3. ZAMAN PENJAJAHAN
ZAMAN KEBANGKITAN NASIONAL
PERUMUSAN PANCASILA DAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN
NILAI-NILAI PANCASILA PADA MASA KEJAYAAN
NASIONAL
KEMERDEKAAN REFORMASI
4. NILAI–NILAI PANCASILA PADA MASA KEJAYAAN
NASIONAL
Masa Kerajaan Sriwijaya
• Abad ke VII, kerajaan wijaya di Sumatra
dikuasai oleh bangsa Syailendra yang kuat di
bidang maritimnya.
• Perdagangan disebut juga Tuhan An
Vatakvurah bertujuan untuk menyatukan
pedagang dan pegawai raja agar mudah dalam
memasarkan dagangannya.
• Sistem Pemerintahan meliputi pengurus pajak,
harta benda, kerajaan. Rokhaniawan yang
menjadi teknis pembangunan gedung-gedung
dan patung-patung suci sehingga pada saat itu
tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan.
Masa Kerajaan Majapahit
• Berdiri di tahun 1932 Pemerintahan Hayam
Wuruk dengan Mahapatih Gajah. Agama Hindu
dan Budha hidup berdampingan
• Empu Prapanca menulis buku
Negarakertagama, dalam kitab tersebut
terdapat istilah “Pancasila”
• Empu Tantular mengarang buku Sutasoma
seloka persatuan nasional, yang bunyi
lengkapnya “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrua”,
5. Kitab Negarakertagama
karya Mpu Prapanca yang
terdapat istilah
“Pancasila”
Kitab Sutasoma karya
Mpu Tantular yang
berisikan tulisan tentang
“Bhineka Tunggal Ika”
ZAMAN
PENJAJAHAN
ZAMAN
KEBANGKITAN
NASIONAL
PERUMUSAN
PANCASILA DAN
PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
6. Zaman Penjajahan
Zaman Penjajahan Belanda :
• Portugis masuk ke Indonesia untuk
berdagang
• Didirikannya perkumpulan dagang
VOC
• Sultan Agung Mataram
mengadakan perlawanan (1613-
1645), dan menyerang Batavia
pada tahun 1628 dan tahun 1929
yang menewaskan Gubernur
Jendral J.P Coen
Zaman Penjajahan Jepang :
29 april 1945 :
• Jepang datang ke Indonesia
• Jepang menjanjikan kemerdekaan
untuk Indonesia
• Di bentuknya BPUPKI
• Dr. KRT. Radjiman Widyodiningrat
sebagai Ketua (Kaicoo) yang
kemudian mengusulkan bahwa agenda
pada sidang BPUPKI adalah
membahas tentang dasar negara.
ZAMAN KEBANGKITAN NASIONAL
PERUMUSAN PANCASILA DAN
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
NILAI-NILAI PANCASILA PADA
MASA KEJAYAAN NASIONAL
7. Pada pertengahan bulan agustus 1945 akan dibentuk PPKI. Untuk keperluan itu Ir.
Soekarno dan Drs. Muh. Hatta dan Dr. Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas
pangilan jendral besar Terauchi.
Pada tanggal 9 agustus 1945 Jendral Terauchi memberikan kepada mereka 3 cap
yaitu bahwa Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI, Muh. Hatta sebagai wakil dan
Radjiman sebagai anggota, Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9
agustus 1945 dan cepat atau tidaknya pekerjaan panitia di serahkan seperlunya
pada panitia.
PPKI
8. Zaman Kebangkitan Nasional
Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk
mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan
kemerdekaan dan kekuataannya sendiri.
Diantaranya adalah
Budi Utomo, dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudiro
Husodo pada 20 Mei 1908.
Kemudian Sarekat Dagang Islam (SDI) tahun
1909
Serta Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun
1927 yang didirikan oleh Soekarno, Cipto
Mangunkusumo, Sartono serta tokoh lainnya.
Pada tanggal 28 Oktober 1928
lahirlah Sumpah
Pemuda sebagai penggerak
kebangkitan nasional yang
menyatakan satu bahasa, satu
bangsa serta satu tanah air
yaitu Indonesia Raya.
