SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Sejarah Pekerjaan Sosial Medis
 Diawali sejak para almoner (relawan yang bekerja di
rumah sakit) memberikan pelayanan sosial kepada
para pasien di RS.
 Penanggung jawab pelayanan kesehatan di RS masa
itu merasa perlu memberikan pendidikan keterampilan
khusus yang berkaitan dengan pendekatan dan teknik
untuk memahami permasalahan pasien sampai kepada
tindakan yang diperlukan dalam upaya memberi
pertolongan kepada pasien dan keluarganya.
 Pekerjaan sosial medis mulai berkembang di
negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan
Eropa Barat
 Tahun 1780 di AS mulai diberlakukan
pendidikan bagi setiap orang yang
berminat bekerja dalam memberikan
pelayanan sosial dan bantuan bagi
para pasien di rumah sakit.
 Sejak pendidikan formal terhadap para
almoner diberikan maka para almoner
berganti nama menjadi “case worker”,
dan pelayanan yang diberikan juga dalam
setting-setting di luar rumah sakit
terutama dalam penanganan kemiskinan
di masyarakat.

 Tahun 1890 di Inggris RS swasta mulai
mempergunakan PSM, dan kemudian RS
pemerintah menyusul
 Tahun 1895 seorang pekerja sosial dari
The London Charity Organization
Society telah ditempatkan pada The Royal
Free Hospital.
 Selanjutnya pada tahun 1905 di
Amerika Serikat, Dr. Richard
Cabot (seorang dokter yang
tertarik dengan keterkaitan antara
penyakit dengan kemiskinan)
memperkerjakan pekerja sosial
medis pada The Massachusetts
General Hospital.
 Pekerja sosial yang dipekerjakan tersebut
bernama Ida Cannon pada awalnya
bekerja sebagai visiting nurse di daerah
kumuh (slum areas) sepanjang sungai
Misissippi di St Paul, Minnesota. Setelah
mendapat inspirasi dari Jane Addams
(seorang pekerja sosial yang bekerja
pada setting perumahan). Ida Cannon
akhirnya mau belajar ke Boston School
of social Work.
 Di Boston Ida Cannon bertemu dengan
Dr. Richad Cabot, dan akhirnya
dipekerjakan menjadi pekerja sosial
medis di rumah sakit umum
Massachusetts. Sejak saat itu
perkembangan pekerjaan sosial medis
semakin pesat dan diakui oleh Asosiasi
Rumah Sakit Amerika (The American
Hospital Association) dan WHO (World
Health Organization).
 Dr. Richard Cabot melihat bahwa
efektivitas pengobatan lebih
meningkat bila melibatkan pekerja
sosial, karena mereka dapat
menolong pasien yang memiliki
masalah individual dan keluarga.
 Pada permulaan praktek masalah yang dianggap
perlu diperhatikan berkisar pada masalah ekonomi.
 Henry Richardson, PSM mempunyai tujuan jangka
pendek menghilankan tekanan-tekanan baik dari
dalam maupun dari luar diri pasien.
Tujuan akhir membantu pasien menggunakan
kemampuan-kemampuannya untuk mencari dan
mempergunakan perawatan medis,
untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut
untuk mempertahankan kesehatannya.
 Eleanor Cockerill , fokus dari peranan peksos
medis ialah pada faktor-faktor sosial yang
menyebabkan pasien menjadi sakit, masalah-
masalah sosial yang ditimbulkan oleh
penyakitnya, dan juga hambatan-hambatan yg
mungkin mengurangi kemampuannya untuk
menggunakan pelayanan medis
 Minna Field, tugas peksos medis tidak hanya
dibatasi oleh tembok rumah sakit, usaha
penyembuhan berkaitan dgn keseluruhan usaha
pengobatan dan pentingnya hubungan pasien
dengan keluarga beserta masyarakat.
 Munculnya fungsi dan peranan profesi Pekerjaan
Sosial di rumah sakit, yang menangani masalah
sosial emosional berkaitan dengan sakit dan
pengobatan pasien kemudian dinamakan sebagai
Medical Social Worker (Pekerja Sosial Medis)
 Sejalan dengan perkembangan profesi pekerjaan
sosial serta perkembangan pelayanan kesehatan
di negara-negara maju penamaan Medical Social
Worker menjadi kurang relevan lagi. Dewasa ini
istilah yang banyak digunakan adalah Social
Work in Health Care (Pekerjaan sosial di bidang
pemeliharaan kesehatan).
 Kebutuhan akan pelayanan sosial dari para pekerja
sosial medis di bidang kesehatan, semakin dapat
diterima masyarakat luas, terutama di negara-negara
maju.
didorong oleh kesadaran masyarakat bahwa
permasalahan penyakit dan kesehatan manusia bukan
hanya menyangkut aspek biofisik Tetapi menyangkut
aspek penting lainnya termasuk ekonomi, sosial dan
emosional.
 Berbagai penemuan menunjukkan bahwa proses biofisik
manusia mempunyai korelasi dengan kondisi sosial-
psikologis manusia, faktor sosial ekonomi dan faktor
budaya masyarakat
 Pada negara sedang berkembang seperti di
Indonesa, pekerjaan sosial di bidang kesehatan
menjadi sangat dibutuhkan karena permasalahan
kesehatan umumnya terkait dengan faktor-faktor
sosial, emosional, ekonomi dan budaya
 Realitas tersebut menuntut peran aktif profesi
peksos agar dapat memberikan kontribusi seperti
yang diharapkan yakni dapat melakukan
intervensi terhadap permasalahan sosial dan
emosional pasien dan keluarganya.
Pengertian
 Walter A. Friedlander bahwa
pekerjaan sosial medis adalah
“pelayanan yang bercirikan pada
bantuan sosial dan emosional yang
mempengaruhi pasien dalam
hubungannya dengan penyakit dan
penyembuhannya.“
 “Medical social work : the social
work practice that occurs in hospital
and others health care setting to
facilitate good health, prevent
illness, and aid physically patients
and their families to resolve the
social and psychological problems
related to the illness. “
Rex A. Skidmore dan Trackery (1994 :
146)
 “Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan
kesehatan sebagai praktik kerjasama
pekerja sosial dalam bidang kesehatan
dan dalam program-program pelayanan
kesehatan masyarakat. Praktik pekerjaan
sosial dalam bidang pelayanan kesehatan
mengarah pada penyakit yang disebabkan
