SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
DESKRIPSI
DATA
Pokok bahasan ke-4
1
Pendahuluan :
2
 Sering digunakan peneliti, khususnya
dalam memperhatikan perilaku data dan
penentuan dugaan-dugaan yang
selanjutnya akan diuji dalam analisis
inferensi.
Analisis Statistik Deskriptif :
3
 Sari numerik (ringkasan angka)
◦ Menyatakan nilai-nilai penting dalam statistik
meliputi ukuran pemusatan dan dispersi.
 Distribusi
◦ Menyatakan pola atau model dari penyebaran
data.
 Pencilan
◦ Menyatakan nilai data yang berada diluar
kelompok nilai data yang lainnya.
Sari Numerik (ringkasan
angka):4
 Ukuran pemusatan
◦ merupakan ukuran yang menyatakan pusat dari
sebaran data. Ada tiga macam ukuran pemusatan
yaitu Rata-rata, Median, dan Modus.
 Ukuran penyebaran (dispersi)
◦ adalah ukuran yang dipakai untuk mengukur
tingkat penyebaran data.
◦ Semakin kecil ukuran penyebaran semakin
seragam data tersebut dan semakin besar ukuran
penyebaran semakin beragam data tersebut.
Ukuran Pemusatan (1):
5
 Rata-rata adalah sebuah nilai yang khas
yang dapat mewakili suatu himpunan data.
 Rata-rata dari suatu himpunan n bilangan x1,
x2 , ….., xn ditunjukkan oleh dan
didefinisikan sbb :
n
x
n
xxx
X
n
i
n
∑
=
+++
= 121 .....
Ukuran Pemusatan (2):
6
 Jika bilangan-bilangan x1, x2 , ….., xn
masing-masing terjadi f1, f2 , ….., fn maka
nilai rata-ratanya adalah :
∑
∑
=
+++
+++
= n
i
n
ii
n
nn
f
xf
fff
xfxfxf
X
1
1
21
2211
....
.....
Ukuran Pemusatan (3):
7
 Median adalah besaran yang membagi data menjadi dua
kelompok yang memiliki persentase sama besar., dimana
himpunan bilangan disusun menurut urutan besarnya.
Dimana
L1 = batas kelas bawah dari kelas median.
n = banyak data
(Σ f)1= jumlah frekuensi semua kelas yang lebih rendah dari kelas
median
f med = frekuensi kelas median
c = panjang kelas
( )
c
f
f
n
LMedian
med
×










−
+=
∑ 1
1
2
Ukuran Pemusatan (4):
8
 Modus suatu himpunan bilangan adalah nilai
yang paling sering muncul (memiliki frekuensi
maksimum). Modus mungkin tidak ada. Modus
dapat diperoleh dari rumus :
Dimana
L1 = batas kelas bawah dari kelas modus.
δ1 = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sebelumnya
δ2 = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sesudahnya
c = panjang kelas
cLModus ×





+
+=
21
1
1
δδ
δ
Ukuran Dispersi/Penyebaran
(1):
9
 Derajat atau ukuran sampai seberapa jauh
data numerik cenderung untuk tersebar
disekitar nilai rata-ratanya.
 Yang paling umum adalah Range (rentang),
Variansi, dan Simpangan Baku.
 Ukuran dispersi lain adalah kuartil,
persentil.
Range / Rentang (R):
10
 adalah selisih antara bilangan terbesar
dan terkecil dalam himpunan.
 Nilai R akan selalu positif.
 Interpretasi nilai R adalah:
◦ R = 0, menunjukkan bahwa data terbesar
sama dengan data terkecil, akibatnya semua
data memiliki harga yang sama
◦ R kecil, memberikan informasi bahwa data
akan mengumpul di sekitar pusat data
◦ R besar, menyatakan bahwa paling sedikit
ada satu data yang harganya berbeda jauh
dengan data lainnya
Simpangan baku (deviasi standar)
(1):11
 Simpangan Baku (Deviasi Standar)
suatu himpunan bilangan x1, x2, …, xn
dinyatakan dengan s dan didefinisikan
sebagai berikut :
( ) 2
1
222
1
2
11 