PERUMUSAN PANCASILA DAN
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
NILAI-NILAI PANCASILA PADA
MASA KEJAYAAN NASIONAL
ZAMAN PENJAJAHAN
9. Perumusan Pancasila dan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
Sidang BPUPKI I (29 Mei – 1 Juni 1945)
29 Mei 1945 31 Mei 1945 1 Juni 1945
Peri kebangsaan, peri
kemanusiaan, peri
ketuhanan, peri
kerakyatan dan peri
keadilan
kesatuan, kekeluargaan,
keseimbangan lahir dan
batin, musyawarah,
keadilan rakyat.
Pancasila adalah
sebagai dasar filsafat
negara dan
pandangan hidup
bangsa Indonesia
PIAGAM JAKARTA (22 Juni 1945)
Sidang BPUPKI II (10-16 Juli 1945)
Di bentuknya Panitia Sembilan
10. 14 Agustus 1945 : Sekembalinya dari Saigon Ir. Soekarno mengumumkan bahwa indonesiakan merdeka
sebelum jagung berbunga.
16 Agustus 1945 : Pada tengah malam, Soekarno-Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda di Oranye
Nassau Boulevard.
17 Agustus 1945 : Di Pegangsaan timur 56 Jakarta, tepat pada hari Jumat Legi, jam 10 pagi Waktu
Indonesia Barat pembacaan teks proklamasi dilaksanakan.
18 Agustus 1945 : Sidang PPKI dengan agenda menegaskan Undang Undang Dasar 1945, memilih
presiden dan wakil presiden yang pertama dan Menetapkan berdirinya Komite
Nasional Indonesia Pusat sebagai badan Musyawarah darurat. menegaskan Undang
Undang Dasar 1945, memilih presiden dan wakil presiden yang pertama dan
Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan Musyawarah
darurat.
Proklamasi Kemerdekaan
ZAMAN PENJAJAHAN
ZAMAN
KEBANGKITAN
NASIONAL
NILAI-NILAI PANCASILA PADA
MASA KEJAYAAN NASIONAL
12. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Setelah proklamasi ternyata Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Yaitu pemaksaan untuk mengakui
pemerintahan Nica ( Netherland Indies Civil Administration).
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia Internasional,
maka pemerintah RI mengelurkan tiga buah maklumat :
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945
yang menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden
sebelum masa waktunya (seharusnya berlaku selama
enam bulan).
Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang
pembentukan partai politik yang sebanyak–banyaknya oleh
rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu
bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai.
Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945,
yang intinya maklumat ini mengubah sistem kabinet
Presidental menjadi kabinet parlementer
berdasarkan asas demokrasi liberal.
Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat
(RIS)
13. Pada tanggal 27 desember 1949 konferensi meja bundar (KMB) dilakukan untuk disetujui dan ditanda tangani (mantel
resolusi) Oleh ratu belanda Yulian dan wakil pemerintah RI di Kota Den Hag yang menghasilkan keputusan sebagai
berikut:
• Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federal) yang membagi indonesia menjadi 16 negara bagian.
• Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasrkan asas demokrasi liberal, pada mentri bertanggung jawab
kepada paelemen.
• Mukadimah Konstitusi RIS menghhapuskan jiwa dan isi pembukaan UUD 1945.
• Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950
• Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai suatu taktik secara politis untuk
tetap konsisten terhadap deklarasi Proklamasi yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yaitu negara
persatuan dan kesatuan sebagaimana termuat dalam alinea 4, bahwa pemerintah negara…….” yang melindungi
segenap bangsa Indoneia dan seluruh tumpah darah negara Indonesia …..” yang berdasarkan kepada UUD 1945
dan Pancasila. Berdasarkan hal tersebut terjadilah gerakan unitaristis secara spontan dan rakyat untuk membentuk
negara kesatuan yaitu menggabungkan diri dengan Negara Proklamasi RI yang terpusat di Yokyakarta. Akhirnya
berdasarkan persetujuan RIS dengan negaraRI tanggal 19 Mei 1950, maka seluruh negara bersatu dalam negara
kesatuan, dengan Konstitusi Sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.
DEKRIT PRESIDEN
5 JULI 1959
MASA
ORDE BARU
14. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pada pemilu tahun 1959 ternyata tidak seseuai dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat, bahkan mengakibatkan ketidakstabilan pada politik,
social ,ekonomi, dan hankam. Hal ini disebabkan oleh konstituante yang
seharusnya membuat UUD negara RI ternyata membahas kembali dasar
negara, maka pada tanggal 5 juli 1959 yang menyatakan presiden sebagai
badan yang harus bertanggung jawab mengeluarkan dekrit atau pernyataan,
yang isinya :
Membubarkan kontituante
Menetapkan kembali UUDS 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
Dibentuknya MPRS dab DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Berdasarkan Dekrit Presiden tersebut maka UUD 1945 berlaku kembali di
negara Republik Indonesia hingga sat ini.
