna adalah dihasilkannya gas CO yang bersifat racun. Oleh karena itu, pembakaran tidak sempurna akan mencemari udara.