−
−
=








−
−
=
∑∑
n
xnx
n
xx
s ii
Simpangan baku (deviasi standar)
(2):12
 Jika x1, x2, …, xn masing-masing muncul
dengan frekuensi f1, f2, …, fn, maka
simpangan baku dapat dituliskan :
( )
( )
2
1
222
1
2
1 















−=








−
−
=
∑∑
∑
∑
n
xf
n
xf
f
xxf
s
iiii
i
ii
i
fn ∑=
13
 Kuadrat dari simpangan baku adalah
variansi.
 Nilai variansi dan simpangan baku selalu
non-negatif.
 Interpretasi nilai s2
adalah:
◦ s2
= 0 atau s = 0 berarti nilai data sama sengan
rata-ratanya, sehingga nilai semua data sama
◦ s2
atau s kecil, berarti perbedaa n harga
data yang satu dengan lainnya kecil Akibatnya
semua data akan mengumpul disekitar pusat
data.
◦ s2
atau s besar menyatakan bahwa paling sedikit
Simpangan baku (deviasi standar)Simpangan baku (deviasi standar)
(3):(3):
Ukuran Penyebaran
Lain :14
 Suatu himpunan data membagi himpunan
atas empat bagian yang sama. Nilai-nilai ini
disebut Kuartil dan dinyatakan dengan Q1,
Q2, dan Q3.
 Suatu himpunan data membagi data atas
sepuluh bagian yang sama disebut Desil
dan dinyatakan dengan D1, D2, D3, ….,
D9.
 Suatu himpunan data membagi data atas
seratus bagian disebut Persentil dan
dinyatakan dengan P1, P2, P3, ….., P99.
Kuartil :
15
Di mana
 LQN = batas kelas bawah dari kelas kuartil ke-N
 n = banyak data
 (Σ f)N= jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas
kuartil
ke N
 fQN = frekuensi kelas kuartil ke-N
 c = panjang kelas
Rumus Kuartil ke-N (N = 1,2,3) :
( )
c
f
f
n
N
LQ
QN
N
QNN ×










