SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
DEMOKRASI
PARLEMENTERD E M O K R A S I & P E R B A N D I N G A N S I S T E M P E M E R I N T A H A N
P R O G R A M S T U D I P E N D I D I K A N P A N C A S I L A & K E W A R G A N E G A R A A N
F A K U T A S K E G U R U A N & I L M U P E N D I D I K A N
U N I V E R S I T A S L A M P U N G
2 0 1 7
Demokrasi Parlementer
Sesi Tanya
Jawab
Group 1
GROUP 1Dina Afika Suri
Zeli Mona Duna
Riskia Anggit Patmala
Tia Febrianti
Rindi Maya Sari
Sisi Veramita
Ferziana Indah P.
ALL ABOUT
DEMOKRASI PARLEMENTER
Apa yang
dimaksud
dengan
Demokrasi dan
Demokrasi
Parlementer?
Bagaimana
pelaksanaan dari
Demokrasi
Parlementer?
Apa kelebihan
dan kekurangan
dari Demokrasi
Parlementer?
Bagaimana
pelaksanaan
Demokrasi
Parlementer
dalam bidang
politik di
Indonesia?
Bagaimana akhir
dari Demokrasi
Parlementer di
Indonesia?
Bagaimana
pelaksanaan
Demokrasi
Parlementer
dalam bidang
ekonomi di
Indonesia?
APA SIH ITU DEMOKRASI?
DEMOKRASI
Berasal dari Yunani
Kuno yang
diutarakan di
Athena kuno pada
abad ke-5 SM
Demos
“rakyat”
Kratos/Cratein
“pemerintahan”
Sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih
kita kenal sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Jadi, Demokrasi adalah bentuk atau
mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat (kekuasaan warga
negara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut.
JADI, DEMOKRASI PARLEMENTER ITU APA?
DEMOKRASI PARLEMENTER
Dikenal juga
sebagai
“DEMOKRASI
LIBERAL”
Merupakan suatu
demokrasi yang
menempatkan
kedudukan badan
legislatif lebih tinggi
daripada badan
eksekutif.
Kepala
pemerintahan
dipimpin oleh
seorang
Perdana
Menteri.
Perdana menteri dan menteri-
menteri dalam kabinet
diangkat dan diberhentikan
oleh parlemen.
Dalam demokrasi parlementer
Presiden menjabat sebagai
kepala negara.
BAGAIMANA PELAKSANAAN
DEMOKRASI PARLEMENTER ITU?
DEMOKRASI PARLEMENTER Semula lahir di
Inggris pada
abad XVIII.
Dipergunakan pula
di negara-negara
Belanda, Belgia,
Prancis, dan
Indonesia (pada
masa UUDS 1950)
Negara-negara Barat banyak
menggunakan demokrasi
parlementer sesuai dengan
masyarakatnya yang
cenderung liberal. Ciri khas
demokrasi ini adalah adanya
hubungan yang erat antara
badan eksekutif dengan
badan perwakilan rakyat atau
legislatif. Para menteri yang
menjalankan kekuasaan
eksekutif diangkat atas usul
suara terbanyak dalam sidang
parlemen.
Demokrasi
parlementer lebih
cocok diterapkan di
negara-negara yang
menganut sistem
dwipartai partai
mayoritas akan
menjadi partai
pendukung
pemerintah dan
partai minoritas
menjadi oposisi.
BAGAIMANA PELAKSANAAN
DEMOKRASI PARLEMENTER ITU?
DEMOKRASI PARLEMENTER
Terdapat pembagian kekuasaan (distribution of
powers) antara badan eksekutif dengan badan
legislatif dan kerja sama di antara keduanya.
Sedangkan badan yudikatif menjalankan
kekuasaan peradilan secara bebas, tanpa
campur tangan dari badan eksekutif maupun
legislatif.
Demokrasi formal menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik tanpa disertai
upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
kesenjangan rakyat dalam bidang ekonomi.
Semua orang dianggap memiliki derajat
dan hak yang sama. Namun karena
kesamaan itu, penerapan azas free fight
competition (persaingan bebas) dalam
bidang ekonomi menyebabkan
kesenjangan antara golongan kaya dan
golongan miskin kian lebar. Kepentingan
umum pun diabaikan. Demokrasi formal/
liberal sering pula disebut demokrasi Barat
karena pada umumnya dipraktikkan oleh
negara-negara Barat. Kaum komunis
bahkan menyebutnya demokrasi kapitalis
