SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BAB III. SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING


3.1 Rancangan Sampling
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu sampling adalah :
   a. Rumuskan persoalan yang diketahui
   b. Tentukan dengan jelas batas populasi mengenai persoalan yang ingin
        diketahui
   c. Definisikan dengan jelas dan tepat segala unit dan istilah yang diperlukan
   d. Tentukan unit sampling yang diperlukan
   e. Tentukan dan rumuskan cara-cara pengukuran dan penilaian yang akan
        dilakukan
   f. Kumpulkan ukuran sampel
   g. Tentukan ukuran sampel
   h. Tentukan cara sampling yang tepat agar sampel yang diperoleh representatif
   i. Tentukan cara pengumpulan data yang mana akan dilakukan
   j. Tentukan metode analisis yang digunakan
   k. Sediakan biaya


Ada dua cara perlakuan terhadap populasi, yaitu :
   -    Jika dari populasi berukuran N diambil sampel berukuran n dengan
        pengembalian, maka semuanya ada Nn buah sampel yang mungkin diambil.
        Sampling tersebut dinamakan sampling dengan pengembalian
   -    Banyak sampel berukuran n yang dapat diambil (dengan cara tanpa

        pengembalian) dari sebuah populasi berukuran N adalah  N  . Sampling yang
                                                              n
                                                               
        demikian disebut sampling tanpa pengembalian
Beberapa cara sampling yang mungkin dapat digunakan untuk keadaan tertentu agar
diperoleh sampel yang representatif.
       Sampling seadanya
Pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau
        kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat
        kerepresentatifannya.
        Sampling pertimbangan atau purposif
        Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau
        pertimbangan peneliti sehingga sangat cocok untuk studi kasus
        Sampling peluang
        Sebuah sampel yang anggota-anggotanya diambil dari populasi berdasarkan
        peluang yang diketahui, jika tiap anggota populasi mempunyai peluang yang
        sama untuk diambil menjadi anggota sampel, maka sampel yang didapat
        dinamakan sampel acak dan cara pengambilannya disebut sampling acak.
Untuk populasi yang tidak homogen (heterogen) harus menggunakan cara lain, yaitu
sampling berstrata (petala), sampling proporsional, sampling klaster dan sampling
area.
Kekeliruan sampling dan kekeliruan non-sampling
Perbedaan antara hasil sampel dan hasil yang akan dicapai jika prosedur yang sama
digunakian dalam sampling juga digunakan dalam sensus dinamakan kekeliruan
sampling. Sedangkan kekeliruan non-sampling selalu terjadi di setiap penelitian,
penyebab terjadinya antara lain :
a. Populasi tidak didefinisikan sebagaimana mestinya
b. Populasi yang menyimpang dari populasi yang seharusnya dipelajari
c. Para responden tidak memberikan jawab yang akurat, menolak untuk menjawab
d. Istilah-istilah telah didefinisikan secara tepat atau telah digunakan tidak secara
   konsisten.


3.2 Distribusi Sampling
         Misalkan suatu populasi dengan N individu dengan rata-rata µ dan simpangan
baku σ.
−
i. Diambil sampel acak dengan anggota n individu, misalnya rata-rata x1 ,
      simpangan baku s1, proporsi p1 dan sebagainya, individu-individu yang terambil
      dalam sampel dikembalikan lagi sehingga populasi tetap mempunyai N individu
ii. Diambil lagi sampel acak dengan n individu yang lain yang berbeda dengan
                                                     −
      sampel acak yang pertama, misalnya rata-rata x 2 , simpangan baku s2, proporsi p2
      kemudian individu-individu dikembalikan lagi
iii. Pengambilan sampel acak tersebut dilakukan terus-menerus, sampai semua
      sampel acak dengan n individu yang berlainan satu dengan yang lain
iv. Harga statistik dari sampel pertama, kedua, ketiga dan seterusnya kemudian
      dikumpulkan. Himpunan harga statistik ini dinamakan distribusi sampling.