MASA SETELAH PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
MASA
ORDE BARU
15. Masa Orde Baru
• ‘Orde Baru’ adalah suatu tatanan masyrakat dan pemerintahan yang
menutut dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Munculnya orde baru ini diawali dengan adanya aksi dari
seluruh masyarakat antara lain : Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar
Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI),
Kesatuan Aksi guru Indonesia (KAGI), dan lainnya. Aksi tersebut
menuntut dengar tiga tuntutan atau yang dikenal dengan ‘Tritura’,
berikut adalah isi dari tritura:
• Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
• Pembersihan kabinet dari unsur G 30 S PKI
• Penurunan harga.
MASA SETELAH PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
DEKRIT PRESIDEN
5 JULI 1959
16. PERANAN PANCASILA PADA ERA REFORMASI
PANCASILA (PARADIGMA KETATANEGARAAN)
PANCASILA (PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL)
PANCASILA (PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN)
PANCASILA (NEGARA HUKUM)
PRA
KEMERDEKAAN
KEMERDEKAAN
17. Peranan Pancasila pada Era Reformasi
Semenjak ditetapkan sebagai
dasar negara
(oleh PPKI 18 Agustus 1945), Pancasila telah
mengalami perkembangan sesuai dengan
pasang naiknya sejarah bangsa Indonesia
(Koento Wibisono, 2001) .
1. Tahap 1945 – 1968 Sebagai
Tahap Politis
2. Tahap 1969 – 1994 Sebagai
Tahap Pembangunan Ekonomi
3. Tahap 1995 – 2020 Sebagai
Tahap Repositioning Pancasila
TahapanPerkembangan Pancasila sebagai dasar
negara menurut Koento dalam tiga tahap yaitu :
18. Tahap 1945 – 1968 (Tahap
Politis)
Orientasi pengembangan Pancasila diarahkan kepada Nation and
Character Building. Hal ini sebagai perwujudan keinginan bangsa Indonesia
dari berbagai tantangan yang muncul baik dalam maupun luar negeri.
Tahap 1969 – 1994 (Tahap
Pembangunan Ekonomi)
Merupakan upaya mengisi kemerdekaan melalui program-program
ekonomi. Orientasi pengembangan Pancasila diarahkan pada bidang ekonomi,
akibatnya cenderung menjadikan ekonomi sebagai ideologi.
Tahap 1995 – 2020 (Tahap
Repositioning Pancasila)
Di era reformasi ini, Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan
mempengaruhi dan menuntun masyarakat. Pancasila tidak lagi populer seperti
pada masa lalu. Elit politik dan masyarakat terkesan masa bodoh dalam
melakukan implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
PANCASILA
(PARADIGMA
KETATANEGARAAN)
PANCASILA
(PARADIGMA
PEMBANGUNAN
NASIONAL)
PANCASILA
(PARADIGMA ILMU
PENGETAHUAN)
PANCASILA (NEGARA
HUKUM)
19. artinya pancasila menjadi kerangka berpikir atau pola berpikir bangsa Indonesia,
khususnya sebagai dasar negara. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial politik mengandung arti bahwa nilai-
nilai Pancasila sebagai wujud cita-cita Indonesia merdeka di implementasi-kan sebagai berikut :
Pancasila (Paradigma Ketatanegaraan)
1. Mementingkan kepentingan
rakyat / demokrasi dalam
pengambilan keputusan.
2. Melaksanakan keadilaan sosial
dan penentuan prioritas
kerakyatan berdasarkan konsep
mempertahankan kesatuan.
3. Penerapan dan pelaksanaan
keadilaan sosial mencakup
keadilan politik, agama, dan
ekonomi dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Dalam pelaksanaan pencapaian
tujuan keadilan menggunakan
pendekatan kemanusiaan yang
adil dan beradab.
5. Nilai-nilai keadilan,
kejujuran, dan toleransi
bersumber pada nilai ke
Tuhanan Yang Maha Esa.
