Dokumen tersebut membahas empat pendekatan dalam memahami perilaku manusia, yaitu pendekatan psikodinamika, afektif, kognitif, dan perilaku. Setiap pendekatan memandang perilaku dari sudut yang berbeda seperti pengalaman masa lalu, perasaan, kognisi, dan lingkungan. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar pengubahan perilaku dan beberapa tekniknya seperti pairing, extinction, counterconditioning, dan aversive countercondition
3. 1. Pendekatan Psikodinamika
Memahami tingkah laku manusia sebagai manifestasi
dari perkembangan kepribadiaan klien di masa lalu.
Memandang tingkah laku manusia dibentuk oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu yang sering kali
disimpan di bawah alam sadar manusia.
Pada umumnya digunakan untuk membantu klien
menghadapi gangguan depresi ringan yang disebabkan
oleh pengalanan masa lalu yang masih dalam batas
kesadaran sekarang.
4. 2.Pendekatan Afektif
Memahami tingkah laku manusia
sebagai manifestasi dari perasaannya.
Dengan kata lain, kehidupan
perasaan menjadi pusat perhatian
pelayanan.
5. 3.Pendekatan Kognitif
Memandang tingkah laku manusia sebagai manifestasi dari
perasaan sebagai hasil dari pengolahan kognisi seseorang.
Menolong klien dengan cara mengubah kognisi:
Distorsi Kognisi : Setiap kejadian yang menimpa seseorang, akan
diterima, diolah dan ditanggapi kognisi yang dimiliki (pengalaman,
TK kedewasaan, itelektual, kemampuan berpikir).
Berdasarkan olahan kognisi akan mengeluarkan “Self Talk” (kata
hati) pemaknaan terhadap kejadian (positif, atau negatif
6. Lanjutan...
Reaksi emosional positif
Reaksi emosional negatif
Reaksi emosional dapat diwujudkan dengan
perilaku-perilaku tertentu, misalnya : regresi,
hysteria, perilaku agresif, menarik diri, dll.
Teknik yang dapat digunakan diantaranya : Terapi
realitas.
7. 4.Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini menitikberatkan peranan lingkungan atau dunia
luar, sebagai faktor penting bagi kehidupan seseorang.
Pendekatan perilaku memandang perilaku manusia sebagai hasil
belajar yang dibentuk oleh lingkungan dimana dia hidup. Jadi
perilaku manusia dapat dirubah dengan cara menciptakan
lingkungan belajar yang baru.
Dalam pendekatan ini difahami bahwa perilaku manusia bisa
dibedakan atas :
a. Perilaku operan (disadari),
misalnya: makan, minum, mandi, bekerja dll.
b.Perilaku responden (reflek/tidak disadari)
seperti : menangis, malu, sedih, tertawa, ketergantungan dll.
8. PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU
Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua: perilaku responden
(respondent behavior) dan perilaku operan (operant behavior),
berdasarkan kedua jenis perilaku tersebut dapat ditentukan prinsip
dasarnya dan teknik-teknik untuk mengubahnya.
Prinsip dasar perilaku responden:
Perilaku responden terjadi karena faktor penyebab (faktor antecedent)
Terjadi secara tidak disadari dan tidak dapat dikendalikan oleh pelakunya
9. Samb…..
Terjadi karena mekanisme kerja tubuh dan berkaitan dengan faktor
kejiwaan.
BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM
PRINSIP-PRINSIP PERILAKU RESPONDEN:
S : stimulus atau rangsangan yang mendorong terjadi
nya perilaku, misal situasi, kejadian, orang atau
benda
R : respon (behavior) merupakan tanggapan terhadap
stimulus
10. Samb……
C : conditioning adalah proses dipelajarinya suatu
perilaku
CR : conditioned response adalah respon atau perilaku
yang didasarkan oleh hasil belajar atau pengalaman
UCR : unconditioned response merupakan innate reaction
atau perilaku yang tidak didasari oleh pengalaman
UCS : unconditioned stimulus merupakan stimulus yang
belum pernah dipelajari
NS : netral stimulus yaitu stimulus yang tidak atau sedikit
pengaruhnya terhadap perilaku.