−
+=
∑4
.
Bentuk distribusi
16
 Dalam statistika, mempelajari distribusi
merupakan suatu hal yang penting, karena
akan menentukan metodologi statistika yang
akan digunakan.
 Distribusi adalah pola atau model penyebaran
yang merupakan gambaran kondisi
sekelompok data.
Ciri Bentuk Distribusi
Simetri:17
Mean = median = modus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ciri Bentuk Distribusi Menjulur ke
kanan (positif):
18
Mean > median > modus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ciri Bentuk Distribusi Menjulur ke
kiri (negatif):
19
Mean < median < modus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mengukur derajat
kemenjuluran distribusi data:
20
 Rumus Pearson
Dimana
 SK = derajat kemenjuluran (skewness)
 = mean
 Mo = Modus
 S = Standar Deviasi
S
Mox
SK
−
=
X
Interpretasi nilai derajat
kemenjuluran:21
 Bila nilai SK = 0 atau mendekati
nol, maka dikatakan distribusi
data simetri
 Bila nilai SK bertanda negatif,
maka distribusi data menjulur ke
kiri
 Bila nilai SK bertanda positif,
maka distribusi data menjulur ke
kanan
Pencilan (Outlier)
22
 Memberikan informasi mengenai data yang
harganya jauh berbeda dari harga data
lainnya.
 Dalam statistika, mendeteksi pencilan sangat
penting karena data yang masuk dalam
pencilan akan mengganggu hasil analisis
data.
 Oleh karena itu, data pencilan harus dianalisis
tersendiri, terpisah dari kelompoknya.
Langkah-langkah mendeteksi
pencilan:23
 Hitung besarnya nilai sebaran tengah, yaitu dq =
QA – QB
 Hitung nilai batas bawah pencilan (BBP), yaitu :
BBP = QB – (1,5 x dq)
 Hitung nilai batas atas pencilan (BAP), yaitu :
BAP = QA + (1,5 x dq)
 Apabila terdapat data dengan nilai lebih kecil
atau sama dengan BBP maka data tersebut
disebut pencilan bawah.
 Apabila terdapat data dengan nilai lebih besar
atau sama dengan BAP maka data tersebut
disebut pencilan atas.
Soal 1
24
 Distribusi frekuensi dari upah karyawan suatu
perusahaan dalam ribuan rupiah per bulan
adalah sbb.:
Nilai upah Banyaknya
karyawan
100 – 199 15
200 – 299 20
300 – 399 30
400 – 499 25
500 – 599 15
600 – 699 10
700 – 799 5
Hitung mean
dan modus
Hitung kuartil
ke-3 dan
simpangan
baku
Soal 2
25
 Diketahui besarnya pinjaman 7 orang
nasabah suatu bank sbb. (dalam juta Rp).
Nama A B C D E F G
Pinjaman 12.57 14.65 25.50 5.75 11.80 16.55 15.89
Selidiki, apakah terdapat nasabah yang
pinjamannya cukup sedikit atau sangat besar
dibandingkan dengan nasabah lainnya
Soal 3
26
 Sebuah obyek wisata di Bandung diamati selama
30 hari. Setiap hari dicatat banyaknya wisatawan
domestik (satuan orang) yang mengunjungi
obyek wisata tersebut yang ditampilkan dalam
tabel berikut .
85 42 45 3 71 97 6 48 60 49
45 55 21 75 80 62 54 62 41 6
95 45 25 81 76 84 45 68 59 15
Dengan memanfaatkan analisis data
statistik secara deskriptif, berikan analisis
anda terkait dengan masalah di atas.
Soal 4 :
27
 Banyaknya mobil pribadi yang melewati 7
titik pengamatan pada jam 06.30 – 07.30
di kawasan jalan pahlawan adalah sbb.:
Lokasi 1 2 3 4 5 6 7
Jml
mbl
70 73 93 71 109 75 71
Setelah data di atas dibakukan (*),
selidiki betuk distribusinya melalui nilai
rata-rata dan median.
28
Catatan (*):
 Membakukan data bertujuan untuk
mentransformasikan nilai-nilai data
menjadi suatu kumpulan data baru
dengan nilai rata-rata sama dengan nol
dan variansi sama dengan 1.
 Rumus pembakuan data adalah :
bakusimpangan
datapemusaukuran
s
xx
Z
x
i
i
tan
=
−
=

More Related Content

What's hot

Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom UniversityRangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom UniversityZufar Dhiyaulhaq
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
Statistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITASStatistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITASAprilia putri
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
 
Pengertian distribusi lognormal
Pengertian distribusi lognormalPengertian distribusi lognormal
Pengertian distribusi lognormalNurul Lailyah
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data lilieforsfitri mhey
 
Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanKonsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanMaitsa Anggraini
 
Statistika Industri
Statistika IndustriStatistika Industri
Statistika Industriliffi
 
Bab. 9 regresi linear sederhana.1
Bab. 9 regresi linear sederhana.1Bab. 9 regresi linear sederhana.1
Bab. 9 regresi linear sederhana.1Bayu Bayu
 
Fp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
Fp unsam 2009 bab iii distribusi samplingFp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
Fp unsam 2009 bab iii distribusi samplingIr. Zakaria, M.M
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode eulerRuth Dian
 

What's hot (20)

Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom UniversityRangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UAS Ekonomi Teknik Telkom University
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Statistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITASStatistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITAS
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
Makalah uji normalitas
Makalah uji normalitasMakalah uji normalitas
Makalah uji normalitas
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
Poisson distribution
Poisson distributionPoisson distribution
Poisson distribution
 
