SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PRINSIP DASAR
PERILAKU
OLEH :
AYI HARYANI
Beberapa pendekatan untuk
memahami perilaku
Pendekatan Psikodinamika
Pendekatan Afektif
Pendekatan Kognitif
Pendekatan Perilaku
1. Pendekatan Psikodinamika
 Memahami tingkah laku manusia sebagai manifestasi
dari perkembangan kepribadiaan klien di masa lalu.
 Memandang tingkah laku manusia dibentuk oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu yang sering kali
disimpan di bawah alam sadar manusia.
 Pada umumnya digunakan untuk membantu klien
menghadapi gangguan depresi ringan yang disebabkan
oleh pengalanan masa lalu yang masih dalam batas
kesadaran sekarang.
2.Pendekatan Afektif
 Memahami tingkah laku manusia
sebagai manifestasi dari perasaannya.
Dengan kata lain, kehidupan
perasaan menjadi pusat perhatian
pelayanan.
3.Pendekatan Kognitif
 Memandang tingkah laku manusia sebagai manifestasi dari
perasaan sebagai hasil dari pengolahan kognisi seseorang.
 Menolong klien dengan cara mengubah kognisi:
 Distorsi Kognisi : Setiap kejadian yang menimpa seseorang, akan
diterima, diolah dan ditanggapi kognisi yang dimiliki (pengalaman,
TK kedewasaan, itelektual, kemampuan berpikir).
 Berdasarkan olahan kognisi akan mengeluarkan “Self Talk” (kata
hati) pemaknaan terhadap kejadian (positif, atau negatif
Lanjutan...
 Reaksi emosional positif
 Reaksi emosional negatif
 Reaksi emosional dapat diwujudkan dengan
perilaku-perilaku tertentu, misalnya : regresi,
hysteria, perilaku agresif, menarik diri, dll.
 Teknik yang dapat digunakan diantaranya : Terapi
realitas.
4.Pendekatan Perilaku
 Pendekatan ini menitikberatkan peranan lingkungan atau dunia
luar, sebagai faktor penting bagi kehidupan seseorang.
 Pendekatan perilaku memandang perilaku manusia sebagai hasil
belajar yang dibentuk oleh lingkungan dimana dia hidup. Jadi
perilaku manusia dapat dirubah dengan cara menciptakan
lingkungan belajar yang baru.
 Dalam pendekatan ini difahami bahwa perilaku manusia bisa
dibedakan atas :
a. Perilaku operan (disadari),
misalnya: makan, minum, mandi, bekerja dll.
b.Perilaku responden (reflek/tidak disadari)
seperti : menangis, malu, sedih, tertawa, ketergantungan dll.
PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU
 Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua: perilaku responden
(respondent behavior) dan perilaku operan (operant behavior),
berdasarkan kedua jenis perilaku tersebut dapat ditentukan prinsip
dasarnya dan teknik-teknik untuk mengubahnya.
Prinsip dasar perilaku responden:
 Perilaku responden terjadi karena faktor penyebab (faktor antecedent)
 Terjadi secara tidak disadari dan tidak dapat dikendalikan oleh pelakunya
Samb…..
 Terjadi karena mekanisme kerja tubuh dan berkaitan dengan faktor
kejiwaan.
BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM
PRINSIP-PRINSIP PERILAKU RESPONDEN:
S : stimulus atau rangsangan yang mendorong terjadi
nya perilaku, misal situasi, kejadian, orang atau
benda
R : respon (behavior) merupakan tanggapan terhadap
stimulus
Samb……
C : conditioning adalah proses dipelajarinya suatu
perilaku
CR : conditioned response adalah respon atau perilaku
yang didasarkan oleh hasil belajar atau pengalaman
UCR : unconditioned response merupakan innate reaction
atau perilaku yang tidak didasari oleh pengalaman
UCS : unconditioned stimulus merupakan stimulus yang