atau berhubungan dengan tekanan-
tekanan sosial yang mengakibatkan
kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan
fungsi relasi-relasi sosial.“
 Istilah pekerjaan sosial medis pada perkembangan lebih
lanjut diganti dengan istilah pekerjaan sosial dalam
pemeliharaan kesehatan (Social Work in Health Care).
 Istilah pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan
dianggap lebih fleksibel dan lebih luas dibanding dengan
istilah Pekerjaan sosial medis yang hanya berkonotasi
penyembuhan (Medicine).
 Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan
meliputi : pekerjaan sosial di rumah sakit (Social Work
in Hospital), Pekerjaan sosial dalam keluarga (Social
Work in Family) dan pekerjaan sosial dalam kesehatan
masyarakat (Social Work in Public Health).
Lima unsur pokok dalam definisi
pekerjaan sosial medis
 Pekerjaan sosial medis merupakan praktik
pekerjaan sosial dalam intervensi
penyembuhan terhadap penyakit pasien
sesuai dengan domain pekerjaan sosial.
 Setting pekerjaan sosial medis di rumah
sakit maupun di tempat-tempat
pelayanan kesehatan yang lain.
 Intervensinya diarahkan untuk
memberikan fasilitas pelayanan,
mencegah penyakit dan memberikan
bantuan.
 Sasarannya adalah pasien dan keluarga.
 Tujuannya untuk memecahkan masalah
sosial dan psikologis yang berkaitan
dengan penyakit.
Tujuan Pekerjaan Sosial Medis
 Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah-masalah sosial emosional yang
berhubungan dengan sakit dan penyakit yang dideritanya,
baik bagi pasien maupun keluarganya
 Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem sumber
 Meningkatkan efektivitas pelayanan berbagai sistem sumber
pelayanan kesehatan
 Memberikan sumbangan bagi perubahan kebijakan di bidang
kesehatan
Masalah dalam akses terhadap
sumber pelayanan kesehatan
 Ketidaktahuan masyarakat akan sumber pelayanan
kesehatan.
 Ketidakmampuan masyarakat dalam menjangkau
sumber pelayanan.
 Relasi interpersonal pemberi pelayanan dengan
pasien dan keluarganya.
Klasifikasi Pekerjaan Sosial di Bidang
Kesehatan
Social
Work in
Family
Social
Work in
Public
Health
Social Work in Health
Services Systems
Social Work in
Health Care
Social Work in
Mental Health
Social
Work in
Hospital
Dsb
Pekerja
Sosial
Ahli Gizi
Dokter
Psikiater
Psikolog
Perawat
Ahli Hukum
KESEHATAN
Keterlibatan Berbagai Profesional di Bidang Kesehatan
Tetangga
Teman
Tempat
Kerja
Masyarakat
Sistem
Keluarga
Pasangan
Sekolah
Masalah
Penyakit
Gambar 3 : Interaksi klien – masalah – lingkungan sosial
Teori Five Stages of Dying That Terminally Ill dari Elizabeth
Kubler Ross
Tahap ke 1 penolakan
 Reaksi penolakan terhadap kenyataan
penyakit yang dideritanya, reaksi awal
seperti “ ini tidak mungkin” “ini pasti
kesalahan” reaksi ini merupakan akibat dari
kesadaran bahwa kematian segera akan
terjadi.
Tahap ke 2 gusar/marah
 Pasien membenci kenyataan bahwa dia akan
segera meninggal, sedangkan orang lain masih
tetap dapat hidup dan sehat. Pada tahap ini
pasien akan marah pada Tuhan, pd diri sendiri.
pasien juga akan menyalahkan semua orang dari
mulai dokter, rumah sakit, perawat, Pasien akan
menunjukkan sikap bermusuhan.
 Pada tahap ini pasien membutuhakan seseorang
yang menaruh perhatian besar padanya,
mencurahkan waktu dan pengertiannya hal ini
biasanya akan mengurangi kemarahan terhadap
kenyataan hidupnya.
Tahap ke 3 tawar menawar
 Pada tahap ini pasien mulai dapat menerima
keadaan penyakitnya, tetapi mencoba untuk
berjuang dan melakukan tawaran ( biasanya pada
Tuhannya).
 Pada tahap ini proses psikologi yang dirasakan
biasanya berhubungan dengan kesalahan-
kesalahannya. Oleh karena itu pendekatan pada
segi agama akan sangat menolong dan
merupakan suatu bentuk konseling pada
seseorang yang merasa bahwa kematiannya tidak
mungkin dapat dihindari
Tahap ke 4 depresi
 Pada tahap ini pasien merasa bahwa keadaan terburuk dalam
hidupnya akan dia alami dan itulah kenyataan.
 Bagian pertama dari tahap ini adalah ketika pasien berduka dan tidak
mau melakukan sesuatu apapun, rasa kehilangan semangat. Dalam
bbrp kasus biasanya perlu untuk melibatkan pertolongan dari angg.
keluarga untuk membuat rencana yang realistis dan menolong pasien
untuk merealisasikan hal-hal yang sangat penting dan berarti yang
belum diselesaikannya.
 Bagian kedua dari tahap ini dimana pasien memasuki tahap dukacita
atau kesedihan yg mendalam krn tdk dapat mengelak lagi dari
kematian. Pasien tidak melihat kemungkinan lain dari keadaannya.
Selama bagian ini pasien biasanya akan berdiam diri dan tidak suka
menerima kunjungan. Pada tahap ini pasien dalam proses merasa
kehilangan segalanya.
 Pada tahap ini sebaiknya pasien selalu ditemani walaupun tidak untuk
membicarakan penyakitnya tetapi dia mampu memberi ketenangan
kepada pasien dengan kehadirannya.
Tahap ke 5 penerimaan
 Diilustrasikan bahwa pada tahap ini bukan
merupakan tahap bahagia tetapi tidak
juga ketidakbahagiaan.
 Pasien menerima kenyataan dan pasrah
diri atau tawakal. Pada tahap ini pasen
tidak tertarik untuk menerima kunjungan
tamu untuk aktif berkomunikasi.
Komunikasi dengan konselor akan lebih
disukai dan lebih kepada perlakuan dan
bukan kata-kata.
 De Vaul, Zisook (1979).
• Periode utama shok, disbelief dan
penolakan.
• Periode pertengahan dimana orang
mengalami somatic akut dan
ketidaknyamanan emosi, serta
penarikan diri secara sosial.
• Periode puncak, restitusi.
ASUMSI-ASUMSI YANG MENDASARI PRAKTEK
PEKERJAAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN
 Brach & Spe ch.
1. Status kesehatan masyarakat, pola-pola penyakit dan