Pengertian distribusi lognormal
Pengertian distribusi lognormalPengertian distribusi lognormal
Pengertian distribusi lognormal
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors
 
Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan KeputusanKonsep & Sistem Pengambilan Keputusan
Konsep & Sistem Pengambilan Keputusan
 
Statistika Industri
Statistika IndustriStatistika Industri
Statistika Industri
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Bab. 9 regresi linear sederhana.1
Bab. 9 regresi linear sederhana.1Bab. 9 regresi linear sederhana.1
Bab. 9 regresi linear sederhana.1
 
Fp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
Fp unsam 2009 bab iii distribusi samplingFp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
Fp unsam 2009 bab iii distribusi sampling
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 
distribusi sampling
distribusi samplingdistribusi sampling
distribusi sampling
 

Similar to ANALISIS DESKRIPTIF

4 ukruran tendensi sentral
4  ukruran tendensi sentral4  ukruran tendensi sentral
4 ukruran tendensi sentralSalma Van Licht
 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013aiiniR
 
STATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIFSTATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIFfikri asyura
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifCabii
 
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptPERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptRomadhonDwiCahyoNugr
 
Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaalvinazadaa
 
Peretemuan 2 & 3 - Statistika Deskriptif).pptx
Peretemuan 2 & 3 - Statistika Deskriptif).pptxPeretemuan 2 & 3 - Statistika Deskriptif).pptx
Peretemuan 2 & 3 - Statistika Deskriptif).pptxDeeBN1
 
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasure
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasureStat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasure
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasureArif Rahman
 
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenNiken Feladita
 

Similar to ANALISIS DESKRIPTIF (20)

4 ukruran tendensi sentral
4  ukruran tendensi sentral4  ukruran tendensi sentral
4 ukruran tendensi sentral
 
DESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATADESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATA
 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013
 
STATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIFSTATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIF
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptPERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistika
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke  6Pertemuan ke  6
Pertemuan ke 6
 
Statistika Dasar
Statistika DasarStatistika Dasar
Statistika Dasar
 
Pengertian statistika
Pengertian statistikaPengertian statistika
Pengertian statistika
 
Peretemuan 2 & 3 - Statistika Deskriptif).pptx
Peretemuan 2 & 3 - Statistika Deskriptif).pptxPeretemuan 2 & 3 - Statistika Deskriptif).pptx
Peretemuan 2 & 3 - Statistika Deskriptif).pptx
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5
 
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasure
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasureStat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasure
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasure
 
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
 
Fp unsam spss mm
Fp unsam spss mmFp unsam spss mm
Fp unsam spss mm
 
Fp unsam spss mm
Fp unsam spss mmFp unsam spss mm
Fp unsam spss mm
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

More from Octa Pranata

Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanOcta Pranata
 
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisHakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisOcta Pranata
 
Penyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSPenyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSOcta Pranata
 
Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Octa Pranata
 
Hiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSHiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSOcta Pranata
 
Social behavioral approach (pembulatan)
Social behavioral approach  (pembulatan)Social behavioral approach  (pembulatan)
Social behavioral approach (pembulatan)Octa Pranata
 
Skedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuSkedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuOcta Pranata
 
Prinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuPrinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuOcta Pranata
 
Perilaku modelling
Perilaku modellingPerilaku modelling
Perilaku modellingOcta Pranata
 
Pengertian perilaku dan pengubahan perilaku
Pengertian perilaku dan pengubahan  perilakuPengertian perilaku dan pengubahan  perilaku
Pengertian perilaku dan pengubahan perilakuOcta Pranata
 
Pendekatan pengubahan tingkah laku
Pendekatan pengubahan tingkah  lakuPendekatan pengubahan tingkah  laku
Pendekatan pengubahan tingkah lakuOcta Pranata
 
Pekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanPekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanOcta Pranata
 