belum pernah dipelajari
NS : netral stimulus yaitu stimulus yang tidak atau sedikit
pengaruhnya terhadap perilaku.
Samb……
TEKNIK-TEKNI PENGUBAHAN PERILAKU
RESPONDEN
1. Pairing atau asosiasi (pemasangan).
Prosedurnya: memasangkan NS (stimulus netral) secara
konsisten dengan UCS (stimulus yang tidak dikondisikan)
sehingga NS tersebut akan membangkit kan respon yang
sama atau mirip dengan respon yang dibangkitkan oleh UCS.
Samb…..
Contoh: Pukulan (UCS) membangkitkan rasa takut (UCR)
dipasangkan dengan guru (NS), maka guru (NS)
dapat membangkitkan respon takut sama seperti
pukulan (UCS).
1. Pukulan (UCS) Takut (UCR)
2. Guru (NS)
3. Guru (CS) Takut (CR)
Samb……
2. Responden Extinction (peniadaan perilaku)
Tujuannya adalah untuk menghilangkan atau mengurangi perilaku yang
tidak diharapkan .
Prosedur yang digunakan adalah :
menghadirkan CS (guru) secara berulang kali tanpa dipasangkan dengan
UCS (tamparan) maka CR (rasa takut) lama-lama akan
hilang dengan sendirinya.
Teknik pengubahan perilaku yang didasarkan pada
prinsip extinction adalah Teknik Implosion atau
terapi Implosive
 Contoh :
Anak yg merasa takut terhadap guru galak yg
memiliki kumis, tinggi besar dan suara keras (UCR)
dipasangkan (hadirkan) dengan guru yg tinggi besar
berkumis dan bersuara kesar tetapi baik hati
Orang yg memandang bahwa orang yang bertato itu
adalah preman (UCR) dipasangkan (hadirkan) orang
yg bertato tapi memiliki prilaku dan pekerjaan yg baik
3. Counter Conditioning
 Beberapa respon emosional tidak dapat terjadi dalam
waktu yang bersamaan, misal terangsang kepada
seseorang atau kepada sesuatu tak akan terjadi apabila
sedang merasa cemas atau takut.
 Counterconditioning menggunakan prinsip tersebut yaitu
mengkondisikan respon baru untuk menggantikan respon
lama yang tidak diinginkan terhadap stimulus yang lama
(stimulus yang dikondisikan / CS)
Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan counterconditioning:
a. pisahkan stimulus yang memabangkitkan respon yang
tidak diinginkan
b. tentukan stimulus lain yang dapat membangkitkan
respon yang diinginkan sebagai pengganti atau lebih
dominan dari respon lama yang tidak diinginkan
c. memasangkan kedua stimulus tersebut secara
sistematis
Contohnya adalah seorang anak yang takut terhadap topi,
untuk menghilangkan rasa takut tersebut maka topi harus
Samb…..
dipasangkan dengan stimulus lain yang lebih kuat
pengaruhnya. Dapat digambarkan sebagai berikut:
1. UCS (?) UCR (takut) CS
2. CS (topi) CR (takut)
3. CS (topi) CR (takut)
dipasangkan dengan
UCS (makanan) UCR (rasa senang terhadap makanan)
CS (topi) CR (rasa senang terhadap makanan)
Samb…….
 Counterconditioning digunakan untuk mengatasi respon emosional
maladaptif yang sifatnya menghindar, seperti rasa takut dan cemas
4. Aversive counterconditioning digunakan untuk mengatasi respon
emosional maladaptif yang sifatnya mendekat, seperti merokok,
menggunakan obat dan minuman.
Prosedurnya adalah mengkondisikan UCR (respon yang tidak dikondisikan
yang sifatnya bertentangan) kepada stimulus yang sebelumnya
membangkitkan CR (respon mendekat)
Samb……
Teknik ini jarang digunakan karena
menimbulkan ketidak enakan kepada
klien maupun praktisinya. Untuk
membangkitkan respon yang menjauhi
stimulus biasanya memasangkannya
dengan stimulus yang tidak
menyenangkan, misal shock electric,
skenario yang dibayangkan.