3.2.1    Distribusi Rata-Rata
         Bila semua kemungkinan sampel acak berukuran n diambil tanpa
pengembalian dari suatu populasi terhingga berukuran N yang mempunyai rata-rata µ
dan simpangan baku σ maka distribusi rata-rata daripada rata-rata dan simpangan
baku dari rata-rata adalah :

                      σ    N−n
µ − = µ dan σ − =
 x               x     n   N −1
bila diambil dengan pengembalian :
                      σ
µ = µ dan σ =
  −              −
  x              x     n


σ digunakan dengan kekeliruan baku rata-rata atau galat baku rata-rata.
  −
  x


Jika sebuah populasi mempunyai rata-rata µ dan simpangan baku σ yang besarnya
terhingga maka untuk ukuran sampel acak cukup besar, distribusi rata-rata sampel
mendekati distribusi normal dengan rata-rata µ − = µ dan simpangan baku
                                                 x
−
            σ               x−µ
σ =
  −             serta z =
  x         n                   σ   −
                                    x

Bila populasi diketahui variasinya dan perbedaan antara rata-rata dari sampel ke
sampel diharapkan tidak lebih dari sebuah harga d sehingga σ − ≤ d
                                                                             x


Contoh 3.2.1
Suatu sampel acak dengan anggota n = 60 harus diambil dari suatu populasi yang
mempunyai rata-rata 45 dan simpangan baku 12. Hitung peluang bahwa rata-rata itu
akan terletak antara 43 dan 48 !
Penyelesaian :
                                        σ           12
µ = µ = 45 dan σ =
  −                         −                   =       = 1,55 sehingga
  x                         x               n        60
        −                                                  −
        x−µ       43 − 45                  x−µ   48 − 45
z1 =            =         = -1,29 dan z2 =     =         = 1,94
        σ   −      1,55                     σ−    1,55
            x                                                  x


Sehingga P(43 ≤ X ≤ 48) = P(-1,29 ≤ Z ≤ 1,94) = .............. (sebagai latihan)


3.2.2       Distribusi Proporsi
            Sebuah populasi diambil sampel acak berukuran n dan dimisalkan didalamnya
ada peristiwa A sebanyak X sampel ini memberikan statistik proporsi peristiwa A =
x/n.
Tanpa pengembalikan
                                π (1 − π ) N − n
µx/n = π dan σx/n =
                                        n           N −1
σx/n = disebut galat baku proporsi.
                                                                   x −π
Transformasi untuk distribusi normal adalah z =                     n
                                                                    σx
                                                                         n
Jika perbedaan antara proporsi sampel yang satu dengan yang lainnya diharapkan
tidak lebih dari sebuah harga d maka σx/n = d.


3.2.3   Distribusi Simpangan Baku
        Populasi berukuran N diambil sampel acak berukuran n lalu dihitung
                                                           σ
simpangan bakunya s, sehingga µs = σ dan σs =                       jika tanpa pengembalian
                                                               2n

        σ       N−n
σs =
        2n      N −1
                                                           s −σ
Transformasi untuk distribusi normal adalah z =
                                                               σs
Contoh 3.2.2
Simpangan baku berat anak laki-laki berumur 15 – 20 tahun besarnya 3,8 kg. Diambil
semua sampel acak yang masing-masing berukuran 230 dan lalu varians tiap sampel
dihitung tentukan :
   a. rata-rata dan varians untuk distribusi sampling simpangan baku ?
   b. berapa % dari sampel-sampel itu mempunyai simpangan baku lebih dari 4,5
        kg ?
Penyelesaian :
σ = 3,8 dan n = 230
                                              (3,8) 2
   a. µs = σ = 3,8 sehingga σ s2 =                    = 0.03
                                             2 x 230

               s −σ       4,5 − 3,8
   b. z =             =             = ...............
                σs          0,03


3.2.4   Distribusi Selisih dan Jumlah Rata-Rata
Misalkan ada dua populasi X dan Y dengan ukuran N1 dan N2
σ 12 σ 22
µ   −   −   = µ1 − µ 2       σ   −       −   =         +
    x−y                          x−y              n1       n2

                                  − −
                                   x − y  − (µ1 − µ 2 )
Transformasi yang digunakan : z =        
                                                                σ   −   −
                                                                    x−y


Jika untuk distribusi jumlah rata-rata :