reaksi orang terhadap penyakit, sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat
setempat.
2. Sakit dan penyakit sangat berkaitan erat dengan perilaku
manusia.
3. Akses orang terhadap sumber pelayanan kesehatan
merupakan masalah yang endemik.
4. Penanganan medis yang dilakukan oleh dokter saja
sering tidak komprehensif dan tuntas.
5. Penanganan medis yang dilakukan secara inter
disipliner, seringkali menunjukkan hasil yang lebih efektif.
Isu Umum Yang terjadi Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan
menurut Brach and Spech
 Permasalahan efisiensi manajemen program
pelayanan kesehatan.
 Pemberian pelayanan kesehatan tidak
komprehensif dan kurang terkoordinasi dengan
baik.
 Distribusi ahli kesehatan dan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan lain yang tidak seimbang
antara desa dan kota.
 Proses perencanaan pelayanan kesehatan kurang
dilakukan dalam koordinasi yang lebih baik
dengan pelayanan-pelayanan sosial dalam tingkat
komunitas.
 Keterlibatan konsumen dalam pemberian
pelayanan belum dapat dicapai.
Isu umum yang terjadi
di Indonesia
 Peningkatan tuntutan kebutuhan
akan pelayanan kesehatan jauh
melebihi kemampuan sistem
pelayanan kesehatan
 Ketidaktahuan masyarakat tentang
cara pemeliharaan kesehatan
 Ketidaktahuan tentang sumber
pelayanan
 Ketidakmampuan masyarakat dalam
menjangkau sumber pelayanan dan
pemenuhan fisik/kesehatan (biaya
perawatan)
 Masalah relasi interpersonal pasien,
pemberi pelayanan kesehatan dan
keluarga
 Responsivitas masih rendah thdp
kebutuhan pasien/masyarakat termasuk
berbagai perubahan pola penyakit.
 Gaya hidup yang membahayakan
masyarakat
 Kecemasan yang dialami pasien dan
keluarga dalam proses
penyembuhan
 Sistem nilai masyarakat yg kurang
mendukung kesehatan
 Kepedulian dan tingkat partisipasi
masyarakat yang kurang
Karakteristik Ilmu & Keterampilan
Pekerja Sosial Medis
a. Pengetahuan
1) Pengetahuan Pekerjaan Sosial Umum
a) Kebijakan & Pelayanan-Pelayanan Kesejahteraan Sosial
b) Pengetahuan tentang Tinhkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial
c) Metoda-Metoda & Teknik-Teknik Pekerjaan Sosial
2) Pengetahuan tentang Praktek Khusus
a) Pengetahuan tentang Penyakit & Sebab Akibatnya
b) Hubungan antara faktor-faktor pendukung penyakit dengan penyakit
itu sendiri
c) Dampak-dampak Sosial & Psikologis Penyakit Terhadap Pasien,
Keluarga & Interelasi dalam Keluarga
d) Pengetahuan tentang Penerapan & Adaptasi Konsep-konsep, Prinsip-
prinsip & ide-de pekerjaan sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan
khusus rumah sakit & program-program kesehatan masyarakat
e) Pengaruh tekanan-tekanan sosial, kehancuran & kegagalan-kegagalan
keluarga terhadap penyakit
3). Pengetahuan tentang lembaga-lembaga Pemberi
Pelayanan Kesehatan
a) Eligibilitas untuk mendapat pelayanan
b) Prosedur-prosedur administrasi untuk mendapat
pelayanan
c) Siapa yang membayar pelayanan & yang memberi
pelayanan terhadap kelayan
d) Bagaimana prosedur & bentuk catatan/recording yang
digunakan
e) Bagaimana proses penempatan kelayan
f) Peran apa yang diharapkan dilakukan oleh pekerja
sosial sebagai tim pemberi pelayanan
g) Model treatment khusus apa yang digunakan dalam
memberikan pelayanan terhadap kelayan (di RS &
dalam Pusat Kesehatan Masyarakat/PKM)
h) Pelayanan khusus apa yang diberikan lembaga &
peranan apa yang diharapkan dilakukan pekerja sosial
dalam pelayanan khusus tersebut
4). Pengetahuan tentang Kelayan
a) Penyakit & permasalahan-permasalahan sosial emosional
sehubungan dengan penyakit dan proses penyembuhannya
b) Latar belakang kelayan
c) Faktor-faktor pendukung penyakit
d) Persepsi kelayan tentang penyakit & masalahnya
e) Nilai-nilai & moral kelayan yang mempengaruhi penyakit &
masalahnya
f) Kekuatan-kekuatan kelayan untuk mengatasi masalahnya
g) Motivasi kelayan untuk sembuh
h) Pengetahuan tentang kemungkinan penyembuhan, pengobatan
& strategi-strategi khusus untuk setiap masalah kelayan
b. Keterampilan
1) Keterampilan Komunikasi
a) Observasi
b) Wawancara
c) Mendengarkan
d) Komunikasi efektif
e) Menjelaskan sikap & perasaan
f) Menjelaskan pilihan, dll
2) Keterampilan Menjalin & Menegndalikan Relasi
a) Menjalin & membina raport
b) Membentuk kontrak
c) Memberikan dukungan & semangat
d) Berinteraksi dengan orang lain
e) Menciptakan & membina kerjasama
f) Menciptakan & mengendalikan hubungan tawar menawar & negosiasi
3) Keterampilan Intervensi
a) Brokering
b) Mediasi
c) Liaisoning
d) Advokasi
e) Conferee
f) Konseling
g) Terapi kelompok
h) Penggunaan kelompok tolong menolong
i) Penggunaan kelompok rekreasi
j) Penggunaan kelompok pertemuan/kelompok sensitivitas
k) Penerapan alcoholics anonymous, dll
4). Keterampilan Administrasi & Manajemen Pelayanan
a) Timing
b) Identifikasi & analisa masalah
c) Perencanaan pelayanan
d) Partialisasi
e) Individualisasi
5). Membuat & menyusun catatan kasus
a) Menyusun laporan kasus
b) Evaluasi & monitoring, dll
Standar pelayanan pekerjaan sosial
medis
 Asesmen kebutuhan pelayanan pekerjaan sosial.
 Penemuan kasus, penjangkuan dan identifikasi
kelompok rentan serta pelayanan-pelayanan yang
diperlukan kelompok tersebut.
 Pelayanan konseling bagi pasien dan keluarganya
sehubungan dengan reaksi terhadap penyakit dan
kecacatan yang dialami pasien serta terhadap fasilitas
pelayanan.
 Memberikan pelayanan perencanaan pemulangan
pasien (discharge planning).
 Perencanaan penerimaan pasien.
 Pemberian pelayanan lanjut.
 Pemberian informasi dan referal;
 Pemberian konsultasi bagi staf dan lembaga di luar
rumah sakit.
 Merencanakan pelayanan lembaga.
 Pemberian pelayanan liaison berkelanjutan.