More Related Content

What's hot

Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaanachmadk12
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanVivia Maya Rafica
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasarfara dillah
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerDeady Rizky Yunanto
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologiMissty II
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
Kepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan Diri dan SosialKepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan Diri dan SosialYeni Rahayu
 

What's hot (20)

Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaan
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
 
Memahami Waktu
Memahami WaktuMemahami Waktu
Memahami Waktu
 
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi IntrapersonalSistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi Intrapersonal
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologi
 
Teknik wawancara
Teknik wawancara Teknik wawancara
Teknik wawancara
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Kepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan Diri dan SosialKepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan Diri dan Sosial
 

Similar to PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU

ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN SAFITRI2017
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Syaikhuna Al-Asyhi
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kepDaya Rahmat
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Uwes Chaeruman
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Kanaidi ken
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioningKacong'ngah Ebok
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
Kelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikaKelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikavidyatiara
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Silfi Arini
 
Konseling behavioral
Konseling behavioralKonseling behavioral
Konseling behavioralRosalina S
 
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfSIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfMira Veranita
 
TPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.ppt
TPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.pptTPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.ppt
TPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.pptHerryMiftah
 
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar BehavioristikHaris Mansah ARH
 
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptxsunardi21
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 

Similar to PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU (20)

Intervensi perilaku
Intervensi perilakuIntervensi perilaku
Intervensi perilaku
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kep
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioning
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
Kelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikaKelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sika
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Terapi Perilaku
Terapi PerilakuTerapi Perilaku
Terapi Perilaku
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11
 
Konseling behavioral
Konseling behavioralKonseling behavioral
Konseling behavioral
 
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdfSIKAP DAN PERILAKU.pdf
SIKAP DAN PERILAKU.pdf
 
TPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.ppt
TPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.pptTPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.ppt
TPEN4302 PPT TTM 2 teori belajar behavioristik.ppt
 
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
4 5 Psikologi Belajar - Teori Belajar Behavioristik
 
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 

More from Octa Pranata

Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanOcta Pranata
 
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisHakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisOcta Pranata
 
Penyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSPenyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSOcta Pranata
 
Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Octa Pranata
 
Hiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSHiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSOcta Pranata
 
Social behavioral approach (pembulatan)
Social behavioral approach  (pembulatan)Social behavioral approach  (pembulatan)
Social behavioral approach (pembulatan)Octa Pranata
 
Skedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuSkedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuOcta Pranata
 
Perilaku modelling
Perilaku modellingPerilaku modelling
Perilaku modellingOcta Pranata
 
Pendekatan pengubahan tingkah laku
Pendekatan pengubahan tingkah  lakuPendekatan pengubahan tingkah  laku
Pendekatan pengubahan tingkah lakuOcta Pranata
 
Pekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanPekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanOcta Pranata
 
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
Jenis jenis skedul penguatan  prilakuJenis jenis skedul penguatan  prilaku
Jenis jenis skedul penguatan prilakuOcta Pranata
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operanFaktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operanOcta Pranata
 
Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Octa Pranata
 
jenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluargajenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik KeluargaOcta Pranata
 

More from Octa Pranata (18)

Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan
 
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medisHakekat pekerjaan-sosial-medis
Hakekat pekerjaan-sosial-medis
 
Penyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSPenyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOS
 
DESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATADESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATA
 
Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)
 
Hiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSHiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOS
 
Social behavioral approach (pembulatan)
Social behavioral approach  (pembulatan)Social behavioral approach  (pembulatan)
Social behavioral approach (pembulatan)
 
Skedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuSkedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilaku
 
Perilaku operan
Perilaku operanPerilaku operan
Perilaku operan
 
Perilaku modelling
Perilaku modellingPerilaku modelling
Perilaku modelling
 
Pendekatan pengubahan tingkah laku
Pendekatan pengubahan tingkah  lakuPendekatan pengubahan tingkah  laku
Pendekatan pengubahan tingkah laku
 
Pekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanPekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahan
 
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
Jenis jenis skedul penguatan  prilakuJenis jenis skedul penguatan  prilaku
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operanFaktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
 