                                                 σ 12 σ 2
                                                        2
µ   −   −   = µ1 + µ 2 σ −           −       =        +
    x+y                      x+y                 n1       n2

                                  − −
                                   x + y  − (µ1 + µ 2 )
Transformasi yang digunakan : z =        
                                                                σ   −   −
                                                                    x+y


Contoh 3.2.3
Macam lampu A rata-rata menyala 1.400 jam dan macam lampu B rata-rata menyala
1.300 jam. Simpangan bakunya masing-masing 160 jam dan 125 jam. Dari tiap
populasi diambil sebuah sampel acak berukuran 85 dari lampu A dan 100 dari lampu
B. Tentukan peluang rata-rata menyala lampu dalam sampel dari A paling sedikit
akan 50 jam lebihnya dari rata-rata menyala lampu dalam sampel dari B.
Penyelesaian :
µ   −   −   = µ1 − µ 2 = 1400 – 1300 = 100
    x−y


                       σ 12 σ 22                  (160) 2 (125) 2
dan σ −       −   =          +               =           +        = 21,4
            x−y         n1       n2                 85     100

Sehingga dengan menggunakan transformasi untuk pendekatan distribusi normal :
   − −
    x − y  − (µ1 − µ 2 )
                             50 − 100
z=                       =          = 2,34
          σ− −                 21,4
                      x−y


dengan demikian peluang yang ditanyakan adalah ......... (coba cari)
3.2.5    Distribusi Selisih dan Jumlah Proporsi
         Misalkan 2 populasi dimana proporsi individu-individunya mempunyai sifat
tertentu yang hendak diselidiki (diberi A) adalah masing-masing π 1 dan π 2
Jika Xi = banyaknya individu yang bersifat A dalam sampel beranggota n1yang
diambil dari populasi pertama. Dan Yi = banyaknya individu yang bersifat A dalam
sampel beranggota n2 yang diambil dari populasi kedua maka harga perbedaan dua
proporsi (xi/ni – y2/n2) diperoleh :
µsp = µ1 − µ 2

         π 1 (1 − π 1 ) π 2 (1 − π 2 )
σ sp =                +
             n1              n2

                                        x − y  − (π − π )
                                        n    n2 
Pendekatan pada distribusi normal, z =  1       
                                                     1   2


                                                           σ sp

Contoh 3.2.4
Dari sebuah populasi yang berisikan 30 % kategori A akan diambil dua sampel acak
berukuran sama besar. Dikehendaki bahwa galat baku dari selisih proporsi kedua
sampel tidak mau lebih dari 0,04. Tentukan ukuran sampel terkecil yang harus
diambil ?
Penyelesaian :
π 1 = π 2 = 30 % = 0,3

                                         0,3 x 0,7 0,3 x 0,7
Karena σsp < 0,04 maka σ sp =                     +          < 0,04
                                             n         n
2 x 0,3 x 0,7
              < 0,0016
      n
n > 262,5
dengan demikian ukuran sampel dua sampel adalah n ≥ 263

More Related Content

What's hot

Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingFp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingIr. Zakaria, M.M
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaansidesty
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)miaakmt
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Probabilitas kontinu
Probabilitas kontinuProbabilitas kontinu
Probabilitas kontinuWindii
 

What's hot (20)

Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingFp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
 
Akt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitasAkt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitas
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaan
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
K9 stasioneritas ok
K9 stasioneritas okK9 stasioneritas ok
K9 stasioneritas ok
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Akt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidupAkt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidup
 
Probabilitas kontinu
Probabilitas kontinuProbabilitas kontinu
Probabilitas kontinu
 

Similar to SAMPLING DAN DISTRIBUSI

01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 201101. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011Ir. Zakaria, M.M
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
02. pengertian dasar
02. pengertian dasar02. pengertian dasar
02. pengertian dasarJauhar Anam
 
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.pptDesain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.pptfirmansyah231676
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiSelvin Hadi
 
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptx
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptxaf31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptx
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptxRianAbang
 
I v gejala pusat-letak & simpangan
I v gejala pusat-letak & simpanganI v gejala pusat-letak & simpangan
I v gejala pusat-letak & simpanganUNHAS
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaanUNTAN
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaanUNTAN
 