Melakukan kegiatan koordinasi dan perencanaan
masyarakat.
 Melakukan kolaborasi dengan ahli kesehatan dan staf lain.
 Mengajar, memberi konsultasi, dan melakukan penelitian.

More Related Content

What's hot

Self Disclosure Theory
Self Disclosure TheorySelf Disclosure Theory
Self Disclosure Theorymankoma2012
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan pjj_kemenkes
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasAmalia Senja
 
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.ppt
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.pptPERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.ppt
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.pptFithriYani6
 
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di bantenAnalisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di bantennurfitriyah1712
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwamuhtarbima1
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"Elvia Malbeni HarLen
 
Proposal perawatan luka dan hipnoterapi
Proposal perawatan luka dan hipnoterapiProposal perawatan luka dan hipnoterapi
Proposal perawatan luka dan hipnoterapiADam Raeyoo
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisViktor Iwan
 
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaTrend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaMuhammad Bagus Setyawan
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareIrene Susilo
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
 
Dokumentasi pada gawat darurat
Dokumentasi pada gawat daruratDokumentasi pada gawat darurat
Dokumentasi pada gawat daruratHafiz Al-Fath
 
Dialectics Relational Theory
Dialectics Relational TheoryDialectics Relational Theory
Dialectics Relational Theorymankoma2012
 
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS.pptx
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS.pptxPRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS.pptx
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS.pptxNs Agung Syuhada
 
PERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF KELOMPOK 1.pptx
PERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF KELOMPOK 1.pptxPERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF KELOMPOK 1.pptx
PERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF KELOMPOK 1.pptxRexyLasut1
 

What's hot (20)

Ruang lingkup keperawatan
Ruang lingkup  keperawatanRuang lingkup  keperawatan
Ruang lingkup keperawatan
 
Self Disclosure Theory
Self Disclosure TheorySelf Disclosure Theory
Self Disclosure Theory
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.ppt
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.pptPERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.ppt
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.ppt
 
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di bantenAnalisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
 
Organisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusiaOrganisasi pelayanan-manusia
Organisasi pelayanan-manusia
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
 
Proposal perawatan luka dan hipnoterapi
Proposal perawatan luka dan hipnoterapiProposal perawatan luka dan hipnoterapi
Proposal perawatan luka dan hipnoterapi
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
 
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaTrend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
 
Dokumentasi pada gawat darurat
Dokumentasi pada gawat daruratDokumentasi pada gawat darurat
Dokumentasi pada gawat darurat
 
Dialectics Relational Theory
Dialectics Relational TheoryDialectics Relational Theory
Dialectics Relational Theory
 
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS.pptx
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS.pptxPRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS.pptx
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS.pptx
 
PERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF KELOMPOK 1.pptx
PERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF KELOMPOK 1.pptxPERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF KELOMPOK 1.pptx
PERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF KELOMPOK 1.pptx
 

Similar to Hakekat pekerjaan-sosial-medis

Vol 1 no_1_desember_2014_5_sr_theresa-0fb63-2142_523
Vol 1 no_1_desember_2014_5_sr_theresa-0fb63-2142_523Vol 1 no_1_desember_2014_5_sr_theresa-0fb63-2142_523
Vol 1 no_1_desember_2014_5_sr_theresa-0fb63-2142_523STISIPWIDURI
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfJurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfmaung8
 
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.pptIkaSavitri2
 
pertemuan 1 - dasar dan latar belakang kesmas.pdf
pertemuan 1 - dasar dan latar belakang kesmas.pdfpertemuan 1 - dasar dan latar belakang kesmas.pdf
pertemuan 1 - dasar dan latar belakang kesmas.pdfSitiHadijahaspan
 
Komunikasi Kesehatan
Komunikasi KesehatanKomunikasi Kesehatan
Komunikasi Kesehatanyesica trs
 
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-pptYeniRimadeni
 
PERTEMUAN 1-2.pptx
PERTEMUAN 1-2.pptxPERTEMUAN 1-2.pptx
PERTEMUAN 1-2.pptxlenciente
 
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.pptPERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.pptRamaitaHanifa
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18SiLvi Fata
 
M5 kb1 keperawatan komunitas geriatrik
M5 kb1   keperawatan komunitas geriatrikM5 kb1   keperawatan komunitas geriatrik
M5 kb1 keperawatan komunitas geriatrikppghybrid4
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMeisin Rahman
 