karena dalam pelaksanaannya kaum
kapitalis selalu dimenangkan oleh
pengaruh uang (money politics) yang
menguasai opini masyarakat (public
opinion).s
BAGAIMANA PELAKSANAAN
DEMOKRASI PARLEMENTER ITU?
Berikut adalah beberapa ciri dari demokrasi parlementer :
Kedudukan DPR lebih kuat atau lebih tinggi daripada pemerintah
Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet/Dewan menteri dibawah pimpinan
Perdana menteri dan bertanggung jawab pada parlemen.
Presiden hanya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dipegang Perdana
Menteri.
Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen
Kedudukan kepala negara terpisah dari kepala pemerintahan, biasanya hanya
berfungsi sebagai simbol negara
Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR dapat meminta mosi
tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerintah
Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang bebas.
APA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI
DEMOKRASI PARLEMENTER?
KEKURANGAN KELEBIHAN
KELEBIHAN
DARI
DEMOKRASI
PARELEMENTER
1. Pengaruh rakyat terhadap politik yang
dijalankan pemerintah sangat besar.
2. Pengawasan rakyat terhadap
kebijakan pemerintah dapat berjalan
dengan baik.
3. Kebijakan politik pemerintah yang
dianggap salah oleh rakyat dapat
sekaligus dimintakan
pertanggungjawabannya oleh parlemen
kepada kabinet.
4. Mudah mencapai kesesuaian
pendapat antara badan eksekutif dan
badan legislatif.
5. Menteri-menteri yang diangkat
merupakan kehendak dari suara
terbanyak di parlemen sehingga secara
tidak langsung merupakan kehendak
rakyat pula.
6. Menteri-menteri akan lebih berhati-
hati dalam menjalankan tugas karena
setiap saat dapat dijatuhkan oleh
parlemen.
7. Pemerintah yang dianggap tidak
mampu mudah dijatuhkan dan diganti
dengan Pemerintah baru yang dianggap
sanggup menjalankan pemerintahan
yang sesuai dengan keinginan rakyat.
KEKURANGAN DARI
DEMOKRASI PARLEMENTER
1. Kedudukan badan eksekutif tidak stabil, karena dapat diberhentikan setiap saat oleh parlemen melalui mosi tidak
percaya.
2. Sering terjadi pergantian kabinet, sehingga kebijakan politik negara pun labil.
3. Karena pergantian eksekutif yang mendadak, eksekutif tidak dapat menyelesaikan program kerja yang telah
disusunnya.
BAGAIMANA PELAKSANAAN DEMOKRASI PARLEMENTER DALAM
BIDANG POLITIK DI INDONESIA?
A. Pada masa pasca revolusi
kemerdekaan (18 Agustus 1945-27
Desember 1949)
B. Kurun waktu kedua (27 Desember
1949-17 Agustus 1950)
C. Kurun waktu ketiga (17 Agustus
1950-5 Juli 1959)
A. PADA MASA PASCA REVOLUSI KEMERDEKAAN (18 AGUSTUS 1945-27
DESEMBER 1949)
2. 14 November 1945 - 27
Desember 1949 dimana
berlaku sistem pemerintahan
parlementer
1.18 Agustus 1945-14 November
1945 dimana berlaku sistem
pemerintahan presidensiil
Pada masa ini ternyata masih terbagi
lagi ke dalam dua periode, yakni:
B. KURUN WAKTU KEDUA (27 DESEMBER 1949-17 AGUSTUS
1950)
Berubahnya NKRI menjadi negara RIS merupakan konsekuensi diterimanya hasil
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dituangkan dalam Konstitusi Republik Indonesia
Serikat (RIS). Hal ini karena adanya campur tangan dari PBB yang memfasilitasinya.
Wujud dari campur tangan PBB tersebut adanya konfrensi KMB yaitu:
• Indonesia merupakan Negara bagian RIS
• Indonesia RIS yang di maksud Sumatera dan Jawa
• Wilayah diperkecildan Indonesia di dalamnya
• RIS mempunyaikedudukan yang sama dengan Belanda
• Indonesia adalahbagiandari RIS yang meliputi Jawa, Sumatera dan Indonesia
Berdasarkan Konstitusi RIS yang menganut system pemerintahan parlementer ini,