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.pptDISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.pptIkfaniDifangga
 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)Rani Nooraeni
 
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.pptteknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.pptfirdausindrajaya
 
KEL 1 STATISTIK DSR.pptx
KEL 1 STATISTIK DSR.pptxKEL 1 STATISTIK DSR.pptx
KEL 1 STATISTIK DSR.pptxRinaAgustina68
 

Similar to SAMPLING DAN DISTRIBUSI (20)

Statistik Sampling
Statistik Sampling Statistik Sampling
Statistik Sampling
 
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 201101. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
02. pengertian dasar
02. pengertian dasar02. pengertian dasar
02. pengertian dasar
 
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.pptDesain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersi
 
Metode penelitian v
Metode penelitian vMetode penelitian v
Metode penelitian v
 
Metode penelitian v
Metode penelitian vMetode penelitian v
Metode penelitian v
 
Statistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iiiStatistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iii
 
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptx
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptxaf31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptx
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptx
 
Distribusi Sampling.ppt
Distribusi Sampling.pptDistribusi Sampling.ppt
Distribusi Sampling.ppt
 
I v gejala pusat-letak & simpangan
I v gejala pusat-letak & simpanganI v gejala pusat-letak & simpangan
I v gejala pusat-letak & simpangan
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan
 
Teori penaksiran1
Teori penaksiran1Teori penaksiran1
Teori penaksiran1
 
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.pptDISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
 
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.pptteknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
 
KEL 1 STATISTIK DSR.pptx
KEL 1 STATISTIK DSR.pptxKEL 1 STATISTIK DSR.pptx
KEL 1 STATISTIK DSR.pptx
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 

More from Ir. Zakaria, M.M

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatikaIr. Zakaria, M.M
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfIr. Zakaria, M.M
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Ir. Zakaria, M.M
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatIr. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
 

More from Ir. Zakaria, M.M (20)

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Makalah kominfo
Makalah kominfoMakalah kominfo
Makalah kominfo
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdf
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
 
Cover kominfo
Cover kominfoCover kominfo
Cover kominfo
 
Daftar isi kominfo
Daftar isi kominfoDaftar isi kominfo
Daftar isi kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Moralitas karya tulis
Moralitas karya tulisMoralitas karya tulis
Moralitas karya tulis
 
Moralitas
MoralitasMoralitas
Moralitas
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
 