11. Samb……
TEKNIK-TEKNI PENGUBAHAN PERILAKU
RESPONDEN
1. Pairing atau asosiasi (pemasangan).
Prosedurnya: memasangkan NS (stimulus netral) secara
konsisten dengan UCS (stimulus yang tidak dikondisikan)
sehingga NS tersebut akan membangkit kan respon yang
sama atau mirip dengan respon yang dibangkitkan oleh UCS.
12. Samb…..
Contoh: Pukulan (UCS) membangkitkan rasa takut (UCR)
dipasangkan dengan guru (NS), maka guru (NS)
dapat membangkitkan respon takut sama seperti
pukulan (UCS).
1. Pukulan (UCS) Takut (UCR)
2. Guru (NS)
3. Guru (CS) Takut (CR)
13. Samb……
2. Responden Extinction (peniadaan perilaku)
Tujuannya adalah untuk menghilangkan atau mengurangi perilaku yang
tidak diharapkan .
Prosedur yang digunakan adalah :
menghadirkan CS (guru) secara berulang kali tanpa dipasangkan dengan
UCS (tamparan) maka CR (rasa takut) lama-lama akan
hilang dengan sendirinya.
Teknik pengubahan perilaku yang didasarkan pada
prinsip extinction adalah Teknik Implosion atau
terapi Implosive
14. Contoh :
Anak yg merasa takut terhadap guru galak yg
memiliki kumis, tinggi besar dan suara keras (UCR)
dipasangkan (hadirkan) dengan guru yg tinggi besar
berkumis dan bersuara kesar tetapi baik hati
Orang yg memandang bahwa orang yang bertato itu
adalah preman (UCR) dipasangkan (hadirkan) orang
yg bertato tapi memiliki prilaku dan pekerjaan yg baik
15. 3. Counter Conditioning
Beberapa respon emosional tidak dapat terjadi dalam
waktu yang bersamaan, misal terangsang kepada
seseorang atau kepada sesuatu tak akan terjadi apabila
sedang merasa cemas atau takut.
Counterconditioning menggunakan prinsip tersebut yaitu
mengkondisikan respon baru untuk menggantikan respon
lama yang tidak diinginkan terhadap stimulus yang lama
(stimulus yang dikondisikan / CS)
16. Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan counterconditioning:
a. pisahkan stimulus yang memabangkitkan respon yang
tidak diinginkan
b. tentukan stimulus lain yang dapat membangkitkan
respon yang diinginkan sebagai pengganti atau lebih
dominan dari respon lama yang tidak diinginkan
c. memasangkan kedua stimulus tersebut secara
sistematis
Contohnya adalah seorang anak yang takut terhadap topi,
untuk menghilangkan rasa takut tersebut maka topi harus
17. Samb…..
dipasangkan dengan stimulus lain yang lebih kuat
pengaruhnya. Dapat digambarkan sebagai berikut:
1. UCS (?) UCR (takut) CS
2. CS (topi) CR (takut)
3. CS (topi) CR (takut)
dipasangkan dengan
UCS (makanan) UCR (rasa senang terhadap makanan)
CS (topi) CR (rasa senang terhadap makanan)
18. Samb…….
Counterconditioning digunakan untuk mengatasi respon emosional
maladaptif yang sifatnya menghindar, seperti rasa takut dan cemas
4. Aversive counterconditioning digunakan untuk mengatasi respon
emosional maladaptif yang sifatnya mendekat, seperti merokok,
menggunakan obat dan minuman.
Prosedurnya adalah mengkondisikan UCR (respon yang tidak dikondisikan
yang sifatnya bertentangan) kepada stimulus yang sebelumnya
membangkitkan CR (respon mendekat)
19. Samb……
Teknik ini jarang digunakan karena
menimbulkan ketidak enakan kepada
klien maupun praktisinya. Untuk
membangkitkan respon yang menjauhi
stimulus biasanya memasangkannya
dengan stimulus yang tidak
menyenangkan, misal shock electric,
skenario yang dibayangkan.