Kekuasaan Negara terbagi dalam 6 lembaganegara (alat-alat kelengkapan federal RIS)
yakni sebagai berikut:
A. Badan
Eksekutif
(Presiden dan
Menteri-menteri)
B. Badan
Legislatif
(Senat dan Dewan
Perwakilan Rakyat)
C. Badan
Yudikatif
(Dewan Pengawas
Keuangan dan MA)
A. MENENTUKAN NEGARA YANG
BERBENTUK SERIKAT
(FEDERALISTIS) YANG DIBAGI
DALAM 16 DERAH BAGIAN, YAKNI:
 Negara Republik Indonesia
 Negara Indonesia Timur
 Negara Pasundan, termasuk Distrik
Federal Jakarta
 Negara Jawa Timur
 Negara Madura
 Negara Sumatera Timur
 Negara Sumatera Selatan
B. WILAYAH YANG BERDIRI
SENDIRI (OTONOM) DAN TAK
TERGABUNG DALAM FEDERASI,
YAITU:
 Jawa Tengah
 Kalimantan Barat (Daerah Istimewa)
 Dayak Besar
 Daerah Banjar
 Kalimantan Tenggara
 Kalimantan Timur (tidak temasuk bekas
wilayah Kesultanan Pasir)
 Bangka
 Belitung
 Riau
Rancangan konstitusi RIS pada saat itu berada di bawah pengawasan PBB, dengan
menetapkan:
C. KURUN WAKTU KETIGA (17 AGUSTUS 1950-5 JULI 1959)
2. Kabinet Soekiman
(27 April 1951-23
Februari 1952)
3. Kabinet Wilopo
(3 April 1952-3 Juni
1953)
1. Kabinet Natsir
(7 September 1950-
21 Maret 1951)
4. Kabinet Ali
Sastroamijoyo
(1 Agustus 1953-24
Juli 1955 )
6. Kabinet Ali
Sastroamijoyo II (20
Maret 1956 – 4 Maret
1957)
5. Kabinet
Burhanuddin Harahap
(12 Agustus 1955 – 3
Maret 1956)
7. Kabinet
Djuanda
( 9 April
1957-10
Juli 1959 )
BAGAIMANA PELAKSANAAN DEMOKRASI PARLEMENTER DALAM
BIDANG EKONOMI DI INDONESIA?
Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan
prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar, sesuai teori-teori mazhab klasik
yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan
belum bisa bersaing dengan pengusaha non pribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya
sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka. Usaha-
usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
1. Gunting Syarifuddin
2. Program Benteng (Kabinet
Natsir)
3. Nasionalisasi De Javasche
Bank menjadi Bank Indonesia
pada 15 Desember 1951.
4. Sistem ekonomi Ali-Baba
(kabinet Ali Sastroamijoyo I)
yang diprakarsai Mr Iskak
Cokrohadisuryo.
5. Pembatalan sepihak atas
hasil-hasil Konferensi Meja
Bundar.
BAGAIMANA AKHIR DARI DEMOKRASI PARLEMENTER DI
INDONESIA?
Berakhirnya demokrasi Liberal ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli
1959. Kegagalan Kontituante menetapkan UUD membawa Indonesia ketepi jurang
kehancuran. Keadaan Negara yang telah merongrong sejumlah pemberontakan menjadi
bertambah gawat. Atas dasar pertimbangan menyelamatkan Negara dari bahaya,
Presiden Soekarno terpaksa melakukan tindakan inkontitusional.
Tindakan presiden tersebut berupa pengeluaran dekrit yang dikenal dengan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959. Tindakan itu didukung oleh militer karena mereka sudah direpotkan
oleh sejumlah pemberontakan akibat krisis politik.
Lebih lanjut dekrit presiden 5 Juli dikeluarkan dengan berbagai pertimbangan
diantaranya:
1. Anjuran untuk kembali kepada UUD 1945 tidak memperoleh keputusan
dari Kontituante.
2. Kontituante tidak mungkin lagi menyelesaikan tugasnya karena
sebagian besar anggotanya telah menolak menghadiri sidang.
3. Kemelut dalam Kontituante membahayakan persatuan, mengancam
keselamatan negera, dan merinangi pembangunan nasional.
Sedangkan yang menjadi keputusan dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah:
a. Konstituante
dibubarkan.
c. Membentuk
MPRS dan DPAS
dalam waktu
singkat.
b. UUD 1945 berlaku
kembali sebagai
UUD Republik
Indonesia.
ADA YANG INGIN DITANYAKAN?