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docxmakalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docxNurmaYanti40
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatmurianda
 

Similar to Hakekat pekerjaan-sosial-medis (20)

Vol 1 no_1_desember_2014_5_sr_theresa-0fb63-2142_523
Vol 1 no_1_desember_2014_5_sr_theresa-0fb63-2142_523Vol 1 no_1_desember_2014_5_sr_theresa-0fb63-2142_523
Vol 1 no_1_desember_2014_5_sr_theresa-0fb63-2142_523
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfJurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
 
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
 
reza nopalia
reza nopaliareza nopalia
reza nopalia
 
pertemuan 1 - dasar dan latar belakang kesmas.pdf
pertemuan 1 - dasar dan latar belakang kesmas.pdfpertemuan 1 - dasar dan latar belakang kesmas.pdf
pertemuan 1 - dasar dan latar belakang kesmas.pdf
 
Komunikasi Kesehatan
Komunikasi KesehatanKomunikasi Kesehatan
Komunikasi Kesehatan
 
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
 
PERTEMUAN 1-2.pptx
PERTEMUAN 1-2.pptxPERTEMUAN 1-2.pptx
PERTEMUAN 1-2.pptx
 
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.pptPERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
Konsepsehat sakit
Konsepsehat sakitKonsepsehat sakit
Konsepsehat sakit
 
M5 kb1 keperawatan komunitas geriatrik
M5 kb1   keperawatan komunitas geriatrikM5 kb1   keperawatan komunitas geriatrik
M5 kb1 keperawatan komunitas geriatrik
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatan
 
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docxmakalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
 
1
11
1
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakat
 
DOKTER KELUARGA.pdf
DOKTER KELUARGA.pdfDOKTER KELUARGA.pdf
DOKTER KELUARGA.pdf
 
Sosiologi. kesehatan
Sosiologi. kesehatanSosiologi. kesehatan
Sosiologi. kesehatan
 

More from Octa Pranata

Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanOcta Pranata
 
Penyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSPenyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSOcta Pranata
 
Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Octa Pranata
 
Hiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSHiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSOcta Pranata
 
Social behavioral approach (pembulatan)
Social behavioral approach  (pembulatan)Social behavioral approach  (pembulatan)
Social behavioral approach (pembulatan)Octa Pranata
 
Skedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuSkedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuOcta Pranata
 
Prinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuPrinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuOcta Pranata
 
Perilaku modelling
Perilaku modellingPerilaku modelling
Perilaku modellingOcta Pranata
 
Pengertian perilaku dan pengubahan perilaku
Pengertian perilaku dan pengubahan  perilakuPengertian perilaku dan pengubahan  perilaku
Pengertian perilaku dan pengubahan perilakuOcta Pranata
 
Pendekatan pengubahan tingkah laku
Pendekatan pengubahan tingkah  lakuPendekatan pengubahan tingkah  laku
Pendekatan pengubahan tingkah lakuOcta Pranata
 
Pekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanPekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanOcta Pranata
 
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
Jenis jenis skedul penguatan  prilakuJenis jenis skedul penguatan  prilaku
Jenis jenis skedul penguatan prilakuOcta Pranata
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operanFaktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operanOcta Pranata
 
Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Octa Pranata
 
jenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluargajenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik KeluargaOcta Pranata
 

More from Octa Pranata (19)

Sistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatanSistem pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan
 
Penyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOSPenyajian data pEKSOS
Penyajian data pEKSOS
 
DESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATADESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATA
 
Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)Kenali hiv (PEKSOS)
Kenali hiv (PEKSOS)
 
Hiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOSHiv aids-dasar PEKSOS
Hiv aids-dasar PEKSOS
 
Social behavioral approach (pembulatan)
Social behavioral approach  (pembulatan)Social behavioral approach  (pembulatan)
Social behavioral approach (pembulatan)
 
Skedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilakuSkedul penguatan prilaku
Skedul penguatan prilaku
 
Prinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilakuPrinsip dasar perilaku
Prinsip dasar perilaku
 
Perilaku operan
Perilaku operanPerilaku operan
Perilaku operan
 
Perilaku modelling
Perilaku modellingPerilaku modelling
Perilaku modelling
 
Pengertian perilaku dan pengubahan perilaku
Pengertian perilaku dan pengubahan  perilakuPengertian perilaku dan pengubahan  perilaku
Pengertian perilaku dan pengubahan perilaku
 
Pendekatan pengubahan tingkah laku
Pendekatan pengubahan tingkah  lakuPendekatan pengubahan tingkah  laku
Pendekatan pengubahan tingkah laku
 
Pekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahanPekerja sosial dan pengubahan
Pekerja sosial dan pengubahan
 
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
Jenis jenis skedul penguatan  prilakuJenis jenis skedul penguatan  prilaku
Jenis jenis skedul penguatan prilaku
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operanFaktor faktor yang mempengaruhi  perilaku operan
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku operan
 
Asesmen perilaku
Asesmen perilakuAsesmen perilaku
Asesmen perilaku
 
Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii Lingkungan organisasii
Lingkungan organisasii
 
COCD
COCD COCD
COCD
 
jenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluargajenis dan karakteristik Keluarga
jenis dan karakteristik Keluarga
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Hakekat pekerjaan-sosial-medis