PANCASILA
(PARADIGMA
PEMBANGUNAN
NASIONAL)
PANCASILA
(PARADIGMA ILMU
PENGETAHUAN)
PANCASILA (NEGARA
HUKUM)
PERANAN PANCASILA
PADA ERA
REFORMASI
20. Bidang kebudayaan, mengandung pengertian Pancasila adalah etos budaya persatuan,
dimana pembangunan kebudayaan menjadi sarana pengikat persatuan dalam
masyarakat yang majemuk.
Pancasila (Paradigma Pembangunan
Nasional)
Oleh karena itu semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan pelaksanaan UUD 1945 yang
menyangkut pembangunan kebudayaan bangsa hendaknya menjadi prioritas, karena
kebudayaan nasional sangat diperlukan sebagai landasan media sosial yang
memperkuat persatuan. Dalam hal ini bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
persatuan.
21. Pancasila (Paradigma Pembangunan
Nasional)
Bidang Hankam atau Pertahanan dan Keamanan.
Maka paradigma baru TNI terus diaktualisasikan untuk menegaskan
bahwa TNI telah meninggalkan peran sosial politiknya atau mengakhiri
dwifungsinya dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari sistem
nasional.
PANCASILA
(PARADIGMA
KETATANEGARAAN)
PANCASILA
(PARADIGMA ILMU
PENGETAHUAN)
PANCASILA (NEGARA
HUKUM)
PERANAN PANCASILA
PADA ERA
REFORMASI
22. Pancasila (Paradigma Ilmu
Pengetahuan)
Memasuki kawasan filsafat ilmu (philosophy of science)
Ilmu pengetahuan yang diletakkan diatas pancasila sebagai paradigma
yang perlu difahami dasar dan arah penerapannya, yaitu pada aspek
ontologis, epistomologis, dan aksiologis
PANCASILA
(PARADIGMA
KETATANEGARAAN)
PANCASILA (NEGARA
HUKUM)
PERANAN PANCASILA
PADA ERA
REFORMASI
PANCASILA
(PARADIGMA
PEMBANGUNAN
NASIONAL)
23. Pancasila (Negara Hukum)
Setiap perbuatan baik dari warga masyarakat maupun
dari pejabat-pejabat harus berdasarkan hukum, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Dalam kaitannya pengembangan hukum, Pancasila harus menjadi
landasannya. Artinya hukum yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak
boleh bertentangan dengan sila-sila Pancasila. Substansi produk
hukumnya tidak bertentangan dengan sila-sila pancasila.
PANCASILA
(PARADIGMA
KETATANEGARAAN)
PANCASILA
(PARADIGMA ILMU
PENGETAHUAN)
PERANAN PANCASILA
PADA ERA
REFORMASI
PANCASILA
(PARADIGMA
PEMBANGUNAN
NASIONAL)
Pada zaman kuno (400-1500) terdapat dua kerajaan yang berhasil mencapai integrasi dengan wilayah yang meliputi hampir separoh Indonesia dan seluruh wilayah Indonesia sekarang yaitu kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit yang berpusat di Jawa.
SRIWIJAYA
Abad ke VII munculnya kerajaan wijaya di Sumatra dibawah kekuasaan bangsa Syailendra dimana kerajaan ini merupakan kerajaan maritim yang mengandalkan kekuatan lautnya. Pada zaman itu kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan besar yang sangat disegani dikawasan asia selatan. Perdagangan disebut juga Tuhan An Vatakvurah bertujuan untuk menyatukan pedagang dan pegawai raja agar mudah dalam memasarkan dagangannya. Sistem pemerintahan juga terdapat pengurus pajak, harta benda, kerajaan rokhaniawan yang menjadi teknis pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci sehingga pada saat itu tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan.
MAJAPAHIT
Berdiri pada tahun 1932 dimana kerajaan tersebut mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah. Pada saat itu agama Hindu dan Budha hidup secara berdampingan. Empu Prapanca menulis buku Negarakertagama dimana dalam kitab tersebut terdapat istilah “Pancasila”. Empu Tantular mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku itulah kita jumpai seloka persatuan nasional, yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, yang bunyi lengkapnya “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda , namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda.
Pertama merumuskan pancasila sebagai dasar negara yang resmi yaitu pada tanggal
29 Mei 1945 Muh. Yamin
mengusulkan calon rumusan dasar negara sebagai
Peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan dan peri keadilan.
Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Supomo mengusulkan hal-hal mengenai: kesatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, keadilan rakyat.
