2. 1. Pengertian Materi
Materi adalah objek atau bahan yang membutuhkan ruang,
yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa.
Secara umum materi dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu
yang memiliki massa dan menempati volume. Massa
merupakan ukuran yang menunjukkan kelembaman atau
bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya yang bekerja
pada benda tersebut. Massa juga merupakan ukuran yang
menunjukkan jumlah materi yang menyusun benda tersebut.
Satuan massa biasanya dalam gram (g). Massa (m) berbeda
dengan berat (w). Berat merupakan gaya yang bekerja pada
suatu benda yang bermassa m dengan percepatan grafitasi,
yaitu:
{Satuan berat biasanya dalam newton (N = kg.m/s2)}.
1. MATERI
W = m . G
3. Dalam kehidupan sehari-hari materi juga di kenal dengan
nama “Zat dan Bahan”.
· Zat : Sebutan untuk sejumlah materi yang sifatnya
spesifik (khusus).
Contohnya : gula, garam, air dan lain-lain.
· Bahan : Sebutan untuk sejumlah materi yang kurang
spesifik sifatnya.
Contohnya : kayu, besi, tekstil, dan lain-lain. Setiap materi
mempunyai sifat yang spesifik. Sifat ini dapat digolongkan ke
dalam “Sifat Fisika dan Sifat Kimia”.
4. Sifat materi yang mempunyai kecenderungan untuk
mengadakan reaksi kimia, di antaranya:
1. Keterbakaran
2. Daya ionisasi
3. Kereaktifan
4. Kelarutan
5. Bisa/ tidak bisa membusuk
6. Beracun dan lain-lain.
Ditinjau dari ukuran dan jumlahnya, maka zat dan bahan atau
materi mempunyai dua jenis yang berbeda yaitu:
a. Sifat ektensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah
unsure zat
b. Sifat itensif, yaitu sifat yang tidak tergantung pada ukuran
jumlah zat.
5. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan penampilan
atau keadaan fisis materi, yaitu wujud, titik leleh, titik didih, indeks
bias, daya hantar, warna, rasa, dan bau.
Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia
yang dapat dialami oleh suatu materi, misal dapat terbakar,
berkarat, mudah bereaksi, beracun, dan bersifat asam
2. Sifat Umum Materi
6. Perubahan Materi dibagi menjadi 2, yaitu :
1 . Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak
menghasilkan zat baru, hanya menyangkut perubahan
keadaan (bentuk dan wujud).
Macam-macam Perubahan fisika:
A. Mencair (Padat – cair)
Contoh:
- es batu yang dibiarkan mencair
- lilin yang di bakar mencair.
3. Perubahan Materi
7. B. Membeku (cair – padat)
contoh:
- air yang dibekukan menjadi es batu
- membuat agar – agar atau jelly
C. Menyublim (padat – gas)
contoh:
- kapur barus yang dibiarkan lama kelamaan akan
mengecil dan habis
- Biang es didalam kotak es tong untuk mendinginkan es.
D. Mengkristal (gas – padat)
contoh:
- pembuatan ammonium sulfat dan
ammonium nitrat bahan pupuk
8. E . Mengembun (gas – cair)
contoh:
- Hujan berasal dari uap awan yang menjadi air
- Udara lembab dan dingin di pagi hari
membuat embun di pucuk daun
F . Menguap (cair – gas)
contoh:
- air laut yang menguap karena terkena sinar matahari
- bensin yang dibiarkan akan menguap.
9. 2 . Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang
menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat yang jenisnya
baru. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia.
Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa proses yaitu :
a). Proses Pembakaran
Pada proses pembakaran terjadi reaksi antara zat
yang terbakar dengan oksigen dan adanya api. Pada proses
pembakaran, zat asal akan berubah menjadi zat baru yang
berbeda sifatnya dari zat asal.
10. Contoh proses pembakaran :
Kertas dibakar akan berubah menjadi gas, asap, ataupun abu.
Bensin terbakar, Lilin menyala, Petasan meledak.
Pada pembakaran sempurna bahan bakar dihasilkan
karbondioksida dan uap air. Jadi pada proses pembakaran
dihasilkan zat baru, yaitu karbondioksida, uap air, asap dan
arang. Pada pembakaran yang tidak sempurna dihasilkan gas
beracun yaitu karbon monoksida yang menyebabkan sesak
napas.
b). Proses Peragian
Proses peragian merupakan proses di mana zat asal
yang mengandung karbohidrat/protein dengan bantuan
mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah menjadi zat-zat lain.
11. Contoh proses peragian :
Singkong , beras diubah menjadi tape, Kedelai diubah menjadi
kecap, tempe tauco, tepung gandum diubah menjadi roti.
c). Proses PerusakanAtau Pelapukan
Proses perusakan atau pelapukan yaitu kerusakan
yang terjadi karena aktivitas mikroba, enzim atau reaksi kimia.
Contoh proses perusakan atau pelapukan : Makanan menjadi
basi, minyak menjadi tengik, pelapukan kayu, buah-buahan
membusuk.
12. d). Perkaratan/korosi
Pekaratan dapat menyebabkan perubahan sifat benda.
Perubahan itu dapat berupa warna, bau, kekerasan dan
kelunturan. Besi yang berkarat akan mempunyai sifat yang
rapuh, warnanyapun berubah kecoklat-coklatan. Usaha
menghambat terjadinya korosi melapisi besi dengan cat, di
pernikel,membuat logam campuran.
e). Dari Proses Mahluk Hidup
Proses fotositesis, terjadi dengan adanya klorofil (zat
hijau daun). Dengan bantuan sinar matahari tumbuh-
tumbuhan mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa
dan gas oksigen.
13. Proses pencernaan makanan. Nasi (karbohidrat) dalam tubuh
kita dengan bantuan enzim diubah menjadi glukosa enzim
Karbohidrat glukosa.
Proses pernapasan, terjadi di mana glukosa dari hasil
pencernaan dalam tubuh akan dibakar dengan oksigen
menghasilkan karbondioksida, air, dan energi.
Reaksi :
Glukosa + Oksigen karbondioksida + air + energi
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + energi
14. Perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia :
Perubahan fisika:
Bersifat sementara
Tidak menyebabkan terbentuknya materi baru
Hanya melibatkan perubahan pada sifat fisika materi
Perubahan kimia:
Bersifat kekal (permanen)
Menyebabkan terbentuknya materi baru
Melibatkan perubahan pada sifat fisika maupun sifat kimia.