More Related Content

What's hot

Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Kiki Evi Wahyuliana
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Muhamad Yogi
 
Pemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. HabibiePemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. Habibie
Balqies Camilla
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY
sknramadhaniah
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
Jeroan Ena
 
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde BaruDampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Fitkhy Aulia
 

What's hot (20)

Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian DuniaPeran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
 
Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Masa Pemerintahan Megawati SoekarnoputriMasa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
 
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpinPpt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 
Pemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. HabibiePemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. Habibie
 
Ppt ips bab 4 b kls 9 edit
Ppt ips bab 4 b kls 9 editPpt ips bab 4 b kls 9 edit
Ppt ips bab 4 b kls 9 edit
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY
 
demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965
 
Ppt ips bab 4 a kls 9 edit
Ppt ips bab 4 a kls 9 editPpt ips bab 4 a kls 9 edit
Ppt ips bab 4 a kls 9 edit
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde BaruDampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
 

Similar to Apa itu Demokrasi parlementer

TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdfTUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
Meli1634
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
Muhamad Yogi
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
skaw87
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Fikri Novianto
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
Belum Kerja
 

Similar to Apa itu Demokrasi parlementer (20)

Demokrasi parlementer
Demokrasi parlementerDemokrasi parlementer
Demokrasi parlementer
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959
 
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdfTUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
Make your life easy with a
Make your life easy with aMake your life easy with a
Make your life easy with a
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Tik kelompok 1
Tik kelompok 1Tik kelompok 1
Tik kelompok 1
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
 
bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahan
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
presentasi_pkn_.pptx
presentasi_pkn_.pptxpresentasi_pkn_.pptx
presentasi_pkn_.pptx
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Demokrasi Liberal Peminatan Promosi Kesehatan
Demokrasi Liberal Peminatan Promosi KesehatanDemokrasi Liberal Peminatan Promosi Kesehatan
Demokrasi Liberal Peminatan Promosi Kesehatan
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesia
 
Apa Itu Demokrasi Liberal
Apa Itu Demokrasi LiberalApa Itu Demokrasi Liberal
Apa Itu Demokrasi Liberal
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Sistem pemerintahan di indonesia
Sistem pemerintahan di indonesiaSistem pemerintahan di indonesia
Sistem pemerintahan di indonesia
 
SISTEM PEMERINTAHAN DAN DEMOKRASI -KELOMPOK 7
SISTEM PEMERINTAHAN DAN DEMOKRASI -KELOMPOK 7SISTEM PEMERINTAHAN DAN DEMOKRASI -KELOMPOK 7
SISTEM PEMERINTAHAN DAN DEMOKRASI -KELOMPOK 7
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
 

More from Ratri nia

Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloKondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Ratri nia
 

More from Ratri nia (20)

Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloKondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
 
Aksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan FilsafatAksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
Aksiologi dalam Pengetahuan Filsafat
 
Pengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan EpistemologiPengertian Ontologi dan Epistemologi
Pengertian Ontologi dan Epistemologi
 
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu LainPengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
Pengertian, Cabang, Hubungan Antropologi dengan Ilmu Lain
 
Urgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi NasionalUrgensi Integrasi Nasional
Urgensi Integrasi Nasional
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
 
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan PancasilaHakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
Hakikat Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
 
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga NegaraHak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara
 
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RINilai dan Norma Konstitusional Negara RI
Nilai dan Norma Konstitusional Negara RI
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan KewarganegaraanHakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
 
Globalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar BangsaGlobalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
Globalisasi dan Kerjasama antar Bangsa
 
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa IndonesiaKebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
 
Keragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial BudayaKeragaman Sosial Budaya
Keragaman Sosial Budaya
 
Sejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa IndonesiaSejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa Indonesia
 
Demokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAMDemokrasi dan HAM
Demokrasi dan HAM
 
Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945
 
Negara dan Hukum
Negara dan HukumNegara dan Hukum
Negara dan Hukum
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Apa itu Demokrasi parlementer

  • 1. DEMOKRASI PARLEMENTERD E M O K R A S I & P E R B A N D I N G A N S I S T E M P E M E R I N T A H A N P R O G R A M S T U D I P E N D I D I K A N P A N C A S I L A & K E W A R G A N E G A R A A N F A K U T A S K E G U R U A N & I L M U P E N D I D I K A N U N I V E R S I T A S L A M P U N G 2 0 1 7
  • 3. GROUP 1Dina Afika Suri Zeli Mona Duna Riskia Anggit Patmala Tia Febrianti Rindi Maya Sari Sisi Veramita Ferziana Indah P.
  • 4. ALL ABOUT DEMOKRASI PARLEMENTER Apa yang dimaksud dengan Demokrasi dan Demokrasi Parlementer? Bagaimana pelaksanaan dari Demokrasi Parlementer? Apa kelebihan dan kekurangan dari Demokrasi Parlementer? Bagaimana pelaksanaan Demokrasi Parlementer dalam bidang politik di Indonesia? Bagaimana akhir dari Demokrasi Parlementer di Indonesia? Bagaimana pelaksanaan Demokrasi Parlementer dalam bidang ekonomi di Indonesia?
  • 5. APA SIH ITU DEMOKRASI? DEMOKRASI Berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM Demos “rakyat” Kratos/Cratein “pemerintahan” Sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi, Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
  • 6. JADI, DEMOKRASI PARLEMENTER ITU APA? DEMOKRASI PARLEMENTER Dikenal juga sebagai “DEMOKRASI LIBERAL” Merupakan suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi daripada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri- menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.
  • 7. BAGAIMANA PELAKSANAAN DEMOKRASI PARLEMENTER ITU? DEMOKRASI PARLEMENTER Semula lahir di Inggris pada abad XVIII. Dipergunakan pula di negara-negara Belanda, Belgia, Prancis, dan Indonesia (pada masa UUDS 1950) Negara-negara Barat banyak menggunakan demokrasi parlementer sesuai dengan masyarakatnya yang cenderung liberal. Ciri khas demokrasi ini adalah adanya hubungan yang erat antara badan eksekutif dengan badan perwakilan rakyat atau legislatif. Para menteri yang menjalankan kekuasaan eksekutif diangkat atas usul suara terbanyak dalam sidang parlemen. Demokrasi parlementer lebih cocok diterapkan di negara-negara yang menganut sistem dwipartai partai mayoritas akan menjadi partai pendukung pemerintah dan partai minoritas menjadi oposisi.