  • 2.  Diawali sejak para almoner (relawan yang bekerja di rumah sakit) memberikan pelayanan sosial kepada para pasien di RS.  Penanggung jawab pelayanan kesehatan di RS masa itu merasa perlu memberikan pendidikan keterampilan khusus yang berkaitan dengan pendekatan dan teknik untuk memahami permasalahan pasien sampai kepada tindakan yang diperlukan dalam upaya memberi pertolongan kepada pasien dan keluarganya.  Pekerjaan sosial medis mulai berkembang di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat
  • 3.  Tahun 1780 di AS mulai diberlakukan pendidikan bagi setiap orang yang berminat bekerja dalam memberikan pelayanan sosial dan bantuan bagi para pasien di rumah sakit.  Sejak pendidikan formal terhadap para almoner diberikan maka para almoner berganti nama menjadi “case worker”, dan pelayanan yang diberikan juga dalam setting-setting di luar rumah sakit terutama dalam penanganan kemiskinan di masyarakat. 
  • 4.  Tahun 1890 di Inggris RS swasta mulai mempergunakan PSM, dan kemudian RS pemerintah menyusul  Tahun 1895 seorang pekerja sosial dari The London Charity Organization Society telah ditempatkan pada The Royal Free Hospital.
  • 5.  Selanjutnya pada tahun 1905 di Amerika Serikat, Dr. Richard Cabot (seorang dokter yang tertarik dengan keterkaitan antara penyakit dengan kemiskinan) memperkerjakan pekerja sosial medis pada The Massachusetts General Hospital.
  • 6.  Pekerja sosial yang dipekerjakan tersebut bernama Ida Cannon pada awalnya bekerja sebagai visiting nurse di daerah kumuh (slum areas) sepanjang sungai Misissippi di St Paul, Minnesota. Setelah mendapat inspirasi dari Jane Addams (seorang pekerja sosial yang bekerja pada setting perumahan). Ida Cannon akhirnya mau belajar ke Boston School of social Work.
  • 7.  Di Boston Ida Cannon bertemu dengan Dr. Richad Cabot, dan akhirnya dipekerjakan menjadi pekerja sosial medis di rumah sakit umum Massachusetts. Sejak saat itu perkembangan pekerjaan sosial medis semakin pesat dan diakui oleh Asosiasi Rumah Sakit Amerika (The American Hospital Association) dan WHO (World Health Organization).
  • 8.  Dr. Richard Cabot melihat bahwa efektivitas pengobatan lebih meningkat bila melibatkan pekerja sosial, karena mereka dapat menolong pasien yang memiliki masalah individual dan keluarga.
  • 9.  Pada permulaan praktek masalah yang dianggap perlu diperhatikan berkisar pada masalah ekonomi.  Henry Richardson, PSM mempunyai tujuan jangka pendek menghilankan tekanan-tekanan baik dari dalam maupun dari luar diri pasien. Tujuan akhir membantu pasien menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk mencari dan mempergunakan perawatan medis, untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut untuk mempertahankan kesehatannya.
  • 10.  Eleanor Cockerill , fokus dari peranan peksos medis ialah pada faktor-faktor sosial yang menyebabkan pasien menjadi sakit, masalah- masalah sosial yang ditimbulkan oleh penyakitnya, dan juga hambatan-hambatan yg mungkin mengurangi kemampuannya untuk menggunakan pelayanan medis  Minna Field, tugas peksos medis tidak hanya dibatasi oleh tembok rumah sakit, usaha penyembuhan berkaitan dgn keseluruhan usaha pengobatan dan pentingnya hubungan pasien dengan keluarga beserta masyarakat.
  • 11.  Munculnya fungsi dan peranan profesi Pekerjaan Sosial di rumah sakit, yang menangani masalah sosial emosional berkaitan dengan sakit dan pengobatan pasien kemudian dinamakan sebagai Medical Social Worker (Pekerja Sosial Medis)  Sejalan dengan perkembangan profesi pekerjaan sosial serta perkembangan pelayanan kesehatan di negara-negara maju penamaan Medical Social Worker menjadi kurang relevan lagi. Dewasa ini istilah yang banyak digunakan adalah Social Work in Health Care (Pekerjaan sosial di bidang pemeliharaan kesehatan).
  • 12.  Kebutuhan akan pelayanan sosial dari para pekerja sosial medis di bidang kesehatan, semakin dapat diterima masyarakat luas, terutama di negara-negara maju. didorong oleh kesadaran masyarakat bahwa permasalahan penyakit dan kesehatan manusia bukan hanya menyangkut aspek biofisik Tetapi menyangkut aspek penting lainnya termasuk ekonomi, sosial dan emosional.  Berbagai penemuan menunjukkan bahwa proses biofisik manusia mempunyai korelasi dengan kondisi sosial- psikologis manusia, faktor sosial ekonomi dan faktor budaya masyarakat
  • 13.  Pada negara sedang berkembang seperti di Indonesa, pekerjaan sosial di bidang kesehatan menjadi sangat dibutuhkan karena permasalahan kesehatan umumnya terkait dengan faktor-faktor sosial, emosional, ekonomi dan budaya  Realitas tersebut menuntut peran aktif profesi peksos agar dapat memberikan kontribusi seperti yang diharapkan yakni dapat melakukan intervensi terhadap permasalahan sosial dan emosional pasien dan keluarganya.
  • 14. Pengertian  Walter A. Friedlander bahwa pekerjaan sosial medis adalah “pelayanan yang bercirikan pada bantuan sosial dan emosional yang mempengaruhi pasien dalam hubungannya dengan penyakit dan penyembuhannya.“
  • 15.  “Medical social work : the social work practice that occurs in hospital and others health care setting to facilitate good health, prevent illness, and aid physically patients and their families to resolve the social and psychological problems related to the illness. “
  • 16. Rex A. Skidmore dan Trackery (1994 : 146)  “Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan sebagai praktik kerjasama pekerja sosial dalam bidang kesehatan dan dalam program-program pelayanan kesehatan masyarakat. Praktik pekerjaan sosial dalam bidang pelayanan kesehatan mengarah pada penyakit yang disebabkan atau berhubungan dengan tekanan- tekanan sosial yang mengakibatkan kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan fungsi relasi-relasi sosial.“