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
Jenis jenis skedul penguatan  prilakuJenis jenis skedul penguatan  prilaku
Jenis jenis skedul penguatan prilakuOcta Pranata
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operanFaktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operanOcta Pranata
 
Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Octa Pranata
 
jenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluargajenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik KeluargaOcta Pranata
 

More from Octa Pranata (19)

Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan
 
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisHakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
 
Penyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSPenyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOS
 
Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)
 
Hiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSHiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOS
 
Social behavioral approach (pembulatan)
Social behavioral approach  (pembulatan)Social behavioral approach  (pembulatan)
Social behavioral approach (pembulatan)
 
Skedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuSkedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilaku
 
Prinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuPrinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilaku
 
Perilaku operan
Perilaku operanPerilaku operan
Perilaku operan
 
Perilaku modelling
Perilaku modellingPerilaku modelling
Perilaku modelling
 
Pengertian perilaku dan pengubahan perilaku
Pengertian perilaku dan pengubahan  perilakuPengertian perilaku dan pengubahan  perilaku
Pengertian perilaku dan pengubahan perilaku
 
Pendekatan pengubahan tingkah laku
Pendekatan pengubahan tingkah  lakuPendekatan pengubahan tingkah  laku
Pendekatan pengubahan tingkah laku
 
Pekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanPekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahan
 
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
Jenis jenis skedul penguatan  prilakuJenis jenis skedul penguatan  prilaku
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operanFaktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
 
Asesmen perilaku
Asesmen perilakuAsesmen perilaku
Asesmen perilaku
 
Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii
 
COCD
COCD COCD
COCD
 
jenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluargajenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluarga
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