SAMPLING DAN DISTRIBUSI

  • 1. BAB III. SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING 3.1 Rancangan Sampling Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu sampling adalah : a. Rumuskan persoalan yang diketahui b. Tentukan dengan jelas batas populasi mengenai persoalan yang ingin diketahui c. Definisikan dengan jelas dan tepat segala unit dan istilah yang diperlukan d. Tentukan unit sampling yang diperlukan e. Tentukan dan rumuskan cara-cara pengukuran dan penilaian yang akan dilakukan f. Kumpulkan ukuran sampel g. Tentukan ukuran sampel h. Tentukan cara sampling yang tepat agar sampel yang diperoleh representatif i. Tentukan cara pengumpulan data yang mana akan dilakukan j. Tentukan metode analisis yang digunakan k. Sediakan biaya Ada dua cara perlakuan terhadap populasi, yaitu : - Jika dari populasi berukuran N diambil sampel berukuran n dengan pengembalian, maka semuanya ada Nn buah sampel yang mungkin diambil. Sampling tersebut dinamakan sampling dengan pengembalian - Banyak sampel berukuran n yang dapat diambil (dengan cara tanpa pengembalian) dari sebuah populasi berukuran N adalah  N  . Sampling yang n   demikian disebut sampling tanpa pengembalian Beberapa cara sampling yang mungkin dapat digunakan untuk keadaan tertentu agar diperoleh sampel yang representatif. Sampling seadanya
  • 2. Pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat kerepresentatifannya. Sampling pertimbangan atau purposif Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti sehingga sangat cocok untuk studi kasus Sampling peluang Sebuah sampel yang anggota-anggotanya diambil dari populasi berdasarkan peluang yang diketahui, jika tiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk diambil menjadi anggota sampel, maka sampel yang didapat dinamakan sampel acak dan cara pengambilannya disebut sampling acak. Untuk populasi yang tidak homogen (heterogen) harus menggunakan cara lain, yaitu sampling berstrata (petala), sampling proporsional, sampling klaster dan sampling area. Kekeliruan sampling dan kekeliruan non-sampling Perbedaan antara hasil sampel dan hasil yang akan dicapai jika prosedur yang sama digunakian dalam sampling juga digunakan dalam sensus dinamakan kekeliruan sampling. Sedangkan kekeliruan non-sampling selalu terjadi di setiap penelitian, penyebab terjadinya antara lain : a. Populasi tidak didefinisikan sebagaimana mestinya b. Populasi yang menyimpang dari populasi yang seharusnya dipelajari c. Para responden tidak memberikan jawab yang akurat, menolak untuk menjawab d. Istilah-istilah telah didefinisikan secara tepat atau telah digunakan tidak secara konsisten. 3.2 Distribusi Sampling Misalkan suatu populasi dengan N individu dengan rata-rata µ dan simpangan baku σ.
  • 3. − i. Diambil sampel acak dengan anggota n individu, misalnya rata-rata x1 , simpangan baku s1, proporsi p1 dan sebagainya, individu-individu yang terambil dalam sampel dikembalikan lagi sehingga populasi tetap mempunyai N individu ii. Diambil lagi sampel acak dengan n individu yang lain yang berbeda dengan − sampel acak yang pertama, misalnya rata-rata x 2 , simpangan baku s2, proporsi p2 kemudian individu-individu dikembalikan lagi iii. Pengambilan sampel acak tersebut dilakukan terus-menerus, sampai semua sampel acak dengan n individu yang berlainan satu dengan yang lain iv. Harga statistik dari sampel pertama, kedua, ketiga dan seterusnya kemudian dikumpulkan. Himpunan harga statistik ini dinamakan distribusi sampling. 3.2.1 Distribusi Rata-Rata Bila semua kemungkinan sampel acak berukuran n diambil tanpa pengembalian dari suatu populasi terhingga berukuran N yang mempunyai rata-rata µ dan simpangan baku σ maka distribusi rata-rata daripada rata-rata dan simpangan baku dari rata-rata adalah : σ N−n µ − = µ dan σ − = x x n N −1 bila diambil dengan pengembalian : σ µ = µ dan σ = − − x x n σ digunakan dengan kekeliruan baku rata-rata atau galat baku rata-rata. − x Jika sebuah populasi mempunyai rata-rata µ dan simpangan baku σ yang besarnya terhingga maka untuk ukuran sampel acak cukup besar, distribusi rata-rata sampel mendekati distribusi normal dengan rata-rata µ − = µ dan simpangan baku x