  • 17.  Istilah pekerjaan sosial medis pada perkembangan lebih lanjut diganti dengan istilah pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan (Social Work in Health Care).  Istilah pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan dianggap lebih fleksibel dan lebih luas dibanding dengan istilah Pekerjaan sosial medis yang hanya berkonotasi penyembuhan (Medicine).  Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan meliputi : pekerjaan sosial di rumah sakit (Social Work in Hospital), Pekerjaan sosial dalam keluarga (Social Work in Family) dan pekerjaan sosial dalam kesehatan masyarakat (Social Work in Public Health).
  • 18. Lima unsur pokok dalam definisi pekerjaan sosial medis  Pekerjaan sosial medis merupakan praktik pekerjaan sosial dalam intervensi penyembuhan terhadap penyakit pasien sesuai dengan domain pekerjaan sosial.  Setting pekerjaan sosial medis di rumah sakit maupun di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain.
  • 19.  Intervensinya diarahkan untuk memberikan fasilitas pelayanan, mencegah penyakit dan memberikan bantuan.  Sasarannya adalah pasien dan keluarga.  Tujuannya untuk memecahkan masalah sosial dan psikologis yang berkaitan dengan penyakit.
  • 20. Tujuan Pekerjaan Sosial Medis  Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah-masalah sosial emosional yang berhubungan dengan sakit dan penyakit yang dideritanya, baik bagi pasien maupun keluarganya  Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem sumber  Meningkatkan efektivitas pelayanan berbagai sistem sumber pelayanan kesehatan  Memberikan sumbangan bagi perubahan kebijakan di bidang kesehatan
  • 21. Masalah dalam akses terhadap sumber pelayanan kesehatan  Ketidaktahuan masyarakat akan sumber pelayanan kesehatan.  Ketidakmampuan masyarakat dalam menjangkau sumber pelayanan.  Relasi interpersonal pemberi pelayanan dengan pasien dan keluarganya.
  • 22.
  • 23. Klasifikasi Pekerjaan Sosial di Bidang Kesehatan Social Work in Family Social Work in Public Health Social Work in Health Services Systems Social Work in Health Care Social Work in Mental Health Social Work in Hospital
  • 26. Teori Five Stages of Dying That Terminally Ill dari Elizabeth Kubler Ross Tahap ke 1 penolakan  Reaksi penolakan terhadap kenyataan penyakit yang dideritanya, reaksi awal seperti “ ini tidak mungkin” “ini pasti kesalahan” reaksi ini merupakan akibat dari kesadaran bahwa kematian segera akan terjadi.
  • 27. Tahap ke 2 gusar/marah  Pasien membenci kenyataan bahwa dia akan segera meninggal, sedangkan orang lain masih tetap dapat hidup dan sehat. Pada tahap ini pasien akan marah pada Tuhan, pd diri sendiri. pasien juga akan menyalahkan semua orang dari mulai dokter, rumah sakit, perawat, Pasien akan menunjukkan sikap bermusuhan.  Pada tahap ini pasien membutuhakan seseorang yang menaruh perhatian besar padanya, mencurahkan waktu dan pengertiannya hal ini biasanya akan mengurangi kemarahan terhadap kenyataan hidupnya.
  • 28. Tahap ke 3 tawar menawar  Pada tahap ini pasien mulai dapat menerima keadaan penyakitnya, tetapi mencoba untuk berjuang dan melakukan tawaran ( biasanya pada Tuhannya).  Pada tahap ini proses psikologi yang dirasakan biasanya berhubungan dengan kesalahan- kesalahannya. Oleh karena itu pendekatan pada segi agama akan sangat menolong dan merupakan suatu bentuk konseling pada seseorang yang merasa bahwa kematiannya tidak mungkin dapat dihindari
  • 29. Tahap ke 4 depresi  Pada tahap ini pasien merasa bahwa keadaan terburuk dalam hidupnya akan dia alami dan itulah kenyataan.  Bagian pertama dari tahap ini adalah ketika pasien berduka dan tidak mau melakukan sesuatu apapun, rasa kehilangan semangat. Dalam bbrp kasus biasanya perlu untuk melibatkan pertolongan dari angg. keluarga untuk membuat rencana yang realistis dan menolong pasien untuk merealisasikan hal-hal yang sangat penting dan berarti yang belum diselesaikannya.  Bagian kedua dari tahap ini dimana pasien memasuki tahap dukacita atau kesedihan yg mendalam krn tdk dapat mengelak lagi dari kematian. Pasien tidak melihat kemungkinan lain dari keadaannya. Selama bagian ini pasien biasanya akan berdiam diri dan tidak suka menerima kunjungan. Pada tahap ini pasien dalam proses merasa kehilangan segalanya.  Pada tahap ini sebaiknya pasien selalu ditemani walaupun tidak untuk membicarakan penyakitnya tetapi dia mampu memberi ketenangan kepada pasien dengan kehadirannya.
  • 30. Tahap ke 5 penerimaan  Diilustrasikan bahwa pada tahap ini bukan merupakan tahap bahagia tetapi tidak juga ketidakbahagiaan.  Pasien menerima kenyataan dan pasrah diri atau tawakal. Pada tahap ini pasen tidak tertarik untuk menerima kunjungan tamu untuk aktif berkomunikasi. Komunikasi dengan konselor akan lebih disukai dan lebih kepada perlakuan dan bukan kata-kata.
  • 31.  De Vaul, Zisook (1979). • Periode utama shok, disbelief dan penolakan. • Periode pertengahan dimana orang mengalami somatic akut dan ketidaknyamanan emosi, serta penarikan diri secara sosial. • Periode puncak, restitusi.
  • 32. ASUMSI-ASUMSI YANG MENDASARI PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN  Brach & Spe ch. 1. Status kesehatan masyarakat, pola-pola penyakit dan reaksi orang terhadap penyakit, sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat setempat. 2. Sakit dan penyakit sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia. 3. Akses orang terhadap sumber pelayanan kesehatan merupakan masalah yang endemik. 4. Penanganan medis yang dilakukan oleh dokter saja sering tidak komprehensif dan tuntas. 5. Penanganan medis yang dilakukan secara inter disipliner, seringkali menunjukkan hasil yang lebih efektif.