Asesmen perilaku
Asesmen perilakuAsesmen perilaku
Asesmen perilaku
 
Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii
 
COCD
COCD COCD
COCD
 
jenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluargajenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluarga
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU

  • 2. Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku Pendekatan Psikodinamika Pendekatan Afektif Pendekatan Kognitif Pendekatan Perilaku
  • 3. 1. Pendekatan Psikodinamika  Memahami tingkah laku manusia sebagai manifestasi dari perkembangan kepribadiaan klien di masa lalu.  Memandang tingkah laku manusia dibentuk oleh pengalaman-pengalaman masa lalu yang sering kali disimpan di bawah alam sadar manusia.  Pada umumnya digunakan untuk membantu klien menghadapi gangguan depresi ringan yang disebabkan oleh pengalanan masa lalu yang masih dalam batas kesadaran sekarang.
  • 4. 2.Pendekatan Afektif  Memahami tingkah laku manusia sebagai manifestasi dari perasaannya. Dengan kata lain, kehidupan perasaan menjadi pusat perhatian pelayanan.
  • 5. 3.Pendekatan Kognitif  Memandang tingkah laku manusia sebagai manifestasi dari perasaan sebagai hasil dari pengolahan kognisi seseorang.  Menolong klien dengan cara mengubah kognisi:  Distorsi Kognisi : Setiap kejadian yang menimpa seseorang, akan diterima, diolah dan ditanggapi kognisi yang dimiliki (pengalaman, TK kedewasaan, itelektual, kemampuan berpikir).  Berdasarkan olahan kognisi akan mengeluarkan “Self Talk” (kata hati) pemaknaan terhadap kejadian (positif, atau negatif
  • 6. Lanjutan...  Reaksi emosional positif  Reaksi emosional negatif  Reaksi emosional dapat diwujudkan dengan perilaku-perilaku tertentu, misalnya : regresi, hysteria, perilaku agresif, menarik diri, dll.  Teknik yang dapat digunakan diantaranya : Terapi realitas.
  • 7. 4.Pendekatan Perilaku  Pendekatan ini menitikberatkan peranan lingkungan atau dunia luar, sebagai faktor penting bagi kehidupan seseorang.  Pendekatan perilaku memandang perilaku manusia sebagai hasil belajar yang dibentuk oleh lingkungan dimana dia hidup. Jadi perilaku manusia dapat dirubah dengan cara menciptakan lingkungan belajar yang baru.  Dalam pendekatan ini difahami bahwa perilaku manusia bisa dibedakan atas : a. Perilaku operan (disadari), misalnya: makan, minum, mandi, bekerja dll. b.Perilaku responden (reflek/tidak disadari) seperti : menangis, malu, sedih, tertawa, ketergantungan dll.
  • 8. PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU  Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua: perilaku responden (respondent behavior) dan perilaku operan (operant behavior), berdasarkan kedua jenis perilaku tersebut dapat ditentukan prinsip dasarnya dan teknik-teknik untuk mengubahnya. Prinsip dasar perilaku responden:  Perilaku responden terjadi karena faktor penyebab (faktor antecedent)  Terjadi secara tidak disadari dan tidak dapat dikendalikan oleh pelakunya
  • 9. Samb…..  Terjadi karena mekanisme kerja tubuh dan berkaitan dengan faktor kejiwaan. BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PRINSIP-PRINSIP PERILAKU RESPONDEN: S : stimulus atau rangsangan yang mendorong terjadi nya perilaku, misal situasi, kejadian, orang atau benda R : respon (behavior) merupakan tanggapan terhadap stimulus
  • 10. Samb…… C : conditioning adalah proses dipelajarinya suatu perilaku CR : conditioned response adalah respon atau perilaku yang didasarkan oleh hasil belajar atau pengalaman UCR : unconditioned response merupakan innate reaction atau perilaku yang tidak didasari oleh pengalaman UCS : unconditioned stimulus merupakan stimulus yang belum pernah dipelajari NS : netral stimulus yaitu stimulus yang tidak atau sedikit pengaruhnya terhadap perilaku.