  • 4. σ x−µ σ = − serta z = x n σ − x Bila populasi diketahui variasinya dan perbedaan antara rata-rata dari sampel ke sampel diharapkan tidak lebih dari sebuah harga d sehingga σ − ≤ d x Contoh 3.2.1 Suatu sampel acak dengan anggota n = 60 harus diambil dari suatu populasi yang mempunyai rata-rata 45 dan simpangan baku 12. Hitung peluang bahwa rata-rata itu akan terletak antara 43 dan 48 ! Penyelesaian : σ 12 µ = µ = 45 dan σ = − − = = 1,55 sehingga x x n 60 − − x−µ 43 − 45 x−µ 48 − 45 z1 = = = -1,29 dan z2 = = = 1,94 σ − 1,55 σ− 1,55 x x Sehingga P(43 ≤ X ≤ 48) = P(-1,29 ≤ Z ≤ 1,94) = .............. (sebagai latihan) 3.2.2 Distribusi Proporsi Sebuah populasi diambil sampel acak berukuran n dan dimisalkan didalamnya ada peristiwa A sebanyak X sampel ini memberikan statistik proporsi peristiwa A = x/n. Tanpa pengembalikan π (1 − π ) N − n µx/n = π dan σx/n = n N −1 σx/n = disebut galat baku proporsi. x −π Transformasi untuk distribusi normal adalah z = n σx n
  • 5. Jika perbedaan antara proporsi sampel yang satu dengan yang lainnya diharapkan tidak lebih dari sebuah harga d maka σx/n = d. 3.2.3 Distribusi Simpangan Baku Populasi berukuran N diambil sampel acak berukuran n lalu dihitung σ simpangan bakunya s, sehingga µs = σ dan σs = jika tanpa pengembalian 2n σ N−n σs = 2n N −1 s −σ Transformasi untuk distribusi normal adalah z = σs Contoh 3.2.2 Simpangan baku berat anak laki-laki berumur 15 – 20 tahun besarnya 3,8 kg. Diambil semua sampel acak yang masing-masing berukuran 230 dan lalu varians tiap sampel dihitung tentukan : a. rata-rata dan varians untuk distribusi sampling simpangan baku ? b. berapa % dari sampel-sampel itu mempunyai simpangan baku lebih dari 4,5 kg ? Penyelesaian : σ = 3,8 dan n = 230 (3,8) 2 a. µs = σ = 3,8 sehingga σ s2 = = 0.03 2 x 230 s −σ 4,5 − 3,8 b. z = = = ............... σs 0,03 3.2.4 Distribusi Selisih dan Jumlah Rata-Rata Misalkan ada dua populasi X dan Y dengan ukuran N1 dan N2
  • 6. σ 12 σ 22 µ − − = µ1 − µ 2 σ − − = + x−y x−y n1 n2 − −  x − y  − (µ1 − µ 2 ) Transformasi yang digunakan : z =   σ − − x−y Jika untuk distribusi jumlah rata-rata : σ 12 σ 2 2 µ − − = µ1 + µ 2 σ − − = + x+y x+y n1 n2 − −  x + y  − (µ1 + µ 2 ) Transformasi yang digunakan : z =   σ − − x+y Contoh 3.2.3 Macam lampu A rata-rata menyala 1.400 jam dan macam lampu B rata-rata menyala 1.300 jam. Simpangan bakunya masing-masing 160 jam dan 125 jam. Dari tiap populasi diambil sebuah sampel acak berukuran 85 dari lampu A dan 100 dari lampu B. Tentukan peluang rata-rata menyala lampu dalam sampel dari A paling sedikit akan 50 jam lebihnya dari rata-rata menyala lampu dalam sampel dari B. Penyelesaian : µ − − = µ1 − µ 2 = 1400 – 1300 = 100 x−y σ 12 σ 22 (160) 2 (125) 2 dan σ − − = + = + = 21,4 x−y n1 n2 85 100 Sehingga dengan menggunakan transformasi untuk pendekatan distribusi normal : − −  x − y  − (µ1 − µ 2 ) 50 − 100 z=   = = 2,34 σ− − 21,4 x−y dengan demikian peluang yang ditanyakan adalah ......... (coba cari)
  • 7. 3.2.5 Distribusi Selisih dan Jumlah Proporsi Misalkan 2 populasi dimana proporsi individu-individunya mempunyai sifat tertentu yang hendak diselidiki (diberi A) adalah masing-masing π 1 dan π 2 Jika Xi = banyaknya individu yang bersifat A dalam sampel beranggota n1yang diambil dari populasi pertama. Dan Yi = banyaknya individu yang bersifat A dalam sampel beranggota n2 yang diambil dari populasi kedua maka harga perbedaan dua proporsi (xi/ni – y2/n2) diperoleh : µsp = µ1 − µ 2 π 1 (1 − π 1 ) π 2 (1 − π 2 ) σ sp = + n1 n2  x − y  − (π − π )  n n2  Pendekatan pada distribusi normal, z =  1  1 2 σ sp Contoh 3.2.4 Dari sebuah populasi yang berisikan 30 % kategori A akan diambil dua sampel acak berukuran sama besar. Dikehendaki bahwa galat baku dari selisih proporsi kedua sampel tidak mau lebih dari 0,04. Tentukan ukuran sampel terkecil yang harus diambil ? Penyelesaian : π 1 = π 2 = 30 % = 0,3 0,3 x 0,7 0,3 x 0,7 Karena σsp < 0,04 maka σ sp = + < 0,04 n n 2 x 0,3 x 0,7 < 0,0016 n n > 262,5 dengan demikian ukuran sampel dua sampel adalah n ≥ 263