  • 33. Isu Umum Yang terjadi Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan menurut Brach and Spech  Permasalahan efisiensi manajemen program pelayanan kesehatan.  Pemberian pelayanan kesehatan tidak komprehensif dan kurang terkoordinasi dengan baik.  Distribusi ahli kesehatan dan tenaga pemberi pelayanan kesehatan lain yang tidak seimbang antara desa dan kota.  Proses perencanaan pelayanan kesehatan kurang dilakukan dalam koordinasi yang lebih baik dengan pelayanan-pelayanan sosial dalam tingkat komunitas.  Keterlibatan konsumen dalam pemberian pelayanan belum dapat dicapai.
  • 34. Isu umum yang terjadi di Indonesia  Peningkatan tuntutan kebutuhan akan pelayanan kesehatan jauh melebihi kemampuan sistem pelayanan kesehatan  Ketidaktahuan masyarakat tentang cara pemeliharaan kesehatan  Ketidaktahuan tentang sumber pelayanan
  • 35.  Ketidakmampuan masyarakat dalam menjangkau sumber pelayanan dan pemenuhan fisik/kesehatan (biaya perawatan)  Masalah relasi interpersonal pasien, pemberi pelayanan kesehatan dan keluarga  Responsivitas masih rendah thdp kebutuhan pasien/masyarakat termasuk berbagai perubahan pola penyakit.
  • 36.  Gaya hidup yang membahayakan masyarakat  Kecemasan yang dialami pasien dan keluarga dalam proses penyembuhan  Sistem nilai masyarakat yg kurang mendukung kesehatan  Kepedulian dan tingkat partisipasi masyarakat yang kurang
  • 37. Karakteristik Ilmu & Keterampilan Pekerja Sosial Medis a. Pengetahuan 1) Pengetahuan Pekerjaan Sosial Umum a) Kebijakan & Pelayanan-Pelayanan Kesejahteraan Sosial b) Pengetahuan tentang Tinhkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial c) Metoda-Metoda & Teknik-Teknik Pekerjaan Sosial 2) Pengetahuan tentang Praktek Khusus a) Pengetahuan tentang Penyakit & Sebab Akibatnya b) Hubungan antara faktor-faktor pendukung penyakit dengan penyakit itu sendiri c) Dampak-dampak Sosial & Psikologis Penyakit Terhadap Pasien, Keluarga & Interelasi dalam Keluarga d) Pengetahuan tentang Penerapan & Adaptasi Konsep-konsep, Prinsip- prinsip & ide-de pekerjaan sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan khusus rumah sakit & program-program kesehatan masyarakat e) Pengaruh tekanan-tekanan sosial, kehancuran & kegagalan-kegagalan keluarga terhadap penyakit
  • 38. 3). Pengetahuan tentang lembaga-lembaga Pemberi Pelayanan Kesehatan a) Eligibilitas untuk mendapat pelayanan b) Prosedur-prosedur administrasi untuk mendapat pelayanan c) Siapa yang membayar pelayanan & yang memberi pelayanan terhadap kelayan d) Bagaimana prosedur & bentuk catatan/recording yang digunakan e) Bagaimana proses penempatan kelayan f) Peran apa yang diharapkan dilakukan oleh pekerja sosial sebagai tim pemberi pelayanan g) Model treatment khusus apa yang digunakan dalam memberikan pelayanan terhadap kelayan (di RS & dalam Pusat Kesehatan Masyarakat/PKM) h) Pelayanan khusus apa yang diberikan lembaga & peranan apa yang diharapkan dilakukan pekerja sosial dalam pelayanan khusus tersebut
  • 39. 4). Pengetahuan tentang Kelayan a) Penyakit & permasalahan-permasalahan sosial emosional sehubungan dengan penyakit dan proses penyembuhannya b) Latar belakang kelayan c) Faktor-faktor pendukung penyakit d) Persepsi kelayan tentang penyakit & masalahnya e) Nilai-nilai & moral kelayan yang mempengaruhi penyakit & masalahnya f) Kekuatan-kekuatan kelayan untuk mengatasi masalahnya g) Motivasi kelayan untuk sembuh h) Pengetahuan tentang kemungkinan penyembuhan, pengobatan & strategi-strategi khusus untuk setiap masalah kelayan
  • 40. b. Keterampilan 1) Keterampilan Komunikasi a) Observasi b) Wawancara c) Mendengarkan d) Komunikasi efektif e) Menjelaskan sikap & perasaan f) Menjelaskan pilihan, dll 2) Keterampilan Menjalin & Menegndalikan Relasi a) Menjalin & membina raport b) Membentuk kontrak c) Memberikan dukungan & semangat d) Berinteraksi dengan orang lain e) Menciptakan & membina kerjasama f) Menciptakan & mengendalikan hubungan tawar menawar & negosiasi
  • 41. 3) Keterampilan Intervensi a) Brokering b) Mediasi c) Liaisoning d) Advokasi e) Conferee f) Konseling g) Terapi kelompok h) Penggunaan kelompok tolong menolong i) Penggunaan kelompok rekreasi j) Penggunaan kelompok pertemuan/kelompok sensitivitas k) Penerapan alcoholics anonymous, dll
  • 42. 4). Keterampilan Administrasi & Manajemen Pelayanan a) Timing b) Identifikasi & analisa masalah c) Perencanaan pelayanan d) Partialisasi e) Individualisasi 5). Membuat & menyusun catatan kasus a) Menyusun laporan kasus b) Evaluasi & monitoring, dll
  • 43. Standar pelayanan pekerjaan sosial medis  Asesmen kebutuhan pelayanan pekerjaan sosial.  Penemuan kasus, penjangkuan dan identifikasi kelompok rentan serta pelayanan-pelayanan yang diperlukan kelompok tersebut.  Pelayanan konseling bagi pasien dan keluarganya sehubungan dengan reaksi terhadap penyakit dan kecacatan yang dialami pasien serta terhadap fasilitas pelayanan.  Memberikan pelayanan perencanaan pemulangan pasien (discharge planning).  Perencanaan penerimaan pasien.  Pemberian pelayanan lanjut.
  • 44.  Pemberian informasi dan referal;  Pemberian konsultasi bagi staf dan lembaga di luar rumah sakit.  Merencanakan pelayanan lembaga.  Pemberian pelayanan liaison berkelanjutan.  Melakukan kegiatan koordinasi dan perencanaan masyarakat.  Melakukan kolaborasi dengan ahli kesehatan dan staf lain.  Mengajar, memberi konsultasi, dan melakukan penelitian.