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pada tanggal 10-16 Juli 1945 merupakan Sidang BPUPKI Kedua, dimana dalam sidang ini membicarakan mengenai pembentukan panitia kecil yang terdiri dari sembilan orang yang disebut dengan “panitia sembilan”.
Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa Indonesia masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan Nica ( Netherland Indies Civil Administration).
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia Internasional, maka pemerintah RI mengelurkan tiga buah maklumat :
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berlaku selama enam bulan). Kemudian maklumat tersebut memberikan kekuasaan tersebut kepada MPR dan DPR yang semula dipegan oleh Presiden kepada KNIP.
Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang pembentukan partai politik yang sebanyak–banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai. Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar dunia barat menilai bahwa negara Proklamasi sebagai negara Demokratis
Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya maklumat ini mengubah sistem kabinet Presidental menjadi kabinet parlementer berdasarkan asas demokrasi liberal.
Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
Pancasila di era reformasi (dasar negara dan ideologi nasional), merupakan tuntutan utama agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tahap Politis
Pancasila sebagai Dasar Negara, menurut Notonagoro dan Driarkara. Kedua ilmuwan tersebut menyatakan bahwa Pancasila mampu dijadikan pusat sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan bahkan Pancasila merupakan suatu paham atau aliran filsafat Indonesia, dan ditegaskan bahwa Pancasila merupakan rumusan ilmiah filsafati tentang manusia dan realitas, dalam menyongsong kehidupan masa depan bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika.
Bahkan Notonagoro menyatakan bahwa Pembukaan UUD 1945 merupakan staat fundamental Norm yang tidak dapat diubah secara hukum oleh siapapun. Sebagai akibat dari keberhasilan mengatasi berbagai tantangan baik dari dalam maupun dari luar negeri, masa ini ditandai oleh kebijakan nasional yaitu menempatkan Pancasila sebagai asas tunggal.
Tahap Pembanguna Ekonomi
Pada tahap ini pembangunan ekonomi menunjukkan keberhasilan secara spektakuler, walaupun bersamaan dengan itu muncul gejala ketidakmerataan dalam pembagian hasil pembangunan.
Kesenjangan sosial merupakan fenomena yang dilematis dengan program penataran yang selama itu dilaksanakan oleh pemerintah. keadaan ini semakin memprihatinkan setelah terjadinya gejala KKN dan Kronisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Bersamaan dengan itu perkembangan perpolitikan dunia, setelah hancurnya negara-negara komunis, lahirnya tiga raksasa kapitalisme dunia yaitu Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.
Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya dihantui oleh supersifnya komunisme melainkan juga harus berhadapan dengan gelombang aneksasinya kapitalisme, disamping menghadapi tantangan baru yaitu KKN dan kronisme.
Tahap repositioning pancasila
Dunia masa kini sedang dihadapi kepada gelombang perubahan secara cepat, mendasar, spektakuler, sebagai implikasi arus globalisasi yang melanda seluruh penjuru dunia, khususnya di abad XXI sekarang ini, bersamaan arus reformasi yang sedang dilakukan oleh bangsa Indonesia
Realitasnya bahwa nilai-nilai yang terkandung didalamnya dikonkritisasikan sebagai cerminan kondisi obyektif yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat menjadi suatu rangkaian nilai-nilai sosial.
Idealitasnya bahwa idealisme yang terkandung didalamnya bukanlah sekedar utopi tanpa makna, melainkan diobyektifitasikan sebagai akta kerja untuk membangkitkan gairah dan optimisme para warga masyarakat guna melihat hari depan secara prospektif
Ontologis merupakan hakikat ilmu pengetahuan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan.
Ilmu pengetahuan harus dipandang secara utuh, dalam dimensinya sebagai proses menggambarkan suatu aktivitas warga masyarakat ilmiah yang melalui abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi, komparasi dan eksplorasi mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan. Sebagai produk, adanya hasil yang diperoleh melalui proses, yang berwujud karya-karya ilmiah beserta aplikasinya yang berwujud fisik ataupun non fisik.
Epistimologi, yaitu bahwa Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dijadikan metode berpikir.
Berarti dijadikan dasar dan arah didalam pengembangan ilmu pengetahuan yang parameter kebenaran serta kemanfaatan hasil -hasil yang dicapainya adalah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri.
Aksilogis, yaitu bahwa dengan menggunakan epistemologi, pemanfaatan dan efek pengembangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan Pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal Pancasila.