ANALISIS DESKRIPTIF

  • 2. Pendahuluan : 2  Sering digunakan peneliti, khususnya dalam memperhatikan perilaku data dan penentuan dugaan-dugaan yang selanjutnya akan diuji dalam analisis inferensi.
  • 3. Analisis Statistik Deskriptif : 3  Sari numerik (ringkasan angka) ◦ Menyatakan nilai-nilai penting dalam statistik meliputi ukuran pemusatan dan dispersi.  Distribusi ◦ Menyatakan pola atau model dari penyebaran data.  Pencilan ◦ Menyatakan nilai data yang berada diluar kelompok nilai data yang lainnya.
  • 4. Sari Numerik (ringkasan angka):4  Ukuran pemusatan ◦ merupakan ukuran yang menyatakan pusat dari sebaran data. Ada tiga macam ukuran pemusatan yaitu Rata-rata, Median, dan Modus.  Ukuran penyebaran (dispersi) ◦ adalah ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat penyebaran data. ◦ Semakin kecil ukuran penyebaran semakin seragam data tersebut dan semakin besar ukuran penyebaran semakin beragam data tersebut.
  • 5. Ukuran Pemusatan (1): 5  Rata-rata adalah sebuah nilai yang khas yang dapat mewakili suatu himpunan data.  Rata-rata dari suatu himpunan n bilangan x1, x2 , ….., xn ditunjukkan oleh dan didefinisikan sbb : n x n xxx X n i n ∑ = +++ = 121 .....
  • 6. Ukuran Pemusatan (2): 6  Jika bilangan-bilangan x1, x2 , ….., xn masing-masing terjadi f1, f2 , ….., fn maka nilai rata-ratanya adalah : ∑ ∑ = +++ +++ = n i n ii n nn f xf fff xfxfxf X 1 1 21 2211 .... .....
  • 7. Ukuran Pemusatan (3): 7  Median adalah besaran yang membagi data menjadi dua kelompok yang memiliki persentase sama besar., dimana himpunan bilangan disusun menurut urutan besarnya. Dimana L1 = batas kelas bawah dari kelas median. n = banyak data (Σ f)1= jumlah frekuensi semua kelas yang lebih rendah dari kelas median f med = frekuensi kelas median c = panjang kelas ( ) c f f n LMedian med ×           − += ∑ 1 1 2
  • 8. Ukuran Pemusatan (4): 8  Modus suatu himpunan bilangan adalah nilai yang paling sering muncul (memiliki frekuensi maksimum). Modus mungkin tidak ada. Modus dapat diperoleh dari rumus : Dimana L1 = batas kelas bawah dari kelas modus. δ1 = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas sebelumnya δ2 = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas sesudahnya c = panjang kelas cLModus ×      + += 21 1 1 δδ δ
  • 9. Ukuran Dispersi/Penyebaran (1): 9  Derajat atau ukuran sampai seberapa jauh data numerik cenderung untuk tersebar disekitar nilai rata-ratanya.  Yang paling umum adalah Range (rentang), Variansi, dan Simpangan Baku.  Ukuran dispersi lain adalah kuartil, persentil.
  • 10. Range / Rentang (R): 10  adalah selisih antara bilangan terbesar dan terkecil dalam himpunan.  Nilai R akan selalu positif.  Interpretasi nilai R adalah: ◦ R = 0, menunjukkan bahwa data terbesar sama dengan data terkecil, akibatnya semua data memiliki harga yang sama ◦ R kecil, memberikan informasi bahwa data akan mengumpul di sekitar pusat data ◦ R besar, menyatakan bahwa paling sedikit ada satu data yang harganya berbeda jauh dengan data lainnya
  • 11. Simpangan baku (deviasi standar) (1):11  Simpangan Baku (Deviasi Standar) suatu himpunan bilangan x1, x2, …, xn dinyatakan dengan s dan didefinisikan sebagai berikut : ( ) 2 1 222 1 2 11         − − =         − − = ∑∑ n xnx n xx s ii
  • 12. Simpangan baku (deviasi standar) (2):12  Jika x1, x2, …, xn masing-masing muncul dengan frekuensi f1, f2, …, fn, maka simpangan baku dapat dituliskan : ( ) ( ) 2 1 222 1 2 1                 −=         − − = ∑∑ ∑ ∑ n xf n xf f xxf s iiii i ii i fn ∑=
  • 13. 13  Kuadrat dari simpangan baku adalah variansi.  Nilai variansi dan simpangan baku selalu non-negatif.  Interpretasi nilai s2 adalah: ◦ s2 = 0 atau s = 0 berarti nilai data sama sengan rata-ratanya, sehingga nilai semua data sama ◦ s2 atau s kecil, berarti perbedaa n harga data yang satu dengan lainnya kecil Akibatnya semua data akan mengumpul disekitar pusat data. ◦ s2 atau s besar menyatakan bahwa paling sedikit Simpangan baku (deviasi standar)Simpangan baku (deviasi standar) (3):(3):