  • 8. BAGAIMANA PELAKSANAAN DEMOKRASI PARLEMENTER ITU? DEMOKRASI PARLEMENTER Terdapat pembagian kekuasaan (distribution of powers) antara badan eksekutif dengan badan legislatif dan kerja sama di antara keduanya. Sedangkan badan yudikatif menjalankan kekuasaan peradilan secara bebas, tanpa campur tangan dari badan eksekutif maupun legislatif. Demokrasi formal menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan rakyat dalam bidang ekonomi. Semua orang dianggap memiliki derajat dan hak yang sama. Namun karena kesamaan itu, penerapan azas free fight competition (persaingan bebas) dalam bidang ekonomi menyebabkan kesenjangan antara golongan kaya dan golongan miskin kian lebar. Kepentingan umum pun diabaikan. Demokrasi formal/ liberal sering pula disebut demokrasi Barat karena pada umumnya dipraktikkan oleh negara-negara Barat. Kaum komunis bahkan menyebutnya demokrasi kapitalis karena dalam pelaksanaannya kaum kapitalis selalu dimenangkan oleh pengaruh uang (money politics) yang menguasai opini masyarakat (public opinion).s
  • 9. BAGAIMANA PELAKSANAAN DEMOKRASI PARLEMENTER ITU? Berikut adalah beberapa ciri dari demokrasi parlementer : Kedudukan DPR lebih kuat atau lebih tinggi daripada pemerintah Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh kabinet/Dewan menteri dibawah pimpinan Perdana menteri dan bertanggung jawab pada parlemen. Presiden hanya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dipegang Perdana Menteri. Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen Kedudukan kepala negara terpisah dari kepala pemerintahan, biasanya hanya berfungsi sebagai simbol negara Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR dapat meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerintah Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan pengadilan yang bebas.
  • 10. APA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI DEMOKRASI PARLEMENTER? KEKURANGAN KELEBIHAN
  • 11. KELEBIHAN DARI DEMOKRASI PARELEMENTER 1. Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan pemerintah sangat besar. 2. Pengawasan rakyat terhadap kebijakan pemerintah dapat berjalan dengan baik. 3. Kebijakan politik pemerintah yang dianggap salah oleh rakyat dapat sekaligus dimintakan pertanggungjawabannya oleh parlemen kepada kabinet. 4. Mudah mencapai kesesuaian pendapat antara badan eksekutif dan badan legislatif. 5. Menteri-menteri yang diangkat merupakan kehendak dari suara terbanyak di parlemen sehingga secara tidak langsung merupakan kehendak rakyat pula. 6. Menteri-menteri akan lebih berhati- hati dalam menjalankan tugas karena setiap saat dapat dijatuhkan oleh parlemen. 7. Pemerintah yang dianggap tidak mampu mudah dijatuhkan dan diganti dengan Pemerintah baru yang dianggap sanggup menjalankan pemerintahan yang sesuai dengan keinginan rakyat.
  • 12. KEKURANGAN DARI DEMOKRASI PARLEMENTER 1. Kedudukan badan eksekutif tidak stabil, karena dapat diberhentikan setiap saat oleh parlemen melalui mosi tidak percaya. 2. Sering terjadi pergantian kabinet, sehingga kebijakan politik negara pun labil. 3. Karena pergantian eksekutif yang mendadak, eksekutif tidak dapat menyelesaikan program kerja yang telah disusunnya.
  • 13. BAGAIMANA PELAKSANAAN DEMOKRASI PARLEMENTER DALAM BIDANG POLITIK DI INDONESIA? A. Pada masa pasca revolusi kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949) B. Kurun waktu kedua (27 Desember 1949-17 Agustus 1950) C. Kurun waktu ketiga (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
  • 14. A. PADA MASA PASCA REVOLUSI KEMERDEKAAN (18 AGUSTUS 1945-27 DESEMBER 1949) 2. 14 November 1945 - 27 Desember 1949 dimana berlaku sistem pemerintahan parlementer 1.18 Agustus 1945-14 November 1945 dimana berlaku sistem pemerintahan presidensiil Pada masa ini ternyata masih terbagi lagi ke dalam dua periode, yakni:
  • 15. B. KURUN WAKTU KEDUA (27 DESEMBER 1949-17 AGUSTUS 1950) Berubahnya NKRI menjadi negara RIS merupakan konsekuensi diterimanya hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dituangkan dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS). Hal ini karena adanya campur tangan dari PBB yang memfasilitasinya. Wujud dari campur tangan PBB tersebut adanya konfrensi KMB yaitu: • Indonesia merupakan Negara bagian RIS • Indonesia RIS yang di maksud Sumatera dan Jawa • Wilayah diperkecildan Indonesia di dalamnya • RIS mempunyaikedudukan yang sama dengan Belanda • Indonesia adalahbagiandari RIS yang meliputi Jawa, Sumatera dan Indonesia
  • 16. Berdasarkan Konstitusi RIS yang menganut system pemerintahan parlementer ini, Kekuasaan Negara terbagi dalam 6 lembaganegara (alat-alat kelengkapan federal RIS) yakni sebagai berikut: A. Badan Eksekutif (Presiden dan Menteri-menteri) B. Badan Legislatif (Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat) C. Badan Yudikatif (Dewan Pengawas Keuangan dan MA)
  • 17. A. MENENTUKAN NEGARA YANG BERBENTUK SERIKAT (FEDERALISTIS) YANG DIBAGI DALAM 16 DERAH BAGIAN, YAKNI:  Negara Republik Indonesia  Negara Indonesia Timur  Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal Jakarta  Negara Jawa Timur  Negara Madura  Negara Sumatera Timur  Negara Sumatera Selatan B. WILAYAH YANG BERDIRI SENDIRI (OTONOM) DAN TAK TERGABUNG DALAM FEDERASI, YAITU:  Jawa Tengah  Kalimantan Barat (Daerah Istimewa)  Dayak Besar  Daerah Banjar  Kalimantan Tenggara  Kalimantan Timur (tidak temasuk bekas wilayah Kesultanan Pasir)  Bangka  Belitung  Riau Rancangan konstitusi RIS pada saat itu berada di bawah pengawasan PBB, dengan menetapkan:
  • 18. C. KURUN WAKTU KETIGA (17 AGUSTUS 1950-5 JULI 1959) 2. Kabinet Soekiman (27 April 1951-23 Februari 1952) 3. Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juni 1953) 1. Kabinet Natsir (7 September 1950- 21 Maret 1951) 4. Kabinet Ali Sastroamijoyo (1 Agustus 1953-24 Juli 1955 ) 6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957) 5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) 7. Kabinet Djuanda ( 9 April 1957-10 Juli 1959 )
  • 19. BAGAIMANA PELAKSANAAN DEMOKRASI PARLEMENTER DALAM BIDANG EKONOMI DI INDONESIA? Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar, sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha non pribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka. Usaha- usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain : 1. Gunting Syarifuddin 2. Program Benteng (Kabinet Natsir) 3. Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951. 4. Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo. 5. Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar.
  • 20. BAGAIMANA AKHIR DARI DEMOKRASI PARLEMENTER DI INDONESIA? Berakhirnya demokrasi Liberal ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Kegagalan Kontituante menetapkan UUD membawa Indonesia ketepi jurang kehancuran. Keadaan Negara yang telah merongrong sejumlah pemberontakan menjadi bertambah gawat. Atas dasar pertimbangan menyelamatkan Negara dari bahaya, Presiden Soekarno terpaksa melakukan tindakan inkontitusional. Tindakan presiden tersebut berupa pengeluaran dekrit yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Tindakan itu didukung oleh militer karena mereka sudah direpotkan oleh sejumlah pemberontakan akibat krisis politik.
  • 21. Lebih lanjut dekrit presiden 5 Juli dikeluarkan dengan berbagai pertimbangan diantaranya: 1. Anjuran untuk kembali kepada UUD 1945 tidak memperoleh keputusan dari Kontituante. 2. Kontituante tidak mungkin lagi menyelesaikan tugasnya karena sebagian besar anggotanya telah menolak menghadiri sidang. 3. Kemelut dalam Kontituante membahayakan persatuan, mengancam keselamatan negera, dan merinangi pembangunan nasional.
  • 22. Sedangkan yang menjadi keputusan dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah: a. Konstituante dibubarkan. c. Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat. b. UUD 1945 berlaku kembali sebagai UUD Republik Indonesia.
  • 23. ADA YANG INGIN DITANYAKAN?