  • 11. Samb…… TEKNIK-TEKNI PENGUBAHAN PERILAKU RESPONDEN 1. Pairing atau asosiasi (pemasangan). Prosedurnya: memasangkan NS (stimulus netral) secara konsisten dengan UCS (stimulus yang tidak dikondisikan) sehingga NS tersebut akan membangkit kan respon yang sama atau mirip dengan respon yang dibangkitkan oleh UCS.
  • 12. Samb….. Contoh: Pukulan (UCS) membangkitkan rasa takut (UCR) dipasangkan dengan guru (NS), maka guru (NS) dapat membangkitkan respon takut sama seperti pukulan (UCS). 1. Pukulan (UCS) Takut (UCR) 2. Guru (NS) 3. Guru (CS) Takut (CR)
  • 13. Samb…… 2. Responden Extinction (peniadaan perilaku) Tujuannya adalah untuk menghilangkan atau mengurangi perilaku yang tidak diharapkan . Prosedur yang digunakan adalah : menghadirkan CS (guru) secara berulang kali tanpa dipasangkan dengan UCS (tamparan) maka CR (rasa takut) lama-lama akan hilang dengan sendirinya. Teknik pengubahan perilaku yang didasarkan pada prinsip extinction adalah Teknik Implosion atau terapi Implosive
  • 14.  Contoh : Anak yg merasa takut terhadap guru galak yg memiliki kumis, tinggi besar dan suara keras (UCR) dipasangkan (hadirkan) dengan guru yg tinggi besar berkumis dan bersuara kesar tetapi baik hati Orang yg memandang bahwa orang yang bertato itu adalah preman (UCR) dipasangkan (hadirkan) orang yg bertato tapi memiliki prilaku dan pekerjaan yg baik
  • 15. 3. Counter Conditioning  Beberapa respon emosional tidak dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan, misal terangsang kepada seseorang atau kepada sesuatu tak akan terjadi apabila sedang merasa cemas atau takut.  Counterconditioning menggunakan prinsip tersebut yaitu mengkondisikan respon baru untuk menggantikan respon lama yang tidak diinginkan terhadap stimulus yang lama (stimulus yang dikondisikan / CS)
  • 16. Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam menggunakan counterconditioning: a. pisahkan stimulus yang memabangkitkan respon yang tidak diinginkan b. tentukan stimulus lain yang dapat membangkitkan respon yang diinginkan sebagai pengganti atau lebih dominan dari respon lama yang tidak diinginkan c. memasangkan kedua stimulus tersebut secara sistematis Contohnya adalah seorang anak yang takut terhadap topi, untuk menghilangkan rasa takut tersebut maka topi harus
  • 17. Samb….. dipasangkan dengan stimulus lain yang lebih kuat pengaruhnya. Dapat digambarkan sebagai berikut: 1. UCS (?) UCR (takut) CS 2. CS (topi) CR (takut) 3. CS (topi) CR (takut) dipasangkan dengan UCS (makanan) UCR (rasa senang terhadap makanan) CS (topi) CR (rasa senang terhadap makanan)
  • 18. Samb…….  Counterconditioning digunakan untuk mengatasi respon emosional maladaptif yang sifatnya menghindar, seperti rasa takut dan cemas 4. Aversive counterconditioning digunakan untuk mengatasi respon emosional maladaptif yang sifatnya mendekat, seperti merokok, menggunakan obat dan minuman. Prosedurnya adalah mengkondisikan UCR (respon yang tidak dikondisikan yang sifatnya bertentangan) kepada stimulus yang sebelumnya membangkitkan CR (respon mendekat)
  • 19. Samb…… Teknik ini jarang digunakan karena menimbulkan ketidak enakan kepada klien maupun praktisinya. Untuk membangkitkan respon yang menjauhi stimulus biasanya memasangkannya dengan stimulus yang tidak menyenangkan, misal shock electric, skenario yang dibayangkan.