  • 14. Ukuran Penyebaran Lain :14  Suatu himpunan data membagi himpunan atas empat bagian yang sama. Nilai-nilai ini disebut Kuartil dan dinyatakan dengan Q1, Q2, dan Q3.  Suatu himpunan data membagi data atas sepuluh bagian yang sama disebut Desil dan dinyatakan dengan D1, D2, D3, …., D9.  Suatu himpunan data membagi data atas seratus bagian disebut Persentil dan dinyatakan dengan P1, P2, P3, ….., P99.
  • 15. Kuartil : 15 Di mana  LQN = batas kelas bawah dari kelas kuartil ke-N  n = banyak data  (Σ f)N= jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas kuartil ke N  fQN = frekuensi kelas kuartil ke-N  c = panjang kelas Rumus Kuartil ke-N (N = 1,2,3) : ( ) c f f n N LQ QN N QNN ×           − += ∑4 .
  • 16. Bentuk distribusi 16  Dalam statistika, mempelajari distribusi merupakan suatu hal yang penting, karena akan menentukan metodologi statistika yang akan digunakan.  Distribusi adalah pola atau model penyebaran yang merupakan gambaran kondisi sekelompok data.
  • 17. Ciri Bentuk Distribusi Simetri:17 Mean = median = modus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
  • 18. Ciri Bentuk Distribusi Menjulur ke kanan (positif): 18 Mean > median > modus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
  • 19. Ciri Bentuk Distribusi Menjulur ke kiri (negatif): 19 Mean < median < modus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
  • 20. Mengukur derajat kemenjuluran distribusi data: 20  Rumus Pearson Dimana  SK = derajat kemenjuluran (skewness)  = mean  Mo = Modus  S = Standar Deviasi S Mox SK − = X
  • 21. Interpretasi nilai derajat kemenjuluran:21  Bila nilai SK = 0 atau mendekati nol, maka dikatakan distribusi data simetri  Bila nilai SK bertanda negatif, maka distribusi data menjulur ke kiri  Bila nilai SK bertanda positif, maka distribusi data menjulur ke kanan
  • 22. Pencilan (Outlier) 22  Memberikan informasi mengenai data yang harganya jauh berbeda dari harga data lainnya.  Dalam statistika, mendeteksi pencilan sangat penting karena data yang masuk dalam pencilan akan mengganggu hasil analisis data.  Oleh karena itu, data pencilan harus dianalisis tersendiri, terpisah dari kelompoknya.
  • 23. Langkah-langkah mendeteksi pencilan:23  Hitung besarnya nilai sebaran tengah, yaitu dq = QA – QB  Hitung nilai batas bawah pencilan (BBP), yaitu : BBP = QB – (1,5 x dq)  Hitung nilai batas atas pencilan (BAP), yaitu : BAP = QA + (1,5 x dq)  Apabila terdapat data dengan nilai lebih kecil atau sama dengan BBP maka data tersebut disebut pencilan bawah.  Apabila terdapat data dengan nilai lebih besar atau sama dengan BAP maka data tersebut disebut pencilan atas.
  • 24. Soal 1 24  Distribusi frekuensi dari upah karyawan suatu perusahaan dalam ribuan rupiah per bulan adalah sbb.: Nilai upah Banyaknya karyawan 100 – 199 15 200 – 299 20 300 – 399 30 400 – 499 25 500 – 599 15 600 – 699 10 700 – 799 5 Hitung mean dan modus Hitung kuartil ke-3 dan simpangan baku
  • 25. Soal 2 25  Diketahui besarnya pinjaman 7 orang nasabah suatu bank sbb. (dalam juta Rp). Nama A B C D E F G Pinjaman 12.57 14.65 25.50 5.75 11.80 16.55 15.89 Selidiki, apakah terdapat nasabah yang pinjamannya cukup sedikit atau sangat besar dibandingkan dengan nasabah lainnya
  • 26. Soal 3 26  Sebuah obyek wisata di Bandung diamati selama 30 hari. Setiap hari dicatat banyaknya wisatawan domestik (satuan orang) yang mengunjungi obyek wisata tersebut yang ditampilkan dalam tabel berikut . 85 42 45 3 71 97 6 48 60 49 45 55 21 75 80 62 54 62 41 6 95 45 25 81 76 84 45 68 59 15 Dengan memanfaatkan analisis data statistik secara deskriptif, berikan analisis anda terkait dengan masalah di atas.
  • 27. Soal 4 : 27  Banyaknya mobil pribadi yang melewati 7 titik pengamatan pada jam 06.30 – 07.30 di kawasan jalan pahlawan adalah sbb.: Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 Jml mbl 70 73 93 71 109 75 71 Setelah data di atas dibakukan (*), selidiki betuk distribusinya melalui nilai rata-rata dan median.
  • 28. 28 Catatan (*):  Membakukan data bertujuan untuk mentransformasikan nilai-nilai data menjadi suatu kumpulan data baru dengan nilai rata-rata sama dengan nol dan variansi sama dengan 1.  Rumus pembakuan data adalah : bakusimpangan datapemusaukuran s xx Z x i i tan = − =